Dalam panduan Simulasi SMS ini terbagi menjadi 3 buah modul simulasi yaitu:
1. Modul GFGEN untuk pembentukan file geometri.
2. Modul RMA2 untuk Simulasi Hidrodinamika.
3. Modul SED2D untuk Simulasi Sedimentasi.
Ketiga modul di atas saling berkaitan seperti ditunjukan dalam diagram alir berikut:
XYZ
SMS
DXF
SOL
GEO BC HOT
SOL
SED2D
BIN
GFGEN RMA2
OT2
SED
Dibawah ini akan dijelaskan satu persatu mengenai ketiga modul di atas.
Dalam pembentukan file geometri ini ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan
sebelum dilakukan proses running GFGEN yang menghasilkan file binary yang
merupakan tahap terakhir dari modul ini. Tahapan tersebut adalah:
1. Mengimport file acuan berupa file dari AutoCAD versi 12 yang berektension *.dxf.
Tahapan ini akan memasukkan gambar ke dalam Program SMS sebagai acuan untuk
pembuatan titik-titik (node).
Pilih icon untuk mengaktifkan Map Module sehingga dapat membuka file yang
berektension *.dxf. Program akan menanyakan kembali pilihan format
file yang dibuka (lihat Gambar 2), pilihlah format AutoCAD (*.dxf). Gambar acuan
akan terbuka dalam Program SMS seperti yang disajikan dalam Gambar 3.
ZOOM
Setelah dibuat match string tersebut, baru proses penomoran titik-titik (node) atau
renumbering dapat dilakukan. Pilih icon kemudian pilih garis berbentuk persegi
empat yang muncul di tengah-tengah match string. Pilih menu Elements
kemudian pilihlah Renumbering (lihat Gambar 9). Proses ini akan menanyakan
format penomorannya berdasarkan band width atau front width. Untuk memunculkan
nomor di titik-titik (node) dapat dipilih dalam icon dan aktifkan Node
Numbers. Hasilnya disajikan dalam Gambar 10.
Proses running program GFGEN ini selain melalui windows dapat dilakukan dengan
DOS dengan mengeksekusi file gfgv435.exe, tetapi file tersebut harus terletak di
direktori file *.geo yang bersangkutan. Running dengan DOS ini, kita harus mengisi
atau mengetik secara manual input-input yang diperlukan dalam GFGEN ini seperti
contoh di bawah ini.
Dalam modul RMA2 untuk simulasi hidrodinamika ini juga ada beberapa tahapan yang
perlu dilakukan sebelum dilakukan proses running RMA2 yang menghasilkan file solusi
(*.sol) yang merupakan tahap terakhir dari modul ini. Modul RMA2 ini dapat berjalan
apabila modul GFGEN dapat dilalui dengan baik tanpa kesalahan. Tahapan tersebut
adalah:
1. Pembuatan match string di setiap sisi yang akan dijadikan kondisi batas (boundary
condition - bc). Proses pembuatan match string sama seperti yang telah dilakukan
dalam tahap 5 dari pembentukan file geometri. Tetapi proses pembuatan match string
ini dilakukan di 4 kondisi batas pasang surut dan 9 kondisi batas debit, atau totalnya
adalah 13 buah match string (seperti disajikan dalam Gambar 15).
2. Tahapan selanjutnya adalah penentuan model kontrol dari simulasi hidrodinamika ini.
Pilihlah menu RMA2 dan kemudian pilih Model Control (Gambar 16). Pilih dan isilah
beberapa option yang ada, seperti suhu air (water temperature), waktu perhitungan
(computation time), tipe solusi (solution type) apakah steady state atau dynamic
(Gambar 17). Untuk kasus alur perak digunakan solusi dinamik, karena kondisi batas
digunakan merupakan fungsi waktu seperti pasang surut dan debit. Pengisian optional
bc controls disajikan dalam Gambar 18.
3. Setelah pengisian model kontrol selesai, maka dapat dilakukan dengan tahapan
pengisian kondisi batas (boundary condition). Kondisi batas dipilih pada ke 13 match
string yang telah dibuat. Pilihlah icon untuk memilih kondisi batas
yang mana kemudian pilihlah menu RMA2 dan Assign BC (Gambar
19). Akan muncul jendela baru yang perlu dipilih jenis kondisi batasnya, apakah
elevasi muka air (head) atau debit (flow) serta pilihan apakah kondisi batasnya
konstan atau transient. Dikarenakan kondisi batasnya merupakan fungsi dari waktu,
maka dipilih transient (Gambar 20). Apabila memilih transient, maka perlu
mendefinisikan kurva kondisi batasnya dengan mengimport file kondisi batas yang
berekstension *.xys.
Isi dari file berekstension *.xys tersebut adalah sebagai berikut:
File di atas merupakan file *.xys untuk kondisi batas pasang surut di Tanjung Widoro
dengan jumlah time step 2196 jam dengan interval waktu 1 jam. Angka 2196
menunjukkan jumlah time step yang akan disimulasikan yang berkaitan pula dengan
jumlah data di bawahnya (data dari step 0 sampai dengan step 2195). Begitu pula
apabila file *.xys nya untuk kondisi batas debit seperti di bawah ini.
File di atas merupakan file *.xys untuk kondisi batas debit di Sungai Mertani dengan
jumlah time step 2196 jam dengan interval waktu 1 jam.
5. Tahapan selanjutnya adalah sama seperti tahapan 6 pada pembentukan File Geometri
yaitu pengecekan model atau Model Check. Pilihlah menu RMA2 dan pilih Model
Check, akan keluar jendela baru kemudian pilih Run Check. Kemudian akan muncul
hasil pengecekannya seperti pada Gambar 12 yang telah disajikan sebelumnya.
6. Apabila tidak ada sumber kesalahan (sources of error) dalam data RMA2, maka file
kondisi batas telah selesai dibuat. File yang dihasilkan apabila di save akan berbentuk
file Ascii yang berekstension *.bc. File Ascii tersebut merupakan file pengatur dalam
running program RMA2. Pilihlah menu RMA2 dan pilih Run RMA2 atau lihat Gambar
24. Proses running program RMA2 ini akan memakan waktu yang cukup lama
tergantung jumlah time step yang disimulasikan. Tampilan dari proses running
program RMA2 ini disajikan dalam Gambar 25.
7. Untuk pembacaan output dari hasil simulasi hidrodinamika (RMA2) ini dapat
dilakukan dengan memilih menu Data dan pilih Data Browser. Kemudian akan
muncul jendela Data Browser, untuk melihat hasil RMA2 ini perlu mengimport file
solusi (*.sol) yang merupakan output dari running program RMA2. Hasil berupa
vektor arus yang digambarkan dengan garis panah. Lihat Gambar 25 s/d 27.
Gambar 25 Pilih Data Browser untuk melihat hasil running program RMA2.
Dalam modul SED2D untuk simulasi sedimentasi ini juga ada beberapa tahapan yang
perlu dilakukan sebelum dilakukan proses running SED2D yang menghasilkan file solusi
(*.sol) yang merupakan tahap terakhir dari modul ini. Modul SED2D ini dapat berjalan
apabila modul GFGEN dan modul RMA2 dapat dilalui dengan baik tanpa kesalahan.
Tahapan tersebut adalah:
1. Tahap pertama adalah mengisi parameter global dari simulasi sedimentasi yang akan
dilakukan. Pilih menu SED2D dan pilihlah Global Parameters. Akan muncul jendela
SED2D Global Parameters yang perlu diisi beberapa parameter seperti tipe dasar
(bed type), koefisien difusi, settling velocity, dan percepatan gravitasi. Dalam tipe
dasar (bed type) dapat didetailkan lagi dengan set up bed, yang isinya mengenai
ukuran butiran, karakteristik deposisi dan erosinya, ketebalan lapisan, dan lain
sebagainya. (Lihat Gambar 28 dan 29).
4. Berikutnya adalah pengisian model kontrol dari Simulasi Sedimentasi yang akan
dilakukan. Dalam model kontrol ini terdapat pilihan jumlah time step simulasi yang
akan dilakukan, waktu simulasi (dalam jam), teori hydraulic bed shear stress yang
akan digunakan, dan kerapatan massa dari air. Pilihlan menu SED2D dan pilih Model
Control, akan muncul jendela SED2D Model Control (Gambar 32).
Gambar 29 Tampilan pengisian set up bed (sand layer) pada Modul SED2D.
5. Tahapan selanjutnya adalah sama seperti tahapan 6 pada pembentukan File Geometri
dan tahapan 5 pada Modul RMA2 yaitu pengecekan model atau Model Check.
Pilihlah menu SED2D dan pilih Model Checker, akan keluar jendela baru kemudian
pilih Run Check. Kemudian akan muncul hasil pengecekannya seperti pada Gambar
33.
6. Apabila tidak ada sumber kesalahan (sources of error) dalam data SED2D, maka file
data sedimen telah selesai dibuat. File yang dihasilkan apabila di save akan berbentuk
file Ascii yang berekstension *.sed. File Ascii tersebut merupakan file pengatur dalam
running program SED2D. Pilihlah menu SED2D dan pilih Run SED2D atau lihat
Gambar 34. Proses running program SED2D ini akan memakan waktu yang cukup
lama tergantung jumlah time step yang disimulasikan. Tampilan dari proses running
program SED2D ini disajikan dalam Gambar 35.
Proses running program SED2D ini selain melalui windows dapat dilakukan dengan
DOS dengan mengeksekusi file sed2dv32.exe, tetapi file tersebut harus terletak di
direktori file baik *.sed maupun *.bin yang bersangkutan. Running dengan DOS ini,
kita harus mengisi atau mengetik secara manual input-input yang diperlukan dalam
SED2D ini seperti contoh di bawah ini.
Gambar 36 Tampilan kontur konsentrasi sedimen dari hasil running program SED2D.
Berikut ini disajikan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pembuatan tampilan film
loop atau animasi. Tahapan tersebut adalah:
1. Tahap pertama adalah mengatur ukuran vektor arus (dalam RMA2), pilihlah menu
Data dan Vector Options dan interval konsentrasi sedimen (dalam SED2D). Lihat
Gambar 37 untuk pengaturan ukuran vektor arus dalam RMA2.
2. Kemudian pilihlah menu Display dan pilih Film Loop (Gambar 38), akan muncul
sebuah jendela (Gambar 39). Pilihlah setup dalam jendela tersebut untuk
pengaturan pembuatan film loop seperti time step yang akan dibuat animasinya, serta
letak dari jam penunjuk waktu simulasi (Gambar 40 dan 41). Setelah setup telah
selesai (OK), kemudian tekan pilihan done dalam jendela, maka proses pembuatan
film loop atau animasi dimulai (Gambar 42). Lamanya pembuatan animasi ini
tergantung dari jumlah time step yang akan dibuat animasinya, semakin banyak time
step nya maka akan semakin lama pula.
Sedangkan untuk pembuatan data ascii hasil simulasi dapat dilakukan dengan tahapan-
tahapan berikut:
1. Langkah pertama adalah dengan memilih menu Data dan pilih Data Browser.
Kemudian akan muncul jendela Data Browser, untuk memperoleh hasil RMA2 dalam
bentuk ascii ini maka pilihlah vektor -> scalars pada jendela tersebut, kemudian akan
keluar jendela vektor -> scalars, pilih juga Magnitude and Direction (Gambar 43).
Data set name dapat kita ganti apabila perlu, kemudian pilih Perform The Conversion.
Konversi ini akan memakan waktu yang cukup lama, setelah selesai akan muncul text
Conversion complete, scalars data set added to list. Maka pada jendela Data
Browser akan muncul list baru yaitu data set yang kita buat, seperti contoh adalah
scalar 1 y dan scalar 1 x (Gambar 44).
2. Langkah selanjutnya adalah mengexport data set di atas, akan muncul jendela
export data set (Gambar 45), pilihlah Generic Ascii File, Selected Data Set, dan All
Time Step. Nama filenya dapat kita buat sendiri bila perlu. Setelah itu pilih Save,
proses ini akan memakan waktu yang cukup lama juga. Setelah selesai maka akan
dihasilkan file baru berbentuk ascii dari data set yang dipilih.
Isi dari data ascii hasil simulasi di atas merupakan rangkaian data yang sangat banyak,
untuk mengetahui besarnya kecepatan arus, arah arus, konsentrasi sedimen atau elevasi
muka air suatu titik tertentu (dalam tahapan waktu atau time step) akan repot apabila
secara manual membaca dari data ascii tersebut. Sehingga diperlukan suatu program
bantu yaitu sms_out.exe dengan input file sms_out.cfg.
Training
2500
scalar_1_y.dat
1262
1500
Dari hasil program bantuan di atas, file yang dihasilkan dapat kita buka di Microsoft Excell
untuk selanjutnya dapat diolah dengan membuat grafik-grafik yang kita inginkan,
misalnya grafik fungsi waktu dari kecepatan arus, arah arus, atau konsentrasi sedimen.
Gambar 44 Tampilan munculnya daftar atau list baru yaitu scalar 1 y dan scalar 1 x.