Anda di halaman 1dari 13

KERJASAMA LINTAS PROGRAM DAN SEKTOR

PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN


DI POSYANDU BALITA
Tugas dibuat untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan Komunitas yang diampu oleh :
Ibu Fajar Surahmi,SKM,MKes

Disusu Oleh :
1. Dona Putu Sari P1337420617030
2. Hevy Nur Febriani P1337420617057
3. Diah Ayu Putri Anggraini P1337420617079
4. Alifia Jaya Wandira P1337420617085

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

S1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG

2019
LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH
“KERJASAMA LINTAS PROGRAM DAN SEKTOR
PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN
DI POSYANDU BALITA”
Makalah dibuat untuk memenuhi tugas mata Keperawatan Komunitas yang diampu oleh :
Ibu Fajar Surahmi,SKM,MKes
Tahun pelajaran 2019/2020
Telah disetujui dan disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Disusun oleh :
KELOMPOK 10

Menyetujui
Ibu Fajar Surahmi,SKM,MKes

KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul :
“Kerjasama lintas program dan sektor pemberian pelayanan kesehatan di posyandu
balita”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini dapat diselesaikan berkat bimbingan
dan bantuan sejumlah pihak. Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.

Semarang,10 November 2019


Penulis

DAFTAR ISI

iii
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah.....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kerja Sama Lintas Program dan Sektor..............................................3
2.2 Pengertian Posyandu.............................................................................................4
2.3 Tujuan Posyandu...................................................................................................5
2.4 Posyandu Balita.....................................................................................................5
2.4.1 Kegiatan Utama ..........................................................................................5
2.4.2Pengelola dan Sasaran .................................................................................5
2.4.3kegiatan Posyandu........................................................................................6
2.4.4 keberhasilan Posyandu................................................................................8

BAB III PENUTUP


3.1Kesimpulan.............................................................................................................9
3.2Saran.......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................10

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari program pembangunan secara
keseluruhan.Jika dilihat dari kepentingan masyarakat, pembangunan kesehatan masyarakat desa
merupakan kegiatan swadaya masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat
melalui perbaikan status kesehatan.Jika dilihat dari kepentingan pemerintah, maka pembangunan
kesehatan masyarakat desa merupakan usaha memperluas jangkauan layanan kesehatan baik oleh
pemerintah maupun swasta dengan peran aktif dari masyarakat sendiri.Keberhasilan pelaksanaan
pembangunan dalam bidang kesehatan sangat tergantung pada peran aktif masyarakat yang
bersangkutan.
Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan dilakukan
di segala bidang.Pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti yang penting dalam
kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan kesehatan.Untuk
mencapai keberhasilan tersebut erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber
daya manusia sebagai modal dasar pembangunan nasional.Pengembangan sumber daya manusia
merupakan suatu upaya yang besar, sehingga tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa
adanya keterlibatan masyarakat.Hal ini merupakan suatu upaya yang besar sehingga tidak dapat
dilaksanakan hanya oleh pemerintah melainkan perlu peran serta masyarakat.Untuk
mempercepat angka penurunan tersebut diperlukan keaktifan peran serta masyarakat dalam
mengelola dan memanfaatkan Posyandu karena Posyandu adalah milik masyarakat, dilaksanakan
oleh masyarakat dan ditujukan untuk kepentingan umum.Posyandu tersebar di lebih dari 70.000
desa di Indonesia. Pada tahun 2010, diperkirakan sekitar 91,3% anak 6-11 bulan dan 74,5%
balita dibawa ke Posyandu sekurang-kurangnya satu kali selama enam bulan terakhir.
Tujuan didirikannya Posyandu adalah dalam upanya untuk menurunkan angka kematian
bayi dan anak balita, angka kelahiran agar terwujud keluarga kecil bahagia dan sejahtera, Pos
pelayanan terpadu (Posyandu) ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan professional
dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan
masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran.
Posyandu merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang

1
kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat, penyelenggaraanya
dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih di bidang kesehatan dan KB, dimana anggotanya
berasal dari PKK, tokoh masyarakat dan pemudi. Kader kesehatan merupakan perwujutan peran
serta aktif masyarakat dalam pelayanan terpadu, dengan adanya kader yang dipilih oleh
masyarakat, kegiatan diperioritaskan pada lima program dan mendapat bantuan dari petugas
kesehatan terutama pada kegiatan yang mereka tidak kompeten memberikannya.
Dimana kegiatan tersebut dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan terpilih yang telah
mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan
dasar.Kader-kader ini diperoleh dari wilayah sendiri yang terlatih dan terampil untuk
melaksanakan kegiatan rutin di Posyandu maupun di luar hari buka Posyandu.Untuk
mewujudkan tujuan posyandu tersebut maka perlu dibarengi dengan mutu pelayanan kesehatan
yang berkualitas oleh kader Posyandu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kerja sama lintas program dan sector?
2. Apa yang dimaksud dengan posyandu?
3. Apa saja tujuan posyandu?
4. Bagaimana program posyandu balita?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kerja sama lintas program dan lintas sector
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud posyandu
3. Untuk mengetahui tujuan dari posyandu
4. Untuk mengetahui bagaimana program posyandu balita

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kerja Sama Lintas Program dan Lintas Sektor

2
Kerja sama lintas program merupakan kerja sama yang dilakukan antara beberapa
program dalam bidang yang sama untuk mencapai tujuan yang sama. Kerja sama lintas
program yang diterapkan di puskesmas berarti melibatkan beberapa program terkait yang
ada di puskesmas. Tujuan khusus kerja sama lintas program adalah untuk menggalang kerja
sama dalam tim dan selanjutnya menggalang kerja sama lintas sektoral.
Kerja sama lintas sektor melibatkan dinas dan orang- orang di luar sektor kesehatan
yang merupakan usaha bersama mempengaruhi faktor yang secara langsung atau tidak
langsung terhadap kesehatan manusia. Kerja sama tidak hanya dalam proposal pengesahan,
tetapi juga ikkut serta mendefinisikan masalah, prioritas kebutuhan, pengumpulan, dan
interpretasi informasi serta mengevaluasi. Lintas sektor kesehatan merupakan hubungan
yang dikenali antara bagian atau bagian-bagian dari sektor yang berbeda, dibentuk utnuk
mengambil tindakan pada suatu masalah agar hasil yang tercapai dengan cara yang lebih
efektif, berkelanjutan atau efisien disbanding sektor kesehatan bertindak sendiri (WHO
1998). Prinsip kerja sama lintas sektor melalui pertalian dengan program di dalam dan di
luar sektor kesehatan untuk mencapai kesadaran yang lebih besar terhadap konsekuensi
kesehatan dari keputusan kebijakan dan praktek organisasi sektor-sektor yang berbeda.
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kerjsasama lintas sektor
penganggulangan yang meliputi anggaran, peraturan, komunikasi, komitmen, peran, dan
tanggung jawab. Masalah anggaran sering membuat beberapa institusi membentu kerja
sama. Pengendalian melalui manajemen lingkungan memerlukan kejelasan yang efektif
antara sektor klinis, kesehatan lingkungan, perencanaan pemukiman, institusi akademis, dan
masyarakat setempat.
Komitmen memerlukan pembagian visi dan tujian seta penetapan kepercayaan yang
lebih tinggi dan tanggung jawab timbale balik untuk tujuan bersama. Peran dan tanggung
jawab menunjuk masalah siapa yang akan melakukan keseluruhan kerjasa. Semua kerja
sama memerlukan struktur dan proses untuk memperjelas tanggung jawab dan bagaimana
tanggung jawab tersebut dikerjakan.

2.2 Pengertian Posyandu


Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan (Cessnasari. 2005). Posyandu merupakan

3
salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelanggraan
pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemmudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/social dasar untuk
mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi ( Departemen Kesehatan RI. 2006 ).
Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan program
lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya
program KB dengan kesehatan atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan
kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989).
Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan
masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk
masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan
keluarga.berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya
manusia sejak dini. Yang dimaksud dengan nilai strategis untuk pengembangan sumber daya
manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu manusia di masa yang akan datang dan
akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia ada 3 intervensi yaitu :
a. Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita.
b. Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuh/kembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh.
c. Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara.
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit
bantuan dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu
merupakan strategi yang tepat untuk intervensi ini.Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan
dengan memperhatikan aspek-aspek Poleksosbud.

2.3Tujuan Posyandu
Tujuan didirikannya Posyandu Yaitu :
a. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil, melahirkan
dan nifas).

4
b. Membudayakan NKKBS.
c. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat
sehat sejahtera.
d. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan
Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.
2.4Posyandu Balita
2.4.1 Kegiatan Utama Posyandu
Kegiatan utama di posyandu meliputi kegiatan pemantauan tumbuh kembang
balita, pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti imunisasi untuk mencegah penyakit,
penanggulangan diare, pelayanan KB penyuluhan dan konseling/rujukan konseling bila
diperlukan.

2.4.2 Pengelola dan Sasaran Posyandu


Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat/ keluarga, utamanya adalah bayi
baru lahir, bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, PUS.
a. Tingkat desa dan kelurahan
Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa dan kelurahan sebagai berikut :
1) Penanggungjawab umum : Ketua Umum LKMD (Kades/Lurah).
2) Penggungjawab operasional: Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3) Ketua Pelaksana : Ketua II LKMD/Ketua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK).
4) Sekretaris : Ketua Seksi 7 LKMD
5) Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes.
b. Pokjanal Posyandu
Pokjanal Posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu:
1) Tingkat Propinsi : BKKBN, BKKBN tingkat provinsi terdiri dari PMD (Pembinaan
Masyarakat Desa), Bappeda, dan Tim Penggerak PKK.
2) Tingkat Kab/Kodya : Kantor Depkes/Kantor Dinkes, BKKBN, PMD, Bappeda.
3) Tingkat Kecamatan : Tingkat Pembina LKMD Kec ( puskesmas, Pembina petugas
Lapangan, KB, Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan), dan KPD (Kader
Pembangunan Desa)

5
Pokjanal Posyandu bertugas :
1. Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program.
2. Menyiapkan kader.
3. Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah.
4. Menyusunan rencana.
5. Melakukan pemantauan dan bimbingan.
6. Menginformasikan masalah kepada instansi/lembaga terkait.
7. Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD.

2.4.3 Kegiatan Posyandu


Beberapa kegiatan di Posyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan Posyandu
(Panca Krida Posyandu), antara lain:
1. Kesehatan Ibu dan Anak
a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak
balita dan anak prasekolah.
b. Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk karena
kekurangan protein dan kalori, serta bila ada pemberian makanan tambahan
vitamin dan mineral
c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimilasinya
d. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program
KIA.
2. Keluarga Berencana
a. Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian
khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak
berkali-kali dan golongan ibu beresiko tinggi
b. Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya
3. Immunisasi
Imunisasi Tetanus Toksoid 2 kali pada ibu hamil. Pada bayi umur 0-11 bulan
memperoleh imunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG 1 kali, Polio 4 kali, DPT 3 kali dan
campak 1 kali. Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul vitamin A warna biru (100.000
SI).Anak 12-59 bulan memperoleh kapsul vitamin A warna merah (200.000 SI)
setiap 6 bulan (Februari dan Agustus).

6
4. Peningkatan gizi
a. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat.
b. Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori cukup
kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang menyusui.
c. Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun.
5. Penanggulangan Diare
Lima kegiatan Posyandu selanjutnya dikembangkan menjadi tujuh kegiatan
Posyandu (Sapta Krida Posyandu), yaitu:
a. Kesehatan Ibu dan Anak
b. Keluarga Berencana
c. Immunisasi
d. Peningkatan gizi
e. Penanggulangan Diare
f. Sanitasi dasar. Cara-cara pengadaan air bersih, pembuangan kotoran dan air
limbah yang benar, pengolahan makanan dan minuman.
g. Penyediaan Obat essensial

Berdasarkan hal diatas adapun kegiatan pokok yang dilakukan dalam


pelaksanaan Posyandu yaitu :
a. KIA
b. KB
c. lmunisasi
d. Gizi.
e. Penanggulangan Diare
2.4.4 Keberhasilan Posyandu
Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN.
S : Semua balita di wilayah kerja posyandu.
K : Semua balita yang memiliki KMS.
D : Balita yang ditimbang.
N :Balita yang Berat Badannya naik

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Melihat efesiensi pelayanan serta manfaat dari Posyandu, tentunya upaya-upaya yang
sudah berjalan harus ditingkatkan agar anggota masyarakat dapat menolong diri dan keluarganya
dalam bidang kesehatan juga yang lebih penting dengan mengikuti kegiatan Posyandu secara
teratur bagi yang mempunyai balita. Dapatlah tercapai apa yang kita harapkan yaitu sumber daya
manusia yang berkemampuan dalam menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang. Namun
kita tidak boleh menutup mata untuk memperhatikan para kader yang sangat banyak
pengorbanannya dalam mangelola Posyandu, baginya tidak lupa perhatian kita padanya.

3.2 Saran

8
Sebagai seorang bidan agar lebih memberikan pelatihan yang berkualitas bagi kader
kadernya dengan tujuan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya dalam hal
kesehatan.Bagi para calon kader atau yang telah menjadi kader agar selalu mengikuti pelatihan
kader yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen kesehatan RI. 2014. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga.
Jakarta.
Kependudukan dan Biostatik FKM USU. Posyandu Sebagai Sarana Peran Serta Masyarakat
dalam UPKM. Dalam http://www.library.usu.ac.id.
Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Widiastuti.Pemanfaaan Penimbangan Balita di Posyandu.
Badan PPSDM Kementrian Kesehatan.2013. Dasar Hukum dan Konsep Kebijakan Pemerintah
Dalam Upaya Pelayanan Perawatan Masyarakat.
Dari:https://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/posyandu-balita-lansia

Anda mungkin juga menyukai