PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2001 C59 memperoleh peringkat 1 (pertama) diajang penghargaan
Enterprise 50 (50 Ukm Nasional Terbaik) yang diselenggarakan oleh Accenture dan
Majalah SWA.
2002-2003 PT. Caladi Lima Sembilan (C59) andil peran dalam trend para
kawula muda, dengan mengadakan C59 Street Fiesta, yang digelar di 3 kota besar di
Jawa, antara lain Bandung, Surabaya, Yogyakarta.
2004 PT. Caladi Lima Sembilan (C59) sesuai dengan slogannya "Express
Your Style", C59 ikut ambil bagian dalam mengekpresikan music anak muda dalam
ajang Indonesian Idol, bekerjasama dengan sebuah Televisi Swasta Indonesia (RCTI)
den Fremantle Media Enterprises, Ltd. (Penyelenggara acara realty show dari
america).
2007 PT. Caladi Lima Sembilan (C59) mendapat penghargaan Hade Award
dari Dinas Perindustrian Jawa Barat, dan KICK (Kreative Independent Clothing
Komunity), sebagai pelopor perclothingan di Bandung Jawa Barat.
2008 PT. Caladi Lima Sembilan (C59) bekerjasama secara resmi dengan
Dekranasda Kota Bandung, Ardan Management Group, Saung Angklung Udjo, Miing
Fellowship, dan SMKN 14/SMSR.
3
2.3 Visi Dan Misi PT.Caladi Lima Sembilan
PT.Caladi Lima Sembilan (C59) mempunyai visi sebagai berikut : Bisnis C59
adalah memasarkan produk C59 yang didesain, dikonsep, dicetak dan dipasarkan
oleh C59. Dengan kata lain produk asli C59. Untuk menjawab kebutuhan pasar,
maka C59 mengembangkan bisnis retailnya dengan mendirikan showroom dan
berkerjasama dengan outlet-outlet di Indonesia yang berskala nasional (Matahari
Dept.Store & Ramayana Dept.Store), sedangkan showroom-showroom C59 tersebar
dibeberapa kota di Indonesia seperti tercantum di “Our Bussiness Location &
Distribution”.
Sedangkan Misi PT.Caladi lima Sembilan (C59) adalah suatu bentuk bisnis
dimana andalah pencipta ide, konsep dan desain. C59 hanyalah perantara untuk
menjadikan konsep anda atau melukiskan konsep anda kedalam T-Shirt, Jacket,
Sweater dan Asesories.
4
2. SORTIR
Tujuan dari proses sortir ini adalah untuk menghindari adanya cacat kain, sebelum
bahan tersebut di sablon baik berupa goresan maupun lubang-lubang, juga untuk
lebih memudahkan bagian sablon dalam proses printing, karena di bagian sortir
badan kain yang akan di sablon sudah dipisah sesuai keterangan pada LEMBAR KERJA
ORDER.
3. GAMBAR
Dari sekian yang ada nampaknya bagian ini yang paling vital, karena didalamnya
terdapat beberapa unsur yang sangat berhubungan dengan bagian yang lainnya,
mulai dari afdruk, stel, sablon serta keindahan dari gambar yang di hasilkan. Waktu
yang diperlukan untuk bagian ini dalam kondisi normal adalah 2-3 hari.
4. AFDRUK
Untuk gambar yang sudah menjadi klise berarti sudah siap untuk di afdruk, klise
tersebut harus di sortir dahulu yang bertujuan untuk menentukan ukuran screen
yang akan di pakai. Penentuan ukuran screen ini di sesuaikan dengan besarnya
gambar yang akan di cetak. Dalam proses afdruk ada beberapa tahap yang harus di
tembuh sebelum screen siap di stel, diantaranya:
-Penyortiran gambar(seperti di uraian di atas)
-Pemolesan screen dengan SUPER-X yang bertujuan agar gambar dari klise yang
akan di afdruk bisa keluar, teta[l terlebih dahulu harus di keringkan lagi setelah
proses pemolesan tersebut. -Penyinaran, yang bertujuan menyinari screen yang
sudah di tempeli dengan klise agar gambarnya bisa keluar/ ada dalam screen.
-Penyemprotan, dalam tahap ini screen yang sudah selesai disinari disemprot
dengan air agar partikel-partikel screen(monil) dapat lepas sehingga membentuk
gambar seperti pada klise. Dalam proses ini operator harus berhati-hati supaya
screen tidak sampai jebol/rusak.
-Pengeringan sekaligus penambalan. Screen yang masih dalam keadaan basah
setelah di semprot di jemur/di oven agar cepat kering, yang selanjutnya screen
tersebut di tambal dengan sejenis obat yang berguna mentup screen yang bocor dan
bila mana proses tersebut sudah selesai berarti sudah siap untuk di stel.
5. STEL
Tujuan dari proses ini agar ganbar yang di sablon letak gambarnya bisa pas
antara tiap warna, karnena dalam satu gambar bisa terdiri dari beberapa warna. Cara
yang biasa dilakukan biasanya dengan mencoba menyablonnya pada selembar kain
putih agar hasil sablonnya bisa lebihjelas kelihatan. Kemudian tiap screen ya g akan
di stel posisi gambarnya di buat pas dengan gambarpada kain tersebut. Kapasitas stel
normal sehari mulai dari pukul 08.00 sampai
5
dengan pukul 16.00 WIB adalah 24 order. Waktu yang di perlukan proses ini
l(satu)hari dalam kondisi normal.
6. SABLON
Proses ini dapat terlaksana bila didukung oleh 3 faktor yaitu bahan yang akan di
sablon, obat,dan screen yang sudah di stel. Untuk setiap operator sablon didampingi
oleh dua orang pembantu/knek, bila mana satu knek atau sebaliknya tidak hadir,
proses tersebut tidak bisa jalan, sehingga kerjasama dan kekompakan sangat perlu
pada bagian ini, mengingat system kerjanyaTEAM WORK. Kapasitas normal untuk
bagian sablon per hari dapat mencapai 8.000 potong, sudah termasuk TS(tanpa
sambungan) untuk interval waktu 24 jam.
7. PRESS/SETERIKA
Pada tahap ini bahan yang sudah di sablon hams di press terlebih dahulu agar
hasil sablonnya lebih bisa tahan lama dan tidak bau obat/cat sablon. Dalam proses
ini nampaknya tidak terlalu banyak kendala yang berarti dan waktu yang diperlukan
adalah l(satu) hari dengan kapasitas perhari mencapai 3.000-4.000 potong.
8. JAHIT/OBRAS
Bahan/kain yang sudah di sablon di sambung agar menjadi kaos yang sudah
jadi(siap pakai). Perlu diketahui sebelum di obras kain yang siap tersebut dicocokkan
dahulu kode bahannya, karena untuk setiap pemotongan bahan, warna kainnya
tidak bisa samaftidak matching) baru setelah itu di bagikan ke operator obras/ jahit.
Kemampuan rata-rata dari setiap operator obras dalam sehari, mulai pukul 08.00
hingga 16.00 WIB adalah 125 potong.
Kemempuan rata-rata dari setiap operator zoom dalam sehari, mulai pukul 08.00
hingga 16.00 WIB adalah 450 potong. Kemampuan rata-rata dari setiap operato
tindes dalam sehari, mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB adalah 450 potong.
Jadi yang dimaksud dengan kapasitas normal untuk bagian obras/jahit ini adalah
1.800 potong per hari untuk oblong sport/raglan. Waktu yang diperlukan pada
proses ini adala 2(dua)hari dalam kondisi normal, sedangkan untuk oblong krag,
oblong model V dan sport tennis dapat memakan waktu yang . lebih lama
pengerjaannya dari pada oblong biasa.
9. FINISHING
Tujuan dari proses ini adalah untuk membersihkan kaos /oblong dari benang atu
pun kotor-kotor yang masih bisa di bersikan dan untuk merapihkan kaos/oblong
tersebut dilipat untuk selanjutnya dimasukan kedalam plastic seal sampai dengan
siap paket/kirim.
6
10. PAKET
Paket ini merupakan proses paling akhir dari rangkaian proses produksi yang
ada, dan barang yang sudah packing dari bagian finishing dikirim ke setiap cabang
dengan cara di kirim langsung oleh bagian ekspedisi/paket atau bisa dengan melalui
jasa pengiriman.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
a. Bandung merupakan kota yang banyak tempat wisata yang berpendidikan
sehingga dapat dikunjungi oleh para pelajar.
b. Produksi yang dihasilkan PT Caladi Lima Sembilan berupa kaos dan pemasarannya
sudah hampir keseluruh Indonesia.
c. Cara kerja produksi C59 sangatlah baik mementingkan kepuasaan pelanggan, dan
sangat detail dalam pengerjaannya sehingga produksi C59 sudah sangat dikenal oleh
masyarakat Indonesia bahkan sampai internasional.
3.2 Saran
Semoga perusahaan C59 semakin maju dan berkembang dimana-mana dan semakin
lebih baik lagi untuk kedepannya.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/348107034/Laporan-Kunjungan-
Industri-C59-Diah
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/611/jbptunikompp-gdl-danielrama-
30515-8-07.bab-i.pdf
http://informationtechnologycreative.blogspot.co.id/2012/01/sejarah-dan-
produksi-c59.html
http://nelaindahpratiwi.blogspot.co.id/2012/03/perusahaan-distro-c59.html
9
LAMPIRAN
10