TAHUN 2018-2023
TAHUN 2021
ii
DAFTAR ISI
Halaman
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
BAB I
PENDAHULUAN
Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 6 Tahun 2016 memiliki tugas pokok
bidang ketahanan pangan. Oleh karena itu dalam melaksanakan tugas pokok dan
kegiatan selama 5 (lima) tahun yang disebut Rencana Strategis (Renstra) Dinas
periode 5 (lima) tahun yang memuat tujuan, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah (PD),
serta untuk mengarahkan tujuan Perangkat Daerah sekaligus sebagai awal dari
1
Selanjutnya, Renstra Perangkat Daerah juga menjadi pedoman dalam
dan sasaran, penelaahan keterkaitan dengan visi–misi Bupati dan Wakil Bupati
akhir, verifikasi serta penetapan oleh Kepala Bappeda untuk dapat dilaksanakan.
lainnya, oleh karena itu tekanan skala prioritas dalam setiap tahapan berbeda-
2
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lombok Timur
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2012-
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas, Fungsi dan Tata
dilakukan bersifat sinergis, koordinatif dan saling melengkapi di dalam satu pola
3
merupakan bagian integral dari RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun
Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Timur setiap tahun mulai tahun 2019
RKA meliputi input (dana, tenaga kerja, fasilitas, dll), kegiatan (proses) dan
jangka waktu 5 (lima) tahun yang didalamnya memuat tujuan, sasaran, strategi,
4
1.2 Landasan Hukum
Tingkat II Dalam Wilayah Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Pembangunan Nasional;
Perundang-undangan;
5
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pembangunan Daerah;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 2 Tahun 2008 tentang
15. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 15 Tahun 2009 tentang
16. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 1 Tahun 2019 tentang
6
1.3 Maksud dan Tujuan
(lima) tahun.
dan fungsi;
7
4. Menjadi tolok ukur kinerja pembangunan bidang ketahanan pangan sebagai
Lombok Timur.
BAB I : PENDAHULUAN
8
telaahan renstra KL – Dinas Provinsi, telaahan RTRW-KLHS
kinerja
LAMPIRAN
9
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Lombok Timur telah terjadi perubahan dari Badan Ketahanan Pangan Kabupaten
Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
bidang tugasnya.
10
a. Penyusunan rencana kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
Kepegawaian;
11
pekerjaan, daftar urut kepangkatan, sumpah/janji pegawai, gaji
disiplin pegawai;
berprestasi;
12
c. Pengoordinasian tugas dan kegiatan Sub Bagian Keuangan dengan
Dinas;
Dinas;
ketiga;
Dinas;
Dinas;
13
b. Penyiapan aparatur, peralatan dan perlengkapan serta pendanaan
Daya Manusia;
masing-masing Bidang;
Dinas;
14
l. Pelaporan pelaksanaan tugas dan kegiatan di lingkup Sub Bagian
kerawanan pangan.
Makanan (NBM);
15
g. Penyiapan bahan pengembangan jaringan informasi ketersediaan
pangan;
dengan tugasnya.
dengan tugasnya.
16
b. Penyiapan bahan analisis penanganan kerawanan pangan;
kabupaten/kota;
dengan tugasnya.
cadangan pengan
17
c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di
pangan;
dengan tugasnya.
pangan;
18
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugasnya.
pokok lokal);
kabupaten/kota;
dengan tugasnya.
penganekaragaman pangan.
19
Tugas dan fungsi Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman
pangan keluarga;
dengan tugasnya.
tugas :
20
b. Penyiapan bahan analisis dalam rangka promosi
dengan tugasnya.
lokal;
21
c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di
pangan lokal;
dengan tugasnya.
pangan;
pangan;
22
e. Penyiapan bahan pendampingan di bidang kelembagaan keamanan
pangan;
dengan tugasnya.
pangan;
beredar;
pangan;
dengan tugasnya.
keamanan pangan;
23
b. Penyiapan bahan analisis di bidang kerja sama dan informasi
keamanan pangan;
pangan;
dengan tugasnya.
24
Tabel 1. Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Timur
STRUKTUR DINAS KETAHANAN PANGAN
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
KELOMPOK JAFUNG
BIDANG KETERSEDIAAN DAN BIDANG DISTRIBUSI DAN CADANGAN BIDANG KONSUMSI DAN
BIDANG KEAMANAN PANGAN
KERAWANAN PANGAN PANGAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN
SEKSI KETERSEDIAAN PANGAN SEKSI DISTRIBUSI PANGAN SEKSI KONSUMSI PANGAN SEKSI KELEMBAGAAN KEAMANAN PANGAN
UPTD
25
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah (PD)
oleh Sekretaris Dinas (Eselon III-a), 4 orang Kepala Bidang (Eselon III-b)
orang staf PNS dan 12 orang staf Non PNS. Dengan demikian jumlah
dari 33 orang PNS dan 12 orang Non PNS. Untuk lebih jelasnya dapat
26
Tabel 2. Keadaan PNS Menurut Eselon pada Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Lombok Timur s/d 31 Desember 2018
No. Eselon
Jenis Kelamin
V IV III II I Jumlah
1 Laki-Laki - 10 5 1 - 16
2 Perempuan - 4 - - - 4
Jumlah - 14 5 1 - 21
yang beragam mulai dari tingkat SMA sampai dengan Pasca Sarjana.
Untuk mengetahui lebih jauh hal ini dapat dilihat pada tabel 3 berikut.
1 PNS - 5 - 25 3 33
-
2 Non PNS - - 9 - 3 - 12
Jumlah - - 14 - 28 3 45
27
Dalam melaksanakan tugas sehar-hari Dinas Ketahanan Pangan
13 Brankas 1 Baik
17 Fax/Telepon 1 Baik
28
18 Kipas Angin 5 4 Baik, 1 Rusak
19 AC 2 Baik
20 Wirelles 1 Baik
25 Lemari Es 1 Baik
29
Tabel 5. Pencapaian kinerja Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014 – 2018
Target Renstra Dinas Ketahanan Pangan Realisasi Capaian Renstra Dinas Ketahanan Pangan
Sasaran Rasio Capaian pada tahun
No. Indikator Kinerja Tahun Tahun
Strategis
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1. Terwujudnya Cadangan pangan pemerintah 0 12 12 12 12 0 12 12 12 12 0 100 100 100 100
peningkatan (bulan)
ketersediaan Jumlah pengembangan desa
14 26 40 10 10 14 26 40 10 10 100 100 100 100 100
dan mandiri pangan (klp)
diversifikasi Jumlah percepatan
pangan penganekaragaman konsumsi 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 100 100 100 100 100
pangan (Kecamatan)
Jumlah pembinaan lembaga
20 31 46 46 46 20 34 46 46 46 100 109,68 100 100 100
lumbung pangan (Kelompok)
Jumlah Penguatan Lembaga
Distribusi Pangan/LDPM 0 0 6 12 12 0 0 6 12 12 0 0 100 100 100
(Gapoktan)
Jumlah pelaksanaan kegiatan
0 12 12 12 12 0 12 12 12 12 0 100 100 100 100
SKPG (bulan)
Jumlah Penyusunan Neraca
Bahan Makanan/NBM 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 100 100 100 100
(laporan)
Jumlah Informasi dan
Pemantauan Harga Pasar 0 4 4 4 4 0 4 4 4 4 0 100 100 100 100
(pasar)
Jumlah Penanganan
Keamanan Pangan Segar 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 100 100 100 100
(Kegiatan.)
Jumlah Pelaksanaan Kegiatan 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 100
30
Target Renstra Dinas Ketahanan Pangan Realisasi Capaian Renstra Dinas Ketahanan Pangan
Sasaran Rasio Capaian pada tahun
No. Indikator Kinerja Tahun Tahun
Strategis
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Promosi dan Sosialisasi
Keamanan Pangan Segar
(Kegiatan)
Jumlah Peningkatan Akses
0 0 0 0 11 0 0 0 0 11 0 0 0 0 100
Pangan Masyarakat (Unit)
Jmlh. Pelaksanaan Kegiatan
Promosi Penganekaragaman 0 0 0 0 4 0 0 0 0 2 0 0 0 0 50
Konsumsi Pangan (Kegiatan)
Jumlah Pelaksanaan Kegiatan
0 0 20 20 20 0 0 20 20 0 0 0 100 100 0
Pelatihan Pangan Lokal (Kec)
Pengembangan lumbung
5 5 14 0 0 5 5 14 0 0 100 100 100 0 0
pangan desa (unit)
Penanganan daerah rawan
0 100 0 0 0 0 100 0 0 0 0 100 0 0 0
pangan (Paket)
Jumlah Optimalisasi
Pemanfaatan pekarangan 0 15 10 15 0 0 15 10 15 0 0 100 100 100 0
(Klp)
Tersedianya peta ketahanan
dan kerentanan pangan /FSVA 0 0 150 0 0 0 0 150 0 0 0 0 100 0 0
(Buku)
Jumlah penguatan
kelembagaan keamanan 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 100
pangan segar (Lembaga)
31
Berdasarkan pada tabel 5 di atas menunjukkan bahwa ada 1 (satu) sasaran
strategis Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Timur yang telah ditetapkan
dan harus dicapai selama kurun waktu lima tahun (periode 2014 – 2018) dengan 17
(tujuh belas) indikator kinerja. Pada Tahun 2018 merupakan tahun terakhir dari
terakhir dari Rencana strategis Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Timur.
Sebagian besar indikator kinerja utama yang ditetapkan pada tahun 2018
dari rencana strategis Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Timur periode
2014 - 2018 sebagai salah satu Organiasi Perangkat Daerah (OPD) dapat tercapai
target yang ditetapkan, dan ada 2 (dua) indikator yang tidak dapat mencapai target
lokal.
dengan target indikator yang ditetapkan yaitu 10,63 ton beras. Capaian realisasi
Tahun 2015 – 2018 yaitu sebesar 100%, keberhasilan pencapaian ini disebabkan oleh
Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan dana bersumber dari
APBD II, selain itu disebabkan oleh pentingnya pengembangan cadangan pangan
pangan masyarakat yang mengalami keadaan darurat dan kerawanan pangan pasca
transien, khususnya pada daerah terisolir dan/atau dalam kondisi darurat bencana
32
maupun masyarakat rawan pangan kronis karena kemiskinan dan peningkatan gizi
masyarakat.
pada Tahun 2018 dengan target indikator yang telah ditetapkan yaitu 26 kelompok
anggaran dari Dana Dekonsentrasi melalui Provinsi dan Anggaran dari APBD II
pada Tahun 2018 terealisasi 100% serta kerja keras maksimal dari Aparatur Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Timur. Begitu juga pada Tahun 2014 - 2017
sesuai dengan potensi dan kearifan lokal untuk mewujudkan hidup sehat, aktif dan
produktif.
dan nilai jual yang tinggi dapat menambah penghasilan keluarga sehingga dapat
Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada indikator kinerja ini yaitu
pengadaan benih, bibit dan media tanam untuk 15 KWT, penyusunan Pola Pangan
Harapan (PPH) dan sosialisasi serta promosi P2KP pada kelompok masyarakat
33
dalam hal ini ibu-ibu PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT) pada 20 kecamatan
Pangan pada Tahun 2018 dengan target indikator yang telah ditetapkan adalah 20
kecamatan. Capaian indikator pada Tahun 2014 - 2018 yaitu sama-sama terpenuhi
target (100%), hal ini disebabkan oleh adanya Tim Pelaksana Kegiatan Percepatan
Kawasan Rumah Pangan Lestari, dana bersumber dari APBD II, dan meningkatnya
pangan B2SA serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan pokok beras
dan tumbuhnya kelompok pangan lokal non beras dan non terigu (6 kelompok).
didukung oleh Tim Teknis Pembinaan Kelembagaan Lumbung Pangan yang cukup
Masyarakat Kab. Lombok Timur dan didukung dengan Anggaran dari dana
Dekonsentrasi melalui Provinsi dan Anggaran dari APBD II yang tersedia dalam
34
DPA. Capaian realisasi target jumlah pembinaan kelembagaan lumbung pangan
wilayah sentra produksi padi dan jagung agar mampu membantu anggotanya dalam
lembaga distribusi pangan masyarakat, hal ini disebabkan oleh dukungan anggaran
dari dana dekonsentrasi melalui Provinsi dan anggaran dari APBD II yang terealisasi
realisasi Tahun 2016 - 2018 sama dengan capaian realisasi sebesar 100% dan
adalah kegiatan pengamatan terus menerus keadaan pangan dan gizi penduduk, yang
bertujuan agar para pengambil keputusan dalam kebijakan dan program perbaikan
pangan dan gizi dapat mengambil keputusan dan tindakan secara seksama, tepat
waktu dan benar. Informasi dan data akurat yang dikumpulkan secara terus menerus
kegiatan seperti peramalan, pemetaan situasi pangan dan gizi, bagi peningkatan
disebabkan oleh adanya organisasi pelaksana kegiatan SKPG (dalam hal Kelompok
Kerja Pangan dan Gizi, Enumerator SKPG Kecamatan Pemantauan) dan dukungan
35
dana APBD II yang terealisasi sebesar 100% guna mendukung kelancaran
pelaksanaan kegiatan SKPG. Capaian realisasi Tahun 2015 - 2018 sama dengan
capaian realisasi yaitu sebesar 100% dan pada tahun 2014 indikator kerja ini tidak
ada.
bahan pangan untuk setiap komoditas dan olahannya yang lazim dikonsumsi
tersedia untuk dikonsumsi penduduk dalam kilogram perkapita pertahun serta dalam
gram perkapita perhari. Selanjutnya untuk mengetahui nilai gizi bahan makanan yang
Tercapainya indikator jumlah penyusunan NBM, hal ini disebabkan oleh adanya Tim
Penyusun Neraca Bahan Makanan yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Dinas
Oktober 2018 dan realisasi anggaran sampai akhir tahun sebesar 100%. Capaian
realisasi Tahun 2015 - 2018 sama dengan capaian realisasi yaitu sebesar 100%, dan
utama dalam penyusunan Neraca Bahan Makanan ini antara lain adalah kurang
lengkapnya data pendukung yang meliputi data tentang arus keluar masuk barang
(eksport dan import) dan data stok untuk semua komoditas. Selain itu kurang
lengkapnya data produksi serta bahan baku yang digunakan pada sektor industri.
36
Sedangkan Informasi dan pemantauan harga pasar adalah kegiatan
pasar yang dilaksanakan oleh petugas pencatat di pasar kabupaten dan pasar
kecamatan.
Pada Tahun 2018 indikator jumlah informasi dan pemantauan harga pasar
sebanyak 4 (empat) pasar dan telah dilakukan pemantauan harga pasar pada 4
(empat) pasar antara lain : Pasar Kabupaten yaitu Pasar Pancor dan 3 Pasar
Kecamatan yaitu Pasar Sakra, Pasar Aikmel dan Pasar Paok Motong, sehingga
tercapainya target sebesar 100%, hal ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
Petugas Pemantau Harga di Pasar Kecamatan yang ditetapkan dengan SK. Kepala
petugas pendata, tersedianya data harga pangan di tingkat produsen dan konsumen
tingkat pasar, terlaksananya pengkajian dan analisa pasokan dan harga pangan,
dan pelaporan, tersedianya dana di DPA. Capaian realisasi Tahun 2015 – 2018
adalah sama dengan capaian realisasi sebesar 100%, dan indikator kerja ini tidak
pangan adalah suatu kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari
kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu,
37
Selanjutnya Kegiatan Penanganan Keamanan Pangan Segar dilaksanakan
dalam bentuk uji laboratorium untuk mendapatkan data keamanan pangan segar.
petugas tes uji cepat dan pengambil sample, terlaksananya pembelian sample pangan
dekonsentrasi melalui provinsi dan anggaran dari APBD II. Capaian realisasi periode
Tahun 2015 - 2018 sama dengan capaian realisasi yaitu sebesar 100%, dan indikator
ini tidak ada pada tahun 2014. Adapun upaya-upaya yang dilakukan kedepannya
pembinaan dan pendampingan kepada petugas tes uji cepat dan pengambil sample,
anggaran memadai, peningkatan kualitas sumber daya petugas tes uji cepat dan
keamanan pangan segar. Untuk itu, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok
keamanan pangan dengan realisasi 100%, hal ini disebabkan oleh adanya Tim
(Bimtek) Petugas Pengawasan Keamanan Pangan dan adanya dukungan dana dari
APBD II. Indikator ini tidak ada pada Tahun 2014 - 2017.
promosi dan sosialisasi keamanan pangan segar pada Dinas Ketahanan Pangan
38
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018 dilaksanakan terdiri dari beberapa uraian
a. Sosialisasi keamanan pangan segar, kegiatan ini dengan sasaran kader posyandu,
PKK Desa dan Kepala Dusun sebanyak 60 (Enam Puluh) orang. Sosialisasi
keamanan pangan segar Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Timur TA.
2018 dilaksanakan pada 2 (Dua) Desa yakni Desa Kembang Kerang Daya
Kecamatan Aikmel dengan jumlah peserta sebanyak 30 (Tiga Puluh) orang dan
(Tiga Puluh) orang. Sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Sekdis Dinas
b. Cetak leaflet, kegiatan ini merupakan penyediaan bahan informasi berupa cetakan
makanan yang aman dan bermutu dengan target penyediaan leaflet Tahun 2018
Posyandu dan Tokoh Masyarakat (Kadus), cetak leaflet keamanan pangan sebanyak
1.562 lembar dan adanya dukungan dana dari APBD II. Indikator kinerja ini tidak
pangan. Akses pangan baik apabila semua rumah tangga atau semua anggota rumah
39
tangga mempunyai sumber daya yang cukup untuk mendapatkan pangan yang cukup
pula baik dari segi kuantitatif, kualitatif maupun keragaman pangan. Tercapainya
indikator dengan realisasi 100%, hal ini disebabkan oleh terlaksananya pengadaan
barang yang akan diserahkan kepada kelompok penjual ubi jalar dan kelompok di
kawasan mandiri pangan dan adanya dukungan dana dari APBD II yang terealisasi
sebesar 99,98%. Indikator kinerja ini tidak ada pada Tahun 2014 - 2017.
seimbang dan aman dalam jumlah dan komposisi yang cukup guna memenuhi
kebutuhan gizi untuk mendukung hidup sehat aktif dan produktif. Pada tahun 2018
konsumsi pangan yang hanya mencapai sebesar 50%, hal ini disebabkan oleh tidak
terlaksananya Lomba Cipta Menu (LCM) dan Hari Pangan Sedunia (HPS) tingkat
Provinsi NTB karena dampak gempa yang menimpa Pulau Lombok masih terasa
sehingga dana yang digunakan untuk kegiatan LCM dan HPS tingkat Provinsi Tahun
2018 dikembalikan dan akan dialihkan untuk menanggulangi pasca gempa bagi
masyarakat yang terkena dampak gempa. Bila dibandingkan dengan tahun 2017
pangan lokal di Kabupaten Lombok Timur, dapat dilakukan antara lain melalui
perkembangan usaha pengolahan pangan lokal itu sendiri. Pelatihan tersebut juga
40
konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal secara terintegrasi dan
berkesinambungan. Tidak tercapainya target pada indikator ini disebabkan oleh tidak
terlaksananya Lomba Cipta Menu (LCM) tingkat kabupaten karena dampak gempa
yang menimpa Pulau Lombok masih terasa sehingga kegiatan LCM tingkat
Lombok Timur tidak hanya ditempuh melalui program utama, akan tetapi didukung
Daerah.
Timur yaitu :
41
Belum berkembangnya industri pangan berbasis bahan pangan lokal yang
maupun kuantitas.
masyarakat.
secara optimal dan sinegritas antar sektor masih rendah kontribusi dan
implementasinnya.
42
Tingkat pendidikan masyarakat dan pengetahuan tentang pangan yang
Luas wilayah yang besar menyediakan peluang usaha distribusi pangan yang
cukup besar;
Ketersediaan sumber daya lahan dan air sebagai faktor utama produksi untuk
Keragamana sumber daya alam dan keanekaragaman hayati baik flora dan
mempertahankan kelestariannya;
optimal;
berbagai varietas tanaman pangan yang tahan terhadap kondisi tidak optimal
peternakan;
43
Kelembagaan ketahanan pangan masyarakat yang makin konsisten
44
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
tahun kedepan tentu akan menjadi faktor penghambat tercapainya Visi dan
berimbang.
pangan.
45
d. Rendahnya pengetahuan dan kemauan masyarakat untuk optimalisasi
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih
Visi
Menengah Daerah (RPJMD) adalah Visi kepala daerah dan wakil kepala
ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun
sebagai berikut :
yang akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Kabupaten
46
Lombok Timur dapat lebih berperan dalam perubahan yang terjadi
Timur tidak berat sebelah kepada satu golongan tertentu karena semuanya
berkelanjutan.
Misi
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
tabel 6 berikut:
47
Tabel 6. Perumusan Penjelasan Misi
48
”Lombok Timur Yang Adil, Sejahtera dan Aman”
49
ketiga dimaknai sebagai upaya untuk pengembangan ekonomi daerah melalui
pembinaan ekonomi kerakyatan dan kreatif berbasis potensi lokal yang berdaya
saing didalam dan luar negeri dengan mengandalkan bahan-bahan produksi dan
serta keamanan pangan berbasis bahan baku, sumber daya dan kearifan lokal.
Program
Pangan
50
3.3. Telaahan Renstra Kementerian Pertanian RI
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, tentunya tidak dapat terlepas dari visi,
misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang terdapat
Oleh Karena itu, perlu diuraikan lebih lanjut tentang korelasi dan
di antaranya adalah :
Sistem pertanian pangan yang dilakukan oleh petani saat ini sebagian
bawah garis kemiskinan. Hal ini disebabkan biaya produksi yang tinggi
51
dan tidak diimbangi dengan kepastian produksi dan harga jual, serta
Dinamika Penduduk
Selain itu, jumlah penduduk yang besar juga membutuhkan ruang dan
terhadap daya dukung dan daya tampung yang tersedia. Hal ini dapat
Konversi Lahan
52
pangan. Jumlah lahan yang terkonversi belum dapat diimbangi dengan
Degradasi Air
persaingan penggunaan air yang cukup besar antara kebutuhan air untuk
air bersih, kebutuhan air untuk industri dan kebutuhan air untuk
Keterbatasan Infrastruktur
53
hasil panen pada proses produksi, penanganan hasil panen, dan
penyediaan pangan.
Fluktuasi Harga
produksi yang musiman dan tidak merata antar musim, dan buruknya
Keamanan Pangan
aman dari cemaran berbagai jenis bahan kimia, biologis, dan fisik
buah segar impor belum jelas diterapkan, sehingga buah impor yang
54
belum terjamin keamanan pangannya masih mudah masuk ke dalam
negeri, belum ada penerapan sanksi yang tegas bagi pelanggar hukum
Kesejahteraan Petani”.
55
Sistem Pertanian Bioindustri
Berkelanjutan
Beragam
dan selera.
Pangan Sehat
Sumberdaya Lokal
56
Kedaulatan Pangan
kebijakan Pangan yang menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang
Kesejahteraan Petani
Dimaknai petani dan keluarganya hidup layak dari lahan dan usaha yang
digelutinya.
adalah :
Tujuan
yaitu :
kedaulatan pangan.
pertanian.
57
c. Meningkatkan ketersediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi.
Sasaran Strategis
3.5. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
tata ruang yang dilakukan untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang
ruang adalah melihat secara detail kondisi lingkungan dan ekosistem sebuah
58
Keberadaan RTRW dan juga sangat bermanfaat. Karena menjadi pedoman
pembangunan;
2. Segala usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan
59
Dengan mempertimbangkan fungsi KLHS tersebut maka analisis
Timur berimplikasi negatif terhadap lingkungan hidup. Jika ada, maka program
dan kegiatan tersebut perlu direvisi agar sesuai dengan rekomendasi KLHS.
Dua definisi KLHS yang lazim diterapkan , yaitu definisi yang menekankan
60
berkelajutan, mewujudkan kemandirian, ketahanan pangan dan kedaulatan
berhubungan dengan rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup
paceklik.
sentra produksi dan daerah rawan pangan. Oleh karena itu gudang lumbung
pangan dibangun (lokasi) pada daerah pemukiman sesuai dengan tata ruang
lumbung pangan akan dibangun. Melalui hal diatas dapat diketahui dengan
tepat dimana gudang lumbung pangan tersebut akan dibangun sehingga tidak
61
berdirinya bangunan lumbung berdiri di atas lahan yang sesuai dengan
Kabupaten Lombok Timur adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan
bahwa terdapat 47 desa yang terindikasi rentan rawan pangan pada Prioritas
1, 2 dan 3.
62
Tabel 7. Sebaran Jumlah Desa per Prioritas Pada Masing-masing
Kecamatan Berdasarkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016
Desa/Kelurahan
No Kecamatan
Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 4
1 AIKMEL 1 8 15
2 JEROWARU 1 4 5 5
3 KERUAK 1 14
4 LABUHAN HAJI 12
5 MASBAGIK 1 9
6 MONTONG GADING 8
7 PRINGGABAYA 2 13
8 PRINGGASELA 1 9
9 SAKRA 1 11
10 SAKRA BARAT 18
11 SAKRA TIMUR 10
12 SAMBELIA 8 3
13 SELONG 12
14 SEMBALUN 2 4
15 SIKUR 2 12
16 SUELA 1 2 5
17 SUKAMULIA 9
18 SURALAGA 1 2 12
19 TERARA 2 2 12
20 WANASABA 14
Total 1 9 37 207
Gambaran situasi ketahanan dan kerentanan pangan Kabupaten Lombok
Timur Tahun 2016 disajikan pada peta berikut.
Gambar 1. Peta Kerentanan terhadap Kerwanan Pangan Kabupaten
Lombok Timur Tahun 2016
63
b. Konsumsi pangan masyarakat masih kurang beragam, bergizi, berimbang.
aspek kuantitas, tetapi yang juga tidak kalah pentingnya kualitas konsumsi
(PPH).
laju sekitar 1,9 pada kurun waktu 2014-2016, namun pada tahun 2017 skor
PPH meningkat dibanding tahun 2013 yakni sebesar 84,1. Peningkatan skor
buah.
64
Perkembangan kualitas konsumsi selama 2013-2017 masih belum
terjadi karena pola konsumsi pangan masih sangat tergantung pada padi-
padian, dan masih kurang dalam hal konsumsi pangan hewani, sayuran dan
tinggi pula. Oleh karena itu, jika terjadi sedikit saja gangguan pada
ketahanan pangan.
perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat agar dengan kemauan dan
beragam, bergizi dan seimbang. Untuk itu, upaya sosialisasi dan promosi
65
sehingga mengakibatkan rendahnya pendapatan masyarakat. Rendahnya
syarat asupan gizi yang cukup juga berpeluang besar tidak dapat dipenuhi.
miskin ini relatif berjalan lambat. Sepanjang kurun waktu 10 tahun hanya
66
d. Fluktuasi harga pangan.
maka yang tertekan adalah konsumen dan sebaliknya saat harga produsen
karena itu, di satu sisi produsen harus mendapatkan harga yang layak untuk
Harga juga merupakan salah satu elemen penting dalam ekonomi pangan
berpengaruh terhadap: (a) akses pangan; (b) kondisi rawan pangan; (c)
suatu Sistem Deteksi Dini (Early Warning System) tentang kondisi pasokan
67
dan harga pangan yang tepat (up to date) dan akurat, agar dapat segera
Pangan yang aman adalah pangan yang terbebas dari cemaran biologis,
keyakinan, dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif dan
pangan yang berbahaya bagi kesehatan. Hal ini secara jelas menunjukkan
68
pangan segar pada kegiatan budidaya dan penanganan pasca panen.
memerlukan tindakan.
69
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
Berdasarkan visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih,
penjabaran atau implementasi visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Kabupaten Lombok Timur dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)
tahun kedepan. Adapun tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Lombok Timur beserta indikator kinerjanya disajikan pada tabel
70
Tabel 7. Tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan OPD Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Lombok Timur :
71
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Tabel 7. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Ketahanan Pangan
Kabupaten Lombok Timur 2019 - 2023
Indikator
No. Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Kinerja
1 2 3 4 5 6
Meningkatkan Meningkatkan Rata-rata 1. Peningkatan 1. Peningkatan
1. ketahanan ketersediaan jumlah ketersediaan pangan koordinasi dan
pangan utama pangan utama ketersediaan yang berbasis sumber sinergitas lintas
masyarakat pangan utama daya lokal sector dalam
pertahun 2. Memantapkan pengelolaan
penanganan ketersediaan dan
kerawanan pangan penanganan rawan
untuk mengurangi pangan, distribusi,
jumlah penduduk harga dan cadangan
miskin pangan serta
3.Stabilisasi pasokan konsumsi dan
dan harga pangan keamanan pangan
serta pengelolaan 2. Peningkatan
cadangan pangan dukungan
4. Percepatan pengembangan
penganekaragaman pangan
konsumsi pangan 3. Peningkatan
berbasis sumber daya kerjasama dengan
dan kearifan lokal instansi terkait
5. Pengawasan dan 4. Peningkatan
keamanan pangan pemberdayaan dan
segar peran serta
masyarakat
5. Penguatan
kelembagaan dan
koordinasi
ketahanan pangan
72
73
BAB VI
Secara rinci rencana program dan kegiatan dan kerangka pendanaan yang telah direvisi dari tahun 2021 – 2023 seperti pada tabel
8 dibawah ini.
Tabel 8. Rencana Program, Kegiatan dan Kerangka Pendanaan pada Dinas Ketahanan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2019-2023
Terlaksa
Kelancara nanya
pelaksana kegiatan 5,762,321,244 5.992.813.000 6.232.525.520
an tugas rutin
dinas kator
74
Persentase sarana
dan prasarana
pelayanan yang
PROGRAM terawat dan
2 9 1 100% 3,627,871,622 100% 3.772.992.000 100% 3.923.911.680
PENUNJANG URUSAN berfungsi baik
PEMERINTAHAN untuk mendukung
DAERAH perlaksanaa
KABUPATEN/KOTA program
Persentase
tersusunnya
2.
Perencanaan, dokumen
2 9 1 0 100% 24,801,600 100% 25.808.000 100% 26.840.320
Penganggaran dan perencanaan
1
Evaluasi Kinerja pelaporan dan
Perangkat Daerah evaluasi kegiatan
2. Penyusunan dokumen 12 12 12
2 9 1 0 1 perencanaan Tersusunya RKA exsem 16,879,600 exsem 17.570.000 exsem 18.272.800
1 perangkat daerah dan DPA plar plar plar
Koordinasi dan
2. penyususnan laporan Jumlah laporan
2 9 1 0 6 capaian kinerja dan capaian kinerja dan 4 jenis 7,922,000 4 jenis 8.238.000 4 jenis 8.567.520
1 ikhtisar realisasi ikhtisar realisasi
kinerja SKPD kinerja
Persentase
2.
Administrasi penatausahaan
2 9 1 0 100% 3,232,494,422 100% 3.361.793.000 100% 3.496.264.720
Keuangan Perangkat keuangan sesuai
2
Daerah rencana
2.
1 1 1
2 9 1 0 1 Penyediaan gaji dan Jumlah gaji dan 3,085,956,422 3.209.394.000 3.337.769.760
tahun tahun tahun
2 tunjangan ASN tunjangan ASN
75
Jumlah
2. Pelaksanaan pelaksanaan
1 1 1
2 9 1 0 3 penatausahaan dan penatausahaan dan 146,538,000 152.399.000 158.494.960
tahun tahun tahun
2 pengujian/verifikasi pengujian/verifikasi
keuangan SKPD keuangan dinas
Persentase
2.
Administrasi Barang pengelolaan
2 9 1 0 100% 8,416,000 100% 8.752.000 100% 9.102.080
Milik Daerah pada aset/barang milik
3
Perangkat Daerah daerah
Jumlah
2.
Penatausahaan barang penatausahaan
2 9 1 0 6 100% 8,416,000 100% 8.752.000 100% 9.102.080
milik daerah pada barang milik
3
SKPD daerah pda dinas
2. Adiministrasi Tersusunnya
2 9 1 0 Kepegawaian dokumen 100% 14,591,500 100% 15.175.000 100% 15.782.000
5 Perangkat Daerah kepegawaian ASN
2. Monitoring, evaluasi Adanya monitoring 1 1 1
2 9 1 0 5 dan penilaian kinerja dan penilaian 14,591,500 15.175.000 15.782.000
tahun tahun tahum
5 pegawai kinerja pegawai
Persentase
2.
terlaksananya
2 9 1 0 100% 192,526,000 100% 200.223.000 100% 208.231.920
Administrasi Umum pelayanan umum
6
Perangkat Daerah perangkat daerah
2. Penyediaan Tersedianya
2 9 1 0 1 komponen instalasi komponen instalasi 100% 1,219,000 100% 1.267.000 100% 1.317.680
6 listrik/penerangan listrik/penerangan
bangunan kantor kantor
76
2. Penyediaan peralatan Jumlah 32 32 32
2 9 1 0 2 dan perlengkapan perlengkapan dan 20,000,000 20.800.000 21.632.000
jenis jenis jenis
6 kantor peralatan kantor
2. Jumlah barang
2 9 1 0 3 Penyediaan peralatan cetakan dan 3 jenis 2,890,000 3 jenis 3.005.000 3 jenis 3.125.200
6 rumah tangga penggandaan
2. Penyediaan barang Jumlah barang
2 9 1 0 5 cetakan dan cetakan dan 3 jenis 4,071,000 3 jenis 4.233.000 3 jenis 4.402.320
6 penggandaan penggandaan
Jumlah bahan
2. bcaan dan
2 9 1 0 6 Penyediaan bahan peraturan 2 jenis 6,924,000 2 jenis 7.200.000 2 jenis 7.488.000
6 bacaan dan peraturan perundang-
perundang-undangan undangan
2. Penyelenggaraan Jumlah perjalan
2 9 1 0 9 rapat koordinasi dan dinas biasa dan 2 jenis 157,422,000 2 jenis 163.718.000 2 jenis 170.266.720
6 konsultasi SKPD dalam kota
77
2. Penyediaan Jasa Persentase capaian
2 9 1 0 Penunjang Urusan layanan jasa 100% 12,900,000 100% 13.416.000 100% 13.952.640
8 Pemerintah Daerah penunjang
2.
2 9 1 0 1 Penyediaan jasa surat Jumlah jasa surat 2 jenis 3,300,000 2 jenis 3.432.000 2 jenis 3.569.280
8 menyurat menyurat
2. Penyediaan jasa 12 12 12
2 9 1 0 2 komunikasi, sumber Jumlah paket 9,600,000 9.984.000 10.383.360
bulan bulan bulan
8 daya air dan listrik internet
78
PROGRAM
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA
2 9 2 EKONOMI UNTUK Persentase 58% 470,000,000 63% 488.800.000 63% 508.352.000
KEDAULATAN DAN lumbung pangan
KEMANDIRIAN masyarakat (LPM)
PANAGAN aktif
Penyediaan
Infrastruktur dan
2. Seluruh Pendukung
2 9 2 0 4 jenis 470,000,000 4 jenis 488.800.000 4 jenis 508.352.000
Kemandirian Pangan
1
Sesuai Kewenangan Tersedianya
Daerah infrastruktur
Kabupaten/Kota lumbung pangan
2. Penyediaan Tersedianya 2 2 2
2 9 2 0 1 infrastruktur lumbung infrastruktur 470,000,000 305.240.000 317.449.600
paket paket paket
1 pangan lumbung pangan
2. Penyediaan Jumlah
2 9 2 0 2 infrastruktur lantai Infrastruktur lantai 2 jenis 183.560.000 2 jenis 190.902.400
1 jemur jemur
PROGRAM Persentase
PENINGKATAN kelompok kawasan
2 9 3 DIVERSIFIKASI DAN rumah pangan 18% 1,334,869,422 18% 1.388.259.000 18% 1.443.789.360
KETAHANAN PANGAN lestari (KRPL)
MASYARAKAT mandiri
79
Penyediaan dan
Penyaluran Pangan
Pokok atau Pangan
2. Lainnya Sesuai
2 9 3 0 Dengan Kebutuhan 75% 368,708,622 75% 383.454.000 75% 398.792.160
1 Daerah
Kabupaten/Kota Persentase
Dalam Rangka kelompok yang
Stabilisasi Pasokan mendapatkan
dan Harga Pangan bantuan
80
2. Pengembangan dan Pengembangan
2 9 3 0 5 kelembagaan dan kelembagaan dan 100% 73,664,000 100% 76.610.000 100% 79.674.400
1 jaringan distribusi jaringan distribusi
pangan pangan
Pengembangan Pengembangan
2. kelembagaan usaha kelembagaan
2 9 3 0 6 pangan masyarakat usaha pangan 100% 26,268,000 100% 27.318.000 100% 28.410.720
1 dan toko tani masyarakat dan
indonesia toko tani indonesia
Terlaksananya
koordinasi dan
2.
Pengelolaan dan singkronisasi
2 9 3 0 4 kali 174,963,400 4 kali 161.961.000 4 kali 168.439.440
Keseimbangan pengendalian
2
Cadangan Pangan cadangan pangan
Kabupaten/Kota kabupaten/kota
Koordinasi dan Jumlah koordinasi
2. Singkronisasi dan singkronisasi
2 9 3 0 1 pengendalian pengendalian 4 kali 19,915,400 4 kali 20.712.000 4 kali 21.540.480
2 cadangan pangan cadangan pangan
kabupaten/kota kabupaten/kota
2. Jumlah pengadaan
11700 11700 11700
2 9 3 0 3 Pngadaan cadangan cadangan pangan 155,048,000 161.249.000 167.698.960
pangan pemerintah pemerintah kg kg kg
2
kabupaten/kota kabupaten/kota
81
Pelaksanaan Jumlah
2. Pencapaian Target penyusunan dan
2 9 3 0 Konsumsi Pangan penetapan target 1 kali 791,197,400 1 kali 822.844.000 1 kali 855.757.760
4 Perkapita/Tahun konsumsi pangan
Sesuai Dengan Angka per kapita per
Kecukupan Gizi tahun
Jumlah
penyusunan dan
2. 5 5 5
Penyusunan dan penetapan target
2 9 3 0 1 kegiat 6,018,000 kegiat 6.258.000 kegiat 6.508.320
penetapan target konsumsi pangan
4 an an an
konsumsi pangan per per kapita per
kapita per tahun tahun
Terlaksananya
Pemberdayaan pemberdayaan
2. masyarakat dalam masyarakat dalam 5 5 5
2 9 3 0 2 penganekaragaman penganekaragaman kegiat 785,179,400 kegiat 816.586.000 kegiat 849.249.440
4 konsumsi pangan konsumsi pangan an an an
berbasis sumber daya berbasis sumber
lokal daya lokal
PROGRAM
2 9 4 PENANGANAN 22% 88,028,000 21% 91.549.000 21% 95.210.960
KERAWANAN Persentase desa
PANGAN rawan pangan
Penyusanan,
2. Pnyusunan Peta pemutakhiran dan
12 12 12
2 9 4 0 kerentanan dan analisis peta 88,028,000 91.549.000 95.210.960
buku buku buku
1 ketahanan pangan ketahanan dan
Kecamatan kerentanan pangan
82
Terlaksananya
Penyusunan, penyusunan,
2.
pemutakhiran dan pemutakhiran dan
2 9 4 0 1 100% 88,028,000 100% 91.549.000 100% 95.210.960
analisis peta analisis peta
1
ketahanan dan ketahanan dan
kerentanan pangan kerentanan pangan
PROGRAM Persentase pangan 89.47 92,11 92,11
2 9 5 PENGAWASAN segar yang aman 241,552,200 251.213.000 261.261.520
% % %
KEAMANAN PANGAN dikonsumsi
Jasa sertifikasi
prima penyediaan
sarana dan
2. prasarana
1 1 1
2 9 5 0 Pelaksanaan pengujian mutu 241,552,200 251.213.000 261.261.520
paket paket paket
1 Pengawasan dan keamanan
Keamanan Pangan pangan segar asal
Segar Daerah tumbuhan daerah
Kabupaten/Kota kabupaten/kota
Penguatan
2. kelembagaan 10 10 10
2 9 5 0 1 keamanan pangan komo 124,537,800 komod 129.519.000 komo 134.699.760
1 segar daerah Tersedianya diti iti diti
kabupaten/kota sertifikat prima
83
Penyediaan sarana
dan prasarana
2. pengujian mutu dan 10 10 10
2 9 5 0 5 keamanan pangan 117,014,400 121.694.000 126.561.760
buku buku buku
1
segar asal tumbuhan
daerah Tersedianya buku
kabupaten/kota pengujian mutu
84
BAB VII
2018-2023 kita mengacu pada RPJMD Kabupaten Lombok Timur dengan visinya
“Lombok Timur Yang Adil, Sejahtera dan Aman”, dimana Dinas Ketahanan
Pangan Kab. Lombok Timur dalam masa 5 (lima) tahun untuk mencapai indikator
kinerja sebagaimana disajikan pada tabel 7.1 dan 7.2 di bawah ini :
Tabel 7.1. Indikator Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Timur
yang mengacu pada RPJMD Lombok Timur 2018-2023
Data Capaian (Tahun) Capaian
No Indikator Kinerja Satuan
Awal 2019 2020 2021 2022 2023 Akhir
1. Persentase Desa % 17.57 17.57 15 22 21 20 20
Rawan Pangan
2. Ketersediaan Kal/kap/hari - - 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400
energi dan protein Gr/kap/hari - - 63 63 63 63 63
perkapita
3. Meningkatnya Ton - - 50.603 53.133 55.790 58.580 58.580
cadangan pangan
pemerintah
4. Persentase % 50 50 54 58 63 67 67
Kelompok
Lumbung Pangan
Masyarakat (LPM)
yang Aktif
5. Persentase % 84.21 84.21 86.84 89.47 92.11 94.74 94.74
pangan segar
yang aman
dikonsumsi
6. Persentase % 5 5 9 14 18 23 23
Kelompok Kawasan
Rumah Pangan
Lestari (KRPL)
mandiri
7. Skor Pola Pangan Point - - 85 86 87 88 88
Harapan (PPH)
85
Tabel 7.2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Lombok Timur Tahun 2018-2023
Indikator Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada Tahun ke
No Tujuan Sasaran
Tujuan/Sasaran 2019 2020 2021 2022 2023
1. Terwujudnya Persentase Desa 17.57% 15% 22% 21% 20%
ketahanan Rawan Pangan
pangan Mengurangi jumlah Persentase 50% 54% 58% 63% 67%
daerah rawan Kelompok
pangan melalui Lumbung Pangan
ketersediaan Masyarakat (LPM)
pangan (produksi yang Aktif
dan cadangan Persentase 84.21% 86.84% 89.47% 92.11% 94.74%
pangan), pangan segar
keterjangkauan, yang aman
konsumsi pangan dikonsumsi
dan gizi serta Persentase 5% 9% 14% 18% 23%
keamanan pangan Kelompok
berbasis bahan Kawasan Rumah
baku, sumber daya Pangan Lestari
dan kearifan lokal (KRPL) mandiri
Mengurangi jumlah daerah rawan pangan melalui ketersediaan pangan (produksi dan
pangan berbasis bahan baku, sumber daya dan kearifan lokal. Untuk mencapai target
Pangan, Program Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan dan Program Target
86
3. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
87
BAB VIII
PENUTUP
kegiatan peningkatan ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian dan sebagai acuan
Lombok Timur dalam kurun waktu Tahun 2019 - 2023. Rencana strategis ini juga
Rencana strategis ini akan berhasil guna dan berdaya guna dilaksanakan
apabila mendapat perhatian dan dukungan dari seluruh aparat Dinas Ketahanan
Pangan dan pihak terkait, baik unsur pemerintah maupun dari masyarakat tani–
88