Anda di halaman 1dari 18

BAB I

1.1 Latar Belakang


Ketika suatu proyek konstruksi akan selesai dikerjakan. Maka, membutuhkan beberapa
hal yang harus dipersiapkan salah satunya yang berkaitan dengan Administrasi Proyek. Pada
fase tersebut penyedia jasa mempercepat pekerjaannya agar bisa selesai tepat waktu dengan
tujuan untuk melakukan serah terima pekerjaan.
Dalam proses serah terima pekerjaan ada 2 tahap yaitu PHO dan FHO. Dalam setiap
tahap selalu berkaitan dengan administrasi proyek seperti BAST dan Laporan Akhir Proyek.
Ketika proyek sudah terselesaikan penyedia jasa juga masih memiliki tanggung jawab untuk
memelihara proyek yang sudah dikerjakan sesuai kontrak.
Dalam tahap tersebut juga melibatkan banyak pihak seperti PPK, Panitia PHO/FHO,
PPHP, & PA/KPA. Keterlibatan banyak pihak tersebut bertujuan untuk menjaga, menjamin
serta mengawai kegiatan proyek agar berjalan sesuai dengan kontrak kerja.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi PHO, FHO, Pemeliharaan Proyek, Laporan Akhir Proyek, BAST?
2. Apa dasar hukum PHO, FHO, Pemeliharaan Proyek, Laporan Akhir Proyek, BAST?
3. Apa fungsi PHO, FHO, Pemeliharaan Proyek, Laporan Akhir Proyek, BAST?
4. Bagaimana proses penyusunan PHO, FHO, Pemeliharaan Proyek, Laporan Akhir Proyek,
BAST?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi PHO, FHO, Pemeliharaan Proyek, Laporan Akhir Proyek,
BAST.
2. Untuk mengetahui dasar hukum PHO, FHO, Pemeliharaan Proyek, Laporan Akhir
Proyek, BAST.
3. Untuk mengetahui fungsi PHO, FHO, Pemeliharaan Proyek, Laporan Akhir Proyek,
BAST.
4. Untuk mengetahui proses penyusunan PHO, FHO, Pemeliharaan Proyek, Laporan Akhir
Proyek, BAST.

1
BAB II

2.1 Definisi PHO, FHO, Pemeliharan Proyek, Laporan Akhir Proyek, dan BAST

2.1.1 PHO

PHO (Provisional Hand Over) adalah kegiatan penyerahan hasil pekerjaan


Pengadaan Barang/Jasa secara menyeluruh sesuai kontrak dan amendemannya dari
penyedia jasa kepada Pemilik yang masih harus dipelihara dan dijamin mutunya sampai
dengan masa jaminan selesai sesuai yang diatur dalam Kontrak.
Masa pelaksanaan pekerjaan adalah jangka waktu untuk melaksanakan pekerjaan
yang ditandai dengan ditetapkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sampai dengan
Serah Terima Pertama Pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO). PHO dikeluarkan pada
saat pekerjaan telah selesai 100 %, dan sesuai dengan kontrak yang digunakan. Tanggal
penyerahan pertama pekerjaan selesai (Provisional Hand Over/PHO) dinyatakan dalam
Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh Pejabat/Panitia
Penerima Hasil Pekerjaan.

2.1.2 FHO

Serah Terima Akhir Pekerjaan (Final Hand Over-FHO) adalah suatu


kegiatan serah terima akhir pekerjaan dari penyedia jasa kepada direksi pekerjaan setelah
penyedia jasa menyelesaikan semua kewajibannya selama masa pemeliharan.

2.1.3 Pemeliharaan Proyek


Suatu masa (jangka waktu) tertentu setelah suatu proyek selesai dilaksanakan dan
diserah-terimakan ke owner untuk dioperasikan/digunakan. Kegiatan yang dilakukan
seperti mempersiapkan data-data pelaksanaan, baik berupa data-data selama pelaksanaan
maupun gambar pelaksanaan (shop drawing), meneliti bangunan secara cermat dan
memperbaiki kerusakan-kerusakan, dan mempersiapkan petunjuk operasional/pelaksanaan
serta pedoman pemeliharaan kepada staff operasional.

2
2.1.4 Laporan Akhir Proyek
Suatu bentuk laporan yang berisi tentang seluruh kegiatan proyek dari mulai awal
pekerjaan hingga selesai yaitu setelah FHO. Laporan ini berisi tentang perkembangan
proyek dalam jangka hari, minggu, bulan, dan tahun.

2.1.5 BAST

Berita Acara Serah Terima adalah sebuah dokumen yang yang berisi informasi
tentang pemindahtanganan / penyerahan sebuah barang dari satu pihak ke pihak lainnya
yang bisa dijadikan sebagai bukti yang memiliki dasar hukum yang tetap. Berita acara
serah terima bertujuan sebagai bukti penyerahan/penerimaan bilamana dikemudian hari
terdapat kekeliruan.

2.2 Dasar Hukum PHO, FHO, Pemeliharan Proyek, Laporan Akhir Proyek, dan BAST

2.2.1 PHO

Dalam beberapa literatur Era Keppres 80/2003 PHO identik dengan 2 istilah yaitu:
1. Penyerahan Pertama (Keppres 80/2003)

2. Serah Terima Pertama (Permen PU 45/2007 / Permen PU 43/2007)

3. Perpres 16/2018 tata cara Serah Terima Hasil Pekerjaan pada pasal 57 dan 58

2.2.2 FHO

Perpres 54 Tahun 2010 Pasal 95 Ayat 8


Perpres 16 Tahun 2018 Pasal 57

2.2.3 Pemeliharaan Proyek

Untuk pekerjaan konstruksi/jasa lainnya, masa pemeliharaannya diatur dalam Peraturan


Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan perubahannya pada pasal 95 ayat 5 yaitu:

3
1. Penyedia pekerjaan konstruksi/jasa lainnya melakukan pemeliharaan atas hasil
pekerjaan selama masa yang ditetapkan dalam kontrak sehingga kondisinya tetap
seperti pada saat penyerahan pekerjaan.
2. Masa pemeliharaan paling singkat untuk pekerjaan permanen selama enam
bulan sedangkan untuk pekerjaan semi permanen masa pemeliharaan paling singkat
tiga bulan
4. Masa pemeliharaan dapat melampaui Tahun Anggaran

2.2.4 Laporan Akhir Proyek

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 06/PRT/M/2008

TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN DAN


PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KONSTRUKSI DI LINGKUNGAN
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

Menimbang :

bahwa dalam rangka menindaklanjuti ketentuan Pasal 48 ayat (4) Keputusan Presiden
Nomor 80 Tahun 2003 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
PER/03.1/M.PAN/3/2007 tentang Kebijakan Pengawasan Nasional Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah tahun 2007 sampai tahun 2009 perlu ditetapkan Peraturan Menteri
tentang Pengawasan Penyelenggaraan dan Pelaksanaan Pemeriksaan Konstruksi di
Lingungan Departemen Pekerjaan Umum.

Mengingat :

1. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3833);

2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

3. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;

4. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

5. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

4
6. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 64 TLN 3956);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern


Pemerintah; 8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4330) beserta perubahannya;

9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang


Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu;

10. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Tugas Eselon
I Kementerian Negara Republik Indonesia;

11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor


PER/03.1/M.PAN/3/2007 tentang Kebijakan Pengawasan Nasional Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah Tahun 2007-2009;

12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum
Pemeriksaan terhadap Penyelenggaraan Pekerjaan Konstruksi Bidang Sarana dan
Prasarana Pekerjaan Umum;

13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1/PRT/M/2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum.

Dimana untuk pembuatan Laporan Akhir Proyek harus memenuhi syarat peraturan-
peraturan yang tertera pada peraturan pemerintah untuk pembuatan berita acara.

2.2.5 BAST

Dasar Hukum Berita Acara Serah Terima didapatkan dari menyesuaikan barang / jasa ,
lembaga mana dan apa yang akan di proses, sebagai contoh :

Dalam rangka tertib administrasi Pelaksanaan dan Pengelolaan Barang Milik Negara di
Lingkungan Kementerian Perhubungan maka perlu dilaksanakan Serah Terima

5
Operasional Hasil Pekerjaan yang merupakan bentuk pertanggungjawaban Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) dan Kuasa Pengguna Barang (KPB) kepada Menteri
Perhubungan selaku Pengguna Anggaran (PA)/ Pengguna Barang(PB) terhadap hasil
pekerjaan yang dibiayai dengan dana APBN dan/atau PHLN yang secara fisik telah
selesai 100% dan dimanfaatkan untuk selanjutnya diserahterimakan kepada Unit Kerja
yang akan mengoperasikan serta dituangkan dalam Berita Acara sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 83 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Serah Terima Operasioanal Hasil Pekerjaan di Lingkungan Kementerian
Perhubungan

Serah Terima Operasional wajib dilakukan dan sebagai dasar pengajuan biaya
operasional dan pemeliharaan terhadap hasil pekerjaan tersebut serta sebagai dasar
pencatatan akuntansi barang dengan objek penerima hasil pekerjaan sebagai berikut:

Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Lingkungan Kementerian Perhubungan Kementerian/


Lembaga lain Pemerintah Daerah Kota/ Kabupaten/ Provinsi Badan Usaha Milik Negara
Organisasi/ Masyarakat

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) tahun berjalan wajib mengusulkan serah terima
operasional yang belum dilakukan sebelumnya. Dengan demikian maka semua proyek
yang belum dilaksanakan BASTO harus selesai serahterimakan secara operasional paling
lambat tanggal 30 April 2015

Apabila serah terima dimaksud tidak selesai pada waktu yang telah ditentukan, maka
kepada KPA dan PPK dikenakan sanksi yang tegas berupa sanksi kepegawaian yang
tegas yang selanjutnya akan diproses secara hokum oleh aparat penegak hokum sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6
BAB III

3.1 Fungsi PHO, FHO, Pemeliharan Proyek, Laporan Akhir Proyek, & BAST

3.1.1 PHO

Fungsi PHO adalah sebagai berikut:


1. Sebagai tanda berakhirnya masa pelaksanaan pekerjaan,
2. Penanda berakhirnya masa Jaminan Pelaksanaan. Dengan dikeluarkannya PHO, maka
Jaminan Pemeliharaan akan mulai berlaku sampai dengan tanggal penyerahan akhir
pekerjaan (Final Hand Over/FHO).
3. Pengawasan Kualitas dan Kepastian Kualitas/Quality Control dan Quality
Assurance/QA-QC dari manajemen mutu pekerjaan konstruksi.

3.1.2 FHO

Fungsi FHO adalah untuk memastikan bahwa seluruh pekerjaan yang dilakukan oleh
Penyedia Jasa telah selesai dan dapat diterima dengan baik.

3.1.3 Pemeliharaan Proyek

Fungsi pemeliharaan proyek adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah selesai
sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitasnya bekerja sebagaimana mestinya.

3.1.4 Laporan Akhir Proyek

Fungsi laporan akhir proyek adalah untuk menyajikan perkembangan proyek sejak awal
pekerjaan sampai masa FHO.

3.1.5 BAST

Berita acara serah terima berfungsi untuk mencegah terjadinya kecurangan, mencegah
terjadinya minus dalam pengelolaan serta menjadikan dokumen bersifat transparan.

7
3.2 Penyusunan PHO, FHO, Pemeliharan Proyek, Laporan Akhir Proyek, & BAST

3.2.1 PHO

Gambar 3.1 Prosedur Persiapan PHO

Gambar 3.2 Prosedur Pelaksanaan PHO

A. Pihak yang terkait dalam proses PHO:


• Penyedia Jasa/Kontraktor
• Konsultan Supervisi/Direksi Teknik

8
• Pejabat Pembuat Komitmen
• Panitia Penerima Hasil Pekerjaan dan
• Tim Teknis
B. Tugas dan Tanggungjawab Penyedia Jasa dalam proses PHO:
• Memberitahukan wakilnya kepada PPK
• Membuat Permohonan kepada PPK
• Menemani Direksi Teknik untuk pemeriksaan
• Menghadiri rapat/pertemuan
• Memperbaiki kerusakan dan kekurangan
• Menerima Berita Acara PHO
C. Tugas dan Tanggungjawab Pejabat Pembuat Komitmen dalam proses PHO:
• Menerima permohonan PHO dari penyedia jasa
• Menerima laporan hasil pemeriksaan awal dari Dir. Tek.
• Melaporkan rencana PHO keatasan langsung
• Menerima SK pembentukan panitia PHO oleh PA/KPA
• Memberitahu penyedia jasa ttg rencana pemeriksaan oleh Panitia
• Menerima hasil pemeriksaan Panitia
• Menyetujui Berita Acara PHO yg dibuat Panitia

Gambar 3.3 Proses Pelaksanaan PHO sesuai Perpres 16/2018 pasal 57 dan 58

9
3.2.2 FHO

Gambar 3.4 Proses Pelaksanaan FHO

3.2.2.1 Persyaratan Serah Terima Akhir


Paling lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum berakhirnya masa
pemeliharaan, penyedia jasa wajib mengajukan permohonan tertulis kepada pengguna
jasa/direksi pekerjaan untuk keperluan penyerahan akhir pekerjaan (FHO).
Pengguna jasa/direksi pekerjaan akan memeriksa hasil pelaksanaan pekerjaan
pemeliharaan, jika semua pekerjaan telah dapat diterima, maka pengguna jasa/direksi
pekerjaan meminta kepada panitia serah terima pekerjaan (panitia FHO) untuk
melakukan pemeriksaan dan penilaian pekerjaan akhir selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari sebelum berakhirnya masa pemeliharaan.
Panitia FHO bersama pihak pengguna jasa/direksi pekerjaan, dan kontraktor
mengadakan rapat dan kunjungan lapangan untuk memeriksa dan mengidentifikasi
pekerjaan pemeliharaan. Selanjutnya, panitia FHO melakukan evaluasi terhadap hasil
pemeriksaan pada kunjungan lapangan. Apabila dari hasil evaluasi tersebut, panitia
FHO dapat menerima hasil akhir pekerjaan, maka panitia FHO akan:
 Membuat berita acara yang menyatakan bahwa penyedia jasa telah menyelesaikan
pekerjaan pemeliharaan pada masa pemeliharaan dengan baik dan sesuai dengan
kontrak

10
 Menyatakan bahwa serah terima akhir pekerjaan dapat dilakukan
 Menetapkan tanggal FHO
 Membuat surat pemberitahuan tentang hasil pemeriksaan kepada pengguna
jasa/direksi pekerjaan.

Apabila seluruh kewajiban penyedia jasa selama masa pemeliharaan telah


diselesaikan dan disetujui; maka selambat-lambatnya dalam waktu 28 (dua puluh
delapan) hari setelah berakhirnya masa pemeliharaan, direksi teknis akan menerbitkan
sertifikat berakhirnya masa pemeliharaan yang menyatakan tanggal penyelesaian
seluruh kewajiban kontraktor dengan baik atas pekerjaan pemeliharaan, penyelesaian
sisa pekerjaan, pekerjaan tambahan, rekonstruksi, perbaikan kerusakan atau kesalahan.

Dalam waktu maksimal 56 (lima puluh enam) hari setelah terbit sertifikat
berakhirnya masa pemeliharaan, kontraktor wajib menyampaikan kepada pengguna
jasa/direksi pekerjaan konsep perhitungan akhir dengan dilampiri dokumen
pendukung berupa:
 nilai pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai kontrak.
 sejumlah pembayaran sesuai kontrak yang wajib diterima.

Selanjutnya, dalam waktu 28 (dua puluh delapan) hari setelah diterimanya


perhitungan akhir, pengguna jasa/direksi pekerjaan akan membuat berita acara serah
terima akhir pekerjaan (berita acara FHO) dan menerbitkan sertifikat penyelesaian
pekerjaan (certificate of final completion) yang mengakhiri tugas dan tanggung-jawab
kontraktor dengan pernyataan:
 jumlah nilai kontrak akhir sesuai pendapat pengguna Jasa/Direksi Pekerjaan,
 sisa kewajiban (bila ada) dari pengguna jasa kepada penyedia jasa atau sebaliknya.

Secara garis besar, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses FHO, antara lain
sebagai berikut:
 Pengembalian jaminan pemeliharaan/pelaksanaan (sesuai ketentuan dalam
kontrak)
 Hasil pemeriksaan lapangan oleh panitia PHO dan FHO
 Berita acara FHO oleh panitia PHO dan FHO

11
 Penerbitan sertifikat penyelesaian pekerjaan oleh pengguna jasa/direksi pekerjaan

3.2.2.2.Pelaksanaan Serah Terima Akhir Pekerjaan (Final Handover/ FHO)


Penilaian hasil pekerjaan dilakukan oleh panitia penerima pekerjaan yang dibentuk
pengguna jasa. Panitia FHO seharusnya berbeda dengan panitia PHO kecuali dalam
kondisi ketidakadaan tenaga teknis yang dianggap mampu.

3.2.2.3 Pemeriksaan Pekerjaan Oleh Panitia


 15 hari sebelum berakhirnya pemeliharaan, pekerjaan seluruhnya selesai 100%
ajukan permintaan FHO
 Direksi Teknik mempelajari (5 hari paling lambat)
 Panitia memeriksa ke lapangan
 Pekerjaan diterima selesai 100%, Direksi Teknik mempersiapkan Berita Acara
FHO

3.2.3 Pemeliharaan Proyek


Pemeliharan proyek dapat dilaksanakan setelah PHO terlaksana. Untuk memastikan
bahwa seluruh pekerjaan yang telah dikerjakan oleh Penyedia Jasa, secara prinsip telah
dapat diterima, namun secara total Penyedia Jasa masih harus terus memeliharanya
sampai batas FHO dinyatakan selesai.
Prosedur pengerjaan masa pemeliharaan seperti berikut:
1. Masa pemeliharaan adalah masa dimulainya pemeliharaan hasil pekerjaan yang
dihitung dari mulai tanggal Serah Terima Pertama (PHO) sampai dengan berakhirnya
masa pemeliharaan sesuai kontrak
2. Dalam masa pemeliharaan, jika ada kerusakan-kerusakan yang terjadi, Penyedia Jasa
harus segera melakukan perbaikan sesuai kondisi saat diserahterimakan
3. Mekanisme:
- Jika dalam waktu pemeliharaan terdapat perbaikan maka Penyedia Jasa wajib untuk
melakukan perbaikan
- Setelah melakukan perbaikan, Penyedia Jasa memberitahukan kepada PPK
- PPK memberitahu PPHP untuk mengadakan pemeriksaan ulang
- Apabila menurut PPHP tidak ada kekurangan atau cacat lagi, maka PPHP membuat

12
Berita Acara pemeriksaan hasil perbaikan pekerjaan yang disampaikan pada PPK
4. Selama masa pemeliharaan harus ada kesepakatan antara PPK, Penyedia Jasa dan
konsultan seperti berikut:
- Personel pengawas yang dipertahankan
- Personel Penyedia Jasa yang dipertahankan
- Daftar peralatan yang masih akan digunakan
5. Masa pemeliharaan dinyatakan selesai jika sudah memasuki masa FHO.

3.2.4 Laporan Akhir Proyek

Penyusunan Laporan Akhir Proyek ketika seluruh kegiatan proyek sudah terlaksana dari
sejak awal hingga akhir ketika FHO. Laporan Akhir Proyek disusun oleh penyedia jasa dengan
persetujuan konsultan pengawas, serta pengguna jasa. Laporan Akhir Proyek berisi tentang segala
hal yang telah dikerjakan oleh penyedia jasa dalam melaksanakan proyek sesuai kontrak, adapun
tambahan pekerjaan bisa dikerjakan karena suatu hal.

3.2.5 BAST

Penyusunan BAST dilakukan pada tahap PHO dan FHO. BAST disusun oleh Panitia PHO/FHO
dan dikemudian disetujui oleh PPK. Setelah itu diserahkan kepada PA/KPA.

13
14
Gambar 3.5 Dokumen BAST

15
Gambar 3.6 Keterangan Dokumen BAST

16
BAB IV

4.1 Kesimpulan
Pemahaman tentang PHO, FHO, Pemeliharaan Proyek, Laporan Akhir Proyek dan BAST sangat
penting untuk mengetahui sistem administrasi proyek. Sehingga, dapat memudahkan ketika
mengerjakan suatu proyek.

4.2 Saran

Pemahaman administrasi proyek sangat disarankan bagi mereka yang ingin menekuni profesi
sebagai pelaksana proyek bagian administrasi, kontraktor, dan pemilik proyek.

17
DAFTAR PUSTAKA

18

Anda mungkin juga menyukai