PRNDAHULUAN
1. Latar Belakang
dasarnya berbeda antara satu negara dengan lainnya. Hal ini dipengaruhi
yang dianut oleh masing- masing negara. Seperti telah diketahui bahwa selama 24
Integrasi.
secara otomatis Timor Leste telah menjalankan program tax reform yang
mengadakan reformasi.
Penyebabnya adalah terjadi penurunan drastis harga minyak bumi dan gas
alam di pasar internasional. Oleh karena penerimaan dari minyak bumi dan
gas alam, sebagai sumber utama penerimaan negara saat itu sangat sulit
melakukan reposisi andalan bagi penerimaan negara dari minyak bumi dan
sebagai sumber penerimaan negara yang layak dan dapat diandalkan, maka
dipastikan, bahwa peran pajak bagi tiap negara pada dasarnya berbeda
antara satu negara dengan negara lainnya, yang mana dipengaruhi oleh
atas, dapat digaris bawahi bahwa dari sisi sejarah, Timor Leste
dianut oleh Timor Leste pun, banyak yang sama, tetapi pasti ada juga
perbedaannya.
dapat dilihat pada Pasal 165 UUD Republik Demokratika Timor Leste
dengan kebutuhan.
Timor Leste di atur dalam Pasal 144 UUD RDTL, yang menyebutkan : 1)
keuntungan yang di dapat dari pajak dan jaminan bagi para wajib pajak.
Pada ayat (2) ini, memberikan amanat bahwa sistem perpajakan yang
apa yang menjadi perbedaan dan persamaan terhadap sub- subsistem pajak
antara lain; 1) Tata cara pemungutan pajak; 2) wajib pajak; 3) fungsi pajak;
penerimaan negara yang layak dan dapat di andalkan, maka sudah menjadi
No. 17 Th. 2000 tentang pajak penghasilan; dan (4) Undang- undang No.
besarnya pajak yang harus dilunasi atau pajak yang terutang oleh
wajib pajak ditentukan oleh fiscus (dalam hal ini wajib pajak bersifat
sehingga dengan sistem baru ini wajib pajak harus aktif untuk
dan fiscus bersifat pasif). Dengan ulasan di atas dapat terlihat ada
menjadi pasif. Artinya pada self assessment system ini fiscus hanya
Indonesia.
diperoleh.
ekspor, terutama ekspor non migas, barang hasil olahan dan jasa-
penghasilan sbb ;
wajib pajak.
membayar pajak.
c. Menunjang kebijaksanaan pemerintah dalam rangka
pekerjaan.
usaha kecil;
terutang.
pembangunan.
dengan semua hal kecuali bila bertentangan dengan UUD atau asas-
keadilan.
negara, bagi Timor Leste saat ini, belum menitik beratkan pada
antara lain :
dalam pelaksanaan.
mengatur.
dan Indonesia ?
3. Tujuan
Adapun tujuan utama yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
dan kelebihan sistem pajak penghasilan antara Indonesia dan Timor Leste,
yaitu meliputi landasan yuridis, tata cara pemungutan pajak, timbul dan
Pajak (PTKP), fungsi pajak, wajib pajak, dan penyusutan yang digunakan.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Pajak
seperti berikut :
P.J. A. Adriani
kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk
Adam Smith
Pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang, yang dipungut oleh
kesejateraan umum.
Rochmat Soemitro
investment.
Rismky K. Judiseno
langsung. Atas tidak ada kontra prestasi secara langsung, maka suatu
berlaku;
f. Asas adil, terutama berarti bahwa alokasi beban pajak pada berbagai
prinsip benefit yaitu benefit yang diperoleh wajib pajak dari jasa-
yaitu :
a. Iuran yang dapat dipaksakan, artinya iuran yang mau tidak mau
berlaku;
peraturan pelaksanaannya.
2. Pengertian Penghasilan
berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Kaitannya dengan itu
Dilihat dari segi ekonomi, pajak dapat dilihat dari sisi mikro
umum, seperti fasilitas jalan umum, sekolah, rumah sakit dan lain-
lain.
Berikut uraiannya
a. Tahun Pajak
lanjut. Ini sejalan dengan pasal 42 ayat (2) UU PPh No. 8 Th.
b. Subyek Pajak
12 bulan.
bersama.
Tabel 1
Perbedaan dan Persamaan Subyek Pajak di
Timor Leste dan Indonesia
Perbedaan
kualintatif.
sehingga mempersulit
fiskus & WP
penjelasannya.
Persamaan
Indikator Indonesia dan Timor Leste
Subyek pajak dalam Adalah orang pribadi, badan, warisan yang belum
Subyek pajak luar Orang pribadi yang tidak berada di Timoe Leste dan
dan Indonesia.
Kategori Subyek pajak Subyek pajak dalam negeri dan subyek pajak luar
negeri
tersebut adalah sama, terkecuali pada subyek pajak orang pribadi yang
hari dalam waktu 12 bulan, tetap di anggap subyek pajak luar negeri.
subyek pajak yang berada di Timor Leste yang sudah lebih dari 180
Indonesia, bagi orang pribadi berada di Indonesiayang sudah lebih dari 183
hari dalam jangka waktu 12 bulan, sudah otomatis sebagai subyek pajak
C ) Obyek Pajak
Obyek pajak adalah sasaran yang akan dikenakan pajak, dalam hal
ini yang menjadi obyek pajak adalah penghasilan. Dalam arti sempit
yang berasal dari Indonesia maupun yang berasal dari luar Indonesia, yang
dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak
imbalan dalam bentuk lain. Sedangkan pemberian gaji atau upah dalam
bentuk atau kenikmatan harus ditentukan dengan undang-undang dan harus
dengan undian maupun tanpa undian. Ini kaitan dengan karyawan yang
berprestasi akan diberikan hadiah tanpa di undi. Demikian juga para atlet
c. Laba usaha
pengembalian hutang.
g. Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari
hasil usaha.
secara langsung maupun tidak langsung, dengan nama dan dalam bentuk
2) Hak atas harta berwujud, seperti hak atas alat- alat industry, komersial,
Yang termasuk dalam sewa pada umumnya; 1) hasil sewa dari harta
yang merupakan modal harta perusahaan (sewa gudang & rumah); 2) hasil
uang pension.
penilaian kembali.
n) Presmi asuransi
yang dikenakan pajak (obyek pajak). Premi dalam asuransi jiwa, beasiswa,
dikenakan pajak.
p) Imbalan bunga
besar antara lain : 1) penghasilan dari pekerjaan, baik dalam hubungan kerja
3) Penghasilan dari modal, dari harta bergerak, harta tidak bergerak dan
harta yang dikerjakan sendiri, seperti bunga, royalty, dividen dan sewa; dan
pembebasan hutang.
Dengan memperhatikan uraian di atas penulis berpendapat bahwa,
akan tetap berlaku berkaitan dengan semua hak kecuali bila bertentangan
dengan UUD atau asas-asas yang terkandung di dalamnya”. Atas dasar itu
maka mengenai uraian tentang wajib pajak, seperti dijelaskan panjang lebar
di atas lebih banyak ada persamaannya. Akan tetap ada juga beberapa
B. Sistem Perpajakan
Sistem Perpajakan suatu negara terdiri dari tiga unsur, yakni Tax
policy, Tax law dan tax administration. Ketiga unsur tersebut saling
menunjang satu sama lain, tak bisa dipisahkan. Disamping juga ketiga
unsur tersebut harus sama kuat dan sama stabil sehingga dapat menopang
sistem perpajakan. Ketiga unsur tersebut juga saling bergantung satu sama
kesatuan yang terdiri dari unsur tax policy, tax law dan tax administration,
yang saling berhubungan satu sama lain, bekerja sama secara harmonis
untuk mencapai tujuan atau target perolehan penerimaan pajak bagi negara
secara optimal. Ketiga unsur sistem Perpajakan itu akan penulis uraian
seperti:
1. Tax Law
publik, yang mengatur hubungan hukum antara negara dan orang atau
wajib pajak.
pajak formal. Hukum pajak material adalah hukum pajak yang memuat
siapa dikecualikan dari pengenaan pajak, apa saja yang dikenakan pajak
dan berapa yang harus di bayar. Dalam artian hukum pajak material ini
2. Tax Policy
dasarnya dapat dipahami ada dua jenis aliran atau pemahaman, yaitu
dapat dilihat pula bahwa kebijakan itu berangkat dari kompromi politik
akhir, yang semuanya itu bermuara pada sebuah proses yang disebut
yang berkesinambungan.
Selain itu perlu adanya kebijakan perpajakan dari pemerintah yang
pembayar pajak.
dari aspek hukum tata negara, maka pajak memiliki dasar yuridis yang
pajak dan jaminan bagi para wajib pajak. Berdasarkan pada pasal 144,
menjadi undang- undang No. 8 tahun 2008 tentang Pajak dan Pabean.
pasal yang tertuang dalam UUD 1945 itulah, maka lahirlah undang-
kebutuhan anggaran negara, yang mana pada saat itu terjadi merosotnya
harga minyak bumi dan gas alam di pasar dunia internasional turun
secara menyeluruh.
semula dari minyak bumi dan gas alam beralih pada sektor pajak. Untuk
(tax reform).
Perubahan ini di mulai dari; 1)UU No. 7 Tahun 1983 tentang pajak
dapat lihat pula dua hal penting yaitu; bagaimana peran pajak bagi
yang kaya akan sumber daya alam yang dijadikan sebagai sumber
prinsip atau kaidah dalam perpajakan. Peranan pajak bagi tiap negara
di Tmior Leste. Jadi peran pajak bagi negara dapat dilihat melalui
Secara filosofis pajak adalah uang rakyat. Dilihat dari sisi ekonomis
sebagai timbal balik, baik berupa barang atau jasa maupun fasilitas.
Akan tetapi pada bidang perpajakan ada dimensi lain dalam memandang
oleh masyarakat.
PEMBAHASAN
1. Indonesia
berpenduduk besar dan luas wilayah yang berbentang dari Sabang sampai
negaranya. Potensi SDM itu hingga saat ini masih belum maksimal
tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Salah satu sumber dana
yang diandalkan, tanpa membebani utang pada negara di kemudian hari
berasal dari rakyat melalui pungutan pajak dan/atau dari hasil kekayaan
luar negeri.
memungut pajak, kepada rakyat dan sisi lain negara mendesain agenda
dimaknai sebagai sarana kontrak politik antara rakyat dan negara. Pajak
kepentingan termaksud.
2. Timor Leste
yang baru merdeka pada tanggal 20 Mei 2002, melalui proses referendum
bidang perpajakan, sebagai salah satu sumber keuangan negara, yang dapat
diandalkan.
diskriminasi, terhadap agama, ras, suku, etnis dan lain-lainnya. Dan lebih
sama pada semua warga negara yang ada sesuai dengan amanat konstitusi
RDTL.
yaitu, disebut Negara Timor Leste dan negara Indonesia. Namun dari segi
jumlah penduduk, luas wilayah serta kekayaan alam yang dikandung oleh
kedua negara adalah sangat jauh berbeda. Perbedaan demikian itulah akan
termaksud.
wilayahnya kecil dan jumlah penduduk yang sedikit, tidak dalam arti harus
dapat berjalan dengan baik sesuai dengan perkembangan yang ada saat ini.
B. Landasan Hukum
pada kedua negara. Maksud perubahan tersebut, adalah menuju pada suatu
dengan kebutuhan yang ada agar bisa merespon dan seirama dengan
lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara di atur dengan undang-
undang. Betapa caranya rakyat sebagai bangsa akan hidup dan dari mana
di dapatnya belanja buat hidup, harus ditetapkan oleh rakyat itu sendiri
sendiri, karena itu juga cara hidupnya. Oleh karena penetapan belanja
dasarkan pada pasal 23A tersebut, melainkan lebih jauh mendasar dan
lebih bersifat filosofis dapat di mulai dari hakekat dari undang- undang itu
pajak penghasilan.
telah di atur dalam pasal 144 UUD RDTL, yang menyebutkan bahwa : 1)
keuntungan yang di dapat dari pajak dan jaminan bagi para wajib pajak.
18 Tahun 2000 tentang sistem perpajakan Timor Leste, yang telah di ubah
menjadi undang-undang No. 8 Tahun 2008 tentang pajak dan
non migas.
dimana minyak bumi dan gas alam sebagai sumber penerimaan andalan
bumi dan gas alam menjadi dari pajak. Untuk mendukung reposisi ini
kepada area pajak non migas, melalui penurunan tarif dan penghapusan
1. Stelsel Pajak
pemungutan pajaknya baru dilakukan pada akhir tahun pajak, yaitu setelah
tahun juga dianggap sama dengan pajak yang terutang tahun sebelumnya.
Kelebihan stelsel ini adalah pajak dapat dibayar pada tahun berjalan, tanpa
stelsel nyata dan stelsel anggapan. Artinya pada awal suatu tahun pajak,
sesungguhnya. Stelsel ini jika wajib pajak kurang bayar maka harus
Indonesia menggunakan stelsel anggapan dan stelsel nyata. Hal ini dapat
campuran ini diatur dalam pasal 64 ayat (4) UU PPh No. 8 tahun 2008,
seorang wajib pajak dalam suatu tahun pajak harus dikreditkan terhadap
setiap bulan. Secara administrasi telah dibagi menjadi wajib pajak yang
setiap triwulan.
Pembayaran angsuran tersebut dapat dikalkulasikan kembali pada
hutang pajak yang harus di bayar oleh wajib pajak. Untuk pajak yang
dikreditkan pada akhir tahun, ada dua cara yang digunakan oleh Timor
memilih jumlah penghasilan yang lebih besar yang dilaporkan oleh wajib
pajak pada akhir tahun. Contohnya pada akhir tahun wajib pajak
berikutnya.
pasal 25 ayat (1) yang menyebutkan besarnya angsuran pajak dalam tahun
pajak berjalan yang harus di bayar sendiri oleh wajib pajak untuk setiap
dalam pasal 21, dan pasal 23 serta pajak penghasilan yang dipungut
tahun. Pada stelsel ini, yang menjadi perbedaan di Timor Leste dan
diterapkan pada pajak PBB, sedangkan Timor Leste pajak PBB belum ada.
terakhir laporan SPT tahun pajak jatuh bulan ketiga tahun pajak berikutnya
fiksi.
Terdapat tiga asas pengenaan pajak yaitu asas domisili, asas sumber
diwilayahnya, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Setiap
wajib pajak yang berdomisili dalam negeri (wajib pajak dalam negeri)
di kenakan pajak atas seluruh penghasilan yang diperoleh dari dalam
(asas kebangsaan). Yang penting pada kedua asas ini adalah subyek
pajaknya, baik subyek pajak dalam negeri maupun subyek pajak luar
di atur dalam pasal 4 UU PPh No. 36 Th. 2008. Pada asas sumber yang
akan dikenakan pajak bersumber dari negara itu atau tidak. Jadi asas
sumber ini ruang lingkupnya terbatas pada penghasilan yang diterima atau
diperoleh dari sumber yang ada pada negara yang bersangkutan. Negara
dalam pasal 27 ayat (1) UU PPh No. 8 tahun 2008, menyebutkan yang
dibedakan menjadi subyek pajak luar negeri dan subyek pajak dalam
yang dipentingkan disini adalah subyek pajak yang menjadi titik tolak
PPh No. 8 tahun 2008. Dimana akan dikenakan pajak atas suatu
maupun oleh badan, apabila penghasilan yang akan dikenakan pajak itu
sumber yang ada di negara itu. Misalnya para konsultan, tenaga ahli dan
tenaga kerja asing yang bekerja di Timor Leste, maka penghasilan yang
negeri maupun obyek pajak yang ada di luar negeri. Sedangkan Timor
Leste tidak menganut prinsip worldwide income, karena wajib pajak dalam
negeri dikenakan pajak penghasilan hanya atas hasil dari obyek yang ada
income).
Pada sub sistem ini, akan berpijak pada reformasi yang berangkat
obyek pajak sekaligus sebagai subyek pajak, yang justru aktif. Ini
satu tahun pajak. Berikut uraian tiga sistem pemungutan pajak tersebut.
kepada pemerintah (fiscus) untuk besarnya pajak terutang oleh wajib pajak;
besarnya utang pajak; b) wajib ajak bersifat pasif; c) utang pajak timbul
merupakan pengabdian dan peran serta wajib pajak untuk secara langsung
wajib pajak sesuai dengan peraturan yang ada; c) Wajib pajak diberi
b. Withholding system
yang ditunjuk untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib
pemajakan PPh63 pasal 21, PPh pasal 26 dan PPh pasal 23 UU PPh
2) sistem pemungutan, yaitu suatu sistem yang diterapkan pada PPh pasal
tergolong mewah.
nama wajib pajak ke bank persepsi atau kantor pos dengan cara
penyetoran menggunkan formulir surat setoran pajak (SSP) yang
mengeluarkan biaya;
obyek pajak).
menyatakan bahwa tidak ada satu pasal pun, baik dalam UU PPh Indonesia
muasal self assessment system dapat dilihat melalui wewenang dari fiskus
terjadi tax reform wewenang aktif sudah bergeser ke tangan wajib pajak
berdasarkan self assessment system. Berawal dari perubahan pertama UU
PPh tahun 1983 hingga saat ini Indonesia menggunakan self assessment
system.
persamaan antara Timor Leste dan Indonesia seperti dalam tabel berikut:
Tabel 2
(bukan wajib pajak dan bukan fiskus) untuk memotong dan memungut
masing ;
sehingga terjadi kolusi dan korupsi; (b) perlu lebih intensif dalam
(e) UU PPh nya tidak lengkap akhirnya sulit memberikan petunjuk yang
bahwa: utang pajak adalah utang yang timbul secara khusus, karena negara
(kreditur) terikat dan tidak memilih secara bebas siapa yang akan dijadikan
debiturnya.
Lahirnya utang pajak dikenal adanya dua ajaran, yakni ajaran formal
dan ajaran material. Menurut ajaran materil utang pajak timbul dengan
pajak itu tidak perlu campur tangan atau perbuatan dari pejabat pajak, asal
yakni mengenai wajib pajak. Subyek pajak adalah Orang pribadi, badan
dikategorikan menjadi :
2. Subyek pajak luar negeri. Syarat menjadi subyek pajak luar negeri
antara lain ;
b. Orang pribadi yang berada di Timor Leste tidak lebih dari 180
apabila;
2. Meninggal dunia;
berumber dari;
(1) UU PPh No. 8 tahun 2008, yakni tentang obyek pajak penghasilan yang
diperoleh melalui usaha, modal, properti, pembayaran pajak atas jasa dan
lain-lainnya seperti diatur dalam pasal 53 UU ayat (1), UU PPh No. 8 tahun
2008.
PPh No. 36 tahun 2008, yang menyebutkan bahwa yang menjadi obyek
yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari dalam
ukuran terbaik.
mengatur tentang ;
1. Obyek Pajak;
2. Subyek pajak;
4. Tarif pajak;
Jadi selama belum ada surat ketetapan pajak maka belum ada utang
dan tidak akan dilakukan penagihan, walaupun syarat subyek maupun syarat
Di Timor Leste, ajaran formil, di atur dalam pasal 64 ayat (2), (3)
dan ayat (4) UU PPh No. 8 tahun 2008. Dapat dijelaskan bahwa pada ayat
(2) itu menentukan untuk pajak penghasilan yang diangsur, sebesar 0.5 %
dari gross income, baik omzet pertahun $ 1 juta keatas maupun omzet
dalam ayat (3). Pada ayat (4) menjelaskan mengenai pembayaran yang
merupakan angsuran setiap bulan dan triwulan akan dikredit pada akhir
tahun. Selain pajak anggsuran (installment tax atau minimum tax)
pasal 53, 54, 55 dan 56,69 UU PPh No. 8 tahun 2008, yang menyebutkan,
suatu jumlah penghasilan sumber jasa kepada orang pribadi atau badan
tanggal 31 Maret. Jika ada terjadi sesuatu lain hal bisa minta perpanjangan
yakni Dili, Baucau dan Maliana. Tiga kantor pajak pelayanan ini
dalam pasal 69 ayat (1)71 UU PPh No. 18 tahun 2000. Amanat pasal 69
keputusan komisaris yang dirasa oleh wajib pajak tidak benar atau
kenyataan sampai saat ini di Timor Leste hanya ada unit banding yang
PPh No. 36 tahun 2008. Pada ketentuan ini mengatur tentang perhitungan
besarnya angsuran bulanan yang harus dibayar oleh wajib pajak sendiri
dalam tahun berjalan. Secara garis besar ajaran formil terdiri dari ;
1. Pendaftaran;
2. Pembayaran;
3. Pelaporan;
4. Penetapan;
yang tidak dipotong oleh pihak ketiga atau pemberi kerja, jasa konstruksi,
Selain kapan saat timbulnya hutang pajak, harus diketahui dengan baik
kapan hapusnya hutang pajak. Utang pajak dapat hapus karena hal-hal
sebagai berikut :
pemerintah.
2. Karena kompensasi hutang. Kompensasi itu sendiri muncul karena over
maupun horizontal.
setelah 10 tahun.
b. Karena penghapusan;
timbul dan hapusnya hutang pajak di Timor Leste dan Indonesia seperti
tabel berikut :
Tabel 3
Perbedaan
seperti berikut:
itu timbul tidak diketahui dengan pasti, atau belum diketahui dengan
E. Tarif Pajak
kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dilihat melalui tarif pajak yang
dalam persentase. Secara garis besar tarif dapat dibedakan menjadi tiga.
memegang peranan yang sangat penting. Sudah barang tentu pajak adalah
alat utama untuk memasukkan uang ke dalam kas negara yang sangat
1. Tarif Tetap
tetap, yaitu meterai umum untuk tanda yang memuat perjanjian atau
kontrak, dan ini tidak tergantung kepada besarnya jumlah uang yang
diterima. Untuk tarif tetap ini, yang dipersoalkan bukan masalah adil
dan tidak adil melainkan menyangkut legalitas pada dokumen-dokumen
2. Tarif Proporsional
Tarif proporsional atau tarif sepadan adalah tarif yang berupa Suatu
karena semua orang dikenakan pajak dengan tarif yang sama, tanpa
berbeda.
3. Tarif Progresif
Tabel 4
Perbedaan dan Persamaan Tarif Pajak
Perbedaan
progresif
Kesederhanaan
dividen
Persamaan
progresif.
Tabel 4 di atas adalah gambaran perbedaan dan persamaan tarif
d. Kekurangan tarif pajak di Timor Leste yaitu ; (a) untuk tarif pajak
tertentu.
tidak kena pajak (PTKP) ini, terdapat perbedaan tarif yang diterapkan di
Timor Leste dan Indonesia. Hal ini disebabkan Timor Leste menggunakan
Tabel 5
Penghasilan Tidak Kena Pajak wajib pajak orang pribadi yang
berlaku di Indonesia
Status Wajib Pajak Besarnya PTKP
Pertahun Perbulan
Diri Wajib Pajak Rp. 15.840.000 Rp. 1.320.000
Tambahan untuk wajib
Pajak yg menikah Rp. 1.320.000 Rp.110.000
adalah :
pajak;
orang.
Leste, berdasarkan pasal 20 ayat (2) UU No. 8 Th. 2008 tentang Pajak
Tabel 6
Pertahun Perbulan
resident
resident
sisi keadilan, dengan memainkan tarif pada penghasilan tidak kena pajak.
keseimbangan antara wajib pajak yang bekerja pada area migas dan non
migas. Asumsinya adalah wajib pajak yang bekerja pada area migas,
tentunya menerima atau memperoleh upah atau gaji yang cukup tinggi,
Sementara wajib pajak yang bekerja pada area non migas, gajinya
mayoritas rendah, sesuai dengan skill yang dimiliki. Ini terlihat bahwa
skill wajib pajak merupakan salah satu, titik tolak pemikiran dalam
pada menaikkan PTKP upah dan PTKP wajib pajak orang pribadi sebesar
Perbedaan PTKP
Indikator Indonesia Timor Leste
PTKP untuk upah Dirinci mulai diri WP Tidak dirinci (hanya
Rp. 1.320.000,-/bulan, membedakan PTKP
Wajib pajak menikah migas $ 100 dan non
Rp. 110.000/bulan dan migas $ 500/bulan
tanggungan sampai
dengan 3 orang,
masing-masing
Rp. 110.000/bulan
Persamaan PTKP
Indikator Timor Leste dan Indonesia
Cara pemotongan Dilakukan oleh pihak ketiga atau
penyedia/pemberi kerja, kemudian disetorkan
pada bank yang ditunjuk pemerintah
kena pajak di Timor Leste dan Indonesia pada tabel 7 di atas, penulis akan
Penghasilan tidak kena pajak di jelaskan secara rinci, mulai dari diri
3 orang sesuai dengan aturan; (b) memberi kepastian hak yang jelas;(c)
wajib pajak minoritas yang gajinya sampai $ 500/bulan; (b) tidak ada
pembagian hak secara rinci, seperti diri wajib pajak, istrinya dan para
G. Fungsi Pajak
sebagai kegunaan suatu hal. Maka fungsi pajak adalah kegunaan pokok
fiscal, yaitu suatu fungsi dalam mana pajak digunakan sebagai alat
pemerintah.
tidak berbelit-belit.
b. Kualitas petugas pajak; adalah ikut menentukan, yaitu dapat
Tahun 2008 tentang Pajak dan Pabean, maka fungsi pajak yang
tarif pajak itu sepadan, dan bertingkat sesuai dengan besar kecilnya
Tabel 8
Perbedaan dan persamaan fungsi pajak
Perbedaan
Indikator Indonesia Timor Leste
Fungsi Pajak Menggunakan fungsi Menggunakan fungsi
anggaran untuk pajak mengatur
memasukan dana (regular), untuk
yang sebanyak mengatur
mungkin ke dalam perekonomian dalam
kas Negara. negeri, guna menarik
investor dari luar.
Persamaan
Indikator Indonesia & Timor Leste
Fungsi Pajak Merupakan instrument yang pilih oleh
masing- masing negara untuk mengatur
perekonomian dalam negeri sesuai
kebutuhannya.
Dari perbedaan dan persamaan fungsi pajak di atas, untuk berikut ini
antara lain :
mempunyai kelebihan : (a) khusus untuk wajib pajak pada area non migas
uang ke dalam kas negara Uraian fungsi pajak di atas, penulis dapat
pajak official assessment. Oleh karena pada saat itu Indonesia masih
mengandalkan hasil minyak bumi dan gas alam, untuk mengisi APBN.
Akan tetapi pada tahun 1980-an, harga minyak bumi dan gas alam
masih mengandalkan hasil minyak bumi dan gas alam di celah Timor
modal di Timor Leste, agar dapat merekrut tenaga kerja dan sekaligus
bersaing.
c. Aspek Yuridis. Pada aspek ini, di Indonesia dapat dilihat dari reformasi
H. Wajib Pajak
ayat (1) UU PPh No. 8 tahun 2008, yang menyebutkan bahwa : yang
warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan ; dan 3) badan yang
didirikan di Timor Leste. Wajib pajak tersebut di atas, belum dijabarkan
2008. Oleh Fidel wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi
melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) bagi wajib pajak dalam
negeri. Dengan kata lain, wajib pajak adalah orang atau badan yang
subyek pajak, tetapi belum tentu merupakan wajib pajak. Subyek pajak itu
luar negeri.
b. Orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam
usaha secara teratur di suatu negara, oleh badan atau perusahaan yang
badan dan bentuk usaha tetap. Subyek pajak dalam negeri memiliki ciri-
badan di katakan sebagai subyek pajak dalam negeri pada saat badan
apapun oleh pegawai atau oleh orang lain sepanjang dilakukan lebih
dari 60 hari hari dalam jangka waktu 12 bulan, atau orang atau badan
atau pekerjaan, badan, dan Bentuk usaha tetap penghasilan bruto yang
dikurangkan dengan PTKP, seperti biaya jabatan, tunjangan hari tua dan
iuran pension. Sedangkan wajib pajak badan dan BUT, tidak semua biaya-
biaya yang terjadi dalam wajib pajak dapat dipakai sebagai pengurangan
penghasilan bruto.
ataupun badan.
a. Orang Pribadi
2) Berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12
bulan;
tetap di Indonesia.
b. Badan
Suatu badan di luar negeri dapat menjadi subyek pajak bila badan
dari hasil usaha atau kegiatan yang dilakukan BUT di Indonesia. Pada
subyek pajak warisan yang belum terbagi, adalah sama dengan wajib
pajak orang pribadi, sedangkan bentuk usaha tetap adalah
Tabel 9
Perbedaan
Indikator Indonesia Timor Leste
Syarat WP dalam Negeri Secara kuantitatif Syarat kuantitatif melebihi
(lebih dari 183 hari 180 hari, tapi tdk otomatis
dalm waktu 12 bulan) sebagai WP dlm negeri
dan syarat kualitatif
karena ada syarat lain
(niat orang yg
yaitu, keluarganya harus
bersangkutan) Untuk
tinggal, rekening,
syarat WP dalam negeri,
rumahnya di Timor Leste.
Indonesia berlaku
(Timor hanya lebih melihat
syarat ganda.
pd syarat kualitatif)
Definis Wajib Pajak Dapat dijabarkan secara Tidak dapat di jabarkan
rinci dalam UU PPh secara rinci dalam UU PPh
Persamaan
Indikator Indonesia & Timor Leste
Subyek Orang pribadi, warisan yang belum terbagi sebagai
pajak satu kesatuan menggantikan yang berhak
Kategori subyek Subyek pajak dalam negeri dan subyek pajak luar negeri
pajak
Wajib Subyek pajak yang memenuhi syarat obyektif yakni
pajak menerima PKP
Setelah menguraikan perbedaan dan persamaan mengenai wajib
hukum mengenai syarat menjadi subyek pajak dalam negeri kepada wajib
perpajakan tidak ada lagi keragu-raguan; (b) definisi mengenai wajib pajak
2. Kelebihan mengenai sub pembahasan wajib pajak ini, untuk Timor Leste
dalam negeri tidak dipastikan secara jelas; (b) Definisi wajib pajak tidak
para fiskus.
lebih detail.
harga minyak bumi dan gas alam pada tahun 1980-an di pasar
turut mulai tahun 1983, tahun 1994, tahun 2000 sampai dengan perubahan
wajib pajak setiap bulan (installment tax atau minimum income tax); (c)
besar- kecilnya penerimaan; (d) penghasilan tidak kena pajak, dapat dirinci
kepala keluarga; (e) fungsi pajak yang digunakan adalah fungsi anggaran.
Ini menjadi pilihan pemerintah, karena sektor pajak merupakan salah satu
sumber keuangan negara, yang tidak ada beban utang terhadap
yaitu metode garis lurus dan metode saldo menurun. Manfaat kedua
pada pihak ketiga. Atas dasar pemikiran tersebut, maka pihak ketiga diberi
pemungutan pajak; (i) skill sumber daya manusia sudah memadai untuk
lebih memperhatikan wajib pajak dalam negeri. Hal ini dilakukan dengan
asumsi bahwa mayoritas wajib pajak dalam negeri ekonominya lemah dan
memadai;
kecil wajib pajak. Disamping itu tidak membuat pembagian secara rinci
system.
seperti antara lain : (a) lebih mengedepankan keadilan (tarif progresif) dan
terlalu rendah, sehingga tidak seimbang dengan harga pasar sembako yang
tidak stabil.
Perbedaan
Indikator Timor Leste Indonesia
UU PPh Material & formalnya Dipisahkan untuk
tidak dipisahkan mempermudah
implementasinya
Fungsi pajak Fungsi mengatur Fungsi Anggaran
(regulerend) (budgeter)
Tarif Pajak Proporsional dan Progresif
progresif
PTKP upah $ 500 untuk non migas Dirinci mengenai diri
dan $ 100 untuk Migas wajib pajak, WP yg
baik resident maupun menikah, serta
non resident. Tidak tanggungan maksimal 3
dirinci, aturan mengenai org, sesuai dengan UU
diri WP PPh
dan tanggungan
Tunjangan Belum di atur dalam UU Sudah di atur 1% dari
Hari Tua PPh penghasilan sebagai
PTKP
Biaya jabatan Belum di atur dalam UU Sudah di atur 5% dari
penghasilan sebagai
PTKP
Syarat subyek pajak Hanya menggunakan 183 hari ( syarat
dalam negeri syarat kualitatif saja kuantitatif), dan orang
berniat tinggal (syarat
kualitatif)
Konsultan WP org Pemotongan 4 % dari di potong oleh pemberi
pribadi/peru sahaan penerimaan oleh yang kerja, dan tetap laporkan
(tidak membayar dan itu penghasilan pada akhir
berkantor) adalah final tahun pajak
PPh bunga dan Dividen Telah di hapus Sebagai obyek pajak
dan merupakan
penghasilan yg
dikenakan pajak
Restitusi Hanya bisa kompensasi Bisa kompensasi dan
saja, dan tidak bisa juga restitusi
dikembalikan uangnya
secara fisik kepada WP
Imbalan bunga dari Hal ini diatur dalam UU Sebagai obyek pajak,
restitusi No. 18/2000, tetapi yang harus di pajaki
tidak
pernah implementasi
Biaya bunga bank Bisa diakui, apabila Biaya bunga ban dapat
hanya antara bank, tapi diakui sebagai biaya,
diluar bank, bunga dalam laporan tahun
pinjaman yang pajak.
dibayarkan kepada bank
oleh peminjam tidak
diakui sebagai biaya
Penyusutan beban 100% Dibebankan melalui
penyusutan, sesuai masa
manfaat
Kebijakan pemerintah Arah perubahan UU Mengarah pada
dalam amendeman PPh masih cukup penyempurnaan dari
UU PPh membinggungkan dan waktu ke waktu sesuai
diperlukan perbaikan dengan perkembangan
kedepan perekonomian
Hapusnya hutang pajak Khusus untuk daluarsa Berlaku semuanya
belum berlaku di Timor tentang hapus hutang
Leste pajak
Persamaan
Indikator Inndonesia & Timor Leste
Sistem Self assessment system dan withholding system
pemungutan pajak
Stelsel yang Stelsel anggapan dan stelsel rill
digunakan
Asas yg Asas keadilan dan kesederhanaan
digunakan
Subyek pajak Orang pribadi, badan, warisan yang belum terbagi
dan BUT
Kategori Subyek pajak dalam negeri dan subyek pajak luar
subyek pajak negeri
Wajib pajak Subyek pajak yang memenuhi syarat obyektif
(menerima PKP)
Wewenang wajib pajak Mutlak menghitung, memperhitungkan, menyetor,
dan melaporkan sendiri oleh wajib pajak atas
penghasilannya
Wewenang fikus Membina, mengawasi, dan mengoreksi kesalahan
dan memberitahukan kepada wajib pajak untuk
memperbaiki
Akhir tahun Adalah 31 maret tahun pajak berikutnya
SPT
Pembayaran Dilakukan pada setiap tanggal 15 bulan
bulanan berikutnya.
Kompensasi Adalah sama. Salah satunya setelah membayar
utang pajak, dan bisa dilakukan secara verticaldan
horizontal
Timbulnya Berdasarkan ajaran materil dan ajaran formil
hutang pajak
Memperhatikan tabel 10 di atas, pada kolom Timor Leste item bunga
bank dan dividen di hapus, dengan maksud untuk menarik para pengusaha
luar agar bisa menanamkan modalnya di Timor Leste, supaya bisa menyerap
tenaga kerja, namun sejauh ini strategi pemerintah Timor Leste tersebut
tidak tercapai, karena tidak ada pengusaha luar yang masuk setelah
Tabel 11
UU PPh Timor Leste, antara lain pada pasal-pasal tersebut tidak di uraikan
secara detail, sehingga cukup mempersulit fiskus dalam menerapkannya
progresif. Melalui tarif pajak tersebut maka dapat dipastikan bahwa Timor
PENUTUP
1. KESIMPULAN
sebagai berikut :
manusia sudah mengacu pada the right men on the right place,
sedikit.
pada tenaga ahli dari luar negeri. Disamping itu perekrutan pegawai
pajak tidak mengacu pada the men on the right place. Selain keterbatasn
di atas, UU PPh Timor Leste sangat abstrak dan tidak terinci sehingga
fiskus agar tidak terjadi kolusi dan korupsi dengan wajib pajak, yang
maka proses sosialisasi harus secara rutin dilakukan agar wajib pajak
lebih menguasai aturan yang cukup kompleks dan cepat berubah dari
waktu ke waktu.
para konglomerat.
2. SARAN
1. Sumber daya manusia adalah kunci sukses bagi semua sumber daya
dan Bea Cukai Timor Leste, agar bisa memprioritaskan hal ini sebagai
menerapkannya;
3. Perlu ditinjau kembali hal-hal penting yang tertuang dalam UU PPh No.
lain.