Anda di halaman 1dari 2

Latihan Soal : Akuntansi Perpajakan

Instruktur : Ricky Erri Thoiffur M.Ak, CPA.

Bagian A: Satu Objek Pajak dengan Berbagai Tarif Pengenaan


PT. Syah Kapital Tbk (Perusahaan) merupakan Perusahaan publik terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Perusahaan membagikan dividen sebesar Rp 20.000.000.000 dari laba tahun 2017 kepada para
pemegang sahamnya dalam RUPS yang diadakan 31 Maret 2018. Berikut adalah rincian pemegang
saham Perusahaan:
1. PT. Syah Holding (pemegang saham pengendali) dengan kepemilikan 30% saham;
2. Korporasi / Perusahaan dalam negeri (lebih dari 10 PT dengan kepemilikan masing-masing di
bawah 5%) dengan kepemilikan total 30%; dan
3. Individu / perorangan dalam negeri, mempunyai NPWP (lebih dari 1.000 orang dengan
kepemilikan masing-masing di bawah 5%) dengan kepemilikan total 20%.
4. Individu / perorangan luar negeri, (lebih dari 1.000 orang dengan kepemilikan masing-masing
di bawah 5%) dengan kepemilikan total 20%. Tarif pengenaan pajak menggunakan tarif
umum.
Dividen akan dibayarkan satu minggu kemudian atau tanggal 7 April 2018. Perusahaan yang
melakukan pemotongan pajak atas dividen tersebut dan disetorkan ke kas Negara tanggal 10 April
2018.

Pertanyaan:
1. Buatlah perhitungan pajak dividen.
2. Buatlah jurnal yang diperlukan mulai dari pengumuman pembagian dividen di RUPS sampai
dengan penyetoran pajak dividen ke kas Negara.

Bagian B: Sewa lebih dari 1 tahun


PT. Syah Realty, Tbk (Perusahaan), pada tanggal 2 Januari 2018 melakukan penandatanganan
kontrak dengan pihak ketiga (PKP) untuk menyewakan ruko, kendaraan, dan peralatan yang ada di
dalam ruko. Perusahaan menerima pembayaran sewa dengan rincian sebagai berikut:
- Sewa ruko selama 3 tahun dengan total nilai sewa Rp 1.080 juta dibayar dimuka.
- Sewa kendaraan dibayar setiap akhir tahun dengan nilai sewa Rp 240 juta per tahun.
- Sewa peralatan di dalam ruko dibayar setiap akhir bulan dengan nilai sewa Rp 5 juta per bulan.
Nilai sewa diatas tidak termasuk pajak penghasilan (PPh) dan pajak pertambahan nilai (PPN) terkait.

Pertanyaan:
1. Kapan pajak dibayarkan atas transaksi sewa tersebut.
2. Bagaimana perlakuan akuntansi untuk pajaknya.
3. Buat jurnal yang diperlukan.
4. Jika Perusahaan tidak bisa mendapatkan bukti potong PPh 23, buatlah jurnalnya.

Bagian C: Pajak Tangguhan


PT. Syah Kapital Tbk (Perusahaan) mempunyai aset tetap berupa kendaraan yang dibeli pada 1
Januari 2017 seharga Rp 300.000.000. Manajemen mengestimasi umur manfaat kendaraan selama 5
tahun tanpa nilai residu.
Perusahaan juga mempunyai aset takberwujud berupa situs website E-Commerce ABC yang
dibangunnya dengan menghabiskan dana senilai Rp 500.000.000 dan selesai 1 Jan 2017. Manajemen
tidak mengestimasi umur manfaat situs web karena berpendapat bisa digunakan selama mempunyai
manfaat untuk Perusahaan.

Catatan:
 Penyusutan fiskal kendaraan masuk dalam Golongan Bukan Bangunan, Kelompok 2 dengan
masa manfaat 8 tahun.
 Amortisasi web diasumsikan masuk dalam Kelompok 1 dengan masa manfaat 4 tahun.
Latihan Soal : Akuntansi Perpajakan
Instruktur : Ricky Erri Thoiffur M.Ak, CPA.

Pertanyaan:
1. Buatlah jurnal atas transaksi penyusutan untuk tahun 2017.
2. Hitunglah beda temporer yang terjadi antara komersil dan fiskal dari penyusutan aset tetap
kendaraan dan amortisasi aset takberwujud website Perusahaan untuk tahun 2017.
3. Hitunglah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang muncul dari beda temporer penyusutan
kendaraan dan amortisasi website tersebut.

Bagian D: Transaksi Saham


PT Induk menjual kepemilikan pada PT Anak sejumlah 100 juta lembar saham senilai 100 milyar. Nilai
tercatat investasi PT Anak sebesar Rp 70 milyar. Harga saham PT Anak saat IPO adalah sebesar Rp
500 per lembar. Hitunglah pajak dan laba rugi penjualan jika:
- PT Anak merupakan Perusahaan tertutup.
- PT Anak merupakan Perusahaan Tbk.
- PT Anak merupakan Perusahaan Tbk dan PT Induk adalah pemegang saham pendiri.

Bagian E: Pajak Badan


Pada 31 Des 2017, PT Indo Distributor (Perusahaan) mempunyai laba kena pajak sebesar Rp 10
milyar. Peredaran bruto usaha Perusahaan selama satu tahun di atas 50 milyar. Perusahaan juga
mempunyai kredit pajak yang telah dibayarkan maupun dipotong oleh pihak ketiga dan telah
mendapatkan bukti potongnya sebagai berikut:
- PPh Pasal 22 Rp 200.000.000;
- PPh Pasal 23 Rp 500.000.000;
- PPh Pasal 24 Rp 400.000.000; dan
- PPh Pasal 25 Rp 2.000.000.000;

Pertanyaan:
1. Buatlah jurnal untuk mencatat pajak badan kini Perusahaan beserta kredit pajaknya.
2. Buatlah jurnal jika Perusahaan ingin melakukan restitusi atas lebih bayarnya pada tanggal 30
April 2018.
3. Buatlah jurnal jika Surat Ketetapan Pajak atas restitusi dari kantor pajak hanya sebesar Rp
400.000.000.
4. Buatlah jurnal mencatat pajak badan kini jika Perusahaan tidak bisa mendapatkan bukti
potong PPh Pasal 22 dan PPh Pasal 23 nya.

Bagian F: Revaluasi dan Pajak Final Penjualan Aset Tetap (Modul)


Bagian G: Kontrak Konstruksi (Modul)

Anda mungkin juga menyukai