Jurnal Teknik Mesin Volume 4 Nomor 2 Tahun 2013 PDF
Jurnal Teknik Mesin Volume 4 Nomor 2 Tahun 2013 PDF
Jurnal Teknik Mesin Volume 4 Nomor 2 Tahun 2013 PDF
ISSN 2252-4444
VOLUME 4, NOMOR 2, TAHUN 2013
DEWAN REDAKSI
Pelindung:
Direktur Politeknik Kediri
Penasehat:
Pembantu Direktur I Polteknik Kediri
Pembantu Direktur II Politeknik Kediri
Pembantu Direktur III Politeknik Kediri
Pembina:
Ketua UPT - PPMK (Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama)
Penanggung Jawab:
Putut Jatmiko Dwi Prasetio, ST., MT
Editor Ilmiah
Ahmad Dony Mutiara Bahtiar, ST., MT
Editor Teknis
Ahmad Zakaria Anshori, SST
Copyright © 2013
JURNAL TEKNIK MESIN
POLITEKNIK KEDIRI
ISSN 2252-4444
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013
PENGANTAR REDAKSI
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena Jurnal Teknik
Mesin telah terbit untuk edisi perdana yaitu Volume 4 Nomor 2 pada tahun
2013. Hal ini berkat kerja sama yang baik antara pihak-pihak yang semakin
banyak terlibat dalam memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan
Jurnal ini serta ketekunan dan ketabahan kita bersama.
Pada kesempatan ini kami dari tim redaksi tak lupa mengucapkan terima
kasih kepada Rekan-rekan yang telah turut membantu dalam penerbitan Jurnal
ini. Kami juga mengharapkan agar kerja sama ini dapat terus berlanjut pada masa
yang akan datang.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan semoga jurnal ini dapat
bermanfaat bagi staf pengajar, peneliti, dan juga para pembaca.
DAFTAR ISI
PERANCANGAN CAR AIR CONDITIONER INSTALLATION
MAINTENANCE TRAINNER 1 – 14
Putut Jatmiko Dwi Prasetio dan
Vendi Setiawan
Abstrak
Alat peraga merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk mendukung kegiatan dalam
suatu kegiatan mengajar. Dengan menggunakan alat peraga, kegiatan mengajar akan bisa
berjalan dengan baik. Hal ini sangat beralasan karena dengan alat peraga, para mahasiswa bisa
mengaplikasikan teori yang diperoleh. Dalam proses pembuatan alat peraga diperlukan
beberapa proses pengerjaan. Langkah-langkah proses pengerjaan itu meliputi perancangan dan
pembuatan. Dengan melakukan perancangan, kita bisa memperhitungkan seberapa besar
kapasitas dari alat peraga yang kita buat. Dengan demikian kita bisa menentukan berapa
estimasi biaya yang kita perlukan dalam pembuatan alat peraga tersebut. Alat peraga
perawatan intalasi pengkondisian mobil merupakan salah satu jenis sarana penunjang kegiatan
belajar. Alat peraga ini sangat berguna sebagai alat peraga untuk menerapkan teori dalam mata
kuliah. Berdasarkan perancangan yang telah dilakukan. Maka untuk ala tnya berukuran 120 x 80
x 87 cm
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 2
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 3
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 4
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 5
refrigerator dan bersirkulasi melalui komponen refrigerasi. Pada daur ini uap di tekan dan
fungsionalis untuk menghasilkan efek kemudian diembunkan menjadi cairan lalu
mendinginkan dengan cara menyerap panas tekanannya diturunkan agar cairan tersebut
melalui ekspansi dan evaporasi (penguapan). dapat menguap kembali.
Kelompok refrigeran yang banyak Persyaratan refrigerant (zat pendingin)
digunakan dan mempunyai aspek lingkungan untuk sistem AC adalah sebagai berikut:
yang penting adalah refrigeran halokarbon, 1. Tekanan penguapannya harus cukup
yaitu refrigeran dengan molekul yang tinggi. Sebaiknya refrigeran memiliki
memiliki atom-atom halogen (fluor atau temperatur penguapan pada tekanan
khlor) dan karbon. Refrigeran halokarbon yang lebih tinggi, sehingga dapat
terbagi menjadi beberapa jenis sebagai dihindari kemungkinan terjadinya vakum
berikut, (sumber: Darmawan Ari Pasek, pada evaporator, dan turunnya efisiensi
2006)): volumetrik karena naiknya perbandingan
1. Refrigeran CFC (chlorofluorocarbon), yaitu kompresi.
refrigeran halokarbon dengan molekul 2. Tekanan pengembunan yang tidak
yang terdiri dari atom-atom khlor (Cl), terlampau tinggi. Apabila tekanan
fluor (F), dan karbon (C). Contoh pengembunannya rendah, maka
refrigeran ini yang cukup populer adalah perbandingan kompresinya menjadi lebih
refrigeran CFC-11 (trichlorofluoro-carbon, rendah sehingga penurunan prestasi
CFCl3), CFC-12 (dichloro-difluoro-carbon- kompresor dapat dihindarkan. Selain itu,
CF2Cl2), dan lain-lain. dengan tekanan kerja yang lebih rendah,
2. Refrigeran HCFC (hydrochloro- mesin dapat bekerja lebih aman karena
fluorocarbon), yaitu refrigeran halokarbon kemungkinan terjadinya kebocoran,
dengan molekul yang terdiri dari atom- kerusakan, ledakan menjadi lebih kecil.
atom hidrogen (H), khlor (Cl), fluor (F), 3. Kalor laten penguapan harus tinggi.
dan karbon (C). Salah satu refrigeran ini Refrigerant yang memiliki kalor laten
yang populer adalah refrigeran HCFC-22 penguapan yang tinggi lebih
(chloro-difluoro-metil, CHF2Cl). menguntungkan karena untuk kapasitas
3. Refrigeran HFC (hydrofluorocarbon), yaitu refrigerasi yang sama, jumlah refrigeran
refrigeran halokarbon dengan molekul yang bersirkulasi menjadi lebih kecil.
yang terdiri dari atom-atom hidrogen (H), 4. Volume spesifik (terutama dalam fasa gas)
fluor (F), dan karbon (C). Salah satu yang cukup kecil. Refrigerant dengan
contoh refrigeran ini yang populer adalah kalor laten penguapan yang besar dan
HFC-134a (C2H2F4). volume spesifik gas yang kecil akan
Refrigeran yang banyak dipakai oleh memungkinkan penggunaan kompresor
kendaraan sekarang ini adalah HFC 134a yang dengan volume torak yang lebih kecil.
tidak mempunyai sifat perusak ozon dan juga 5. Koefisien prestasi harus tinggi. Dari segi
tidak mengandung racun (karena tidak karakteristik termodinamika dari
mengandung clor), HFC 134a kalau refrigerant, koefisien prestasi merupakan
dilepaskan ke udara maka secara cepat akan parameter yang terpenting untuk
menguap dengan menyerap panas dari udara menekan biaya operasi.
sekitarnya. Air Conditioner mempertahankan 6. Konduktifitas termal yang tinggi.
kondisi suhu dan kelembaban udara dengan Konduktivitas termal sangat penting
cara, pada suhu ruangan tinggi refrigeran untuk menentukan karakteristik
akan menyerap panas dari udara sehingga perpindahan kalor.
suhu di dalam ruangan turun. Sebaliknya saat 7. Viskositas yang rendah dalam fasa cair
udara di dalam ruangan rendah refrigeran maupun fasa gas. Dengan turunnya
akan melepaskan panas ke udara sehingga tahanan aliran refrigerant dalam pipa,
suhu udara naik, oleh karena itu daur kerugian tekanan akan berkurang.
refrigerasi yang terpenting adalah daur 8. Refrigerant tidak boleh beracun dan
kompresi uap yang digunakan didalam daur berbau merangsang.
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 6
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 7
Alat Peraga
Gambar 11. Proses pemasukan energi kalor
Alat peraga adalah suatu alat yang dapat
pada evaporator
diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan
Sumber: Yosep (2007)
membantu guru agar proses belajar mengajar
siswa lebih efektif dan efisien (Sudjana, 2002
Coeffisien of Performance (COP).
:59). Alat peraga dalam mengajar memegang
COP atau koefisien prestasi digunakan
peranan penting sebagai alat Bantu untuk
untuk menyatakan efisiensi dari siklus
menciptakan proses belajar mengajar yang
refrigerasi. Pada umumnya, efisiensi mesin
efektif. Proses belajar mengajar ditandai
kalor selalu lebih kecil dari satu. Dengan kata
dengan adanya beberapa unsur antara lain
lain, energi yang dimasukkan ke dalam sistem
tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi.
tidak semuanya dapat diubah menjadi kerja
Alat peraga sering disebut audio visual,
berguna, selalu terjadi kerugian.
dari pengertian alat yang dapat diserap oleh
mata dan telinga. Alat tersebut berguna agar
pelajaran yang disampaikan guru lebih
mudah dipahami oleh siswa. Dalam proses
Hasil unjuk kerja sistem refrigrasi ini belajar mengajar alat peraga dipergunakan
nilainya harus diatas 1. dengan tujuan membantu guru agar proses
belajar siswa lebih efektif dan efisien.
Motor bakar.
Motor bakar adalah motor penggerak Perencanaan biaya.
mula yang pada prinsipnya adalah sebuah Menurut Mulyadi (1993: 8) biaya adalah
alat yang mengubah energi kimia menjadi pengorbanan sumber ekonomi yang diukur
energi panas dan diubah ke energi mekanis. dalam satuan uang yang telah terjadi atau
Saat ini motor bakar masih menjadi pilihan kemungkinan telah terjadi untuk tujuan
utama untuk dijadikan sebagai penggerak tertentu (Pembuatan alat).
mula. Karena itu, usaha untuk menciptakan a. Biaya produksi.
motor bakar yang menghasilkan kemampuan Biaya produksi adalah biaya-biaya yang
tinggi terus diusahakan oleh manusia. terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi
Kemampuan tinggi untuk mesin ditandai produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut
dengan adanya daya dan torsi yang obyek pengeluarannya biaya produksi ini
dihasilkan tinggi tetapi kebutuhan bahan dibagi menjadi: Biaya bahan baku, Biaya
bakar rendah. tenaga kerja, Biaya permesinan, dan Biaya
perakitan.
Alat Ukur Manifold Geague. b. Harga Jual Alat.
Manifold adalah alat pengukur yang Besarnya harga jual alat adalah biaya
berfungsi selain untuk mengosongkan atau total pembuatan alat ditambah keuntungan
mengisi refrigerant juga sebagai alat untuk yang direncanakan serta pajak penjualan.
mengidentifikasi gangguan pada sistem mesin Perincian biaya-biaya sebagi berikut:
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 8
tetap. Akan tetapi biaya semi variabel ini tidak Gambar 11. Diagram alir
digunakan dalam perhitungan nilai BEP. Sumber: Penulis (2012)
Sebagai contoh yaitu biaya komisi yang
diberikan kepada salesman. Tahap 1. Pengumpulan data
Rumus untuk menghitung nilai BEP Tahapan awal adalah melakukan
yaitu: pengumpulan data dengan tujuan untuk
Fc
P - Vc
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 9
merangkum teori-teori dasar, acuan secara kondensor, evaporator, katup ekspansi dan
umum dan khusus, serta untuk memperoleh lain-lain.
berbagai informasi pendukung lainnya yang
berhubungan dengan pengerjaan Tugas Akhir Bahan dan Alat
ini. Pengumpulan data ini dapat diperoleh Dalam proses pembuatan perlu
dari buku-buku yang berhubungan dengan dipersiapkan peralatan dan bahan. Berikut ini
proses penelitian dan jurnal-jurnal penelitian adalah bahab dan alat yang harus
yang berhubungan dengan penelitian ini. dipersiapkan:
Selain itu pengumpulan data ini juga bisa Tabel 1. komponen utama
dilakukan dengan cara observasi lapangan No Nama komponen Jumlah
dan tambahan pengetahuan melalui internet.
1. Kompresor 1
Studi literature juga dimaksudkan untuk
memperoleh gambaran secara lebih detail
2. Kondensor 1
mengenai perancangan dan pembuatan alat
peraga perawatan instalasi pengkondisian 3. Evaporator 1
udara mobil (car air conditioner installation
maintenance trainer) beserta karakteristik dan 4. Receiver 1
permasalahannya.
5. Katup expansi 1
Tahap 2. Perancangan dan pembuatan alat
7. Motor bensin 1
Pada tahap ini dilakukan pemodelan
sistem dari data yang sudah ada dari hasil 9. Ektra fan 1
pengumpulan data sehingga data tersebut
dapat dijadikan acuan dalam proses 10. Pressure geague 2
berikutnya. Perancangan alat ini terlebih
dahulu membuat gambar model melalui Sumber: Penulis (2012)
autocad atau dalam bentuk gambar lainnya
lalu sampai akhirnya kita akan mendapatkan Tabel 2. komponen pendukung 1
hasil simulasinya. Selanjutnya masuk tahap No Nama Barang jumlah
penentuhan bahan dalam tentang cara
pembuatan komponen-komponen alat dan 1. Trafo 1 set
pembelian komponen yang di butuhkan
2. Belt 1 tpe A
dalam pembuatan alat.
3. Selang dan pipa 1 set
Tahap 3. Proses perakitan kapiler
Pada tahap ini dilakukannya perakitan
komponen-komponen alat peraga perawatan Sumber: Penulis (2012)
instalasi pengkondisian udara mobil (car air
conditioner installation maintenance trainer) yang Tabel 3. komponen pendukung 2
sesuai dengan desain yang di buat. No Nama Barang jumlah
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 10
Proses Pembuatan
Proses perencanaan proyek akhir dengan
judul perancangan dan pembuatan alat peraga
perawatan instalasi pengkondisian udara Gambar 13. Konstruksi rangka
mobil (car air cnditioner installation maintenance a. Kaki meja:
trainer) sebagai alat bantu proses belajar.
i. Pemotongan besi holow 4 x 4 x 0,2 cm
bahan ST-37 sepanjang 87 cm sebanyak
4 buah.
ii. Pemotongan besi holow 4 x 4 x 0,2 cm
bahan ST-37 sepanjang 120 cm
sebanyak 2 buah untuk sisi panjang
yang bawah.
iii. Pemotongan besi holow 4 x 4 x 0,2 cm
bahan ST-37 sepanjang 80 cm sebanyak
2 buah untuk sisi lebar yang bawah.
Gambar 12. Rangka dan komponen- b. Rangka atas:
komponennya
Sumber: Penulis (2012) i. Pemotongan besi holow 4 x 4 x 0,2 cm
bahan ST-37 sepanjang 120 cm
Pembuatan Meja sebanyak 2 buah untuk panjang meja.
Perancangan alat peraga perawatan ii. Pemotongan besi holow 4 x 4 x 0,2 cm
instalasi pengkondisian udara mobil dibuat bahan ST-37 sepanjang 80 cm sebanyak
dalam bentuk meja dudukan, meja tersebut 2 buah untuk lebar meja atas.
dibuat dari bahan besi persegi 40 mm x 40 c. Dudukan kompresor dan motor bensin.
mm, dengan kontruksi meja yang dapat
menopang berat komponen-komponen alat Pemotongan besi holow 4 x 4 x 0,2 cm
peraga, sehingga berharap alat tersebut dapat bahan ST-37 sepanjang 80 cm sebanyak 4
digunakan dengan baik. Dalam mendesain buah.
meja dudukan perancangan alat peraga
d. Penopang roda gelinding.
pengkondisian udara mobil.
Meja trainer dibuat dalam ukuran 1200 Pemotongan besi pelat bahan ST-37
mm x 800 mm dengan ketinggian 870 mm, sepanjang 15 x 15 x 0,2 sebanyak 4 buah.
ukuran meja tersebut di rencanakan sudah
sesuai dengan kapasitas ukuran komponen- 2. Proses pengelasan
komponen yang terpasang, sedangkan tinggi
a. Pengelasan rangka meja sesuai ukuran
trainer tersebut dibuat setinggi ukuran rata-
panjang dan lebar.
rata tinggi manusia dengan harapan trainer
b. Pengelasan kaki meja dengan rangka
tersebut memberi kesan mudah dilihat .
meja atas.
Membuat rangka c. Pengelasan penguat rangka kaki meja
sisi panjang dan lebarnya.
Bahan yang digunakan adalah: Besi hollow 40 d. Pengelasan pelat untuk penopang
x 40 x 2 bahan ST-37 roda gelinding.
e. Pengelasan penopang motor bensin
dan kompresor AC.
3. Proses pengecatan
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 11
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 12
kj
h 4 = 134,02 (tabel sifat refrigeran
kg
jenuh 134a (uap-cair): tabel tekanan)
W 12 = (h 1 – h 2)
kj kj
= (238,7 – 261,85 )
kg kg
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 13
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 14
Dari EAT diinginkan Rp. 1.000.000,- ,sedangkan harga jual per unit alat adalah
dilakukan pembulatan Rp.5.770.000,-.
Sehingga didapatkan perhitungan harga jual
sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
0,9X = Rp.1.000.000,- + Rp. 4.193.685,-
Agus, H (2010). Pengertian AC
0,9X = Rp.5.193.685,- http://iptech.wordpress.com. Di akses
pada tanggal 09 juli 2012
X = Rp.5.770.076,-
Anonim. 1996. New Step 1 Training Manual.
Maka harga jual per unit alat adalah Jakarta : Toyota Astra Motor (Buku)
dilakukan pembulatan Rp. 5.770.000,-/unit Arora, C.P, Refrigeration and conditioning, Mc.
Graw Hill International Editions, Second
Perhitungan Break Event Point (BEP). Edition, 2001 (Buku)
Eka Yogaswara & Rahmat Mansyur ,
Break Event Point adalah kondisi Refrijerasi, CV Arfindo Raya, Bandung,
dimana harga jual sama dengan harga 2008. (Buku)
produksi atau biasa disebut titik impas. Hendra, P.H (2010). Makalah Sistem AC Pada
Berikut adalah perhitungan dari titik impas Mobil.
tersebut: http://www.scribd.com/doc/33009874/. Di
1. Biaya tetap (Fc) ditentukan dari harga jual akses tanggal 08 juli 2012
alat yaitu Rp.5.770.000,-/ unit Johan, M.G (2009). Cara Kerja AC mobil.
2. Biaya tidak tetap (Vc) ditentukan dari http://www.scribd.com/doc/33620989/Car
tingkat produktifitas atau tingkat aktifitas a-Kerja-AC-Mobil. Di akses pada tanggal
yang dilakukan. Ditentukan besarnya biaya 15 juli 2012
perubahan adalah besarnya biaya Kusnan, K.W. (2010) Dasar AC
perawatan rutin yaitu Rp. 50.000,- http://www.scribd.com/doc/68739385/DA
3. Biaya pemasukan (P) ditentukan dari biaya SAR-AC . Di akses pada tanggal 15 juli
sewa alat peraga tersebut yaitu 2012
Rp.250.000,-/sewa Michael J.Moran & Howard N. Shapiro,
Dari ketiga perincian biaya tersebut, maka Thermodinamika Teknik, Jakarta: Erlangga,
diperoleh BEP alat peraga sebagai berikut : 2004. (Buku)
Fc Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di
BEP =
P Vc Asia - www.energyefficiencyasia.org 2006
BEP = 5.770.000 (Buku)
250.000 – 50.000 Robert J. Kodoatie (2005), Analisis Ekonomi
BEP = 28,85 operasi ~ 28 operasi Teknik, Yogyakarta, Penerbit Andi.
(Buku)
Jadi dengan 28 kali penyewaan atau Tim Penyusun, 2006, Modul pelatihan untuk
pengoperasian maka BEP sudah terpenuhi teknisi bengkel AC mobil, Jakarta. (Buku)
KESIMPULAN
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 15
Rudianto Raharjo
Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin Politeknik Kediri
Raharjo_rudianto@yahoo.co.id
Abstrak
Belt conveyor intensif digunakan di setiap cabang industri seperti industri pengecoran,
industri kertas, industri makanan, industri pertambangan batubara dan sebagainya. Belt
conveyor sendiri digunakan oleh kebanyakan industri dikarenakan belt conveyor memiliki
kapasitas angkut yang cukup besar . Metode penelitian yang akan dilaksanakan adalah
metode rancang bangun atau rekayasa dan dibagi dala m beberapa tahapan yaitu Studi
literatur di dan proses perancangan belt conveyor (desain). Hasil yang diperoleh adalah
proses perancangan meliputi: pembuatan desain gambar alat peraga perawatan belt
conveyor, perancangan belt dengan Smax = 73 Kg, Idler q = 7 Kg/m, Daya motor = 0,25
HP.
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 16
Batasan Masalah
Agar tidak menyimpang dari Berdasarkan jenis material yang akan
permasalahan dan dapat mencapai sasaran dipindahkan, mesin pemindah bahan
yang diharapkan, maka penulis membatasi (conveyor) dibagi menjadi:
masalah pada: Bucket
Bucket Conveyor
Conveyor
trainer. Pneumatic
Pneumatic
Conveyor
Conveyor
2. Hanya membahas tentang perancangan
belt conveyor trainer. Roller
Roller Conveyor
Conveyor
3. Tidak membahas kekuatan sambungan
Muatan
Muatan Satuan
Satuan
belt. Jenis
Jenis Conveyor
Conveyor (Unit
(Unit Load)
Load)
Escalator
Escalator
Overhead
Overhead Conveyor
Conveyor
TINJAUAN PUSTAKA
Apron
Apron Conveyor
Conveyor
Definisi Conveyor Muatan
Muatan Keduanya
Keduanya
(Curah
(Curah dan
dan Satuan)
Satuan)
Conveyor merupakan suatu mesin Belt
Belt Conveyor
Conveyor
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 17
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 18
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 19
c. Kawat baja (woven-mesh steel wire). dikatakan sebagai titik dimana material
a. Fabric belt akan dicurahkan untuk dikirim ke Belt
b. Steel cord Conveyor selanjutnya.
Steel cord adalah belt yang lapisan
penguatnya terbuat dari serat baja
yang galvanizing. Tujuan
galvanizing adalah untuk mencegah
terjadinya karat pada kawat akibat
adanya rembesan air atau udara.
Steel cord belt biasanya digunakan
pada conveyor yang membawa
beban berat. Pada belt jenis steel Gambar 5. Head Pulley
cord ini tidak terdapat lapisan Sumber: Anonymous (2012)
penguat (ply). Yang ada hanya
batangan kawat sling yang dirajut 3. Tail pulley
sedemikian rupa sehingga Merupakan pulley yang terletak pada
membentuk suatu anyaman kawat daerah belakang dari sistem conveyor.
baja. Berikut dapat dilihat Dimana pulley ini merupakan tempat
konstruksi dari steel cord belt pada jatuhnya material untuk dibawa ke
gambar berikut di bawah ini. bagian depan dari conveyor.
Konstruksinya sama dengan head
pulley, namun tidak dilengkapi
penggerak.
4. Carrying roller
Merupakan roller pembawa karena
terletak dibawah belt yang membawa
muatan. Berfungsi sebagai penumpu
Gambar 4. Struktur Steel Cord Belt belt dan sebagai landasan luncur yang
Sumber: Anonymous (2012) dipasang dengan jarak tertentu agar
belt tidak meluncur ke bawah.
Selain itu, belt terdiri dari beberapa 5. Return roller
bagian penting antara lain: Merupakan roller balik atau roller
a. Cover rubber penunjang belt pada daerah yang tidak
Cover rubber terdiri atas dua bermuatan yang dipasang pada bagian
bagian, yaitu: bawah fram.
i. Top cover
ii. Bottom cover 6. Drive (penggerak)
iii. Tie rubber Berfungsi untuk menggerakkan pulley
iv. Reinforcement – lapisan penguat pada BC. Sistem penggerak ini
(ply) biasanya terdiri dari motor listik ,
2. Head pulley transmisi, dan rem.
Head pulley pada belt conveyor dapat 7. Take-up pulley
juga dikatakan sebagai pulley Perangkat yang mengencangkan belt
penggerak dari sistem belt conveyor. yang kendur dan memberikan
Pada head pulley dipasang sistem tegangan pada belt pada start awal.
penggerak untuk menggerakkan belt 8. Snub pulley
conveyor. Head pulley juga dapat
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 20
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 21
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 22
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 23
(roller atau ball bearing), dan bending pada dengan kapasitas pemindahan bahan kecil
roller. (hingga 25 m³/jam). Idlers terdiri dari
Gaya tahanan pada bagian yang dibebani brackets, shell, shaft, bearing, seals, dan
muatan: supporting base. Jarak idler pada zone
𝑊1 = (𝑞 + 𝑞𝑏 + 𝑞′𝑝 ) 𝐿𝑤′ 𝑐𝑜𝑠 𝛽 ± (𝑞 pembebanan (loading zone) belt 𝑙 1 ≈ 0,5 𝑙;
+ 𝑞𝑏 ) 𝐿 𝑠𝑖𝑛 𝛽 pada operasi balik (return run) 𝑙 2 ≈ 2𝑙.
𝑊1 = (𝑞 + 𝑞𝑏 + 𝑞′𝑝 ) 𝐿ℎ𝑜𝑟 𝑤′ ± (𝑞 + 𝑞𝑏 ) 𝐻 Tabel 7. Jarak Idler Maksimum (2.11)
Gaya tahanan pada bagian yang dibebani
mutan (gerak balik):
𝑊1 = ( 𝑞𝑏 + 𝑞"𝑝 ) 𝐿𝑤′ 𝑐𝑜𝑠 𝛽 ± 𝑞𝑏 𝐿 𝑠𝑖𝑛 𝛽
𝑊1 = (𝑞𝑏 + 𝑞𝑝 ) 𝐿ℎ𝑜𝑟 𝑤′ ± 𝑞𝑏 𝐻 (2.12)
Dengan Sumber: Ach. Muhib Zainuri (2012)
𝑞, 𝑞𝑏 , dan 𝑞𝑝 : berat beban (q), belt (𝑞𝑏 ), dan Berat idler rotating parts tergantung
bagian yang berputar desain, ukuran dan merupakan fungsi
loaded (𝑞′𝑝 ), idler strands lebar belt B. Umumnya, untuk lebar belt B
(𝑞"𝑝 ), kg/m. meter, secara kasar berat idler rotating parts:
β : sudut inklinasi conveyor 1. Untuk troughed idler:
terhadap bidang horizontal 𝐺′𝑝 ≈ 10 𝐵 + 7 kg
L : panjang bagian lurus 2. Untuk flat idler:
(rectilinear section), m. 𝐺′𝑝 ≈ 10 𝐵 + 3 kg
𝐿ℎ𝑜𝑟 : panjang proyeksi mendatar Sehingga berat idler rotating parts per meter
bagian garis lurus, m adalah:
H : beda elevasi bagian awal 𝐺′𝑝
𝑞′𝑝 = kg/m
dan akhir, m. 𝑙1
w’ : koefisien tahanan belt 𝐺"𝑝
𝑞"𝑝 = kg/m (2.15)
terhadap roller bearing. 𝑙2
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 24
METODE PENELITIAN
Selesai
A
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 25
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 26
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 27
Abstrak
Alat peraga perawatan instalasi pompa merupakan salah satu sarana yang digunakan
untuk mendukung kegiatan dalam suatu kegiatan mengajar. Dengan menggunakan alat
peraga tersebut, kegiatan mengajar akan bisa berjalan dengan baik. Hal ini sangat
beralasan karena dengan alat peraga, para mahasiswa bisa mengaplikasikan teori yang
diperoleh.Dalam proses pembuatan alat peraga diperlukan beberapa proses pengerjaan.
Langkah-langkah proses pengerjaan itu meliputi perancangan , pembuatan dan
perakitan. Dengan melakukan perancangan, perancangan adalah suatu kegiatan
merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah
operasi dalam proses pengerjaan dan prosedur untuk mendukung operasi sistem.
Dengan demikian kita bisa menentukan heat total instalasi pompa dan berapa estimasi
biaya yang kita perlukan dalam pembuatan alat peraga tersebut. Alat peraga perawatan
intalasi pompa merupakan salah satu jenis sarana penunjang kegiatan belajar. Alat
peraga ini sangat berguna sebagai alat peraga untuk menerapkan teori dalam mata
kuliah. Berdasarkan perancangan yang telah dilakukan, didapatkan hasil Heat total
instalasi pompa 0,949 m dan kapasitas pompa 0,537 dan biaya penjualan alat peraga
instalasi pompa sebesar Rp. 2.908.000,-.
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 28
kelebihan dan kekurangan dari perancangan contohnya air, oli, minyak pelumas, atau
dan pembuatan pompa menggunakan sistem fluida lainya yang tak mampu mampat.
seri dan paralel. Industri-industri banyak menggunakan
pompa sebagai salah satu peralatan bantu
Rumusan Masalah yang penting untuk proses produksi. (Anis et
Berdasarkan latar belakang diatas, maka al, 2008)
dapat diambil rumusan masalah sebagai Pada dasarnya prinsip kerja pompa
berikut: ”Bagaimana langkah-langkah adalah membuat tekanan rendah pada isap,
Perancangan dan Pembuatan Alat Peraga sehingga fluida akan terhisap dan
Perawatan Instalasi Pompa (Pump Installation mengeluarkannya pada sisi keluar dengan
Maintenance Trainer) Sebagai Alat Bantu tekanan yang lebih tinggi. Semua itu
Proses Pembelajaran?”. dilakukan menggunakan elemen penggerak
pompa yaitu impeler, plunger atau piston.
Batasan Masalah Untuk bekerja pompa menggunakan energi
Dalam proses Perancangan dan dari luar yaitu menggunakan motor listrik
Pembuatan Alat Peraga Perawatan Instalasi atau motor bakar. (Anis et al, 2008).
Pompa (Pump Installation Maintenance Trainer)
Sebagai Alat Bantu Proses Pembelajaran Spesifikasi Pompa
diperlukan beberapa batasan masalah, antara Dalam memilih suatu pompa untuk
lain: maksud tertentu, terlebih dahulu harus
1. Hanya membahas tentang Perancangan diketahui kapasitas aliran serta head yang
dan Pembuatan Alat Peraga Perawatan diperlukan untuk mengalirkan zat cair yang
Instalasi Pompa. akan dipompa. Selain dari pada itu, agar
2. Hanya membahas tentang biaya pompa dapat bekerja tanpa mengalami
Perancangan dan Pembuatan Alat Peraga kavitasi, perlu ditaksir beberapa tekanan
Perawatan Instalasi Pompa. minimum yang tersedia pada sisi masuk
3. Tidak membahas tentang perawatan pompa yang terpasang pada intalasinya. Atas
pompa. dasar tekanan isap ini maka putaran pompa
dapat ditentukan.(Sularso,2004)
Tujuan Kapasitas aliran, head, dan putaran
Tujuan dari kegiatan ini adalah Dapat pompa dapat ditentukan seperti tersebut
membuat rancang dan Bangun Pump diatas. Tetapi apabila perubahan kondisi
Installation Maintenance Trainee. operasi sangat besar (khususnya perubahan
kapasitas dan head) maka putaran dan
TINJAUAN PUSTAKA ukuran pompa yang dipilih harus ditentukan
dengan hal tersebut. Selanjutnya, untuk
Pengertian Pompa menentukan penggerak mula yang akan
Pompa adalah suatu alat atau mesin dipakai, harus lebih dahulu dilakukan
yang digunakan untuk memindahkan cairan penyelidikan tentang sumber tenaga yang
dari suatu tempat ketempat yang lainnya dapat dipergunakan ditempat yang
melalui suatu media perpipaan dengan cara bersangkutan. (Sularso, 2004)
menambahkan energi pada cairan yang
dipindahkan. Secara umum pompa berfungsi Jenis - Jenis Pompa
untuk memindahkan zat cair dari suatu Menurut prinsip perubahan bentuk
tempat ke tempat yang diinginkan. Dalam energi yang terjadi, pompa hadir dalam
menjalankan fungsinya tersebut pompa berbagai ukuran yang luas. Pompa dapat
mengubah energi gerak poros untuk digolongkan menurut prinsip dan operasinya
menggerakkan sudu-sudu menjadi energi dasarnya seperti pompa pemindahan positip
tekan pada fluida. Zat cair tersebut dan pompa dinamik pompa dibedakan
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 29
menjadi (Widya kafriati, 2008): luar, daya yang dipakai biasanya adalah
motor listrik dan motor bakar.
ii. Pompa Aksi langsung
Pompa aksi langsung adalah pompa
yang menggunakan energi dari luar
untuk menggerakan torak.
2. Pompa Dinamik
Pompa dinamik juga dikarekteristikkan
oleh cara pompa itu tersebut beroperasi
Gambar 1: Berbagai Jenis Pompa impelernya yang berputar mengubah energi
Sumber: Widya kafriati, (2008) kinetik menjadi energi tekan atau kecepatan
yang diperlukan untuk memompa fluida.
1. Pompa Perpindahan Positif (Anis, et al 2008)
Disebut juga dengan pompa aksi Pompa Setrifugal merupakan suatu
positif. Energi mekanik dari putaran poros pompa yang memiliki elemen utama sebuah
pompa dirubah menjadi energi tekanan motor dengan sudu impeler berputar dengan
untuk memompakan fluida. Pada pompa kecepatan tinggi.
jenis ini dihasilkan head yang tinggi tetapi
kapasitas yang dihasilkan rendah. Dibawah
ini adalah jenis pompa perpindahan positip
diantaranya.(Hick, et al, 1971).
a. Pompa Rotari
Sebagai ganti pelewatan cairan pompa
sentrifugal, pompa rotari akan merangkap
cairan, mendorongnya melalui rumah pompa Gambar 2. Pompa Sentrifugal
yang tertutup. Hampir sama dengan piston Sumber: Anis, et al (2008)
pompa torak akan tetapi tidak seperti pompa
torak (piston), pompa rotari mengeluarkan Pemilihan Penggerak Untuk Pompa
cairan dengan aliran yang lancar (smooth). Penggerak mula yang dipakai untuk
Macam-macam pompa rotari : (Hick, et al, mengerakan poros pompa dapat berasal dari
1971) dua macam tipe yang umum yaitu motor
1. Pompa Roda Gerigi Luar listrik dan motor bakar. Masing masing
2. Pompa Roda Gerigi Dalam mempunyai keuntungan dan kerugian untuk
3. Pompa Cuping dipakai sebagai penggerak. Di bawah ini
4. Pompa Sekrup (Screw Pump) dijabarkan keuntungan dan kelebihan dari
5. Pompa Baling Geser (Vane Pump) masing-masing penggerak mula
tersebut.(Anis, et al 2008)
b. Pompa Torak (Piston) 1. Motor listrik
Pompa torak mengeluarkan cairan Motor listrik merupakan sebuah
dalam jumlah yang terbatas selama perangkat elektromagnetis yang
pergerakan piston sepanjang langkahnya. mengubah energi listrik menjadi energi
Volume cairan yang dipindahkan selama 1 mekanik. (Anis, et al 2008)
langkah piston akan sama dengan perkalian 2. Motor Torak
luas piston dengan panjang langkah. Yang Motor torak adalah sebuah mesin yang
termasuk dalam pompa torak adalah sebagai menggunkan energi termal untuk
berikut : (Hick, et al, 1971) melakukan kerja mekanik, yaitu dengan
i. Pompa Daya cara merubah energi kimia dari bahan
Pompa daya adalah pompa yang bakar menjadi energi panas , dan
porosnya digerakan dengan daya dari menggunakan energi panas tersebut
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 30
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 31
9) 90 derajat union ellbow (siku union digunakan di dunia industri dan rumah
90 derajat) tangga. (Raswari, 2007)
10) Male 90 derajat ellbow 1. Katup pintu (gate valves).
11) Female 90 derajat ellbow 2. Katup bola ( globe valves).
12) Reducer (pemerkecil) 3. Katup cek (check valves).
13) Insert (penyisip) Ada tiga variasi pemutaran katup pintu
14) Union(union) yang bekerja cepat dan katup-katup tersebut
15) Union Tee mempunyai kegunaan khusus yaitu:
16) Red union (union pemerkecil) 1. Katup kupu-kupu (butterfly valve), dengan
17) Union cross katup tipis, ringan dipakai untuk air.
d. Jenis-jenis alat sambungan cabang 2. Ball valve, dipakai untuk gas
berupa olet : 3. Plug valve, dipakai untuk minyak dan
1) Elbowlet (letakan siku) pelumas kental.
2) Latrolet (olet lateral)
3) Sweepolet (olet corong) Alat Peraga/trainee
4) Sockolet (olet sock) Alat peraga adalah suatu alat yang
5) Threadolet (olet ulir) dapat diserap oleh mata dan telinga dengan
6) Weldolet (olet las) tujuan membantu guru agar proses belajar
mengajar siswa lebih efektif dan efisien
Kontruksi Sambungan (Sudjana, 2002 :59).
Dalam kontruksi sambungan perpipaan Alat peraga dalam mengajar memegang
untuk jenis sambungan dengan cara peranan penting sebagai alat Bantu untuk
pengelasan dapat dilakukan dengan: menciptakan proses belajar mengajar yang
(Raswari, 2007) efektif. Proses belajar mengajar ditandai
1. Sabungan langsung ( tanpa penguat ) dengan adanya beberapa unsur antara lain
2. Sabungan dengan Penguat tujuan, bahan, metode dan alat, serta
3. Sambungan menggunakan alat evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan
penyambung (fitting). unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur
4. Sambungan pipa cabang dengan lainnya yang berfungsi sebagai cara atau
menggunakan O’let. tehnik untuk mengantarkan sebagai bahan
pelajaran agar sampai tujuan
Sistem Perpipaan Dan Detail
Pada dasarnya sistem pipa dan detail Perancangan
untuk setiap industri atau pengilangan Perancangan adalah suatu kegiatan
tidaklah jauh berbeda, perbedaan-perbedaan merancang atau mendesain suatu sistem
mungkin terjadi hanya pada kondisi khusus yang baik, yang isinya adalah langkah-
atau batasan tertentu yg diminta pada setiap langkah operasi dalam proses pengerjaan
proyek. (Raswari, 2007) dan prosedur untuk mendukung operasi
Pemasangan pekerjaan perpipaan sistem. (Jogiyanto. HM, 1991). Dalam
dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian menghitung perancangan ini tentang
sbb: Perancangan dan Pembuatan (Pump
1. Pipa diatas tanah Installation Maintenance Trainer) Sebagai Alat
2. Pipa dibawah tanah Bantu Proses Pembelajaran. Hal-hal yang
3. Pipa dibawah air ( didalam air) harus diperhitungkan adalah sebagai berikut:
1. Propertis Fluida
Katup (Valves) Definisi dari fluida adalah substansi
Salah satu komponen penting dalam yang mengalir karena antar partikel satu
sistem perpipaan adalah katup. Dibawah ini dengan lainnya bebas. Secara umum
ada berbagai macam katup yang biasa fluida dibagi menjadi fluida compresible
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 32
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 33
Selanjutnya, untuk aliran yang laminer dan 2. Kerugian head dalam jalur pipa dalam
tumbulen, terdapat rumus yang berbeda. aliran menuju jalur pipa, kerugian juga
Sebagai patokan apakah suatu aliran itu akan terjadi terjadi apabila ukuran pipa,
laminar atau tumbuler, dipakai bilangan bentuk penampang, arah alirannya
Renolds: berubah. Kerugian head di tempat-
𝑣𝐷 tempat transisi yang demikian itu dapat
Re = (Sularso, 2008)
𝑉 dinyatakan secara umum dengan rumus:
Dimana Re : Bilangan Renolds ( tak 𝑣2
ℎ𝑓 = f (Sularso, 2008)
berdimensi) 2𝑔
𝑣 : Kecepatan rata-rata aliran Dimana:
didalam pipa (m/s) 𝑣 : Kecepatan rata-rata didalam pipa
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 34
4 6
10
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 35
Desain
Gambar 7. Instalasi Rangka
Rangka
Pompa
Pipa
Katup
Gambar 8. Instalasi Pompa dan Pipa
2. Persiapan bahan
Bahan yang digunakan untuk
Selesai pembuatan rangka dalam instalasi
Gambar 6. Langkah-Langkah Perancangan perpipaan dan penempatan pompa
adalah besi profil L berlubang dengan
PROSES PEMBUATAN, HASIL DAN panjang 3 m lebar 3,3 cm dan tebal 2
PEMBAHASAN mm jumlah 2 batang, besi profil L
berlubang dengan panjang 3 m lebar
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 36
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 37
habis pada waktu 113 detik pada sisi = Kerugian gesek dalam pipa +
isapnya.dan pada sisi keluarnya 120 detik. kerugian pada jalur masuk + kerugian
Ditanya: (a) head total pompa pada belokan pipa + kerugian pada
(b) kapasitas pompa sambungan T + kerugian pada katup +
Jawab : kerugian pada ujung keluar pipa
v
v masuk = = 0,16 + 0,021 + 7 X 0,062 + 2 X 0,0017 +
t.A 3 X 0,016 + 0,03 = 0,7 (m)
= 0,035 m3 vii. Head total instalasi pompa
12 x 3,62 x 10-4 H = ha + ∆hp + hi +
= 0,80 m/s = 0,157 m + 0 m + 0,76 m + 0,036
v = 0,949 m
v masuk =
t.A b) kapasitas pompa
= 0,035 m
3
Q = v. A
113 x 3,62 x 10-4 = 0,825 X 0,0215
= 0,85 m/s = 0,537 m³/s
v masuk + v keluar
v total =
2
= 0,80 x 0,85
2
= 0,85 m/s
Re = vD
v
= 0,0215 x 0,825
8,23 x 10-7
Gambar 10. Gambar Diagram Pemilihan
= 21552,24 Pompa.
0,0005 65 X 50𝐵4 -50,75, Diameter isap = 65, Diameter
λ = 0,020 + keluar = 50, Jenis rumah = B, Jenis kutup = 4,
D
Frekwensi ( 50 HZ) = -5, Daya motor = 0,75
0,0005 kW
= 0,020 +
0,215
Biaya Produksi
= 0,043 Dalam proses perhitungan biaya
meliputi beberapa tahapan yaitu diantaranya
i. kerugian gesek pada pipa total biaya pembuatan, penentuan harga jual
hf = 0,16 m serta pencapaian titik impas (Break Event
ii. kerugian gesek pada ujung pipa masuk Point).
hf = 0,021 m
f = 1,812 Biaya Pembuatan
iii. kerugian pada sambungan knew Biaya pembuatan yaitu biaya yang
hf = 0,0072 m dikeluarkan untuk pembelian bahan baku,
iv. kerugian percabangan biaya permesinan dan biaya operasional.
hf = 0,0017 m 1. Biaya bahan baku.
v. kerugian katup isap Dari perencanaan biaya, harga bahan
hv = 0,061 m baku terdiri dari besi profil L, Pompa air,
vi. kerugian pada ujung pipa keluar Pipa pvc ¾ warna putih, akuarium, baut,
hf = 0,034 m mur, ring dan lain – lain.
hi = hld + hls Total keseluruhan= Rp.1.502.000 ,-
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 38
2. Biaya permesinan.
Total biaya sewa permesinan dan Perhitungan harga jual alat
operator selama tujuh hari Rp. 100.000,- Harga jual alat dapat diketahui berdasarkan
3. Biaya operasional. perhitungan sebagai berikut:
Biaya operasional yang dikeluarkan 1. Keuntungan yang direncanakan (EAT) Rp.
meliputi: 400.000,-
a. Biaya transportasi = total biaya 2. Pajak (T)10 %
transportasi = Rp. 50.000,- 3. Bunga pinjaman bank 1,5 % perbulan
b. Biaya konsumsi = jumlah hari x Sales = X
biaya konsumsi perhari = 20 x Rp.
Tc = Rp2.015.500,-
5.000,- = Rp. 100.000,-
EBDIT =(X- Rp2.015.500,-)
c. Maka jumlah biaya operasional yaitu
D=0
= Biaya transportasi + Biaya
konsumsi = Rp. 50.000 + Rp. 100.000 = EBIT =(X- Rp2.015.500,-)
Rp. 150.000,; I =1,5 % x Rp2.015.500,-
Dari beberapa biaya diatas, maka total EBT =(X- Rp2.015.500,-)
biaya pembuatan alat adalah sebagai T =(10% x (X- Rp2.015.500,-)
berikut: =(X- Rp2.015.500,-) - 10% x (X-
Tabel 1. Total Biaya Pembuatan Rp2.015.500,-)
BIAYA HARGA = X -0,1 X - Rp2.015.500,- + Rp201.550,-
Biaya bahan EAT = 0.9X – Rp. 2.217.050,-
baku Rp.1.502.500,- EAT dirumuskan =Rp.400.000,-
Biaya
permesinan Rp. 100.000,- Dari EAT diinginkan Rp. 400.000,-
Biaya Sehingga didapatkan perhitungan harga jual
operasional Rp. 150.000,- sebagai berikut:
JUMLAH Rp. 1.752.500,- 0,9X = Rp.400.000,-+ Rp. 2.217.050,-
0,9X = Rp.2.617.050,-
4. Biaya Perencanaan. X =Rp.2.907.833,- dibulatkan menjadi
Biaya perancangan dalam pembuatan Rp.2.908.000
alat ini diambilkan 15% dari biaya bahan Maka harga jual per unit alat adalah
baku, biaya permesinan dan biaya dilakukan pembulatan Rp. 2.908.000,-/unit
operasional, jadi perhitungannya adalah: Keterangan:
Biaya perancangan = 15% x ( total biaya Sales = Penjualan alat
pembuatan alat) Tc = Biaya total pembuatan alat
= 15 % x (Rp. 1.752.500,-) EBDIT = Earning Before Depresiation,
= Rp.262.875,- ibulatkan menjadi Interest, and Tax
Rp.263.000,- D = Depresiation
EBIT = Earning Before Interest and Tax
Penentuan Harga Jual Alat I = Interest
Besarnya biaya produksi alat adalah sebagai EBT = Earning Before Tax
berikut: T = Tax
Tabel 2. Biaya Total Produksi EAT = Earning After Tax
BIAYA PRODUKSI HARGA
Perhitungan Break Event Point (BEP)
1. Biaya pembuatan Rp. 1.752.500,- Break Event Point adalah kondisi dimana
2. Biaya harga jual sama dengan harga produksi atau
perancangan Rp. 263.000,- biasa disebut titik impas. Berikut adalah
JUMLAH Rp2.015.500,- perhitungan dari titik impas tersebut:
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 39
1. Biaya tetap (Fc) ditentukan dari harga Anonim. (2001). Office of Industrial
jual alat yaitu Rp. 2.908.000,-/unit. Technologies. Pump Life Cycle Costs: A
2. Biaya tidak tetap (Vc) ditentukan dari guide to LCC analysis for pumping
tingkat produktifitas atau tingkat systems.
aktifitas yang dilakukan. Ditentukan http://www1.eere.energy.gov/industry/be
besarnya biaya perubahan adalah stpractices/techpubsmotors.html. Diakses
besarnya biaya perawatan rutin yaitu Rp. tanggal 9 Mei 2012.
20.000,- Anonim. (2006). Pompa dan Sistem
3. Biaya pemasukan (P) ditentukan dari Pemompaan.
biaya sewa alat peraga tersebut yaitu http://www.energyefficiencyasia.org.
Rp.70.000,-/sewa. Diakses tanggal 9 Mei 2012.
Dari ketiga perincian biaya tersebut, Ating Sudradjat, IR. MT. (2011). Pedoman
maka diperoleh BEP berdasarkan Praktis Manajemen Perawatan Mesin
persamaan 2.40 adalah sebagai berikut: Industri. Bandung: PT Refika Aditama.
Fc Bell and Gossett. (2010). Parallel and Series
BEP =
P Vc Pump Application.
2.908.000 http://www.bellgossett.com. Diakses
BEP = tanggal 2 Agustus 2012.
70.000 20.000
Hicks, T.G. P. E. dan T.W. Edwards, P. E.
BEP = 58,16 operasi, dibulatkan menjadi 59
(1971). Teknologi Pemakaian Pompa.
operasi
Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Jadi dengan 59 kali penyewaan atau
I Nyoman Pujawan. (2009). Ekonomi Teknik
pengoperasian maka BEP sudah terpenuhi.
Edisi Kedua. Surabaya: Guna Widya.
Pompa Air Sunrise. (2012). Manual Book
Pompa Air Sunrise. Indonesia.
KESIMPULAN
Raswari, IR. (2007). Perencanaan dan
Penggambaran Sistem Perpipaan. Jakarta:
Dari hasil yang diperoleh dalam
Universitas Indonesia (UI-Press).
Perancangan Pump Installation Maintenance
Raswari, IR. (2007). Teknologi dan Perencanaan
Trainer maka langkah-langkah Perancangan
Sistem Perpipaan. Jakarta: Universitas
dan Pembuatan Pump Installation Maintenance
Indonesia (UI-Press).
Trainer adalah sebagai berikut: Proses
Robert J. Kodoatie. (2005). Analisi Ekonomi
pembuatan meliputi pembuatan desain
Teknik. Yogyakarta: ANDI.
gambar alat peraga perawatan instalasi
Sanjaya. (2008). Pengertian Alat Peraga.
pompa, pembuatan rangka sebagai tempat
http://www.sarjanaku.com/2011/03/peng
instalasi perpipaan, pompa, dan akuarium,
ertian-alat-peraga.html. Diakses tanggal
pembuatan instalasi perpipaan dan
8 juni 2012.
penyambungan katup sebagai tempat
Sularso, IR. MSME. dan Prof. Dr. Haruo
sirkulasi air, dan tempat penampungan air
Tahara. (2004). Pompa dan Kompresor.
serta perakitan seluruh komponen instalasi
Jakarta: PT Pradnya Paramita.
pompa yang sudah dibuat. Total biaya
Tim Dosen. (2011). Perencanaan Instalasi dan
pembuatan alat sebesar Rp. 1.752.500
Perawatan Pabrik. Kediri: Program Studi
,sedangkan harga jual per unit alat adalah
Perawatan dan Perbaikan Mesin
dilakukan pembulatan Rp. 2.908.000
Politeknik Kediri.
DAFTAR PUSTAKA
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 40
Abstrak
Penggunaan Alat peraga merupakan salah satu dari media pendidikan, yaitu alat untuk
membantu proses belajar mengajar agar proses komunikasi dapat berhasil dengan baik
dan efektif. Prinsip kerja alat peraga sistim perpipaan ini yaitu pompa mengubah tenaga
mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi ten aga kinetis (kecepatan),
dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada
sepanjang pengaliran dalam pipa. Pembuatan alat peraga sistem perpipaan melalui
beberapa tahap, yaitu tahap pembuatan kerangka, tahap pembuatan salu ran pipa, tahap
pembuatan bak air. Perakitan komponen-komponen alat peraga sistem perpipaan pada
kerangka. Total biaya pembuatan alat peraga sistem perpipaan sebesar Rp. 2.734.500,-,
sedangkan harga jual alat tersebut adalah Rp. 3.839.050,-..
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 41
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 42
Pompa
Gambar 2. Slip On Type Flange Dalam memilih suatu pompa untuk
Sumber: Anonymous (2013) suatu maksud tertentu, terlebih dahulu
3. Valve. harus diketahui kapasitas aliran serta head
Dalam sistem perpipaan pemilihan yang diperlukan untuk mengalirkan zat
valve juga sangatlah penting, karena cair yang akan dipompa (Sularso et al,
ada berbagai jenis velve yang 2006). Selain itu, agar pompa dapat bekerja
mempunyai kegunaan masing-masing. tanpa mengalami kavitasi, perlu ditaksir
Berikut adalah berbagai valve yang beberapa tekanan minimum yang tersedia
sering digunakan (Suwasono, 2008). pada sisi masuk pompa yang terpasang
. pada instalasinya. Atas dasar tekanan hisap
ini, maka putaran pompa dapat dapat
ditentukan. Selanjutnya, untuk
menentukan penggerak mula yang akan
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 43
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 44
M = Laju aliran massa fluida (kg/s) . macam energi diatas, dirumuskan sebagai
ρ = Massa jenis fluida (kg/m 3 ). (Soetanto, 2010):
1 Wv² pW
E = Wz + . +
b. Energi dan Head 2 g y
Energi potensial adalah energi yang Persamaan ini dapat dimodifikasi untuk
dimiliki oleh aliran fluida karena adanya menyatakan total energi dengan head (H)
perbedaan ketinggian fluida dengan dengan membagi masing-masing variabel
tempat jatuhnya. Energi potensial (Ep) di sebelah kanan dengan W (barat fluida),
dirumuskan sebaga i (Soetanto, 2010): dirumuskan sebagai (Soetanto, 2010):
Ep = W . z v² p (2.4.)
H= z + +
Keterangan: 2g y
W = Berat fluida (N).
z = Beda ketinggian (m). c. Aliran Laminer dan Turbulen
Energi kinetik menunjukkan energi Aliran fluida yang mengalir di
yang dimiliki oleh fluida karena pengaruh dalam pipa dapat diklasifikasikan menjadi
kecepatan yang dimilikinya. Energi kinetik dua tipe yaitu aliran laminer dan aliran
dirumuskan sebagai (Soetanto, 2010): turbulen. Dalam menentukan atau
1 mengetahui tipe aliran harus melakukan
Ek = .m . v 2 perhitungan Reynold dengan mengetahui
2
Keterangan: parameter-parameter yang diketahui
m = Massa fluida (kg) . besarnya. Bilangan Reynold (Re) dapat
v = Kecepatan aliran ( m ⁄s) . dihitung dengan persamaan (Soetanto,
Energi tekanan atau disebut juga 2010):
ρdv
energi aliran adalah jumlah kerja yang Re =
μ
dibutuhkan untuk memaksa elemen fluida
Keterangan:
bergerak pada jarak tertentu dan
ρ = Massa jenis fluida (kg/ m 3 ).
berlawanan dengan tekanan fluida.
d = Diameter pipa (m).
Besarnya energi tekan (Ef) dirumuskan
v = Kecepatan aliran fluida ( m ⁄s ).
sebagai (Soetanto, 2010):
μ = Viskositas dinamik fluida (Pa.s).
Ef = p . A . L (2.6.)
Karena viskositas dinamik dibagi
Keterangan:
dengan massa jenis fluida merupakan
p = Tekanan yang dialami oleh fluida
viskositas kinematik (v) maka bilangan
(N/m 2 ).
Reynold dapat juga dinyatakan:
A = Luas penampang aliran (m 2 ). μ dv
L = Panjang pipa (m). ⱴ = sehingga Re =
ρ ⱴ
Besarnya energi tekanan dapat juga Aliran fluida akan laminer jika
dirumuskan sebagai berikut: bilangan Reynold kurang dari 2000 dan
W
Ef = p . akan turbulen jika bilangan Reynold lebih
y
dari 4000. Jika bilangan Reynoldnya antara
Keterangan:
2000-4000 maka disebut aliran transisi
p = Tekanan yang dialami oleh fluida
(Soetanto, 2010).
(N/m 2 ).
W = Berat fluida (N).
y = Berat jenis fluida (N/m 3 ). d. Kerugian Head (Head Loss)
Total energi yang terjadi Head loss adalah kerugian per
merupakan penjumlahan dari ketiga satuan berat fluida dalam pengaliran cairan
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 45
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 46
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 47
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 48
Prinsip Kerja
Prinsip kerja alat peraga sistim
perpipaan ini yaitu pompa mengubah
tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga
(penggerak) menjadi tenaga kinetis
(kecepatan), dimana tenaga ini berguna
untuk mengalirkan cairan dan mengatasi
Gambar 10. Diagram Alir Tahap hambatan yang ada sepanjang pengaliran
Pelaksanaan dalam pipa. Pipa sebagai media
mengalirnya fluida dari suatu tempat ke
Dalam diagram alir diatas terdapat tempat yang lain, dimana disepanjang pipa
beberapa tahapan yaitu: tersebut terjadi head loss yang disebabkan
1. Pengumpulan data. oleh:
Pengumpulan data merupakan tahap 1. Belokan pipa.
awal yang bertujuan untuk memperoleh 2. Pembesaran penampang pipa.
dasar-dasar teori untuk memperoleh 3. Pengecilan penampang pipa.
informasi pendukung yang 4. Percabangan dan pertemuan pipa.
berhubungan dengan Tugas Akhir ini.
Pengumpulan data ini dapat diperoleh
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 49
Oleh karena itu dalam alat peraga ini akan Dalam pembuatan kerangka ini proses
membahas tentang head loss yang terjadi penyambunganyaa menggunakan
pada aliran dalam pipa. sambungan las.
Tahapan Perancangan 3. Penyambungan Pipa.
Dalam proses perancangan alat peraga Penyambungan pipa menggunakan
sistim perpipaan terdapat tahapan antara fitting but weld maupun socket weld.
lain perancangan alat peraga, penentuan 4. Pemasangan Pompa.
spesifikasi komponen yang akan Penentuan pemilihan pompa harus
digunakan, serta peralatan (tool) yang akan berdasarkan perhitungan perencanaan
membantu proses pembuatan. yang sudah ditentukan (standar).
Perakitan Komponen
Perakitan merupakan tahap terakhir
dalam proses perancangan dan pembuatan
alat peraga, dimana suatu cara atau
tindakan untuk menempatkan dan
memasang komponen-komponen pada
sebuah rangkaian, sehingga akan menjadi
sistim alat peraga yang siap digunakan
sesuai dengan fungsi yang direncanakan.
Gambar 11. Rancangan Sistim Perpipaan Langkah-langkah perakitan dalam
Sumber: Dokumentasi Penulis (2013) pembuatan alat peraga sistim perpipaan
sebagai berikut:
Tahapan Pembuatan 1. Pasang pompa pada pelat sesuai
Tahapan langkah pembuatan alat dangan lubang pipa yang telah dibuat
peraga sistim perpipaan ditunjukkan pada lalu sambungkan suction pompa dengan
diagram alir pelaksanaan seperti gambar. pipa.
Mulai 2. Pasang pipa pada discharge pompa.
3. Rangkai pipa sesuai rancangan yaitu
Pembuatan
percabangan, pembesaran pipa,
Kerangka pengecilan pipa, dan pertemuan pipa.
Pemasangan
Proses Pembuatan
Pompa Pada proses pembuatan alat peraga
sistem perpipaan terdapat beberapa hal
Selesai yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Mempersiapkan gambar kerja.
Gambar 12. Diagram alir Tahapan
2. Mempersiapkan bahan yang akan
Pembuatan
digunakan.
Sumber: Dokumentasi Penulis (2013)
3. Mempersiapkan mesin yang akan
Berikut penjelasan dari diagram alir
digunakan.
tahapan pembuatan:
4. Mempersiapkan alat yang akan
1. Mulai.
digunakan.
2. Pembuatan Kerangka.
5. Proses pembuatan alat yang akan
dikerjakan.
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 50
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 51
ρ dv
Analisa Data Sistem Perpipaan Re =
μ
Alat peraga sisitem perpipaan dibuat 1000. 0,019 . 2,5
dengan tujuan untuk alat bantu proses Re =
0,0008
pembelajaran khususnya untuk Re = 59375
mengetahui kerugian mayor dan minor Karena bilangan Reynold lebih dari
pada sistem perpipaan. Berikut adalah 4000 maka jenis aliranya adalah
analisa sistem perpipaan: turbulen.
1. Kecepatan dan Kapasitas Fluida. 4. Kerugian Head (Head loss).
Diketahui: a. Berdasarkan persamaan (2.14.)
Q = Laju aliran volume (m 3 ⁄s) . kerugian mayor adalah
A = Luas penampang aliran (m 2 ). L v2
hlp = f . .
v = Kecepatan aliran fluida (m/s). d 2g
Berdasarkan persamaan (2.1) Asumsi:
Q=A.v i. Untuk pipa 1 inchi.
Asumsi: L v2
a. Untuk pipa 1 inchi. hlp = f . .
d 2g
Q 0,62 12
v= hlp = 0,72 . .
A 0,025 2 . 9,8
0,0005
v= hlp = 0,72 . 24,8 . 0,05
0,0005 hlp = 0,89 m
ii. Untuk pipa ¾ inchi.
v = 1 m/s L v2
b. Untuk pipa ¾ inchi. hlp = f . .
d 2g
0
v= 3,94 2,52
0 hlp = 0,72 . .
v = 2,5 m/s 0,01 2 . 9,8
hlp = 0,72 . 394 . 0,31
c. Untuk pipa ½ inchi.
Q hlp = 87,9 m
v= iii. Untuk pipa ½ inchi.
A
0,0005 L v2
v= hlp = f . .
0,0001 d 2g
v = 5 m/s 0,67 52
hlp = 0,72 . .
2. Energi dan Head. 0,01 2 . 9,8
Diketahui: hlp = 0,72 . 67 . 1,27
W = Berat fluida (N) hlp = 61,26 m
z = Beda ketinggian (m)
a. Berdasarkan Persamaan (2.4) energi
potensial adalah
Ep = W . z (4.4.)
Ep = 1000 Kg/m 3 . 0 = 0.
b. Berdasarkan persamaan (2.5) energi
kinetik adalah b. Berdasarkan persamaan (2.15.)
1 kerugian minor adalah
Ek = .m . v 2 (4.5.)
2 v2
m = Massa fluida (Kg) hlf = Σ n . k .
2g
v = Kecepatan aliran ( m ⁄s)
1
Ek = .1000 Kg/m 3 . 2,5 m/s=1250
2 12
3. Jenis Aliran. hlf = 21 . 135 .
2 . 9,8
Berdasarkan persamaan (2.12)
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 52
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 53
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 54
Jadi dengan 40 kali penyewaan atau Maria F. Soetanto. (2010). Mekanika Fluida.
pengoperasian maka BEP sudah terpenuhi. Bandung: Penerbit Politeknik Negeri
Bandung.
KESIMPULAN Raswari. (2007). Perencanaan dan
Penggambaran Sistem Perpipaan.
Dari perancangan dan pembuatan alat Jakarta: Universitas Indonesia.
peraga sistem perpipaan dapat ditarik Sularso, Haruo Tahara. (2006). Pompa dan
kesimpulan sebagai berikut; pembuatan Kompresor. Jakarta: Pradnya Paramita.
rancangan desain alat peraga sistem Sularso and Suga, Kiyokatsu. (2008). Dasar
perpipaan berfungsi sebagai acuan dalam Perencanaan dan Pemeliharan Elemen
proses pembuatan. Pemilihan komponen Mesin. Jakarta: Pradnya Paramita.
alat yang akan dibuat, disesuaikan dengan Wirawan Sumbodo et al (2008). Teknik
desain alat. Pembuatan alat peraga sistem Produksi Mesin Industri. Jakarta:
perpipaan melalui beberapa tahap, yaitu Departemen Pendidikan Nasional.
tahap pembuatan kerangka, tahap
pembuatan saluran pipa, tahap pembuatan
bak air. Perakitan komponen-komponen
alat peraga sistem perpipaan pada
kerangka. Total biaya pembuatan alat
peraga sistem perpipaan sebesar Rp.
2.734.500,-, sedangkan harga jual alat
tersebut adalah Rp. 3.839.050,-..
DAFTAR PUSTAKA
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 55
Kethut Widhiarto
Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin Politeknik Kediri
ABSTRAK
Pembuatan alat peraga ini dimaksudkan sebagai alat pelatihan dalam melaksanakan
proses pembelajaran yang bertujuan mahasiswa dapat merencanakan perawatan dan
perbaikan alat peraga pengkondisi udara, dapat membuat Standart Operational Procedure
(SOP) Penggunaan, SOP Pengoperasian, SOP Perawatan, SOP Perbaikan serta dapat
menentukan estimasi biaya perawatan alat peraga. Dalam proses pembuatan alat peraga
ini melalui beberapa tahap diantaranya perencanaan yang meliputi penentuan komponen
yang digunakan, pembuatan yang meliputi pengelasan dan permesinan serta
perencanaan perawatan dan perbaikan yang meliputi perencanaan jadwal perawatan dan
perencanaan SOP. Kegiatan perencanaan perawatan dan perbaikan meliputi inspeksi,
small repair, medium repair, dan complete overhaull. Pelaksanaan complete overhaull 1
menuju complete overhaull 2 memerlukan 32 kali inspeksi,10 kali small repair dan 5 kali
medium repair. Pelaksanaan perawatan dan perbaikan dilakukan mulai dari harian,
mingguan, bulanan serta tahunan. Kegiatan perencanaan perawatan dan perbaikan alat
peraga memerlukan SOP Penggunaan, SOP Pengoperasian, SOP Perawatan dan SOP
Perbaikan. Estimasi Biaya Preventive Maintenance Tahun 2012 sebesar Rp1.436,000, tahun
2013 sebesar Rp1.899.110, tahun 2014 sebesar Rp 2.183.9 77 sedangkan biaya Overhaull
adalah Rp 416.250.
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 56
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 57
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 58
dilarang karena CFC dinilai tidak ramah Perawatan yang Perawatan yang tidak
Direncanakan direncanakan
(Pasek et al,2006).
Gambar 1. Klasifikasi Perawatan
Sumber: Tim Dosen (2011)
Sistem Perawatan
Perawatan adalah suatu kegiatan
Secara umum perawatan dapat
untuk mencegah sejak dini kerusakan –
dibedakan menjadi lima jenis diantaranya
kerusakan yang akan terjadi dengan
adalah:
memeriksa equipment secara periodik
1. Preventive Maintenance
menggunakan indera maupun alat
Preventive Maintenance adalah
canggih. Maksud dari adanya perawatan
pekerjaan perawatan yang bertujuan
adalah menjadikan perawatan terhadap
untuk mencegah terjadinya kerusakan,
semua peralatan produksi agar mendapati
atau cara perawatanyang direncanakan
ketersediaan (availability) komponen
untuk pencegahan (Preventive). Pekerjaan
pendukung produksi yang tinggi dan
preventive maintenance meliputi beberapa
dapat menekan biaya perawatan
hal diantaranya adalah:
seminimum mungkin.
a. Perawatan Harian
Pekerjaan maintenance yang benar
Suatu kegiatan perawatan yang
harus dilakukan pada waktu yang benar,
dilakukan setiap hari terhadap
orang dan spare yang tepat untuk
komponen mesin yang memerlukan
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 59
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 60
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 61
Perawatan
Mingguan
Perawatan
Bulanan
Perawatan
Tahunan
Selesai
Alat Peraga
Alat peraga perawatan instalasi
pengkondisi udara mobil ini berfungsi
sebagai alat pembelajaran perawatan
sistem refrigerasi pada mobil.
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 62
Keterangan:
I = Inspeksi
SR = Small Repair
MR = Medium Repair
CO = Complete Overhaull
Kegiatan perawatan meliputi Inspeksi,
Small Repair, Medium Repair serta Complete
Overhaull dapat dilihat pada penjadwalan
diatas. Kegiatan pertama kali adalah
Complete Overhaull alat peraga pada
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 63
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 64
SOP Perbaikan
Tabel 7. SOP Perbaikan Alat Peraga
SOP Overhaull
Tabel 8. SOP Overhaull
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 65
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 66
jam selama 12 jam dengan pekerjaan perawatan dan perbaikan alat peraga
sebagai berikut: berikut: Kegiatan Perencanaan Perawatan
1. Penggantian Puli dan Perbaikan meliputi Inspeksi, Small
Harga Puli Rp. 25.000. Jumlah Puli Repair, Medium Repair, Complete Overhaull;
yang diperlukan 1 buah dalam kurun Kegiatan Perencanaan Perawatan dan
waktu 2 tahun. Perbaikan yang diperlukan dari Complete
1 x Rp.25.000 = Rp 25.000 Overhaull 1 ke Complete Overhaull 2
2. Penggantian Sabuk memerlukan 32 kali Inpseksi, 10 kali Small
Harga Belt Rp 12.500. Jumlah Sabuk Repair dan 5 kali Medium Repair; SOP yang
yang diperlukan 1 buah dalam kurun digunakan dalam Perencanaan Perawatan
waktu 2 tahun. 1 x Rp.12.500 = Rp dan Perbaikan meliputi SOP Penggunaan,
25.000 SOP Perawatan, SOP Perbaikan, SOP
3. Penggantian Busi Overhaull dan SOP Pengoperasian;
Harga 1 buah Busi Rp 15.000 Estimasi Biaya Preventive Maintenance
Jumlah busi yang diperlukan 1 buah Tahun 2012 sebesar Rp1.436,000, tahun
dalam kurun waktu 2 tahun. 2013 sebesar Rp1.899.110, tahun 2014
1 x Rp15.000 = Rp15.000 sebesar Rp 2.183.977 sedangkan biaya
4. Penggantian Filter Dryer Overhaull adalah Rp 416.250.
Harga 1 buah filter dryer Rp 100.000
Jumlah Filter Dryer yang diperlukan 1 DAFTAR PUSTAKA
buah dalam kurun waktu 2 tahun
5. Ganti Oli Kompresor Ating Sudradjat, IR. MT. (2011). Pedoman
Harga 600 cm 3 oli kompresor Rp Praktis Manajemen Perawatan Mesin
45.000. Pada 1 Pompa diperlukan Industri. Bandung: PT Refika Aditama.
penggantian oli sebanyak 150 cm 3 I Nyoman Pujawan. (2009). Ekonomi Teknik
dalam kurun waktu 2 tahun, maka Edisi Kedua. Surabaya: Guna Widya.
biaya yang diperlukan adalah: Kodoaite, J. R. (2005). Analisis Ekonomi
150 / 600 x Rp 45.000 = Rp 11.250 Teknik. Yogyakarta: ANDI
6. Mekanik Moran, M. J., dan Shapiro, H. N.(2004).
Dalam melaksanakan overhaull Termodinamika Teknik, Jilid Kedua.
mekanik bekerja selama 12 jam Jakarta: Erlangga.
dengan gaji per jam Rp 10.000. Maka Pasek, D. A., dan Suryawan, B. (2006).
gaji mekanik selama overhaull alat Modul Pelatihan Untuk Teknisi Bengkel
peraga adalah: 2 x 12 x Rp 10.000 = Rp AC Mobil. Jakarta: Lingkungan Hidup.
240.000 Pudjanarsa, A., dan Nursuhud, D. (2006).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan Mesin Konversi Energi. Surabaya: Andi.
bahwa biaya overhaull pompa pada tahun Pujawan, I. N., (2009). Ekonomi Teknik, Edisi
2014 adalah: Rp 25.000 + Rp 25.000 + Rp Kedua. Surabaya: Guna Widya
15.000 + Rp 100.000 + Rp 11.250 + Rp Sanjaya. (2008). Pengertian Alat Peraga.
240.000 = Rp 416.250 http://www.sarjanaku.com/2011/03/pe
ngertian-alat-peraga.html. Diakses
KESIMPULAN tanggal 8 juni 2012.
Stoecker, W. F., dan Jones, J. W. (1982).
Dalam merencanakan langkah-langkah Refrigerasi dan Pengkondisian Udara,
perencanaan perawatan dan perbaikan alat Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
peraga perawatan instalasi Pengkondisi Tim Dosen. (2011). Perencanaan Instalasi
Udara Mobil (Car Air Conditioner dan Perawatan Pabrik. Kediri:
Installation Maintenance Trainer) dapat Program Studi Perawatan dan
disimpulkan langkah perancangan Perbaikan Mesin Politeknik Kediri.
ISSN 2252-4444