Anda di halaman 1dari 12

6.

Reseptor sel T hanya mengenal


1. Di bawah ini yang termasuk organ dan akan mengikat antigen yang
limfoid primer adalah sudah membentuk kompleks
a. MALT dengan
b. Limfonodus a. CD4
c. Timus b. MHC
d. Epitel c. NK sel
e. Lien d. Antibodi
e. CD8
2. Tempat pematangan limfosit B:
a. Limfonodus 7. Molekul MHC hanya mengenali
b. Timus antigen dalam bentuk
c. Epitel a. Peptide
d. Bone marrow b. Lipid
e. Bukan salah satu diatas c. Sakarida
d. Residu lipid
3. Berdasarkan respon tubuh dalm e. Carboksil
menghasilkan imunitas maka
antibodi yang diperoleh bayi dari 8. Yang termasuk APC (Antigen
ibunya dikenal dengan: Presenting Cell) adalah
a. Imunisasi aktif a. Hepatosit
b. Imunisasi pasif b. Sel dendritik
c. Imunisasi alamiah c. Makrofag
d. Imunisasi didapat d. Limfosit B
e. Vaksinasi e. Semua benar

4. Proliferasi dan diferensiasi limfosit 9. APC (Antigen presenting Cell) yang


menghasilkan limfosit yang lebih paling efektif dalam mengaktivasi
spesifik yang disebut CD4 dan CD8 sel T
a. Naive a. Sel lemak
b. Imun b. Sel endotel
c. Limfosit sel T c. Maskrofag
d. Sel efektor d. Limfosit B
e. Sel sitolitik dan sitotoksik e. Sel dendritik

5. Pernyataan yang benar mengenai 10. Pernyataan yang benar mengenai


sel dendritik yaitu MHC kelas 1 adalah
a. Berfungsi untuk menangkap a. Dapat ditemukan pada semua
antigen asing sel berinti
b. Merupakan APC b. Sel T yang responsif adalah
c. Memiliki berbagai reseptor CD4 sel T
permukaan seperti TLR c. Enzim yang bertugas
d. Ditemukan pada jaringan menghasilkan peptide adalha
e. Semua pernyataan diatas lisosom
benar d. Enzim yang bertugas
menghasilkan peptide adalah
protease endosom (cathepsin)
e. Tempat pengikatan peptida e. Melepaskan substansi
pada MHC adalah antimicrobial
kompartemen vesikuler khusus
16. Pada sistem imun adaptif, molekul
11. Jalur aktivasi komplemen adalah: yang berfungsi mengenali antigen
a. Jalur Alternatif dan Jalur klasik adalah
b. Jalur Alternatif, Jalur Klasik a. Toll like reseptor
dan Jalur lectin b. Dendritik reseptor
c. Jalur Alternatif dan jalur Lectin c. Mannosa reseptor
d. Jalur klasik dan jalur lectin d. Sel B reseptor
e. Jalur klasik, lectin dan melalui e. Endotel reseptor
sirkulasi
17. Imunoglobulin yang berfungsi
12. Sitokin yang dilepaskan oleh sel NK sebagai reseptor sel B adalah
adalah a. IgA dan IgE
a. IFN α b. IgE dan IgG
b. IFN β c. IgG dan IgA
c. IFN ɤ d. IgE dan IgM
d. TNF α e. IgM dan IgD
e. TNF β
18. Antibodi
13. Pertahanan pertama yang a. Terdiri atas 2 rantai berat dan
melawan imunogen yang masuk 4 rantai ringan
melalui permukaan tubuh adalah b. Rantai berat berikatan dengan
a. Sel dendritik satu sama lain oleh ikatan
b. Epitel/mukosa hidrogen
c. Sel Langerhans c. Constan region berfungsi
d. Fagosit mengikat sel seperti sel mast
e. MALT dan eosinofil
d. Rantai ringan tidak memiliki
14. Bagaimanakah sistem imun non constant region
spesifik menstimulasi limfosit T e. Variable region tertanam pada
naive pada sistem imun spesifik membran sel
a. Ekspresi co-stimulator B7
b. Produksi sitokin 19. Reseptor sel T
c. Ekspresi reseptor CD28 pada a. Terutama terdiri dari rantai αβ
limfosit T b. Berfungsi mengenali MHC
d. Ekspresi reseptor sitokin pada c. Tidak terdapat pada sel T
limfosit T efektor
e. Semua penyataan diatas benar d. Terdiri atas Fc dan Fb
e. Bisa bersifat soluble
15. Epitel menghambat masuknya
mikroba/imunogen dengan cara: 20. Reseptor sel B atau sel T
a. Melepaskan sitokin a. Terbentuk akbiat proses
b. Melepaskan hormon cloning
c. Memproduksi antibodi
d. Mengekspresikan MHC
b. Variasinya lebih sedikit dari 25. Salah satu reseptor complex pada
jumlah pathogen yang ada sel T
didalam a. B7
c. Proses yang terjadi meliputi b. TCR
seleksi-proliferasi-ekspresi c. MHC
reseptor d. iCAM1
d. Semua jenis reseptor yang e. CD3
dibuat di bone marrow atau
thymus diedarkan diperifer 26. Merupakan komponen dari BCR
(limfonodus) kompleks
e. Terbentuk akibat rekombinasi a. Molekul ζ dan Igµ
dari segmen V(D)J b. Igα dan Igβ
c. CD3 dan Igβ
21. Sirkulasi dari sel T/sel B naive dari d. Molekul ζ dan Igα
satu limfonodus ke limfonodus e. CD3 dan Molekul ζ
lainnya disebut
a. Homing 27. Naive CD8 setelah mengalamin
b. Migrasi aktifasi dapat menjadi efektor
c. Lisensing yaitu
d. Aktifasi a. CD8Th1
e. Seleksi b. CD8Th2
c. CD8CTL
22. Pasangan yang benar pada proses d. CD8CD3
aktifasi sel T oleh APC e. CD8NK
a. B7-TCR
b. TCR-MHC 28. Efektor CD4Th1 melakukan migrasi
c. CD4-peptida ke area infeksi
d. CD8-MHC a. Melalui afferent limfonodus
e. iCAM1-CD28 b. Untuk menolong sel yang
terinfeksi
23. Co-reseptor c. Difasilitasi oleh molekul adhesi
a. B7 d. Mengeluarkan IFN-ɤ
b. CD8 e. Untuk membunuh sel yang
c. TCR terinfeksi
d. MHC
e. iCAM-1 29. Sitokin yang bekerja pada sel yang
didekatnya disebut bersifat
24. Aktifasi sel T pada cellular a. Endocrine
mediated immunity dimulai dari b. Autocrine
pengenalan c. Redundancy
a. Peptide oleh TCR d. Pleiotropism
b. Kuman oleh Toll Like Reseptor e. Paracrine
c. Glukosa oleh IgM
d. Kuman oleh sel dendritik 30. Cytomegalo virus dapat
e. Protein oleh TCR menghindari respon imun dengan
cara
a. Mengikat TAP
b. Menghambat pelepasan IFN-ɤ d. ADCC
c. Menghambat display MHC e. Aktifitas komplemen
d. Menghambat fusi fagosom-
lisosom 36. Seorang pria berusia 17 tahun
e. Mengikat IFN-ɤ menderita infeksi bakteri pada
traktus digestivus sejak 8 jari yang
31. NK sel membantu sel yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
terinfeksi jika sel tersebut ditemukan adanya demam, ngilu
a. Mendisplay peptida yang diikat pada otot betis, ikterus dan pada
MHC II pemeriksaan laboratorium
b. Mendsiplay peptida yang diikat ditemukan peningkatan titer IgM
MHC I terhadap antigen spesifik
c. Melepaskan IL-12 Laptospira Icterohaemorrhagica.
d. Tidak mengeluarkan sitokin Mekanisme efektor dari sistem
e. Melepaskan IL-2 imun humoral yang terjadi
sehingga meningkatnya titer IgM
32. Reseptor sel B mengangkap dapat melalui pathway:
pathogen yang berbentuk a. Pembentukan memori sel B
a. Asam Amino oleh TGF Beta
b. RNA b. Adanya signal transuksi
c. DNA terhadap TLR-4 oleh LPS I,
d. Peptida Icterohaemorrhagica
e. Makromolekul c. Adanya penekanan proliferasi
CD8 oleh SOCS-3
33. Setelah sel B melakukan konfirmasi d. Peningkatan aktifitas
dengan sel T yang terjadi adalah, chitotriosidase dalam serum
sel B e. Penekanan memori sel CD8
a. Bergerak ke area sel T oleh SOCS-1
b. Menuju germinal center
c. Keluar melalui afferent 37. Proses awal fagositosis terhadap
lymphonodus sel bakteri disebut:
d. Masuk ke sel dendritik a. Engulfment
e. Melepaskan IFN b. Chemotaxis
c. Formasi fagosom
34. Heavy chain berganti isotype d. Fusion
a. Isotype switching e. Digestion
b. Affinitas maturasi
c. Netralisasi 38. Sitokin yang berfungsi dalam
d. Opsonisasi menginduksi demam pada infeksi
e. Licensing bakteri:
a. IL-12
35. Efektor antibody terhadap patogen b. IL-8
ekstraseluler dalam ukuran besar c. IL-1
seperti cacing d. IL-5
a. Netralisasi e. IL-9
b. Opsonisasi
c. Fagositosis
39. Hal dibawah ini merupakan tersumbat. Gejala ini dirasakan
komponen utama yang bersifat sejak 1 tahun yang lalu dan sangat
antigenik kuat dari mengganggu dalam melaksanakan
mikroorganisme Gram Negatif: tugas sehari-hari sebagai guru.
a. Peptidoglikan Riwayat asma pada waktu kecil (+)
b. Lipopolisakarida Diagnosis yang paling mungkin
c. Asam mikolik untuk kasus diatas adalah:
d. Lipoprotein a. Rhinitis alergi intermitten
e. Phenolic Glycolipid-1 (PGL-1) sedang
b. Rhinitis alergi persisten berat
40. Jenis sitokin yang berfungsi c. Rhinitis alergi persisten sedang
sebagai antiviral: d. Rhinitis alergi persisten
a. IL-10 sedang-berat
b. INF –α e. Rhinitis alergi intermitten berat
c. TGF beta
d. IL-1 44. Tes invivo yang dapat dilakukan
e. TNF-α untuk mendiagnosis kasus diatas
adalah:
41. Seorang laki-laki berusia 26 tahun a. Pemeriksaan Foto Sinus
yang didiagnosa suspek demam Paranasalis
tifoid mengalami melena lidah b. Skin Prict Test
kotor, subcomatous. Selain c. Pemeriksaan kadar eosinofil
pemeriksaan kultur darah sebagai darah
pemeriksaan konfirmasi d. Nasal sitologi
labolatorium dapat dilakukan juga e. Imunoterapis
pemeriksaan erologis yang tepat
dengan tes: 45. Komplikasi yang dapat terjadi pada
a. Haemogglutination test kasus diatas adalah, KECUALI
b. Lateral flow a. Otitis media
c. Microscopic Agglutination Test b. Sinusitis
(MAT) c. Ozaena
d. Floculation Test d. Polip nasi
e. Complement Fixation Test e. Asma bronkhiale

42. Pemeriksaan serologis pada 46. Rinitis alergi merupakan problem


penderita demam tifoid untuk kesehatan global sebab, kecuali
mendeteksi imunoglobulin a. Mengenai 10-25% dari populasi
a. IgA dunia
b. IgD b. Biaya pengobatan besar
c. IgE c. Mortalitas tinggi
d. IgG d. Dapat menyebabkan gangguan
e. IgM tidur
e. Dapat menyebabkan
43. Seorang laki-laki umur 36 tahun penurunan kualitas hidup
Guru SD datang ke Poliklinik THT
dengan riwayat sering bersin
disertai ingus encer dan hidung
47. Sel inflamasi yang sering d. Per oral
ditemukan pada mukosa hidung e. Subkutan
pada Rinitis Alergi adalah
a. Sel Eosinofil 52. Pada syok anafilaksi, obat yang
b. Sel Neutrofil terpilih adalah adrenalin. Efek
c. Sel Limfosit samping obat ini adalah
d. Sel Eritrosit a. Bronkhokonstriksi
e. Sel Trombosit b. Vasodilatasi kapiler
c. Takhikardi
48. Setelah pemberian parasetamol, d. Hipotensi
seorang penderita mengalami e. Mengantuk
urtikaria. Dokter memberikan obat
loratadine. Obat ini adalah 53. Yang bukan merupakan faktor
a. Antihistamin generasi I yang mempengaruhi keberhasilan
b. Antihistamin generasi II imunisasi adalah
c. Antihistamin generasi III a. Status gizi
d. Antihistamin generasi IV b. Kualitas vaksin
e. Antihistamin generasi V c. Kuantitas vaksin
d. Harga vaksin
49. Setelah pemberian ampisilin, e. Frekuensi pemberian
seorang penderita mengalami
utrikaria. Penyakit ini adalah: 54. Yang benar mengenai imunisasi
a. Reaksi alergi tipe I adalah
b. Reaksi alergi tipe II a. Respon imun pada anak kurang
c. Reaksi alergi tipe III gizi buruk lebih baik daripada
d. Reaksi alergi tipe IV gizi baik
e. Reaksi alergi tipe V b. Pada penderita Leukemia lebih
baik di imunisasi dengan vaksin
50. Setelah pemberian parasetamol, hidup yang dilemahkan
seorang penderita mengalami c. Imunisasi termasuk dalam
urtikaria. Dokter memberikan obat pencegahan sekunder
chlor pheniramine maleat. Efek d. Imunisasi lebih ditujukan untuk
samping obat ini adalah merangsang innate immunity
a. Tidak bisa tidur e. Imunisasi ditujukan untuk
b. Hipertensi menghilangkan suatu penyakit
c. Hipotensi pada kelompok masyarakat.
d. Mual-muntak
e. Mengantuk 55. Manakah pernyataan dibawah ini
yang benar
51. Setelah pemberian parasetamol, a. Vaksin polio sebaiknya
seorang penderita mengalami diberikan bersamaan dengan
urtikaria. Dokter memberikan ASI
loratadine. Cara pemberian obat b. Vaksinasi pada masa neonatus
ini adalah: hasilnya lebih baik dari masa
a. Intra muskular anak-anak
b. Intra vena
c. Intra thecal
c. Jarak pemberian vaksinasi c. Sedimen urin selalu normal
tidak berpengaruh terhadap d. Didapatkan faktor von
hasil vaksinasi willebrand
d. Reaksi Arthus terjadi karena
kontaminasi kuman saat 60. Pemeriksaan labolatorium yang
vaksinasi menggunakan metode aglutinasi
e. Ajuvan adalah zat yang secara adalah:
non spesifik meningkatkan a. Tes Widal
respon imun b. Tes anti TPO
c. Tes B-hCG urin
56. Di bawah merupakan pernyataan d. Tes B-hCG darah
yang benar tentang ajuvan e. Tes anti HIV
a. Zat yang spesifik
b. Tidak berpengaruh terhadap 61. Pemeriksaan anti TPO
imunitas penjamu menggunakan metode:
c. Bisa mengaktivasi APC (Antigen a. Aglutinasi
Precenting Cell) b. EIA
d. Berguna supaya vaksin tidak c. Elektroforesis
terlokalisir pada tempat d. ELISA
pemberian e. Flow cytometry
e. Menurunkan respon imun
penjamu 62. Pemeriksaan B-hCG urin
menggunakan metode:
57. Kelainan organ tubuh yang sering a. Aglutinasi
terlibat atau terkena pada b. EIA
penyakit PHS adalah: c. Elektroforesis
a. Kulit d. Immunochromatography
b. Ginjal e. Floc cytometry
c. Sendi
d. Mata 63. Metode western blot, digunakan
e. Abdomen untuk konfirmasi pemeriksaan
labolatorium
58. Penyakit vaskulitis yang a. Tes anti TPO
menyerang saluran respirasi b. Tes anti HIV
adalah c. Tes B-hCG urin
a. PHS d. Tes B-hCG darah
b. Penyakit Kawasaki e. Tes Widal
c. Poliarteritis nodosa
d. Penyakit Takayasu 64. Metode pemeriksaan elektoforesis
e. Wegener granulomatosis adalah:
a. Gabungan imunodefisiensi
59. Hasil pemeriksaan labolatorium ganda dan listrik
berikut menunjang diagnosis b. Imunodifusi aktif
penyakit poliarteritis nodosa (PAN) c. Elektroimunodifusi, kuantitatif
yaitu: d. Pemisahan protein pada
a. Anemia makrositik medan listrik
b. Lekopenia
e. Mengukur cahaya dengan e. Reaksi alergi susu dapat
medan listrik melibatkan IgE dan non-IgE

65. Asam amino yang merupakan 69. Pernyataan yang benar tentang
sumber energi limfosit dan mukosa Reaksi Negatif terhadap makanan
saluran cerna sehingga mencegah a. Reaksi toksik hanya mengenai
atrofi mukosa dan translokasi orang tertentu saja
bakteri: b. Reaksi enzimatik akibat
a. Arginin kelebihan enzim dalam tubuh
b. Glutamin c. Reaksi farmakologik akibat
c. Triptofan konsumsi makanan dan obat
d. Tirosin secara bersamaan
e. Metionin d. Reaksi non-imunologik disebut
intoleransi makanan
66. Seorang laki-laki 26 tahun e. Reaksi imunologi dan non-
mengalami nyeri perut dan berak imunologik gejalanya berbeda
darah setelah mengkonsumsi roti.
Dokter mendiagnosa pasien ini 70. Tes yang paling terpercaya untuk
menderita penyakit celiac. diagnosa alergi makanan
Mekanisme imunologi yang a. Skin test
mendasari penyakit ini adalah: b. IgE
a. Hipersensitivitas tipe I c. RAST
b. Hipersensitivitas tipe II d. Food challenge
c. Hipersensitivitas tipe III e. IgG4
d. Hipersensitivitas tipe IV
e. Benar semua 71. Yang termasuk ciri khas penyakit
asma ialah:
67. Bentuk intoleransi makanan yang a. Sesak waktu beraktifitas
paling sering ditemukan di Asia b. Inflamasi saluran napas
a. Penilketonuria c. Batuk dengan lendir banyak
b. Intoleransi laktosa d. Bunyi inspirasi lebih panjang
c. Intoleransi biogenic amin dari pada bunyi ekspirasi
d. Intoleransi terhadap MSG e. FEV1 naik lebih 15% setelah
e. Intoleransi terhadap food inhalasi agonis β2
additive
72. ‘Hyperresponsiveness” saluran
68. Sifat-sifat reaksi hipersensitivitas napas pada asma disebabkan oleh
pada makanan: a. Latihan yang mengeluarkan
a. Paling banyak adalah reaksi banyak keringat
hipersensitivitas tipe 2 b. Inflamasi eosinofilik pada
b. Reaksi hipersensitivitas tipe 1 saluran napas
biasanya tidak multiorgan c. Infeksi bakteri pada saluran
c. Reaksi hipersensitivitas tipe 4 napas
dimediasi oleh IgE d. Spasme otot polos bronkus
d. Reaksi hipersensitivitas tipe 2 e. Faktor psikis
biasanya berupa kelainan kulit
73. Obat utama penyakit asma dalm b. Dermatitis kontak
serangan akut ialah c. Dermatitis atopik
a. Sedativa d. Dermatitis kutis
b. Antitusif e. Dermatitis numular
c. Antihistamin
d. Inhalasi “LABA” 77. Dasar penyakit Dermatitis Atopik
e. Inhalasi “SABA” + jika ditinjau dari mekanisme dasar
Kortikosteroid penyakit termasuk
hipersensitivitas (menurut Comb &
74. Obat yang bisa ditambahkan pada Gell)
asma yang sering kumat dan a. Tipe I
kurang mampan dengan terapi b. Tipe II
biasa adalah c. Tipe III
a. Salisilat d. Tipe IV
b. Mukolitik e. Tipe V
c. Beta-Blocker
d. Antileukotrien 78. Laki-laki 7 bulan dengan keluhan
e. Antiinflamasi nonsteroid gatal dan kemerahan dikedua pipi.
Diagnosis penyakitnya Dermatitis
75. Seorang ibu datang membawa atopik akut. Maka patomekanisme
anak laki-laki usia 7 bulan dengan penyakitnya diperankan oleh?
keluhan gatal dan rewel. Sudah a. Sel T helper 1
dialami 1 tahun kadang sembuh b. Sel T helper 2
lalu kambuh lagi. Pada c. Sel T regulator
pemeriksaan fisik ditemukan plak d. Sel T sitotoksik
eritem, madidians dikedua pipi, e. Sel T memori
krusta. Riwayat alergi makanan
belum diketahui. Diagnosis 79. Seorang wanita 40 tahun sejak 2
penyakit anak tersebut: hari mengeluh gatal dan
a. Dermatitis Atopik kemerahan seluruh badan seperti
b. Dermatitis numuler sarampah setelah demam 3 hari
c. Dermatitis kontak alergi yang lalu dan minum obat demam.
d. Dermatitis kontak iritan Pada pemeriksaan fisik ditemukan
e. Dermatitis seborroik bercak merah diseluruh badan,
agak hangat pada perabaan.
76. Seorang pria berusia 15 tahun Diagnosis yang tepat adalah:
datang ke poli dengan keluhan a. Erupsi obat alergik
gatal di lipatan lutut sejak 2 b. Dermatitis seborroik
minggu yang lalu, sudah diderita c. Pemfigus vulgaris
sekitar 3 tahun, sering berulang d. Psoriasis vulgaris
biasanya dilipat sikunya juga e. Varicella
terkena. Lesi kulit papul eritem
dan likenifikasi. Pasien gemar 80. Seorang perempuan berusia 17
makan telur. Apa diagnosis tahun datang ke UGD dengan
banding yang tepat pada pasien keadaan lemah, bercak merah
ini? diseluruh tubuh, mata merah dan
a. Psoriasis vulgaris bibir pecah-pecah terkelupas sejak
5 hari yang lalu awalnya hanya c. P17 dan P24
bercak kemerahan dan gatal. d. P 7 dan P 9
Diagnosis yang mungkin adalah? e. CXCR4 dan CCR5
a. Sindrom Steven Johnson
b. Eritema multiforme minor 84. Proses Clonal Deletion limfosit
c. Nekrolisis epidermal toksik dalam maturasi adalah
d. Staphyloccal scald skin a. Apoptosis Clone Limfosit yang
syndrome berespon kuat terhadap
e. Pemfigus vulgaris antigen self
b. Apoptosis Clone Limfosit yang
81. Seorang laki-laki berusia 37 tahun bereaksi lemah terhadap
datang ke dokter dengan keluhan antigen self
gatal diwajah dan badan, pada c. Inaktipasi Clone Limfosit yang
pemeriksaan fisik tampak papul berespon terhadap antigen self
polimorf. Dikedua lengan dan d. Inaktipasi Clone Limfosit yang
tungkai terdapat tatto. Keluhan bereaksi trerhadap antigen
lain berat badan menurun drastis asing
dalam 1 bulan terakhir. Penderita e. Apoptosis Clone Limfosit yang
sudah berobat ke puskesmas tapi bereaksi terhadap antigen
tidak ada perubahan hasil asing
pemeriksaan dokter ada TB
(Tuberkulosis Paru). Apa penyebab 85. Reseptor editing yang terjadi pada
yang paling mungkin untuk kasus central tolerance terjadi pada
diatas? a. Reseptor sel T yang autoreaktif
a. Human Immunodeficiency diperbaiki menjadi tidak
Virus autoreaktif aktif
b. Human Papilloma Virus b. Reseptor sel B yang autoreaktif
c. Varicella Zoster Virus diperbaiki menjadi tidak
d. Hepatitis Virus autoreaktif lagi
e. Herpes Simpleks Virus c. Reseptor sel T diedit agar bisa
menangkap lebih dari satu
82. Yang tidak bisa menularkan jenis antigen
Human Immunodeficiency Virus d. Reseptor sel B diedit agar bisa
adalah: menangkap lebih dari satu
a. Air susu Ibu jenis antigen
b. Air liur e. Reseptor sel B diedit untuk bisa
c. Hubungan sexual bereaksi dengan antigen self
d. Darah yang sudah
terkontaminasi 86. Penyakit autoimun bisa muncul
e. Jarum suntik dari limfosit autoreaktif yang
mengalami:
83. Seorang wanita usia 26 tahun a. Clonal deletion
menderita HIV/AIDS, virus ini b. Clonal anergy
masuk menembus CD4 c. Reseptor editing
menggunakan? d. Menjadi regulatory T cells
a. Gp120 dan Gp41 e. Positif selection
b. Gp160 dan Gp41
87. Jenis imun yang paling diandalkan d. Chronic rejection oleh karena
melawan sel tumor adalah: terbentuknya sel Tc (CTL) yang
a. Makrofag membunuh sel endotel ginjal
b. Antibodi e. Chronic rejection oleh karena
c. Limfosit T terbentuknya sel CD4 yang
d. NK cell memicu terbentuknya
e. Neutrofil arteriosclerosis pada pembuluh
darah ginjal (DTH)
88. Tumor antigen dapat muncul
akibat dari, KECUALI 91. Penolakan jaringan
a. Mutasi gen yang memang transplantasi/allograft rejection,
berkaitan dengan proses terjadi karena sistem imun
terjadinya tumor recepient melihat allograft sebagai
b. Mutasi gen yang tidak ada sesuatu asing, ini disebabkan
kaitannya dengan proses karena:
terjadinya tumor a. Adanya perbedaan struktur
c. Adanya gen virus yang histology dengan jaringan
diselipkan virus dalam DNA sel penerima
d. Aktifnya kembali gen yang b. Adanya perbedaan molekul
sebenarnya hanya aktif waktu MHC dengan jaringan
foetus (antigen onkofetal) penerima
e. Ekspresi Glycoprotein dan c. Adanya perbedaan molekul
Glycolipid antigens membran sel dengan jaringan
penerima
89. Penyakit yang masuk autoimun, d. Adanya perbedaan golongan
kecuali darah antara penerima dan
a. Rheumatic fever donor
b. Diabetes Tipe I e. Adanya perbedaan antigen
c. Dengue fever asing yang dikenal oleh
d. Scleroderma recepient
e. Systemic Lupus Erythematous
92. Hal-hal dibawah ini terjadi pada
90. Seorang pria 51 tahun telah “Chronic Rejection” terhadap
menjalani transplantasi ginjal. transplantasi, KECUALI
Selama menjalani perawatan pasca a. Aktifasi sel Th (CD4) oleh
operasi, pasien tersebut alloantigen dari graft
mengalami penurunan fungsi b. Terjadi Delayed Type
ginjal, graft rejection yang terjadi Hypersensitivity
adalah: c. Arterisclerosis pembuluh darah
a. Hyperacute rejection penerima
b. Acute rejection oleh telah d. Oklusi pembuluh darah arteri
terbentuknya antibodi graft
terhadap sel endotel ginjal e. Nekrosis graft
c. Acute rejection oleh telah
terbentuknya sel Tc (CTL) yang 93. Untuk mengetahui kecocokan atau
membentuk sel endotel ginjal memprediksi derajat penolakan
terhadap jaringan transplantasi
dilakukan pemeriksaan dengan kromogen atau enzym
kompartibilitas donor dan adalah
penerima dengan cara memeriksa: a. Secondary antibody
a. Human Leukocyte Antigens b. Primary antibody
(HLA) c. Avidin biotin complex
b. T Cell Receptor (TCR) d. Bridging antibody
c. CD4 dan CD8 e. Complex antibody
d. Imunoglobulin
e. Strain donor recepient 98. Yang benar mengenai Syndrome
DiGeorge di bawah ini adalah
94. Pada Ibu hamil akan didapatkan kecuali:
kondisi, KECUALI: a. Penyebab adalah delesi 22q11
a. CMI melemah b. Hipoplasia thymus
b. Imunitas humoral tidak c. Aplasia parathyroid
berubah d. Peninggian kadar IgM
c. Lebih gampang terjadi infeksi e. Sel T prekursor tidak
d. Innate Immunity bertambah berkembang
hebat
e. Sel CD8 berkurang 99. “Inflammatory like reaction”
dengan IL-1β sebagai center piece,
95. CMI/ Cell Mediated Immunity ditemukan pada peristiwa:
melemah pada ibu hamil a. Fertilisasi
disebabkan beberapa hal, b. Ovulasi
KECUALI: c. Ejakulasi
a. Plasenta mengekspresikan HLA d. Menstruasi
A bukan klasik HLA klasik Class I e. Kehamilah trimester pertama
dan II
b. NK cell melemah di organ 100. Metode hybridoma lebih
reproduksi tepatnya dilakukan untuk
c. Th2 dominan dari Th1 mendapatkan
d. Sel T yang banyak di organ a. Polyclonal antibody
reproduksi adalah yang b. Monoclonal antibody
memiliki reseptor ɤδ c. Primary antibody
e. Steroid hormon menekan CMI d. Secondary antibody
e. Tertiary complex
96. Molekul yang kita deteksi pada
pemeriksaan immunohistokimia
adalah: ~ SEMOGA SUKSES ~
a. DNA
b. RNA
c. Protein
d. Karbohidrat
e. Semua benar

97. Pada metode “direct”


immunohistokimia, yang dilabel

Anda mungkin juga menyukai