Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ARYTMIA

DI RUANG 5 CVCU RSUD Dr. SAIFUL ANWAR

MALANG

Disusun Oleh :

1. Profesi Ners STIKes Banyuwangi

2. Stikes Genggong

3. Universitas Jember

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

Rs. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Aritmia


Sasaran : Keluarga pasien di IPJT
Hari, tanggal : Jum’at , 03 Januari 2020
Waktu : Pukul 09;15-10.15 WIB
Tempat : Ruang pertemuan IPJT lantai 2

A. Latar Belakang
Masalah kesehatan yang berpengaruh terhadap system kardiovaskuler yang menuntut
asuhan keperawatan dapat dialami oleh orang pada berbagai tingkat usia. System
kardiovaskuler mencakup jantung, sirkulasi atau peredaran darah dan keadaan darah yang
merupakan bagian tubuh yang sangat penting karena merupakan pengaturan yang
menyalurkan oksigen serta nutrisi keseluruh tubuh.
Bila salah satu organ tersebut mengalami ganguan terutama jantung maka akan
mengganggu semua system tubuh. Aritmia merupakan salah satu ganguan dari system
kardiovaskuler. Aritmia adalah tidak teraturnya irama jantung. Aritmia disebabkan karena
terganggunya mekanisme pembentukan impuls dan konduksi. Hal ini termasuk terganggunya
system syaraf. Perubahan ditandai dengan denyut atau irama yang merupakan retensi dalam
pengobatan.

B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 1x 35 menit peserta mampu
memahami mengenal dan pencegahan aritmia.

C. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat
mengetahui tentang :
a. Pengertian atau definisi penyakit aritmia
b. Mengetahui Macam – macam aritmia.
c. Mengetahui Penyebab penyakit aritmia
d. Memahami bagaimana Tanda dan gejala aritmia.
e. Mengetahui Pemeriksaan penunjang aritmia.
f. Memahami bagaimana cara pencegahan penyakit aritmia

I. MATERI PENYULUHAN
ARITMIA.
II. MEDIA
1. LCD (Power Point)
2. Leafleat
3. Laptop

III. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
IV. URAIAN TUGAS
1. Protokol/Pembawa Acara/moderator
a. Uraian tugas :
1) Membuka acara penyuluhan,
memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.
2) Mengatur proses dan waktu
penyuluhan.
3) Menutup acara penyuluhan.
2. Penyaji
a. Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyampaian
materi penyuluhan.
2) Menyampaikan / menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh peserta.
3) Memotivasi peserta untuk bertanya.
3. Observer
a. Uraian tugas :
1) Mencatat nama, alamat, dan jumlah peserta yang datang serta menempatkan
diri ke tempat yang memungkinkan dapat mengawasi jalannya proses
penyuluhan.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
3) Mangamati perilaku verbal dan nonverbal peserta selama proses penyuluhan.
4) Menyampaikan evaluasi langsung secara tertulis pada penyuluh tentang hal
yang dirasa tidak sesuai dengan rencana penyuluhan.

V. KEGIATAN PENYULUHAN
TAHAP WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN PESERTA MEDIA
KEGIATAN
Pendahuluan 5 menit  Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Mempersiapkan diri  Bertanya mengenai
 Menyatakan tentang tujuan perkenalan dan tujuan
pokok jika ada yang kurang
jelas
Penyajian 15 menit Menyajikan materi tentang :  Mendengarkan dengan Leafleat ,
seksama PPT, laptop
A. Pengertian aritmia.
B. Macam – macam
aritmia.
C. Penyebab aritmia.
D. Tanda dan gejala aritmia.
E. Pemeriksaan penunjang
aritmia.
F. Cara pencegahan aritmia.

Penutup 5 menit Melakukan diskusi (menjawab  Bertanya mengenai


pertanyaan) hal-hal yang kurang
jelas dan belum
 Melakukan evaluasi dengan dimengerti
memberikan pertanyaan  Sasaran dapat
sederhana menjelaskan kembali
 Menyampaikan ringkasan point-point yang
materi diajarkan
 Menyampaikan hasil  Mendengarkan
evaluasi
 Mengakhiri pertemuan dan
mengucapkan terima kasih
atas perhatiannya.

VI. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Terstruktur
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan
 Pelaksanaan penyuluhan sesuai yang telah dirumuskan pada SAP
 Audien hadir di ruang penyuluhan di pertemuan IPJT lantai 2
 Jumlah audien yang datang minimal 10 orang
 Kesiapan penyuluh termasuk kesiapan modul dan media yang akan digunakan
 Kesiapan audien meliputi kesiapan menerima penyuluhan
2. Proses
 Berjalan dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan perencanaan
 Peserta memperhatikan selama kegiatan penyuluhan dilakukan
3. Hasil
 Peserta mengerti dan mampu menjelaskan pengertian atau definisi dari penyakit
aritmia.
 Peserta mengerti dan mampu menyebutkan macam-macam penyakit aritmia.
 Peserta mengerti dan mampu menyebutkan penyebab penyakit aritmia.
 Peserta mengerti dan mampu menyebutkan tanda dan gejala dari penyakit aritmia.
 Peserta mengerti dan mampu menyebutkan pemeriksaan penunjang dari penyakit
aritmia.
 Peserta mengerti dan mampu menyebutkan cara pencegahan dari penyakit aritmia.

VII.SETTING TEMPAT
Keterangan:

: Proyektor

: Pemateri dan moderator

: Audien

MATERI

PENYULUHAN GANGGUAN IRAMA JANTUNG (ARHYTHMIA)

A. Pengertian Aritmia
Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada
infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama
jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 2002).
Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokardium. Perubahan
elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman
grafik aktivitas listrik sel (Price, 2004). Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada
iregularitas denyut jantung tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi
(Hanafi, 2002).

Aritmia jantung (heart arrhythmia)menyebabkan detak jantung menjadi terlalu cepat, terlalu
lambat, atau tidak teratur. Aritmia jantung umumnya tidak berbahaya. Kebanyakan orang
sesekali mengalami detak jantung yang tidak beraturan kadang menjadi cepat, kadang melambat.
Namun beberapa jenis aritmia jantung dapat menyebabkan gangguan kesehatan atau bahkan
sampai mengancam nyawa. . Aritmia dan HR abnormal tidak harus terjadi bersamaan. Aritmia
dpt terjadi dg HR yang normal, atau dengan HR yang lambat (disebut bradiaritmia - kurang dari
60 per menit). Aritmia bisa juga terjadi dengan HR yang cepat (disebut tachiaritmia - lebih dari
100 per menit).

Gangguan irama jantung dapat di bagi dua:

1. Gangguan irama fibrilasi(tidak kuncup)pada serambi beresiko stroke


2. Gangguan irama fibrilasi (tidak kuncup) pada bilik jantung berakibat langsung fatal.
Ada beberapa tipe-tipe aritmia

1. Premature atrial contractions. Ada denyut tambahan di awal yg berasal dari atrium (ruang
jantung bagian atas). Ini tidak berbahaya dan tidak memerlukan terapi.
2. Premature venticular contractions (PVCs). Ini merupakan aritmia yang paling umum dan
terjadi pd orang dengan atau tanpa penyakit jantung. Ini merupakan denyut jantung
lompatan yang kita semua kadang2 mengalami. Pada beberapa orang, ini bisa berkaitan
dengan stres, terlalu banyak kafein atau nikotin, atau terlalu banyak latihan. Tetapi
kadang-kadang, PVCs dpt disebabkan oleh penyakit jantung atau ketidakseimbangan
elektrolit. Orang yang sering mengalami PVCs dan/atau gejala2 yg berkaitan dgnya
sebaiknya dievaluasi oleh seorang dokter jantung. Namun, pada kebanyakan orang, PVC
biasanya tidak berbahaya dan jarang memerlukan terapi.
3. Atrial fibrilasi (AF). Ini merupakan irama jantung tidak teratur yang sering menyebabkan
atrium, ruang atas jantung, berkontraksi secara abnormal.
4. Atrial flutter. Ini merupakan aritmia yang disebabkan oleh satu atau lebih sirkuit yang
cepat di atrium. Atrial flutter biasanya lebih terorganisir dan teratur dibandingkan dengan
atrial fibrilasi. Aritmia ini terjadi paling sering pada orang dengan penyakit jantung, dan
selama minggu pertama setelah bedah jantung. Aritmia ini sering berubah menjadi atrial
fibrilasi.
5. Paroxysmal supraventricular tachycardia (PSVT). Suatu HR yang cepat, biasanya dengan
irama yang teratur, berasal dari atas ventrikel. PSVT mulai dan berakhir dg tiba2.
Terdapat dua tipe utama : accessory path tachycardia dan AV nodal reentrant tachycardia
(lihat bawah).
6. Accessory pathway tachicardia. HR yang cepat disebabkan oleh jalur atau hubungan extra
yang abnormal antara atrium dan ventrikel. Impuls berjalan melewati jalur ekstra selain
juga melewati rute biasa. Ini membuat impuls berjalan di jantung dg sangat cepat
menyebabkan jantung berdenyut dg cepat.
7. AV nodal reentrant tachycardia. HR yang cepat disebabkan lebih dari satu jalur melewati
AV node. Ini dapat menyebabkan palpitasi (jantung berdebar), pingsan atau gagal
jantung. Pada banyak kasus, ini dapat disembuhkan dg menggunakan suatu manuver
sederhana yang dilakukan oleh seorang profesional medis yang terlatih, dg obat2an atau
dengan suatu pacemaker.
8. Ventricular tachycardia (V-tach). HR yang cepat yang berasal dari ruang bawah jantung
(ventrikel). Denyut yang cepat mencegah jantung terisi cukup darah, oleh karena itu,
hanya sedikit darah yang terpompa ke seluruh tubuh. Ini dapat mrp aritmia yang serius,
khususnya pd orang dengan penyakit jantung dan mkn berhubungan dg lebih banyak
gejala. Seorang dokter jantung sebaiknya mengevaluasi aritmia ini.
9. Ventricular fibrilasi. Letupan impuls yang tidak teratur dan tidak terorganisir yang berasal
dari ventrikel. Ventrikel gemetar dan tidak mampu berkontraksi atau memompa darah ke
tubuh. Ini merupakan kondisi emergensi yang harus diterapi dg CPR dan defibrilasi
sesegera mungkin.
10. Long QT syndrome. Interval QT adalah area pd ECG yang merepresentasikan waktu
yang diperlukan otot jantung untuk berkontraksi dan kemudian relaksasi, atau yang
diperlukan impuls listrik utk meletupkan impuls dan kmd recharge. Jika interval QT
memanjang, ini meningkatkan resiko terjadinya “torsade de pointes”, suatu bentuk
ventricular tachicardia yang mengancam hidup. Long QT syndrome merupakan suatu
kondisi yang diturunkan yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada orang muda.
Ini dapat diterapi dengan obat2 antiaritmia, pacemaker, electrical cardioversion,
defibrilasi, defibrilator/cardioverter implant atau terapi ablasi.
11. Bradiaritmia. Ini merupakan irama jantung yang pelan yang dapat muncul dari kelainan
pada sistem konduksi listrik jantung. Contohnya adalah sinus node dysfunction dan blok
jantung.
12. Sinus node dysfunction. HR yang lambat yang disebabkan oleh SA node yang
abnormal. Diterapi dengan pacemaker.
13. Blok jantung. Suatu penundaan (delay) atau blok total impuls listrik ketika berjalan dari
sinus node ke ventrikel. Blok atau delay dapat terjadi pada AV node atau sistem HIS
purkinje. Jantung berdenyut ireguler dan sering lebih lambat. Jika serius blok jantung
perlu diterapi dengan pacemaker.
B. Macam-Macam Aritmia
1. Sinus Takikardi
Meningkatnya aktifitas nodus sinus, gambaran yang penting pada ECG adalah : laju
gelombang lebih dari 100 X per menit, irama teratur dan ada gelombang P tegak
disandapan I,II dan aVF.
2. Sinus bradikardi
Penurunan laju depolarisasi atrim. Gambaran yang terpenting pada ECG adalah laju
kurang dari 60 permenit, irama teratur, gelombang p tgak disandapan I,II dan aVF.
3. Komplek atrium prematur
Impul listrik yang berasal di atrium tetapi di luar nodus sinus menyebabkan
kompleks atrium prematur, timbulnya sebelu denyut sinus berikutnya. Gambaran ECG
menunjukan irama tidak teratur, terlihat gelombang P yang berbeda bentuknya dengan
gelombang P berikutnya.
4. Takikardi Atrium
Suatu episode takikardi atrium biasanya diawali oleh suatu kompleks atrium
prematur sehingga terjadi reentri pada tingkat nodus AV.
5. Fluter atrium.
Kelainan ini karena reentri pada tingkat atrium. Depolarisasi atrium cept dan teratur,
dan gambarannya terlihat terbalik disandapan II,III dan atau aVF seperti gambaran gigi
gergaji
6. Fibrilasi atrium
Fibrilasi atrium bisa tibul dari fokus ektopik ganda dan atau daerah reentri multipel.
Aktifitas atrium sangat cepat.sindrom sinus sakit
7. Komplek jungsional prematur
Prematur kompleks junctional (PJCs) adalah depolarisasi prematur dari AV node atau bagian
proksimal dari-Nya-Purkinje sistem (lebih umum). PJCs paling sering terjadi tanpa adanya
penyakit jantung struktural tetapi mungkin terjadi juga dalam pengaturan klinis mirip dengan
PAC sekitarnya.
8. Irama jungsional
Adalah irama yang muncul dari focus ektopik yang terletak didaerah jungsional, yakni nodus
AV dan His bundle.
9. Takikardi ventrikuler
Adalah kecepatan ventrikel sekurangnya 120 detik yang terjadi di ventrikel. Ventrikel
takikardi yang berlanjut (takikakuler bertahan setidaknya 30 detik) terjadi pada penyakit jantung
yang merusak ventrikel.
10. Penyebab dan factor resiko gangguan irama jantung

Etiologi aritmia jantung dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh :


a. Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis
karena infeksi)
b. Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner),
misalnya iskemia miokard, infark miokard.
c. Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin dan obat-obat anti aritmia
lainnya
d. Gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemia)
e. Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan
irama jantung
f. Ganggguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat.
g. Gangguan metabolik (asidosis, alkalosis)
h. Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme)
i. Gangguan irama jantung karena kardiomiopati atau tumor jantung
j. Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis sistem konduksi
jantung)
Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan resiko terkena aritmia jantung atau
kelainan irama jantung. Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah:

1. Penyakit Arteri Koroner


Penyempitan arteri jantung, serangan jantung, katup jantung abnormal,
kardiomiopati, dan kerusakan jantung lainnya adalah faktor resiko untuk hampir semua
jenis aritmia jantung.

2. Tekanan Darah Tinggi


Tekanan darah tinggi dapat meningkatkan resiko terkena penyakit arteri koroner.
Hal ini juga menyebabkan dinding ventrikel kiri menjadi kaku dan tebal, yang dapat
mengubah jalur impuls elektrik di jantung.

3. Penyakit Jantung Bawaan


Terlahir dengan kelainan jantung dapat memengaruhi irama jantung.

4. Masalah pada Tiroid


Metabolisme tubuh dipercepat ketika kelenjar tiroid melepaskan hormon tiroid
terlalu banyak. Hal ini dapat menyebabkan denyut jantung menjadi cepat dan tidak
teratur sehingga menyebabkan fibrilasi atrium (atrial fibrillation).Sebaliknya,
metabolisme melambat ketika kelenjar tiroid tidak cukup melepaskan hormon tiroid,
yang dapat menyebabkan bradikardi (bradycardia).

5. Obat dan Suplemen


Obat batuk dan flu serta obat lain yang mengandung pseudoephedrine dapat
berkontribusi pada terjadinya aritmia.

6. Obesitas
Selain menjadi faktor resiko untuk penyakit jantung koroner, obesitas dapat
meningkatkan resiko terkena aritmia jantung.

7. Diabetes
Resiko terkena penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi akan meningkat
akibat diabetes yang tidak terkontrol. Selain itu, gula darah rendah (hypoglycemia) juga
dapat memicu terjadinya aritmia.

8. Obstructive Sleep Apnea


Obstructive sleep apnea disebut juga gangguan pernapasan saat tidur. Napas yang
terganggu, misalnya mengalami henti napas saat tidur dapat memicu aritmia jantung dan
fibrilasi atrium.

9. Ketidakseimbangan Elektrolit
Zat dalam darah seperti kalium, natrium, dan magnesium (disebut elektrolit),
membantu memicu dan mengatur impuls elektrik pada jantung. Tingkat elektrolit yang
terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat memengaruhi impuls elektrik pada jantung dan
memberikan kontribusi terhadap terjadinya aritmia jantung.

10. Terlalu Banyak Minum Alkohol


Terlalu banyak minum alkohol dapat memengaruhi impuls elektrik di dalam jantung
serta dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya fibrilasi atrium (atrial fibrillation).
Penyalahgunaan alkohol kronis dapat menyebabkan jantung berdetak kurang efektif dan
dapat menyebabkan cardiomyopathy (kematian otot jantung).

11. Konsumsi Kafein atau Nikotin


Kafein, nikotin, dan stimulan lain dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat
dan dapat berkontribusi terhadap resiko aritmia jantung yang lebih serius. Obat-obatan
ilegal, seperti amfetamin dan kokain dapat memengaruhi jantung dan mengakibatkan
beberapa jenis aritmia atau kematian mendadak akibat fibrilasi ventrikel (ventricular
fibrillation).

C. Tanda Dan Gejala Aritmia


Ada beberapa tanda dan gejala Aritmia, yaitu

1. Perubahan TD ( aritmia atau hipotensi ); nadi mungkin tidak teratur; defisit nadi; bunyi
jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun; kulit pucat, sianosis, berkeringat;
edema; haluaran urin menurun bila curah jantung menurun berat.
2. Sinkop, pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi, perubahan pupil.
3. Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat antiangina, gelisah
4. Nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman pernafasan; bunyi nafas tambahan
(krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan komplikasi pernafasan seperti pada
gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena tromboembolitik pulmonal; hemoptisis.
5. Demam; kemerahan kulit (reaksi obat); inflamasi, eritema, edema (trombosis siperfisial);
kehilangan tonus otot/kekuatan
6. Palpitasi atau Jantung berdebar adalah kondisi ketika jantung berdenyut terlalu cepat dan tidak
beraturan. Penderita palpitasi umumnya merasa jantung berdegup cepat dan kencang. Sensasi
tersebut dapat dirasakan di area tenggorokan dan leher.
7. Pingsan (syncope) atau hampir pingsan
8. Rasa tidak nyaman di dada
9. Lemah atau keletihan
10. Detak jantung cepat (tachycardia)
11. Detak jantung lambat (bradycardia)

D. Pemeriksaan Gangguan Irama Jantung


1. EKG : menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi. Menyatakan
tipe/sumber disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan obat jantung.
2. Monitor Holter : Gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan
dimana disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (di rumah/kerja). Juga
dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi pacu jantung/efek obat antidisritmia.
3. Foto dada : Dapat menunjukkanpembesaran bayangan jantung sehubungan dengan
disfungsi ventrikel atau katup
4. Skan pencitraan miokardia : dapat menunjukkan aea iskemik/kerusakan miokard yang
dapat mempengaruhi konduksi normal atau mengganggu gerakan dinding dan
kemampuan pompa.
5. Tes stres latihan : dapat dilakukan utnnuk mendemonstrasikan latihan yang
menyebabkan disritmia.
6. Elektrolit : Peningkatan atau penurunan kalium, kalsium dan magnesium dapat
mnenyebabkan disritmia.
7. Pemeriksaan obat : Dapat menyatakan toksisitas obat jantung, adanya obat jalanan
atau dugaan interaksi obat contoh digitalis, quinidin.
8. Pemeriksaan tiroid : peningkatan atau penururnan kadar tiroid serum dapat
menyebabkan.meningkatkan disritmia.
9. Laju sedimentasi : Penignggian dapat menunukkan proses inflamasi akut contoh
endokarditis sebagai faktor pencetus disritmia.
10. GDA/nadi oksimetri : Hipoksemia dapat menyebabkan/mengeksaserbasi disritmia.
E. Pencegahan aritmia
Aritmia merupakan masalah jantung yang dapat dicegah melalui langkah-langkah berikut
ini:
1. Menghindari atau mengurangi stress
2. Mengonsumsi makanan sehat.
3. Menjaga berat badan sehat.
4. Tidak sembarangan mengonsumsi obat tanpa petunjuk obat dari dokter, terutama obat
batuk dan pilek yang mengandung zat stimulan pemicu jantung berdetak cepat.
5. Membatasi konsumsi minuman keras dan berkafein.
6. Tidak merokok.
7. Berolahraga secara teratur

DAFTAR PUSTAKA

Soeparman dkk,1987 Ilmu Penyakit Dalam , Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta

Smeljer,s.c Bare, B.G ,2002 Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah, *Brunner &
Suddarth, Ed 8 penerbir EGC Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai