A. LATAR BELAKANG
Hand hygiene adalah istilah yang digunakan untuk mencuci tangan menggunakan
antiseptik pencuci tangan. Pada tahun 2009, WHO mencetuskan global patient safety
challenge dengan clean care is safe care, yaitu merumuskan inovasi strategi penerapan
hand hygiene untuk petugas kesehatan dengan my five moments for hand hygiene hygiene yaitu
melakukan cuci tangan sebelum bersentuhan dengan pasien, sebelum melakukan
prosedur bersih dan steril, setelah bersentuhan dengan pasien, setelah bersentuhan deng an
cairan tubuh pasien, setelah bersentuhan dengan pasien, setelah bersentuhan dengan
lingkungan sekitar pasien. Pengetahuan tentang infeksi nosokomial dan pencegahannya
merupakan stimulus sosial yang dapat menimbulkan respon emosional terhadap upaya
universal precaution sehingga akan meningkatkan peran sertanya dalam upaya
pencegahan infeksi nosokomial.
noso komial. Kegagalan melakukan kebersihan tangan yang baik b aik dan
benar dianggap sebagai penyebab utama infeksi nosokomial atau HAIs dan penyebaran
mikroorganisme multi resisten di fasilitas pelayanan kesehatan dan telah diakui sebagai
kontributor yang penting terhadap timbulnya wabah. Sehingga perlu adanya audit
kepatuhan pelaksanaan hand hygiene untuk evaluasi kegiatan hand hygiene yang telah
dilakukan oleh tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Rumah Sakit Jiwa Aceh
1. Maksud :
2. Tujuan :
C. PENGERTIAN
Pencegahan dan pengendalian infeksi mutlak harus dilakukan oleh seluruh pegawai
rumah sakit terutama orang yang terlibat dalam perawatan pasien. Untuk menanggapi hal
ini, Tim PPIRS Jiwa Aceh melakukan penilaian terhadap kepatuhan cuci tangan kepada
petugas RS Jiwa Aceh yang bersentuhan langsung dengan pasien yang dinilai setiap
bulan. Penilaian ini berdasarkan dilakukan atau tidaknya cuci tangan dalam five moments
for hand hygiene (lima momen cuci tangan) yang ditetapkan oleh WHO.
Jumlah petugas yang dinilai (audit) berasal dari Profesi Pemberi Asuhan (PPA) dan orang
yang bersentuhan langsung dengan pasien untuk dilakukan audit hand hygiene. Data
dikumpulkan dengan cara menggunakan lembar observasi. Lembar observasi berisi check
list untuk melihat praktik hand hygiene yang dilakukan oleh petugas (PPA), yang terdiri
dari penilaian lima momen cuci tangan dengan membandingkan jumlah nilai Opportunity
dan jumlah Action setiap petugas dalam melakukan tindakan cuci tangan. Penilaian
Fasilitas cuci tangan juga menggunakan lembar Observasi dilakukan berupa format yang
berisi item-item yang perlu diamati menggunakan cheklist.
D. HASIL KEGIATAN
Kepatuhan Hand Hygiene di Rumah Sakit Citra Husada. Audit hand hygiene merupakan
cara yang dilakukan untuk mengobservasi dan mengukur kepatuhan para petugas
kesehatan dalam melakukan hand hygiene yang merupakan perilaku mendasar dalam
upaya mencegah timbulnya infeksi nosokomial. Dari pelaksanaan audit hand hygiene
yang dilaksanakan rutin tiap 3 bulan di Rumah Sakit Citra Husada berikut ini laporan
kepatuhan hand hygiene pada setiap unit pelayanan kesehatan Rumah Sakit Citra Husada
bulan Juli-September 2017.
Berdasarkan data pada grafik, menunjukkan bahwa angka kepatuhan Hand Hygiene
bulan Juli-September 2017 di Rumah Sakit Citra Husada menurut jenis profesi paling
tinggi yaitu profesi Dokter pada bulan juni 72%, dan pada bulan September kepatuhan
cuci tangan tertinggi yaitu profesi Bidan 67%, sedangkan angka kepatuhan paling rendah
yaitu Analis, Perawat, Bidan sebesar 50% pada bulan Juni dan paling rendah pada bulan
September yaitu profesi Analis 30%.
E. ANALISA DAN EVALUASI
G. PENUTUP
a. Pemahaman petugas IPCN tentang PPI sudah memadai, dan informasi tentang PPIRS
juga sudah disampaikan ke petugas ruangan, namun untuk merubah perilaku petugas
kesehatan juga harus didukung oleh ketersediaan fasilitas cuci tangan untuk
kepentingan pasien dan rumah sakit tentunya.
b. Hasil akhir yang diharapkan dari meningkatnya kepatuhan petugas RS Citra Husada
dalam kebersihan tangan ini adalah tidak terjadinya HAIs pada pasien RS Citra
Husada. Karena kebersihan tangan merupakan salah satu indicator pacient safety
yang harus dijalankan oleh petugas di rumah sakit, maka meningkatnya kepatuhan
petugas dalam cuci tangan juga berarti meningkatnya kualitas pelayanan RS Citra
Husada.