NIM : 111.160.101
Kelas : A-Manajemen Proyek
Kemampuan berkomunikasi yang baik merupakan bagian dari hampir setiap interaksi yang
terjadi dalam pekerjaan engineering. Karenanya, komunikasi menjadi keterampilan penting untuk
sebuah profesi. Terkait dengan tujuan ilmu komunikasi, Menurut Soesanto (1976), komunikasi
bertujuan untuk menciptakan keharmonisan diantara pelaku-pelaku komunikasi. Pola tindakan
komunikasi untuk mencapai itu semua bukan hanya reaktif semata-mata, tetapi juga harus penuh
dengan strategi. Manajemen komunikasi yang menggabungkan antara pendekatan manajemen
dengan pengelolaan komunikasi memungkinkan kita untuk mewujudkan keharmonisan dalam
komunikasi yang kita lakukan.
Dasar komponen komunikasi adalah adanya pengirim pesan, pesan dan penerima pesan.
Semua fungsi manajer melibatkan proses komunikasi. Proses komunikasi dapat dilihat pada skema
di bawah ini:
Sesuai dengan tujuan komunikasi, maka dalam suatu organisasi komunikasi mempunyai
beberapa fungsi. Menurut Koehlr bahwa fungsi komunikasi adalah;
Fungsi informasi
Fungsi regulatif
Fungsi persuasif
Fungsi integratif
Proyek yang sukses ditandai dengan tim yang efektif. Tim tersebut terbentuk dengan pola
kerja yang baik dimana melibatkan interaksi komunikasi yang juga efektif. Hal ini berarti
komunikasi menentukan dalam kesuksesan proyek.
Masalah komunikasi tidak hanya dilihat dari proses penyampaian pesan dari satu pihak ke
pihak yang lain. Tapi juga jumlah pihak yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut. Pada
jumlah pihak yang terlibat hanya dua orang, maka jalur komunikasi yang terbentuk adalah hanya
satu jalur. Pada jumlah pihak yang terlibat adalah tiga orang, maka jalur yang terbentuk adalah
tiga jalur. Sedangkan jika jumlah pihak yang terlibat adalah empat orang, maka jumlah jalur yang
terbentuk adalah enam jalur. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 2. Jalur komunikasi yang terbentuk berdasarkan jumlah pemberi dan penerima pesan
Pentingnya Manajemen Komunikasi Untuk Engineer
Manajemen komunikasi didasarkan pada suatu perusahaan atau proyek dimana seorang
engineer atau bahkan Project Leader tidak akan bekerja sendiri. Di dalam suatu proyek akan terdiri
dari beberapa disiplin ilmu, maka dari itu manajemen komunikasi sangatlah diperlukan. Dimana
pimpinan dapat mengarahkan bawahannya yang terdiri dari berbagai bidang ilmu untuk mencapai
tujuan yang sama.
Di bawah ini merupakan studi kasus dalam suatu proyek, pihak mana saja yang saling terikat.
Dari pihak kontraktor melibatkan Project Manager, Site Manager, Site Engineer, dan
Drafter.
Dari pihak Perencana melibatkan Project engineer
Dari pihak Manajemen Konstruksi umumnya melibatkan Team Leader, dan Structural
Engineer
Dari pihak Owner melibatkan Project Leader.
Dari sudut pandang suatu proyek, sudah ada sekitar 8 pihak dari latar belakang dan tujuan
berbeda yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Project leader yang sukses harus
memiliki keterampilan yang diperlukan untuk melatih, membimbing, dan memotivasi profesional
teknis. Keterampilan ini sangatlah berbeda dari yang diperlukan secara efektif mengelola individu
di bidang lain. Disini seorang project leader harus dapat menggabungkan keterampilan
manajemen komunikasi, sehingga proyek dapat berjalan lancar hingga mencapai tujuan dan tidak
ada pihak yang merasa dirugikan.