Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN METODE ITERASI TITIK TETAP

DALAM REKAYASA SIPIL


(Menghitung Koefisien Gesek untuk Aliran Turbulen dalam sebuah Pipa)
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah 4 pada Trimester 4
Dosen: Dr. Edi Sukirman

Disusun oleh:
1. Nurhidayah Tiinia Lestari (16313677)
2. Siti Aisyah (18313519)
3. Theta Margaritifera (18312868)
4. Uni Handayani (19313057)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
1. Pendahuluan
Matematika merupakan ilmu pengetahuan dasar yang amat berguna dan sangat membantu
dalam penyelesaian persoalan-persoalan yang ada di sekitar kita. Hal tersebut merupakan alasan
mengapa mata pelajaran ini bahkan mulai dipelajari saat pertama memasuki sekolah dasar.
Penerapan ilmu Matematika dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai dan tanpa disadari,
contoh kecil seperti jual-beli. Pengertian Matematika menurut kamus besar Bahasa Indonesia
adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur operasional yang
digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Ada pula yang mengartikan Matematika sebagai
suatu ilmu yang mempelajari bilangan dan bangun serta konsep-konsep yang berkenaan dengan
kebenarannya secara logika menggunakan simbol-simbol yang umum. Matematika terdiri dari
banyak disiplin ilmu, seperti Geometri, Analisis, Aljabar, Logika, Kalkulus, dan lain-lain.
Berdasarkan fakta, Matematika juga berfungsi diberbagai bidang pendidikan. Sebagai contoh,
mahasiswa Psikologi diwajibkan untuk mengambil mata kuliah Statistika Dasar, Aljabar Linear
untuk mahasiswa Teknik Informatika, dan Kalkulus yang diperlukan untuk para calon teknisi
Sipil. Karenanya, Matematika dijadikan aplikasi dalam ilmu-ilmu lain. Pada umumnya jika
seseorang menyukai ilmu Matematika, akan mudah baginya dalam ilmu-ilmu dasar lain seperti
Fisika atau Kimia yang juga memanfaatkan daya pikir logika dan penalaran. Untuk melanjutkan
studi ke bidang Teknik tidak hanya mengandalkan kemampuan dalam Matematika saja tidaklah
cukup. Pada makalah ini, akan dibahas keterkaitan dan penerapan Matematika dalam ilmu Teknik
Sipil khususnya pada bab Persamaan Non Linier dengan menggunakan Metode Iterasi Titik Tetap.

2. Pembahasan
Didalam usaha mendapatkan penyelesaian matematika yang menjabarkan model dari suatu
persoalan nyata bidang rekayasa, sering solusi yang dicari berupa suatu nilai variabel x sedemikian
rupa sehingga terpenuhi persamaan f(x) = 0 yang digunakan dalam model. Dalam beberapa kasus,
melalui faktorisasi f(x) = 0 dapat diperoleh penyelesaian seperti yang diinginkan, akan tetapi lebih
banyak jabaran persamaan dalam model mempunyai bentuk yang rumit, sehingga teknik analisa
matematika murni tidak dapat memberikan solusi. Persamaan non linier sebagai model matematika
bagi solusi masalah rekayasa sipil dengan menggunakan metode numerik merupakan salah satu
alternatif prosedur pemecahan yang digunakan apabila tidak dimungkinkan perolehan bentuk
closed form dari pemodelan. Persamaan non linier akan selalu ditemui pada hampir seluruh bidang
kekhususan rekayasa sipil, sebagai contoh:
a. Persamaan frekuensi alami dari getaran balok uniform yang terjepit pada salah satu
ujungnya dan bebas pada ujungnya yang lain untuk bidang teknik struktur
b. Persamaan kelengkungan jalan untuk bidang teknik transportasi
c. Persamaan koefisien gesek untuk aliran turbulen dalam sebuah pipa untuk bidang teknik
sumber air
d. Persamaan untuk menentukan kedalaman pemancangan akibat pengaruh tekanan tanah
aktif dan pasif untuk bidang geoteknik
e. Perhitungan tentang kebutuhan akan produksi optimal suatu komponen struktur untuk
bidang manajemen konstruksi
Pada tulisan ini, penulis akan membahas tentang persamaan koefisien gesek untuk aliran
turbulen dalam sebuah pipa untuk bidang teknik sumber air dengan menggunakan metode iterasi
titik tetap (lelaran).
Metode Iterasi Titik Tetap adalah suatu metode pencarian akar suatu fungsi f(x) secara
sederhana dengan menggunakan satu titik awal. Fungsi f(x) yang ingin dicari hampiran akarnya
harus konvergen.
Contoh kasus: Koefisien gesek pada aliran turbulen dalam sebuah pipa dengan persamaan

1  e 9,35 
 1,14   2  log 10    
f   D Re f 
dengan
f = koefisien gesek aliran e = kekasaran pipa
D = diameter pipa Re = bilangan

Hitunglah nilai koefisien gesek untuk dua kasus berikut ini :


4
D = 0.1 m e = 0.0025 Re = 3 x 10
6
D = 0.1 m e = 0.0015 Re = 5 x 10

Penyelesaian:
1. Koefisien gesek pada aliran turbulen sebuah pipa dengan D = 0.1 m, e = 0.0025, dan Re=
3 x 104
1  e 9,35 
 1,14   2  log 10    
f   D Re f 
Tulis kembali persamaan di atas dalam bentuk:
2
 e 9,35 
f  1,14   2  log 10    
  D Re f 
Dengan memasukkan nilai-nilai yang diketahui ke dalam persamaan maka akan didapat:
2
  0,0025 9,35  
f  1,14   2  log 10   
  0,1 3  10 4 f  
2
  0,0003117  
f  1,14   2  log 10 0,025   
  f 
Tuliskan dalam variabel x maka akan didapat:
2
  0,0003117  
x  1,14   2  log 10 0,025   
  x 
Nilai x diatas merupakan nilai g(x), x = g(x). Nilai awal yang digunakan pada contoh
kasus ini adalah 1, maka tabel iterasinya adalah sebagai berikut:

Iterasi x g(x) f(x)


1 1,00000 0,053253847 0,94674615295
2 0,05325 0,054123170 0,00086932290
3 0,05412 0,054114128 0,00000904161
4 0,05411 0,054114221 0,00000009292
5 0,05411 0,054114220 0,00000000096

Jadi, nilai koefesien gesek pada aliran turbulen dalam sebuah pipa dengan D= 0.1 m e=
0.0025 Re= 3 x 104 adalah 0,05411.

2. Koefisien gesek pada aliran turbulen dalam sebuah pipa dengan D= 0,1 m, e= 0,0015,
dan Re= 5 x 106

1  e 9,35 
 1,14   2  log 10    
f   D Re f 
Tulis kembali persamaan di atas dalam bentuk:
2
 e 9,35 
f  1,14   2  log 10    
  D Re f 
Dengan memasukkan nilai-nilai yang diketahui ke dalam persamaan maka akan didapat:
2
  0,0015 9,35  
f  1,14   2  log 10    
  0,1 5  10 6
f 
2
  0,00000187  
f  1,14   2  log 10 0,015   
  f 
Tuliskan dalam variabel x maka akan didapat:
2
  0,00000187  
x  1,14   2  log 10 0,025   
  x 
Nilai x diatas merupakan nilai g(x), x = g(x). Nilai awal yang digunakan pada contoh
kasus ini adalah 1, maka tabel iterasinya adalah sebagai berikut:
iterasi x g(x) f(x)
1 1.0000000000 0.04362590720004 0.9563741
2 0.0436259072 0.04363338006498 0.0000075
3 0.0436333801 0.04363337925616 0.0000000
4 0.0436333793 0.04363337925625 0.0000000

Jadi, nilai koefesien gesek pada aliran turbulen dalam sebuah pipa dengan D= 0.1 m, e=
0.0015, Re= 5 x 106 adalah 0,04363.

3. Penutup
Koefisien gesek pada aliran turbulen pada sebuah pipa dengan D= 0,1 m, e= 0,0025, dan
Re= 3 x 104 adalah 0,05411 , sedangakan koefisien gesek pada aliran turbulen pada sebuah
pipa dengan D= 0.1 m, e= 0.0015, Re= 5 x 106 adalah 0,04363. Dalam tulisan ini, penulis

menggunakan metode iterasi dalam perhitungan koefisien gesek pada aliran turbulen pada
sebuah pipa, hal ini dikarenakan metode iterasi titik tetap memiliki galat yang lebih kecil
dibandingkan dengan metode lainnya dalam persamaan non linier.
Dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa Matematika berperan penting dalam bidang
Teknik Sipil.

Anda mungkin juga menyukai