Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS KELOLAAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA IBU S DENGAN


HIPERTENSI DIDESA TANJUNGSARI V
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktek Klinik Keperawatan Gerontik

DISUSUN OLEH :
ANISA
P1337420617063

PRODI S1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
PADA KLIEN IBU S DENGAN HIPERTENSI
DI DESA TANJUNGSARI V

1. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 27 Mei 2020

1. Identitas klien
Nama Lengkap : Ibu S
Tempat lahir : Semarang
Umur : 61 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan terakhir : SMP
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Diagnosa Medis : Hipertensi
Alamat : Tanjungsari V
No telp : Tidak ada
2. Status Kesehatan
- Keluhan Utama
Klien mengatakan bahwa kondisinya saat ini baik-baik saja, tidak merasakan
pusing, tidak mual, maupun muntah. Hanya saja kemarin tanggal 25 Mei 2020 klien
terkejut saat melakukan kontrol dan tekanan darah mencapai 140/90 mmHg. Klien
mengatakan hal ini terjadi karena sering emosi sehingga menyebabkan tekanan
darahnya naik. Klien mengatakan tidak tau cara mengontrol emosi, dan jarang
berolahraga.
- Riwayat Kesehatan Dahulu
Tahun 2017 klien mulai mengecek tekanan darahnya ke praktek dokter dan ternyata
klien mempunyai hipertensi dan mempunyai kebiasaan mengkonsumsi garam
berlebihan apalagi ketika memasak jika tidak asin menurut klien rasanya tidak enak.
Klien mengetahui penyebab hipertensi, namun tidak mengetahui tanda dan gejala,
faktor risiko hipertensi.
- Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit hipertensi dan penyakit menular.
- Tinjauan Sistem
a. TTV
Nadi : 83 x/menit
Pernapasan : 18 x/menit
TD : 150/90 mmHg
Suhu : 36,4 C
Kesadaran : Composmentis
b. Sistem Respirasi
Klien tidak mengalami batuk maupun sesak nafas. suara nafas normal atau
reguler. Dan tidak terdengar suara nafas tambahan. Frekuensi pernapasan 20
x/mnt, irama teratur, tidak menggunakan otot bantu pernapasan.
c. Sistem Kardiovaskuler
- Nadi 83x/menit (regular)
- Tidak ada edema
- CRT < 2 detik
- Tidak ada perdarahan
d. Sistem Gastrointestinal
Makan : Frekuensi 3x/hari (pagi, siang, malam), dengan jumlah 1 porsi
umum (nasi 5-6 sendok makan, sayur, dan lauk). Tidak ada mual dan muntah,
klien dulu pernah memiliki sakit maag, namun sekarang sudah tidak pernah
kambuh, mulut tidak ada lesi, tidak ada nodul, mukosa bibir lembab, lidah
berwarna merah muda dan ulkus tidak ada.
e. Sistem Integumen
Rambut berwarna hitam dan beberapa bagian putih, bentuk rambut
bergelombang dan tipis. Kulit kepala klien tidak ada laserasi, kulit kepala
normal, tidak ada rontok maupun ketombe. Kuku bersih dan pendek, kulit
berwarna kuning langsat, bersih, tidak ada edema, turgor kulit kembali dalam
waktu < 2 detik, tidak ada tanda sianosis, tidak ikterus, temperature hangat, dan
tidak ada luka.
f. Sistem Persepsi Sensori
Mata tidak ada tanda perlukaan/trauma pada mata, dengan fungsi
penglihatan mengalami penurunan karena faktor usia dimana mata klien
mengalami rabun tua sehingga ketika membaca memerlukan alat bantu berupa
kacamata. Bentuk mata bulat,simetris kanan kiri,konjungtiva berwarna merah
muda,sclera tidak ikteric,pupil normal berbentuk bulat, dan reflek cahaya ( + )
langsung.
Daun telinga simetris antara kanan dan kiri, bersih, liang telinga bersih,
tidak ada serumen, fungsi pendengaran masih jelas, dalam batas normal, dan
tidak ada alat bantu pendengaran.
g. Sistem Muskloskeletal
Klien tidak pernah mengalami fraktur, anggota gerak masih kuat dan dapat
digerakkan dengan baik, ekstremitas atas maupun bawah. Sehinggga mobilitas
klien dapat dilakukan secara mandiri
h. Sistem Perkemihan
Klien BAB 1 hari 1x warna feces normal dan konsistensi lunak, tidak ada
lendir, tidak ada darah dan tidak ada hambatan. Saat pengkajian, Tidak ada
keluhan (konstipasi/diare). Klien BAK 4-5x/hari tidak mengalami keluhan,
urine berwarna kuning jernih dan berbau khas urine. Apabila klien minum
terlalu banyak maka BAK juga lebih sering dari biasanya (6-8 x/hari).
i. Sistem Reproduksi
Klien tidak mempunyai benjola pada payudara, tidak mengalami nyeri,
tidak mengalami kemerahan. Klien juga tidak mengalami nyeri pada vagina dan
tidak ada bau dari vagina.
j. Sistem Neurologis
Klien tidak memiliki keluhan baik bicara maupun alat gerak. Bicara masih
lancar, dan alat gerak masih dapat digunakan dengan baik.
k. Sistem Endokrin
Tidak ada keluhan baik pada kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, maupun
kelenjar getah bening.
l. Pengkajian Psikososial dan Spiritual
Psikososial : ekspresi wajah tenang dan ceria. Klien kooperatif dan
menunjukan sikap yang baik selama pengkajian. Kemampuan bicara klien baik
dimana ketika diajukan pertanyaan klien menjawab dengan menceritakan
secara runtut. Klien tidak merasa dikucilkan baik dalam lingkungan kelurga
ataupun masyarakat.
Spiritual : klien beragama Islam. Klien mengatakan bahwa kematian adalah
suatu hal yang pasti terjadi dalam setiap kehidupan. Dan ia yakin, bahwa setiap
yang bernyawa pasti cepat atau lambat akan mengalami kematian. Klien sebagai
manusia hanya dapat berdoa dan berusaha melakukan yang terbaik untuk dapat
menjalankan kehidupan sebagai mana mestinya dan mempercayai bahwa
kesembuhan juga merupakan kuasa Allah SWT. Klien melaksanakan sholat di
rumah
- Sosialisasi dengan lansia lain
Sosialisasi klien dengan lansia yang lain berjalan baik dan lancar. Klien masih
mengikuti pertemuan rutin dasa wisma yang diadakan setiap sebulan sekali. Klien tidak
memiliki masalah dengan warga lainnya
- Harapan Klien
Klien berharap disisa umurnya ini selalu sehat, bahagia bersama keluarga, anak dan
cucu-cucunya, bisa selalu berinteraksi dengan masyarakat yang lain.

- Emosional
PERTANYAAN JAWABAN
PERTANYAAN TAHAP I
 Apakah klien mengalami sukar Ya
tidur?
 Apakah klien merasa gelisah? Ya
 Apakah klien sering merasa
murung atau menangis sendiri? Tidak
 Apakah klien sering merasa was-
was atau kuatir? Tidak

PERTANYAAN TAHAP II
 Keluhan lebih dari 3 bulan atau Tidak
lebih dari 1 kali dalam 1 bulan?
 Ada masalah atau banyak pikiran?
 Ada gangguan/masalah dengan Tidak
keluarga lain?
 Menggunakan obat tidur/penenang Tidak
atas anjuran dokter?
 Cenderung mengurung diri Tidak

MASALAH EMOSIONAL (-) Tidak

1. Pengkajian Fungsional Klien KATZ Indeks:


Termasuk/ kategori yang manakah klien
A) Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB,BAK), menggunakan pakaian, pergi
ke toilet, berpindah dan mandi (YA)
B) Mandiri semuanya kecuali salahsatu saja dari fungsi diatas.
C) Mandiri, kecuali mandi dan satu fungsi lagi yang lain
D) Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu lagi fungsi yang lain
E) Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toiet dan satu lagi fungsi yang lain
F) Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toiet, berpindah dan satu ;agi fungsi
yang lain
G) Ketergantungan untuk semua fungsi diatas
H) Lain-lain (minimal ada 2 ketergantungan yang tidak sesuai dengan kategori di
atas)

Keterangan:
Mandiri: berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain.
Seseorang yang menolak untuk melakukan sesuatu fungsi dianggap tidak
melakukan fungsi, meskipun ia dianggap mampu.
2. Modifikasi Barthel Indeks:
Termasuk yang manakah klien?
No Item yang dinilai Skor Nilai
1 Makan (feeding) 0 = tidak mampu 2
1 = butuh bantuan
memotong, mengoles
mentega, dll
2 = mandiri
2 Mandi (bathing) 0 = tergantung orang lain 1
1 = mandiri
3 Perawatan diri (grooming) 0 = membutuhkan bantuan 1
orang lain
1 = mandiri dalam
perawatan muka, rambut,
gigi, dan bercukur
4 Berpakaian (dressing) 0 = tergantung orang lain 2
1 = sebagian dibantu
(misal mengancing baju)
2 = mandiri
5 Buang air kecil (bowel) 0 = inkontenensia atau 2
pakai kateter dan tidak
terkontrol
1 = kadang inkontenensia
(maks 1x24 jam)
2 = mandiri
6 Buang air besar (bladder) 0 = inkontenensia (tidak 2
teratur atau perlu enema)
1 = kadang inkontenensia
(sekali seminggu)
2 = kontenensia (teratur)
7 Penggunaan toilet 0 = tergantung bantuan 2
orang lain
1 = membutuhkan
bantuan, tapi dapat
melakukan beberapa hal
sendiri
2 = mandiri

8 Transfer 0 = tidak mampu 3


1 = butuh bantuan untuk
bisa duduk (2 orang)
2 = bantuan kecil (1 orang)
3 = mandiri
9 Mobilitas 0 = immobile (tidak 3
mampu)
1 = menggunakan kursi
roda
2 = berjalan dengan
bantuan bantuan satu
orang
3 = mandiri (meskipun
menggunakan alat bantu
seperti tongkat)
10 Naik turun tangga 0 = tidak mampu 2
1 = membutuhkan bantuan
(alat bantu)
2 = mandiri

Interpretasi hasil :
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan ringan
9-11 : Ketergantungan sedang
5-8 : Ketergantungan berat
0-4 : Ketergantungan total
Hasil : Dari hasil pengkajian, didapatkan data dengan hasil penilaian indeks Barthel yaitu 20
yang berarti Ibu.S tidak mengalami ketergantungan (Mandiri)

3. Pengkajian Status Mental SPSMQ


(Short Portable Mental Status Questioner )
BENAR SALAH NO PERTANYAAN Jawaban klien
Benar 01 Tanggal berapa hari ini? Tanggal 26
Benar 02 Hari apa sekarang ini? Hari selasa
Benar 03 Apa nama Tempat ini Desa Tanjungsari V
Benar 04 Dimana alamat anda? Tanjungsari V RT
07 RW 02
Benar 05 Berapa umur anda? 61
Benar 06 Kapan anda lahir? (minimal tahun lahir) 1959
Benar 07 Siapa presiden Indonesia sekarang? Jokowi
Benar 08 Siapa presiden Indonesia sebelumnya? SBY
Benar 09 Siapa nama ibu anda? Ibu S
Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 Tidak bisa
Salah 10
dari setiap angka baru, semua secara menurun
Fungsi Intelektual Utuh
9 1

SCORE TOTAL :
Interpretasi hasil
a. Salah0-3 fungsi intelektual utuh
b. Salah4-5 kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6- 8 kerusakan intelektual
sedang
d. salah 9-10 : kerusakan intelektual berat
4. MMSE (Mini Mental Status Exam)
ASPEK NILAI NILAI
NO KRITERIA
KOGNITIF MAKS. KLIEN
1 Orientasi Menyebutkan dengan benar:
Tahun
Musim
5 5
Tanggal
Hari
Bulan
Orientasi Dimana kita sekarang berada?
Negara Indonesia
Propinsi Jawa Tengah
5 5
Kota Semarang
PSTW.......
Wisma......
2 Registrasi Sebutkan nama 3 obyek (oleh pemeriksa) 1 detik untuk
mengatakan masing-masing obyek. Kemudian
tanyakan kepada klien ketiga obyek tadi (untuk
3 3 disebutkan)
Obyekmeja
Obyekkursi
Obyek pintu
3 Perhatian dan Minta klien untuk memulai dari angka 10 kemudian
kalkulasi dikurangi 2 sampai 5 kali/tingkat
8
5 3 6
4
2
0
4 Mengingat Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada no.2
3 2 (registrasi) tadi. Bila benar, 1 point untuk masing-
masing obyek
5 Bahasa Tunjukkan pada klien suatu benda dan tanyakan
namanya pada klien
roda mobil
kursi ini terbuat dari kayu
Minta klien untuk mengulang kata berikut: ”tak ada
jika, dan, atau, tetapi”. Bila benar, nilai 1 point.
Pernyataan benar 2 buah (contoh: tak ada, tetapi).
Minta klien uuntuk mengikuti perintah berikut yang
terdiri dari 3 langkah:
”ambil kertas di tangan anda, lipat dua dan taruh di
9 8 lantai”
Ambil kertas di tangan anda
Lipat dua
Taruh di lantai
Perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila aktivitas
sesuai perintah nilai 1 point)
”tutup mata anda”
Perintahkan pada klien untuk menulis satu kalimat atau
menyalin gambar
Tulis satu kalimat
Menyalin gambar
TOTAL NILAI 26 Aspek kognitif dari fungsi mental baik
Interpretasi hasil:
> 23 : aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
< 17 : terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

5. Pengkajian Keseimbangan

KRITERIA Skor
a. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
• Bangun dari tempat duduk (dimasukkan dalam analisis) dengan mata terbuka 0
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila
mendorong tubunnya tubuhnya ke atas dengan tangan atau gerakan ke bagian
depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali
• Duduk ke kursi (dimasukkan dalam analisis) dengan mata terbuka Menjatuhkah 1
diri ke kursi, tidak duduk di kursi.
• Bangun dari tempat duduk (dimasukkan dalam analisis) dengan mata terbuka 0
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila
mendorong tubunnya tubuhnya ke atas dengan tangan atau gerakan ke bagian
depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali
• Duduk ke kursi (dimasukkan dalam analisis) dengan mata terbuka Menjatuhkah 1
diri ke kursi, tidak duduk di kursi.
Ket. Kursi harus yang keras tanpa lengan
• Menahan dorongan pada sternum (pemeriksa mendorong sternum sebanyak 3 kali 0
dengan hati-hati) dengan mata terbuka
Klien menggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh
sisisisinya
• Menahan dorongan pada sternum (pemeriksa mendorong sternum sebanyak 3 kali 0
dengan hati-hati) dengan mata terbuka
Klien menggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh
sisisisinya
• Perputaran leher (klien sambil berdiri)
0
Menggerakan kaki, menggenggam objek untuk dukungan kaki, keluhan pusing
atau keadaan tidak stabil.
• Gerakan mengapai sesuatu 0
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya sementara
berdiri pada ujung jari-jari kaki, tidak stabil memegang sesuatu untuk dukungan
• Membungkuk 0
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil (misalnya pulpen)
dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi dan memerlukan usaha-usaha
yang keras untuk bangun
b. Komponen gaya berjalan atau pergerakan 1
• Minta klien berjalan ke tempat yang ditentukan
Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan 0
• Ketinggian langkah kaki
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki),
mengangkat kaki terlalu tinggi (> 5 cm) 0

• Kontinuitas langkah kaki


Setelah langkah-langkah awal menjadi tidak konsisten, memulai mengangkat satu
kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai 0

• Kesimetrisan langkah
Langkah tidak simetris, terutama pada bagian yang sakit 1

• Penyimpangan jalur pada saat berjalan


Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi 0

• Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegang
objek untuk dukungan

Skor Total 4
Interpretasi hasil:
0-5 : resiko jatuh rendah
6-10 : resiko jatuh sedang
11-15: resiko jatuh tinggi
2. ANALISA DATA
Hari/tanggal Data fokus Masalah
Rabu, DS: Defisiensi pengetahuan
27 Mei 2020 ⁻ Klien mengatakan bahwa kondisinya saat mengenai penyakit
pukul 10.00 ini baik-baik saja, tidak merasakan hipertensi berhubungan
pusing, tida mual, maupun muntah. dengan kurang informasi
Hanya saja kemarin tanggal 25 Mei 2020 (00126)
klien terkejut saat melakukan kontrol dan
tekanan darah mencapai 140/90 mmHg.
Klien mengatakan hal ini terjadi karena
sering emosi sehingga menyebabkan
tekanan darahnya naik. Klien
mengatakan tidak tau cara mengontrol
emosi, jarang berolahraga
⁻ Klien mengetahui penyebab hipertensi,
namun tidak mengetahui tanda dan
gejala, faktor risiko hipertensi.

DO :
- klien mengkonsumsi obat amlodipine 1 x
1 5mg tiap malam
- TTV
TD = 150/90 mmHg
HR= 83 kali/menit
RR= 18 kali/menit
S = 36,4 celcius
Rabu, 27 DO : Gangguan istirahat tidur
Mei 2020 Klien mengatakan pusing, tidur kurang berhubungan dengan
pukul 12.00 nyenyak, sering bangun dini hari, tidur kurang kontrol tidur
hanya 5 jam (00126)

DS :
Klien terlihat lemas dan gelisah
- klien mengkonsumsi obat amlodipine 1 x
1 5mg tiap malam
- TD = 150/90 mmHg
HR= 83 kali/menit
RR= 18 kali/menit
S= 36,4 celcius

A. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi (00126)
2. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur (000198)

B. INTERVENSI
No. Hari/Tanggal Diagnosis Tujuan Intervensi
Keperawatan
1. Rabu, Defisiensi Setelah dilakukan 1. Mengkaji ulang
27 Mei 2020 pengetahuan penjelasan selama 3 x pengetahuan klien
pukul 10.00 mengenai penyakit kunjungan rumah tentang pengertian
hipertensi diharapkan klien hipertensi
berhubungan mengerti tentang 2. Mengkaji ulang
dengan kurang hipertensi dengan pengetahuan klien
informasi (00126) kriteria hasil:
1. Menjelaskan tentang tanda gejala
kembali pengertian hipertensi
hipertensi 3. Mengkaji ulang
2. Menjelaskan pengetahuan klien
kembali tentang tentang penyebab
tanda dan gejala dan akibat hipertensi
hipertensi 4. Mengkaji ulang
3. Menyebutkan pengetahuan klien
kembali penyebab tentang faktor risiko
dan akibat hipertensi
hipertensi 5. Mengajarkan senam
4. Menjelaskan hipertensi
kembali tentang 6. Mengajarkan terapi
faktor risiko relaksasi otot
hipertensi progresif
5. Melakukan
aktivitas fisik
lansia hipertensi
berupa senam
hipertensi
6. Melakukan terapi
relaksasi otot
progresif
2. Rabu, 27 Mei Gangguan istirahat Setelah dilakukan 1. Menciptakan
2020 pukul tidur berhubungan intervensi selama 3 hari lingkungan yang
12.00 dengan kurang diharapkan gangguan aman dan nyaman
kontrol tidur pola tidur dapat teratasi 2. Menjelaskan
(000198) dengan kriteria hasil: pentingnya tidur
1. Jumlah jam tidur yang adekuat
dalam batas normal
6-8 jam/hari
2. Pola tidur, kualitas 3. Menciptakan
dalam batas normal lingkungan yang
3. Perasaan segar nyaman
sesudah tidur atau 4. Memonitor kebutuan
istirahat tidur setiap hari
4. Mampu 5. Menjelaskan hal-hal
mengidentifikasi yang dapat
hal-hal yang meningkatkan tidur
meningkatkan tidur

C. IMPLEMENTASI
No. Tanggal/Jam Diagnosa Tindakan Respon Paraf
Keperawatan
1. Rabu, 27 Mei Defisiensi 1. Mengkaji ulang Subjektif : Anisa
2020 pengetahuan pengetahuan klien Klien mengatakan
10. 00 WIB mengenai tentang pengertian mengetahui pengertian
penyakit hipertensi dan penyebab
hipertensi 2. Mengkaji ulang hipertensi, namun klien
berhubungan pengetahuan klien mengatakan belum
dengan kurang tentang tanda gejala mengetahui tanda dan
informasi hipertensi gejala serta faktor risiko
(00126) 3. Mengkaji ulang hipertensi.
pengetahuan klien
tentang penyebab Objektif:
hipertensi Klien bisa menjelaskan
pengertian hipertensi
dan penyebabnya
- TTV
TD = 150/90 mmHg
HR= 83 x/menit
RR= 18 kali/menit
S = 36,4 celcius
2 Rabu, 27 Mei Gangguan 1. Menciptakan Subjektif ; Anisa
2020 pukul istirahat tidur lingkungan yang Klien mengatakan tidur
12.00 berhubungan aman dan nyaman kurang dari 6 jam, jika
dengan kurang 2. Jumlah jam tidur terbangun sulit untuk
kontrol tidur dalam batas normal tidur kembali, jam tidur
(000198) 6-8 jam/hari tidak menentu, jika
3. Pola tidur, kualitas terbangun ditengah
dalam batas normal malam maka akan
4. Perasaan segar terjaga sampai pagi
sesudah tidur atau Objektif :
istirahat Klien tampak lemas,
5. Mampu tidak bersemangat,
mengidentifikasi hal- klien juga tampak pucat
hal yang - TD = 150/90 mmHg
meningkatkan tidur - HR= 83 kali/menit
- RR= 18 kali/menit
3. Kamis, 28 Mei Defisiensi 1.Mengajarkan senam Subjektif : Anisa
2020 pukul pengetahuan hipertensi dan terapi Klien mengatakan tidak
10.00 mengenai relaksasi otot progresif tau mengontrol emosi,
penyakit jarang berolah raga dan
hipertensi mau melakukan
berhubungan aktivitas fisik dan terapi
dengan kurang yang diberikan
informasi Objektif :
(00126) Klien dapat mengikuti
gerakan yang
dicontohkan dengan
baik
- TTV
TD = 150/90 mmHg
HR= 83 kali/menit
RR= 18 kali/menit
S= 36,6 celcius
4 Kamis, 28 Mei Gangguan 1. Menciptakan Subjektif : Anisa
2020 pukul istirahat tidur lingkungan yang Kien mengatakan
11.00 berhubungan aman dan nyaman semalam masih belum
dengan kurang 2. Jumlah jam tidur tidur dengan nyenyak
kontrol tidur dalam batas normal hanya tidur 5 jam jika
(000198) 6-8 jam/hari sudah bangun tidak bisa
3. Pola tidur, kualitas tidur dan terjaga sampai
dalam batas normal subuh
4. Perasaan segar Objektif :
sesudah tidur atau Klien terlihat lemas dan
istirahat mengantuk
- TTV
TD = 150/90 mmHg
HR= 83x/menit
RR= 20x/menit
5. Jumat, 29 Mei Defisiensi 1. Menyebutkan Subjektif : Anisa
2020 pukul pengetahuan kembali pengertian, ⁻ Klien mengatakan
10.00 mengenai penyebab, tanda paham menegnai
penyakit gejala dan faktor pengertian,penyeb
hipertensi risiko hipertensi ab, tanda gejala
berhubungan dan faktor risiko
dengan kurang 2. Memperagakan hipertensi
informasi aktivitas fisik berupa ⁻ Klien juga
(00126) senam hipertensi dan mengatakan sudah
terapi relaksasi otot mempraktikkan
progresif untuk senam hipertensi
menurunkan tekanan setiap pagi untuk
darah menurunkan
tekanan darah
Objektif :
Klien mampu
mengulang kembali
gerakan yang diajarkan
- TTV
TD = 130/80 mmHg
HR= 83 x/menit
RR= 20 x/menit
S= 36,4 celcius
6 Jumat, 29 Mei Gangguan 1. Menciptakan Subjektif : Anisa
2020 pukul istirahat tidur lingkungan yang Kien mengatakan
11.00 berhubungan aman dan nyaman semalam tidur dengan
dengan kurang 2. Jumlah jam tidur nyenyak selam 7 jam,
kontrol tidur dalam batas normal tidur mulai dari jam 9
(000198) 6-8 jam/hari malam dan bangun jam
3. Pola tidur, kualitas 4 pagi, klien
dalam batas normal mengatakan badannya
4. Perasaan segar terasa enteng
sesudah tidur atau Objektif :
istirahat Klien terlihat segar,
bersemangat, tidak
lemas, tidak pucat
- TTV
TD = 130/80 mmHg
HR= 83x/menit
RR= 20x/menit
D. EVALUASI

No Hari/Tanggal Dx Evaluasi Paraf


Keperawatan
1. Rabu, 27 Mei Defisiensi S: Anisa
2020 pengetahuan Klien mengatakan mengetahui
mengenai pengertian dan penyebab
penyakit hipertensi, namun klien
hipertensi mengatakan belum mengetahui
berhubungan tanda dan gejala serta faktor
dengan kurang risiko hipertensi.
informasi
(00126) O:
Klien bisa menjelaskan apa itu
hipertensi dan penyebabnya
- TTV
TD = 150/90 mmHg
HR= 83 x/menit
RR= 18 kali/menit
S = 36,4 celcius
A:
Masalah defisiensi pengetahuan
b.d kurang informasi belum
teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
Mengajarkan aktivitas fisik
lansia hipertensi berupa senam
hipertensi dan terapi relaksasi
otot progresif

2. Rabu, 27 Mei Gangguan S: Anisa


2020 istirahat tidur Klien mengatakan tidur kurang
berhubungan dari 6 jam, jika terbangun sulit
dengan kurang untuk tidur kembali, jam tidur
kontrol tidur tidak menentu, jika terbangun
(000198) ditengah malam maka akan
terjaga sampai pagi
O:
Klien tampak lemas, tidak
bersemangat, klien juga tampak
pucat
- TD = 150/90 mmHg
- HR= 83 kali/menit
- RR= 18 kali/menit
A:
Masalah gangguan istirahat
tidur b.d kurang kontrol tidur
belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
Menjelaskan pentingnya tidur
yang adekuat

3. Kamis, 28 Mei Defisiensi S: Anisa


2020 pengetahuan Klien mengatakan tidak tau
mengenai cara mengontrol emosi. jarang
penyakit berolah raga dan mau
hipertensi melakukan aktivitas fisik
berhubungan berupa senam hipetensi dan
dengan kurang terapi relaksasi otot progresif
informasi
(00126) O:
Klien dapat mengikuti gerakan
yang dicontohkan dengan baik
- TTV
TD = 150/90 mmHg
HR= 83 kali/menit
RR= 18 kali/menit
S= 36,6 celcius
A:
Masalah defisiensi pengetahuan
b.d kurang informasi belum
teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
Mengkaji ulang pengertian,
penyebab, tanda gejala, dan
faktor risiko hipertensi serta
memperagakan kembali
aktivitas fisik lansia hipertensi
berupa senam hipertensi dan
terapi relaksasi otot progresif

4. Kamis, 28 Mei Gangguan S: Anisa


2020 istirahat tidur Kien mengatakan semalam
berhubungan masih belum tidur dengan
dengan kurang nyenyak hanya tidur 5 jam jika
kontrol tidur sudah bangun tidak bisa tidur
(000198) dan terjaga sampai subuh
O:
Klien terlihat lemas dan
mengantuk
- TTV
TD = 150/90 mmHg
HR= 83x/menit
RR= 20x/menit
A:
Masalah gangguan istirahat
tidur b.d kurang kontrol tidur
belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
Menjelaskan hal-hal yang dapat
meningkatkan tidur

5. Jumat, 29 Mei Defisiensi S: Anisa


2020 pengetahuan ⁻ Klien mengatakan paham
mengenai menegnai
penyakit pengertian,penyebab,
hipertensi tanda gejala dan faktor
berhubungan risiko hipertensi
dengan kurang ⁻ Klien juga mengatakan
informasi sudah mempraktikkan
(00126) senam hipertensi setiap
pagi untuk menurunkan
tekanan darah
O:
Klien mampu mengulang
kembali gerakan yang diajarkan
- TTV
TD = 130/80 mmHg
HR= 83 x/menit
RR= 20 x/menit
S= 36,4 celcius
A:
Masalah defisiensi pengetahuan
b.d kurang informasi teratasi
P:
Intervensi dihentikan

6. Jumat, 29 Mei Gangguan S: Anisa


2020 istirahat tidur Kien mengatakan semalam
berhubungan tidur dengan nyenyak selam 7
dengan kurang jam, tidur mulai dari jam 9
kontrol tidur malam dan bangun jam 4 pagi,
(000198) klien mengatakan badannya
terasa enteng
O:
Klien terlihat segar,
bersemangat, tidak lemas, tidak
pucat
- TTV
TD = 130/80 mmHg
HR= 83x/menit
RR= 20x/menit
A:
Masalah gangguan istirahat
tidur b.d kurang kontrol tidur
teratasi
P:
Intervensi dihentikan
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai