PASIEN
Pelayanan makanan pasien mengacu pada standar makanan dan gizi sesuai
Kebijakan macam diet di RSUD Aek Kanopan Labuhanbatu Utara
1. Diet yang telah ditentukan oleh dokter dan ahli gizi ruangan yaitu Diet
Prosedur Penyakit Kanker, dientrikan oleh perawat ruangan ke dalam sistem
Informasi Rumah Sakit dalam formulir permintaan makanan pasien
2. Kemudian permintaan makanan yang berisi diet panyakit kanker
tersebut ditanda tangani oleh ahli gizi dan diparaf oleh perawat ruangan
dan diserahkan kepada penanggung jawab pengolahan dan distribusi
makanan
3. Diet penyakit kanker diberikan dengan syarat :
Energy tinggi yaitu 36 kkal/kg BB untuk laki-laki (lk) dan 32 kkal/kg
BB untuk perempuan (pr). Bila pasien dalam keadaan gizi kurang
energi menjadi 40 kkal/kg BB untuk laki-laki (lk) dan 36 kkal/kg BB
untuk perempuan (pr)
Protein tinggi yaitu 1 – 1,5 g/kg BB
Lemak sedang yaitu 15 – 20 % dari kebutuhan energi total
Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total
Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A, B komplek, C, dan
E bila perlu ditambahkan dalam bentuk suplemen
Rendah iodium bila sedang menjalani radioaktif internal
Bila imunitas menurun (leukosit < 10 u) atau pasien akan menjalani
kemoterapi agresif, pasien harus mendapatkan makanan steril
Porsi makanan kecil dan sering diberikan pada pasien penyakit
kanker
1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
3. Perawat Ruang Rawat Inap
PEMBERIAN DIET HATI
Pelayanan makanan pasien mengacu pada standar makanan dan standar gizi
Kebijakan yang berlaku serta sesuia dengan diet yang berlaku di RSUD Aek Kanopan
Labuhanbatu Utara
1. Diet yang telah ditentukan oleh dokter dan ahli gizi ruangan yaitu diet
Prosedur hati, dientrikan oleh perawat ruang ke dalam system RS dalam formulir
permintaan makanan pasien
2. Kemudian permintaan makanan berisi diet hati tersebut ditanda tangani
oleh ahli gizi dan diparaf oleh perawat ruangan, kemudian diserahkan
kepada penanggung jawab pengolahan dan distribusi makanan
3. Diet hati I diberikan :
Pada pasien dalam keadaan akut atau apabila pre-koma sudah dapat
teratasi dan sudah mulai ada terdapat nafsu makan
Makanan diberikan dalam bentuk lunak atau cincang. Pemberian
protein dibatasi (30 g/hari) dan lemak diberikan dalam bentuk mudah
dicerna. Formula enternal dengan asam amino rantai cabang
(branched chain amino acid/BCAA) dapat digunakan
Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai
Diet Hati I Garam Rendah, bila asites hebat dan dieresis belum baik,
diet mengikuti pola Garam rendah I
4. Diet Hati II diberikan :
Sebagai makanan perpindahan dari Diet I kepada pasien dengan nafsu
makan yang cukup
Menurut kesanggupan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak
atau biasa
Protein diberikan 1 g/kg BB da lemak sedang (20-25% dari
keseluruhan energy total) dalam betuk mudah dicerna
Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai
Diet Hati II garam rendah. Bila asites hebat dan dieresis belum baik,
diet mengikuti pola diet Garam rendah I
5. Diet hati III diberikan :
Sebagai makanan perpindahan dari Diet hati II atau kepada pasien
hepatitis akut dan sirosis hati yang nafsu makannnya telah baik, telah
dapat menerima protein, dan tidak menunjukkan gejala sirosis hati
aktif
Menurut kesanggupan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak
atau biasa
Makanan ini mengandung cukup energi, lemak mineral, dan vitamin
tapi tinggi karbohidrat
Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai
Diet Hati III rendah garam
Pasien mendapat makanan tepat waktu sesuai menu diet yang ditetapkan
Tujuan dokter dan ahli gizi
1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
3. Perawat Ruang Rawat Inap
PENYEHATAN MAKANAN
Pasien mendapat makanan tepat waktu sesuai menu diet yang ditetakan
Tujuan dokter dan ahli gizi
Tersedianya buah dengan teknik persiapan yang sesuai dengan standar resep
Tujuan
Persiapan buah, pengolahan dan distribusi buah dilakukan menurut prosedur
Kebijakan yang berlaku dan harus menghindari resiki kontaminasi serta pembusukan
pada buah
1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
PERSIAPAN BUMBU
1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
PERSIAPAN LAUK
1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
PENYALURAN BAHAN
MAKANAN KE
PENGOLAHAN MAKANAN
No Dokumen No Revisi Halaman
01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 7 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Suatu pekerjaan menyalurkan semua keperluan bahan makanan yang akan
Pengertian diolah ke bagian pengolahan makanan
Bahan makanan yang akan diolah dapat tersedia dengan jenis, kuantitas dan
Tujuan kualitas yang sesuia dengan yang seharusnya
1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
PERSIAPAN SAYUR
1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
PENERIMAAN BAHAN
MAKANAN
1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Penerimaan Bahan Makanan
PEMBERIAN DIET GAGAL
GINJAL AKUT
Pelayanan makanan pasien mengacu pada standar makanan dan standar gizi
Kebijakan sesuai macam-macam diet ginjal di RSUD Aek Kanopan Labuhanbatu
Utara
1. Diet yang telah ditentukan oleh dokter dan ahli gizi ruangan yaitu diet
Prosedur gagal ginjal akut, lalu dientrikan oleh perawat ruangan kedalam sistem
informasi RS dalam formulir permintaan makanan pasien
2. Kemudian permintaan makanan yang berisi diet gagal ginjal akut
tersebut ditanda tangani oleh ahli gizi dan diparaf oleh perawat ruangan
dan diserahkan kepada penanggung jawab pengolahan dan distribusi
makanan RSUD Aek Kanopan
3. Jenis diet yang diberikan sesuai dengan keadaan pasien dan berat badan
ringannya katabolisme protein, pada status katabolisme ringan
(keracunan obat) dapat diberikan makanan formula enteral dan formula
parenteral
4. Syarat diet yang diberikan pada pasien adalah :
Energi cukup untuk mencegah katabolisme, yaitu 25-35 kkal/kg BB
Protein disesuiakan dengan katabolisme yaitu 0,6-1 g/kg BB
(katabolisme ringan), 0,8-1,2 g/kg BB (katabolisme sedang),1-1,5
g/kg BB (katabolisme berat)
Lemak sedang, yaitu 20-30% kebutuhan energi total atau antara 0,5-
1,5 g/kg BB
Karbohidrat diberikan sebanyak sisah dari kebuthan kalori
Cairan sebagai pengganti cairan keluar melalui mulut (muntah), diare,
dan urin sebanyak ±500 ml
Bila kemampuan untuk makan rendah, diberikan makanan dalam
bentuk formula enteral atau parenteral.
Bila diperlukan dapat diberikan tambahan suplemen asam folat,
vitamin B6, vit C, dan vit K
Pemberian natrium dan kalium dibatasi
1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
3. Perawat Ruang Rawat Inap
PEMBERIAN DIET GAGAL
GINJAL KRONIK (CHRONIC
KIDNEY DISEASE)
No Dokumen No Revisi Halaman
01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
9 Februari 2017
PROSEDUR
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Diet yang diberikan pada penderita gagal ginjal, dimana terjadi penurunan
Pengertian fungsi gagal ginjal yang cukup berat bersifat progresif dan irreversible
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan
Tujuan memperhitungkan sisa fungsi ginjal agar tidak memberatkan kerja ginjal
2. Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia)
3. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Mencegah atau mengurangi progresivitas gagal ginjal dengan
memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus
Pelayanan makanan pasien mengacu pada standar makanan dan standar gizi
Kebijakan diet ginjal di RSUD Aek Kanopan Labuhanbatu Utara
1. Diet yang telah ditentukan oleh dokter dan ahli gizi ruangan yaitu diet
Prosedur gagal ginjal kronis, dientrikan oleh perawat ruangan kedalam sistem
informasi RS dalam formulir permintaan makanan pasien
2. Kemudian permintaan makanan yang berisi diet gagal ginjal kronis
tersebut ditanda tangani oleh ahli gizi dan diparaf oleh perawat ruangan
dan diserahkan kepada penanggung jawab pengolahan makanan dan
distribusi makanan
3. Jenis diet yang diberikan sesuai dengan berat badan pasien :
Diet rendah protein I : 30 g protein, diberikan pada pasien dengan BB
50 kg
Diet rendah protein II : 35 g protein, diberikan pada pasien dengan
BB 60 kg
Diet rendah protein III : 40 g protein, diberikan pada pasien dengan
BB 65 kg
4. Syarat diet yang diberikan pada pasien, yaitu :
Energi cukup 35 kkal/kg BB
Protein rendah yaitu 0,6-0,75 g/kg BB sebagian harus bernilai biologi
tinggi
Lemak sedang, yaitu 20-30% kebutuhan energi total
Karbohidrat cukup, sisa kebutuhan total
Natrium dibatasi apabila terdapat hipertensi, edema, asites, oliguri,
atau anuria
Banyaknya natrium yang diberikan antara 1-3 g
Kalium dibatasi (40-70 mg) apabila terdapat hiperkalemia (kalium
darah >5,5 mg) oliguria atau anuria
Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernafasan (±500 mg)
Vitamin cukup, bila diperlukan diberikan tambahan suplemen
piridoksin, asam folat, vitamin C, dan vitamin D
1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
3. Perawat Ruang Rawat Inap
PEMBERIAN DIET TINGGI
KALORI TINGGI PROTEIN
Pelayanan makanan pasien mengacu pada standar makanan dan standar gizi
Kebijakan sesuai macam-macam diet di RSUD Aek Kanopan Labuhanbatu Utara
1. Diet yang telah ditentukan oleh dokter dan ahli gizi ruangan yaitu diet
Prosedur tinggi kalori tinggi protein, dientrikan oleh perawat ruangan kedalam
sistem informasi RS dalam formulir permintaan makanan pasien
2. Kemudian permintaan makanan yang berisi diet tinggi kalori tinggi
protein tersebut ditanda tangani oleh ahli gizi dan diparaf oleh perawat
ruangan dan diserahkan kepada penanggung jawab pengolahan makanan
dan distribusi makanan
3. Diet tinggi kalori dan tinggi protein yang diberikan bagi pasien adalah
dengan syarat diet :
Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB
Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB
Lemak cukup (10-25%), yaitu sisa dari kebutuhan kalori total
Karbohidrat cukup yaitu sisa dari kebutuhan kalori total
Vitamin dan meniral cukup sesuai kebutuhan normal
Makanan diberikan dalam bentuk mudah dicerna
4. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan makan
sumber protein tinggi seperti susu, telur, dan daging atau dalam bentuk
minuman enteral tinggi kalori tinggi protein
5. Diet ini diberikan kepada pasien apabila pasien telah mempunyai nafsu
makan yang cukup baik dan dapat menerima makanan lengkap
1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
3. Perawat Ruang Rawat Inap
PEMBERIAN DIET RENDAH
GARAM
Pelayanan makanan pasien mengacu pada standar makanan dan standar gizi
Kebijakan sesuai macam-macam diet di RSUD Aek Kanopan Labuhanbatu Utara
1. Diet yang telah ditentukan oleh dokter dan ahli gizi ruangan yaitu diet
Prosedur rendah garam, dientrikan oleh perawat ruangan kedalam sistem
informasi RS dalam formulir permintaan makanan pasien
2. Kemudian permintaan makanan yang berisi diet rendah garam tersebut
ditanda tangani oleh ahli gizi dan diparaf oleh perawat ruangan dan
diserahkan kepada penanggung jawab pengolahan makanan dan
distribusi makanan
3. Diet rendah garam I (200-400 mg Na) diberikan pada pasein dengan
edema, asites atau penderita tekanan darah tinggi grade III. Pada
pengolahan makanan tidak ditambahakan garam dapur
4. Diet rendah garam II (600-800 mg Na) diberikan pada pasien dengan
edema, asites, atau penderita tekanan darah tinggi grade II. Pada
pengolahan makanannya boleh menggunakan ½ sdt garam dapur
5. Diet rendah garam III (1000-1200 mg Na) diberikan pada apsien dengan
edema, dan atau penderita tekanan darah tinggi grade I. Pada pengolahan
makanan boleh menggunakan 1 sdt (4 g) garam dapur
1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
3. Perawat Ruang Rawat Inap
PEMBERIAN DIET SERAT
TINGGI
Pelayanan makanan pasien mengacu pada standar makanan dan standar gizi
Kebijakan sesuai macam-macam diet di RSUD Aek Kanopan Labuhanbatu Utara
1. Diet yang telah ditentukan oleh dokter dan ahli gizi ruangan yaitu diet
Prosedur serat tinggi, dientrikan oleh perawat ruangan kedalam sistem informasi
RS dalam formulir permintaan makanan pasien
2. Kemudian permintaan makanan yang berisi diet serat tinggi tersebut
ditanda tangani oleh ahli gizi dan diparaf oleh perawat ruangan dan
diserahkan kepada penanggung jawab pengolahan makanan dan
distribusi makanan
3. Diet tinggi yang diberikan bagi pasien adalah dengan syarat-syarat :
Energi cukup sesuai dengan umur, jenis kelamin, dan aktifitasnya
Kebutuhan protein cukup (10-15%) kebutuhan energi total
Kebutuhan lemak cukup (10-25%) kebutuhan kalori toal
Kebutuhan karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan kalori total
Vitamin dan mineral diberikan dalam jumlah tinggi, terutama vitamin
B
Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter untuk meperlancar proses defekasi.
Pemberian minum sebelum makan akan membantu memperlancar
peristaltik usus
Serat tinggi, yaitu 30-50 g/hari terutama serat tidak larut air yang
berasal dari beras tumbuk, beras merah, roti whole wheat, sayuran
dan buah
1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
3. Perawat Ruang Rawat Inap
PEMBERIAN DIET DIABETES
MELITUS TANPA
KOMPLIKASI
No Dokumen No Revisi Halaman
01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 12 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Diet yang diberikan pada penderita yang memelurkan diet diabetes melitus.
Pengertian Diet ini diberikan pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula
darah (glukosa darah akibat kekurangan insulin
Pelayanan makanan pasien mengacu pada standar makanan dan standar gizi
Kebijakan sesuai macam-macam diet di RSUD Aek Kanopan Labuhanbatu Utara
1. Diet yang telah ditentukan oleh dokter dan ahli gizi ruangan yaitu
Prosedur dietdiabetes melitus, dientrikan oleh perawat ruangan kedalam sistem
informasi RS dalam formulir permintaan makanan pasien
2. Kemudian permintaan makanan yang berisi diet diabetes melitus
tersebut ditanda tangani oleh ahli gizi dan diparaf oleh perawat ruangan
dan diserahkan kepada penanggung jawab pengolahan makanan dan
distribusi makanan
3. Diet DM yang diberikan dikontrol berdasarkan kandungan energi,
protein, lemak, dan karbohidrat
4. Jumlah bahan makanan sehari untuk tiap standar diet diabetes melitus
dinyatakan dalam satuan penukar
5. Daftar bahan makanan penukar yang digunakan adalah daftar bahan
penukar II
6. Diet DM yang diberikan bagi pasien adalah dengan syarat-syarat diet :
Energi cukup untuk mempertahankan berat badan normal. Makanan
dibagi dalam 3 porsi besar yaitu makan pagi 20%, siang 30% dan sore
30, serta 2-3 porsi kecil makanan selingan masing-masing 10%
Kebutuhan protein normal (10-15%) kebutuhan energoi total
Kebutuhan lemak sedang (20-25%) kebutuhan energi total, asupan
kolesterol dibatasi <300 mg/hari
Kebutuhan karbohidrat adalah sisa kebutuhan energi total 60-70%
Penggunaan gula murni dalam minuman dan makan tidak
diperbolehkan kecuali sedikit sebagai bumbu
Bila kadar gula sudah terkendali diperbolehkan mengkonsumsi
sampai dengan 5% dari kebutuhan energi total
Penggunaan gula laternatif dalam jumlah terbatas. Gula alternatif
adalah bahan pemanis selain sukrosa
Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut
air yang terdapat dalam sayur dan buah
Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan
mengkonsumsi natrium dalam bentuk garam dapur 3000mg/hari
Vitamin dan mineral diberikan dalam jumlah
1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
3. Perawat Ruang Rawat Inap
PERMINTAAN MAKANAN
PASIEN
No Dokumen No Revisi Halaman
01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 13 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Suatu proses permintaan makanan untuk pasien yang akan disampaikan ke
Pengertian bagian Instalasi Gizi
Supaya permintaan makan untuk pasien berjalan sesuai dengan baik dan
Tujuan pasien mendapatkan makanan sesuai diet pasien
1. Tekhnisi Service
Unit Terkait 2. Instalasi Gizi
3. Cleaning Service
PERENCANAAN MENU
1. Ahli Gizi
Unit Terkait
PENYIMPANAN BAHAN
MAKANAN SEGAR
No Dokumen No Revisi Halaman
01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
Direktur RSUD Aek Kanopan
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR Tanggal Terbit
14 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Pengertian Penyimpanan bahan makanan segar adalah suatu tata cara menata,
menyimpan, memelihara keamanan bahan makan segar baik kualitas maupun
kuantitas di gudang bahan makan basah serta pencatatan dan pelaporannya
Tujuan Tersedianya bahan makanan segar siap pakai dengan kualitas dan kuantitas
yang tepat sesuai dengan perencanaan
Kebijakan Penyimpanan bahan makanan dilakukan dengan cara mengurangi resiko
kontaminasi dan pembusukan
Prosedur 1. Setelah bahan makanan yang telah memenuhi syarat diterima, apabila
bahan makanan langsung akan digunakan, setelah ditimbang dan diawasi
oleh bagian penyimpanan bahan makan dibawa keruang persiapan bahan
makanan
2. Bahan makanan segar yang kaan digunakan untuk esok harinya,
dibersihkan terlebih dahulusebelum disimpan ke lemari pendingin
3. Bahan makanan yang sangat mudah rusak seperti ikan, daging ayam, dan
udang sebelum disimpan dalam freezer dibersihkan isinya untuk
menghindari proses pembusukan yang terlalu cepat, lalu dicuci dengan air
mengalir, tiriskan. Kemudian disimpan sesuai bentuk, kebutuhan dan
kapasitasnya dan dibungkus plastic serta diberi tanggal penyimpanan
4. Bahan makanan buah-buahan dan sayuran yang tidak berdaun terlebih
dahulu dicuci dengan air mengalir lalu ditiriskan. Setelah semua bahan
makanan dicuci dan dibersihkan dimasukkan kedalam plastic kemudian
disimpan
5. Untuk sayuran yang berdaun seperti bayam, selada, daun katuk, sawi
hijau agar dipotongterbih dahulu bagian akarnya, bersihkan dari daun
yang menguning, kotoran, tanah atau rumput yang menempel. Kemudian
dikemas dalam wadah tertutup atau plastic, lalu segera disimpan dalam
lemari pendingin
6. Bahan makanan yang berbau keras tidak ditempatkan bersama dengan
bahan makanan yang tidak berbau atau diletakkan berjauhan
7. Sebelum meyimpan bahan makanan, pastikan suhu tempat penyimpanan
harus betul-betul sesuia dengan jenis bahan makanan dan lamanya
penyimpanan
8. Pengecekan terhadap suhu dilakukan setiap hari setiap kali penggantian
shift. Dilakukan pencatatan suhu di form pencatatan suhu
9. Bila pada saat pemantauan suhu, didapati suhu diluar standar yang
ditentukan harus segera dilaporkan kepada kepala kepala Instalasi Gizi
dan selanjutnya menghubungi petugas tekhnisi service yang ada di RS
10. Permersihan lemari es/ruangan pendingin dilakukan setiap hari
Unit Terkait 1. Instalasi Gizi
2. Tekhnisi Service
3. Cleaning Service
PENYIMPANAN BAHAN
MAKANAN KERING
No Dokumen No Revisi Halaman
01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 15 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Penyimpanan bahan makanan kering adalah suatu cara menata, menyimpan,
Pengertian memelihara keamanan bahan makanan kering baik kualitas maupun
kuantitas di gudang bahan makan kering serta pencatatan dan pelaporannya
Tersedianya bahan makanan kering siap pakai dengan kualitas dan kuantitas
Tujuan yang tepat sesuai dengan perencanaan
1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Tekhnisi Service
3. Cleaning Service
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR PENCUCIAN
ALAT
No Dokumen No Revisi Halaman
01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 15 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Kegiatan membersihkan atau mencuci alat makan pasien dari sisa makan
Pengertian pasien
Alat makan yang digunakan pasien bersih dari sisa makanan dan terbebas
Tujuan dari penyakit infeksi
1. Pramusaji
Unit Terkait
PEMBUATAN SONDE DENGAN FORMULA RUMAH
SAKIT (FRS) UNTUK PASIEN GIZI BURUK
1. Ahli Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Ruang Rawat Inap
3. Pramusaji
PEMBUATAN SONDE DENGAN MENGGUNAKAN
FORMULA KOMERSIAL (FK)
1. Bidang Pelayanan
Unit Terkait
2. Instalasi Gizi
3. Bagian Perencanaan Keuangan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBERIAN EDUKASI GIZI
1. Ahli gizi
Unit Terkait
2. Pasien
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENENTUAN DIET PASIEN
1. Ahli gizi
Unit Terkait
2. Dokter
3. Perawat
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYAJIAN MAKANAN