Anda di halaman 1dari 14

BAB I

1.1. Data Fisik

Nilo Coffee & Croissant merupakan sebuah coffee shop yang terletak di seputaran kota
Denpasar, berlokasi agak sedikit masuk di Jalan Drupadi – Renon. Coffee shop ini
menyediakan tempat nongkrong dan working space dengan berbagai jenis pastry, makanan
dan minuman. yang pastinya menyediakan coffee terbaik yang menggunggah selera.

A. Ruang :

1. Indoor dining area


2. Semi outdoor dining area

B. Jumlah civitas : 20 orang

C. Jumlah costumer : ± 100 orang dalam 12 jam buka salon

D. Material lantai

Material lantai dibagi menjadi 2 bagian yaitu pada outdoor dining area
menggunakan material plaster halus. Untuk elemen bawah pada indoor dining area
menggunakan lantai kramik seukuran 40 x 40 cm dengan tekstur kasar dengan corak
lingkarang (seperti pada gambar).

1
Indoor Dining Area Nilo coffee

Outdoor Dining Area Nilo Coffee

2
E. Material Dinding

Elemen samping pada indoor dining area ini menggunakan dinding bata sebagai
substruktur pada bangunan setelah struktur utama pada bangunan ini adalah
menggunakan rangka baja. Bata hanya di plester dan tidak di aci. Sedangkan pada semi
outdoor area menggunakan kusen aluminium dengan kaca yang berukuran 2,5 x 1 m.

Indoor dining area Nilo Coffee Semi outdoor area Nilo Coffee

F. Material Ceiling
Elemen atas pada ruang ini menggunakan penutup dengan menggunakan rangka
alumnium dan tidak dipasangi penutup hanya dipasangi kawat jaring untuk fungsi
menggantung lampu, inti di aplikasikan untuk menguatkan konsep industrialistnya.

G. Furniture

3
Terdapat beberapa furniture yang digunakan di Nilo Coffe & Croissant :
1. Minibar Kasir
2. Meja indoor dining area
3. Kursi indoor dining area
4. Meja semi outdoor dining area
5. Kursi semi outdoor dining area
6. Side table build in
7. Kursi minibar

Furniture menggunakan material dominan kayu dan besi. Minibar kasir


menggunakan finishing hpl hitam dengan bagian depan dan samping di baluti kayu parket
(jati belanda). Meja indoor dining berukuran 80cm x 160cm x 80cm berbahan
menggunakan dari bahan besi dengan topping dari kayu jati. Kursi indoor dining area
menggunakan rangka besi dengan dudukan finishing kulit warna hitam. Sofa semi
outdoor dining area rangka kayu dengan finishing textile warna merah. Meja semi
outdoor dining area dengan bahan kayu solid finishing natural menggunakan kaki dari
material besi warna merah. Side table pada indoor dining area dengan panjang 6m
menghadap ke jendela menggunakan kayu solid jati, dan kursi minibar menggunakan
kayu solid jati.

4
1.2. Data Non Fisik
Tidak hanya dikenal sebagai café yang ‘instagrammabel’ Zefanya Christian
Wijaya pemilik dibalik Nilo Coffee menginginkan bisnis kulinernya lebih dari sekedar
tempaat nongkrong, namun juga tempaat yang sempurna dan nyaman untuk makan siang
dan makan malam bersama kelurga. Nilo coffee berlokasi di jalan Drupadi II No. 9Z,
Denpasar, café dengan tawaran menu utama diantaranya bakery, western, coffee dan
Indonesian food, meliputi menu – menu sebagai berikut diantarnya half breast chicken
steak, aglio e olio tuna, American pizza, the Tarik dan kopi jelly.
Nilo coffe tidak hanya memiliki eksterior yang besar, tempat parkirnya pun luas,
dapat menampung 10 mobil dan banyak sepeda motor. Interiornya pun memiliki kesan
seni dan indah, terbagi menjadi tiga segmen utaman, area bebas rokok “indoor” yang ber
AC, area merokok semi outdoor, dan area merokok di luar ruangan. Sebelum mendirikan
bisnis kuliner, Christian melakukan riset dan mengunjungi beberapa bisnis kuliner
khususnya café di Bali. Tidak hanya melihat lebih dekat apa yang menjadi daya tarik
masyarakat, namun juga sisi minus dari café – café tersebut. Ia pun mencari tahu minat
masyarakat dalam pemilihan lokasi nongkrong selain menu dari café itu sendiri.

BAB II

2.1 Material Pada Coffee shop


A. Material Lantai
Lantai merupakan salah satu elemen terpenting dalam sebuah interior. Lantai
merupakan batas bawah bagi interior sebuah ruang. Lantai terbentang secara
horisontal. Treatment yang dapat diterapkan pada lantai bermacam macam mulai
dari penggunaan berbagai material, pengaplikasiaan perbedaan ketinggian lantai,
dan pengaplikasian esensi – esensi bentuk. Penggunaan material lantai di Nilo
Coffee merupakan hasil dari penyesuaian dengan konsep interior yang diusung pada
interior Cafe ini. Penggunaan lantai berbahan cement wash dipengaruhi oleh konsep
industrial itu sediri. Lantai cement wash ini sebenarnya merupakan bahan semen
yang diaplikasikan dengan menggunakan alat sehingga menghasilkan permukaan
lantai yang rata. Aplikasi lantai berbahan dasar semen juga membuat kesan ruangan
yang lebih urban, bebas dan memiliki kesan layaknya di tepian jalan – jalan di kota
besar.
Jika ditinjau dari fungsi salon penggunaan bahan semen sebagai lantai
memiliki beberapa keuntungan dan kekurangan. Adapun keunggulan lantai semen
pada café ini :

1. Mendukung konsep dan tema interior Industrial

5
2. Memiliki permukaan yang memiliki tekstur sehingga tidak licin saat lantai
terkena air dan tumpahan minuman
3. Memiliki permukaan yang cepat menyerap cairan sehingga air tidak
menggenang saat terjatuh ke lantai

Kekurangan penggunaan lantai semen pada café Nilo sebagai berikut :

1. Lantai mudah tergores apabila bergesekan dengan benda – benda keras sepeti
kaki kursi besi dan benda keras lainnya
2. Saat lapisan atas tergores lantai akan mudah menghasilkan debu
3. Karena bersifat mudah menyerap cairan lantai akan berbau pada apabila tidak
segera dibersihkan

Lantai finishing semen wash pada Café Nilo

B. Material Dinding
Dinding merupakan elemen interior yang membatasi interior ruang. Dinding
terbentang secara vertikal dan merupakan bidang terbesar dalam interior ruang.
Pengolahan dinding haruslah tepat karena dinding merupakan bidang dominan suatu
interior ruang. Dinding dapat diaplikasikan dengan berbagai material finishing,
material pembentuk, pencahayaan, dll. Mateial dinding yang digunakan sebagaian
besar adalah finishing acian dengan rangka baja dan dipadukan dengan material
kusen aluminum dan kaca pada beberapa bagian ruangan. Penggunaan finishing
acian pada dinding menysuaikan dengan material lantai dari cement wash.
Sementara penggunaan material kusen aluminium memberikan kesan yang luas pada
bangunan tersebut. Menurut kami sebagaian besar penggunaan material dinding
pada café Nilo telah sesuai dengan spesifikasi cafe. Material dinding dari acian dan
bata memiliki daya serap lumayan tinggi sehingga perlu adanya penambahan layer
waterproofing sehingga cairan tidak meninggalkan bekas.

6
Material acian Material rangka baja dan kusen aluminium

C. Material Ceiling

Ceiling merupakan pembatas interior yang terbentang secara horisontal pada


bagian teratas interior. Ceiling merupakan bagian interior yang pada umumnya
tidak begitu diperhatikan oleh masyarakat awam, namun dengan diaplikasikannya
beberapa desain tepat pada ceiling, dapat menimbulkan efek yang lebih baik.
Treatment ceiling dapat berupa pengaplikasian berbagai material, perbedaan
ketinggian, dan pengaplikasian bentuk bentuk pada ceiling. Ceiling yang digunakan
pada Nilo Café material aluminium yang Berbentuk barisan papan papan vertikal
yang menciptakan kualitas penegasan garis lurus untuk penampilan ‘seragam’ atau
rapi. Jarak atau gap antara papan aluminium hollow akan mengekspos ruang diatas
langit langit plafon metal, sehingga cocok bagi konsep cafe yang berani
menampilkan kualitas struktur bangunan dibalik ceiling.
Penggunaan material aluminum mempengaruhi kesan ruangan sehingga
menjadi lebih industrial dan kuat serta membawa unsur urban pada ruangan.
Keuntungan material aluminum sendiri jika ditinjau dari berbagai aspek adalah ciri
material yang kuat dan tahan api karena berbahan dasar baja serta memilki bentuk
yang berirama dengan modul tertentu sehingga dapat meminimalisir kebosanan
apabila digunakan pada bagian – bagian ruangan yang luas seperti dinding dan
ceiling. Finishing warna hitam dipilih sesuai dengan konsep interior Industrial
karena mengusung warna – warna monokromatik yakni gradasi antara warna hitam
sampai dengan warna putih. Berikut beberapa aplikasi ceiling aluminum pada
ruangan Nilo Café.

7
Plafond Aluminum Fin. Cat Hitam Doff 2

Plafond Aluminum Fin. Cat Hitam Doff 1

D. Elemen Estetis, Pencahayaan dan Bukaan

Interior harus mengandung elemen estetis yang mengacu pada prinsip desain
seperti proporsi, skala ruang, keseimbangan, harmoni ruang, kesatuan dan variasi
ruang, irama ruang, penekanan ruang dan hal – hal keindahan seperti asesoris ruang.
Kemudian elemen pencahayaan merupakan elemen interior yang tidak dapat
dilupakan, tanpa adanya cahaya tidak akan ada kehidupan, dan manusia tidak dapat
melihat. Interior ruang memerlukan pencahayaan yang cukup intensitasnya.
Ambience ruang akan terbentuk dengan adanya pengaplikasian pencahayan dengan
benar. Sedangkan bukaan pada elemen ruang adalah jendela, pintu, dan lubang
sirkulasi. Dengan adanya bukaan, maka memungkinkan terjadinya pertukaran udara
yang baik, sehingga ruangan menjadi nyaman dan sehat. Pada Nilo café ini
memiliki seting pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami menggunakan
dua buah jendela berukuran 250cm x 70cm dan sebuah pintu dengan ukuran 100cm
x 210cm yang terletak di sisi selatan dan barat ruangan.
Pencahayaan alami memanfaatkan sinar sepenuhnya dengan memasang
jendela dengan ukuran yang besar. untuk malam hari pencahayaan pada ruangan ini
dibantu dengan pencahayaan alami berupa bolam dengan warna cahaya kuning dan
dipasang dengan digantungkan berbaris untuk menguatkan konsep industrial pada
ruangan. Ambient pencahayaan yang digunakan juga telah memenuhi standar
ergonomi area kerja. Ruangan pada Nilo café menggunaan lampu gantung dengan
warna oranye. Di dalam ruangan terdapat dua pohon Ketapang Kencana yang

8
menyatu dengan arsitektur café yang bergaya industrial. Selling point lainnya sudah
pasti garden, terlebih ketika malam hari, para pelanggan memilih bersantai di
garden yang luas, diramaikan dengan tanaman, kolam air mancur serta juntaian bola
lampu yang cantik.

Pohon Ketapang sebagai elemen estetis Big garden sebagai focal point

E. Elemen Furniture

Mebel atau furniture adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua


barang seperti kursi, meja, dan lemari. Mebel berasal dari kata movable,
yangartinya bisa bergerak. Pada zaman dahulu meja kursi dan lemari relatif mudah
digerakkan dari batu besar, tembok, dan atap. Sedangkan kata furniture berasal dari
bahasa Prancis fourniture (1520-30 Masehi). Furniture mempunyai asal kata fournir
yang artinya furnish atau perabot rumah atau ruangan. Walaupun mebel dan
furniture punya arti yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari,
dan seterusnya. Dalam kata lain, mebel atau furnitur adalah semua benda yang ada
di rumah dan digunakan oleh penghuninya untuk duduk, berbaring, ataupun
menyimpan benda kecil seperti pakaian atau cangkir. Mebel terbuat dari kayu,
papan, kulit, sekrup, dll. Penggunaan material pada funiture pada Nilo Cafe terbagi
menjadi 2 bagian yaitu material untuk furniture standar dan furniture dengan fungsi
khusus. Furniture dengan fungsi standar menggunakan material kayu solid, besi,
textile dengan finishing merah, dan aluminium. . Sedangkan furniture dengan
fungsi khusus menggunakan bahan dari kulit, dan beberapa finishing fabric untuk
kursi indoor dining are.

9
2.2 Identifikasi Permasalahan

Terdapat beberapa permasalahan dari hasi survey serta analisa yang telah
dilakukan diantaraya :
1. Lubang tanaman yang kurang terlihat membuat pengunjung sering kali terpleset.

10
2. Sofa pada outdoor dining area terlalu pendek dan membuat kaki terlalu menekuk
3. Meja pada outdoor dining kurang diberikan list tinggi agar makanan dan
minuman terjaga dan tidak mudah jatuh.
4. Kursi minibar pada indoor dining area kurang efektif, karena kurangnya sedikit
sandaran agar punggung tidak terlalu bungkung
5. Hawa di ruangan outdoor terlalu panas dan penempatan kipas angina terlalu
tinggi sehingga kurangnya udara yang ada.

BAB III

3.1 Penyelesaian dan Solusi

11
Ditinjau dari analisis masalah yang ada di lokasi maka kami akan mencoba untuk
merumuskan beberapa alternatif desain yang tersedia. Berikut adalah solusi yang akan
kami ajukan untuk menyelesaikan permasalahan pada lokasi :
a. Dimulai dari bagian outdoor dining area, Karen entrance dan dining area menjadi
satu area maka lubang pohon yang kerap sekali membuat pengunjung terpleset,
jadi saya ingin menambahkan bangku bulat dan menempel keliling kayu parket
pada bagian bawahnya agar lebih terlihat dan menambah aksen pada area tersebut.
b. Mendesain sofa agar lebih nyaman digunakan dan kaki tidak terlalu menekuk.
c. Mendesain meja dengan menambahkan volume list pada sisi meja.
d. Membuat kursi minibar dengan menambahkan sandaran agar kualitas kursi lebih
terjamin.
e. Membuatkan bukaan pada area outdoor dining area menyusuaikan arah mata
angina agar hawa yang diberikan nyaman .

3.2 Parameter Desain


Dengan beberapa solusi desain yang kami buat, kami juga menyertakan beberapa
parameter desain untuk menjelaskan secara visual bagaimana tampilan sosusi masalah
yang kami berikan :

Gambar 3.1 menjelaskan tentang bangku yang akan diletakkan


pada bagian bawah pohon ketapang agar lebih terjaga
keselamatan saat melewati lubang pohon, saya harap ini dapat
menjadi solusi yang baik bagi Café ini.

Gambar 3.1
Bangku
Bulat

12
Gambar 3.2 menjelaskan tentang desain sofa yang nyaman
dan tinggi yang ergonomis dengan pegangan disebelahnya,
sehingga tidak mengubah dari warna dari sofa tersebut.

Gambar 3.2
sofa dengan
desain yang
ergonomis

Gambar 3.3 menjelaskan bagimana konsep atau pemikiran


kami untuk mengganti meja, agar terjaga makanan dan
minuman saat dihidangkan di meja.

Gambar 3.3
coffee table

Gambar 3.4dalam penggambaran bagaimana kami


ingin membuat suatu sirkulasi udara dan menambah
udara dengan cara membuat jendela swing up pada bagian
depan entrance, sehingga sirkulasi udara di ruangan dapat
Gambar 3.4
terjadi dengan baik. Referensi jendela
swing up.

13
14

Anda mungkin juga menyukai