Anda di halaman 1dari 4

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Teknologi Informasi adalah berbagai teknologi (utamanya computer-based tool) yang digunakan manusia
untuk bekerja dengan informasi dan mendukung pemenuhan kebutuhan informasi dan pemrosesan
informasi suatu organisasi. Istilah umum yang menunjukkan berbagai teknologi yang membantu
pengumpulan, penyimpanan, manipulasi/analisis, produksi, komunikasi, dan penyebaran informasi.
Teknologi informasi merupakan faktor penting dalam kesuksesan dan inovasi bisnis
Informasi merupakan fakta, kejadian, statistik atau bentuk data lainnya yang dapat dipahami dan
mempunyai arti, bernilai atau bermanfaat bagi seseorang untuk keperluan/pekerjaan tertentu.
Data pada umumnya harus diolah terlebih dahulu sehingga menjadi informasi yang dapat dipahami dan
bermanfaat atau lebih bermanfaat.
Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang menerima data dan input lainnya dan memprosesnya
menjadi informasi sebagai output. Suatu sistem infomasi mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan
menyebarkan informasi untuk suatu tujuan tertentu.
Sistem Informasi adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan (terintegrasi), yang
mengumpulkan (atau mendapatkan), menyimpan, memproses, dan menyebarkan informasi untuk
menunjang pengambilan keputusan dan tujuan lain, baik orang maupun organisasi.

Pendekatan holistic
Masalah yang harus diatasi oleh pemerintah adalah masalah publik yaitu nilai, kebutuhan atau peluang
yang tak terwujudkan. Meskipun masalah tersebut dapat diidentifikasi tapi hanya mungkin dicapai lewat
tindakan publik yaitu melalui kebijakan publik. Karakteristik masalah publik yang harus diatasi selain
bersifat interdependensi (berketergantungan) juga bersifat dinamis, sehingga pemecahan masalahnya
memerlukan pendekatan holistik (holistic approach) yaitu pendekatan yang memandang masalah sebagai
kegiatan dari keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan atau diukur secara terpisah dari yang faktor
lainnya. Untuk itu, diperlukan kebijakan publik sebagai instrumen pencapaian tujuan pemerintah.
Van Meter dan Van Horn dalam Budi Winarno (2005:102) mendefinisikan implementasi kebijakan publik
sebagai: ”Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh organisasi publik yang diarahkan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan-keputusan sebelumnya. Tindakan-tindakan ini
mencakup usaha-usaha untuk mengubah keputusan-keputusan menjadi tindakan-tindakan operasional
dalam kurun waktu tertentu maupun dalam rangka melanjutkan usah-usaha untuk mencapai perubahan-
perubahan besar dan kecil yang ditetapkan oleh keputusan-keputusan kebijakan”.
Keunggulan Aplikasi Berbasis Web
- Sobat bisa menjalankan aplikasi berbasis web kapanpun dan dimanapun tanpa sobat melakukan
penginstalan

- Kita tidak membutuhkan lisensi pada saat memakai web-based application, karena lisensi sudah menjadi
tanggung jawab dari Penyediia Aplikasi. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta).
- Aplikasi Berbasis Web bisa di jalankan pada system operasi manapun. Tidak membatasi kita mau itu
menggunakan linux atau windows. Aplikasi Berbasis Web bisa dijalankan jika kita mempunyai browser
dan akses internet.

- Kita dapat mengakses Aplikasi Berbasis Web ini melalui banyak media contohnya, kita
dapat menggunakan Computer, handphone dan handheld yang sudah sesuai dengan standard WAP.

- Dalam menggunakan aplikasi berbasis web ini kita tidak perlu spesifikasi computer yang tinggi.

Kekurangan Aplikasi Berbasis Web.


- Aplikasi Berbasis Web membutuhkan koneksi internet dan intranet yang stabil , karena agar pada
saat aplikasi dijalankan aplikasi berbasis web akan berjalan dengan baik dan lancar.

- Membutuhkan system keamanan yang bagus, sebab aplikasi dijalankan secara terpusat, sehingga jika
server pada pusat down maka system aplikasi ini tidak bias berjalan.

Sistem Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Pemda DIY


Sistem monitoring dan evaluasi (monev) merupakan sebuah aplikasi berbasis web yang memuat informasi
pelaksanaan pembangunan di DIY. Sistem aplikasi monitoring dan evaluasi dengan
alamat http://monevapbd.jogjaprov.go.id/ dibangun pada tahun 2008 yang diinisiasi oleh Bappeda DIY.
Inovasi sistem monev merupakan hasil ide kreatif yang muncul dalam menjawab permasalahan collecting
data dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pembangunan di DIY.Pelaksanaan
monitoring dan evaluasi pada umumnya terkendala pada ketersediaan data baik dari sisi kelengkapan
maupun ketepatan waktu. Tujuan dengan adanya aplikasi tersebut adalah diperoleh data yang valid,
akurat dan tepat waktu melalui mekanisme pengumpulan data yang lebih efektif dan efisien.
Sistem aplikasi monev memuat informasi pelaksanaan program/kegiatan yang dibiayai oleh Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DIY yang disajikan dalam bentuk laporan secara periodik.
Informasi pelaksanan program/kegiatan sangat detail dimulai dari rencana operasional pelaksanaan
kegiatan beserta dukungan anggaran yang dibutuhkan setiap tahapan pekerjaan, progress pelaksanaan
setiap program/kegiatan per bulan, sampai dengan kinerja hasil dari program/kegiatanyang ingin dicapai
beserta dengan evaluasinya.
Informasi pelaksanaan program/kegiatan dalam sistem aplikasi monev terbagi dalam beberapa menu
yaitu: (a) Menu Rencana Operasional Pelaksanaan Kegiatan (ROPK) memuat rencana pelaksanaan
kegiatan yang dirinci per output kegiatan meliputi jenis-jenis aktivitas yang akan dilakukan beserta jadwal
pelaksanaan; (2) Menu Monev APBD memuat laporan progress pelaksanaan program/kegiatan yang
didanai APBD secara periodik (bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan); (3) Menu Monev Dana
Keistimewaan (Monev Dais) merupakan menu khusus yang memuat informasi pelaksanaan urusan
keistimewaan yang didanai dana keistimewaan; (4) Menu Penilaian Kinerja Kegiatan Instansi (PKKI),
merupakan instrumen yang digunakan dalam penilaian kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
atas pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya dan bersifat self assessment; (5) Menu E-
Sakip, merupakan menu yang menggambarkan protret kinerja pembangunan di DIY melalui penyajian
capaian indikator-indikator kinerja sasaran pembangunan sebagaimana dimuat dalam dokumen
perencanaan yaitu RPJMD, Renstra SKPD, serta Perjanjian Kinerja. Dari menu ini dapat diketahui kinerja
seluruh SKPD di Pemda DIY beserta pejabat struktural yang didasarkan pada perjanjian kinerja masing-
masing secara berjenjang; dan (6) Menu Permen 54, memuat laporan evaluasi hasil Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) dan Rencana Kerja (Renja) SKPD.
Data pada aplikasi diinput oleh masing-masing SKPD di Pemda DIY. Data ROPK dientry pada awal
tahun, sedangkan progress pelaksanaan program/kegiatan diinput setiap bulan dengan batas tenggat
tanggal 10 bulan berikutnya. Data yang dientrykan meliputi realisasi pencapaian target, penyerapan dana,
kendala yang dihadapi oleh SKPD/unit kerja, serta solusi atas permasalahan. Data kinerja outcome yang
dimuat dalam menu e-sakip diinput setiap triwulan.
Sistem monev telah dilembagakan melalui Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program/Kegiatan Pembangunan Daerah sebagaimana telah diubah
denganPeraturan Gubernur Nomor 73 Tahun 2013. Peraturan tersebut mengatur bahwa setiap SKPD
harus melaporkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan dalam bentuk laporan
setiap bulan dalam format laporan sebagaimana dalam sistem aplikasi monev.
Sistem monev yang dimiliki oleh Pemda DIY dapat dikatakan sebagai pelopor dalam sistem informasi
monev sektor publik. Sistem monev Pemda DIY dan sistem perencanaan (jogjaplan) telah mendapat
apresiasi dari Kementerian PAN dan RB, dimana sistem tersebut dinilai memiliki peran penting dalam
implementasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP). Pada penilaian implementasi
SAKIP oleh Kementerian PAN dan RB tahun 2015 dan 2016 Pemda DIY memperoleh predikat A. Atas
prestasi tersebut, Pemda DIY kemudian menjadi rujukan bagi daerah lain dimana sistem monev kemudian
direplikasi oleh pemerintah daerah lain.

Anda mungkin juga menyukai