Pba Fix Mantap PDF
Pba Fix Mantap PDF
DI SUNGAI SUNGKUR
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perancangan Bangunan Air
Disusun Oleh :
Kelompok 8
Kelas A
Dosen :
Ronni Farfian ST., MPSDA
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas
besar “Perancangan Bangunan Air” ini.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan tugas ini berkat bantuan dan tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim penulis
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Penulis
KELOMPOK 8 Page i
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
DAFTAR ISI
BAB 1 ............................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................... 1
BAB II ............................................................................................................................................................... 5
BAB IV............................................................................................................................................................ 15
ANALISA HIDROLOGI...................................................................................................................................... 15
KELOMPOK 8 Page ii
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
BAB V............................................................................................................................................................. 22
BAB VI............................................................................................................................................................ 41
BAB VII........................................................................................................................................................... 53
KESIMPULAN ................................................................................................................................................. 53
BAB 1
PENDAHULUAN
KELOMPOK 8 Page 1
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 2
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 3
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 4
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Bendung
2.1.1 Umum
Definisi bendung menurut ARS Group, 1982, Analisa Upah dan Bahan BOW
(Burgerlijke Openbare Werken), bandung adalah bangunan air (beserta
kelengkapannya) yang dibangun melintang sungai atau pada sudetan untuk
meninggikan taraf muka air sehingga dapat dialirkan secara gravitasi ke tempat yang
membutuhkannya.
KELOMPOK 8 Page 5
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 6
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 7
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 8
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
Lokasi bangunan bendung dan pemilihan tipe yang paling cocok dipengaruhi oleh
banyak faktor, yaitu:
1. Topografi : dipilih lembah sempit dan tidak terlalu dalam dengan memp
timbangkan topografi di daerah tangkapan air maupun daerah layanan irigasi.
2. Geoteknik : dipilih dasar sungai yang mempunyai daya dukung kuat,
stratigrafi lapisan batuan miring ke arah hulu, tidak ada sesar aktif, tidak ada
erosi buluh, dan dasar sungai hilir bendung tahan terhadap gerusan air.
Disamping itu diusahakan keadaan batuan tebing kanan dan kiri bendung
cukup kuat dan stabil serta relatif tidak terdapat bocoran samping.
3. Hidraulik : dipilih bagian sungai yang lurus. Jika bagian sungai lurus tidak
didapatkan, lokasi bendung ditolerir pada belokan sungai; dengan syarat posisi
bangunan intake harus terletak pada tikungan luar dan terdapat bagian sungai
yang lurus di hulu bendung. Kalau yang terakhir inipun tidak terpenuhi perlu
KELOMPOK 8 Page 9
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 10
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
2.2 Irigasi
KELOMPOK 8 Page 11
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 12
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
BAB III
KOMPILASI DATA
keadaan hujan
luas dan daerah aliran dan kemiringan dasar sungai
daya infiltrasi dan perkolasi tanah
kelembaban tanah
suhu udara, angin dan evaporasi
tata guna lahan
Koefisien pengaliran di catchment area DAS Sungkur adalah sebesar 0,75 .
KELOMPOK 8 Page 13
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
3.6 Geoteknik
Data penyelidikan Mekanika Tanah pada daerah Sungkur di ketahui bahwa
jenis tanah pondasi yang terkandung adalah sandy clay. Di samping itu hal-hal yang
diperlukan dari penyelidikan mekanika tanah ini antara lain adalah tegangan tekanan
tanah yang di ijinkan, koefisien gesek antara tanah dan pondasi. Berikut ini adalaah
data yang di peroleh :
KELOMPOK 8 Page 14
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
BAB IV
ANALISA HIDROLOGI
1 𝑆𝑥 b= 𝜇 − 𝑌𝑛
𝑆𝑥 1
= 𝑆𝑛 𝑋𝑇 = 𝑏 + 𝑌𝑇
𝑎 𝑆𝑛 𝑎
Dimana :
Sx = standar deviasi
Sn = reduced standard deviasi (didapat dari tabel)
Yn = reducd mean (didapat dari tabel)
Yt = reduced variate (didapat dari tabel)
= rata –rata curah hujan maxsimum
= nilai hujan rencana untuk tahun (t)
KELOMPOK 8 Page 15
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
R 24 POS HUJAN
TAHUN A B C D
0.001611 0 0.037415 0.960974
2002 81.08 190.00 110.00 186.00
2003 85.00 129.00 186.00 186.00
2004 69.67 95.00 95.00 186.00
2005 97.30 96.00 96.00 270.20
2006 109.20 95.00 155.00 0.00
2007 60.17 114.00 75.00 98.00
2008 46.46 89.00 80.00 238.80
2009 34.25 82.00 145.00 196.20
2010 39.58 215.00 109.00 180.20
2011 18.17 154.80 118.00 170.20
2012 45.13 151.60 117.00 140.30
Curah hujan wilayah (menggunaka metode Polygon Tyson)
KELOMPOK 8 Page 16
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
Hasil perhitungan
Dalam analisis frekuensi menggunakan gumbel, diperluka data – data
sebagi berikut, dimana data ini digunaka dalam perhitunga, yaitu berupa
nilai Sn. Yn dan Yt, sesuai dengan jumlah data dan periode ulang rencana.
Adapun data yang diperlukan adalah sebagai berikut :
NO TAHUN HUJAN
1 2002 182.99
2 2003 185.84
3 2004 182.41
4 2005 263.40
5 2006 5.98
6 2007 97.08
7 2008 232.55
8 2009 194.02
9 2010 177.31
10 2011 168.00
11 2012 139.27
Dari hasil perhitungan maka didapat nilai hujan rencana berdasarkan periode
ulang hujan rencana (XT). Maka hasilnya dapat dibuat tabel sebagai berikut
KELOMPOK 8 Page 17
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
R2 191.3474
R5 268.9323
R10 320.3004
R25 385.204
R50 433.3532
R100 481.1469
Basin Luas (Ha) Luas (Km2) L Sungai (m) L Sungai (Km) Tp (Jam) CN
SUNGKUR 28213.894 282.139 84736 84.736 11.66 51.92
KELOMPOK 8 Page 18
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 19
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 20
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
4.2.4.4 Debit
KELOMPOK 8 Page 21
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
BAB V
PERENCANAAN BENDUNG
KELOMPOK 8 Page 22
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
b. Kemantapan geoteknik
KELOMPOK 8 Page 23
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
c. Pengaruh Hidraulik
KELOMPOK 8 Page 24
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 25
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
dimana saluran induk itu terletak. Batuan dalam volume besar dan
digali dengan teknik peledakan akan mengakibatkan biaya yang
sangat mahal, dan sebisa mungkin dihindari. Kalau dijumpai hal yang
demikian, lokasi bendung digeser sedikit ke hilir untuk mendapatkan
solusi yang kompromistis antara luas area yang didapat dan
kemudahan pembuatan saluran induk.
KELOMPOK 8 Page 26
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 27
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
j. Biaya Pembangunan
KELOMPOK 8 Page 28
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 29
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
a. Tubuh Bendung
Terdiri dari ambang tetap dan mercu bendung dengan bangunan
peredam energi. Bermaksud agar aliran utama menuju bendung dan
yang keluar terbagi rata, sehinnga tidak menimbulkan pusaran-pusaran
aliran diudik bangunan pembilas dan intake.Pusaran aliran dapat
menimbulkan gangguan penyadap aliran ke intake dan pembilas
sedimen.
b. Bangunan Intake
Terdiri dari ambang dasar, pintu, dinding banjir, pilar penempatan
pintu, saringan sampah, jembatan pelayan, dan rumah pintu. Bangunan
ini merupakan satu kesatuan dengan bangunan pembilas dan tembok
pangkal diudiknya, intake diupayakan berada ditikungan aliran sungai,
sehingga dapat mengurangi sedimen yang masuk ke intake.
KELOMPOK 8 Page 30
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
c. Bangunan Pembilas
Dengan underscluice atau tanpa underscluice, pilar penempatan
pintu, pintu bilas, jembatan pelayan, rumah pintu, dan saringan batu.
Diletakkan berdampingan dengan intake untuk membentuk tikungan
luar aliran dan mengurangi jumlah angkutan sedimen dasar masuk ke
intake.
KELOMPOK 8 Page 31
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
d. Bangunan Perlengkapan :
KELOMPOK 8 Page 32
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 33
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
f. Kantong Lumpur
Kantong lumpur mengendapkan fraksi-fraksi sedimen yang lebih
besar darifraksi pasir halus tetapi masih termasuk pasir halus dengan
diameter butirberukuran 0,088 mm dan biasanya ditempatkan persis di
sebelah hilir pengambilan. Bahan-bahan yang lebih halus tidak dapat
ditangkap dalam kantong lumpur biasa dan harus diangkut melalui
jaringan saluran ke sawah-sawah. Bahan yang telah mengendap
didalam kantong kemudian dibersih kan secara berkala. Pembersihan
ini biasanya dilakukan dengan menggunakan aliran air yang deras
untuk menghanyutkan bahan endapan tersebut kembali kesungai.
Dalam hal-hal tertentu, pembersihan ini perlu dilakukan dengan cara
lain, yaitu dengan jalan mengeruknya atau dilakukan dengan tangan.
KELOMPOK 8 Page 34
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
h. Bangunan Pelengkap
Bangunan-bangunan atau perlengkapan yang akan ditambahkan ke
bangunanutama diperlukan keperluan :
1) Pengukuran debit dan muka air di sungai maupun di saluran;
2) Rumah untuk opreasi pintu;
3) Peralatan komunikasi, tempat teduh serta perumahan untuk tenaga
operasional, gudang dan ruang kerja untuk kegiatan operasional
danpemeliharaan;
4) Jembatan di atas bendung, agar seluruh bagian bangunan utama
mudah di jangkau, atau agar bagian-bagian itu terbuka untuk
umum.
5) Instalasi tenaga air mikro atau mini, tergantung pada hasil evaluasi
ekonomi serta kemungkinan hidrolik. Instalasi ini bisa dibangun di
dalam bangunan bendung atau di ujung kantong lumpur atau di
awal saluran.
KELOMPOK 8 Page 35
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
Q = Cd . .√ .Beff .
KELOMPOK 8 Page 36
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 37
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 38
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 39
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 40
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
BAB VI
KELOMPOK 8 Page 41
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 42
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 43
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 44
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 45
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 46
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 47
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
gs = 1.60 ton/m³
GAYA PERKALIAN
1- Sin 20
L1 0.5 X 1.60X 2.03X 2.03
1- +- Sin 20
1- - Sin 20
L2 0.5 X 1.60X 0.76X 2.03
1- +- Sin 20
BESAR GAYA ( ton ) Lengan Momen ( m ) -
Momen (ton m)
GAYA
V H (x-x) (y-y) MG MT
Ux = −∑ ΔH
Dimana:
Ux = uplift pressure di titik x
Hx = tinggi titik x terhadap m.a
Lx = panjang creepline sampai titik x
ΣL = total creepline
ΔH = beda m.a di depan dan di belakang mercu
KELOMPOK 8 Page 48
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
Normal
Lengan
Ux Ud b H V Z MG MT
SEGMEN Moment
( ton ) ( ton ) (m) ( ton ) ( ton ) (m) (m) ( Ton m ) ( Ton m )
Banjir
KELOMPOK 8 Page 49
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 50
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
KELOMPOK 8 Page 51
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
6.2.7.2 M.A.B
KELOMPOK 8 Page 52
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
BAB VII
KESIMPULAN
Dari perhitungan yang telah dilakukan di bab IV, V dan VI maka didapatkan :
KELOMPOK 8 Page 53
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
Guling = 1
Geser = 1
Daya dukung tanah = 0.644 kg/cm2 =
Guling = 1 1 1
Geser = 1 1
Daya dukung tanah = 0.644 kg/cm2 =
Dari hasil perhitungan stabilitas diatas dapat disimpulkan bahwa bendung
dengan dimensi yang telah direncanakan dalam keadaan air normal aman dan
pada kondisi muka air banjir pun bendung dalam keadaan aman terhadap
eksentrisitas, guling, geser maupun terhadap daya dukung tanah.
Dengan elevasi rencana muka air setelah adanya bendung adalah
110,732m dan elevasi sawah tertinggi 107,09 maka bendung yang telah di desain
dapat menaikan tinggi muka air sampai ke sawah tertinggi.
KELOMPOK 8 Page 54
[PERANCANGAN BANGUNAN AIR]
DAFTAR PUSTAKA
KELOMPOK 8 Page 55