Kasus EE 03 PDF
Kasus EE 03 PDF
ABSTRAK
ABSTRACT
This study aimed to compare and analyze the income of fishermen by type of fleet
size in the District Manggar, Belitung Eastern Districts. Parameters measured the income of
fishermen and well-being. The study was conducted using survey method with the technique
of the interview (questionnaire). Determined by the sampling technique with the purposive
sampling of respondents selected as many as 50 people. The results showed that, based on
the income of fishermen fishing elongation of different fleet sizes. It can be seen the average
income of fishermen in the fleet of fishing boats stretching Rp. 5,119,444 with 65% of income
above Rp. 4 million and an average income of fishing boats without engines cungkring is Rp.
46.67% 1,148,766 with revenues ranging more than from Rp. 1,000,000 - Rp. 1.5 million
while the average income of fishing boats with engines cungkring is Rp. 1,831,818. And
fishermen fishing in the district stretching Manggar are located at prosperous as the average
wage income of fishermen in the Eastern Belitung Districts of Rp. 1.024 million.
mengangkat fakta, keadaan variabel dan yang sifatnya temporary. Para pekerja
fenomena-fenomena yang terjadi saat sambilan ini umumnya bermukim di sekitar
sekarang dan menyajikannya apa adanya daerah tambat perahu kater tak jauh dari
(Sugiyono, 2003). pesisir pantai. Pekerjaan mereka hanya
membantu mengangkat perahu nelayan
HASIL DAN PEMBAHASAN yang datang dari melaut ke daerah yang
Perkembangan perikanan tangkap di tak terjangkau ombak air laut saat pasang
Kecamatan Manggar telah mengalami tiba. Kebiasaan menunggu ini biasa
perubahan pada sektor produksi disebut ngambat dalam istilah lokal yang
penangkapan di Kecamatan Manggar bermakna menunggu kedatangan
berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan nelayan. Pekerja lepas ini memperoleh
Perikanan Belitung Timur mengalami balas jasa dengan sistem upah langsung
kenaikan pada tahun 2009 sampai tahun dari hasil penangkapan nelayan. Biasanya
2011 yaitu pada tahun 2009 hasil balas jasa berupa ikan yang jumlahnya tak
tangkapan mencapai 10.399.030kg dan banyak. Jenis ikan yang sering dipakai
mengalami kenaikan di tahun 2010 sebagai alat balas jasa ialah ikan kurisi
sebesar 16.445.960kg dan tahun 2011 dan ikan anjang-anjang.
mengalami kenaikan mencapai
26.907.187kg. Perahu yang beroperasi di Pengalaman Usaha Nelayan
daerah Manggar dengan kapasitas <4 GT Pengalaman nelayan dalam melaut
mencapai 992 armada kapal yang mampu merupakan hal penting dalam melakukan
memberikan mempekerjakan nelayan usaha penangkapan. Pengalaman usaha
sebanyak 2.675 nelayan. nelayan di Kecamatan Manggar yang
Pada perahu cungkring atau istilah menggunakan alat tangkap pancing ulur
lokal biasa disebut perahu kater ini dapat dilihat pada Tabel 1.
mampu menciptakan lowongan pekerjaan
1 1-5 8 16
2 6 - 10 10 20
3 11 - 15 16 32
4 16 - 20 7 14
5 21 - 25 4 8
6 26 - 30 5 10
Jumlah 50 100
(Sumber:Data Primer, diolah 2012)
Tabel. 4 Pola sistem bagi hasil nelayan pancing ulur di Kecamatan Manggar.
Sistem Bagi Hasil
No. Jenis Ukuran Armada (%) Keterangan
Pemilik Buruh
1 Perahu Cungkring Tanpa Mesin 25 75 Semua biaya
operasional dan
2 Perahu Cungkring Dengan Mesin 25 75 perawatan di tanggung
pemilik kecuali bekal
3 Kapal Motor 25 75 makanan saat melaut
(Sumber: Data Primer, diolah 2012)
Perahu Cungkring Dengan Mesin (Perahu oleh tiang untuk layar. Layar biasa dipakai
Kater ) hanya untuk pulang melaut pada sore hari.
Istilah perahu kater berasal dari Perahu kater juga dilengkapi mesin tempel
penduduk pendatang yang mayoritas dan alat kemudi di bagian belakang
mendiami pesisir pantai pulau Belitung, perahu.
yakni suku Bouyan (Buyan). Nelayan dari Penangkapan biasanya one day
suku Buyan yang mengilhami bentuk fishing atau satu hari, pergi subuh dan
perahu daerah pulau Belitung. pulangnya sore hari. Tempat tambat
Perahu kater terbuat dari kayu Perahu Kater menyebar di beberapa
yang juga tahan akan resapan air. pantai Kecamatan Manggar. Dianntaranya
Panjang perahu kater berkisar 7-9 meter pantai Lalang, pantai Serdang, dan pantai
dan mempunyai tangan penyeimbang di Mudong. Dalam satu minggu nelayan
kedua sisinya yang dihubungkan dengan Kater mengambil libur 1-2 hari setiap
bambu yang tahan air. Dan dilengkapi minggunya (Tabel 6).
Rp. 1.875.000 merupakan bagian dari sebesar Rp. 1.875.000. Untuk nakhoda
juragan. Sedangkan 75% dari Rp. mendapatkan tambahan sebesar Rp.
7.500.000 adalah Rp. 5.625.000 yang 500.000 dari juragan.
merupakan bagian dari kru. Hasil tersebut Berikut ini rata-rata pendapatan
dibagi menjadi 3 orang sesuai jumlah kru nelayan yang menggunakan kapal motor
pada saat melakukan kegiatan dapat dilihat di tabel 7.
penangkapan yaitu masing-masing
Perahu Cungkring
1 1.024.000 1.148.766 Sejaterah
Tanpa Mesin
Perahu Cungkring
2 1.024.000 1.831.818 Sejaterah
Dengan Mesin
3 Kapal Motor 1.024.000 5.119.444 Sejaterah
(Sumber: Data Primer, diolah 2012)
von Brandt, A. 1985. Fish Catching Winarno, S., S Ismaya. 2003. Kamus
Methods of the World. Fishing Besar Ekonomi. Pustaka Grafika.
News Books Ltd. Farnham Jakarta. 480 hlm.
Surrey. England. 418 hlm