ARYTMIA
MALANG
Disusun Oleh :
Kelompok 6
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan yang berpengaruh terhadap system kardiovaskuler yang menuntut
asuhan keperawatan dapat dialami oleh orang pada berbagai tingkat usia. System
kardiovaskuler mencakup jantung, sirkulasi atau peredaran darah dan keadaan darah yang
merupakan bagian tubuh yang sangat penting karena merupakan pengaturan yang
menyalurkan oksigen serta nutrisi keseluruh tubuh.
Bila salah satu organ tersebut mengalami ganguanterutama jantung maka akan
mengganggu semua system tubuh. Aritmia merupakan salah satu ganguan dari system
kardiovaskuler. Aritmia adalah tidak teraturnya irama jangtung. Aritmia disebabkan karena
terganggunya mekanisme pembentukan impuls dan konduksi.hal ini termasuk tergangunya
system syaraf. Perubahan ditandai dengan denyut atau irama yang merupakan retensi dalam
pengobatan.
B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 1x 35 menit peserta mampu
memahami mengenal dan pencegahan aritmia.
C. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat
mengetahui tentang :
a. Pengertian atau definisi penyakit aritmia
b. Mengetahui Macam – macam aritmia.
c. Mengetahui Penyebab penyakit aritmia
d. Memahami bagaimana Tanda dan gejala aritmia.
e. Mengetahui Pemeriksaan penunjang aritmia.
f. Memahami bagaimana cara pencegahan penyakit aritmia
I. MATERI PENYULUHAN
ARITMIA.
II. MEDIA
1. LCD (Power Point)
2. Leaflet
3. Laptop
III. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
IV. URAIAN TUGAS
1. Protokol/Pembawa Acara/moderator
a. Uraian tugas :
1) Membuka acara penyuluhan,
memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.
2) Mengatur proses dan waktu
penyuluhan.
3) Menutup acara penyuluhan.
2. Penyaji
a. Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyampaian
materi penyuluhan.
2) Menyampaikan / menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh peserta.
3) Memotivasi peserta untuk bertanya.
3. Observer
a. Uraian tugas :
1) Mencatat nama, alamat, dan jumlah peserta yang datang serta menempatkan
diri ke tempat yang memungkinkan dapat mengawasi jalannya proses
penyuluhan.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
3) Mangamati perilaku verbal dan nonverbal peserta selama proses penyuluhan.
4) Menyampaikan evaluasi langsung secara tertulis pada penyuluh tentang hal
yang dirasa tidak sesuai dengan rencana penyuluhan.
V. KEGIATAN PENYULUHAN
TAHAP WAKTU KEGIATAN KEGIATAN MEDIA
KEGIATAN MAHASISWA PESERTA
Pendahuluan 5 menit Memperkenalkan Mendengarkan
diri Bertanya
Mempersiapkan diri mengenai
Menyatakan perkenalan dan
tentang tujuan tujuan jika ada
pokok yang kurang jelas
Penyajian 15 menit Menyajikan materi Mendengarkan Leaflet ,
tentang : dengan seksama PPT,
laptop
A. Pengertian
aritmia.
B. Macam –
macam aritmia.
C. Penyebab
aritmia.
D. Tanda dan
gejala aritmia.
E. Pemeriksaan
penunjang
aritmia.
F. Cara
pencegahan
aritmia.
Penutup 5 menit Melakukan diskusi Bertanya
(menjawab pertanyaan) mengenai hal-hal
yang kurang jelas
Melakukan evaluasi
dan belum
dengan
dimengerti
memberikan
Sasaran dapat
pertanyaan
menjelaskan
sederhana
kembali point-
Menyampaikan
point yang
ringkasan materi
diajarkan
Menyampaikan
Mendengarkan
hasil evaluasi
Mengakhiri
pertemuan dan
mengucapkan
terima kasih atas
perhatiannya.
VII.SETTING TEMPAT
Keterangan:
: Proyektor
: Audien
MATERI
A. Pengertian Aritmia
Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada
infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama
jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 2002).
Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokardium. Perubahan
elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman
grafik aktivitas listrik sel (Price, 2004). Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada
iregularitas denyut jantung tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi
(Hanafi, 2002).
Aritmia jantung (heart arrhythmia)menyebabkan detak jantung menjadi terlalu cepat, terlalu
lambat, atau tidak teratur. Aritmia jantung umumnya tidak berbahaya. Kebanyakan orang
sesekali mengalami detak jantung yang tidak beraturan kadang menjadi cepat, kadang melambat.
Namun beberapa jenis aritmia jantung dapat menyebabkan gangguan kesehatan atau bahkan
sampai mengancam nyawa. . Aritmia dan HR abnormal tidak harus terjadi bersamaan. Aritmia
dpt terjadi dg HR yang normal, atau dengan HR yang lambat (disebut bradiaritmia - kurang dari
60 per menit). Aritmia bisa juga terjadi dengan HR yang cepat (disebut tachiaritmia - lebih dari
100 per menit).
1. Premature atrial contractions. Ada denyut tambahan di awal yg berasal dari atrium (ruang
jantung bagian atas). Ini tidak berbahaya dan tidak memerlukan terapi.
2. Premature venticular contractions (PVCs). Ini merupakan aritmia yang paling umum dan
terjadi pd orang dengan atau tanpa penyakit jantung. Ini merupakan denyut jantung
lompatan yang kita semua kadang2 mengalami. Pada beberapa orang, ini bisa berkaitan
dengan stres, terlalu banyak kafein atau nikotin, atau terlalu banyak latihan. Tetapi
kadang-kadang, PVCs dpt disebabkan oleh penyakit jantung atau ketidakseimbangan
elektrolit. Orang yang sering mengalami PVCs dan/atau gejala2 yg berkaitan dgnya
sebaiknya dievaluasi oleh seorang dokter jantung. Namun, pada kebanyakan orang, PVC
biasanya tidak berbahaya dan jarang memerlukan terapi.
3. Atrial fibrilasi (AF). Ini merupakan irama jantung tidak teratur yang sering menyebabkan
atrium, ruang atas jantung, berkontraksi secara abnormal.
4. Atrial flutter. Ini merupakan aritmia yang disebabkan oleh satu atau lebih sirkuit yang
cepat di atrium. Atrial flutter biasanya lebih terorganisir dan teratur dibandingkan dengan
atrial fibrilasi. Aritmia ini terjadi paling sering pada orang dengan penyakit jantung, dan
selama minggu pertama setelah bedah jantung. Aritmia ini sering berubah menjadi atrial
fibrilasi.
5. Paroxysmal supraventricular tachycardia (PSVT). Suatu HR yang cepat, biasanya dengan
irama yang teratur, berasal dari atas ventrikel. PSVT mulai dan berakhir dg tiba2.
Terdapat dua tipe utama : accessory path tachycardia dan AV nodal reentrant tachycardia
(lihat bawah).
6. Accessory pathway tachicardia. HR yang cepat disebabkan oleh jalur atau hubungan extra
yang abnormal antara atrium dan ventrikel. Impuls berjalan melewati jalur ekstra selain
juga melewati rute biasa. Ini membuat impuls berjalan di jantung dg sangat cepat
menyebabkan jantung berdenyut dg cepat.
7. AV nodal reentrant tachycardia. HR yang cepat disebabkan lebih dari satu jalur melewati
AV node. Ini dapat menyebabkan palpitasi (jantung berdebar), pingsan atau gagal
jantung. Pada banyak kasus, ini dapat disembuhkan dg menggunakan suatu manuver
sederhana yang dilakukan oleh seorang profesional medis yang terlatih, dg obat2an atau
dengan suatu pacemaker.
8. Ventricular tachycardia (V-tach). HR yang cepat yang berasal dari ruang bawah jantung
(ventrikel). Denyut yang cepat mencegah jantung terisi cukup darah, oleh karena itu,
hanya sedikit darah yang terpompa ke seluruh tubuh. Ini dapat mrp aritmia yang serius,
khususnya pd orang dengan penyakit jantung dan mkn berhubungan dg lebih banyak
gejala. Seorang dokter jantung sebaiknya mengevaluasi aritmia ini.
9. Ventricular fibrilasi. Letupan impuls yang tidak teratur dan tidak terorganisir yang berasal
dari ventrikel. Ventrikel gemetar dan tidak mampu berkontraksi atau memompa darah ke
tubuh. Ini merupakan kondisi emergensi yang harus diterapi dg CPR dan defibrilasi
sesegera mungkin.
10. Long QT syndrome. Interval QT adalah area pd ECG yang merepresentasikan waktu
yang diperlukan otot jantung untuk berkontraksi dan kemudian relaksasi, atau yang
diperlukan impuls listrik utk meletupkan impuls dan kmd recharge. Jika interval QT
memanjang, ini meningkatkan resiko terjadinya “torsade de pointes”, suatu bentuk
ventricular tachicardia yang mengancam hidup. Long QT syndrome merupakan suatu
kondisi yang diturunkan yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada orang muda.
Ini dapat diterapi dengan obat2 antiaritmia, pacemaker, electrical cardioversion,
defibrilasi, defibrilator/cardioverter implant atau terapi ablasi.
11. Bradiaritmia. Ini merupakan irama jantung yang pelan yang dapat muncul dari kelainan
pada sistem konduksi listrik jantung. Contohnya adalah sinus node dysfunction dan blok
jantung.
12. Sinus node dysfunction. HR yang lambat yang disebabkan oleh SA node yang
abnormal. Diterapi dengan pacemaker.
13. Blok jantung. Suatu penundaan (delay) atau blok total impuls listrik ketika berjalan dari
sinus node ke ventrikel. Blok atau delay dapat terjadi pada AV node atau sistem HIS
purkinje. Jantung berdenyut ireguler dan sering lebih lambat. Jika serius blok jantung
perlu diterapi dengan pacemaker.
B. Macam-Macam Aritmia
1. Sinus Takikardi
Meningkatnya aktifitas nodus sinus, gambaran yang penting pada ECG adalah : laju
gelombang lebih dari 100 X per menit, irama teratur dan ada gelombang P tegak
disandapan I,II dan aVF.
2. Sinus bradikardi
Penurunan laju depolarisasi atrim. Gambaran yang terpenting pada ECG adalah laju
kurang dari 60 permenit, irama teratur, gelombang p tgak disandapan I,II dan aVF.
3. Komplek atrium prematur
Impul listrik yang berasal di atrium tetapi di luar nodus sinus menyebabkan
kompleks atrium prematur, timbulnya sebelu denyut sinus berikutnya. Gambaran ECG
menunjukan irama tidak teratur, terlihat gelombang P yang berbeda bentuknya dengan
gelombang P berikutnya.
4. Takikardi Atrium
Suatu episode takikardi atrium biasanya diawali oleh suatu kompleks atrium
prematur sehingga terjadi reentri pada tingkat nodus AV.
5. Fluter atrium.
Kelainan ini karena reentri pada tingkat atrium. Depolarisasi atrium cept dan teratur,
dan gambarannya terlihat terbalik disandapan II,III dan atau aVF seperti gambaran gigi
gergaji
6. Fibrilasi atrium
Fibrilasi atrium bisa tibul dari fokus ektopik ganda dan atau daerah reentri multipel.
Aktifitas atrium sangat cepat.sindrom sinus sakit
7. Komplek jungsional prematur
8. Irama jungsional
9. Takikardi ventrikuler
10. Penyebab dan factor resiko gangguan irama jantung
6. Obesitas
Selain menjadi faktor resiko untuk penyakit jantung koroner, obesitas dapat
meningkatkan resiko terkena aritmia jantung.
7. Diabetes
Resiko terkena penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi akan meningkat
akibat diabetes yang tidak terkontrol. Selain itu, gula darah rendah (hypoglycemia) juga
dapat memicu terjadinya aritmia.
9. Ketidakseimbangan Elektrolit
Zat dalam darah seperti kalium, natrium, dan magnesium (disebut elektrolit),
membantu memicu dan mengatur impuls elektrik pada jantung. Tingkat elektrolit yang
terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat memengaruhi impuls elektrik pada jantung dan
memberikan kontribusi terhadap terjadinya aritmia jantung.
1. Perubahan TD ( aritmia atau hipotensi ); nadi mungkin tidak teratur; defisit nadi; bunyi
jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun; kulit pucat, sianosis, berkeringat;
edema; haluaran urin menurun bila curah jantung menurun berat.
2. Sinkop, pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi, perubahan pupil.
3. Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat antiangina, gelisah
4. Nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman pernafasan; bunyi nafas tambahan
(krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan komplikasi pernafasan seperti pada
gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena tromboembolitik pulmonal; hemoptisis.
5. Demam; kemerahan kulit (reaksi obat); inflamasi, eritema, edema (trombosis siperfisial);
kehilangan tonus otot/kekuatan
6. Palpitasi
7. Pingsan
8. Rasa tidak nyaman di dada
9. Lemah atau keletihan (perasaan
10. Detak jantung cepat (tachycardia)
11. Detak jantung lambat (bradycardia)
E. Pencegahan aritmia
Aritmia merupakan masalah jantung yang dapat dicegah melalui langkah-langkah berikut
ini:
1. Menghindari atau mengurangi stress
2. Mengonsumsi makana
3. n sehat.
4. Menjaga berat badan sehat.
5. Tidak sembarangan mengonsumsi obat tanpa petunjuk obat dari dokter, terutama obat
batuk dan pilek yang mengandung zat stimulan pemicu jantung berdetak cepat.
6. Membatasi konsumsi minuman keras dan berkafein.
7. Tidak merokok.
8. Berolahraga secara teratur.
DAFTAR PUSTAKA
Smeljer,s.c Bare, B.G ,2002 Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah, *Brunner &
Suddarth, Ed 8 penerbir EGC Jakarta.