BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Islam (bahasa Arab, al-islām = , اإلسالمberserah diri kepada Tuhan) adalah agama
yang mengimani satu Tuhan, yaitu ALLAH. Secara istilah, Islam berarti berserah diri kepada
Allah dengan cara yang disampaikan Rasul-NYA yang berisi ajaran tauhid dan pedoman
hidup secara menyeluruh. Hal tersebut dijelaskan dalam surah Al-Maidah ayat 3 yang
berbunyi “...Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu...”.
Islam memiliki 3 pokok ajaran yang terdiri dari aqidah (kepercayaan atau keimanan
mengenai keesaan Allah), akhlak (budi pekerti dan perilaku), dan syariah (Aturan yang Allah
perintahkan kepada hamba-hambanya). Ketiga hal tersebut saling berhungungan
sebagaimana suatu pohon, di mana aqidah merupakan akar, syariah merupakan batang dan
akhlak adalah dedaunan. Syariah dan akhlak akan tumbang tanpa adanya aqidah yang
mengakarinya.
Islam mengatur seluruh aspek kehidupan termasuk dalam aspek mata pencaharian
kehidupan (perdagangani). Dalam sejarah peradaban bangsa arab, saudagar-saudagar arab
bisasanya mengadakan 2 kali perjalanan dagang dalam setahun yaitu pada musim dingin dan
musim panas, seperti yang dijelaskan dalam surat al-Quraisy ayat 1-2 yang berbunyi “Karena
kebiasaan orang-orang quraisy, (yaitu) kebiasaan berpergian pada musim dingin dan musim
panas”.
Setelah bertambahnya kabilah-kabilah (kelompok suku), masuknya imigran-imigran
dari negara tetangga dan berkembangnya perdagangan, semakin kuatlah perhatian bangsa
arab terhadap pembukuan dagang dan dasar-dasar perhitungan (akuntansi) dalam transaksi
mereka.
Berdasarkan uraian diatas, akuntansi memiliki peran yang tentunya tidak dapat
dipisahkan dalam ajaran islam. Untuk itulah penulis tertarik menyusun makalah yang
berjudul “Akuntansi dalam pandangan Islam”.
BAB 2
PEMBAHASAN
2. Muhasabah dengan arti pembukuan/ pencatatan keuangan seperti yang diterapkan pada masa
awal munculnya Agama Islam. Juga diartiakan dengan penghitungan modal pokok serta
keuntungan dan kerugian.Muhasabah juga berarti pendataan, pembukuan, dan semakna
dengan Musa'alah, perdebatan, serta penentuan imbalan/ balasan seperti yang diterapkan
dalam lembaga-lembaga Negara, lembaga Baitul Maal, undang-undang wakaf, Mudharabah,
dan serikat-serikat kerja.
Adapun kata hisab yang searti dengan kata muhasabah, memiliki arti:
1. Hisab dalam arti menghitung dan mendata
2. Hisab dalam arti perhitungan, pembalasan, dan perdebatan (dalam hal ini
Sama dengan muhasabah)
3. Hisab dengan arti muhasabah dan munaqasyah di hari kiamat
4. Hisab dengan arti merasa cukup dengan kelapangan karunia yang diberikan Allah tanpa
ikatan dan tekanan
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa pengertian Akuntansi dalam Agama
Islam adalah:
1. Pembukuan keuangan (menghitung dan mendata semua transaksi keuangan)
2. Perhitungan, Perdebatan, dan Pengimbalan
Akuntansi dalam konsep Syariah Islam dapat didefinisikan sebagai kumpulan dasar-dasar
hukum yang baku dan permanen, yang disimpulkan dari sumber-sumber syariah islam dan
dipergunakan sebagai aturan oleh seorang Akuntan dalam pekerjaannya, baik dalam
pembukuan, analisis, pengukuran, pemaparan, maupun penjelasan, dan menjadi pijakan
dalam menjelaskan suatu kejadian atau peristiwa.
BAB 3
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA