Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS BY NY.

A DENGAN ASFIKSIA DI RUANG PERINATOLOGI


RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG

Disusun Oleh :

NAMA : ANISA
NIM : P1337420617063

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2019
Nama Mahasiswa : Anisa Tgl. Pengkajian/Jam : 24 Agustus 2019/09.00WIB

Perinatologi/RSUD
Nim : P1337420617063 Ruangan/RS : K.M.R.T Wongsonegoro

A. DATA DEMOGRAFI
1. Klien/Pasien
a. Nama : Bayi Ny. A
b. Tanggal lahir : 21 Agustus 2019
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Suku : Jawa
e. Tanggal masuk RS : 23 Agustus 2019
f. Diagnosa medis : Asfiksia
2. Orangtua/Penanggungjawab
Ibu
a. Nama : Ny A
b. Umur : 25 tahun
c. Hubungan dengan klien : Ibu kandung
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
f. Suku : Jawa
g. Agama : Islam
h. Alamat : Jalan Rimbu Kidul RT 01/RW05, Karang Awen
Ayah
a. Nama : Tn. S
b. Umur : 30 tahun
c. Hubungan dengan klien : Bapak kandung
d. Pendidikan : SMP
e. Pekerjaan : Pegawai swasta
f. Suku : Jawa
g. Agama : Islam
i. Alamat : Jalan Rimbu Kidul RT 01/RW05, Karang Awen

B. RIWAYAT KLIEN
1. Riwayat Kehamilan :
a. Prenatal
Ibu mengatakan sering memeriksakan kehamilannyaa ke dokter. Ibu banyak
mengkonsumsi makanan yang asin dan berlemak, ibu sudah di ajurkan untuk
banyak mengkonsumsi buah, sayur dan mengurangi makanan yang asin.
Selama hamil ibu mendapatkan vitamin dan suplemen penambah darah. Ibu
mengalami kenaikan berat badan selama hamil adalah 10 kg dan ibu mengatakan
selama kehamilan tekanan darahnya selalu tinggi.
b. Natal
Ibu mengatakan ketuban sudah pecah sejak 15 jam. Pada jam 16.00 WIB ibu
sudah pembukaan 7 namun berindikasi janin makrosomia, akhirnya dilakukan
operasi setio ceasaria. Bayi lahir pada pukul 16.55 WIB dengan berat 3800 gr.
c. Postnatal
Pada saat lahir bayi mengalami kejang sebanyak 2 kali dan akhirnya dirujuk ke
RSUD K.M.R.T Wongsonegoro pada tanggal 23 Agustus 2018, bayi dibawa ke
IGD pukul 23.35 WIB dengan riwayat neonates aterm 2 hari, riwayat kejang 2
kali dan didiagnosa asfiksia sedang.
2. Riwayat Persalinan : Ibu A lahiran dengan cara SC
Usia gestasi : 39 minggu
Berat badan lahir : 3800 gr
Jenis persalinan : SC ( Seksio Sesarea )
Indikasi : Asfiksia Sedang
Apgar Score :5
Kejadian penting selama persalinan : dilakukan SC karena bayi ibu A
makrosomia
3. Faktor Risiko ibu : -
4. Riwayat alergi : Ibu A mempunyai alergi pada makanan seafood dan obat KB dosis
tinggi

C. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


1. Riwayat penyakit dalam keluarga
Ibu bayi mengatakan mempunyai riwayat Hipertensi
2. Genogram

D. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


1. Penampilan umum
a. Keadaan Umum : kesadaran pasien composmentis, pucat, gerakan kurang aktif
b. Pemeriksat Tanda-tanda vital :
1) Nafas : 44 x/menit
2) Suhu : 36,1 0C
3) Nadi : 156 x/menit
4) SpO2 : 92%
2. Oksigenasi
Irama Nafas : Reguler
Kedalaman Nafas : Normal
Penggunaan alat bantu pernafasan : Spontan dengan oksigen
Penggunaan otot bantu pernafasan : retraksi dada
Sianosis : ada, yaitu pada kuku berwarna biru dan tubuh berwarna pucat
3. Nutrisi
a. Berat badan : 3800 gr
b. Panjang badan : 40 cm
c. Lingkar kepala : 37 cm
d. Lingkar dada : 35 cm
e. Jenis Nutrisi : PASI
f. Terpasang OGT dari tanggal 22 Agustus 2019
a. Residu OGT : warna jernih
4. Cairan
a. Kebutuhan cairan : 200cc
b. Jenis minuman : PASI 8x25 cc
c. Turgor kulit : baik
d. Bibir : kering
e. Ubun-ubun : berdenyut, cekung, sutura belum tertutup
f. Mata : Normal, simetris, terdapat secret berwarna hijau pada mata kanan, sklera
anemis.
g. Capilary refill : <3 detik
5. Istirahat tidur
a. Status tidur : terjaga
b. Kualitas tidur : baik
6. Aktifitas
a. Gerakan : Kurang aktif
b. Tangisan :Lemah
c. System musculoskeletal :
1) Postur : Fleksi
2) Tonus otot : Lemah

E. PEMERIKSAAN Head To Toe


1. Integumen
a. Suhu : Ekstermitas teraba dingin
b. Warna kulit : Pucat
c. Integritas kulit : Utuh
2. Kepala dan Leher
a. Kelainan : Tidak ada
b. Rambut : hitam, tidak ada lesi
c. Kelopak mata : bentuk simetris, gerak simetris
d. Konjungtiva : anemis
e. Sklera : normal
f. Pupil : reflek cahaya positif, isokor
g. Telinga : bentuk dan ukuran simetris, telinga bersih
h. Hidung : terdapat septum deviasi
i. Leher : bentuk normal
3. Dada, paru-paru dan jantung
a. Pengembangan dada simetris
b. Ictus cordis : tidak teraba
c. Taktil fremitus : simetris
d. Suara paru : vesikuler
e. Suara jantung : terdengar bunyi jantung S1 dan S2
4. Abdomen
a. Bentuk : simetris
b. Lambung : timpani
c. Hati : Pekak
d. Usus : Timpani
e. Hepar : tidak teraba
f. Limpa : tidak teraba
g. Buang Air Besar : meconium berwarna hijau gelap, konsistensi kental
5. Alat kelamin
Tidak ada kelainan, terdapat lendir keputihan, tidak iritasi, labia mayora sudah
menutup.
6. Ekstermitas
Ekstermitas atas dan bawah simetris, tidak terdapat kelainan, akral dingin., tidak
terdapat oedem
7. Perkembangan (reflek)
a. Moro : terdapat reflek terkejut saat bayi mendengar suara yang berisik
b. Menghisap : reflek menghisap pada By. A sangat kuat, dilihat dari respon pasien saat
mencari minum dan menghisap sampai bunyi.
c. Rooting : reflek rooting pada pasien tampak, dibuktikan dengan cara menempelkan
tangan pengkaji di pipi pasien, lalu mulut pasien mengarah ke tangan pengkaji
d. Reflek babinsky : reflek anak sangat baik ditandai dengan gerakan ibu jari kaki
seketika mengarah keatas menjauhi rangsangan berupa gesekan halus di telapak kaki
e. Reflek menggenggam : By. A tampak sering mengenggam erat walau tidak
memegang apapun

F. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Respon hospitalisasi
By.A tenang, menangis bila buang air besar dan ketika lapar
2. Pengetahuan orang tua tentang kondisi bayi
Ibu pasien mengatakan bahwa penyebab anaknya berada di ruang perinatologi adalah
karena bayinya mempunyai riwayat kejang
3. Kunjungan orang tua terhadap bayi
Ibu
4. Interaksi orang tua dan bayi
Kontak mata. Sentuhan, dan komunikasi
5. Suasana hati orang tua
Orang tua merasa cemas, khawatir, dan sedih saat mengetahui anaknya ada di ruang
perinatology.

G. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan penunjang laboratorium tanggal 24 Agustus 2019

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN


HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin H 17.8 10-17 g/dL
Leukosit 21.0 5-21 /uL
Hematokrit H 54.20 25-47 %
Eritrosit H 5.92 4.2-5.4 /uL

Hitung Jenis
Neutrofil 64.4 50.0-70.0 %
Limfosit 25.3 25.0-40.0 %
Monosit H 9.9 2.0-8.0 %
Eosinofil L 0.1 29-47 %
Basofil 0.3 0-1 %

Jumlah Trombosit H 488 150-400 /uL

KIMIA KLINIK
Bilirubin Direk H 0.56 0.0-0.35 mg/dL
Ureum H 68.5 15.0-36.0 mg/dL
Creatinin L 0.2 0.5-0.8 mg/dL

Bilirubin Total
Bilirubin Total H 5.31 0.00-1.00 mg/dL
Bilirubin Indirek H 4.75 0.0-0.5 mg/dL

Natrium 141.0 135.0-147.0 mmol/L


Kalium H 6.30 3.50-5.0 mmol/L
Calcium H 1.31 1.00-1.15 mmol/L

Gula darah sewaktu 551 mg/dL 70-110


2. Pemeriksaan penunjang laboratorium tanggal 24 Agutus 2019

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN

PPT

Pasien L 8.8 detik 11,0-15,0

Kontrol 10.2 detik

INR 0.76

PTTK/APTT

Pasien 28,8 detik 26,0-34,0

Kontrol 24,3 detik

3. Hasil Radiologi

Pemeriksaan MSCT SCAN KEPALA TANPA KONTRAS

Pada brain window


Tampak lesi hiperdens mengisi tentorium cerebelli.
Tampak lesi hiperdens crescent-shaped pada region oksipital-cerebellum kanan kiri.
Sulkus kortikalis dan fisura sylvll tampak menyempit.
Sistem vertikel dari sisterria baik.
Batang otak dan cerebellum baik.
Tak tampak midline shifting.

Pada bone window


Tampak fraktur impresi os oksipital kanan kiri.
Tak tampak lesi litik dan sklerotik pada tulang.
Tak tampak penebalan mukosa pada sinus paranasalis yang terlihat.
Tak tampak kesuraman pada kedua mastoid.

Kesan :
Gambaran SAH
Curiga SDH pada region oksipital-cerebellum kanan kiri.
Mulai tampak tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial saat ini.
Fraktur impresi os oksipital kanan kiri.

H. PROGRAM TERAPI
a. Injeksi Cefotaxcim 150 mg jam 12.00
b. Injeksi ca Glucona 2cc jam 02.00 dan 14.00
c. Injeksi Gentamycin 15 mg jam 12.00
d. Infus D10% 6cc/jam umbilical

I. ANALISA DATA

NO Data Problem Etiologi

1. DS : Gangguan perfusi Hiperglikemi


Tidak dapat dikaji jaringan
DO :
- GDS klien 551 mg/dL
2. DS : Resiko tinggi Adaptasi fisiolois
Tidak dapat dikaji gangguan
DO : termoregulasi
Ekstremitas klien terasa
dingin
Suhu : 34 C

J. PROBLEM LIST
N TANGGAL / JAM DX KEP TTD TANGGAL / TTD
O DITEMUKAN JAM TERATASI
1. 24 Agustus 2019 Gangguan perfusi A 26 Agustus 2019 A
15.00 jaringan perifer b.d
hiperglikemi

2 24 Agustus 2019 Resiko tinggi A 26 Agustus 2019 A


gangguan
termoregulasi b.d
adaptasi fisiologis

K. RENCANA KEPERAWATAN
N TGL/JAM DX KEP INTERVENSI
O TUJUAN DAN TINDAKAN TTD
DX KRIKTERIA
HASIL
1. 28 Agustus Gangguan Setelah dilakukan 1.Kaji tanda vital
2019 perfusi tindakan keperawatan – pernafasan,
jaringan selama 3 x 24 jam nadi, tekanan
perifer b.d gula darah klien darah.
hiperglikemi dalam batas normal. 2.Kaji frekwensi,
kedalaman
pernafasan dan
tanda-tanda
sianosis setiap 2
jam.
3. cek GDS klien

2 28 Agustus Resiko tinggi Setelah dilakukan Pengaturan suhu


2019 gangguan tindakan keperawatan tubuh:
termoregulas selama 3x24 jam 1. Memonitor
i b.d adaptasi suhu tubuh klien suhu sekitar
fisiologis kembali hangat, bayi
dengan krikteria hasil 2. Ganti popok /
: linen yang
1. Ekstremitas basah
klien teraba 3. Ciptakan
hangat lingkungan
2. Klien tidak yang aman
pucat dan nyaman
4. Atur suhu
incubator
L. IMPLEMENTSI

NO DX KEP TGL IMPLEMENTASI RESPON TTD


dx
1. Gangguan perfusi 24 1.Mengkaji ttv 1. Nadi : 156
jaringan perifer b.d Agustus 2.memberikan Suhu : 36,1 C
hiperglikemi 2019 PASI melalui OGT RR : 44
15.00 3.memeriksa gds x/mnt
klien 2. Saluran
OGT lancar,
residu putih
ke jernih sisa
PASI
3. GDS klien
551 mg/dL
18.00
Nadi : 145
Suhu : 34,1 C
RR : 42
2 Resiko tinggi 24 -Memindahkan -Klien
gangguan Agustus klien ke incubator kedinginan
termoregulasi b.d 2019 sehingga
adaptasi 19.00 dipindahkan ke
fisiologis incubator
20.00 -Mengganti linen
basah dan popok
klien
1 Gangguan perfusi 25 1.Mengkaji ttv 1.Nadi : 128
jaringan b.d Agustus Suhu : 36,7 C
hiperlikemi 2019 RR : 41 x/mnt
09.00 2.memeriksa gds 2.GDS klien 300
klien Mg/dL

12.00 Memberikan Klien menangis


injeksi Gentamycin
15 mg dan
Cefotaxcim 150 mg

14.00 Memberikan Klien tenang


injeksi ca gluconas
2cc

2 Resiko tinggi 25 Memindahkan Klien tampak


gangguan Agustus klien ke fototerapi kuning dan
termoregulasi b.d 2019 ekstremitas
adaptasi 09.00 klien sedikit
fisiologis dingin
10.00 Memonitor suhu
bayi Suhu : 36,7 C
1 Gangguan perfusi 26 Mengkaji ttv Nadi :130
jaringan perifer Agustus Suhu : 36,6 C
b.d hiperglikemi 2019 RR : 40 x/mnt
09.00 GDS : 110
mg/dL
12.00 Memberikan
injeksi Gentamycin
15 mg dan Klien tenang
Cefotaxcim 150 mg
Memberikan
14.00 injeksi ca glukonas
2cc
Klien tenang

2 Resiko tinggi 26 Memonitor suhu Klien tampak


gangguan Agustus bayi tenang,
termoregulasi b.d 2019 ekstremitas
adaptasi 09.00 hangat
fisiologis Suhu : 36,7 C

M. EVALUASI

N TGL DX KEP EVALUASI TTD


O
DX
1. 26 Agustus Gangguan perfusi S : gds klien turun
2019 jaringan perifer b.d O : klien cukup aktif
hiperglikemi A : masalah sudah teratasi
P : terapi dihentikan, klien
BLPL
Discharge Planning :
- Anjurkan kepada ibu
klien agar bayi minum
ASI esklusif 6 bulan.

2 26 Agustus Resiko tinggi S : ekstremitas klien teraba


2019 gangguan hanat
termoregulasi b.d O : klien bergerak cukup aktif
adaptasi fisiologis A : masalah teratasi
P : Terapi dihentikan, klien
BLPL
Discharge planning :
1. Anjurkan ibu klien
control sesuai jadwal
yang telah dilakukan.
2. Anjurkan ibu klien untuk
segera mengganti linen
yang basah.

Anda mungkin juga menyukai