Manajemen Puskesmas PDF
Manajemen Puskesmas PDF
Adalah kegiatan pengelolaan puskesmas yang meliputi semua rangkaian kegiatan mulai dari :
Penjelasan
A. Perencanaan Puskesmas ( P1 )
Merupakan suatu proses kegiatan yang sistematis untuk menyusun atau mempersiapkan
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh puskesmas pada tahun berikutnya untuk
meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam upaya
mengatasi masalah-masalah kesehatan setempat.
Dalam pelaksanaannya sangat memerlukan kekhususan, daerah-daerah yang tertinggal
atau terisolasi berbeda dengan daerah-daerah atau desa-desa yang maju, baik tahapan-
tahapannya maupun target-target pencapaiannya, tetapi harus punya sasaran dan indikator
yang jelas, sehingga dalam kurun waktu tertentu bisa mendapatkan hasil yang sama
dengan desa-desa yang lebih maju dan keberhasilannya mungkin lebih singkat.
Perencanaan program kesehatan masyarakat di tingkat Puskesmas sebaiknya berbeda
antara satu desa dengan desa lainnya, terutama yang di wilayahnya memiliki desa-desa
terisolir atau tertinggal jangan di generalisir dengan desa-desa lainnya.
Tujuan khusus :
- Dapat disusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk tahun berikutnya
o Upaya Kesehatan Puskesmas Wajib
Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang bersifat
„mutlak perlu‟ yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat
serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Upaya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
diselenggarakan puskesmas bersifat holistic, komprehensif, terpadu
dan berkesinambungan. Misi ini berkaitan erat dengan program yang
dilaksanakan puskesmas. Program kesehatan dasar adalah program
minimal yang harus dilaksanakn oleh tiap puskesmas, yang dikemas
dalam „basic six‟ yaitu :
1. Upaya kesehatan ibu, anak & kb
2. Upaya promosi kesehatan
3. Upaya kesehatan lingkungan
4. Upaya perbaikan gizi
5. Upaya pencegahan & pemberantasan penyakit menular
6. Upaya pengobatan dasar
- Dapat disusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) untuk tahun yang berjalan
o Upaya Kes Pusk Wajib
o Upaya Kes Pusk Pengembangan
Penghambat
Pengorganisasian
Merupakan langkah kegiatan pertama untuk menentukan : personil, biaya, tugas dan
wewenang, waktu kegiatan, sasaran, sarana dan prasarana, pencatatan dan pelaporan.
Seluruh hal yang berkaitan dengan pengorganisasian harus disepakati bersama dan dibuat
tertulis serta disesuaikan dengan perencanaan yang telah dibuat.
Pelaksanaan Pengorganisasian
Merupakan pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan oleh
organisasi atau tim yang telah dibentuk, meliputi :
1. Upaya kesehatan masyarakat
2. Pencatatan dan pelaporan
3. Keterlibatan lintas sektoral dan program
4. Pengelolaan keuangan
5. Pengelolaan obat
6. Pemanfaatan dan pemeliharaan sarana
Lokakarya mini
a. Tujuan umum :
a) Masukan
b) Proses :
c) Keluaran :
a) Masukan :
b) Proses :
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
a. Masukan :
b. Proses :
c. Keluaran :
a. Masukan :
b. Proses :
c. Keluaran :
2) Kesepakatan bersama
Penilaian kinerja dilakukan setahun sekali melalui alat atau instrumen yang telah ditentukan (
Mawas diri ), awalnya disebut Stratifikasi Puskesmas
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
PEMBERIAN TABLET Fe
Asupan zat besi selain dari makanan adalah melalui suplemen tablet zat besi. Suplemen ini
biasanya diberikan pada golongan rawan kurang zat besi, yaitu balita, anak sekolah, wanita usia
subur, dan ibu hamil. Pemberian suplemen tablet zat besi pada golongan tersebut dilakukan
karena kebutuhannya akan zat besi yang sangat besar, sedangkan asupan dari makanan saja
tidak dapat mencukupi kebutuhan tersebut.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi kurang zat besi pada ibu hamil
menurut adalah :
1. Meningkatnya konsumsi zat besi dari sumber alami, terutama makanan sumber
hewani (hem iron) yang mudah diserap seperti hati, ikan, daging selain itu perlu
ditingkatkan juga, makanan yang banyak mengandung Vitamin C dan Vitamin
A (buah-buahan dan sayuran) untuk membantu penyerapan zat besi dan
membantu proses pembentukan Hb.
2. Fortifikasi bahan makanan, yaitu menambahkan zat besi, asam folat, vitamin
A, dan asam amino esensial pada baham makanan yang dimakan secara luas
oleh kelompok sasaran. Penambahan zat besi ini umumnya dilakukan pada
bahan makanan yang mengandung zat besi, dianjurkan mambaca label pada
kemasannya.
3. Suplementasi besi-folat secara rutin selama jangka waktu tertentu, bertujuan
untuk meningkatkan kadar Hb secara tepat. Dengan demikian suplementasi zat
besi hanya merupakan salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan
kurang besi yang perlu diikuti dengan cara lainnya.
Suplementasi tablet zat besi adalah adalah pemberian zat besi folat yang berbentuk tablet, tiap
tablet 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat, yang diberikan oleh pemerintah pada ibu
hamil untuk mengatasi masalah anemia gizi besi Pemberian suplementasi zat besi
menguntungkan karena dapat memperbaiki status hemoglobin dalam tubuh waktu relatif singkat.
Sampai sekarang cara ini masih merupakan salah satu cara yang dilakukan pada ibu hamil dan
kelompok yang berisiko tinggi lainnya, seperti anak balita, anak sekolah dan pekerja. Di
Indonesia, pil besi yang digunakan dalam suplementasi zat besi adalah “Ferrous Sulfur”,
senyawa ini digolong murah dan dapat di absorbsi sampai 20%.
Dosis dan Cara Pemberian Tablet Zat Besi Pada Ibu Hamil
Tablet zat besi diberikan pada ibu hamil sesuai dengan dosis dan cara yang ditentukan yaitu:
- Dosis pencegahan, diberikan pada kelompok sasaran tanpa pemeriksaan Hb, yaitu sehari 1
tablet (60 mg besi elemental dan 0.25 mg asam folat) berturut-turut selama minimal 90 hari masa
kehamilan mulai pemberian pada waktu pertama kali ibu hamil memeriksakan kehamilannya
(K1).
- Dosis pengobatan, diberikan pada sasaran (Hb dari batas ambang) yaitu bila kadar Hb 11 gr%
pemberian menjadi 3 tablet sehari selama 90 hari kehamilan .