RENSTRA OPD BARU DINPERTAN DAN PANGAN1 - Merged

STRAS
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..……………….. i

DAFTAR TABEL ……….…………………………………………………………..….......... iii
BAB I PENDAHULUAN ……………….…………………………………………….. 1
1.1. Latar Belakang …………………………………..………………….. 1
1.2. Landasan Hukum …………………………………………………... 4
1.3. Maksud dan Tujuan …………………………….…………………. 6
1.4. Sistematika Penulisan ……………………………….................. 7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PANGAN 9
KABUPATEN DEMAK .
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ……..………………. 9
2.2. Sumber Daya Dinas Pertanian dan Pangan …………………….. 21
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Demak ................................................................................. 29
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak …………….……… 45
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 47
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak 47
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih ……………….……..………................ 51
3.3. Telaahan Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia,
Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura,
Dinas Perkebunan dan Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Provinsi Jawa Tengah …………………………………… 58
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ……….……………….….. 77
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Demak …….………..………………………………….. 84
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ……..…..... 86
4.1. Tujuan dan Sasaran Iangka Menengah …...............………… 86
4.2. Strategi dan Kebijakan …………….……………………………... 91
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ……………… 98
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD …………………………………………………………… 123
Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Demak Tahun 2016-2021 i

BAB VII PENUTUP …………….……………………………………………………….. 131
LAMPIRAN
Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Demak Tahun 2016-2021 ii

DAFTAR TABEL
Bagan Bagan Alir Penyusunan Renstra SKPD Kabupaten/Kota ……….... 03
Bagan Bagan Organisasi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak 11
Tabel 2.1. Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Eselon/Jabatan ………....….. 23
Tabel 2.2. Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Golongan ………….……....….. 24
Tabel 2.3. Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Tingkat Pendidikan ……........ 25
Tabel 2.4. Kondisi Kepegawaian Non PNS …....................................…........ 26
Tabel 2.5. Rekapitulasi Aset, Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan
Pangan Kabupaten Demak …………………………………………........ 27
Tabel 2.6. Pendapatan Dinas Pertanian dan Pangan Tahun 2011-2015 …... 28
Tabel 2.7. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan

Kabupaten Demak Tahun 2011-2015 ....….…………................. 29
Tabel 2.8. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian

dan Pangan Kabupaten Demak Tahun 2011-2015 ……..……….. 36
Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas

Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak ………………………....….
48
Tabel 3.2. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Pertanian

dan Pangan Terhadap Pencapaian Visi dan Misi Bupati demak …..
56
Tabel 3.3. Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Pertanian Kabupaten

Demak Tahun 2015 terhadap Sasaran Renstra SKPD Provinsi dan
Renstra K/L …………………………………………………………………...
60
Tabel 3.4. Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten

Demak berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Pertanian
Republik Indonesia beserta faktor penghambat dan pendorong
62
keberhasilan penanganannya ……………………………………………
Tabel 3.5a. Tujuan, Sasaran dan Program Prioritas Dinas Pertanian Tanaman
Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Demak Tahun 2016-2021 iii

Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah ………………….... 65
Tabel 3.5b. Tujuan, Sasaran dan Program Prioritas Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Tengah ……………………………………………………………….. 66
Tabel 3.5c. Tujuan, Sasaran dan Program Prioritas Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah …………………………....
67
Tabel 3.6a. Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten

Demak berdasarkan Sasaran Renstra Dinas Pertanian Tanaman
70
Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah beserta faktor
penghambat dan pendorong keberhasilan penanganannya …..
Tabel 3.6b. Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten

Demak berdasarkan Sasaran Renstra Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Tengah beserta faktor penghambat dan pendorong
73
keberhasilan penanganannya …………………………………………..
Tabel 3.6c. Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten

Demak berdasarkan Sasaran Renstra Dinas Peternakan Provinsi
Jawa Tengah beserta faktor penghambat dan pendorong
75
keberhasilan penanganannya …………………………………………..
Tabel 3.7. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Pertanian

dan Pangan Kabupaten Demak Ditinjau dari Rencana Tata Ruang
78
Wilayah (RTRW) Kabupaten Demak ……………………...................
Tabel 3.8. Analisis Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) terhadap

Indikasi Program dan Kegiatan Dinas Pertanian dan Pangan
82
Kabupaten Demak ……………………………….................................
Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pertanian
dan Pangan Kabupaten Demak Tahun 2016-2021 …………......... 87
Tabel 4.2. Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian dan
Pangan Kabupaten Demak Tahun 2016-2021 ……….................. 93
Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran,

dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten 102
Demak ..…....................................................................................
Tabel 6.1. Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD ……………………………………………………………………….. 123
Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Demak Tahun 2016-2021 iv

Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Demak Tahun 2016-2021 v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sektor pertanian memiliki andil yang sangat besar bagi pembangunan
Kabupaten Demak. Sekitar seperempat Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) Kabupaten Demak berasal dari sektor ini. Tidak heran jika
pembangunan pertanian menjadi salah satu misi Bupati Demak periode
20162021 melalui misi peningkatan kedaulatan pangan dan ekonomi
kerakyatan berbasis potensi lokal. Selain menjadi penggerak ekonomi
kerakyatan, sektor pertanian berperan penting dalam merangsang
pertumbuhan industri pengolahan.
Kekuatan dan potensi pertanian yang dimiliki Kabupaten Demak

bergerak dinamis seiring dengan tantangan ekonomi nasional maupun global.
Kekuatan, kelemahan, potensi, dan ancaman tersebut perlu dipetakan
sehingga tercipta kebijakan yang sistematis, terarah, terpadu, realistis dan
tanggap perubahan. Dinas Pertanian dan Pangan sebagai perangkat daerah
yang memiliki tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di
bidang pertanian dan pangan yang meliputi tanaman pangan, perkebunan,
peternakan dan kesehatan hewan, prasarana, sarana dan penyuluhan dan
ketahanan pangan berkewajiban menyusun sebuah Rencana Strategis
Perangkat Daerah (RenstraPD).
RenstraPD Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak tahun

2016–2021 merupakan dokumen perencanaan yang mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak tahun
20162021 yang berfungsi memberikan arah kebijakan pembangunan
pertanian Kabupaten Demak selama lima tahun. Sesuai Permendagri Nomor
54 Tahun 2010, penyusunan RenstraPD dilakukan melalui empat tahap,
yaitu persiapan, penyusunan rancangan awal, penyusunan rancangan akhir
dan penetapan RenstraPD.
Penyusunan rancangan awal RenstraPD dilakukan secara simultan
dengan proses penyusunan RPJMD. Tahap ini meliputi pengolahan data dan
informasi, analisis gambaran pelayanan SKPD, penelaahan visi misi Bupati
terpilih, penelaahan Renstra Kementerian/Lembaga (K/L) dan Renstra SKPD
Renstra Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Tahun 20162021 1
Provinsi, penelaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), analisis terhadap
dokumen hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), perumusan isuisu
strategis serta perumusan tujuan dan sasaran pelayanan jangka menengah
SKPD. Setelah rancangan awal RPJMD ditetapkan, maka rancangan awal
RenstraPD dipadankan dengan dokumen RPJMD tersebut dengan
memperhatikan indikator keluaran program dan pagu indikatif.
Proses penyusunan RenstraPD merupakan sebuah proses panjang

yang membutuhkan penelaahan banyak dokumen. Hal ini dimaksudkan agar
tercipta kepaduan antara kebijakan pembangunan kabupaten dengan
kebijakan pembangunan di tingkat provinsi maupun nasional. Program
program yang tercipta diharapkan dapat saling mengisi dan menguatkan,
bukan justru tumpang tindih dan menghamburkan anggaran. RenstraPD
juga perlu memperhatikan dokumen RTRW dan KLHS agar program yang
diusung tidak melebihi daya tampung dan daya dukung lingkungan sehingga
tercipta sebuah pembangunan pertanian berkelanjutan.
Bagan Alir Penyusunan Renstra SKPD Kabupaten/Kota
Dokumen RenstraPD disusun oleh sebuah tim dengan menggunakan
metode partisipatif sehingga renstra yang dihasilkan merupakan mufakat dari
berbagai telaah dan sudut pandang. RenstraPD yang telah disusun dengan
sangat sistematis ini, diharapkan dapat menjadi acuan bagi penyusunan
Rencana Kerja Perangkat Daerah (RenjaPD). Selama lima tahun ke depan,
dinamisasi kepegawaian di tingkat perangkat daerah pasti terjadi, namun
kebijakan pembangunan pertanian diharapkan masih tetap terarah sesuai isi
RenstraPD.
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas

Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak tahun 20162021 adalah:
1. UndangUndang Nomor 13 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah

daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
2. UndangUndang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
3. UndangUndang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang
Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Restribusi
Daerah;
4. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
5. UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6. UndangUndang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundangundangan;
7. UndangUndang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara;
8. UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
9. UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
10. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional 20052025;
11. UndangUndang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
12. UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua UndangUndang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan
Tanaman;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi
Pemerintahan Daerah;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional;
19. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan
dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011–2025;
20. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015–2019;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 jo Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan atas Nomor 71 Tahun 2009 tentang Pelimpahan dan
Penugasan Urusan Pemerintahan Lingkup Departemen Dalam Negeri
Tahun 2010;
25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 20052025;
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 20092029;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 20132018;
28. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Demak 2006
2025;
Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan yang
menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Demak;
30. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 3 Tahun 2008 tentang Tata
Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Demak;
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Demak Tahun 20112031;
Perangkat Daerah;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Demak 20162021;
34. Peraturan Bupati Demak Nomor 55 Tahun 2016 tentang Susunan
Organisasi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak;
1.3. Maksud dan Tujuan
A. Maksud
Rencana Strategis Perangkat Daerah (RenstraPD) Dinas

Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak tahun 20162021 dimaksudkan
untuk memberikan arah Kebijakan Pembangunan Pertanian dalam
kerangka pencapaian Visi, Misi dan Program Unggulan Bupati Demak
periode 20162021.
B. Tujuan
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian dan

Pangan Kabupaten Demak tahun 20162021 adalah untuk menetapkan
strategi dan arah pembangunan pertanian Kabupaten Demak, serta
merumuskan Program Pembangunan Pertanian selama lima tahun
sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana
Kerja (Renja) Perangkat Daerah tahunan.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian

dan Pangan Kabupaten Demak 20162021 disusun sebagai berikut :
 Bab 1 Pendahuluan terdiri atas latar belakang, landasan hukum,

maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak serta sistematika penulisan;
 Bab 2 Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah memuat informasi
tentang peran (tugas dan fungsi) Perangkat Daerah dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas
sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan
tugasdan fungsinya, mengemukakan capaiancapaian penting yang telah
dihasilkan melalui pelaksanaan Rencana Strategis Perangkat Daerah
(RenstraPD) periode sebelumnya, mengemukakan capaian program
prioritas Perangkat Daerah yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode
sebelumnya, dan mengulas hambatanhambatan utama yangmasih
dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Rencana Strategis Perangkat
Daerah (RenstraPD);
 Bab 3 IsuIsu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi memuat
permasalahanpermasalahan pelayanan Perangkat Daerah, telaah visi,
misi dan program unggulan Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah
terpilih, telaah Rencana Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga, telaah
Rencana Strategis (Renstra) Provinsi, telaah terhadap Rencana Tata
Ruang Wilayah dan penentuan isuisu strategis;
 Bab 4 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan terdiri atas: Tujuan
yang merupakan penjabaran yang lebih spesifik dan terukur sebagai
upaya mewujudkan visi, misi dan program unggulan Bupati Demak,
dilengkapi dengan sasaran yang hendak dicapai dan Strategi untuk
mewujudkan tujuan yang dirancang secara konseptual, realistis, rasional
dan komprehensif. Strategi diwujudkan dalam kebijakan yang berupa
tindakan yang diambil oleh Perangkat Daerah dalam menentukan bentuk
konfigurasi program dan kegiatan untuk mencapai tujuan.
 Bab 5 Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran dan Pendanaan Indikatif memuat rencana program dan
kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif
selama periode Rencana Strategis (Renstra);
 Bab 6 Indikator Kinerja Perangkat Daerah Yang Mengacu Pada Tujuan
dan Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) memuat indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah
dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD).
 Bab 7 Penutup
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN DEMAK
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Dinas Pertanian dan Pangan dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Demak Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Demak. Untuk melaksanakan
ketentuan Pasal 4 Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 5 Tahun 2016,
ditetapkan Peraturan Bupati tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas
dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak.
Adapun susunan organisasi Dinas Pertanian dan Pangan terdiri

dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, yang membawahkan :
1. Sub Bagian Program;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, yang membawahkan :
1. Seksi Tanaman Pangan;
2. Seksi Hortikultura;
3. Seksi Usaha dan Pemasaran;
d. Bidang Perkebunan, yang membawahkan :
1. Seksi Tanaman Tahunan, Penyegar dan Rempah;
2. Seksi Tanaman Semusim;
e. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, yang membawahkan :
1. Seksi Budidaya;
2. Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veterinier;
3. Seksi Usaha Peternakan.
f. Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan, yang membawahkan :
1. Seksi Lahan dan Irigasi;
2. Seksi Pupuk, Pestisida, Alat dan Mesin; dan
3. Seksi Penyuluhan.
g. Bidang Ketahanan Pangan, yang membawahkan :
1. Seksi Ketersediaan dan Distribusi Pangan;
2. Seksi Diversifikasi dan Keamanan Pangan.
h. Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD );
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
Sekretariat sebagaimana dimaksud pada huruf b, dipimpin oleh

Sekretaris yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas.
Bidang sebagaimana dimaksud pada huruf c sampai dengan huruf g,
dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada huruf b angka 1 sampai
dengan angka 2, dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berkedudukan di
bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
Seksi sebagaimana dimaksud pada huruf c angka 1 sampai dengan
angka 3, huruf d angka 1 dan angka 2, huruf e angka 1 sampai dengan angka
3, huruf f angka 1 sampai dengan angka 3, dan huruf g angka 1 dan angka 2,
dipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagaimana dimaksud pada huruf h,
dipimpin oleh kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas.
Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada huruf i,
dipimpin oleh Pejabat Fungsional senior yang ditunjuk sebagai koordinator
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut :
Sesuai Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tersebut, Dinas
Pertanian dan Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
Pemerintahan Daerah di Bidang Pertanian dan pangan yang menjadi
kewenangan Daerah. Berdasarkan Peraturan Bupati Demak Nomor 55
Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi
serta Tata Kerja Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, untuk
melaksanakan tugas tersebut Dinas Pertanian dan Pangan mempunyai
fungsi :
a. perumusan kebijakan bidang pertanian dan pangan;
b. pelaksanaan bidang kebijakan pertanian dan pangan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang pertanian dan
pangan;
d. pelaksanaan administrasi Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi Dinas tersebut, Kepala

Dinas mempunyai tugas :
a. merumuskan dan menetapkan program dan rencana kerja serta

rencana kegiatan pelaksana Urusan Pemerintahan di bidang pertanian
dan pangan;
b. mempelajari dan melaksanakan peraturan perundangundangan,
keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Urusan
Pemerintahan di bidang pertanian dan pangan;
c. memberi petunjuk, arahan serta membagi tugas kepada bawahan
dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
d. menyelenggarakan koordinasi dengan kementerian / lembaga terkait;
e. merumuskan kebijakan teknis urusan pertanian dan pangan sesuai
dengan petunjuk teknis dan ketentuan yang berlaku;
f. mengoordinasikan pelaksanaan program urusan pemerintahan di
bidang pertanian dan pangan secara berkala sesuai dengan bidang
permasalahan;
g. menyelenggarakan kegiatan pelaksana urusan pemerintahan di bidang
pertanian dan pangan sesuai dengan petunjuk teknis dan ketentuan
yang berlaku;
h. merumuskan kebijakan rehabilitasi, konservasi, optimasi dan
pengendalian lahan pertanian;
i. melaksanakan bimbingan pembinaan dan pengawasan pemanfaatan
serta pemeliharaan jaringan irigasi tingkat usaha tani melalui
penerapan teknologi optimalisasi pengelolaan air;
j. melaksanakan bimbingan terhadap penerapan standar mutu pupuk
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan melakukan
pengawasan terhadap pengadaan, peredaran dan penggunaan pupuk di
wilayah Daerah;
k. melaksanakan bimbingan terhadap penerapan standar mutu pestisida
serta pengawasan terhadap penyediaan, penyaluran dan penggunaan
pestisida di Daerah;
l. melaksanakan bimbingan dan pengawasan dalam hal penggunaan alat
dan mesin pertanian agar sesuai standar mutu dan sesuai kebutuhan
lokal dengan melakukan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan alat
dan mesin pertanian;
m. merumuskan kebijakan penggunaan benih, agar sesuai dengan
standar mutu benih melalui pengembangan sistem informasi
perbenihan dan pengujian dan penyebarluasan benih varietas unggul;
n. melaksanakan bimbingan guna lebih memberdayakan lembaga
keuangan agribisnis;
o. memberikan fasilitasi pemberian dan pemantauan serta pengawasan
izin usaha pertanian di Daerah;
p. memberikan bimbingan penerapan pedoman teknis pola tanam guna
peningkatan mutu hasil tanaman pertanian di Daerah;
q. melaksanakan pengendalian organisme pengganggu tanaman
pertanian dengan penerapan teknologi terpadu yang berorientasi pada
kualitas hasil serta kelestarian daya dukung lingkungan;
r. melaksanakan bimbingan penanganan panen, pasca panen dan
pengolahan hasil pertanian dengan penerapan teknologi dan standar
unit pengolahan, alat transportasi, unit penyimpanan;
s. melaksanakan bimbingan dan fasilitasi pemasaran hasil pertanian
melalui promosi dan penyebarluasan informasi pasar serta pengawasan
harga komoditas pertanian;
t. mengendalikan kegiatan pengamatan epidemologi penyakit hewan,
pemotongan hewan, pelayanan kesehatan hewan, peningkatan
kesehatan masyarakat veterinair, serta pencegahan dan
pemberantasan penyakit ternak;
u. membina dan fasilitasi kegiatan penataan dan penyebaran ternak,
penyuluhan, peningkatan mutu ternak bibit, serta pengkajian
penerapan teknologi anjuran di bidang peternakan dan kesehatan
hewan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
v. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
w. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan sasaran
kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan;
x. melaporkan pelaksanaan program dan kegiatan fungsi pelaksana
Urusan Pemerintahan di bidang pertanian dan pangan baik secara
lisan maupun tertulis kepada Bupati;
y. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai tugas dan fungsinya;
z. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Kepala Dinas dibantu

oleh seorang Sekretaris dan lima orang Kepala Bidang.
Sekretariat mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan dan pelaksanaan program, keuangan, umum dan kepegawaian,
hukum, hubungan masyarakat dan organisasi serta pengoordinasian
perencanaan dan pelaporan bidang di lingkungan Dinas.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai

fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan bidang program, keuangan, umum dan kepegawaian;
b. pengelolaan dan pelayanan program, keuangan dan administrasi
umum, hukum, hubungan masyarakat dan organisasi untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas;
c. pengoordinasian pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan di
lingkungan Dinas;
d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris Dinas. Sekretaris mempunyai
tugas:
a. merumuskan program dan rencana kerja serta rencana kegiatan

kesekretariatan;
keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
kesekretariatan;
c. memberi petunjuk, arahan serta membagi tugas kepada bawahan

dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
d. menyelenggarakan konsultasi dan koordinasi dengan pihak terkait;
e. merumuskan bahan kebijakan teknis kesekretariatan sesuai dengan

peraturan perundangundangan diatasnya sebagai bahan kajian
pimpinan;
f. mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan program,

keuangan, umum dan kepegawaian berdasarkan data yang masuk dan
pemantauan lapangan;
g. mengoordinasikan perencanaan program antar bidang sesuai dengan

ketentuan yang berlaku;
h. mengoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan anggaran sesuai

dengan ketentuan yang berlaku;
i. mengoordinasikan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian,

serta pelayanan terkait hukum, hubungan masyarakat dan organisasi
Dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
j. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan

k. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan sasaran
l. melaporkan pelaksanaan program dan kegiatan kesekretariatan;
m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas

merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan
kegiatan di Bidang Perbenihan dan Perlindungan, Produksi, Pengolahan
dan Pemasaran Tanaman Pangan dan Hortikultura. Untuk melaksanakan
tugas tersebut bidang tanaman pangan dan Hortikultura mempunyai
fungsi:
pelaksanaan kegiatan di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura;
b. pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan di Bidang Tanaman Pangan
dan Hortikultura;
c. pengoordinasian dan pengendalian pelaksanaan kegiatan di Bidang
Tanaman Pangan dan Hortikultura;
d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya;
Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai
tugas:
a. merencanakan operasional program dan rencana kerja serta rencana
kegiatan di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura;
keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis di Bidang
Tanaman Pangan dan Hortikultura;
c. memberi petunjuk, arahan, serta membagi tugas kepada bawahan
dalam pelaksanaan tugas;
d. mengoordinasikan pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan / sesuai
e. menyelenggarakan konsultasi dan koordinasi dengan pihak terkait;
f. merumuskan bahan kebijakan teknis di Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura sesuai peraturan perundangundangan sebagai bahan
kajian pimpinan;
g. menyediakan perumusan kebijakan penggunaan benih, agar sesuai
dengan standar mutu benih melalui pengembangan sistem informasi
perbenihan dan pengujian serta penyebarluasan benih varietas
unggul;
h. melaksanakan pembinaan pendirian penangkar/produsen benih,
i. melaksanakan pembinaan di Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura;
j. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan pengembangan
tanaman pangan dan hortikultura;
k. melaksanakan bimbingan penanganan panen, pasca panen dan
pengolahan hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura dengan
penerapan teknologi dan standar unit pengolahan, alat transportasi,
unit penyimpanan guna meningkatkan mutu hasil;
l. melaksanakan bimbingan guna lebih memberdayakan lembaga kredit
agribisnis guna membantu meningkatkan usaha tani di daerah;
m. memberikan bimbingan penerapan pedoman teknis pola tanam guna
peningkatan mutu hasil pertanian;
n. melaksanakan bimbingan dan fasilitasi pemasaran hasil pertanian
tanaman pangan dan hortikultura melalui penyelenggaraan dan ikut
serta dalan even promosi serta penyebarluasan informasi pasar dan
pengawasan harga komoditas pertanian;
o. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
p. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan sasaran
q. melaporkan pelaksanaan program dan kegiatan di Bidang Tanaman
Pangan dan Hortikultura;
r. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Bidang Perkebunan mempunyai tugas merumuskan kebijakan,

mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di Bidang
Perkebunan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Perkebunan
mempunyai fungsi:

pelaksanaan kegiatan di Bidang Perkebunan;
b. pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan di Bidang Perkebunan;
Perkebunan;
dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Perkebunan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

mempunyai tugas:

kegiatan di Bidang Perekebunan;

Perkebunan;

f. merumuskan bahan kebijakan teknis di Bidang Perkebunan sesuai

peraturan perundangundangan sebagai bahan kajian pimpinan;
g. menyediakan bahan perumusan kebijakan dalam hal rehabilitasi,

konservasi, optimasi dan pengendalian lahan perkebunan di daerah
agar sesuai dengan peruntukan guna menetapkan luas baku lahan
pekebunan;
h. menyediakan bahan pertimbangan teknis pemberian izin industri hasil
perkebunan skala daerah dan pemanfaatan kawasan perkebunan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;
i. merumuskan bahan kebijakan dalam hal rehabilitasi, konservasi,

optimasi dan pengendalian kawasan perkebunan agar sesuai dengan
peruntukan;
j. mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan, pengawasan dan

pengamanan lahan perkebunan;
k. merumuskan kebijakan dan pembinaan penggunaan benih/bibit agar
sesuai dengan standar mutu benih/bibit tanaman perkebunan melalui
pengembangan sistem informasi pembibitan dan pengujian serta
penyebarluasan bibit varietas unggul; .
l. melaksanakan bimbingan, supervisi, konsultasi, pemantauan dan

evaluasi bidang perkebunan skala daerah;
m. memberikan bimbingan penerapan pedoman teknis pola tanam guna

peningkatan mutu hasil tanaman perkebunan di daerah;
n. melaksanakan penanganan serangan hama/penyakit dengan

menerapkan sistem PHT guna menjaga kualitas hasil perkebunan;
o. melaksanakan bimbingan penanganan panen, pasca panen dan

pengolahan hasil perkebunan dengan penerapan teknologi dan standar
unit pengolahan, alat transportasi, unit penyimpanan guna
meningkatkan mutu hasil perkebunan;
p. melaksanakan bimbingan dan fasilitasi pemasaran hasil perkebunan
melalui promosi dan penyebarluasan informasi pasar serta pengawasan
harga komoditas perkebunan;
q. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan

r. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan sasaran
s. melaporkan pelaksanaan program dan kegiatan Bidang Perkebunan

kepada atasan;
t. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai tugas

menyiapkan perumusan kebijakan, mengoordinasikan, membina dan
mengendalikan kegiatan di Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Peternakan dan Kesehatan
Hewan mempunyai fungsi:

pelaksanaan kegiatan di Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan;
b. pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan di Bidang Peternakan dan
Kesehatan Hewan;
Peternakan dan Kesehatan Hewan;
Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan dipimpin oleh seorang

Kepala Bidang yang mempunyai tugas:

kegiatan di Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan;

Peternakan dan Kesehatan Hewan;

f. merumuskan bahan kebijakan teknis di Bidang Peternakan dan

Kesehatan Hewan sesuai peraturan perundangundangan sebagai
bahan kajian pimpinan;
g. melaksanakan pengkajian dan fasilitasi penerapan teknologi di bidang
teknik produksi;
h. mengarahkan dan fasilitasi bimbingan tehnik produksi kepada

masyarakat agar menghasilkan ternak yang sesuai dengan mutu yang
ditentukan;
i. menyiapkan petunjuk teknis dalam rangka pelayanan perizinan usaha
peternakan;
j. mengarahkan dan fasilitasi pelaksanaan bimbingan dalam rangka

meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tenaga kerja sektor
peternakan agar usaha peternakan masyarakat dapat berkembang;
k. mengoordinasikan dan mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan
kegiatan monitoring, pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan
serta kesehatan masyarakat veteriner;
l. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan

m. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan sasaran
n. melaporkan pelaksanaan program dan kegiatan Bidang Peternakan dan
Kesehatan Hewan kepada atasan;
o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan mempunyai tugas

merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan
kegiatan penyediaan lahan, irigasi, pupuk, pestisida, alat dan mesin serta
penyuluhan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Prasarana,
Sarana dan Penyuluhan mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan;
b. perencanaan program Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis dan pengembangan Bidang Prasarana,
Sarana dan Penyuluhan;
d. pengendalian Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan;
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan dipimpin oleh seorang

Kepala Bidang yang mempunyai tugas:
a. menyusun rencana program dan kegiatan Bidang Prasarana, Sarana
dan Penyuluhan berdasarkan peraturan perundangundangan yang
berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan;
b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundangundangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;
c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk guna meningkatkan kelancaran
pelaksanaan tugas;
d. mengoordinasikan seluruh Seksi di lingkungan Bidang untuk
mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
e. melaksanakan bimbingan dan pengawasan pengembangan lahan
pertanian, perkebunan dan peternakan sesuai dengan kondisi
lapangan guna mendukung peningkatan produksi usaha pertanian,
perkebunan dan peternakan;
f. melaksanakan bimbingan dan pengawasan pengembangan sumber
sumber air sesuai dengan kondisi lapangan guna mendukung
peningkatan produksi usaha pertanian, perkebunan dan peternakan;
g. melaksanakan bimbingan dan pengawasan kelembagaan Perkumpulan
Petani Pemakai Air (P3A), Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air
(GP3A) dan Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) serta
Perkumpulan Petani Pemakai Air Tanah (P3AT;
h. melaksanakan bimbingan dan pengawasan dalam hal penggunaan alat
dan mesin pertanian agar sesuai standart mutu dan sesuai kebutuhan
lokalita dengan melakukan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan
alat dan mesin pertanian;
i. memberikan fasilitasi dan pemantauan serta pengawasan izin usaha
pertanian di Daerah guna mencegah terjadinya penyimpangan
penyimpangan;
j. melaksanakan bimbingan terhadap penerapan standart mutu pupuk
sesuai dengan standart yang telah ditetapkan dan melakukan
pengawasan terhadap pengadaan, peredaran dan penggunaan pupuk di
wilayah Daerah guna menjamin ketersediaannya dalam mendukung
peningkatan usaha pertanian;
k. melaksanakan bimbingan terhadap penerapan standart mutu pestisida
serta pengawasan terhadap penyediaan, penyaluran dan penggunaan
pestisida di Daerah guna mendukung produksi pertanian;
l. melaksanakan monitoring, mengevaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan kinerja;
m. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan;
n. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas;
o. meningkatkan dan mengembangkan kwalitas aparat dalam rangka
pelayanan prima kepada masyarakat/petani;
p. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
2.2. Sumber Daya Dinas Pertanian dan Pangan
A. Sumber Daya Manusia
Pemerintahan yang baik (good governance) adalah prasyarat

bagi terbentuknya pemerintahan yang efektif dan demokratis. Good
governance digerakkan oleh prinsipprinsip partisipatif, penegakan
hukum yang efektif, transparan, responsif, kesetaraan, visi strategis,
efektif dan efisien, profesional, akuntabel dan pengawasan yang efektif.
Berkaitan dengan hal tersebut, peningkatan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan khususnya sumberdaya aparatur harus menjadi salah
satu prioritas penting dan strategis dalam program saat ini dan di
masa yang akan datang. Sumber daya aparatur pemerintah menempati
posisi strategis yang bukan saja mewarnai melainkan juga menentukan
arah ke mana suatu daerah akan dibawa.
Pemerintah daerah adalah implementator kebijakan publik
yang mengemban tugas dari fungsifungsi pelayanan, perlindungan
dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintahan di
masa mendatang adalah pemerintahan yang cerdas, yang mampu
menerjemahkan kebijakan publik ke dalam langkahlangkah
operasional yang kreatif dan inovatif dengan berorientasi pada
kepentingan masyarakat. Pemerintahan yang cerdas hanya bisa
diwujudkan jika aparaturnya cerdas.
Pelaksanaan good governance yang menganut prinsip

kesetaraan juga sudah selayaknya memberikan peluang yang sama
bagi setiap pegawai lakilaki dan perempuan dalam pembagian tugas di
pemerintahan. Sekarang sudah tidak ada lagi pekerjaan atau tugas
yang hanya boleh dipegang atau diberikan kepada pegawai lakilaki
saja atau perempuan saja. Pemberian pekerjaan atau tugas adalah
berdasarkan kemampuan atau kompetensinya.
Terkait dengan hal tersebut dapat dijelaskan bahwa jumlah

aparatur Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak sampai
dengan akhir bulan April Tahun 2016 berjumlah 70 orang. Komposisi
kepegawaian Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak
berdasarkan eselon/jabatan lengkap dengan jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel 2.1. Sedangkan komposisi kepegawaian berdasarkan
golongan, tingkat pendidikan dan pegawai Non PNS berturutturut
dapat dilihat pada tabel 2.2, 2.3, dan 2.4
Tabel 2.1.
Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Eselon/Jabatan
Berdasarkan tabel 2.1 tentang Kondisi Kepegawaian
Berdasarkan Eselon/jabatan di atas dapat dijelaskan bahwa
perbandingan jumlah pegawai lakilaki dan perempuan Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak yaitu 40 : 35 atau 53,3% laki
laki dan 46,7% perempuan. Dengan demikian dapat simpulkan bahwa
jumlah pegawai lakilaki masih lebih banyak dari pada pegawai
perempuan.
Untuk jabatan eselon II sebanyak 1 jabatan yaitu Kepala Dinas
dipegang oleh pegawai lakilaki. Sedangkan untuk jabatan eselon III
yaitu sebanyak 6 jabatan, berjumlah sama antara pegawai lakilaki dan
perempuan yaitu sebanyak 3 jabatan atau 50 % dipegang oleh pegawai
lakilaki, sedangkan 3 jabatan lagi atau 50 % dipegang oleh pegawai
perempuan.
Berbeda dengan eselon III, jabatan eselon IV sebanyak 34

jabatan justru lebih banyak dipegang oleh pegawai perempuan dari
pada lakilaki dengan perincian: 16 jabatan atau 53,3% dipegang oleh
pegawai perempuan dan 14 jabatan atau 46,7% dipegang oleh pegawai
lakilaki. Dan masih ada 4 jabatan eselon IV yang belum terisi. Selisih
yang tidak terlalu banyak menunjukkan bahwa staf lakilaki dan
perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk menduduki
eselon IV. Namun, kompetensi perempuan di eselon III dan IV perlu
ditingkatkan lagi di masa yang akan datang agar lebih berpeluang
mengisi jabatan/eselon yang lebih tinggi.
Tabel 2.2.
Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Golongan

berdasarkan golongan di atas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 11
orang atau 14,7 % pegawai Dinas Pertanian dan Pangan kabupaten
Demak adalah merupakan pegawai Golongan IV dan 46 orang atau
61,3 % adalah pegawai golongan III sedangkan sisanya sebanyak 18
orang atau 24 % adalah pegawai golongan II.
Dengan demikian dapat dilihat bahwa pegawai Dinas Pertanian
dan Pangan Kabupaten Demak didominasi oleh pegawai golongan III
dan IV dengan jumlah 57 orang atau 82%. Kondisi ini merupakan
modal dasar yang penting dalam peningkatan kinerja Dinas Pertanian
dan Pangan Kabupaten Demak secara umum.
Tabel 2.3.
Kondisi Kepegawaian PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan
TINGKAT PENDIDIKAN PNS DINPERTA
1.39%
2.78% S2
S1 16.67%
13.89% Diplom
a
SLTA
SLTP
SD
20.83%
44.44%
TINGKAT PENDIDIKAN PNS PEREMPUAN DINPERTA
15.63
3.13% %
3.13%
21.88 S2
% S1
Diploma
SLTA
SLTP
SD
56.25
%
TINGKAT PENDIDIKAN PNS LAKILAKI DINPERTA
2.50
2.50 S2
17.50
%% % S1
22.50
% Diploma
SLTA
SLTP
SD
20.00 35.00
% %
berdasarkan tingkat pendidikan di atas dapat dijelaskan bahwa
sebanyak 10 orang atau 13,3 % pegawai Dinas Pertanian dan Pangan
kabupaten Demak adalah merupakan pegawai dengan tingkat
pendidikan S2 (Magister), sebanyak 34 orang atau 45,3 % adalah
pegawai dengan tingkat pendidikan S1 (Sarjana), sebanyak 14 orang
atau 18,7 % adalah pegawai dengan pendidikan setingkat D3,
sedangkan sisanya yaitu sebanyak 12 orang atau 16 % adalah pegawai
dengan tingkat pendidikan SLTA ke bawah.
Kapasitas dan kapabilitas karyawan berkaitan erat dengan

tingkat pendidikannya. Kondisi ini merupakan modal dasar yang
penting dalam peningkatan kinerja Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Demak secara umum.
Tabel 2.4.
Kondisi Kepegawaian Non PNS
B. Aset/Modal
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak menempati

gedung yang berdiri di atas lahan seluas milik Pemerintah Kabupaten
Demak yang beralamat di Sultan Fatah No. 1 Demak. Lokasi Kantor
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak yang berada pada jalur
pantura memudahkan aksesibilitas dari dan menuju kantor Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak. Lokasi yang terpisah dari
kompleks perkantoran Pemerintah Kabupaten Demak di Jalan Kyai
Singkil memberi peluang untuk menyelenggarakan kegiatan secara
lebih mandiri dan terfokus. Sarana pendukung kelancaran
pelaksanaan pekerjaan seperti kendaraan dinas maupun peralatan
penunjang pekerjaan (komputer, peralatan perkantoran dan lainlain)
tersedia dalam jumlah dan kualitas memadai dengan anggaran untuk
pemeliharaan yang cukup memadai pula.
Permasalahan pada aset, sarana dan prasarana di Dinas

Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak yaitu kapasitas gedung yang
masih kurang memadai. Gedung kantor sekretariat dan gedung kantor
bidang terpisah dengan jarak kurang lebih 1 kilometer yang
mengakibatkan penyelenggaraan kegiatan menjadi kurang efisien.
Permasalahan lain dalam pengelolaan barang berkaitan dengan
inventarisasi aset adalah banyaknya barang yang sudah rusak tetapi
belum dilakukan penghapusan, serta tidak tersedianya tempat
penyimpanan yang memadai untuk barang dan dokumen.
Secara umum kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki

dalam mendukung pelaksanaan kinerja Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Demak dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5.
Rekapitulasi Aset, Sarana dan Prasarana
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak
C. Unit Usaha yang Masih Beroperasi
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak memiliki

empat Unit Pelaksana Teknis Daerah, yaitu UPTD Klinik Pertanian,
UPTD Pengembangan Ternak, UPTD Pengolahan Hasil Pertanian dan
UPTD Balai Benih Pertanian. Dari keempat UPTD tersebut, tiga
diantaranya turut berkontribusi menyumbang Pendapatan Asli Daerah
(PAD), yaitu UPTD Pengembangan Ternak dengan Rumah Pemotongan
Hewan (RPH), UPTD Pengolahan Hasil Pertanian dengan Lumbung
Desa Modern (LDM) dan UPTD Balai Benih Pertanian dengan Balai
Benih Kalianyar dan Balai Benih Kalikondang.
Tabel 2.6 memperlihatkan perkembangan jumlah target dan realisasi

pendapatan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak dari tahun
20112015.
Tabel 2.6.
Pendapatan Dinas Pertanian dan Pangan Tahun 20112015
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak
Tabel 2.7
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak
Tahun 2011 – 2015
A. BIDANG PERTANIAN
Bidang pertanian merupakan urusan pilihan yang

dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Untuk mendukung keberhasilan
pelaksanaan urusan tersebut, pada awal penyusunan Renstra tahun
20112015, Dinas Pertanian (sebelum menjadi Dinas Pertanian dan
Pangan) melaksanakan program pokok sebagai berikut :
1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan
2) Program Pengembangan Agribisnis
3) Program Peningkatan Sumberdaya Manusia dan Kesejahteraan
Petani
4) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Dalam perkembangannya, Dinas Pertanian merasa perlu

menambah beberapa program untuk menjalankan tugas pokok dan
fungsinya, sehingga pada akhir tahun 2015, Dinas Pertanian Pangan
memiliki programprogram sesuai dengan Permendagri Nomor 13
tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah sebagai
berikut :
1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani;
2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan;
3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan;
4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan;
5. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan;
6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak;
7. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan;
8. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan;
9. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Program Dinas Pertanian Kabupaten Demak yang pertama

adalah Program Peningkatan Ketahanan Pangan. Program ini diukur
berdasarkan indikator luas areal tanam, luas areal panen dan produksi
beberapa komoditas utama Kabupaten Demak yaitu padi, jagung,
kedelai, kacang hijau, bawang merah, cabai, belimbing, jambu air,
kelapa, kapok randu, tebu dan tembakau. Selain indikator tersebut,
program ini juga diukur berdasarkan indikator jumlah populasi ternak,
jumlah produksi daging dan jumlah produksi telur.
Pada tabel 2.7 terlihat bahwa luas areal tanam jagung, kacang
hijau dan bawang merah telah melebihi target yang ditetapkan;
sedangkan target luas tanam padi, kedelai dan cabai tidak tercapai.
Target luas tanam padi pernah tercapai pada tahun 20112103 namun
menunjukkan penurunan pada tahun 2014 dan 2015. Hal ini dapat
disebabkan oleh dua hal yaitu alih komoditas dan alih fungsi lahan
(dari pertanian ke non pertanian), terlihat dari naiknya areal luas
tanam jagung dan bawang merah yang keduanya menggunakan lahan
sawah dalam budidayanya. Target luas tanam kedelai tidak tercapai
bahkan cenderung menurun karena penjualan komoditas pesaingnya
(kacang hijau dan jagung) lebih menguntungkan, budidaya kacang
hijau dan jagung juga lebih mudah dan jaminan keberhasilan
panennya pun lebih tinggi. Sedangkan untuk cabai, target areal luas
tanam memang belum tercapai, namun menunjukkan tren kenaikan
tiap tahunnya, sehingga cabai masih dimasukkan sebagai komoditas
yang potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Demak.
Pada umumnya, target produksi komoditas utama Kabupaten
Demak tercapai tiap tahunnya. Rasio realisasi tertinggi dicapai oleh
jagung dan bawang merah, sedangkan rasio terendah dipegang oleh
cabai dan kedelai. Meskipun demikian, cabai menunjukkan tren
peningkatan produksi sehingga masih potensial untuk dikembangkan.
Target produksi belimbing dan jambu air sebagai komoditas lokal
unggulan daerah selalu tercapai tapi menunjukkan tren menurun
sehingga komoditas ini perlu mendapatkan perhatian di masa
mendatang.
Target luas panen dan produksi komoditas perkebunan

(kelapa, kapok randu, tebu dan tembakau) tercapai sampai akhir
periode renstra kecuali pada produksi kelapa yang hanya mencapai
88% di tahun 2015. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi tanaman
kelapa mulai banyak yang tidak produktif selain juga adanya ancaman
hama wangwung. Target populasi ternak, produksi daging dan
produksi telur selalu tercapai pada angka di atas 100%.
Keberhasilan program pengembangan agribisnis dapat dilihat
dari pencapaian target jumlah sentra agribisnis, produktivitas
komoditas utama dan jumlah kemitraan usaha agribisnis dan
pemasaran hasil produksi. Target produktivitas tiap komoditas hampir
selalu tercapai tiap tahun. Pada akhir tahun 2015 target produktivitas
kacang hijau, belimbing dan jambu air tidak tercapai. Demikian halnya
jumlah sentra agribisnis dan kemitraan yang tidak dapat tercapai
karena masih belum optimalnya fungsi promosi produk agribisnis
sehingga format promosi maupun kuantitas kegiatan promosi perlu
ditingkatkan lagi.
Nilai tukar petani dan jumlah sumberdaya pertanian yang

mengikuti pelatihan merupakan indikator program selanjutnya, yaitu
program peningkatan sumberdaya manusia serta kesejahteraan petani.
Jika dilihat dari indikator tersebut, maka fungsi Dinas Pertanian dan
Pangan dalam hal pembinaan telah dilaksanakan dengan tercapainya
target jumlah sumberdaya pertanian yang dikirim untuk mengikuti
pelatihan maupun bimbingan teknis.
Tugas Dinas Pertanian dalam hal rehabilitasi dan konservasi
juga telah dilaksanakan terlihat dari luas lahan hutan rakyat dan
mangrove yang meningkat tiap tahun dan melebihi rasio 100% dari
target yang ditetapkan.
Tabel 2.8
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
Dinas Pertanian Kabupaten Demak
Tahun 2011 – 2015
Peningkatan alokasi anggaran berbanding lurus dengan

penyerapan anggarannya. Penyerapan anggaran pada Dinas Pertanian
dan Pangan Kabupaten Demak ratarata diatas 90 %, kecuali pada
tahun 2015. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2015 telah berlaku
UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
yang dipertajam dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 900/4627/SJ tentang Penajaman Ketentuan Pasal
298 ayat (5) UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah yang mensyaratkan penerima manfaat harus
berbadan hukum Indonesia, sedangkan semua kelompok
tani/penerima manfaat belum memiliki sertifikat badan hukum
Indonesia, sehingga waktu pelaksanaan sangat terbatas. Selain itu,
adanya penambahan anggaran sebesar Rp 28.087.100.000, yang
merupakan DAK Tambahan yang efektif baru mulai dapat
dilaksanakan pada bulan September 2015. Adapun permasalahan pada
tahuntahun yang lain disebabkan adanya pelaksanaan kegiatan yang
harus menunggu musim tanam yaitu sekitar bulan September di
samping adanya kegiatan yang dilaksanakan pada APBD perubahan
(sekitar bulan Oktober) sehingga waktu pelaksanaan menjadi terbatas.
Kecermatan dalam menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA)
yang menjadi pedoman pelaksanaan program/kegiatan baik dari sisi
anggaran maupun dari indikator kinerja turut menentukan serapan
dan alokasi anggaran yang dibutuhkan.
B. BIDANG PANGAN
Bidang pangan merupakan urusan wajib yang dilaksanakan
oleh pemerintah daerah. Berdasarkan pada matrik pengukuran
pencapaian sasaran maka dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian
target kinerja dari Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Demak (sebelum bergabung dengan Dinas
Pertanian dan Pangan) berkategori Sangat Baik. Adapun evaluasi
rencana strategis tahun 20112015disajikan pada Tabel 2.6.
Kondisi capaian kinerja tahun 2011 2015 Bappeluh dan KP

adalah sebagai berikut :
1. Regulasi / aturan hukum yang menyangkut ketahanan pangan

selama kurun waktu tahun 2011 – 2015 sudah tercapai 100%
karena dalam pelaksanaan kegiatan sudah berdasarkan pada
Peraturan Bupati dan Surat Keputusan dari Kepala Daerah dan
Kepala Badan.
2. Sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Ketahanan Pangan
bahwa target ketersediaan energi sebesar 2200 kkal/kapita/hari,
ketersediaan protein 57 gram/kapita/hari, sedangkan di Kab.
Demak tahun 2015 ketersediaan energi sudah tercapai 2.475
kkal/kapita/hari, protein 60,69 gram/kapita/hari.
3. Kondisi cadangan pangan di Kab. Demak sudah mantap karena
setiap tahun Kab. Demak surplus ± 200 ribu ton, namun karena
distribusi pangan di Kab. Demak sangat mobil sehingga untuk
antisipasi terjadinya kerawanan pangan perlu dioptimalkan juga
cadangan pangan baik di tingkat rumah tangga maupun cadangan
pangan pemerintah.
4. Kondisi ketersediaan informasi pasokan harga dan akses pangan di
daerah mencakup komoditas gabah/beras, kedelai, daging sapi,
daging ayam, telur minyak goreng, gula pasir, cabe merah. Data
tersedia dalam mingguan, bulanan, kuartal, tahunan dan data
gabah/beras tersedia dalam laporan harian. Pada tahun 2015
mencapai nilai 100 %.
5. Aspek stabilitasi harga dan pasokan pangan dapat dipantau dari
indikator tingkat perkembangan harga dan pasokan pangan.
Kondisi saat ini jika dihitung stabilitas harga pada tahun 2015
baru mencapai 73,15% dan akan selalu dijaga stabilitasnya dengan
cara pemantauan efektif terhadap pasarpasar di Kab. Demak.
6. Pola pangan Harapan adalah indeks perhitungan susunan beragam
pangan yang didasarkan pada sumbangan energi dari kelompok
pangan utama baik secara absolut maupun dari pola ketersediaan
konsumsi pangan. Nilai capaian skor Pola Pangan Harapan dalam
komposisi kelompok pangan utama yang bila dikonsumsi dapat
memnuhi kebutuhan energi dan zat gizi lainnya, dimana dengan
semakin tinggi skor PPH maka konsumsi pangan semakin beragam,
bergizi dan seimbang. Pada tahun 2015 nilai PPH sudah mencapai
91,4 %.
7. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan, keamanan pangan
merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah
pangan dari pencemaran biologis dan kimia dan benda lain yang
mengganggu, merugikan dan membahayakan manusia, pada hal
ini Bappeluh KP sudah bekerjasama dengan instansi terkait misal
Dinas Kesehatan, PKK Kabupaten, Disdikpora dalam hal keamanan
pangan di tingkat siswa/pelajar juga Bappeluh KP melakukan
sidak ke pasar tradisional maupun modern bersama Badan
Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah. Saat ini nilai persentase
keamanan pangan tahun 2015 adalah sudah mencapai 86,36 % .
Karena masih kekurangan tenaga ahli dan alat penguji sampel
meskipun demikian upaya upaya dalam pengawasan keamanan
pangan dicapai dengan pemenuhan pelatihan tenaga ahli dan
pengadaan alat.
8. Kerawanan pangan adalah suatu kondisi ketidakcukupan pangan
yang dialami daerah, masyarakat atau rumah tangga pada waktu
tertentu untuk memenuhi standar kebutuhan fisiologis bagi
pertumbuhan dan kesehatan masyarakat. Penanganan rawan
pangan dilakukan melalui pencegahan kerawanan pangan untuk
menghindari terjadinya rawan pangan di Kab. Demak sedini
mungkin dan melakukan penanggulangan kerawanan pangan pada
Kab. Demak yang rawan kronis melalui programprogram sehingga
rawan pangan di Kab. Demak dapat tertangani, dan
penanggulangan daerah transien malalui bantuan sosial.
Persentase penanganan daerah rawan pangan di Kabupaten Demak
pada tahun 2015 sudah mencapai 60 %.
9. Peningkatan SDM Penyuluh di Kabupaten Demak, sudah cukup
memadai dilihat dari kualitas dan kuantitasnya, namun perlu
diadakan Bimtek dan Diklat Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur
Penyuluh untuk merespon perkembangan tehnologi dan informasi
pangan yang cepat.
10. Ketersediaan pangan utama di Kabupaten Demak yaitu padi, sudah
mencapai 356 ton, hal ini sebenarnya sudah mampu mencukupi
kebutuhan konsumsi dari masyarakat Demak sendiri , akan tetapi
karena Demak merupakan lumbung pangan nasional maka
ketersediaan pangan dari tahun ke tahun tetap perlu ditingkatkan.
11. Peningkatan SDM Pelaku Utama dan Pelaku Usaha di Kabupaten
Demak. Untuk memudahkan pelaku utama dalam berkonsultasi,
maka perlu merencanakan program kegiatan atau koordinasi
berupa pelatihan pendampingan maupun membuka klinik
konsultasi agribisnis bagi Petani, Kelompok Tani, Gapoktan,
Kelompok wanita Tani.
Tabel 2.6
PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN SKPD
TAHUN 2011– 2015
SKPD : BAPPELUH KP
KABUPATEN : DEMAK
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pa
Fungsi Target
NO Target SPM
IKK
SKPD 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
100,00 100 100, 100,0 100, 100,0 100, 100, 100, 100, 100, 100,
1 Regulasi ketahanan Pangan (%) ,00 00 0 00 0 00 00 00 00 00 00
100,00 100,00 100 100, 100,0 100, 100,0 100, 100, 100, 100, 100, 100,
2 Penguatan Cadangan pangan ,00 00 0 00 0 00 00 00 00 00 00
3 Ketersediaan Energi dan Protein
100,00 100,00 100 100, 100,0 100, 100,0 100, 100, 100, 100, 100, 100,
,00 00 0 00 0 00 00 00 00 00 00
Per Kapita
90,00 90,00 40 60 80,0 90, 40,0 60, 80, 86, 100, 100, 100,
Pengawasan dan Pembinaan
4 ,00 ,00 0 00 0 00 00 36 00 00 00
Keamanan Pangan
5 Ketersediaan Informasi Pasokan, 100,00 100,00 100 100, 100,0 100, 100,0 100, 100, 100, 100, 100, 100,
,00 00 0 00 0 00 00 00 00 00 00
Harga dan Akses Pangan di
Daerah
Stabilitas Harga dan Pasokan 90,00 90,00 87 88 89,0 90, 87,0 88, 89, 73, 100, 100, 100,
6 ,00 ,00 0 00 0 00 00 15 00 00 00
Pangan
93,80 93,80 90 91 92,5 93, 89,8 90, 90, 91, 99, 98, 97,
7 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) ,08 ,32 6 80 0 10 70 40 69 66 99
Penanganan Daerah Rawan 60,00 60,00 42 48 54,0 60, 42,0 50, 54, 60, 100, 104, 100,
8 ,00 ,00 0 00 0 00 00 00 00 17 00
Pangan
80,00 65 70 75,0 80, 65,0 69, 100, 80, 100, 98, 133,
9 Peningkatan SDM Penyuluh ,00 ,00 0 00 0 00 00 00 00 57 33
352,49 352,49 322 332, 342,3 352, 319,2 321, 311, 356, 99, 96, 90,
10 Ketersediaan Pangan Utama ,03 18 3 49 3 00 29 53 13 63 93
74,96 39 47 55,8 74, 40,0 47, 100, 90, 100, 99, 179,
Peningkatan SDM Pelaku Utama
11 ,93 ,38 4 96 0 00 00 00 18 20 08
dan Pelaku Usaha
Tabel 2.7.
ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN SKPD
TAHUN 2011 2015
SKPD : Bappeluh KP
KABUPATEN : DEMAK (dalam ribuan)
Anggaran pada Thn ke Realiasi Anggaran pada Thn ke Rasio antr Realisasi & Anggaran Th ke
Uraian 2016 2016 2016

201
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015
1
Juli Juli
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1.Program
230.16
Pelayanan 0
Administrsi
241.000 267.8 275.96 346.121 341.120 225.318 235.443 264.059 274.509 343.177 164.08 97, 97,69 98,60 99,47 99,15 48,10
Perkantoran 20 5 9 90
PROGRAM
PENINGKATAN 98,
89.070 772.4 772.49 2.572.44 2.597.220 88.008 771.306 2.532.2 99,08 99,85 50,59
81
Sarana 1.471.67 97 7 4 1.458.0 771.306 17 1.313. 99,85 98,44
Prasarana 6 97 839
Perkantoran
Program
peningkatan 20.000 40.000 40.000 40.000 20.000 40.000 40.000 40.000 100,0
disiplin aparatur 100,0 100,0
. 0
0 100,0 0
0
Program
peningkatan 93.040 60.000 93.040 37.975 99,36 63,29
kapasitas 170.0 136.000 170.000 170.000 135.125 100,0 100,0
00 170.00 0 100,0 0
sumber daya
aparatur 0 0
Program
peningkatan 9.000 20.000 75.000 9.000 20.000 53.954 99,86 71,94
pengembangan 160.000
sistem 110.0 110.000 159.770 100,0 100,0 100,0
pelaporan 00 0 0 0
capaian kinerja
dan keuangan
Program

Peningkatan 99,47 40,60
Kesejahteraan 489.800 680.000 370.000
Petani 380.0 686.00 486.820 376.982 671.730 676.396 150.23 99,39 99,21 97,92
00 0 2
Program Pening
katan 98,
Ketahanan 1.865. 970.000 1.106.784 1.587.8 1.842.4 98,90 99,71 99,58 26,96
74
1.120. 1.306.80 1.592. 924 1.083.000 1.292.4 40 45 965.883 291.96 98,74
Pangan
933 0 500 53 3
Program

Peningkatan 70.00 70.000 52,30
Pemasaran Hasil 205.000 157.000 270.000 157.000 99,96 100,0 100,0 100,0
0
125.00 204.921 125.000 141.20 0 0 0
Produksi
Pertanian/Perke 0 7
bunan
Program
Peningkatan 99,62 86,19
Penerapan 377.000 330.000 195.000
Teknologi 205.0 125.00 375.595 204.800 125.000 328.750 168.07 99,63 99,90 100,0
Pertanian/Perke 00 0 4 0
bunan
Program
Peningkatan 25.000 18.460 73,84
Produksi
Pertanian/Perke
bunan
Program

Pemberdayaan 85.00 85.000 99,97 56,80
Penyuluh 250.00 315.000 270.000 100
0
Pertanian/Perke 175.00 249.975 171.810 314.900 153.36 99,99 98,18
bunan Lapangan 0 0
Program 99.850
Peningkatan 72.74 25.000 72.441 19.300 77,20
Produksi Hasil 100.000
1
Peternakan 99,85 99,59
Program
Pengembangan 99,
Diversivikasi 275.577
92
dan Pola 275.79
Konsumsi 5
Pangan
Program
Peningkatan 83,
Mutu dan 1.157.910
16
Keamanan 1.392.
Pangan 375
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian dan
Pangan Kabupaten Demak
A. Tantangan
1. Belum optimalnya produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan
dan peternakan.
2. Masih adanya kasus kelangkaan pupuk, penggunaan pupuk dan
pestisida anorganik yang belum sesuai anjuran.
3. Masih kurangnya jumlah penangkar benih dan masih kurangnya
kesadaran petani menggunakan benih berlabel.
4. Banyaknya alsintan yang tidak dapat digunakan karena minimnya
pengetahuan petani terhadap penggunaanya dan spesifikasi alsin yang
tidak sesuai kondisi lokasi.
5. Perubahan iklim yang memicu bencana alam, serangan OPT dan
ancaman penyebaran penyakit hewan.
6. Infrastruktur pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan
belum optimal.
7. Terbatasnya pengetahuan, ketrampilan dan sikap petani dalam
pengembangan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan.
8. Semakin terbatasnya tenaga kerja trampil dan produktif yang mau
bekerja di sektor pertanian.
9. Rendahnya posisi tawar petani di musim panen raya.
10. Masih adanya ancaman penyakit hewan endemik, zoonosis dan food
bourne disease.
11. Belum terpantaunya lalu lintas ternak, bibit ternak, obat hewan dan
produk hewan secara optimal.
12. Kurangnya jumlah SDM Dinas Pertanian dan Pangan, khususnya
untuk tenaga fungsional Pengawas Organisme Pengganggu Tananam,
Pengawas Mutu Benih/Bibit, Pengawas Mutu Pakan, Tenaga Medis dan
Paramedis Veteriner.
13. Laju alih fungsi lahan pertanian ke non sektor pertanian yang sulit
dikendalikan.
B. Peluang
1. Adanya komitmen dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi

melalui dana APBN maupun APBD Provinsi untuk peningkatan
produksi sektor unggulan seperti padi, jagung, kedelai, bawang merah
dan cabai melalui penambahan sarana dan prasarana pertanian.
2. Adanya pembagian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT)
yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi tanaman
perkebunan dan pemberdayaan petani.
3. Modernisasi dan mekanisasi pertanian tepat guna untuk
mengantisipasi berkurangnya tenaga produktif yang bekerja di sektor
pertanian.
4. Adanya kerjasama Kementerian Pertanian dengan Tentara Nasional
Indonesia, Kementerian Perdagangan dan Badan Urusan Logistik
dalam upaya peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai,
pengawasan pupuk bersubsidi serta penyerapan gabah dari petani
melalui sistem resi gudang.
5. Banyaknya kesempatan mengikuti pameran/expo baik tingkat
kabupaten, provinsi maupun nasional sebagai sarana promosi hasil
pertanian, perkebunan dan peternakan.
6. Meningkatnya minat masyarakat terhadap produk organik.
7. Meningkatnya permintaan dan daya beli masyarakat terhadap produk
asal hewan.
8. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya bahan
pangan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).
9. Adanya Undangundang dan Peraturan Pemerintah tentang alih fungsi
lahan
BAB III
ISUISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Permasalahanpermasalahan yang dihadapi Dinas Pertanian dan

Pangan selama menjalankan tugas dan fungsinya dipengaruhi oleh beberapa
faktor, baik internal maupun eksternal. Faktorfaktor tersebut dijabarkan
pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Unggulan Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih
A. Visi
Visi pembangunan daerah adalah visi kepala daerah dan wakil
kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala
daerah. Visi menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa
depan daerah yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan
selama 5 tahun sesuai misi yang diemban.
Sesuai dengan Visi dan Misi Kabupaten Demak yang tercantum
dalamRPJMD Kabupaten Demak Tahun 20162021, Visi Kabupaten
Demak Tahun 2016202, adalah :
“Terwujudnya Masyarakat Demak Yang Agamis Lebih Sejahtera,

Mandiri, Maju, Kompetitif, Kondusif, Berkepribadian Dan
Demokratis”
Adapun Penjabaran Visi di atas adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat Demak Yang Agamis
Yaitu kondisi masyarakat yang didalamnya tertanam nilainilai agama
yang melekat pada setiap perilaku warganya, ditambah dengan
simbolsimbol keagaamaan secara substansial yang melekat pada
setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintahnya.
2. Masyarakat Demak Yang Sejahtera
Yaitu terpenuhinya dua kriteria hidup masyarakat :
 Pertama, terpenuhinya kebutuhan pokok setiap individu rakyat;

baik pangan, sandang, papan, pendidikan, maupun
kesehatannya.
 Kedua, terjaga dan terlidunginya agama, harta, jiwa, akal, dan

kehormatan manusia. Dengan demikian, kesejahteraan tidak
hanya buah sistem ekonomi semata; melainkan juga buah sistem
hukum, sistem politik, sistem budaya, dan sistem sosial.
3. Masyarakat Demak Yang Mandiri
Yaitu meningkatnya kemampuan pemerintah dalam

menyelenggarakan kewenangannya, serta menciptakan kondisi
masyarakat yang memiliki kemampuan mengelola potensi dirinya
sendiri (sesuai dengan kapasitasnya masingmasing) untuk mengatasi
berbagai persoalan yang dihadapi. Masyarakat diposisikan sebagai
subyek bukan obyek, masyarakat turut berperan aktif dalam
pembangunan serta menjadikan masyarakat itu sendiri sebagai agent
of change bagi masyarakat lainnya. Kemandirian lebih dititik beratkan
pada prubahan pola pikir, pemerintah berperan sebagai inisiator,
fasilitator program pemberdayaan masyarakat, sehingga pada saatnya
meminimalisir ketergantungan dan harapan bantuan pihak lain.
4. Masyarakat Demak Yang Maju
Yaitu masyarakatDemak yang mampu membawa daerahnya berada

di depan dibanding daerahdaerah lain dilihat dari aspek
pendidikan, kesehatan, perekonomian, infrastruktur, tata kelola
pemerintahan, keagamaan dan berbagai sendi kehidupan lainnya
dengan tetap memperhatikan aspekaspek pembangunan
berkelanjutan serta mengedepankan potensi dan kearifan lokal;
5. Masyarakat Demak Yang Kompetitif
Yaitu fokus pada pengelolaan potensi sumber daya alam, didukung

dengan kemampuan sumberdaya manusia yang baik, sehingga
mampu menghasilkan dan mengembangkan potensi daerah yang
berkualitas serta memiliki daya saing tinggi sekaligus dapat
memberikan kontribusi dalam pembangunan dan peningkatan
kesejahteraan rakyat.
6. Masyarakat Demak Yang Kondusif
Yaitu masyarakat Demak yang memiliki Daerah dengan situasi aman,
nyaman yang mendukung untuk berinvestasi, disertai kualitas
pelayanan aparatur yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme
(KKN)agar tercipta pembangunan yang seimbang di berbagai sektor;
7. Masyarakat Demak Yang Berkepribadian
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifatsifat yang

tampak dan dapat dilihat dalam bentuk perilaku. Perilaku tersebut
secara keseluruhan didasarkan pada nilainilai yang berlaku di
tengahtangah masyarakat. Nilainilai yang mendasari kepribadian
tersebut antara lain nilainilai agama yang diyakini, nilai sosial,
moral, etika dan estetika sehingga menjadi karakter atau
kepribadian masyarakat.
8. Masyarakat Demak Yang Demokratis
Yaitu mengutamakan persamaan hak, kewajiban, dan perlakuan bagi
semua warga masyarakat. Dengan demikian dapat disimpulkan dalam
penyelenggaraan pemerintahan lebih mengedepankan pada pelayanan
yang didasarkan pada prinsip dan nilainilai demokrasi yang berupa
persamaan hak dan kewajiban, serta mengedepankan kepentingan
umum di atas kepentingan pribadi atau golongan.
B. Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upayaupaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi menjadi penting
untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah
kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh
untuk mencapai visi. Misi Kabupaten Demak Tahun 20162021
merupakan penjabaran dari MisiTahap III dalam RPJPD Kabupaten
Demak Tahun 20052025.Adapunmisi Kabupaten Demak tahun 2016
2021 yaitu:
1. Menjadikan nilainilai agama melekat pada setiap kebijakan

pemerintah dan perilaku masyarakat
2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih, efektif,

efisien, dan akuntabel
3. Meningkatkan kedaulatan pangan dan ekonomi kerakyatan

berbasis potensi lokal serta mengurangi tingkat pengangguran
4. Mengakselerasikan pembangunan infrastruktur strategis,

pembangunan kewilayahan dan menyerasikan pembangunan antara
kota dan desa
5. Meningkatkan pelayanan pendidikan, kesehatan dan perlindungan

sosial sesuai standar
6. Menciptakan keamanan, ketertiban dan lingkungan yang kondusif
7. Mengembangkan kapasitas pemuda, olahraga, senibudaya,
meningkatkan keberdayaan perempuan, perlindungan anak dan
mengendalikan pertumbuhan penduduk
8. Mewujudkan kualitas pelayanan Investasi dan meningkatkan

kualitas pelayanan publik.
9. Mengoptimalkan pengelolaan Sumber Daya Alam berwawasan

lingkungan
C. Program Unggulan Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah Terpilih
1. Program pemerintahan yang bersih dan akuntabel melalui

penyelenggaraan pemerintahan yang aspiratif, partisipasif dan
transparan
2. Program penguatan pedesaan menuju desa mandiri dan sejahtera
3. Program peningkatan tata kelola dan sarana prasarana pasar

traditional
4. Program Peningkatan daya saing komoditi unggulan pertanian,

kelautan dan peternakan
5. Program Demak Smart City (Kota Pintar Berbasis IT)
6. Program pendampingan penyelenggaraan pemerintah desa menuju

desa mandiri di bidang pembangunan fisik dan non fisik
7. Program percepatan peningkatan infrastruktur yang memadai dan

berkualitas
8. Program beasiswa Pascasarjana bagi 500 PNS dan Tenaga

Kependidikan
9. Program Pembangunan RSUD baru di Wilayah Demak Bagian Selatan
10. Peningkatan jumlah dan kualitas Dokter serta tenaga medis

lainnyadiseluruh Puskesmas
11. Program Peningkatan kesejahteraan tenaga honorer dan Guru Madin
12. Program pembuatan ruang terbuka hijau (RTH) di setiap kecamatan
13. Program pemasangan CCTV di titik strategis dan penerapan IT untuk
mempecepat pelayanan publik
14. Peningkatan sarana prasarana pembinaan pemuda dan masyarakat

untuk mendukung kegiatan pramuka, olahraga, seni dan budaya
• Peningkatan pemberdayaan pemuda dan masyarakat
• Peningkatan peran serta perempuan dalam meningkatkan

ekonomi keluarga dan kesehatan gizi anak.
• Peningkatan peran perempuan melalui berbagai kegiatan sosial
• Peningkatan peran perempuan dalam menciptakan lingkungan

yang peduli dan sayang terhadap anak.
Secara rinci telaahan terhadap visi, misi dan program unggulan

kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih di Kabupaten Demak dalam
hubungannya dengan tugas pokok dan fungsi dari Dinas Pertanian dan
Pangan Kabupaten Demak dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Terhadap Pencapaian Visi, Misi Bupati Demak
3.3. Telaahan Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan
Renstra Dinas Pertanian dan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura,
Dinas Perkebunan dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi
Jawa Tengah
Tujuan Pembangunan Pertanian oleh Kementerian Pertanian 20152019

adalah:
1. Meningkatkan ketersediaan dan diversifikasi untuk mewujudkan
kedaulatan pangan.
2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pangan dan
pertanian.
3. Meningkatkan ketersediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi.
4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
5. Meningkatkan kualitas kinerja aparatur pemerintah bidang pertanian
yang amanah dan profesional.
Sasaran yang ingin dicapai dalam dalam periode 20152019 adalah :
1. Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging
dan gula.
2. Peningkatan diversifikasi pangan.
3. Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi
pasar ekspor dan substitusi impor.
4. Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi.
5. Peningkatan pendapatan keluarga petani.
6. Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik
Program prioritas Kementerian Pertanian:
1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Produksi

Tanaman Pangan.
2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil
Hortikultura Ramah Lingkungan.
3. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan
Berkelanjutan.
4. Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan
Rakyat.
5. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Mutu, Pemasaran Hasil
dan Investasi Pertanian.
6. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana
Pertanian.
7. Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bioindustri
Berkelanjutan.
8. Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Pertanian.
9. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat.
10. Program Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati.
11. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur
Kementerian Pertanian.
12. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Komparasi capaian sasaran renstra Dinas Pertanian dan Pangan

Kabupaten Demak tahun 2015 dengan renstra Kementerian Pertanian dan PD
Provinsi daapat dilihat pada tabel 3.3. Keserasian fungsi pelayanan Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak terhadap sasaran Rencana Strategis
Kementerian Pertanian Republik Indonesia dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tujuan, sasaran dan program prioritas Dinas Pertanian dan Pangan
Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
dan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah disajikan dalam tabel 3.5a,
3.5b, 3.5c Sedangkan permasalahan pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Demak jika ditelaah dengan sasaran Rencana Strategis Dinas
Pertanian dan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa
Tengah, Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah dan Renstra Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah secara berturut
turut ditampilkan dalam tabel 3.6a, 3.6b dan 3.6c. Baik renstra Kementerian
Pertanian maupun renstra PD Provinsi tidak menyebutkan spesifik lokasi
kegiatan yang direncanakan sampai tingkat kabupaten/kota, kecuali Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah yang menyasar
Kabupaten Demak sebagai lokasi pengembangan kerbau dan itik.
Lanjutan
Tabel 3.4.
Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak
berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia
beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
Tabel 3.5a.
Tujuan, Sasaran dan Program Prioritas
Dinas Pertanian dan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah
Tabel 3.5b.
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Tabel 3.5c.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah
Tabel 3.5c.
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah
Tabel 3.6a.
berdasarkan Sasaran Renstra Dinas Pertanian dan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah
Tabel 3.6b.
berdasarkan Sasaran Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Tabel 3.6c.
berdasarkan Sasaran Renstra Dinas Peternakan dan kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah
beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penangaannya
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS)
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Demak Tahun 2011
2031 tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun
2011. Tujuan penataan ruang Kabupaten Demak adalah mewujudkan ruang
wilayah daerah berbasis sektor pertanian dan perikanan yang unggul
didukung sektor perdagangan dan jasa, industri, usaha mikro kecil menengah
dan pariwisata. Permasalahan pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan
berkaitan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dapat dilihat pada
tabel 3.7.
Tabel 3.7.
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak
Ditinjau dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Demak
Berdasarkan rencana struktur ruang, program dan kegiatan Dinas
Pertanian dan Pangan bersinggungan dengan sistem jaringan sumberdaya air
meliputi sistem air baku dan irigasi serta sistem penggunaan air tanah.
Aktivitas pertanian selama ini masih bergantung pada sistem air baku dan air
permukaan sehingga tidak menyebabkan perubahan sistem jaringan air
tanah. Pembangunan fisik yang telah dilaksanakan selama kurun waktu
20112015 adalah rehabilitasi dan pengembangan Jaringan Irigasi Tingkat
Usaha Tani (JITUT) yang memanfaatkan jalur irigasi aliran sungai Babon,
Tuntang, Jragung dan Serang; pembangunan air irigasi permukaan serta
pembangunan dam parit dan long storage. Selain itu, Dinas Pertanian dan
Pangan juga membangun embung dengan fungsi menampung air dan
mengendalikan banjir di tujuh kecamatan yang ditetapkan dalam Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) yaitu Karangawen, Guntur, Dempet, Mijen,
Karanganyar, Bonang dan Wedung. Kemudian terdapat Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) embung yang dibangun di luar tujuh kecamatan tersebut
karena berdasarkan analisis kelayakan, daerah tersebut juga membutuhkan
penampungan air sebagai usaha penanggulangan bencana kekeringan, banjir
dan longsor.
Berdasarkan rencana pola ruang, pelayanan Dinas Pertanian dan

Pangan meliputi kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung
yang ditangani Dinas Pertanian dan Pangan pada periode renstra 20112015
yaitu kawasan resapan air milik masyarakat (hutan rakyat) di Kecamatan
Karangawen dan Mranggen, kawasan suaka alam berupa pantai berhutan
bakau di Kecamatan Sayung, Karangtengah, Bonang dan Wedung serta
secara tidak langsung turut melakukan penanggulangan bencana pada
kawasan rawan banjir, rawan longsor dan rawan kekeringan di empat belas
kecamatan di Kabupaten Demak. Selama lima tahun terakhir, Dinas
Pertanian dan Pangan telah meningkatkan luas hutan rakyat dari semula
5.353 Ha di akhir tahun 2011 menjadi 6.122 Ha di akhir tahun 2015.
Sedangkan luas hutan mangrove meningkat dari 3.640 Ha di akhir tahun
2011 menjadi 5.877 Ha di akhir tahun 2015. Permasalahan yang muncul
kemudian adalah berdasarkan UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, Urusan Kehutanan menjadi wewenang
Pemerintah Provinsi sehingga Pemerintah Daerah tidak lagi mempunyai
kewenangan mengelola kawasan hutan, baik kawasan lindung maupun
kawasan hutan produksi.
Kawasan budidaya yang menjadi kewenangan Dinas Pertanian dan
Pangan pada Renstra tahun 20112015 adalah kawasan peruntukan hutan
produksi dan kawasan peruntukan pertanian. Kawasan hutan produksi yang
berada di Kecamatan Karangawen dan Mranggen menjadi pusat program
program reboisasi seperti one man one tree, one billion Indonesian tree, Hari
Menanam Pohon Indonesia yaitu dengan dilakukannya penanaman bibit
pohon penghijauan dan bibit multi purpose trees seperti mahoni, jati, bambu,
mangga dan kelengkeng.
Kawasan peruntukan pertanian terdiri atas kawasan tanaman

pangan, kawasan hortikultura dan kawasan peternakan. Berdasarkan RTRW,
luas kawasan tanaman pangan menggunakan lahan sawah irigasi seluas
49.841 Ha dan lahan sawah bukan irigasi seluas 1.195 Ha. Kawasan
tanaman pangan ini diarahkan sebagai kawasan perlindungan lahan
pertanian pangan berkelanjutan. Pada akhir tahun 2015, budidaya tanaman
pangan menggunakan lahan seluas 51 558 Ha, berkurang dari luas lahan
yang direncanakan oleh dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Kawasan hortikultura yang juga ditetapkan sebagai lahan cadangan
pertanian pangan berkelanjutan, pengembangan kegiatan peternakan
pengembangan kegiatan perikanan darat, cadangan pengembangan
pemukiman dan pengembangan kawasan lainnya yang diatur dalam rencana
rinci tata ruang menempati lahan seluas 5.574 Ha. Semua kegiatan yang
dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Pangan telah sesuai dengan rencana
pola ruang namun ada indikasi alih fungsi lahan yang tidak tercatat. Hal ini
menjadi kendala karena dalam pemberian ijin alih fungsi lahan pertanian,
Dinas Pertanian dan Pangan tidak berwenang memberikan ijin maupun
rekomendasi. Sebagai tindak lanjut, diharapkan pada tahun mendatang
dapat diterbitkan peraturan perundangan daerah tentang perlindungan lahan
pertanian pangan berkelanjutan dan tercipta koordinasi yang solid antar
instansi.
Selain memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), program
maupun kegiatan yang akan dilaksanakan perangkat daerah perlu mendapat
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sesuai dengan amanat Undang
Undang Nomor Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. KLHS wajib dibuat oleh pemerintah daerah untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar
dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,
rencana dan/atau program. Analisis KLHS terhadap indikasi program dan
kegiatan Dinas Pertanian dan Pangan disajikan pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8.
Analisis Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Terhadap Indikasi Program dan Kegiatan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak
3. 5. Penentuan Isuisu Strategis Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Demak
Isuisu strategis adalah kondisi yang menjadi perhatian dalam

perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi
Perangkat Daerah di masa datang. Isuisu strategis adalah isuisu yang jika
diprioritaskan penanganannya, maka peluang tercapainya tujuan dan
sasaran pembangunan lima tahun mendatang akan lebih besar dan lebih
pasti. Jila Isu strategis ini tidak ditangani maka tujuan dan sasaran menjadi
sulit tercapai.
Pernyataan isuisu strategis memberikan gambaran tentang halhal

yang menjadi fokus dan prioritas penanganannya karena pengaruhnya yang
besar, luas dan signifikan terhadap perbaikan kondisi masyarakat pada lima
tahun mendatang.
Oleh karena itu penentuan isuisu strategis merupakan bagian

penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana
pembangunan daerah untuk melengkapi tahapantahapan yang telah
dilakukan sebelumnya. Identifikasi isuisu strategis yang tepat dan bersifat
strategis yaitu meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat
dipertanggungjawabkan dan menjawab persoalan nyata yang dihadapi dalam
pembangunan.
Metode penentuan isuisu strategis Dinas Pertanian dan Pangan

Kabupaten Demak yaitu dengan menganalisis permasalahan pelayanan
Perangkat Daerah yang disandingkan dengan Tugas pokok dan fungsi seperti
yang dijabarkan dalam Peraturan Bupati Demak Nomor 41 tahun 2008
tentang Penjabaran tugas Pokk dan Fungsi Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Demak, setelah disintesikan dengan kewenangan pemerintah
daerah menurut UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, Visi, Misi dan Program Unggulan Bupati dan Wakil
Bupati Demak, hasil teaah sasaran jangka menengah Renstra Kementerian
Pertanian Republik Indonesia, hasil telaah sasaran jangka menengah Renstra
Dinas Pertanian dan Pangan tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas
Perkebunan serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa
Tengah dan hasil telaah implikasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
Berdasarkan hasil analisis untuk menentukan isuisu strategis yang
telah dilakukan, diperoleh rumusan isuisu strategis Dinas Pertanian dan
Pangan Kabupaten Demak sebagai berikut :
1. Belum optimalnya produktivitas dan produksi pertanian tanaman pangan
dan hortikultura.
2. Belum optimalnya produktivitas dan produksi tanaman perkebunan
3. Belum optimalnya produksi hasil peternakan.
4. Belum optimalnya pemasaran hasil produksi pertanian tanaman pangan
dan hortikultura, perekebunan dan peternakan.
5. Masih adanya penyakit ternak, dan munculnya penyakit hewan yang
dapat menular ke manusia (zoonosis)
6. Masih tingginya alih fungsi lahan dari pertanian pangan ke non pertanian
pangan.
BAB IV
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Tujuan Jangka menengah merupakan sesuatu yang akan dicapai

atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun ke depan oleh Organisasi
Perangkat Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya dengan menyelaraskan
pada tujuan pembangunan jangka menengah dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sedangkan Sasaran jangka menengah
adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara
terukur, spresifik, mudah dicapai dan rasional untuk dilaksanakan dalam
jangka waktu lima tahun ke depan.
Adapun rumusan Tujuan dan Sasaran Jangka menengah Dinas

Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak adalah sebagai berikut:
A. Tujuan :
1. Meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian, perkebunan dan
peternakan menuju kedaulatan pangan.
B. Sasaran :
1. Meningkatnya produktivitas dan produksi Pertanian, Perkebunan dan
Peternakan;
2. Meningkatnya ketersediaan, distribusi, penganekaragaman konsumsi
dan kieamanan pangan;
Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Demak beserta indikator kinerjanya disajikan dalam tabel 4.1.
Tabel 4.1.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Tahun 20162021
4.2 Strategi dan Kebijakan
A. Strategi
Strategi adalah cara untuk mewujudkan tujuan, dirancang secara
konseptual, analisis, rasional, dan komprehensif. Dalam mewujudkan
tujuan dan sasaran jangka menengah, strategi yang dilaksanakan oleh
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan produktivitas tanaman pangan utama
2. Meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura
3. Meningkatkan produksi tanaman perkebunan
4. Meningkatkan produksi hasil peternakan
5. Meningkatkan populasi ternak
6. Menurunkan angka morbiditas hewan ternak
7. Menigkatkan promosi produk pertanian, perkebunan dan peternakan
unggulan daerah
8. Mengendalikan laju pengalihfungsian lahan pertanian pangan ke non
pertanian pangan
9. Penyediaan lumbung, Pemanfaatan pekarangan, Penganekaragaman
konsumsi dan Pengawasan bahan pangan
B. Kebijakan
Kebijakan merupakan ketentuan yang wajib dipatuhi dan

dijadikan pedoman, pegangan dan petunjuk bagi setiap kegiatan aparatur
pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan strategi yang dipilih
agar lebih terarah dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran.
Kebijakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak adalah :
1. Intensifikasi
2. Optimasi lahan
3. Penerapan teknologi tepat guna
4. Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana pertanian
5. Peningkatan jumlah alsintan di tingkat poktan/gapoktan
6. Perencanaan dan pengawasan penggunaan pupuk bersubsidi dan
pestisida
7. Pengamanan pertanaman dan produksi dari gangguan OPT dan
bencana alam (banjir, kekeringan dan intrusi air laut)
8. Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia pertanian dan
kelembagaan petani
9. Perlindungan plasma nutfah pertanian dan varietas lokal unggulan
daerah yang mendukung peningkatan pendapatan keluarga petani
10. Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana irigasi lahan kering
11. Penerapan budidaya perkebunan sesuai standar baku teknis
12. Modernisasi alsin perkebunan dan alsin pasca panen
13. Peningkatan mitigasi bencana alam dan pengendalian OPT
perkebunan
14. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani pekebun
15. Pengembangan komoditas perkebunan di pekarangan untuk
meningkatkan pendapatan keluarga petani
16. Pengembangan komoditas perkebunan tahunan pada lahan kritis dan
kawasan lindung dalam upaya perlindungan tanah dan pencegahan
bencana
17. Peningkatan jumlah usaha peternakan
18. Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia peternakan dan
kelembagaan petani peternak
19. Optimalisasi peran dan fungsi Rumah Potong Hewan
20. Peningkatan jumlah akseptor inseminasi buatan
21. Peningkatan jumlah sentra peternakan rakyat
22. Pembinaan dan penertiban ternak bantuan pemerintah
23. Partisipasi kegiatan promosi produk pertanian, perkebunan dan
peternakan di tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Nasional
24. Penguatan peran desa agropolitan
25. Optimalisasi peran dan fungsi Lumbung Desa Modern
26. Optimalisasi peran poskeswan
27. Pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan dan zoonosis
28. Pengendalian peredaran ternak ke dan dari luar daerah
29. Pengujian mutu bahan pangan asal ternak yang beredar di
masyarakat
30. Koordinasi dengan instansi/lembaga yang menangani perizinan,
pertanahan dan penegak perda
31. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan yang mengarah
atau berpotensi melakukan alih fungsi lahan
32. Penyediaan lumbung, pemanfaatan pekarangan, penganekaragaman
konsumsi pangan dan pengawasan bahan pangan
Rumusan pernyataan strategi dan kebijakan Dinas Pertanian dan
Pangan disajikan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2.
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Tahun 20162021
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Program dan kegiatan merupakan penjabaran dari tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui
berbagai kegiatan tahunan. Keberhasilan program/kegiatan tersebut diukur
melalui indikator kinerja yang telah ditetapkan target capaian kinerjanya di awal
periode penyusunan renstra. Melalui target capaian kinerja tersebut, dapat
diperkirakan pagu pendanaan indikatif selama lima tahun. Target tersebut juga
dapat digunakan sebagai penilaian komitmen Perangkat Daerah dalam
mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan.
Penetapan Indikator Kinerja Kegiatan harus didasarkan pada perkiraan yang
realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
Rencana program dan kegiatan pada Dinas Pertanian dan Pangan

Kabupaten Demak selama periode tahun 20162021 adalah sebagai berikut :
I. Program peningkatan Kesejahteraan Petani
1. Pelatihan petani dan pelaku agribisnis
2. Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis
3. Peningkatan kemampuan lembaga petani
4. Penyuluhan dan bimbingan pemanfaatan dan produktivitas lahan tidur
II. Program peningkatan Ketahanan Pangan
1. Penanganan daerah rawan pangan
2. Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan
3. Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan
4. Pemantauan dan analisis akses harga pangan pokok masyarakat
5. Pengembangan cadangan pangan daerah
6. Pengembangan desa mandiri pangan
7. Pengembangan lumbung pangan masyarakat
8. Pengembangan model distribusi pangan yang efisien
9. Peningkatan mutu dan keamanan pangan
10. Penyuluhan sumber pangan alternatif
11. Rakor Dewan Ketahanan Pangan
12. Penyusunan database dan informasi pembangunan ketahanan pangan
13. Penetapan Harga Minimum daerah komoditas pangan lokal
14. Penyusunan Perencanaan dan Capaian Standar Pelayanan Minimal
Ketahanan Pangan
III. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
1. Fasilitasi kerjasama regional/nasional/internasional penyediaan hasil
produksi pertanian/perkebunan komplementer
2. Promosi hasil produksi pertanian tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan dan peternakan unggul daerah
IV. Program Peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
1. Penelitian dan pengembangan teknologi pertanian/perkebunan tepat
guna
2. Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat
guna
3. Pelatihan penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern bercocok
tanam
V. Program Peningkatan produksi pertanian/perkebunan
1. Penyuluhan peningkatan produksi pertanian/perkebunan
VI. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
1. Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
2. Peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
3. Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan
VII. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
1. Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak
VIII. Program Peningkatan produksi hasil peternakan
1. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
2. Evaluasi, Penilaian dan Penertiban ternak Pemerintah
3. Optimalisasi penyelenggaraan kegiatan Rumah Potong Hewan (RPH)
4. Pengembangan Budidaya Peternakan
5. Pengembangan Kawasan Perbibitan
6. Pemberdayaan masyarakat melalui budidaya sapi potong
7. Penguatan layanan usaha peternakan
IX. Program peningkatan produksi pertanian tanaman pangan dan

hortikultura
1. Laporan Berkala Statistik Pertanian
2. Perencanaan dan pengawasan penggunaan pupuk bersubsidi dan
pestisida
3. Peningkatan produksi komoditas pertanian unggulan berbasis lokal
4. Intensifikasi tanaman padi dan palawija di lahan percontohan
5. Pengembangan tanaman obat keluarga (toga)
6. Pengembangan kultur (kuljar) jaringan pisang
7. Rehabilitasi pengembangan lahan dan perlindungan tanaman
8. Penguatan upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung dan
kedele
9. Pelatihan pembuatan agensia hayati
10. Peningkatan kemampuan lembaga petani
11. Pelatihan dan bimbingan pengoperasian Alat Mesin Pertanian (Alsintan)
12. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
13. Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan
tepat guna
X. Program Peningkatan Produksi perkebunan
1. Pengembangan tanaman kelapa
2. Penyediaan prasarana produksi perkebunan
3. Penyediaan sarana produksi perkebunan
4. Peningkatan produktivitas,produksi dan mutu tembakau
5. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
XI. Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan
1. Optimalisasi penyelenggaraan Kegiatan UPTD Pengolahan Hasil
Pertanian
2. Promosi hasil produksi pertanian tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan dan peternakan unggul daerah
3. Pendampingan petani dan pelaku agribisnis
4. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
5. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
XII. Program Pengendalian alih fungsi lahan pertanian pangan ke non

pertanian pangan
1. Pembinaan, pengawasan dan penertiban alih fungsi lahan pertanian
2. Penyusunan peta Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
Tabel 5.1.
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak 20162021
Target Capaian Sasaran
Kondisi akhir (kinerja
Indikator Program / Kondisi dan anggaran)
Program / Kegiatan 2017 2018 2019 2020 2021
Kegiatan awal
K Rp (ribu) K Rp (ribu) K Rp (ribu) K Rp (ribu) K Rp (ribu) K Rp (ribu)
Program Peningkatan Persentase
Ketahanan Pangan penguatan cadangan
pertanian/perkebunan
pangan
Penanganan daerah Jumlah daerah rawan
rawan pangan pangan yang 14 75.000 14 80.000 14 85.000 14 95.000 14 100.000 14 435.000
tertangani
Analisis dan Dokumen pola
Penyusunan Pola konsumsi pangan dan 91,6 91,86 50.000 92,23 55.000 92,25 60.000 92,28 65.000 92,30 70.000 92,30 300.000
Konsumsi dan Suplai Pola Pangan Harapan
Pangan (PPH)
Pemanfaatan Jumlah lahan
Pekarangan untuk pekarangan milik 7 100.000 9 120.000 11 140.000 13 15 180.000 17 700.000
160.000
Pengembangan Pangan KWT yang
dimanfaatkan untuk
KRPL (Kawasan
Rumah Pangan
Lestari)
Pemantauan dan Adanya informasi
Analiisis Akses Harga pasokan harga dan 12 12 37.500 12 12 42.500 12 45.000 200.000
35.000 40.000
Pangan Pokok pasokan pangan
Masyarakat didaerah
Pengembangan Jumlah cadangan
cadangan pangan pangan daerah (ton) 6,00 6,40 100.000 7,50 120.000 10 135.000 175.000 15 225.000 15 755.000
12,50
daerah
Pengembangan Desa Jumlah desa yang
Mandiri Pangan berstatus mandiri 5 145.000 10 15 165.000 20 25 185.000 25 825.000
155.000 175.000
pangan terhadap total
desa
Kegiatan awal
Pengembangan Jumlah lumbung
Lumbung Pangan pangan masyarakat 3 1.800.000 3 1.800.000 3 1.800.000 3 1.800.000 3 1.800.000 15 9.000.000
Masyarakat yang di bangun
Pengembangan Model Jumlah lembaga
Distribusi Pangan distribusi pangan 6 8 120.000 10 12 160.000 14 180.000 14 700.000
100.000 140.000
yang Efisien masyarakat di daerah
miskin yang dibina
Peningkatan Mutu jumlah monev pada
dan Keamanan penyedia pangan 50.000 60.000 70.000 80.000 90.000 350.000
Pangan
Penyuluhan Sumber Jumlah peserta
Pangan Alternatif penyuluhan pangan 200 400 30.000 600 35.000 800 40.000 1.000 45.000 1.000 175.000
25.000
alternatif non beras
Penyusunan Data Penyusunan dokumen
Base dan Informasi buku data base dan 1 40.000 1 45.000 1 50.000 1 50.000 1 50.000 1 235.000
Pembangunan data teknis, data
Ketahanan Pangan spesifik dan informasi
pembangunan
ketahanan pangan
Rakor Dewan Terlaksananya Rakor
Ketahanan Pangan Dewan Ketahanan 3 50.000 3 55.000 3 60.000 3 3 70.000 3 300.000
65.000
Pangan tingkat
kabupaten, provinsi
dan Nasional
Penetapan Harga Survey dan rapat
Minimum Daerah penentuan harga 14 25.000 14 30.000 14 14 14 45.000 175.000
35.000 40.000
Komoditas Pangan minimum pangan
Lokal lokal
Program Jumlah lembaga
Peningkatan petani yang
Kesejahteraan ditingkatkan
Petani kapasitasnya
Kegiatan awal
Pelatihan Petani dan Jumlah kelompok

Pelaku Agribisnis tani desa miskin yang 28 42 56 70 84 600.000 84 2.250.000
300.000 375.000 450.000 525.000
dilatih
Penyuluhan dan Jumlah Gapoktan

Pendampingan petani BLM PUAP yang 142 142 40.000 142 142 142 55.000 142 225.000
35.000 45.000 50.000
dan Pelaku Agribisnis didampingi
Peningkatan Jumlah petani,

Kemampuan Lembaga poktan, gapoktan, 28 42 90.000 56 70 84 105.000 84 475.000
85.000 95.000 100.000
Petani posluhdes dan BPP
yang di tingkatkan
kapasitas prestasinya
Penyuluhan dan Laporan identifikasi
Bimbingan lahan tidur dan 14 25.000 14 30.000 14 35.000 14 40.000 14 45.000 14 175.000
Pemanfaatan dan jumlah kegiatan
Produktifitas lahan bimbingan
tidur peningkatan
produktifitas lahan
tidur
Program Peningkatan Jumlah kemitraan
Pemasaran Hasil yang terjalin dan
Produksi Pertanian / jumlah promosi yang
Perkebunan diikuti
Fasilitasi kerjasama Jumlah kerjasama
regional / nasional / dan kemitraan yang 3 45.000 3 50.000 3 55.000 3 60.000 3 65.000 3 275.000
internasional / dapat di jalin
penyediaan hasil
produksi pertanian /
perkebunan
komplementer
Promosi atas Hasil Jumlah promosi dan
produksi pertanian / pameran yang di ikuti 9 245.000 9 250.000 9 255.000 9 260.000 9 265.000 9 1.275.000
perkebunan unggul
daerah
Kegiatan awal
Program Peningkatan Jumlah kursus,
Penerapan Teknologi training dan demplot
Pertanian / teknologi baru
Perkebunan tepatguna
Penelitian dan Laporan hasil
pengembangan penelitian dan 2 150.000 2 250.000 2 300.000 2 350.000 2 400.000 2 1.450.000
teknologi pertanian / pengembangan
perkebunan tepat guna teknologi pertanian
/perkebunan
tepatguna
Penyuluhan penerapan Jumlah demplot dan 200.000
teknologi pertanian / Penyuluhan 14 100.000 14 150.000 14 14 250.000 14 300.000 14 1.000.000
perkebunan tepat penerapan teknologi
gunan pertanian /
perkebunan
tepatguna
Pelatihan penerapan Jumlah Pelatihan dan
teknologi pertanian / bimtek penerapan 2 100.000 2 125.000 2 150.000 2 175.000 2 200.000 2 750.000
perkebunan modern teknologi pertanian /
bercocok tanam perkebunan
tepatguna
Program Peningkatan Jumlah Kursus dan
Produksi Pertanian / Demonstrasi
Perkebunan penyuluhan
pertanian
Penyuluhan Terlaksananya
peningkatan produksi penyuluhan produksi 14 25.000 14 30.000 14 35.000 14 40.000 14 45.000 14 175.000
pertanian pangan utama /
pokok
Program Persentase SDM
Pemberdayaan Penyuluh yang
Penyuluh Pertanian / meningkat
Perkebunan Lapangan kompetensinya
Kegiatan awal
Peningkatan kapasitas Jumlah SDM
tenaga penyuluh Penyuluh yang ikut 85 230.000 101 270.000 101 310.000 101 350.000 101 390.000 101 1.550.000
pertanian Diklat/Bimtek/Kursu
s/pelatihan
peningkatan
kapasitas kompetensi
Peningkatan Jumlah penyuluh
kesejahteraan tenaga yang memenuhi PAK 8 25.000 7 30.000 9 35.000 6 40.000 8 45.000 8 175.000
penyuluh pertanian /
perkebunan
Penyuluhan dan Jumlah Demplot
pendampingan bagi hortikultura dan 14 95.000 14 100.000 14 110.000 14 120.000 14 130.000 14 555.000
pertanian / klinik agribisnis BPPK
perkebunan
BAB VI
INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH
YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
Berdasarkan urusan dan kewenangan yang dimiliki, Dinas Pertanian dan
Pangan Kabupaten Demak turut berperan dalam mewujudkan salah satu tujuan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak
20162021 pada Misi 3 yatu meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian
tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan dan peternakan dan perikanan
kelautan menuju kedaulatan pangan. Ada 2 (dua) Sasaran dari tujuan tersebut
yang menjadi tanggungjawab Dinsa Pertanian dan Pangan yaitu Meningkatnya
produktivitas dan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan dan
Meningkatnya ketersediaan, distribusi, keanekaragaman konsumsi dan keamanan
pangan.
Adapaun Indikator Kinerja Daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak
20162021 yang menjadi tanggungjawab Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Demak adalah sebagai berikut :
1. Nilai Tukar Petani / NTP (angka)
2. Produktivitas padi (kw/ha)
3. Produksi pertanian tanaman utama
a. Padi (ton)
b. Jagung (ton)
c. Kacang hijau (ton)
4. Skor Pola Pangan Harapan / PPH (%)
5. Ketersediaan Pangan Utama (ton)
6. Penguatan Cadangan Pangan Daerah (ton)
Indikator Kinerja Daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak 20162021
yang menjadi tanggungjawab Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak
secara lengkap beserta target yang akan dicapai ditampilkan dalam tabel 6.1.
Tabel 6.1
Indikator Kinerja Perangkat Daerah 20162021
Yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kaidah Pelaksanaan
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Demak Tahun 2016–2021 ini digunakan untuk menyusun Rencana Kerja
(Renja) tahunan mulai tahun 2016 sampai dengan tahun 2021.
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan daerah sesuai Renstra ini
sangat bergantung pada peran aparatur Dinas Pertanian dan Pangan yang
diiringi sikap, mental, tekad, semangat, loyalitas, kejujuran dan kedisiplinan.
7.2 Pedoman Transisi
Renstra Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Tahun 2016–
2021 ini adalah merupakan Dokumen perencanaan teknis strategis lima
tahunan yang akan dipergunakan sebagai acuan bagi segenap aparat Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak dalam rangka menjalankan tugas
pokok dan fungsinya sebagai lembaga teknis di Kabupaten Demak. Selain itu,
Renstra ini juga menjadi dasar evaluasi dan laporan atas kinerja aparat Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak selama kurun waktu 5 (lima) tahun.
Dalam masa transisi yaitu selama Renstra terbaru belum disusun

maka pedoman untuk penyusunan Renja tahun 2022 adalah menggunakan
Renstra 2016–2021 ini.
Demak, Desember 2016
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Demak
Ir. WIBOWO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19610412 1986081 001

RENSTRA OPD BARU DINPERTAN DAN PANGAN1 - Merged

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

RENSTRA OPD BARU DINPERTAN DAN PANGAN1 - Merged

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

STRAS

DAFTAR ISI ……………………………………………………………..……………….. i

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Demak Tahun 2016-2021 i

Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Demak Tahun 2016-2021 ii

Bagan Bagan Alir Penyusunan Renstra SKPD Kabupaten/Kota ……….... 03

Bagan Bagan Organisasi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak 11

Tabel 2.1. Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Eselon/Jabatan ………....….. 23

Tabel 2.2. Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Golongan ………….……....….. 24

Tabel 2.3. Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Tingkat Pendidikan ……........ 25

Tabel 2.4. Kondisi Kepegawaian Non PNS …....................................…........ 26

Tabel 2.7. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan

Tabel 2.8. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian

Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas

Tabel 3.2. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Pertanian

Tabel 3.3. Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Pertanian Kabupaten

Tabel 3.4. Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten

Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Demak Tahun 2016-2021 iii

Tabel 3.6a. Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten

Tabel 3.6b. Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten

Tabel 3.6c. Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten

Tabel 3.7. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Pertanian

Tabel 3.8. Analisis Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) terhadap

Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran,

Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Demak Tahun 2016-2021 iv

Kekuatan dan potensi pertanian yang dimiliki Kabupaten Demak

Renstra­PD Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak tahun

Proses penyusunan Renstra­PD merupakan sebuah proses panjang

Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas

1. Undang­Undang Nomor 13 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah­

Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra­PD) Dinas

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian dan

Sistematika penulisan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian

 Bab 1 Pendahuluan terdiri atas latar belakang, landasan hukum,

Dinas Pertanian dan Pangan dibentuk berdasarkan Peraturan

Adapun susunan organisasi Dinas Pertanian dan Pangan terdiri

Sekretariat sebagaimana dimaksud pada huruf b, dipimpin oleh

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi Dinas tersebut, Kepala

a. merumuskan dan menetapkan program dan rencana kerja serta

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Kepala Dinas dibantu

Sekretariat mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan teknis,

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

a. merumuskan program dan rencana kerja serta rencana kegiatan

c. memberi petunjuk, arahan serta membagi tugas kepada bawahan

e. merumuskan bahan kebijakan teknis kesekretariatan sesuai dengan

f. mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan program,

g. mengoordinasikan perencanaan program antar bidang sesuai dengan

h. mengoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan anggaran sesuai

i. mengoordinasikan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian,

j. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas

Bidang Perkebunan mempunyai tugas merumuskan kebijakan,

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

Bidang Perkebunan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

a. merencanakan operasional program dan rencana kerja serta rencana

b. mempelajari dan melaksanakan peraturan perundangundangan,

c. memberi petunjuk, arahan, serta membagi tugas kepada bawahan

f. merumuskan bahan kebijakan teknis di Bidang Perkebunan sesuai

g. menyediakan bahan perumusan kebijakan dalam hal rehabilitasi,

i. merumuskan bahan kebijakan dalam hal rehabilitasi, konservasi,

j. mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan, pengawasan dan

l. melaksanakan bimbingan, supervisi, konsultasi, pemantauan dan

RenstraPD Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak tahun

Proses penyusunan RenstraPD merupakan sebuah proses panjang

1. UndangUndang Nomor 13 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah

Rencana Strategis Perangkat Daerah (RenstraPD) Dinas

Kondisi capaian kinerja tahun 2011 2015 Bappeluh dan KP

Anggaran pada Thn ke Realiasi Anggaran pada Thn ke Rasio antr Realisasi & Anggaran Th ke

Permasalahanpermasalahan yang dihadapi Dinas Pertanian dan

Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifatsifat yang

Misi adalah rumusan umum mengenai upayaupaya yang akan

1. Menjadikan nilainilai agama melekat pada setiap kebijakan

Tujuan Pembangunan Pertanian oleh Kementerian Pertanian 20152019