Anda di halaman 1dari 13

ALTERNATIF HASIL PERTANIAN SEBAGAI KETAHANAN

PANGAN
“Talas (Colocasia. Esculenta (L.) Schott)”

Disusun oleh :
Kelompok 3
1. Rafita Yesy Sholikhah (25)
2. Rain Nugrahani (27)
3. Saviola Bima Saputra (29)
4. Taura Kaka A. (31)
5. Vemas Deo Saputra (33)
6. Yunita Tria Indira (35)
Kelas : XI MIPA 5

Tahun Pelajaran 2021/2022


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan kami kekuatan dan petunjuk untuk
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya, kami sekelompok tidak akan bisa
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Geografi. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang talas bagi para pembaca dan juga bagi kami selaku penyusun.
Makalah ini disusun dengan menghadapi berbagai rintangan, namun dengan penuh kesabaran, kami
mencoba untuk menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini memuat tentang “Talas”, tema yang akan dibahas sengaja dipilih oleh guru
pendamping kami untuk dipelajari lebih dalam.

Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada guru pendamping yang
telah membantu dalam proses pembelajaran. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ 3
BAB I ................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 4
1.2 Tujuan .................................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 5
2.1 Sejarah ................................................................................................................................... 5
2.2 Spesifikasi Tanaman Talas .................................................................................................... 6
a. Nama ..................................................................................................................................... 6
b. Klasifikasi Tanaman Talas .................................................................................................... 6
c. Morfologi Tanaman Talas ..................................................................................................... 6
d. Habitat Talas.......................................................................................................................... 7
2.3 Jenis-Jenis Tanaman Talas .................................................................................................... 8
2.4 Perkembangbiakan Tanaman Talas ....................................................................................... 8
2.5 Manfaat Tanaman Talas ........................................................................................................ 9
2.6 Hasil Olahan Talas .............................................................................................................. 10
BAB III .............................................................................................................................................. 12
PENUTUP .......................................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 13

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Talas adalah tanaman yang banyak ditanam di daerah tropis yang digolongkan sebagai umbi-
umbian dan tergolong dalam monokotil famili Araceae. Komponen yang paling banyak terdapat
dalam talas adalah pati yaitu sekitar 73 – 80%, meskipun terdapat juga kandungan serat, mineral
dan getah, Umbi talas merupakan makanan yang mudah dicerna, sehingga umbi talas memiliki
banyak potensi untuk digunakan dalam produk makanan sehat, karena memiliki kandungan
karbohidrat yang cukup banyak sehingga dapat menambah keragaman sumber karbohidrat.
Pemanfaatan umbi talas di Indonesia masih terbatas, apalagi untuk varietas talas liar yang
memiliki kandungan kalsium oksalat cukup tinggi sehingga menyebabkan rasa gatal pada
bagian mulut. Penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya yaitu talas dimanfaatkan sebagai
bahan dasar tepung yang memiliki karakteristik yang cukup bagus karena keunggulannya yang
mudah dicerna, dimana tepung tersebut digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan roti,
kue, dan makanan pencuci mulut. Karakteristik dari tepung talas juga memiliki kekhasan
tersendiri yang berkaitan dengan kandungan nutrisi yang terkandung dalam talas, seperti
kandungan karbohidrat, protein, lemak dan mineral-mineralnya yang cukup tinggi. Bagian talas
yang menjadi bahan tepung akan mempengaruhi karakteristik dari tepung yang dibuat, dimana
terdapat bagian-bagian dari umbi talas yaitu bagian atas (Upper), bawah (Lower), tengah
(Central), dan bagian sisi umbi. Kekhasan dari bagian Upper umbi talas yaitu memiliki
kandungan nutrisi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan bagian lain, nutrisi tersebut
diantaranya mineral-mineral, kadar air, protein, lemak, kadar abu dan serat.
Talas merupakan sumber pangan yang penting karena selain merupakan sumber karbohidrat,
protein dan lemak, talas juga mengandung beberapa unsur mineral dan vitamin sehingga dapat
dijadikan bahan obat-obatan. Sebagai pengganti nasi talas mengandung banyak karbohidrat dan
protein yang terkandung dalam umbinya sedangkan daunnya dipergunakan sebagai sumber
nabati.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui sejarah dan asal usul tanaman talas
2. Mengetahui klasifikasi dan morfologi tanaman talas
3. Mengetahui jenis dan manfaat tanaman talas
4. Mengetahui hasil olahan pangan dari talas

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah
Tanaman talas merupakan sayuran yang hampir seluruh bagiannya dapat dikonsumsi.
Dari daun, tangkai daun, pelepah, umbi induk dan umbi anakan dapat dimakan. Bagian yang
tidak dapat dimakan hanyalah akar-akar serabutnya.
Menurut F. Rahardi, Pengamat Agribisnis, talas sudah dibudidayakan masyarakat
Indonesia khususnya daerah Jawa sejak zaman pra sejarah. Talas tersebut adalah Colocasia
esculenta, dan asli dari Asia Tenggara, terutama Jawa.
Tanaman ini bermigrasi ke India dan ke timur yaitu Kepulauan Pasifik Selatan sejak
sekitar 25.000 tahun yang lalu. Pada abad VI, talas masuk ke kepulauan Hawaii, dan di sini
dikeramatkan serta dianggap sebagai titisan roh nenek-moyang. Menu khas Hawaii berbahan
talas adalah poi (umbi), dan lau-lau (daun). Menu talas yang dijadikan cake maupun lau-lau
sudah masuk Restoran McDonalds di Honolulu. Talas juga terus bermigrasi ke barat sampai
Nigeria. Sekarang, Nigeria merupakan penghasil utama talas. Dalam bahasa Inggris, talas
disebut taro. Tapi yang disebut taro bukan hanya Colocasia esculenta, melainkan juga keladi
(Xanthosoma sagittifolium), senthe (Alocasia macrorrizos), dan pulaka (Cyrtosperma
merkusii).
Di Indonesia, senthe dan pulaka tidak dimakan. Sedangkan yang paling banyak
dikenal sebagai talas adalah Colocasia esculenta. Padahal masih banyak jenis talas lokal di
Indonesia yang belum terjamah alias dikenal orang. Misalnya saja Talas Beneng (Xantoshoma
undipes K. Koch) yang asli berasal dari Banten dan baru diperkenalkan pada 2008.
Ada tiga varietas talas Colocasia esculenta:
• Colocasia esculentavarietas esculenta (talas darat, talas bogor).
• Colocasia esculentavarietas aquatilis (talas air, bentul).
• Colocasia esculentavarietas antiquorum (kimpul plecet, talas dempel, satoimo).
Tiga varietas talas ini asli Asia Tenggara, terutama Jawa.

5
2.2 Spesifikasi Tanaman Talas
a. Nama
Inggris : Taro, old cocoyam, dasheen, eddoe
Indonesia : Talas
Jawa : Taleus (sunda), bentul (Jawa), keladi (Melayu)

b. Klasifikasi Tanaman Talas


KINGDOM : Plantae
DIVISI : Tracheophyta
KELAS : Magnoliopsida
ORDO : Alismatales
FAMILI : Araceae
GENUS : Colocasia schott
SPESIES : Colocasia esculenta (L.) schott

c. Morfologi Tanaman Talas


1. Batang
Batang talas memiliki bentuk yang bulat dengan ukuran kurang lebih 50 hingga 60
cm. Memiliki warna keunguan hingga kehitaman dan juga kecoklatan, disertai dengan
bulu halus. Batang tanaman ini umumnya tumbuh tegak dan juga memiliki
percabangan daun tunggal yang cukup besar. Tanaman talas dapat berukuran cukup
besar, dan diikuti dengan perkembangan batangnya, sesuai dengan pertumbuhan
tanaman tersebut.
2. Akar
Tanaman talas memiliki akar serabut dan bukan tunggang. Morfologi dari akar
tanaman talas adalah adventif dengan tumbuh tegak di dalam tanah. Dengan
kedalaman 10 hingga 20 cm. Alasan inilah yang menyebabkan tanaman talas memiliki
kekokohan yang cukup baik. Walaupun terkena hujan ataupun angin. Berdasarkan
morfologinya talas masuk ke dalam tanaman yang berjenis monokotil dengan umur
tahunan dan cukup tinggi. Selain itu adanya penggunaan akar serabut yang dangkal
tersusun dari sekelompok akar adventif. Akar adventif merupakan akar yang tumbuh
tidak pada tempatnya atau tidak sesuai dengan jalurnya.

6
3. Daun
Tanaman talas memiliki daun dengan ukuran yang lebar dan hampir menutupi seluruh
tanaman. Daun talas memiliki bagian tepi rata disertai dengan pertulangan daun yang
sangat jelas, berwarna putih kotor atau putih kecoklatan. Selain itu lebar daun talas
kurang lebih 50 hingga 60 cm atau bahkan lebih besar. Warnanya hijau muda hingga
hijau tua, disertai dengan jenis daun tunggal, tangkai panjang berwarna kecoklatan dan
pangkal daun meruncing. Jumlah dari masing-masing tanaman yang memiliki daun
mulai dari 2 hingga 5 tergantung dari besar tanaman dan juga jenisnya.
4. Bunga
Bunga tanaman talas memiliki ukuran 10 hingga 30 cm. Dengan warna hijau atau
kemerahan. Bunga tanaman ini terpisah dengan bunga jantan dan betina, yang terletak
pada bagian bawah dan atasnya. Penyerbukan bakal buah bisa dilakukan dengan
beberapa cara mulai dari bantuan angin, hewan, atau dapat dilakukan dengan cara
meletakkan bunga jantan dan betina yang ada pada tamanan tersebut.

d. Habitat Talas
Talas bertoleransi terhadap sistem pengelolaan dan lingkungan yang berkisaran luas.
Bila tumbuh sebagai tanaman yang akan dipanen, pemanenan terbaik dicapai bila curah
hujan 2000 mm/tahun atau lebih dan curah hujan tersebar secara merata. Talas juga
tumbuh baik di tanah-tanah basah termasuk tanah-tanah sawah dengan irigasi yang teratur,
tanah-tanah beririgasi, dan tanah di paya-paya yang miskin akan drainase.Suhu 25-30°C
dan kelembaban yang tinggi akan mendukung pertumbuhan talas.
Talas dapat tumbuh mulai dari pantai sampai ketinggian 1800 m dpl. di Filipina 1200
m dpl. di Malaysia 2700 m dpl. di Papua New Guinea, walaupun sangat lambat proses
pemasakannnya pada ketinggian yang terakhir. Talas bertoleransi pada naungan dan
seringkali tumbuh sebagai tanaman sela dengan tumbuhan pohon. Beberapa kultivar
bertoleransi terhadap salinitas yang tinggi.
Talas tumbuh pada berbagai macam jenis tanah, tetapi pertanian yang bagus
membutuhkan fertilitas yang tinggi. Di Malaysia, jenis tersebut bertoleransi terhadap pH
tanah 4.2-7.5. Dalam perjalanan pendakian seringkali dijumpai pada lahan subur
perlembahan baik terbuka atau ternaungi tumbuhan hutan.

7
2.3 Jenis-Jenis Tanaman Talas
Berdasarkan kandungan getah (kalsium oksalat), talas dibedakan atas talas gatal dan talas
tidak gatal. Kelompok talas yang gatal, yaitu talas paris, pandan, dan loma. Sementara, talas yang
tidak gatal, yaitu talas ketan, bentul, lampung, semir, sutra, dan mentega.

Berikut ini jenis talas yang sering dan umum dibudidayakan oleh banyak orang :

1. Talas padang (C. gigantean Hook. F.)


Ciri-ciri dari talas padang, yaitu batang semu berukuran besar dan dapat mencapai
ketinggian 2 meter. Membutuhkan tempat lembap untuk pertumbuhan. Tangkai daunnya
tertutup lapisan lilin berwarna putih dan urat-urat daunnya kasar. Umbi induk berukuran
besar, tetapi tidak enak dimakan dan menghasilkan banyak umbi anak.
2. Talas bogor (C. esculenta L. Schott)
Ciri-ciri dari talas bogor, yaitu daun berbentuk hati dengan warna pelepah bervariasi (hijau,
hitam, atau hijau keputih-putihan). Umbinya berbentuk silinder hingga agak bulat. Rasa
umbi enak dan mengandung kristal kalsium oksalat yang menyebab gatal-gatal. Talas bogor
dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi mencapai 1.000 m dpl. Dalam hal ini,
talas bogor merupakan jenis talas yang paling sering dibudidayakan.

2.4 Perkembangbiakan Tanaman Talas


Talas berkembangbiak dengan cara tunas. Banyak ditemukan pada kawasan Asia Tenggara,
talas merupakan salah satu tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang. Seperti padi,
bagi masyarakat kepulauan Oseania, taro atau talas merupakan makanan pokok setempat.
Tumbuhan ini termasuk kedalam jenis umbi-umbian yang menyimpan cadangan makananya pada
bonggol. Bonggol talas tumbuh ke bawah permukaan tanah. Pada bagian umbi tersebut banyak
mengandung tepung, polifenol, villose, dan saponin. Talas merupakan tanaman yang
berkembangbiak dengan cara vegetatif yaitu umbi batang, sejenis dengan kentang dan lobak.
Umbi batang sendiri merupakan perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif alami atau tanpa
bantuan manusia.
Apabila dibutuhkan untuk keperluan penangkaran, talas dapat diperbanyak dari bijinya. Umbi
utama, potongan umbi maupun anakan umbi dapat ditanam, tetapi tunas dan ujung umbi biasanya
lebih baik. Stolon lebih disukai di beberapa tempat di Malaysia. Penanaman dengan umbi harus
diambil dari tanaman yang sehat, dihindari tanaman yang berakar atau umbi berakar dan yang
terjangkit gejala virus mosaik dasheen.

8
Di Asia Tenggara, talas terutama ditanam oleh petani kecil, dapat berupa pertanian tunggal
atau pertanian sela yang dicampur dengan pertanian lainnya. Di Malaysia, talas ditanam diantara
tanaman kelapa, kelapa sawit dan pohon buah-buahan, sedangkan di Filipina diantara kopi, coklat,
kelapa dan pohon buah-buahan. Talas dapat tumbuh pada kisaran kerapatan 4.000-49.000
tanaman/ha. Di Asia Tenggara, kisaran kerapatannya 6.000-36.000 untuk daerah-daerah bercurah
hujan dan 27.000-40.000 pada tanah-tanah basah. Jarak penanaman berkisar pada 30-100 cm x
(30-)60-150 cm. Jarak yang lebar dibutuhkan jika fertilitas tanah rendah, sedangkan jarak yang
dekat membantu pengontrolan gulma dan erosi.

2.5 Manfaat Tanaman Talas


1. Mencegah Kanker
Daun talas menjadi sumber vitamin C yang sangat baik, dan antioksidan yang larut dalam air.
Vitamin ini memiliki efek antikanker kuat yang menghambat pertumbuhan tumor kanker dan
menurunkan perkembangan proliferasi sel kanker. Menurut sebuah penelitian, konsumsi talas
bisa menurunkan tingkat kanker usus besar. Namun, studi lain juga menunjukkan efektivitas
talas dalam mengurangi sel kanker payudara.
2. Meningkatkan Kesehatan Mata
Daun talas kaya akan vitamin A yang penting dalam menjaga matamu sehat, mempertahankan
penglihatan yang baik dan mencegah degenerasi makula terkait usia, penyebab utama
hilangnya penglihatan. Vitamin A bekerja dengan memberikan vitamin pada mata untuk
pencegahan katarak dan degenerasi makula. Ini memberikan penglihatan yang jelas dengan
memperlihatkatkan kornea yang jelas.
3. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh
Karena daun talas mengandung vitamin C dalam jumlah yang signifikan, daun talas
membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara efisien. Beberapa sel, terutama sel-t
dan fagosit sistem kekebalan memerlukan vitamin C untuk berfungsi dengan baik. Jika
vitamin C rendah dalam tubuh, sistem kekebalan tidak mampu melawan pathogen.
4. Membantu Pencernaan
Daun talas dikenal untuk membantu pencernaan dan mengobati masalah pencernaan karena
adanya serat makanan yang membantu pencernaan makanan yang lebih baik dan penyerapan
nutrisi. Daunnya juga mendukung pertumbuhan mikroba menguntungkan seperti Escherichia
coli dan Lactobacillus acidophilus yang hidup damai di usus, membantu pencernaan dan
melawan mikroba berbahaya.

9
5. Mengurangi Peradangan
Daun talas mengandung fenol tanin, flavonoid, glikosida, sterol dan triterpenoid yang
mengandung sifat anti-inflamasi dan antimikroba yang membantu mengurangi peradangan
kronis. Ekstrak daun talas memiliki efek penghambatan yang signifikan pada histamin dan
serotonin yang merupakan mediator preformed yang terlibat dalam fase awal proses inflamasi
akut.
6. Melindungi Sistem Saraf
Daun talas mengandung vitamin B6, tiamin, niasin dan riboflavin yang dikenal melindungi
sistem saraf. Semua nutrisi membantu perkembangan otak janin yang tepat dan memperkuat
sistem saraf. Sebuah penelitian menunjukkan efek ekstrak hidroalkohol dari Colocasia
esculenta pada gangguan kompulsif obesesif terkait dengan disfungsi sistem saraf pusat.

2.6 Hasil Olahan Talas


1. Bolu Talas
Bolu talas merupakan salah satu olahan dari talas yang terbilang populer, bahkan menjadi
salah satu oleh-oleh khas dari Bogor. Rasanya yang legit dengan tekstur empuk sangat cocok
menemani santai sore dengan secangkir teh atau kopi.
Resep Olahan Bolu Talas:
Bahan:
• 100 gr Tepung talas
• 100 gr Tepung terigu
• 150 gr Gula pasir
• 1 sdt SP/Ovalet
• 3 butir Telur
• 2 sdm Susu bubuk
• ¼ sdt Baking powder
• 125 gr Margarin (cairkan)
• Pewarna kuning dan ungu
Toping :
• Buttercream
• Keju Parut
Cara membuat
1. Campur tepung talas, terigu, baking powder dan susu bubuk. Aduk rata. Sisihkan.

10
2. Mixer telur, gula, SP sampai mengembang kental. Turunkan speed, tambahkan
terigu sedikit demi sedikit, aduk rata kembali. Tambahkan margarin, lalu aduk
balik dengan spatula hingga merata.
3. Bagi adonan menjadi 2, masing-masing diberi pewarna kuning dan ungu.
Panaskan kukusan, tuang adonan kuning ke loyang yang sudah dialasi baking
paper/olesi margarin.
4. Kukus 15 menit. Lalu tuang adonan ungu. Kukus kembali 20menit. Keluarkan
loyang dari kukusan. Tunggu hingga dingin, keluarkan dari loyang.
5. Olesi permukaan bolu dengan buttercream dan beri parutan keju. Lalu potong
sesuai selera.
2. Stick Talas
Stik talas merupakan salah satu camilan bercita rasa gurih asin yang mudah dibuat. Cukup
potong-potong talas seukuran korek api lalu lumuri dengan bumbu yang terbuat dari bawang
putih dan sedikit garam. Setelah itu goreng hingga kering dan teksturnya renyah.
3. Es Krim Talas
Es krim talas lebih sehat karena kandungan serat yang tinggi di dalam talas, tambahan talas
akan memberi tekstur lembut dan warna ungu cantik pada es krim buatanmu. Cara
membuatnya, campur talas kukus yang telah dihaluskan, santan, susu kental manis, dan
pewarna ungu menggunakan mixer hingga lembut. Lalu bekukan hingga mengeras dan
langsung sajikan dengan topping pilihan favoritmu.
4. Talas Goreng
Talas goreng bisa menjadi pilihan camilan nikmat saat bersantai bersama keluarga. Terbuat
dari talas yang digoreng bersama adonan tepung, talas goreng atau dikenal pula dengan
sebutan uyen ini memiliki rasa gurih dan tekstur renyah yang nikmat.
5. Puding Talas
Selain es krim, puding talas juga bisa menjadi pilihan camilan untuk menyegarkan
tenggorokan. Selain segar, talas juga akan membuat tekstur puding jadi lebih lembut dan
tentunya menyehatkan. Puding talas juga cocok disajikan sebagai camilan sehat untuk anak
karena kandungan serat dan proteinnya yang cukup tinggi.

11
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Talas adalah tumbuhan penghasil umbi-umbian yang berasal dari Asia Tenggara atau Asia
Tengah bagian selatan. Talas dibedakan menjadi dua yaitu talas gatal dan talas tidak gatal.
Umumnya jenis talas yang dibudidayakan di Indonesia adalah talas Padang dan talas Bogor.
Talas memiliki manfaat diantaranya adalah mencegah kanker, meningkatkan kesehatan mata,
memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu pencernaan, mengurangi peradangan, dan
melindungi sistem saraf. Ada berbagai macam olahan yang dihasilkan dari tanaman talas
yaitu, bolu talas, stick talas, es krim talas, talas goreng, dan pudding talas.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.pertanianku.com/mengulas-sejarah-talas/
2. https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-talas/
3. https://www.google.co.id/amp/s/www.tokopedia.com/blog/tumbuhan-yang-berkembang-biak-
dengan-umbi-batang-edu/amp/
4. https://www.liputan6.com/citizen6/read/4268213/6-manfaat-daun-talas-bagi-kesehatan-bantu-
perkuat-imun
5. https://kumparan.com/kumparanfood/7-olahan-serba-talas-untuk-kudapan-ringan-di-rumah-
1549426243207960694
6. https://www.palmia.co.id/resep/camilan/bolu-lapis-talas
7. http://floranegeriku.blogspot.com/2011/06/talas-colocasia-esculenta-l-schott.html?m=1
8. https://www.pertanianku.com/jenis-talas-yang-lazim-dibudidayakan/
9. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.upi.edu/33161/
4/S_KIM_1305700_Chapter1.pdf&ved=2ahUKEwieuuC8x5f0AhWt7XMBHUEsC1gQFno
ECAQQBg&usg=AOvVaw3ntacAf5aictEXmIyoyHsD

13

Anda mungkin juga menyukai