Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA

EFEKTIFITAS KOPI LAMPUNG SEBAGAI AFRODISIAKA

BIDANG KEGIATAN
PKM-PE

Disusun oleh:
Gusti Yuda Pratama; 1700023252; 2017
Abisyahdan Satria Aji; 1700023251; 2017
Agust Noegroho Kusuma; 1800023256; 2018

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN


YOGYAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Efektifitas Kopi Lampung
Sebagai Afrodisiaka
2. Bidang Kegiatan : PKM-PE
3. Bidang Ilmu : Ilmu Kesehatan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Gusti Yuda Pratama
b. NIM : 1700023252
c. Jurusan : Farmasi
d. Universitas/Institusi : Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta
e. Alamat Rumah dan No.Tel/Hp : 081779485671
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis : 2 orang
6. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Zainab, M.Si., Apt.
b. NIDN : 0024097301
c. Alamat Rumah dan No.Tel/HP : Celeban Baru UH III/633C,
Yogyakarta
7. Biaya Kegiatan Total
a. Kemdikbud : Rp. 6.720.000
b. Sumber Lain :-
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Menyetujui
Wakil Dekan Fakultas Farmasi, Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Dr. Hari Susanti, M. Si., Apt) (Gusti Yuda Pratama)


NIY. 60010301 NIM. 1700023252

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dosen Pendamping,

(Dr. Abdul Fadil, M.T) (Zainab, M.Si.,Apt)


NIY. 60960140 NIDN. 0024097301
DAFTAR ISI
PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA ...................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................... iv
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... iv
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... v
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ v
1.4 Urgensi Penelitian ...................................................................................... vi
1.6 Manfaat Penelitian ..................................................................................... vi
1.6.1 Untuk Ilmu Pengetahuan ....................................................................... vi
1.6.2 Untuk Masyarakat .................................................................................. vi
1.6.3 Untuk Ekonomi...................................................................................... vi
1.7 Luaran Yang Diharapkan ......................................................................... vi
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ vii
2.1 Kopi ............................................................................................................ vii
2.1.1 Morfologi .............................................................................................. vii
2.1.2Klasifikasi Tanaman Kopi ..................................................................... vii
2.1.3 Manfaat Kopi ........................................................................................ vii
2.1.4 Kandungan Kimia ................................................................................ viii
2.2 Afrodisiaka ................................................................................................ viii
2.3 Sildenafil Sitrat ......................................................................................... viii
BAB 3 ..................................................................................................................... x
METODE PENELITIAN ..................................................................................... x
3.1 Hewan Uji..................................................................................................... x
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................ x
3.2.1 Alat ......................................................................................................... x
3.2.2 Bahan ...................................................................................................... x
3.2.3 Pembuatan Ekstrak Kopi ........................................................................ x
3.2.4 Pembuatan larutan kontrol ..................................................................... xi
3.3 Jalan Penelitian .......................................................................................... xi
3.3.1 Pemberian Perlakuan ............................................................................. xi
3.3.2 Pengamatan ........................................................................................... xii
3.4 Indikator Capaian .................................................................................... xiv
3.5 Analisis Data ............................................................................................. xiv
BAB 4. BIAYA .................................................................................................... xv
4.1 Anggaran Biaya ......................................................................................... xv
4.2. Jadwal Kegiatan ....................................................................................... xv
Daftar Pustaka ................................................................................................... xvi

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Disfungsi seksual lebih sering muncul pada laki-laki daripada wanita.
Sekitar 10% terjadi di segala umur, meningkat lebih dari 50% pada laki-laki
diantara mereka yang berumur 50 dan 70 tahun. Hal tersebut terjadi karena jumlah
sel Leydig menurun sekitar 40%, dan kekuatan hormon pulsatile lutenizing
melepaskan kekuatannya. Sejalan dengan peristiwa ini, tingkat testosterone bebas
menurun sekitar 1,2% per tahun. Afrodisiaka dapat digambarkan sebagai beberapa
zat yang dapat meningkatkan rangsangan seks dan atau kesenangan seksual.
Afrodisiaka dapat juga dipandang sebagai makanan, obat, adegan atau
perlengkapan yang dapat menimbulkan atau meningkatkan rangsangan seksual atau
libido (Yakubu et al., 2007).
Banyak cara yang dilakukan dalam mengatasi keluhan DE ini, salah satunya
adalah dengan obat-obatan. Salah satu obat yang terbaru dan dapat dikonsumsi
secara oral adalah sildenafil sitrat (Boolell M 1996). Biasanya sildenafil mulai
bekerja satu jam setelah dikonsumsi dan ereksi akan terjadi sebagai respon bila
terdapat stimulasi seksual. Dosis yang digunakan 25 – 100 mg (Goldstein I, 1998).
dengan dosis maksimal 100mg dianjurkan hanya untuk penggunaan sekali sehari.
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan kadar sildenafil plasma yaitu :
umur 65 tahun, gangguan hati seperti sirosis, gangguan ginjal berat (kreatinin
klirens < 30ml / menit), obatobatan (eritromisin, ketokonazol, itrakonazol). Oleh
karena itu, pada pasien di atas tersebut disarankan hanya diberikan dosis 25 mg bila
memerlukan penggunaan sildenafil (Lue TF, 1997).
Peningkatan libido pada hewan jantan setelah pemberian senyawa
afrodisiak dapat diketahui dengan mengamati perilaku kawin dari pejantan.
Perilaku kawin dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah hormon
testosterone. Hormon testosteron merupakan hormon yang masuk ke dalam aliran
darah dan berfungsi mengatur pertumbuhan karakteristik seksual sekunder jantan
dan libido serta agresivitas (Hafez, 2000).
Kadar testosteron yang cukup tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan
respon terhadap rangsangan seksual. Sedangkan rendahnya kandungan testosteron
secara kronis akan menyebabkan penurunan dorongan seksual dan agresivitas
(Hadley, 1996). Pemberian senyawa afrodisiak dapat mempersingkat bermulanya
penunggangan dan kopulasi serta dapat meningkatkan frekuensi penunggangan dan
kopulasi (Winarni, 2010).
Didalam kopi tekandung banyak sekali zat aktif, salah satunya yaitu kafein.
"Kafein diklasifikasikan sebagai stimulan dan meningkatkan kinerja" (Jenkinson &
Harbert, 2008). Kafein yang digunakan selama berolahraga memiliki efek yang
mengejutkan. Seorang atlet rugby diberi suplemen kafein, dalam dosis terkontrol
mulai dari 200 sampai 800 mg, satu jam sebelum mengangkat beban. Hasilnya,
sebagaimana diterbitkan dalam International Journal of Sport Nutrition and
Exercise Metabolism pada bulan April 2008, menyebutkan bahwa kekuatan
olahraga tanpa kafein menyebabkan kenaikan konsentrasi testosteron sebesar 15%,
sementara dengan dosis 800 mg kafein akan meningkatkan kadar testosteron
sampai 21%. Hasil tersebut berarti membuktikan kadar testosterone menigkat
sebesar 3%. Kafein juga dapat dihubungkan dengan kualitas dan volume sperma.
Sebuah studi dilaporkan oleh Human Reproduction pada edisi 2008 yang
mengamati perkembangan anak-anak sampai dewasa dari para ibu yang telah
berpartisipasi dalam studi jangka panjang dan mengkonsumsi kafein selama masa
kehamilan mereka. Ibu yang minum 4-7 cangkir setiap hari menghasilkan anak-
anak yang memiliki tingkat sedikit sampai sedang mengalami penurunan volume
air mani dan kadar testosteron. Begitu juga dengan anak-anak dewasa yang minum
kafein memiliki tingkat testosteron 14 persen lebih tinggi dibandingkan dengan
mereka yang memiliki asupan kafein rendah, meskipun tidak ada perbedaan berarti
dalam kualitas air mani ataupun volumenya (Beaven C., Martyn, et al 2008)
Kelebihan bahan herbal salah satunya adalah tidak ada efek samping jika
digunakan pada dosis normal (Wikanjati 2010), sedangkan obat dengan bahan
kimia mudah berinteraksi dengan senyawa obat lain Kopi adalah bahan herbal
sehingga lebih baik sebagai afrodisiaka dibandingkan bahan kimia., contohnya
sildenafil sangat berbahaya jika berinteraksi dengan nitrat. Selain bahannya yang
alami, kelebihan lainnya yakni Kopi (Coffea sp.) merupakan salah satu komoditas
perdagangan terpenting di dunia dan dibudidayakan di banyak negara salah satunya
di Indonesia (Gabriele dan Vanzetti, 2008; Wulandari, 2010; Kanaka dan
Chinadurai, 2012). Kopi juga merupakan salah satu komoditas perkebunan
Indonesia dengan volume produksi terbesar keenam setelah kelapa sawit, karet,
kelapa, tebu, dan kakao. Tingginya produksi kopi tersebut menempatkan Indonesia
sebagai produsen kopi terbesar ketiga di dunia dan masuk ke dalam empat pemasok
kopi terbesar di dunia bersama Brazil, Kolombia, dan Vietnam (Wulandari, 2010).
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini dilakukan uji efektifitas Kopi Lampung sebagai
afrodisiaka serta bagaimana efektifitas kopi lampung sebagai afrodisiaka
dibandingkan dengan sildenafil sitrat.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-PE) ini adalah untuk
mengetahui seberapa efektif Kopi Lampung sebagai afrodisiaka.
1.4 Urgensi Penelitian
Saat ini penggunaan obat-obatan peningkat libido (afrodiksia) masih sering
menggunakan obat berbahan kimia, seperti Sildenafil yang memiliki efek
sampingnya sakit kepala (16%), flushing (10%), rhinitis (4%), pusing (2%),
hipotensi (<2%) dan postural hipotensi (<2%) (Goldstein I 1998). Jika
dikombinasikan dengan nitrat dapat mengakibatkan hipotensi fatal. Meskipun
insidensinya kecil, kejadian kardiovaskular yang serius termasuk hipotensi yang
signifikan dapat terjadi pada populasi tertentu yang berisiko. Paling berisiko adalah
individu yang secara bersamaan mengambil nitrat organik (Cheitlin MD, 1999).
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Untuk Ilmu Pengetahuan
Memperkaya data ilmiah tentang obat tradisional Indonesia, memberikan
informasi tanaman obat yang berkhasiat sebagai afrodiksia, dan menjadi salah satu
sumber acuan untuk mengkaji serta meneliti kandungan senyawa dalam kopi.
1.6.2 Untuk Masyarakat
Penelitian ini dapat menambah wawasan bagi masyarakat bahwa ada zat
dalam kopi yakni kafein sebagai afrodisiaka.
1.6.3 Untuk Ekonomi
Indonesia memiliki beragam jenis kopi dengan kekhasan dan menjadi daya
tarik sehingga beragam jenis kopi tersebut sangat diminati di pasar internasional.
Produksi serta ekspor kopi Indonesia yang tinggi juga dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan kopi dunia yang semakin meningkat.

1.7 Luaran Yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari program ini adalah jurnal dan artikel sebagai
wacana bagi masyarakat umum dan landasan ilmiah bagi kalangan akademis
mengenai manfaat kopi yang mengandung senyawa kafein sebagai afrodisiaka yang
bisa dipasarkan serta menjadi acuan formula kopi dengan konsentrasi tertentu.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kopi
Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan
dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang
dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara
umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica).
Pemrosesan kopi sebelum dapat diminum melalui proses viianjang yaitu
dari pemanenan biji kopi yang telah matang baik dengan cara mesin maupun
dengan tangan kemudian dilakukan pemrosesan biji kopi dan pengeringan sebelum
menjadi kopi gelondong. Proses selanjutnya yaitu penyangraian dengan tingkat
derajat yang bervariasi. Setelah penyangraian biji kopi digiling atau dihaluskan
menjadi bubuk kopi sebelum kopi dapat diminum.
2.1.1 Morfologi
Buah tanaman kopi terdiri dari daging buah dan biji. Daging buah terdiri
atas 3 bagian yaitu lapisan kulit luar (eksokarp), lapisan daging (mesokarp), dan
lapisan kulit tanduk (endokarp) yang tipis dan keras. Buah kopi menghasilkan dua
butir biji tetapi da juga yang tidak menghasilkan biji atau hanya menghasilkan satu
butir biji. Biji kopi terdiri atas kulit biji dan lembaga. Secara morfologi, biji kopi
berbentuk bulat telur, berstekstur keras dan berwarna kotor (Najiyati dan Danarti,
2012)
2.1.2Klasifikasi Tanaman Kopi
Divisi : Tracheophyta
Sub divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Rubiaceae
Genus : Coffea L.
2.1.3 Manfaat Kopi
Kandungan kafeina yang terdapat di dalam kopi ternyata mampu menekan
pertumbuhan sel kanker secara bertahap (Yuhardin, 2009). Selain itu, kafeina
mampu menurunkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2 dengan cara menjaga
sensitivitas tubuh terhadap insulin (Wildman REC, 2007). Di bidang olahraga, kopi
banyak dikonsumsi oleh para atlet sebelum bertanding karena senyawa aktif di
dalam kopi mampu meningkatkan metabolisme energi, terutama untuk
memecahkan glikogen (gula cadangan dalam tubuh) (McClaran,Wetter 2007).
Selain kafeina, kopi juga mengandung senyawa antioksidan dalam jumlah yang
cukup banyak (Yanagimoto, K,2007). Adanya antioksidan dapat membantu tubuh
dalam menangkal efek pengrusakan oleh senyawa radikal bebas, seperti kanker,
diabetes, dan penurunan respon imun (Smith A, 1999). Beberapa contoh senyawa
antioksidan yang terdapat di dalam kopi
adalah polifenol, flavonoid, proantosianidin, kumarin, asam klorogenat,
dan tokoferol. Dengan perebusan, aktivitas antioksidan ini dapat ditingkatkan
(Yanagimoto, K,2007).
2.1.4 Kandungan Kimia
Pada biji kopi arabika kandungan kimia nya adalah karbohidrat,
polisakarida asam klorogenat, lipid, protein, kafein, trigonelin, mineral, dan asam
amino. Kandungan kafein pada biji kopi berbeda-beda tergantung jenis kopi dan
kondisi geografis dimana kopi tersebut di tanam. Biji kopi arabika mengandung
kafein 0,4-2,4% dari total berat kering. Sedangkan robusta mengandung 1-2%
kafein (Chandra,Devina 2019)

Gambar 1. Kafein
(Sastrohamidjojo 1996)

2.2 Afrodisiaka
Istilah afrodisiaka berasal dari kata “Aphrodite” dalam mitologi Yunani
yang berarti “dewi cinta” dan “kecantikan” yang berkhasiat meningkatkan gairah
seks dan berhubungan erat dengan libido seksual, secara hormonal libido
dipengaruhi oleh hormon androgen (Arzani, 1990). Afrodisiaka adalah berbagai
bentuk stimulant atau perangsang yang bisa membangkitkan libido atau nafsu seks.
Afrodisiaka sendiri bisa dikelompokkan menjadi dua. Pertama, yang
mempengaruhi secara fisik dan psikis, misalnya melalui penglihatan, pengecapan,
pembauan dan kesan seperti parfum. Kedua, yang mempengaruhi dari dalam tubuh
misalnya makanan, minuman, obat atau rempah-rempah. Berabad-abad lamanya
telah ada anggapan bahwa makanan tertentu mempunyai efek membangkitkan
nafsu seks. Namun sebenarnya tidak ada bukti ilmiah tentang anggapan ini, Libido
seksual adalah dorongan yang berkekuatan atau yang ada energi dan berupa sesuatu
yang bersifat seksual. Dalam arti luas adalah suatu dorongan atau kekuatan yang
bersifat produktif, konstruktif dan bertujuan kepada integrasi (penyempurnaan yang
menyeluruh) daripada kepribadian. Jadi libido seksual dapat dipengaruhi dengan
cara hormonal maupun non hormonal (Arzani, 1990).

2.3 Sildenafil Sitrat


Sidenafil sitrat adalah salah satu obat disfungsi ereksi. Sildenafil diakui oleh
Food and Drug dengan keberhasilan sekitar 60 – 70% tergantung pada penyebab
disfungsi ereksi (Henwood J, 1996).
Gambar 2. Struktur Sidenafil Sitrat
(Martindale 36, 2009)
Sildenafil bekerja secara kompetitif menghambat enzim PDE 5, sehingga
perombakan cGMP yang terbentuk dengan terlepasnya NO akibat stimulasi seksual
akan terhambat. Dengan demikian akan terjadi relaksasi otot polos korpora
kavernosa yang cukup lama untuk suatu ereksi yang memuaskan (Boolell M, 1996).
Dengan dosis yang dianjurkan, sildenafil tidak akan berfungsi bila tidak ada
rangsangan seksual (Lue TF,1997). Sildenafil bekerja selektif terhadap PDE5
dibandingkan terhadap PDE yang lain. Dengan demikian, efek utamanya adalah
terhadap korpus kavernosus di penis, namun karena PDE5 juga terdapat pada
pembuluh darah maka pengaruh sildenafil terhadap pembuluh darah juga tidak bisa
diabaikan. Sildenafil hanya 10 kali lebih kuat untuk PDE 5 dibandingkan PDE 6
yang banyak terdapat di retina. (Boolell M, 1996) (Lue TF, 1997) Biasanya
sildenafil mulai bekerja satu jam setelah dikonsumsi dan ereksi akan terjadi sebagai
respon bila terdapat stimulasi seksual. Dosis yang digunakan 25 – 100 mg
(Goldstein I, 1998).
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Hewan Uji
Tikus jenis Wistar 25 ekor mencit betina dan 25 ekor mencit jantan
sedangkan pada agresivitas adalah 20 ekor mencit jantan dan 5 ekor mencit jantan
untuk kontrol pembanding diperoleh dari laboratorium Farmakologi dan
Toksikologi UAD. Semua hewan dilakukan perawatan di laboratorium
Farmakologi dan Toksikologi UAD dan dilaksanakan sesuai standar dari Jurusan
Farmakologi dan Toksikologi Fakultas farmasi UAD. Tikus diadaptasikan selama
1 minggu dengan mendapatkan pakan dan minum secukupnya.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang mencit
beserta penutup,wadah pakan mencit, botol minum mencit, kamera, tripod, bak
plastik bundar berwarna hitam, sekat , sonde lambung yang dihubungkan dengan
alat suntik digunakan untuk pemberian ekstrak secara oral, erlenmeyer, labu takar,
beker glass, gelas ukur, kertas saring, alumunium foil, pipet ukur, pengaduk, rotary
evaporator untuk menguapkan pelarut etanol dan timbangan analitik untuk
menimbang berat tiap mencit.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada pengamatan libido adalah 20 ekor mencit
betina dan 20 ekor mencit jantan sedangkan pada agresivitas adalah 20 ekor mencit
jantan perlakuan dan 7 ekor mencit uji dengan berat sekitar 20-25 gram, alas
kandang berupa serbuk kayu, pakan mencit berupa pelet, air minum mencit, ekstrak
kopi, kapas, etanol 70% dan CMC 0,5%.
3.2.3 Pembuatan Ekstrak Kopi
Sebanyak 120 g serbuk simplisia biji kopi dimasukkan ke dalam
erlenmeyer, kemudian direndam dengan larutan etanol 96% sebanyak 225 mL,
ditutup dengan aluminium foil dan dibiarkan selama 5 hari sambil sesekali diaduk.
Setelah 5 hari, sampel yang direndam tersebut disaring menggunakan kertas saring
menghasilkan filtrat 1 dan ampas 1. Ampas yang ada kemudian dimaserasi dengan
larutan etanol 96% sebanyak 75 mL, ditutup dengan aluminium foil dan dibiarkan
selama 2 hari sambil sesekali diaduk. Setelah 2 hari, sampel tersebut disaring
menggunakan kertas saring menghasilkan filtrat 2 dan ampas 2. Filtrat 1 dan 2
digabungkan, lalu dievaporasi menggunakan rotary evaporator, sehingga diperoleh
ekstrak biji kopi robusta. Ekstrak kental yang dihasilkan dibiarkan pada suhu
ruangan hingga seluruh pelarut etanol menguap. Ekstrak ditimbang dan disimpan
dalam wadah gelas tertutup sebelum digunakan untuk pengujian.
3.2.4 Pembuatan larutan kontrol
Pembuatan larutan kontrol Larutan kontrol positif dibuat dengan cara
ditimbang sildenafil sitrat 50mg msebanyak 0,02 g, kemudian dilarutkan dengan
akuades dan dicukupkan volumenya hingga 100 ml.

3.3 Jalan Penelitian


3.3.1 Pemberian Perlakuan
Perlakuan diberikan secara oral menggunakan sonde lambung selama 35
hari berdasarkan siklus spermatogenik mencit yang berlangsung selama 35 hari
(Rugh,1968).
Untuk dosis yang digunakan pada penelitian didapatkan dari perhitungan
konversi dosis manusia (70 kg) ke mencit 20g adalah 0,0026, sehingga dosis yang
digunakan adalah :
1. Dosis 0 mg/ KgBB dalam 0,5 ml CMC 0,5%
2. Dosis 300 mg/KgBB dalam 0,5 ml CMC 0,5%
3. Dosis 600 mg/KgBB dalam 0,5 ml CMC 0,5%
4. Dosis 900 mg/KgBB dalam 0,5 ml CMC 0,5%
Kelompok perlakuan 1 (P1) setiap ekor mencit diberikan 0,8 mg ekstrak kopi dalam
0,5 ml CMC 0,5%.
Kelompok perlakuan 2 (P2) setiap ekor mencit diberikan 1,6 mg ekstrak kopi dalam
0,5 ml CMC 0,5%.
Kelompok perlakuan 3 (P3) setiap ekor mencit diberikan 2,4 mg ekstrak kopi dalam
0,5 ml CMC 0,5%.
Kelompok pembanding (sildenafil) : setiap ekor mencit 1,3 mg sildenafil dengan
pelarut aquades
3.3.2 Pengamatan

Tahap Persiapan
Pembuatan ekstrak kopi

Pelaksanaan Penelitian
Pemberian perlakuan control dan ekstrak kopi dengan cara di
cekok selama 35 hari pada tikus jantan.

Pengamatan dan Pengambilan data


Pengamatan libido dan agresivitas dengan cara mengamati
aktivitas seksual dan perilaku agresif pda akhir pemberian
perlakuan. Pengambilan data dan parameter latensi percumbuan,
latensipenunggangan, dan frekuensi penunggangan.

Analisis Data
Data di analisis menggunakan ANOVA keudian dilanjutkan
BNT dengan α 0.05

Penyusunan Laporan

Gambar 3. Tahapan penelitian

Setelah mencit diberikan perlakuan selama 35 hari, maka dilakukan


pengujian libido dan agresivitas. Perilaku agresif yang diamati, yaitu latensi
ancaman, latensi serangan dan frekuensi serangan. Aktivitas mengancam yang
diamati dalam batas perilaku mencit jantan perlakuan dengan menggetarkan
ekornya selama beberapa saat dan berdiri dengan kaki belakang dan menghadap
mencit jantan uji dan aktivitas serangan dengan batas perilaku mencit jantan
perlakuan melakukan penyerangan dengan melukai mencit jantan uji dengan cara
menggigit bagian tubuh lawannya. Sedangkan parameter uji libido yang diamati,
yaitu latensi cumbu, latensi penunggangan, frekuensi penunggangan dan latensi
kopulasi. Aktivitas percumbuan diamati dalam batasan perilaku mencit jantan
melakukan penjilatan pada bagian luar alat kelamin mencit betina serta penciuman
bagian mulut sampai leher dan aktivitas penunggangan dengan batasan perilaku
mencit jantan pada saat menaiki mencit betina dari belakang. Latensi ancaman,
yaitu waktu sejak mencit jantan perlakuan dan mencit jantan uji dipertemukan
(sekat dibuka) hingga mencit jantan perlakuan melakukan aktivitas mengancam
(menggetarkan ekornya selama beberapa saat dan berdiri dengan kaki belakang dan
menghadap mencit jantan uji) pertama selama waktu 5 menit. Latensi serangan,
yaitu waktu sejak mencit jantan perlakuan dan mencit jantan uji dipertemukan
(sekat dibuka) hingga mencit jantan perlakuan melakukan perilaku menyerang
(menggigit bagian tubuh mencit uji) pertama selama waktu 5 menit. Frekuensi
serangan, yaitu banyaknya jumlah serangan yang dilakukan mencit jantan
perlakuan sejak dipertemukan dengan mencit jantan uji (sekat dibuka) selama
waktu 5 menit. Latensi percumbuan, yaitu waktu sejak mencit jantan dan mencit
betina dipertemukan (sekat dibuka) hingga terjadi percumbuan (penjilatan pada
bagian luar alat kelamin mencit betina atau penciuman bagian mulut sampai leher)
pertama selama waktu 20 menit.
Latensi penunggangan, yaitu waktu sejak mencit jantan dan mencit betina
dipertemukan (sekat dibuka) hingga terjadi penunggangan (menaiki mencit betina
dari belakang) pertama selama waktu 20 menit. Frekuensi penunggangan, yaitu
banyaknya jumlah penunggangan yang dilakukan mencit jantan sejak dipertemukan
dengan mencit betina (sekat dibuka) selama waktu 20 menit.
Pengamatan perilaku agresif dan libido dilkukan pada sore hari sekitar
pukul 17.00 WIB. Pada pengamatan agresivitas satu mencit jantan uji dan mencit
jantan perlakuan dimasukkan ke dalam kandang yang dipisahkan oleh sekat.
Setelah 5 menit, sekat yang memisahkan kedua mencit dilepaskan dan dimulai
perekaman perilaku agresif yang terjadi dengan menggunakan kamera selama 5
menit. Sedangkan pada pengamatan libido satu mencit betina dan mencit jantan
dimasukkan ke dalam kandang yang awalnya dipisahkan oleh sekat. Setelah 5
menit, sekat yang memisahkan kedua mencit dilepaskan dan dimulai perekaman
aktivitas seksual yang terjadi dengan menggunakan kamera selama 20 menit. Data
parameter libido dan agresivitas diperoleh dengan cara melihat hasil rekaman.
3.4 Indikator Capaian
Percobaan dikatakan tercapai jika efek yang ditimbulkan dari herbal kopi
mendekati control pembanding sildenafil sitrat.
3.5 Analisis Data
Jika indikator capaian tercapai maka dapat disimpulkan bahwa kopi efektif
sebagai afrodisiaka
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-PE
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Perlengkapan yang diperlukan 1.940.000


2 Bahan Habis Pakai 530.000
3 Perjalanan 2.200.000
4 Lain-lain (Publikasi Nasional, 2.050.000
Dokumentasi dan Cetak Hasil Penelitian,
Seminar Nasional)
Jumlah 6.720.000

4.2. Jadwal Kegiatan


Tabel 2. Jadwal Rencana Kegiatan
No Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1 Tahap
Pesiapan
Pengurusan
izin
Persiapan alat
dan bahan
2 Tahap
pelaksanaan
Pengujian
hewan tikus

Analisis data

3 Tahap Akhir

Diskusi dan
publikasi
laporan akhir
Daftar Pustaka
Yakubu, M. T., M. A. Akanji, and A. T. Oladiji, 2007, Male Sexual Dysfunction
and Methods used in Assessing Medicinal Plants with Aphrodisiac Potentials:
Pharmacognosy Reviews, v. 1, p. 49–56.

Lue TF. A study of Sidelnafil (Viagra), a new oral agent for the treatment of male
erectile dysfunction. J Urol 1997;157 (suppl):181
Goldstein I, Lue TF, Padma-Nathan H, Rosen RC,Steers WD, Wicker PA. Oral
Sidelnafil on the treatment of erctile dysfunction. N Engl J Med 1998;338:1397-
1404.

Boolell M, Pearson J, Gingell JC, Gepi-Attee S,Wareham K, Pride D. Sildenafil


(Viagra) is an efficacious oral therapy in diabetic patients with erectile dysfunction.
Int J Impot Res 1996;8:186.

Hafez, E. S. E. 2000. Semen Evaluation in Reproduction In Farm Animals 7th Ed.


Lippincott Wiliams and Wilkins. Philadelphia

Hadley M, 1996. Endocrinology of Sex Differentiation and Development. In :


Endocrinology 4th edition. Prentice-Hall international Inc USA.p.381

Winarni, D. 2010. Efek Ekstrak Ginseng Jawa dan Korea Terhadap Perubahan
Perilaku Mencit Jantan. Universitas Airlangga. Surabaya.

Jenkinson, D., & Harbert, A. (2008). Supplements and Sports. American Family
Physician, 78(9), 1039-46. Retrieved October 30, 2009, from Research Library.
(Document ID: 1584143711)

Beaven C., Martyn, et al. (2008) "Dose Effect of Caffeine on Testosterone and
Cortisol Responses to Resistance Exercise." International Journal of Sport Nutrition
& Exercise Metabolism 18.2 (Apr. 2008): 131-141. EBSCO MegaFILE. EBSCO.
[Library name], [City], [State abbreviation]. 29 Jan. 2009

Wikanjati, Argo (2010), Jamu Godhog Ces Pleng, PT Buku Seru, Yogyakarta
55182

Gabriele, A. and D. Vanzetti. 2008. Long black: Export controls as a means of


addressing coffee price instability. Journal of Economic Integration 23 (2): 411-
433.
Wulandari, I. S. 2010. Perbandingan ekspor kopi dua pemasok utama dunia
Indonesia dan Brazil: Sebuah analisis ekonomi data panel 2001-2006. UNISIA 33
(73): 3-16.

Kanaka, S. and M. Chinadurai. 2012. A Study of comparative advantage of Indian


agricultural exports. Journal of Management and Science 2 (3): 1-9.

Cheitlin MD, et al. Use of Sildenafil (Viagra)in patients with cardiovascular


disease. Circulation 1999; 99:167-77.

Najiyati, S dan Danarti. 2012. Kopi, Budidaya dan Penanganan Lepas Panen. PT.
Penebar Swadaya. Jakarta.

Wildman R.E.C., 2007, Handboomk of Nutraceuticals and Funtional Foods, Edisi


ke-2, CRC Press, AS, h. 453-462

McClaran, Wetter. 2007. Sports nutrition. J Int Soc 4:11.

Devina, chandra. 2019. Pemanfaatan Biji Kopi Sebagai Antiselulit

Sastrohamidjojo. 1996. Sintesis Bahan Alam. Cetakan Pertama, Yogyakarta :


Gadjah Mada University Press.

Arzani, M. N. (1990). Efek Androgen Suatu Ramuan Tradisional Kalimantan yang


Biasa Digunakan Sebagai Obat Kuat Lelaki. MEDIKA 10(16) 819.

Henwood J. (1999) Sildenafil for erectile dysfunction.Medical Progress


1999;26:37-9.

Sweetman, S et al. 2009. Martindale 36th. The Pharmaceutical, Press, London.


Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Gusti Yuda Pratama
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 1700023252
5 Tempat dan Tanggal Lahir Masgar, 26 Oktober 1998
6 Alamat E-mail gustiyuda67@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081779485671
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE.
Yogyakarta, 12 November 2019
Ketua Tim

(Gusti Yuda Pratama)


A. IdentitasDiri
1 Nama Lengkap Abisyahdan Satria Aji
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 1700023250
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sleman, 22 November 1997
6 Alamat E-mail saadji022@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 083896920337
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -
3 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE.
Yogyakarta, 12 November 2019
Anggota Tim

(Abisyahdan Satria Aji)


A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Agust Noegroho Kusuma


2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 1800023256
5 Tempat dan Tanggal Lahir Indramayu, 22 Agustus 1999
6 Alamat E-mail agustnoegrohokusuma@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 083824137659
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat


1 - - -
2 - - -
3 - - -
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun


1 - - -
2 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE.

Yogyakarta, 12 November 2019


Anggota Tim

(Agus Noegroho Kusuma)


Lampiran 1.2 Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Zainab, M.Si., Apt
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Farmasi
4 NIP/NIDN 197309242005012002/ 0024097301
5 Tempat dan Tanggal Lahir Yogyakarta, 24 September 1973
6 Alamat E-mail zainab@pharm.uad.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 085102170256
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi UGM UGM -
Jurusan/Prodi Farmasi Farmasi -
Tahun Masuk-Lulus 1992-1999 2002-2007 -
C. Rekan Jejak Tri Dharma PT
C.1. Pendidikan/Pengajaran

No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS


1 Farmakognosi Wajib 2
2 Fitokimia Wajib 2
3 Mikrobiologi Wajib 2
C.2. Penelitian

No Tahun Judul penelitian Pendanaan


Sumber Jumlah
(Rp)
1 2012 Penelitian mandiri. LPP 3.000.000
Identifikasi Senyawa Antioksidan UAD
Ekstrak Daun Pacar Kuku (Lawsonia
inermis L.) Dengan Uji Bioautografi
2 2012 Peneliti Anggota Hibah Bersaing DIKTI 40.000.00
Peningkatan Efektivitas Krim Ekstrak 0
Teh Hijau sebagai sediaan Anti
Inflamasi dengan Penambahan
Antioksidan

3 2013 Penelitian mandiri. Kopertis 2.500.000


Studi Makroskopik, Mikroskopik dan
Profil Kromatogram Lapis Tipis Daun
Pacar Kuku (Lawsonia inermis L.)
4 2014 Penelitian mandiri UAD 4.500.000
Optimasi Pelarut etanol dengan metode
simplex lattice design pada ekstraksi
daun pacar kuku (Lawsonia inermis L.)
terhadap aktivitas antifungi

5 2014 Peneliti anggota Hibah bersaing DIKTI 50.000.00


Evaluasi efektifitas dan toksisitas krim 0
ekstrak teh hijau sebagai antiinflamasi
setelah penambahan antioksidan

6 2014 Peneliti anggota hibah fundamental DIKTI 50.000.00


Pembentukan sediaan nanopartikel 0
ekstrak daun pacar kuku (Lawsonia
inermis L.) terstandard serta uji
sitotoksik dan genotoksisk sebagai obat
antifungi terhadap Candida albicans
7 2015 Ketua peneliti hibah Pekerti DIKTI 81.000.00
Efek nefroprotektif sediaan fast 0
disintegrating tablet yang mengandung
ekstrak terstandar daun belimbing
wuluh (Averrhoa bilimbi L.) pada tikus
diabetes diinduksi streptozotozin.
8 2015 Peneliti anggota hibah fundamental DIKTI 71.000.00
Aplikasi nanoteknologi dengan 0
pembentukan nanopartikel
thymoquinon (dari Nigella sativa Linn)
sebagai imunomodulator dan anti
Mycobacterium tuberculosis

9 2015 Ketua peneliti penelitian LPP UAD LPP 7.500.000


Aktivitas antibakteri ekstrak daun pacar
kuku (Lawsonia inermis L.) terstandar
lawson terhadap Staphylococcus aureus
10 2016 Ketua peneliti hibah Pekerti DIKTI
Efek nefroprotektif sediaan fast
disintegrating tablet yang mengandung
ekstrak terstandar daun belimbing
wuluh (Averrhoa bilimbi L.) pada tikus
diabetes diinduksi streptozotozin.
Tahun ke 2
11 2017 Peneliti tunggal LPP 5.000.000
Aktivitas antibakteri ekstrak etanol 50%
daun murbei (Morus nigra L.) terhadap
Staphylococcus aureus
12 2017 Anggota peneliti LPP 17.000.00
Penetapan kadar logam, angka lempeng 0
total bakteri dan cemaran kapang
khamir serta uji disolusi kapsul ekstrak
etanol akar pasak bumi (Eurycoma
longifolia)
13 2018 Ketua Peneliti LPP 15.000.00
Uji Aktivitas Fraksi Etil Asetat Ekstrak 0
Etanol Daun Kelor (Moringa oliefera
Lamk.) pada Tikus Jantan Galur Wistar
Model Hiperglikemia terhadap Organ
Hati, Ginjal, Jantung, Otak dan
Parameter Darah Rutin: Eritrosit,
Hemoglobin, Leukosit serta Asam Urat,
SGOT, SGPT, BUN, dan Kreatinin

14 2018 Anggota Peneliti LPP 20.000.00


Aktivitas Antioksidan dan KLT 0
Bioautografi Senyawa Antioksidan
Ekstrak etanol, Fraksi Larut dan Tidak
Larut Etilasetat Ekstrak Etanol Daun
Murbei (Morus nigra L.) serta
Penetapan Kadar Fenol Total
C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Pendanaan


Masyarakat
Sumber Jumah
(Juta Rp)
1 2013 Penyuluhan Kesehatan dengan judul : UAD 0,3
Swamedikasi dengan obat bebas dan
obat bebas terbatas termasuk
penandaannya. Tempat di Desa Bulu,
Kecamatan Paliyan, Gunung Kidul,
Yogyakarta
2 18-05- Penyuluhan kesehatan dengan judul : UAD 0,3
2014 Penyakit Diabetes Melitus. Tempat di
Dusun Titang Desa Sumberagung, Kec
Jetis, Bantul, Yogykarta
3 2014 Talk show: Pengobatan herbal untuk UAD 0,3
anak, di ADI TV
4 2014 Penyuluhan Tentang Cara Penggunaan Profesi 0,3
Obat yang Baik dan Benar Farmasi
UAD
5 2015 Pelatihan Budidaya dan Pengelolaan Farmasi
TOGA UAD
6 2015 UAD
7 2016 Pelatihan dan pendampingan konselor Farmasi 0,3
apoteker dengan agenda “Bakti Sosial UAD
Pemeriksaan dan Konseling Gratis”
15 Mei 2016 Kantor Camat
Umbulharjo, Yogyakarta.
8 2016 Promkes Profesi Apoteker Farmasi 0,3
Promosi Kesehatan “Profil Kesehatan UAD
Masyarakat dan Penggunaan Tanaman
Obat Keluarga Warga RT.01 Dusun
Paten”

9 2017 Promkes Profesi Apoteker Farmasi 0,3


Promosi Kesehatan “Bersahabat UAD
Bersama TOGA Menuju Bulus Kulon
Sehat” Warga RT.05 Dusun Bulus
Kulon, Jetis, Bantul, Yogyakarta

10 2017 Promkes Gerakan Masyarakat Cerdas Farmasi 0,3


Menggunakan Obat Bersama Apoteker UAD

11 2017 Promkes Profesi Apoteker Farmasi 0,3


Promosi Kesehatan “Pelatihan UAD
Pembuatan Sirup Jahe (Zingiber
officinale) dan Sereh (Cymbopogon
citratus) sebagai Antihipertensi” Warga
RT.04 dan RT.05 Dusun Bulus Kulon,
Desa Sumberagung, Jetis, Bantul,
Yogyakarta
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE.

Yogyakarta, 12 November 2019


Dosen pendamping

(Zainab, M.Si., Apt)


Lampiran 2. .Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Pemakaian Harga Jumlah(Rp)
Satuan (Rp)
Timbangan 1 buah 150.000 150.000
analitik
Kandang tikus 5 buah 40.000 200.000
Wadah pakan 8 buah 15.000 120.000
tikus
Batang 8 buah 7.500 60.000
pengaduk
Gelas ukur 100 2 buah 110.000 220.000
ml
Gelas ukur 25 2 buah 30.000 60.000
ml
Gelas beaker 4 buah 65.000 260.000
100 ml
Gelas beaker 25 4 buah 25.000 100.000
ml
Labu takar 10 1 buah 90.000 90.000
ml
Pipet ukur 25 ml 2 buah 75.000 150.000
Pipet ukur 10 ml 2 buah 35.000 70.000
Pipet ukur 1 ml 2 buah 15.000 30.000
Erlenmeyer 2 buah 90.000 180.000
250ml
Sonde oral+alat 2 buah 200.000 200.000
suntik
Bak plastik 2 buah 50 000 50.000
hitam
SUBTOTAL 1.940.000

2. Bahan Habis Pakai


Material Pemakaian Harga Jumlah (Rp)
Satuan (Rp)
Kopi 3 kg 85.000 255.000
Sildenafil sitrat 1 strip 35.000 35.000
50 mg
Alumunium foil 1 buah 50.000 50.000
Kertas saring 1 bungkus 30.000 30.000
Kapas 1 bungkus 10.000 10.000
Etanol 96% 1 liter 50.000 50.000
CMC Na 250 gram 70.000 80.000
Pellet tikus 1 bungkus 20.000 20.000
SUBTOTAL 530.000
3. Perjalanan
Material Pemakaian Harga Jumlah (Rp)
Satuan
BBM (untuk 3 Untuk survei 950.000
motor selama bahan,
masa produksi) produksi
maupun
pemasaran
tiap minggu
Pengiriman Untuk bahan 400.000
menggunakan yang sulit
paket dijangkau di
daerah sekitar
Jogja
SUBTOTAL 1.350.000

4. Lain-lain
Material Pemakaian Harga Jumlah (Rp)
Satuan
Peminjaman untuk 300.000/3x 900.000
laboratorium mengekstraksi
fitokimia bahan
Peminjaman Untuk 250.000/3x 750.000
laboratorium melakukan uji
kimia Analisis kandungan
Promosi Pembuatan 4x setiap 400.000
Pemasaran spanduk, pemasaran
brosur dan
stiker
SUBTOTAL 2.050.000
TOTAL 6.720.000

Lampiran 5.Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Alokasi Waktu
Program Bidang
No Nama/NIM (Jam/ Uraian Tugas
Studi Ilmu
Minggu)
Gusti Yuda Farmasi Farmasi 24 Jam / Persiapan
1 Pratama/17000 Minggu Hewan dan
23252 Bahan Uji
Abisyahdan Farmasi Farmasi 24 Jam / Perlakuan
Satria Minggu Pada Hewan
2
Aji/170002325 Uji
1
Agoest Farmasi Farmasi 24 Jam / Pengamatan
3 Noegroho Minggu Hasil
K/18000256
Lampiran 6. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : Gusti Yuda Pratama
NIM : 1700023252
Program Studi : Farmasi
Fakultas : Farmasi
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-PE saya dengan judul KOPI
ROBUSTA LAMPUNG SEBAGAI AFRODIKSIA (KOLAM ADIK) yang
diusulkan untuk tahun anggaran 2020 adalah asli karya kami dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditentukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.
Yogyakarta, 12 November 2019

Dosen Pendamping, Yang menyatakan,

(Zainab, M.Si.,Apt) (Gusti Yuda Pratama)


NIDN. 0024097301 NIM. 1700023252
Mengetahui,
Wakil Dekan
Fakultas Farmasi

(Dr. Hari Susanti, M. Si., Apt)


NIY. 60010301

Anda mungkin juga menyukai