Oleh:
RENNY JUNETTY
0606041043
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPARTEMEN FARMASI
DEPOK
2008
Granulasi Basah
NPM : 0606041043
Penggunaan Pati Buah Pisang Raja (Musa paradisiaca L.) sebagai Bahan
dari berbagai pihak baik bantuan moril maupun materiil. Pada kesempatan ini
besarnya kepada :
skripsi ini.
10. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberi dukungan.
Komalasari, Dharnita Cernalia, Margareth dan Usi Afiah Zain atas doa
12. Semua pihak yang terlibat, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan berkat dan rahmat-Nya atas
skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
Penulis
formulasi tablet. Salah satu penghasil pati adalah buah pisang raja yang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pati buah pisang raja
Dalam formulasi digunakan bahan penghancur pati buah pisang raja dan pati
dan 15% w/w. Karakterisasi pati buah pisang raja meliputi: kadar air, kadar
abu, derajat keasaman (pH), indeks kompresibilitas serta bentuk dan ukuran
disolusi. Hasilnya menunjukkan bahwa pati buah pisang raja dapat digunakan
basah.
Kata Kunci :
Pati, Pisang, Penghancur, Tablet
xiv + 75 hal. ; gbr. ; tab. ;lamp.
Bibliografi: 29 (1971-2008)
containing 70-95% starch in unripe fruits. The objective of this research was to
granule, bulk and tapped densities. The tablets were evaluated for
tablets.
Key words :
Banana, Starch, Disintegrant, Tablet
xiv + 75 pages; pictures; tables; appendixes
Bibliography : 29 (1971-2008)
Halaman
A. PENDAHULUAN
3. Hipotesis ………………………………………………………………. 3
B. TINJAUAN PUSTAKA
4. Tablet ……………………………………………………………........ 11
1. Bahan ……………………………………………………….20
2. Alat ……………………………………………………….20
5. Disolusi ……………………………………………………….29
2. Pembahasan ……………………………………….....................……….34
1. Kesimpulan ………………………………………….…........... 48
2. Saran …………………………………………….........………….48
GAMBAR ......................................................................................................52
TABEL .......................................................................................................... 63
LAMPIRAN ................................................................................................... 66
Halaman
Halaman
Halaman
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
per oral dan telah secara umum digunakan oleh pasien (1). Dalam
pembuatan tablet tersebut zat aktif akan dibantu oleh suatu bahan-bahan
suatu tablet. Definisi eksipien adalah zat yang digunakan dalam suatu
semua komponen yang ada dalam formula serta tidak berinteraksi dengan
zat aktif. Jumlah bahan eksipien dalam formulasi tablet umumnya lebih
banyak daripada zat aktif dan sama seperti substansi obat, eksipien dapat
diperoleh dari alam maupun sintetis (2). Kegunaan bahan eksipien dalam
pelincir yang sifatnya hanyalah sebagai alat bantu pada proses pembuatan
bahan ekspien dalam tablet. Bahan ini menyebabkan tablet yang utuh akan
menjadi pecah bila terkena dengan kelembaban atau air. Oleh karena itu
penghancur luar untuk mendapatkan daya kerja yang efektif dan optimal (3).
Pati atau dikenal juga dengan amilum, secara ekstensif digunakan menjadi
pengikat maupun pengisi dalam suatu formulasi tablet (5). Sebagai bahan
penghancur, pati akan mengabsorpsi air yang akan diikuti pecahnya inti dari
tablet tersebut (3). Salah satu penghasil pati alami yakni buah pisang yang
mengandung kadar pati sebesar 70-80% pada keadaan mengkal atau belum
masak (4). Pisang yang merupakan tanaman asli benua Asia ini diproduksi
pisang raja tumbuh di daerah yang memiliki iklim tropis dan lembab. Di
bermanfaat bagi tubuh. Buah dari tanaman pisang raja ini dapat dijadikan
salah satu bahan alternatif penghasil pati yang merupakan komponen utama
dari buahnya yang belum matang (immature fruit). Buah pisang raja ini
memiliki rasa yang manis bila dibandingkan dengan jenis pisang lainnya
yakni pisang ambon yang memiliki rasa asam sehingga pisang raja aman
(native) yang berasal dari buah pisang raja yang akan digunakan sebagai
bahan penghancur dalam tablet yang dibuat secara granulasi basah dan juga
jagung yang telah digunakan secara umum pada formulasi tablet dengan
penggunaan pati buah pisang raja yang keduanya dapat digunakan sebagai
urat.
B. Tujuan Penelitian
pisang raja sebagai bahan penghancur pada tablet Alopurinol sebagai model
C. Hipotesa
Pati buah pisang raja dapat dijadikan sebagai bahan penghancur pada
TINJAUAN PUSTAKA
Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di
Selatan dan Tengah (6). Tanaman pisang merupakan tanaman asli daerah
Malaya dan manusia telah mengkonsumsi pisang sejak zaman dahulu kala
(7,13).
Kata pisang berasal dari bahasa Arab, yakni maus yang oleh Linneus
kepada Antonius Musa yang adalah dokter pribadi dari kaisar Romawi,
persen produksi pisang Asia berasal dari Indonesia. Hampir disetiap tempat
di daerah dapat dengan mudah ditemukan tanaman pisang. Iklim tropis yang
Maluku, Bali dan Nusa Tenggara Barat. Indonesia termasuk salah satu
negara tropis yang memasok pisang segar atau kering ke Jepang, Hongkong,
Perancis. Nilai ekspor tertinggi pada tahun 1997 adalah ke Cina (6). Pisang
tidak mengenal musim panen dan dapat berbuah setiap saat (13).
mengkonsumsinya yakni:
1. Banana
Banana adalah pisang yang lebih sering dikonsumsi dalam bentuk segar
setelah buah matang, contohnya pisang ambon, susu, raja, seribu, dan
unripe.
2. Plantain
direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok, siam, kapas, tanduk
dan uli.
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Zingiberales
Suku : Musaceae
Marga : Musa
Buahnya merupakan produk utama dari tanaman pisang Raja. Pisang Raja
ini dapat dimanfaatkan baik dalam keadaan mentah, dimasak ataupun diolah
sentra-sentra produksi pisang ini, suhu udaranya tidak pernah turun sampai
dibawah 150 C dengan jangka waktu yang cukup lama. Suhu optimum untuk
ekuator, pisang tidak dapat tumbuh pada ketinggian diatas 1600 meter diatas
hendaknya 200-220 mm. Dan kelembaban tanahnya jangan kurang dari 60-
pisang adalah tanah liat yang dalam dan gembur, yang memiliki pengeringan
dan aerasi yang baik. Kesuburan yang tinggi akan sangat menguntungkan
Buah pisang merupakan salah satu penghasil energi yang cukup besar,
selain juga mengandung zat gizi penting lainnya (26). Pisang, khususnya
melengkung dengan pangkal buah agak bulat. Daging buahnya ini sangat
Pisang Raja cocok untuk hidangan buah segar ataupun olahan. Kulit
buahnya tebal dan berwarna kuning berbintik hitam pada buah yang telah
masak. Ukuran buah cukup besar dengan diameter 3,2 cm dan panjang
12-18 cm. Daging buah yang telah matang berwarna kuning kemerahan dan
bila dimakan terasa legit dan manis dengan aroma harum. Dalam satu
tandan terdapat 6-9 sisir (setiap sisir berisi 14-16 buah) dengan berat per
tandan 12-16 kg. Bunga muncul 14 bulan sejak anakan dan buah akan
C. Pati Pisang
Pati adalah polimer glukosa yang merupakan salah satu jenis karbohidrat.
Pati merupakan polisakarida paling melimpah kedua di alam. Pati terdiri atas
ringan. Ketika dingin amilosa membentuk gel karena ikatan hidrogen antara
rantai lurus.
Pati yang terdapat pada buah pisang berjumlah 70-80% pada keadaan belum
D. Tablet
Nama tablet berasal dari kata tabuletta, yaitu lempeng pipih (14).
mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi (16). Warna pada
tablet umumnya putih. Tablet yang berwarna dapat disebabkan oleh zat
bertujuan untuk membedakan tablet yang satu dengan tablet yang lain
produsennya.
dengan teknologi mesin dan harganya pun relatif murah. Tablet takarannya
a. Granulasi basah
mesin cetak tablet. Cara granulasi basah ini menghasilkan tablet yang
b. Granulasi kering
Metode ini tidak memakai bahan pembasah, dan dapat dibuat untuk
zat aktif yang peka terhadap panas dan lembab. Setelah tercampur
c. Cetak langsung
cukup untuk dicetak, zat khasiatnya mempunyai sifat alir yang baik
flowing.
pengisi
penghancur
zat
aktif
pengikat
pelincir
tambahan
a. Zat aktif
digunakan dan tidak mengurangi efek terapi. Zat tambahan ini juga
1) Bahan pengisi
Pada peracikan obat dalam jumlah yang sangat kecil, atau sulit
dan laktosa.
2) Bahan Pengikat
antara lain : gula dan jenis pati, gelatin, gom arab, dan tragakan.
polivinilpirolidon.
sebagainya.
5) Bahan Penghancur
memiliki arti yang khusus. Hal ini disebabkan jenis tablet apapun
a. Sifat Organoleptis
Warna pada tablet bertujuan agar tablet tersebut cepat dikenal serta
tablet.
b. Ketebalan
Farmakope Indonesia Edisi III, tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang
e. Kekerasan
tester.
f. Waktu Hancur
waktu hancur tablet tidak bersalut adalah tidak lebih dari 15 menit,
g. Disolusi (28)
h. Penetapan Kadar
Uji ini merupakan suatu prosedur untuk menjamin kadar zat aktif
Pada Farmakope Indonesia Indonesia Edisi IV, uji ini berlaku pada
Berlaku pada kadar zat aktif < 50 mg atau konsentrasi zat aktif
< 50%.
Alopurinol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari
Pada sediaan tablet, terkandung Alopurinol tidak kurang dari 93,0 % dan
tidak lebih dari 107,0 % dari jumlah yang tertera pada etiket.
berbau lemah.
hidroksida (18)
dalam eter.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Bahan
Kagayu Kogyo), Magnesium stearat (Faci Asia Pasific PTE LTD), Laktosa
B. Alat
Pati diisolasi menggunakan modifikasi prosedur dari Luis et al. Buah pisang
raja yang belum matang atau mangkal dan masih berwarna hijau berumur 3-
ukuran 5-6 cm kubus kemudian dicuci dan direndam dengan larutan Natrium
metabisulfit (2g/l) lalu diblender dengan kecepatan rendah (rasio 1:1 buah
dengan melewati mesh 100 lalu larutan hasil perasan didekantasi, filtrat yang
jernih dibuang dan endapannya dikeringkan dalam oven dengan suhu 400
Celcius selama 72 jam lalu digerus dalam mortir dan diayak menggunakan
Sejumlah ± 2,0 gram zat uji yang ditimbang dimasukkan ke dalam alat
1 dan distart. Kadar air akan tertera pada alat seketika, setelah alat
Sejumlah ± 2,0 gram zat uji yang ditimbang seksama dalam kurs yang
c. Derajat keasaman
alat pH meter.
diukur volumenya (V1). Berat jenis bulk = m/V1. Berat jenis bulk
pada 12kV.
Tablet Alopurinol dibuat dengan dosis 100 mg dan bobot tiap tablet ± 300 mg,
granul atau massa tablet dicetak dengan kecepatan putaran mesin 20 rpm.
konsentrasi yang berbeda yakni 5%, 10% dan 15% w/w. Setiap formula
dan juga laktosa sebagai pengisi. Tablet yang dibuat untuk masing-masing
Granul atau massa tablet dibuat dengan cara mencampur Alopurinol sebagai
zat aktif lalu laktosa sebagai bahan pengisi dengan sebagian bahan
penghancur yakni pati jagung ataupun pati buah pisang raja kemudian
dibasahi oleh larutan pengikat povidon dalam etanol hingga terbentuk granul
lembab kemudian diayak dan dikeringkan dalam oven dengan suhu 400 C
selama ± 48 jam. Setelah kering, granul diayak lalu dicampurkan sisa dari
bahan penghancur, talk dan magnesium stearat sebagai bahan pelincir dan
5. Evaluasi Granul
a. Waktu alir
b. Indeks Kompresibilitas
yang jatuh akan membentuk pola kerucut, lalu diukur tinggi (h) dan
α = arc tangen h
r
a. Penampilan fisik
b. Keseragaman ukuran
diameter adalah tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 kali
c. Kekerasan tablet
cara meletakkan tablet tegak lurus pada alat kemudian tekan start lalu
Setelah alat berhenti, keluarkan seluruh tablet bersihkan dari debu dan
e. Waktu hancur
keranjang yang dicelupkan dalam media HCl 0,1N dengan suhu 370 C.
juga bobot tablet satu per satu. Tentukan penyimpangan bobot dari
menyimpang dari kolom A dan tidak ada satu tablet pun yang
g. Penetapan kadar
Larutan baku induk ini kemudian dipipet 10,0 ml ke dalam labu ukur
diencerkan dengan larutan HCl 0,1N. Larutan ini dipipet sebanyak 6,0
dengan larutan HCl 0,1N. Larutan ini diukur dan dibaca serapannya
Visibel.
h. Uji Disolusi
1) Kurva kalibrasi
larutan NaOH 0,1 N. Larutan baku induk ini kemudian dippet 10,0 ml
alat disolusi bermerk Electrolab®. Media disolusi yakni HCl 0,1 N diisi
dimasukkan ke dalam botol vial kecil. Pada setiap botol vial dipipet 5,0
A. Hasil
Buah pisang raja yang digunakan untuk membuat pati adalah buah
pisang raja yang masih muda dan berwarna hijau yang disebut
dikupas dan diambil buah dalamnya. Buah pisang raja yang masih
Hasil dari karakterisasi pati buah pisang raja ini yang meliputi kadar
27,76%, dan derajat keasamannya 6,38. Data ini dapat dilihat pada
Tabel 3. Diagram waktu alir dapat dilihat pada Gambar 13, diagram
berat jenis bulk dan mampat dapat dilihat pada Gambar 14 serta
pada Tabel 4.
B. Pembahasan
Buah pisang raja yang digunakan adalah spesies pisang raja bulu
filtrat yang mengandung pati. Sari pati masih bisa diambil hingga
pati selama 72 jam agar didapatkan kadar air yang lebih rendah
dan hasil yang diperoleh 6,59%. Setelah kering pati digerus dan
serbuk halus butir pati yang dapat dilihat pada Gambar 8 dan
skema pembuatan pati buah pisang raja ini dapat dilihat pada
krem dengan bau yang khas. Warna serbuk pati yang tidak putih
rendemen sekitar 21,43%. Hasil yang diperoleh ini lebih kecil dari
Pemeriksaan karakterisasi ini meliputi kadar air & abu, berat jenis
sampel pati. Kadar air pati buah pisang raja yang dihasilkan yakni
persentase 15% (16). Nilai dari persentase kadar air pada pati
diperbolehkan terdapat pada pati adalah lebih kecil dari 0,6% (16).
Berat jenis bulk dan mampat pati buah pisang raja adalah
jenis bulk pati buah pisang raja sebesar 0,562 g/ml menunjukkan
terisi oleh udara sehingga berat jenis bulk lebih kecil (25). Indeks
pati buah pisang raja ini penting untuk diketahui karena digunakan
3. Tablet Alopurinol
a. Formulasi tablet
jumlah zat aktif Alopurinol dalam tiap tablet adalah 100 mg, talk
talk dan magnesium stearat dan granul kering ini diayak dengan
dengan pati buah pisang raja 15% w/w memerlukan waktu yang
formula lainnya seperti yang tertera pada Tabel 3. Waktu alir ini
b. Evaluasi tablet
1) Uji visual
tersebut.
2) Keseragaman ukuran
3) Kekerasan
5) Waktu hancur
6) Penetapan kadar
108,08%.
pada kecepatan konstan 75 rotasi per menit pada alat uji. Ini
larut tidak kurang dari 75%(Q) dari jumlah yang tertera pada
dalam air.
A. Kesimpulan
menit.
B. Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat pati buah pisang
14. Voigt, Rudolf. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi edisi V. Gadjah Mada
University Press: Yogyakarta. 1994. hal163-223
17. Tjay, Hoan Tan dan Kirana, Rahardja. OBAT-OBAT PENTING Khasiat,
Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya. PT. Elex Media Komputindo:
Jakarta. 2002. hal250,256,770
24. Jufri, Mahdi. Rosmala, Dewi dan A.R, Firli. Studi Kemampuan Biji Durian
Sebagai Bahan Pengikat Dalam Tablet Ketoprofen Secara Granulasi
Basah. Majalah Ilmu Kefarmasian Vol.III, No.2 Agustus 2006 .ISSN 1693-
9883. hal78-86
27. Anonim. Pisang Raja Bulu. http://www. Iptek.net. id.13 September 2008
pukul. 16.17 WIB
28. Siregar, J.P., Charles. Uji Disolusi. Fakultas Farmasi ITB. Bandung.
1986. Hal 1-61
Blender
2 menit
diperas
dekantasi
Endapan filtrat
Oven 400C
72 jam
Gerus &
ayak
Pati buah pisang raja 10% Pati buah pisang raja 15%
Gambar 14. Diagram Berat Jenis Bulk dan Berat Jenis Mampat Granul A-F
Abs
0.5
-0.1
200 250 300 350 400
Wavelength [nm]
1.5
Abs
0.5
-0.1
200 250 300 350 400
Wavelength [nm]
Keregasan = W1 – W2 X 100%
W1
Contoh perhitungan:
W1 = 3,144 gram
W2 = 3,121 gram
= 0,73%
Y = a + bX
a = (Σ y) (Σ x2) – (Σ x) (Σ xy)
(Σx2) – (Σx)2
b= (Σ xy) – (Σ x) (Σy)
(Σx2) – (Σx)2
r= (Σ xy) (Σ x) (Σ xy)
{(Σx ) – (Σx)2 [(Σy2) (Σy)2]1/2}1/2
2
x = konsentrasi (ppm)
y = serapan
a = intersep
b = sloop
r = koefisien korelasi
Contoh perhitungan:
Formula A (Pati jagung 5%)
Bobot total 20 tablet = 6312,4 mg
Massa zat aktif tiap tablet = 100 mg
Berat serbuk yang ditimbang = 100,5 mg
Serapan = 0,204074
Kadar (ppm) = 3,77153327
Massa zat aktif = 31,84209
Massa zat aktif pengukuran = 31,42944391
% kadar = 98,70409
y = serapan sampel
a = intersep
b = sloop
fp = factor pengenceran
M = volume media disolusi
S = volume alikot
F = hasil% penetapan kadar