Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 4 :

Balkis safira
Indah purwati
Nurul hafsyah
Mariah ulfa
Rini Jayanti
Yeyen ayunita
Definisi
Operasi merupakan tindakan pembedahan pada suatu bagian tubuh.
Preoperatif adalah fase dimulai ketika keputusan untuk menjalani operasi atau
pembedahan dibuat dan berakhir ketika pasien dipindahkan ke meja operasi
Semua bayi dan anak yang di jadwalkan untuk menjalani tindakan pembeda
harus di nilai prabedah, baik untuk mendeteksi dini keadaan yang memerlukan
terapi spesifik, maupun untuk optimasi, serta untuk menasehati orang tuanya
mengenai kemungkinan keadaan selama anastesi dan pembedahan.
Tipe Pembedahan
• Diagnostik : biopsi, laparotomi eksplorasi
• Kuratif (ablatif) : tumor, appendiktom
• Reparatif : memperbaiki luka multiple
• Rekonstruktif : mamoplasti, perbaikan wajah.
• Paliatif : menghilangkan nyeri,
• Transplantasi : penanaman organ tubuh untuk menggantikan organ
atau struktur tubuh yang malfungsi (cangkok ginjal, kornea).
Faktor resiko terhadap
pembedahan

• Usia
• Nutrisi
• Penyakit kronis
Gambaran pasien preoperatif

Pasien preoperasi akan mengalami reaksi emosional berupa


kecemasan. Berbagai alasan yang dapat menyebabkan
ketakutan/kecemasan pasien dalam menghadapi pembedahan antara
lain :
• Takut nyeri setelah pembedahan
• Takut terjadi perubahan fisik, menjadi buruk rupa dan tidak berfungsi normal
(body image)
• Takut keganasan (bila diagnosa yang ditegakkan belum pasti)
• Takut/cemas mengalami kondisi yang sama dengan orang lain yang
mempunyai penyakit yang sama.
• Takut/ngeri menghadapi ruang operasi, peralatan pembedahan dan petugas.
• Takut mati saat dibius/tidak sadar lagi.
• Takut operasi gagal.
Tindakan Keperawatan Preoperatif
1. Pengertian:
Tindakan keperawatan preoperatif merupakan tindakan yang
dilakukan oleh perawat dalam rangka mempersiapkan pasien untuk
dilakukan tindakan pembedahan dengan tujuan untuk menjamin
keselamatan pasien intraoperatif. Persiapan fisik maupun pemeriksaan
penunjang serta persiapan mental sangat diperlukan karena kesuksesan
suatu tindakan pembedahan klien berawal dari kesuksesan persiapan
yang dilakukan selama tahap persiapan. Kesalahan yang dilakukan pada
saat tindakan preoperatif apapun bentuknya dapat berdampak pada
tahap-tahap selanjutnya, untuk itu diperlukan kerjasama yang baik
antara masing-masing komponen yang berkompeten untuk
menghasilkan outcome yang optimal, yaitu kesembuhan pasien secara
paripurna Pengakajian secara integral dari fungsi pasien meliputi fungsi
fisik biologis dan psikologis sangat diperlukan untuk keberhasilan dan
kesuksesan suatu operasi.
2. Persiapan klien di unit perawatan
• Persiapan fisik
• Persiapan Penunjang
• Pemeriksaan Status Anastesi
• Informed Consent
• Persiapan mental / psikis
• Obat – obatan Premedikasi
tindakan keperawatan preoperatif yang dapat dilakukan
sesuai peran perawat perioperatif antara lain :
• Membina hubungan terpeutik, memberi kesempatan pada klien untuk menyatakan rasa takut dan
perhatiannya terhadap rencana operasi
• Melakukan sentuhan untuk menunjukkan adanya empati dan perhatian
• Menjawab atau menerangkan tentang berbagai prosedur operasi
• Meningkatkan pemenuhan nutrisi dan hidrasi
• Mengajarkan batuk dan nafas dalam
• Mengajarkan manajemen nyeri setelah pembedahan
• Mengajarkan latihan lengan dan ambulasi
• Menerangkan alat – alat yang akan digunakan oleh klien selama operasi.

Sehari sebelum pembedahan :


• Memberikan dukungan emosional, menjawab pertanyaan dan memberikan dukungan spiritual bila diperlukan
• Melakukan pembatasan diet pre operasi
• Menyiapkan kebutuhan eliminasi selama dan setelah pembedahan
• Mencukur dan menyiapkan daerah operasi
Hari Pembedahan :
• Mengecek bahwa bahan dan obat – obatan telah lengkap
• Mengecek tanda – tanda vital
• Mengecek inform consent
• Melanjutkan persiapan nutrisi dan hidrasi
• Melepaskan protese dan kosmetik
• Melakukan perawatan mulut
• Mengosongkan blas dan bowel
• Mempersiapkan catatan yang diperlukan selama pre operasi
• Memberikan obat –obatan yang perlu diberikan ( sesuai order dokter )
ASUHAN KEPERAWATAN
• KASUS
An. P(10 th) di bawa ke RSU, keluarga klien mengatakan An.P nyeri perut mulai hari sabtu tanggal 14
desember 2013 namun klien masih bisa berjalan dengan tegak, malam minggu tanggal 15 desember
2013 panas dan diare. hari minggu BAB cair 2x, sudah periksa ke bidan tapi belum membaik serta
nyeri perut semakin memburuk dan klien tidak bisa berjalan dengan tegak. tanggal 15 desember 2013
periksa ke poli, kemudian disuruh ke IGD untuk ranap. sejak sabtu siang tanggal 14 desember 2013
klien menyatakan nyeri perut. dengan diagnosa medis appendisitis dan akan di lakukan pre operasi
apendisitis ,klien terlihat meringis menahan sakit serta lemah,klien menyatakan nyeri di abdoment
sebelah kanan bawah dan klien mengaku cemas saat akan dioperasi, karena ini baru pertama kalinya
klien terlihat gugup dan gelisah
• PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : Selasa, 17 desember 2013
Tanggal MRS : 16 desember 2013
Ruang : ruang OK RSU tangerang
Jam : 12.30 WIB
Sumber data : Klien, keluarga klien, catatan medis keperawatan, tim kesehatan lain
Metode pengkajian : wawancara, observasi, pemeriksaan fisik oleh
• Pre Operatif
1. Identifikasi
A. Klien
nama : An. P
tanggal lahir : 16 Januari 2013
umur : 10 tahun 11 bulan
jenis kelamin : laki- laki
agama : islam
pekerjaan : siswa
suku / bangsa : jawa indonesia
alamat lengkap :-
tanggal masuk RS : 16 desember 2013
RM :-

B. penanggung jawab
nama lengkap : Tn. M
umur : 43 tahun
jenis kelamin : laki- laki
pekerjaan : PNS
suku/ bangsa : jawa / indonesia
hubungan dengan klien : Ayah
alamat lengkap :-
diagnosa medis : appendicitis
2. pengkajian data fokus
a. keluarga klien mengatakan nyeri perut mulai hari sabtu tanggal 14 desember 2013 namun klien
masih bisa berjalan dengan tegak, malam minggu tanggal 15 desember 2013 panas dan diare.
hari minggu BAB cair 2x, sudah periksa ke bidan tapi belum membaik serta nyeri perut semakin
memburuk dan klien tidak bisa berjalan dengan tegak. tanggal 15 desember 2013 periksa ke poli,
kemudian disuruh ke IGD untuk ranap.
b. sejak sabtu siang tanggal 14 desember 2013 klien menyatakan nyeri perut.
P : suspect APP
Q : senut- senut
R ; perut
S : 2-3 (0-10)
T : Hilang timbul
1). klien terlihat meringis menahan sakit
2). klien terlihat lemah
3). klien menyatakan nyeri di abdoment sebelah kanan bawah
4). klien mengaku cemas saat akan dioperasi, karena ini baru pertama kalinya
5). klien terlihat gugup dan gelisah
3. hasil pemeriksaan
NO. JENIS PEMERIKSAAN HASIL
a. pemeriksaan urine (17 desember 2013) NILAI NORMAL SATUAN
1 Urine
2 Urine warna Kuning kuning
3 Urin reduksi - negatif
4 Urin pH 601 7,0
5 Urin protein - negatif
6 Urin BJ 1.020 1,010- 1,030
7 Urin urobilinogen + positif
8 Urin bilirubin - negatif
9 Urin keton - negatif
10 Urin nitrit - negatif
11 Urin leukosit +1 negatif /LP
12 Urin eritrosit 4-8 negatif /LP
13 Urin epitel 2-4 negatif /LP
14 Urin sed ca oksalat - negatif /LP
No. JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL SATUAN

16 Urin jamur - negatif /LP


17 Urin sil granula - negatif /LP
18 Urin sed NH4Urat - negatif /LP
19 Urin phospat amorf - negatif /LP
20 Urin sed sil epitel - negatif /LP
21 Urin sed sil hyalin -- negatif /LP
22 Urin sed triphel phosphat - negatif /LP
23 Urin sed urat amorf - negatif /LP
24 Urin trichomonas - negatif /LP
25 Urin bakteri batang - negatif /LP
26 Urin bakteri coccus + negatif /LP
27 Urin sed asam urat - negatif /LP
• pemeriksaan darah (16 desember 2013)
No. Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal satuan
1. APTT 35,6 25 – 40 Detik
2. PPT 15,3 11- 15 Detik
3. Hemoglobin 12,9 11- 17 g%
4. Leukosit 13,1 4 – 11 RB/MMK
5. Diff eosinofil 0,9 0–3 %
6. Diff stab 0 2–6 %
7. Diff basofil 0,7 0–1 %
8. Diff segmen 62,4 40 -70 %
9. Diff limfosit 27,3 20 – 40 %
10. Diff monosit 8,7 2–8 %
11. Hematokrit 41,3 32 – 52 %
12. Trombosit 273 150 – 450 RB/MMK
13. Golongan darah O A/B/AB/O
c. pemerisaan radiologi thorax (16 desember 2013)
hasil : thorax anak AP/PA corak bronkovaskuler bertambah, sinus CF kanan kiri incip,
diafragma kanan kiri licin. mendukung gambaran APP akut.

4. persiapan operasi
• klien dipuasakan 6-8 jam
• klisma dan cukur area operasi
• serah terima pasien di ruang terima kamar operasi
• cek informed consent, pembedahan dan pembiusan lengkap
• ganti baju klien dengan baju operasi, topi dan selimut khusus kamar operasi
• lepas perhiasan dan atau gigi palsu bila ada
5. Analisa data dan diagnosa keperawatan
No. DATA MASALAH PENYEBAB DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. DS: Nyeri akut Agen injury biologi : Nyeri akut berhubungan dengan agen
a. klien mengatakan nyeri di abdoment sebelah Suspect app injury ditandai dengan :
kanan bawah DS :
P : suspect APP a. Klien mengatakan nyeri di abdomen
Q : senut senut sebelah kanan bawah
R : perut P : suspect APP
S : 2 – 3 (0 – 10) Q : senut senut
T : hilang timbul R : perut
a. keluarga klien menyatakan sejak sabtu siang S : 2 – 3 (0 – 10)
tanggal 14 desember 2013 klien mengeluh T : hilang timbul
nyeri perut di sebelah kanan bawah keluarga klien menyatakan sejak sabtu
DO : siang tanggal 14 desember 2013 klien
a. Klien terlihat meringis menahan sakit mengeluh nyeri perut di sebelah kanan
b. klien terlihat lemah bawah
DO :
a. Klien terlihat meringis menahan sakit
b. klien terlihat lemah
2. DS : Cemas Krisis situasional Ansietas berhubungan
a. klien mengatakan cemas saat (prosedur dengan kurang terpapar
akan di operasi karena ini baru pembedahan yang informasi (prosedur
untuk yang pertama kalinya. akan dilakukan ) pembedahan yang akan
DO : dilakukan ) ditandai dengan :
a. Klien terlihat gugup, gelisah DS :
a. klien mengatakan cemas
saat akan di operasi
karena ini baru untuk yang
pertama kalinya.
DO :
a. Klien terlihat gugup,
gelisah
• Intervensi keperawatan
No. Diagnose Keperawatan Intervensi keperawatan Implementasi kep
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen Observasi : Observasi :
injury a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, a. mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri. durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
b. Identifikasi skala nyeri b. mengidentifikasi skala nyeri
c. Identifikasi faktor yang memperberat dan c. mengidentifikasi faktor yang
memperingan nyeri memperberat dan memperingan nyeri
Terapeutik : terapeutik :
a. berikan teknik non farmakologis untuk a. memberikan teknik non farmakologi
mengurangi rasa nyeri. untuk mengurangi rasa nyeri
b. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa b. mengontrol lingkungan yang
nyeri. memperberat rasa nyeri
c. Fasilitasi istirahat tidur c. memfasilitasi istirahat tidur
Edukasi : edukasi :
a. jelaskan strategi meredakan nyeri a. menjelaskan strategi meredakan nyeri
kolaborasi : kolaborasi :
a.kolaborasi pemberian analgetik jika perlu a. mengkolaborasikan pemberian
analgetik.
2. Ansietas berhubungan dengan Observasi : observasi :
kurang terpapar informasi (prosedur a. Identifikasi saat tingkat ansietas a. Mengidentifikasi saat ansietas
pembedahan yang akan dilakukan ) berubah berubah
ditandai dengan b. Identifikasi kemampuan mengambil b. Mengidentifikasi kemampuan
keputusan. pengambilan keputusan
c. Monitor tanda - tanda ansietas c. Memonitor tanda - tanda
Terapeutik : ansietas
a. Ciptakan suasana terapeutik untuk Terapeutik :
menumbuhkan kepercayaan. a. Menciptakan suasana terapeutik
b. Temani pasien untuk mengurangi untuk menumbuhkan kepercayaan.
kecemasan b.menemani pasien untuk
Edukasi : mengurangi kecemasan
a. Latih kegiatan pengalihan untuk Edukasi :
mengurangi ketegangan a. Melatih kegiatan pengalihan
b. Latih teknik relaksasi untuk mengurangi ketegangan
b. Melatih teknik relaksasi

Anda mungkin juga menyukai