Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN INOVASI DAERAH

Pemerintah Daerah: Kabupaten Ciamis


Nomor Registrasi: 32.07-98469-2021

1. PROFIL INOVASI
1.1. Nama Inovasi
Sistem Aplikasi Emonev Terpadu V-LOMO (Less Online More Offline)
1.2. Dibuat Oleh
iga2020.kabupaten.ciamis ( iga2020.kabupaten.ciamis )
1.3. Tahapan Inovasi
Implementasi

1.4. Inisiator Inovasi Daerah


ASN
1.5. Jenis Inovasi
Digital

1.6. Bentuk Inovasi Daerah


Inovasi tata kelola pemerintahan daerah

1.7. Urusan Inovasi Daerah


Perencanaan

1.8. Rancang Bangun dan Pokok Perubahan Yang Dilakukan

Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output), dan
hasil (outcome) terhadap rencana dan standar. Evaluasi merupakan merupakan kegiatan yang menilai hasil
yang diperoleh selama kegiatan pemantauan berlangsung. Lebih dari itu, evaluasi juga menilai hasil atau
produk yang telah dihasilkan dari suatu rangkaian program sebagai dasar mengambil keputusan tentang
tingkat keberhasilan yang telah dicapai dan tindakan selanjutnya yang diperlukan. Kegunaan Evaluasi, adalah
untuk :

§ Memberikan informasi yang valid tentang kinerja kebijakan, program dan kegiatan yaitu seberapa jauh
kebutuhan, nilai dan kesempatan telah dapat dicapai
§ Memberikan sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan
target

§ Melihat peluang adanya alternatif kebijakan, program, kegiatan yang lebih tepat, layak, efektif, efisien

§ Memberikan umpan balik terhadap kebijakan, program dan proyek

§ Menjadikan kebijakan, program dan proyek mampu mempertanggungjawabkan penggunaan dana publik

§ Membantu pemangku kepentingan belajar lebih banyak mengenai kebijakan, program dan proyek.

Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pengendalian diperlukan data dan informasi yang cepat dan akurat.
Terdapat beberapa masalah atau tantangan yang dihadapi yaitu sebagai berikut :
1. Keterlambatan Pelaporan dari Perangkat Daerah karena faktor Jarak, SDM, Sarana Prasarana (koneksi
internet).

2. Format laporan yang diterima tidak seragam

3. Kesalahan penggunaan rumus perhitungan kinerja

4. Perbedaan data antara laporan Daerah.

5. Proses Pengolahan Data laporan secara manual.

6. Keterbatasan Jumlah SDM Pengolah data.

7. Permintaan bentuk laporan extra/insidentil diluar pengolahan data rutin.

8. Multilaporan yang harus dikerjakan perangkat daerah

Hal tersebut menjadikan pelaporan informasi kinerja pembangunan membutuhkan sumber daya waktu
yang lama untuk disajikan sesuai permintaan stakeholders.
Dalam musyawarah pengusul dan tim bidang data perencanaan penelitian dan pengembangan sepakat
untuk mengembangkan Aplikasi pengolahan data kinerja sebagai solusi dari permasalahan tersebut, yaitu :
1. Kecepatan Pengolahan Data terhadap Permintaan/Kebutuhan

2. Keseragaman format laporan.

3. Penggunaan rumus perhitungan kinerja yang benar.

4. Sinergis data antara laporan Daerah.

5. Bisa Mengoptimalkan keterbatasan Sumber Daya Manusia.

6. Kemudahan penggunaan dan akses dimana saja dan kapan saja.

FITUR BARU
Sebuah alat bantu teknologi informasi untuk memberi kemudahan dalam proses pengolahan data kinerja
evaluasi. Memiliki fitur baru yang penulis belum menemukannya pada aplikasi serupa di Pemda/Pemkot lainnya,
sebagai berikut :
1) Konsep LOMO(Less Online More Offline)

2) Bahan Draft Bab Pembahasan Urusan LKPJ Bupati Versi Terbaru


3) Digital Library (admin) Integrated

4) Live Email Intergrated

5) Live Query Module Report

6) Executive Mobile Report

7) Berbagai keluaran format laporan evaluasi kinerja (melengkapi fitur sebelumnya).

1.9. Tujuan Inovasi Daerah

· Meningkatkan Produktivitas Kerja

· Optimalisasi Sumber Daya

· Memberikan Kemudahan

· Pemenuhan Kebutuhan Data dan Informasi

1.10. Manfaat Yang Diperoleh

· Memberikan informasi yang valid tentang kinerja kebijakan, program dan kegiatan yaitu seberapa jauh
kebutuhan, nilai dan kesempatan telah dapat dicapai

· Memberikan sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan
tujuan dan target

· Melihat peluang adanya alternatif kebijakan, program, kegiatan yang lebih tepat, layak, efektif, efisien

· Memberikan umpan balik terhadap kebijakan, program dan proyek

· Menjadikan kebijakan, program dan proyek mampu mempertanggungjawabkan penggunaan dana


publik

· Membantu pemangku kepentingan belajar lebih banyak mengenai kebijakan, program dan proyek.

1.11. Hasil Inovasi

1. Keterlambatan Pelaporan

Kondisi awal :
Perangkat Daerah sering terlambat melaporkan data capaian kinerja Pelaksanaan Program kegiatan,
seperti :
v Kendala jarak yang jauh bagi beberapa Kecamatan juga merupakan salah satu faktor.

v Keterbatasan Sumber Daya Manusia.

v Kondisi jaringan internet kurang mendukung konsep entry data full online.

Hasil dari Inovasi :


v Pelaporan secara daring/online sehingga faktor jarak bisa diatasi

v Aplikasi mudah dipahami dan bisa dikerjakan dengan SDM yang terbatas

v Menggunakan konsep entry data LOMO (Less Online More Offline), sebuah cara /tehnik pengerjaan yang tidak
memerlukan sumber data koneksi internet terlalu lama. Dimana koneksi dibutuhkan untuk proses unduh file
kerja dan unggah file kerja.

2. Format Laporan Beragam

Kondisi awal :
Format Laporan yang diserahkan/dilaporkan oleh perangkat daerah tiba dalam beragam format berbeda. Hal ini
membutuhkan usaha lebih bagi operator untuk merapihkan/normalkan ke format yang benar secara manual atau
dilakukan entry ulang ke format yang benar. Proses ini menyita banyak waktu sangat tidak efektif dan efisien.
Hasil Dari Inovasi :
Format laporan sudah disiapkan oleh sistem dalam aplikasi emonev sehingga keberagaman format laporan bisa
diatasi.
3. Rumus Perhitungan Kinerja tidak sesuai

Kondisi awal :
Pada laporan sebelumnya banyak terdapat kesalahan/ketidaksesuaian rumus perhitunga kinerja. Dari sebab itu
dibutuhkan usaha memperbaiki dengan proses editing dan atau bahkan proses entry ulang seperti sebelumnya
Hasil Dari Inovasi :
Penggunaan rumus sudah disiapkan oleh sistem secara otomatis sehingga tidak ada kesalahan dalam perhitungan
rumus kinerja.operator perangkat daerah tidak perlu menghitung manual seperti biasanya.

4. Perbedaan Data antar Laporan Daerah

Kondisi awal :
Terjadi perbedaan informasi data antar laporan daerah, contoh dalam hal ini Laporan LKPJ dan Lakip.
Hasil Dari Inovasi :
Karena informasi Lakip salah satu sumber data nya bersumber dari emonev Terpadu maka perbedaan data bisa
dihindari.

5. Proses Pengolahan Data yang Lama

Kondisi awal :
Proses pengolahan data dilakukan secara manual ditambah dengan proses Re-entry atau input ulang
membutuhkan alokasi waktu dan sumber daya lainnya yang tidak sedikit, seperti kebutuhan sumber daya manusia
yang terbatas untuk membantu proses Re-entry dan pengolahan data tersebut.
Hasil Dari Inovasi :
Proses pengolahan data dilakukan dalam sistem pada aplikasi emonev terpadu Ver.Lomo secara otomatis. Jadi
kebutuhan waktu dan sumber daya lainnya yang terbatas bisa di optimalkan secara efektif dan efisien.

6. Keterbatasan Sumber Daya Manusia Pengolah data

Kondisi awal :
Diberdayakan I operator PNS dan 2 operator non PNS dalam proses pengolahan data monitoring dan evaluasi
dikarenakan banyaknya volume data dan jenis pekerjaan selain tentang evaluasi kinerja program kegiatan ini. Dan
tetap membutuhkan waktu yang sangat melelahkan
Hasil Dari Inovasi :
Pemberdayaan cukup 1 orang operator/admin unruk proses pengolahan data dan lain sebagainya yang berkaitan
dengan capaian kinerja program kegiatan. Dan 2 operator non PNS yang sebelumnya juga diberdayakan untuk
tugas ini bisa mengerjakan jenis tugas lainnya sehingga manajemen waktu untuk pekerjaan bisa dilaksanakan
dengan baik.

7. Permintaan dan kebutuhan Laporan Insidentil

Kondisi awal :
Dalam keadaan tertentu Pimpinan meminta untuk disediakan data dalam bentuk format diluar laporan rutin sebagai
bahan kebijakan dan lain sebagainya. Disini operator kadang mengalami kesulitan apabila laporan tersebut
membutuhkan waktu lama sedangkan kebutuhan mendesak.
Hasil Dari Inovasi :
Dengan adanya fitur Live Query Module, semua format laporan yang dibutuhkan Pimpinan bisa diolah secara
cepat selama komponen data yang diminta masih dalam lingkup database sistem yang ada.
Terintegrasi dengan Live Email yang memberikan layanan mkirim surel langsung melalui aplikasi kepada Pimpinan
atau yang meminta laporan tersebut tanpa harus membuka layanan email umumnya.
Tersedia perpustakaan digital/digital library pada aplikasi membantu dalam penyimpanan laporan-laporan yang
sudah tercreate sehingga mudah untuk di cari apabila dibutuhkan di kemudian hari.

8. Multilaporan yang harus di kerjakan Perangkat Daerah

Kondisi awal :
Komponen dalam laporan - laporan daerah memiliki infomasi yang sama walau dengan format yang berbeda
karena institusi yang meminta laporan tersebut berbeda. Seperti laporan triwulan dan Lampiran PKK Lakip memiliki
komponen data yang 90% sama akan tetapi Perangkat daerah harus membuat dua laporan tersebut terpisan satu-
satu itu memberikan beban pada operator dalam pelaksanaannya. Dan masih banyak lagi jenis-jenis laporan
lainnya.
Hasil Dari Inovasi :
Dengan pola single entry multi output pada inovasi ini berhasil mengatasi sebagian besar permasalahan tersebut.
Seperti laporan triwulan-Lampiran PKK-e.60-e.80-e.81. bisa dihasilkan sehingga perangkat daerah bisa terbantu
dalam proses pengerjaannya.
Contoh : bagian organisasi dalam membuat Lampiran PKK lakip Kabupaten tidak perlu lagi membuat dari awal
sampai akhir. Cukup unduh data dari emonev di rapihkan sesuai kebutuhan selesai. Pekerjaan yang biasanya
memakan waktu lama bisa selesai dengan lebih cepat.

9. Executive Report

Kondisi awal :
Belum tersedia layanan laporan cepat secara mobile untuk kepala perangkat daerah
Hasil Dari Inovasi :
Mobile Executive Report disediakan khusus bagi kepala Perangkat Daerah untuk melihat secara mobile pada
perangkat Android informasi capaian kinerja instansi yang dipimpinannya.
Fitur-fitur yang terintegrasi tersebut belum ditemukan di daerah lain dimana pada tahun 2017 telah
dilaksanakan studi banding baik yang dilakukan penulis maupun bersama Tim Bidang DaperLitbang ke beberapa
pemerintah daerah/kota seperti :
A. Kota Bekasi pada tahun 2016

B. Kota Bandung pada tahun 2017

C. Kabupaten Bandung pada tahun 2017


D. Kabupaten Garut pada tahun 2017

E. Kota Banjar pada tahun 2018

F. Kabupaten Kuningan pada tahun 2019

G. Bappeda Provinsi Jawa Barat pada tahun 2018

H. Pemerintah Provinsi Jogyakarta Tahun 2019.

I. Kabupaten Pangandaran pada tahun 2020

1.12. Waktu Uji Coba Inovasi Daerah


03-10-2021
1.13. Waktu Implementasi
10-10-2021
1.14. Anggaran
-

1.15. Profil Bisnis


-

1.16. Kematangan
99.00

2. INDIKATOR INOVASI

No. Indikator SPD Informasi Bukti Dukung

1. Regulasi Inovasi Daerah Peraturan Kepala Daerah / Roadmap Penguatan Ssitem


Peraturan Daerah Inovasi Daerah Kabupaten
Ciamis Tahun 2022-2024

2. Ketersediaan SDM Terhadap Lebih dari 30 Surat Perintah


Inovasi Daerah

3. Dukungan Anggaran Anggaran dialokasikan pada Anggaran


kegiatan penerapan inovasi di T-
0, T-1 dan T-2

4. Penggunaan IT Pelaksanaan kerja sudah Penggunaan IT


didukung sistem informasi
online/ daring

5. Bimtek Inovasi Dalam 2 tahun terakhir pernah Bimtek Inovasi


lebih dari 2 kali bimtek
(bimtek,training dan TOT)
No. Indikator SPD Informasi Bukti Dukung

6. Integrasi Program Dan Kegiatan Pemerintah daerah sudah Perubahan Rencana Kerja
Inovasi Dalam RKPD menuangkan program inovasi Pemerintah Daerah Kabupaten
daerah dalam RKPD T-1, T-2 Ciamis Tahun 2022
dan T0 (T0 adalah tahun
berjalan)

7. Jejaring Inovasi Inovasi melibatkan 5 Perangkat Surat Perintah


Daerah atau lebih

8. Replikasi - Tidak Tersedia

9. Pedoman Teknis Telah terdapat Pedoman teknis Pedoman Teknis


berupa buku yang dapat diakses
secara online atau berupa video
tutorial.

10. Pelaksana Inovasi Daerah Ada pelaksana dan ditetapkan Surat Perintah
dengan SK Kepala Perangkat
Daerah

11. Kemudahan Informasi Layanan Layanan melalui aplikasi online Kemudahan Informasi Layanan

12. Penyelesaian Layanan lebih dari sama dengan 81% Penyelesaian Layanan
Pengaduan Pengaduan

13. Keterlibatan aktor inovasi Inovasi melibatkan 5 Aktor atau Keterlibatan Aktor Inovasi
lebih

14. Kemudahan proses inovasi yang Hasil inovasi diperoleh dalam Kemudahan Proses Inovasi
dihasilkan waktu 1 hari

15. Online Sistem Ada dukn melalui web aplikasi Online Sistem
atau aplikasi mobile (android
atau ios) yang sudah terintegrasi
dengan layanan lain

16. Kecepatan penciptaan inovasi Inovasi dapat diciptakan dalam Kecepatan Penciptaan Inovasi
waktu 1-4 bulan

17. Kemanfaatan Inovasi Jumlah pengguna atau penerima Kemanfaatan Inovasi


manfaat 201 orang atau lebih

18. Monitoring dan Evaluasi Inovasi Hasil pengukuran kepuasaan Monitoring dan Evaluasi Inovasi
Daerah pengguna dari evaluasi Survei Daerah
Kepuasan Masyarakat

19. Sosialisasi Inovasi Daerah Media Berita Sosialisasi Inovasi Daerah

20. Kualitas Inovasi Daerah Memenuhi 5 unsur substansi Aplikasi E-Monev

Anda mungkin juga menyukai