Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain Penelitian adalah seluruh dari perencanaan untuk menjawab
pertanyaan peneliti dan sekaligus mengantisipasi beberapa kesulitan yang
mungkin timbul dalam proses penelitian (Nursalam, 2011).
Berdasarkan tujuan dari penelitian desain yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah korelasional yaitu untuk melihat hubungan
antara gejala satu dengan gejala yang lain, atau variabel satu dengan
variabel yang lain (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini menggunakan
Cross Sectional dimana dalam desain ini pengumpulan data semua
variabel baik variabel independen maupun variabel dependen akan
diobservasi pada waktu yang sama. (Masturoh, Imas dan T, Anggita,
Nauri, 2018). Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti yaitu
hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan penanganan self management
demam pada balita di Puskesmas Pondok Betung.
B. Tempat dan Waktu
Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Pondok Betung,
sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhsn dari unit di dalam pengamatan yang
akan kita lakukan (Sabri, Luknis dan Hastono, Priyo, Sutanto, 2019).
Populasi pada penelitian ini adalah ibu dari anak yang menderita sakit
dengan gejala demam dan datang ke Puskesmas Pondok Betung pada
periode penelitian.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang nilai atau
karakteristiknya akan diukur dan yang nantinya dipakai untuk
menduga karakteristik dari populasi (Sabri, Luknis dan Hastono, Priyo,
Sutanto, 2019). Sampel dari penelitian ini adalah ibu dari anak yang
menderita sakit dengan gejala demam dan datang ke Puskesmas
Pondok Betung pada periode penelitian, dan memenuhi kriteria
sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
1) Ibu dari anak yang menderita sakit dengan gejala demam di
poli umum Puskesmas Pondok Betung
2) Ibu tinggal serumah dengan anak
3) Ibu pasien dapat diwawancarai
b. Kriteria Eksklusi
1) Ibu berprofesi sebagai tenaga media/paramedis; dokter,
bidan, perawat
2) Ibu memiliki kepercayaan tertentu mengenai pengelolaan
demam atau sakit pada anak.
3. Cara Sampling
Pemilihan subjek penelitian dilakukan secara non random dengan
consecutive sampling yaitu berdasarkan kedatangan subjek penelitian
di Puskesmas Pondok Betung.
4. Besar Sampel
Sesuai dengan rancangan penelitian yaitu cross sectional, besar
sampel dihitung dengan rumus besar sampel untuk proporsi tunggal.
Besarnya proporsi ibu yang dapat melakukan penanganan self
management demam anak dengan baik masih belum diketahui,
sehingga diperkirakan besarnya adalah 50% ( P= 0,5) maka Q= 1-P =
1-0,5 =0,5. Besarnya ketepatan relatif ditetapkan oleh peneliti sebesar
20% (d=0,2). Besarnya Zα = 1,96 untuk α = 0,05. Perhitungan besar
sampel adalah sebagai berikut:

5. Jenis data
Data yang dikumpulkan penilaian ini adalah data primer yang
dikumpulkan langsung dari subjek penelitian. Data primer yang
dikumpulkan adalah data karakteristik responden, data mengenai
pengetahuan ibu mengenai demam anak, dan data mengenai
penanganan self management demam pada anak. Data karakteristik
responden meliputi identitas ibu dan anak serta tingkat pendidikan ibu.

D. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan kepada
responden untuk dijawab (Sabri, Luknis dan Hastono, Sutanto Priyo,
2019).
Dalam penelitian ini responden akan mengisi data demografi pada
kuesioner yang terdiri dari nama orang tua, umur dan pendidikan terakhir.
Kemudian responden akan mengisi kuesioner terkait tentang tingkat
pengetahuan serta tentang penanganan self management demam.
Penelitian ini dilakukan dengan prosedur :
1. Setelah proposal penelitian disetujui, peneliti menyelesaikan
kelengkapan administrasi seperti surat izin penelitian dari
STIKes IMC Bintaro yang ditujukan kepada Dinas Kesehatan
Kota Tangerang Selatan.
2. Setelah mendapatkan persetujuan dari Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan kemudian surat izin diajukan ke Puskesmas
Pondok Betung.
3. Setelah mendapatkan izin untuk penelitian, peneliti menyeleksi
calon responden sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan
sebelumnya.
4. Penelitian dilakukan oleh peneliti sendiri dengan mendatangi
langsung Puskesmas Pondok Betung.
5. Waktu pengisian kuesioner selama kurang lebih 10-15 menit
untuk masing-masing responden. Responden diharapakn untuk
menjawab semua pertanyaan yang ada pada lembar kuesioner
dan kemudian dikembalikan kepada peneliti.
6. Setelah hasil penelitian terkumpul, peneliti akan mulai
melakukan pengolahan data dan menyimpulkan hasil
pengumpulan data
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dugunakan untuk mengukur tingkat
pengetahuan ibu terdahap penanganan self management demam pada anak
adalah kuesioner. Peneliti menggunkana 3 jenis kuesioner yaitu kuesioner
data demografi, kuesioner tingkat pengetahuan dan kuesioner sikap ibu
pada penangana self management demam pada anak.
1. Kuesioner data demografi
Kuesioner ini berisi 7 pertanyaan dengan bentuk pertanyaan berupa
pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Kuesioner ini berisi nama ibu,
usia ibu, nama anak, usia anak, nomor telepon, pendidikan terakhir ibu dan
pekerjaan ibu.
2. Kuesioner tingkat pengetahuan
Kuesioner ini merupakan adobsi dari kuesioner penelitian
sebelumnya yang digunakan oleh Helena Widyastuti pada tahun 2016
Pada penelitian tersebut berisikan 18 item soal untuk kuesioner tingkat
pengetahuan yang sudah dilakuakan uji validitas dan reliabilitas.
Kuesioner ini berisikan 18 pertanyaan yang meliputi pengetahuan
ibu tentang demam, temperatur demam, pengetahuan ibu terhadap
penyebab demam, karakteristik demam, cara menghentikan demam dan
pengetahuan ibu terkait obat penurun panas. Kuesioner tingkat
pengetahuan diukur menggunakan skala ordinal. Kuesioner ini diisi
dengan cara memilih jawaban yang tepat (mutliple choise), pertanyaan
yang dijawab dengan benar akan diberikan skor 1 dan pertanyaan yang
dijawab salah diberikan skor 0.
Tingkat pengetahuan ibu dikatakan baik apabila
responden dapat menjawab 76-100% atau 14-18
pertanyaan dijawab dengan tepat. Pengetahuan cukup
apabila responden dapat menjawab 56-75% atau 10-13
pertanyaan dijawab dengan tepat. Pengetahuan kurang
apabila responden hanya mampu menjawab ≤ 55% atau
≤10 pertanyaan secara tepat.
3. Kuesioner sikap ibu pada penanganan self management demam pada balita
Kuesioner ini merupakan adobsi dari kueisoner penelitian
sebelumnya yang digunakan oleh Helena Widyastuti pada tahun 2016
Pada penelitian tersebut memiliki 17 item soal yang telah dilakukan uji
validitas dan reliabilitas.
Kuesioner ini memiliki 17 pertanyaan tang meliputi apakah demam
harus segera diturunkan, apakah demam akan terus meningkat apabila
tidak diturunkan, pengukuran suhu tubuh, pemberian obat penurun panas,
upaya pemberian kompres dan kapan anak harus dibawaa ke dokter saat
mengalami demam. Kuesioner ini menggunakan skala nominal dengan
cara pengisian berupa memilih Ya atau Tidak.
Sikap ibu pada penanganan self management demam akan diukur
dengan hasil baik atau buruk, dikatakan penanganan self management
demam responden baik apabila mampu menjawab benar 13-17 pertanyaan
(76-100%) dan dikatakan penanganan self management demam buruk
apabila responden hanya mampu menjawab ≤ 12
pertanyaan (≤ 75%).
Tabel 4.1 Kisi-Kisi Kuesioner
Aspek Nomor Item Jumlah
I. Data Demografi
Nama ibu 1 1
Usia ibu 2 1
Nama anak 3 1
Usia anak 4 1
Jenis kelamin anak 5 1
Pendidikan terakhir ibu 6 1
Pekerjaan ibu 7 1
II. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan tentang demam 1 dan 2 2
Temperartur demam 3, 4, 5 dan 6 4
Penyebab demam 7, 8 dan 9 3
Karakteristik demam 10, 11, 12 dan 13 4
Cara menentukan demam 14, 15, 16, 17 dan 18 5
Obat penurun panas 19, 20, 21, 22 dan 23 5
III. Penanganan self
management demam
Apakah demam harus segera 1 1
diturunkan
Apakah demam akan tetrus 2 1
meningkat apabila tidak diturunkan
Pengukuran suhu saat demam 3 1
Pemberian obat penurun panas 4, 5, 7 dan 9 4
Kapan anak harus dibawa ke dokter 6, 8, 10 dan 11 4
Upaya menurunkan demam 12 dan 13 2
Kompres demam 14, 15, 16 dan 17 4

I. Etika Penelitian
1. Prinsip Etika Penelitian
Semua penelitian yang melibatkan manusia sebagi subjek harus
menerapkan 4 prinsip dasar etika penelitian, yaitu : (Masturoh, Imas
dan T, Nauri Anggita, 2018).
a. Menghormati atau menghargai subjek (respect for person)
Dalam hal ini peneliti harus mempertimbangkan secara
mendalam terhadap kemungkinan bahaya dan penyalahgunaan
penelitian.
b. Manfaat (beneficence)
Penelitian diharapkan dapat menghasilkan manfaat yang
sebesar-besarnya dan mengurangi kerugian atau risiko bagi subjek
penelitian.
c. Tidak membahayakan subjek penelitian (non maleficence)
Seperti yang sudah dijelaskan pada point sebelumnya
bahwa peneitian harus mengurangi kerugian ataupun risiko bagi
subjek penelitian, peneliti harus sangat memperkirakan
kemungkinan-kemungkinan apa saja yang akan terjadi dalam
penelitian segingga dapat mencegah risiko yang membahayakan
bagi subjek penelitian.
d. Keadilan (justice)
Prinsip keadilan disini yaitu menjamin bahwa semua subjek
penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama,
tanpa membedakan jenis kelamin, agama, etnis, dan sebagainya
(Notoatmodjo, 2012).
2. Masalah Etika Penelitian
Masalah etika penelitian keperawatan memang masalah yang sering
sangat penting dalam suatu penelitian, mengingat penelitian
keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka dari segi
etika penelitian harus sangat diperhatikan. Pada penelitian ini juga
mempertimbangkan masalah etik yang harus diperhatikan antara lain
adalah sebagai berikut: (Hidayat, 2013)
a. Informed Consent
Informed consent adalah suatu bentuk persetujuan antara
peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar
persetujuan. Lembar persetujuan ini diberikan sebelum dilakukan
penelitian. Dimaksudkan agar responden mengerti maksud dan
tujuan dari penelitian, serta mengetehui dampaknya. Jika
responden bersedia untuk dilakukan penelitian, maka mereka harus
menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,
maka penelitian harus menghormati hak mereka.
b. Tanpa nama (Anonimity)
Tanpa nama yaitu bentuk penulisan dalam penelitian dengan
tidak perlu mencantumkan nama responden pada lembar
pengumpulan data, tetapi hanya menuliskan kode atau inisial nama
pada lembar pengumpulan data.
c. Kerahasiaan (Confidentianlity)
Kerahasiaan yaitu dengan memberikan jaminan kerahasiaan
dari hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan oleh penelitian
dijamin kerahasiaannya, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan pada hasil riset. Penelitian akan menjaga kerahasiaan
informasi yang telah diberikan oleh responden.
J. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1. Teknik Pengolahan Data
Menurut Notoadmojo (2012), dalam melakukan pengolahan data
meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memeriksa (Editing)
Hasil dari wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan
akan dilakukan penyuntingan (editing) atau memeriksa kembali
kebenaran data yang diperoleh dari data pretest dan posttest.
b. Pemberian Data (Coding) Memberikan kode pada data yang
sudah di kumpulkan, sehingga mempermudah dalam
pengolahan data. Biasanya dalam memberikan kode dan juga
daftar kode dalam satu data mempermudah kembali melihat
satu variabel menggunakan angka 1 dan 2.
c. Memasukan data (Data Entry) Data yang sudah diperoleh dari
masing-masing responden dimasukan ke dalam program atau
“software” komputer. Program yang paling sering digunakan
untuk “data entry” pada penelitian yaitu program SPSS for
Windows. Dalam proses ini diperlukan ketelitian dari orang
yang melakukan “data entry” data sudah terinput semua
kedalam program SPSS (Statistical Product and Service
Solutions)
d. Pembersihan Data (Cleaning) Pembersihan data atau cleaning
adalah pengecekan kembali semua data dari setiap sumber atau
responden yang telah dimasukan agar tidak terjadi kesalahan
kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi apabila terdapat
kesalahan dan saat penelitian data sudah di cek kembali.
2. Analisa Data
Analisa data dilakukan untuk mengelompokkan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap
variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2013).
a. Analisa Univariat
Analisis Univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap
tiap variable dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam
analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan
persentase dari tiap variable (Notoatmodjo, 2010). Analisis
dilakukan dengan distribusi frekuensi dari variable independent
(tingkat pengetahuan) dan variable dependent (sikap ibu pada
penanganan pertama demam pada anak) dengan rumus.
f
P= x 100 %
N
Keterangan:
P : Presentase
f : frekuensi
N : Jumlah dari keseluruhan responden
100 : Bilangan tetap
b. Analisa Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap
dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi
(Notoatmodjo, 2010). Analisis ini dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara variable independent (tingkat pengetahuan)
dan variable dependent (penanganan self management demam
pada balita) pada ibu di Puskesmas Pondok Betung yang
dianalisis dengan uji statistic Spearman Rank dan
menggunakan komputerisasi dengan tingkat kemaknaan α =
0,05. Analisis ini dilakukan untuk melihat hubungan (korelasi)
antara variabel independen dengan variabel dependen.
Keputusan dari pengujian Spearman:
1) Jika p value ≤ α (0,05), Ho ditolak dan Ha
diterima yang berarti ada hubungan
antara variable independen dengan
variable dependen.
2) Jika p value > α (0,05), Ho diterima dan Ha ditolak
yang berarti tidak ada hubungan antara variable
independen dengan variable dependen
K. Penyajian Data
Penelitian ini menggunakan program atau ”software” SPSS for
Windows dan disajikan dalam bentuk tabel. Kemudian data tersebut
dianalisa secara deskriptif.

Anda mungkin juga menyukai