Anda di halaman 1dari 39

PENGOLAHAN MAKANAN

PASIEN

No Dokumen No Revisi Halaman


1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 5 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Suatu kegiatan mengubah bahan makanan mentah menjadi makanan berkualitas
Pengertian tinggi untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi dan sleera pasien serta mempertahankan
kandungan gizi pada makanan
1. Dapat meningkatkan selera makan pasien
Tujuan 2. Meningkatkan dan mempertahankan warna, bau, rasa, keempukan dan penampilan
makanan
3. Meningkatkan nilai gizi makanan
4. Makanan bebas dari mikroorganisme serta bahan berbahaya yang dapat
membahayakan kesehatan
Persiapan bahan makanan, pengolahan dan distribusi makanan dilakukan menurut
Kebijakan prosedur yang berlaku dan harus mengurangi resiko kontaminasi dan pembusukan
makanan
1. Petugas pengolahan makanan memakai pakaian kerja dan alat pelindung diri
Prosedur (APD) yang lengkap (celemek, topi, masker) sebelum memulai mengolah
makanan
2. Menu yang akan dimasak dipelajari oleh petugas pengolahan makanan dan
distribusi
3. Bumbu dan bahan makanan yang diterima di cek sesuai dengan menu yang akan
dimasak pada hari tersebut
4. Bahan makanan (lauk hewani, lauk nabati, dan buah) yang diterima dari petugas
persiapan bahan makanan dihitung berdasarkan catatan permintaan barang
5. Jumlah bahan makanan yang akan dimasak dan jumlah pasien disamakan
6. Sebelum mengolah makann pastikan alat makanan yang akan dipkai untuk
pengolahan makanan harus dalam keadaan bersih
7. Tenaga pengolah makanan selama mengolah makanan harus berprilaku dan
bekerjamenerapkan hygiene dan sanitasi yaitu :
 Cuci tangan dengan sabun sebelum mulai/sesudah bekerja
 Sebelum dan selama bekerja tidak menggaruk kepala, muka, hidung, dan
bagian tubuh lainnya
 Alihkan muka dari makanan dan alat-alat makan dan minum bila batuk
atau bersin
 Jangan menjamah makanan yang sudah dimasak dengan tangan kotor
 Setelah seluruh proses pengolahan dilakukan harus segera dilakukan
pembersihan ruangan kerja
1. Tekhnisi Service
Unit Terkait 2. Instalasi Gizi
3. Cleaning Service
PEMBERIAN DIET KANKER

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 5 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Diet yang diberikan pada penderita penyakit kanker
Pengertian
Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan cara :
Tujuan 1. Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit
serta daya terima pasien kanker
2. Mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan
3. Mengurangi rasa mual, muntah, dan diare
4. Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan
oleh pasien dan keluarga pasien

Pelayanan makanan pasien mengacu pada standar makanan dan gizi sesuai
Kebijakan macam diet di RSUD Aek Kanopan Labuhanbatu Utara

1. Diet yang telah ditentukan oleh dokter dan ahli gizi ruangan yaitu Diet
Prosedur Penyakit Kanker, dientrikan oleh perawat ruangan ke dalam sistem
Informasi Rumah Sakit dalam formulir permintaan makanan pasien
2. Kemudian permintaan makanan yang berisi diet panyakit kanker
tersebut ditanda tangani oleh ahli gizi dan diparaf oleh perawat ruangan
dan diserahkan kepada penanggung jawab pengolahan dan distribusi
makanan
3. Diet penyakit kanker diberikan dengan syarat :
 Energy tinggi yaitu 36 kkal/kg BB untuk laki-laki (lk) dan 32 kkal/kg
BB untuk perempuan (pr). Bila pasien dalam keadaan gizi kurang
energi menjadi 40 kkal/kg BB untuk laki-laki (lk) dan 36 kkal/kg BB
untuk perempuan (pr)
 Protein tinggi yaitu 1 – 1,5 g/kg BB
 Lemak sedang yaitu 15 – 20 % dari kebutuhan energi total
 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total
 Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A, B komplek, C, dan
E bila perlu ditambahkan dalam bentuk suplemen
 Rendah iodium bila sedang menjalani radioaktif internal
 Bila imunitas menurun (leukosit < 10 u) atau pasien akan menjalani
kemoterapi agresif, pasien harus mendapatkan makanan steril
 Porsi makanan kecil dan sering diberikan pada pasien penyakit
kanker

1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
3. Perawat Ruang Rawat Inap
PEMBERIAN DIET HATI

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 5 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Diet yang diberikan pada penderita dengan indikasi hepatitis dan sirosis
Pengertian hati, dengan gejala anoreksia, demam, rasa mual dan muntah, serta jaundice
(kuning), asites, hipertensi portal, dan hematemesis melena
Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan
Tujuan fungsi hati, dengan cara sebagai berikut :
1. Mencegah regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut
2. Mencegah katabolisme protein
3. Mencegah penurunan berat badan atau meningkatkan berat badan hingga
mencapai status gizi optimal
4. Mencegah atau mengurangi asistes, parises esophagus, dan hipertensi
portal
5. Mencegah koma hepatik

Pelayanan makanan pasien mengacu pada standar makanan dan standar gizi
Kebijakan yang berlaku serta sesuia dengan diet yang berlaku di RSUD Aek Kanopan
Labuhanbatu Utara

1. Diet yang telah ditentukan oleh dokter dan ahli gizi ruangan yaitu diet
Prosedur hati, dientrikan oleh perawat ruang ke dalam system RS dalam formulir
permintaan makanan pasien
2. Kemudian permintaan makanan berisi diet hati tersebut ditanda tangani
oleh ahli gizi dan diparaf oleh perawat ruangan, kemudian diserahkan
kepada penanggung jawab pengolahan dan distribusi makanan
3. Diet hati I diberikan :
 Pada pasien dalam keadaan akut atau apabila pre-koma sudah dapat
teratasi dan sudah mulai ada terdapat nafsu makan
 Makanan diberikan dalam bentuk lunak atau cincang. Pemberian
protein dibatasi (30 g/hari) dan lemak diberikan dalam bentuk mudah
dicerna. Formula enternal dengan asam amino rantai cabang
(branched chain amino acid/BCAA) dapat digunakan
 Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai
Diet Hati I Garam Rendah, bila asites hebat dan dieresis belum baik,
diet mengikuti pola Garam rendah I
4. Diet Hati II diberikan :
 Sebagai makanan perpindahan dari Diet I kepada pasien dengan nafsu
makan yang cukup
 Menurut kesanggupan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak
atau biasa
 Protein diberikan 1 g/kg BB da lemak sedang (20-25% dari
keseluruhan energy total) dalam betuk mudah dicerna
 Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai
Diet Hati II garam rendah. Bila asites hebat dan dieresis belum baik,
diet mengikuti pola diet Garam rendah I
5. Diet hati III diberikan :
 Sebagai makanan perpindahan dari Diet hati II atau kepada pasien
hepatitis akut dan sirosis hati yang nafsu makannnya telah baik, telah
dapat menerima protein, dan tidak menunjukkan gejala sirosis hati
aktif
 Menurut kesanggupan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak
atau biasa
 Makanan ini mengandung cukup energi, lemak mineral, dan vitamin
tapi tinggi karbohidrat
 Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai
Diet Hati III rendah garam

Unit Terkait 1. Instalasi Gizi


2. Petugas Pengolahan Makanan
3. Perawat Ruang Rawat Inap
DISTRIBUSI MAKANAN
PASIEN SECARA
SENTRALISASI
No Dokumen No Revisi Halaman
01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 6 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Suatu rangkaian kegiatan pembagian makanan sesuai dengan jumlah porsi
Pengertian dan jenis makanan pasien yang dilayani (makanan biasa maupun makanan
khusus)

Pasien mendapat makanan tepat waktu sesuai menu diet yang ditetapkan
Tujuan dokter dan ahli gizi

Distribusi makanan pasien dilakukan secara tepat waktu dan memenuhi


Kebijakan permintaan khusus

1. Peralatan makanan pasien disiapkan oleh pramusaji


Prosedur 2. Semua peralatan makanan pasien yang akan digunakan harus dipastikan
dalam keadaan bersih.
3. Petugas pengolahan makanan dibantu oleh petugas pramusaji dalam
menyajikan makanan ke dalam peralatan makan pasien sesuai dengan
jumlah data daftar permintaan makanan pasien
4. Semua petugas yang menyajikan makanan pada saat distribusi harus
menggunakan alat pelindung diri (ADP) yang lengkap meliputi
topi/penutup kepala, sarung tangan, dan masker
5. Penyajian makanan dimulai dari makanan pokok, lauk hewani, lauk
nabati, sayur serta buah
6. Penyajian makanan untuk makanan khusus diet haruslah dilakukan
penimbangan sesuai dengan jumlah kalori yang dibutuhkan dan
dilakukan pengawasan oleh ahli gizi yang bertugas
7. Semua makanan yang akan didistribusikan harus diberi label yang
meliputi nama pasien, tanggal lahir, no medical record, ruangan dan
kelas kamar, jenis diet dan dalam keadaan tertutup
8. Distribusi makanan dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
di RSUD Aek Kanopan Labuhanbatu Utara yaitu :
 Makan Pagi 07.00 – 08.00 WIB
 Snack Pagi 09.00 – 10.00 WIB
 Makan Siang 12.00 – 13.00 WIB
 Snack sore 15.00 – 15.30 WIB
 Makan malam 17.30 – 18.30 WIB
9. Setelah makanan selesai didistribusikan kepada pasien, semua jenis
makanan saat itu harus diambil sampel (contoh) dan disimpan di
refrigerator selama 24 jam

1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
3. Perawat Ruang Rawat Inap
PENYEHATAN MAKANAN

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 6 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Suatu rangkaian kegiatan makanan sesuatu dengan jumlah porsi dan jenis
Pengertian makanan pasien yang dilayani (makanan biasa maupun makanan khusus)

Pasien mendapat makanan tepat waktu sesuai menu diet yang ditetakan
Tujuan dokter dan ahli gizi

Distribusi makanan pasien dilakukan secara tepat waktu dan memenuhi


Kebijakan permintaan khusus

1. Peralatan makanan pasien disiapkan oleh pramusaji


Prosedur 2. Semua peralatan makan pasien yang akan digunakan dipastikan dalam
keadaan bersih
3. Petugas pengolahan makanan dibantu petugas pramusaji menyajikan
makann kedalam peralatan makan pasien sesuai dengan jumlah daftar
permintaan makan pasien
4. Semua petugas yang menyajikan makanan pada saat distribusi harus
menggunakan alat pelindung diri (ADP) yang lengkap melipti
topi/penutup kepala, celemek, sarung tangan, dan masker
5. Penyajian makanan dimulai dari makanan pokok, lauk hewani lauk
nabati, sayur dan buah
6. Penyajian makanan untuk diet makanan khusus haruslah dilakukan
penimbangan sesuai dengan jumlah kalori yang dibutuhkan dan
dilakukan pengawasan oleh ahli gizi yang bertugas
7. Semua makanan yang kana didistribusikan harus diberi labek, yaitu:
nama pasien, tanggal lahir, nomor medical record, dan ruangan, serta
kelas kamar, jenis diet
8. Makanan yang diberikan juga harus dalam keadaan tertutup
9. Distribusi makanan dilakukan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan di RSUD Aek Kanopan Labuhanbatu Utara yaitu :
 Makan Pagi 07.00 – 08.00 WIB
 Snack Pagi 09.00 – 10.00 WIB
 Makan Siang 12.00 – 13.00 WIB
 Snack sore 15.00 – 15.30 WIB
 Makan malam 17.30 – 18.30 WIB
10. Setelah makanan selesai didistribusikan kepada pasien, semua jenis
makanan saat itu harus diambil sampelnya dan disimpan di refrigerator
selama 24 jam
1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
3. Perawat Ruang Rawat Inap
PERSIAPAN BUAH

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 6 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Suatu proses menyiangi, mengupas, memotong, serta membersihkan buah
Pengertian untuk dapat digunakan sesuai dengan standar menu yang berlaku

Tersedianya buah dengan teknik persiapan yang sesuai dengan standar resep
Tujuan
Persiapan buah, pengolahan dan distribusi buah dilakukan menurut prosedur
Kebijakan yang berlaku dan harus menghindari resiki kontaminasi serta pembusukan
pada buah

1. Buah dan standar buah dipelajari oleh petugas persiapan buah


Prosedur 2. Buah diterima dari petugas logistic, kemudian dilakukan pengecekan
terhada buah yang diterima
3. Buah dicuci menggunakan air mengalir hingga bersih
4. Buah dikupas dan dipotong sesuai dengan standar buah dan berat yang
telah ditetapkan
5. Buah dihitung sesuia dengan jumlah pasien
6. Buah didistribusikan bersamaan dengan pemberian makanan pokok

1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
PERSIAPAN BUMBU

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 6 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Suatu proses persiapan bumbu yang meliputi menyiangi, mengupas,
Pengertian memotong, menghaluskan bumbu untuk dapat digunakan sesuai dengan
standar resep

Tersedianya bumbu dengan teknik persiapan yang sesuai dengan standar


Tujuan resep yang digunakan, serta penggunaan bumbu yang sesuai dengan jenis
masakan

Persiapan bumbu, pengolahan dan distribusi makanan dilakukan menurut


Kebijakan prosedur yang berlaku dan harus mengurangi resiko kontaminasi serta
pembusukan

1. Menu dan standat bumbu dipelajari oleh petugas persiapan bumbu


Prosedur 2. Bumbu yang diterima dari petugas logistic di cek sesuai dengan
permintaan
3. Bumbu dicuci bersih dan dibersihkan
4. Bumbu diiris, dihaluskan, dan dimemarkan
5. Bumbu ditimbang dan diracik sesuaid engan standar bumbu
6. Bumbu diberi label dan disimpan dalam refrigerator

1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
PERSIAPAN LAUK

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 7 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Suatu proses menyiangi, mencuci, memotong bahan makanan lauk dalam
Pengertian rangka menyiapkan lauk tersebut sesuai dengan standar yang berlaku di
Instalasi Gizi RSUD Aek Kanopan

Tersedianya lauk dengan tekhnik persiapan yang sesuai dengan standar


Tujuan resep

Persiapkan bahan makanan, pengolahan dan distribusi makanan dilakukan


Kebijakan menurut prosedur yang berlaku dan harus mengurangi resiko kontaminasi
dan pembusukan lauk

1. Menu dan standar resep dipelajari oleh petugas persiapan lauk


Prosedur 2. Bahan makanan lauk yang diterima dari petugas logistic sesuai dengan
permintaan bahan makanan lauk
3. Lauk dicuci/dipotong/digiling
4. Lauk dihitung dan diberi label
5. Lauk hewani untuk besok hari disimpan dalam lemari es dalam keadaan
tertutup dan diberi label jumlah dan tanggal penyimpanan

1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
PENYALURAN BAHAN
MAKANAN KE
PENGOLAHAN MAKANAN
No Dokumen No Revisi Halaman
01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 7 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Suatu pekerjaan menyalurkan semua keperluan bahan makanan yang akan
Pengertian diolah ke bagian pengolahan makanan

Bahan makanan yang akan diolah dapat tersedia dengan jenis, kuantitas dan
Tujuan kualitas yang sesuia dengan yang seharusnya

Pelaksanaan dalam penerimaan, persiapan, pengolahan, dan distribusi


Kebijakan makanan di rumah sakit dilakukan sesuai dengan pedoman pelayanan
Intalasi Gizi RSUD Aek Kanopan yang telah ditetapkan

1. Permintaan bahan makanan dibuat oleh penanggung jawab instalasi gizi


Prosedur dengan jumlah dan jenis diet yang dilayani
2. Permintaan bahan makanan tersebut diajukan ke bagian perbekalan
ataupun pihak pembelian yang diketahui ole penanggung jawab logistik
3. Petugas perbekalan mempersiapkan bahan makanan yang diperlukan
4. Petugas perbekalan menyerahkan bahan makanan kepada koordinator
pengolahan dibagian pengolahan dan distribusi makanan
5. Coordinator pengolahan melakukan pengecekan ulang terhadap bahan
makanan yang diterima sesuai dengan permintaan bahan makanan dan
menandatangani/buku serah terima bahan makanan
6. Coordinator pengolahan makanan menyerahkan bahan makanan kepada
masing-masing pelaksana pengolahan

1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
PERSIAPAN SAYUR

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 7 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Suatu proses menyiangi, mengupas, memotong sayur dalam rangka
Pengertian menyiapkan bahan makanan sehingga sesuai dengan standar resep

Tersedianya sayur dengan teknik persiapan yang sesuai dengan standar


Tujuan pengolahan sayur

Persiapan bahan makanan, pengolahan dan distribusi makanan dilakukan


Kebijakan menurut prosedur yang berlaku dan harus mengurangi resiko kontaminasi
dan pembusukan sayur

1. Menu dipelajari oleh petugas persiapan sayur


Prosedur 2. Sayur yang diterima dari petugas logistik di cek sesuai dengan
permintaan bahan makanan ke bagian gudang logistik
3. Sayur dicuci bersih dengan menggunakan air mengalir
4. Sayur disiangi/dikupas dan dipotong
5. Sayuran yang akan digunakan langsung disalurkan ke petugas
pengolahan untuk diolah
6. Sayuran yang akan diolah untuk besok hari disimpan di lemari pendingin
alam kadaan tertutup

1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
PENERIMAAN BAHAN
MAKANAN

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 8 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Suatu kegiatan penerimaan bahan makanan yang meliputi pemeriksaan
Pengertian bahan makanan, mencatat, dan melaporkan macam-macam bahan makanan,
kualitas, dan kuantitas yang diterima sesuai dengan pesanan dan spesifikasi
yang telah ditetapkan

Tersedianya bahan makanan yang diperlukan dalam rangka


Tujuan penyelenggaraan makanan untuk menghasilkan yang diperlukan

Penerimaan bahan makanan sesuai dengan pemesanan dan spesifikasi bahan


Kebijakan makanan yang diperlukan

1. Mempersiapkan sarana penerimaan bahan makanan pemesanan


Prosedur (timbangan, alat untuk mengukur kualitas bahan makanan tertentu)
2. Periksa srat pengantar , bahan makanan dari rekanan dan cocokkan
dengan surat permintaan bahan makanan
3. Periksa bahan makanan yang dating dan cocokkan dengan spesifikasi
yang ditetapkan
4. Bahan makanan dapat dipulangkan apabila tidak memenuhi standar
kualitas, kuantitas bahan makanan yang berlaku di Instalasi Gizi
5. Timbang dan hitung bahan makanan yang sudah diperiksa
6. Tanda tangani surat pengantar dan serahkan pada rekanan setelah bahan
makanan yang diterima dan catat dalam buku penerimaan bahan makanan
7. Serahkan semua bahan makanan yang diterima kepada petugas

1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Penerimaan Bahan Makanan
PEMBERIAN DIET GAGAL
GINJAL AKUT

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 8 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Diet yang diberikan pada penderita yang memerlukan diet gagal ginjal akut
Pengertian
Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal, untuk
Tujuan menurunkan kadar ureum darah, menjaga keseimbangan cairan dan
elektrolit serta memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal dan
mempercepat penyembuhan

Pelayanan makanan pasien mengacu pada standar makanan dan standar gizi
Kebijakan sesuai macam-macam diet ginjal di RSUD Aek Kanopan Labuhanbatu
Utara

1. Diet yang telah ditentukan oleh dokter dan ahli gizi ruangan yaitu diet
Prosedur gagal ginjal akut, lalu dientrikan oleh perawat ruangan kedalam sistem
informasi RS dalam formulir permintaan makanan pasien
2. Kemudian permintaan makanan yang berisi diet gagal ginjal akut
tersebut ditanda tangani oleh ahli gizi dan diparaf oleh perawat ruangan
dan diserahkan kepada penanggung jawab pengolahan dan distribusi
makanan RSUD Aek Kanopan
3. Jenis diet yang diberikan sesuai dengan keadaan pasien dan berat badan
ringannya katabolisme protein, pada status katabolisme ringan
(keracunan obat) dapat diberikan makanan formula enteral dan formula
parenteral
4. Syarat diet yang diberikan pada pasien adalah :
 Energi cukup untuk mencegah katabolisme, yaitu 25-35 kkal/kg BB
 Protein disesuiakan dengan katabolisme yaitu 0,6-1 g/kg BB
(katabolisme ringan), 0,8-1,2 g/kg BB (katabolisme sedang),1-1,5
g/kg BB (katabolisme berat)
 Lemak sedang, yaitu 20-30% kebutuhan energi total atau antara 0,5-
1,5 g/kg BB
 Karbohidrat diberikan sebanyak sisah dari kebuthan kalori
 Cairan sebagai pengganti cairan keluar melalui mulut (muntah), diare,
dan urin sebanyak ±500 ml
 Bila kemampuan untuk makan rendah, diberikan makanan dalam
bentuk formula enteral atau parenteral.
 Bila diperlukan dapat diberikan tambahan suplemen asam folat,
vitamin B6, vit C, dan vit K
 Pemberian natrium dan kalium dibatasi

1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
3. Perawat Ruang Rawat Inap
PEMBERIAN DIET GAGAL
GINJAL KRONIK (CHRONIC
KIDNEY DISEASE)
No Dokumen No Revisi Halaman
01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
9 Februari 2017
PROSEDUR
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Diet yang diberikan pada penderita gagal ginjal, dimana terjadi penurunan
Pengertian fungsi gagal ginjal yang cukup berat bersifat progresif dan irreversible
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan
Tujuan memperhitungkan sisa fungsi ginjal agar tidak memberatkan kerja ginjal
2. Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia)
3. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Mencegah atau mengurangi progresivitas gagal ginjal dengan
memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus
Pelayanan makanan pasien mengacu pada standar makanan dan standar gizi
Kebijakan diet ginjal di RSUD Aek Kanopan Labuhanbatu Utara
1. Diet yang telah ditentukan oleh dokter dan ahli gizi ruangan yaitu diet
Prosedur gagal ginjal kronis, dientrikan oleh perawat ruangan kedalam sistem
informasi RS dalam formulir permintaan makanan pasien
2. Kemudian permintaan makanan yang berisi diet gagal ginjal kronis
tersebut ditanda tangani oleh ahli gizi dan diparaf oleh perawat ruangan
dan diserahkan kepada penanggung jawab pengolahan makanan dan
distribusi makanan
3. Jenis diet yang diberikan sesuai dengan berat badan pasien :
 Diet rendah protein I : 30 g protein, diberikan pada pasien dengan BB
50 kg
 Diet rendah protein II : 35 g protein, diberikan pada pasien dengan
BB 60 kg
 Diet rendah protein III : 40 g protein, diberikan pada pasien dengan
BB 65 kg
4. Syarat diet yang diberikan pada pasien, yaitu :
 Energi cukup 35 kkal/kg BB
 Protein rendah yaitu 0,6-0,75 g/kg BB sebagian harus bernilai biologi
tinggi
 Lemak sedang, yaitu 20-30% kebutuhan energi total
 Karbohidrat cukup, sisa kebutuhan total
 Natrium dibatasi apabila terdapat hipertensi, edema, asites, oliguri,
atau anuria
 Banyaknya natrium yang diberikan antara 1-3 g
 Kalium dibatasi (40-70 mg) apabila terdapat hiperkalemia (kalium
darah >5,5 mg) oliguria atau anuria
 Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernafasan (±500 mg)
 Vitamin cukup, bila diperlukan diberikan tambahan suplemen
piridoksin, asam folat, vitamin C, dan vitamin D
1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
3. Perawat Ruang Rawat Inap
PEMBERIAN DIET TINGGI
KALORI TINGGI PROTEIN

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 9 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Diet yang diberikan pada penderita yang mengalami gizi kurang dan gizi
Pengertian buruk, serta pada penderita pasca operasi atau penyakit tertentu. Diet ini
mengandung energi dan protein diatas dari kebutuhan normal

1. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk


Tujuan mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
2. Menambah berat badan sehingga mencapai berat badan normal

Pelayanan makanan pasien mengacu pada standar makanan dan standar gizi
Kebijakan sesuai macam-macam diet di RSUD Aek Kanopan Labuhanbatu Utara

1. Diet yang telah ditentukan oleh dokter dan ahli gizi ruangan yaitu diet
Prosedur tinggi kalori tinggi protein, dientrikan oleh perawat ruangan kedalam
sistem informasi RS dalam formulir permintaan makanan pasien
2. Kemudian permintaan makanan yang berisi diet tinggi kalori tinggi
protein tersebut ditanda tangani oleh ahli gizi dan diparaf oleh perawat
ruangan dan diserahkan kepada penanggung jawab pengolahan makanan
dan distribusi makanan
3. Diet tinggi kalori dan tinggi protein yang diberikan bagi pasien adalah
dengan syarat diet :
 Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB
 Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB
 Lemak cukup (10-25%), yaitu sisa dari kebutuhan kalori total
 Karbohidrat cukup yaitu sisa dari kebutuhan kalori total
 Vitamin dan meniral cukup sesuai kebutuhan normal
 Makanan diberikan dalam bentuk mudah dicerna
4. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan makan
sumber protein tinggi seperti susu, telur, dan daging atau dalam bentuk
minuman enteral tinggi kalori tinggi protein
5. Diet ini diberikan kepada pasien apabila pasien telah mempunyai nafsu
makan yang cukup baik dan dapat menerima makanan lengkap

1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
3. Perawat Ruang Rawat Inap
PEMBERIAN DIET RENDAH
GARAM

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 12 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Diet yang diberikan pada penderita yang memerlukan diet rendah garam
Pengertian natrium

Membantu menghilangkan retensi garam/air dalam jaringan tubuh dan


Tujuan menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi

Pelayanan makanan pasien mengacu pada standar makanan dan standar gizi
Kebijakan sesuai macam-macam diet di RSUD Aek Kanopan Labuhanbatu Utara

1. Diet yang telah ditentukan oleh dokter dan ahli gizi ruangan yaitu diet
Prosedur rendah garam, dientrikan oleh perawat ruangan kedalam sistem
informasi RS dalam formulir permintaan makanan pasien
2. Kemudian permintaan makanan yang berisi diet rendah garam tersebut
ditanda tangani oleh ahli gizi dan diparaf oleh perawat ruangan dan
diserahkan kepada penanggung jawab pengolahan makanan dan
distribusi makanan
3. Diet rendah garam I (200-400 mg Na) diberikan pada pasein dengan
edema, asites atau penderita tekanan darah tinggi grade III. Pada
pengolahan makanan tidak ditambahakan garam dapur
4. Diet rendah garam II (600-800 mg Na) diberikan pada pasien dengan
edema, asites, atau penderita tekanan darah tinggi grade II. Pada
pengolahan makanannya boleh menggunakan ½ sdt garam dapur
5. Diet rendah garam III (1000-1200 mg Na) diberikan pada apsien dengan
edema, dan atau penderita tekanan darah tinggi grade I. Pada pengolahan
makanan boleh menggunakan 1 sdt (4 g) garam dapur

1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
3. Perawat Ruang Rawat Inap
PEMBERIAN DIET SERAT
TINGGI

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 12 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Diet yang diberikan pada pasien konstipasi kronis dan penyakit
Pengertian divertikulosis

Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi dengan serat tinggi


Tujuan sehingga dapat merangsang peristaltik usus agar defekasi berjalan dengan
normal

Pelayanan makanan pasien mengacu pada standar makanan dan standar gizi
Kebijakan sesuai macam-macam diet di RSUD Aek Kanopan Labuhanbatu Utara

1. Diet yang telah ditentukan oleh dokter dan ahli gizi ruangan yaitu diet
Prosedur serat tinggi, dientrikan oleh perawat ruangan kedalam sistem informasi
RS dalam formulir permintaan makanan pasien
2. Kemudian permintaan makanan yang berisi diet serat tinggi tersebut
ditanda tangani oleh ahli gizi dan diparaf oleh perawat ruangan dan
diserahkan kepada penanggung jawab pengolahan makanan dan
distribusi makanan
3. Diet tinggi yang diberikan bagi pasien adalah dengan syarat-syarat :
 Energi cukup sesuai dengan umur, jenis kelamin, dan aktifitasnya
 Kebutuhan protein cukup (10-15%) kebutuhan energi total
 Kebutuhan lemak cukup (10-25%) kebutuhan kalori toal
 Kebutuhan karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan kalori total
 Vitamin dan mineral diberikan dalam jumlah tinggi, terutama vitamin
B
 Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter untuk meperlancar proses defekasi.
Pemberian minum sebelum makan akan membantu memperlancar
peristaltik usus
 Serat tinggi, yaitu 30-50 g/hari terutama serat tidak larut air yang
berasal dari beras tumbuk, beras merah, roti whole wheat, sayuran
dan buah

1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
3. Perawat Ruang Rawat Inap
PEMBERIAN DIET DIABETES
MELITUS TANPA
KOMPLIKASI
No Dokumen No Revisi Halaman
01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 12 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Diet yang diberikan pada penderita yang memelurkan diet diabetes melitus.
Pengertian Diet ini diberikan pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula
darah (glukosa darah akibat kekurangan insulin

Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi dengan serat tinggi


Tujuan sehingga dapat merangsang peristaltik usus agar defekasi berjalan dengan
normamempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati atau
mencapai normal dengan menyeimbangkan asupan makann dengan insulin
dan obat penurun kadar glukosa dan meningkatkan aktivitas fisik

Pelayanan makanan pasien mengacu pada standar makanan dan standar gizi
Kebijakan sesuai macam-macam diet di RSUD Aek Kanopan Labuhanbatu Utara

1. Diet yang telah ditentukan oleh dokter dan ahli gizi ruangan yaitu
Prosedur dietdiabetes melitus, dientrikan oleh perawat ruangan kedalam sistem
informasi RS dalam formulir permintaan makanan pasien
2. Kemudian permintaan makanan yang berisi diet diabetes melitus
tersebut ditanda tangani oleh ahli gizi dan diparaf oleh perawat ruangan
dan diserahkan kepada penanggung jawab pengolahan makanan dan
distribusi makanan
3. Diet DM yang diberikan dikontrol berdasarkan kandungan energi,
protein, lemak, dan karbohidrat
4. Jumlah bahan makanan sehari untuk tiap standar diet diabetes melitus
dinyatakan dalam satuan penukar
5. Daftar bahan makanan penukar yang digunakan adalah daftar bahan
penukar II
6. Diet DM yang diberikan bagi pasien adalah dengan syarat-syarat diet :
 Energi cukup untuk mempertahankan berat badan normal. Makanan
dibagi dalam 3 porsi besar yaitu makan pagi 20%, siang 30% dan sore
30, serta 2-3 porsi kecil makanan selingan masing-masing 10%
 Kebutuhan protein normal (10-15%) kebutuhan energoi total
 Kebutuhan lemak sedang (20-25%) kebutuhan energi total, asupan
kolesterol dibatasi <300 mg/hari
 Kebutuhan karbohidrat adalah sisa kebutuhan energi total 60-70%
 Penggunaan gula murni dalam minuman dan makan tidak
diperbolehkan kecuali sedikit sebagai bumbu
 Bila kadar gula sudah terkendali diperbolehkan mengkonsumsi
sampai dengan 5% dari kebutuhan energi total
 Penggunaan gula laternatif dalam jumlah terbatas. Gula alternatif
adalah bahan pemanis selain sukrosa
 Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut
air yang terdapat dalam sayur dan buah
 Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan
mengkonsumsi natrium dalam bentuk garam dapur 3000mg/hari
 Vitamin dan mineral diberikan dalam jumlah

1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Pengolahan Makanan
3. Perawat Ruang Rawat Inap
PERMINTAAN MAKANAN
PASIEN
No Dokumen No Revisi Halaman
01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 13 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Suatu proses permintaan makanan untuk pasien yang akan disampaikan ke
Pengertian bagian Instalasi Gizi

Supaya permintaan makan untuk pasien berjalan sesuai dengan baik dan
Tujuan pasien mendapatkan makanan sesuai diet pasien

Pemesanan makanan pasien harus tercatat didalam medical record dan


Kebijakan dientri dalam sistem informasi RS, dalam format Daftar Permintaan Makan
Pasien
1. Order diet ditulis oleh dokter penangung jawab pasien (DPJP) didalam
Prosedur medical record pasien
2. Perawat ruangan mengentrikan jenis diet yang telah ditulis oleh dokter di
rekam medis kedalam sistem informasi RS, dalam format Daftar
Permintaan Makan Pasien
3. Instalasi Gizi (penanggung Jawab) memprint out hasil Daftar Permintaan
Makan Pasien dan meminta paraf dari kepala ruangan sebagai tanda
kebenaran
4. Hasil print out rekapan diet pasien diserahkan ke unit produksi dan
distribusi makanan pasien, untuk dipersiakan oleh petugas instalasi gizi

1. Dokter Penanggug Jawab Pasien


Unit Terkait 2. Perawat Ruang Rawat Inap
3. Instalasi Gizi
PENYIMPANAN BAHAN
MAKANAN ENTERAL
No Dokumen No Revisi Halaman
01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 13 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Penyimpanan bahan makanan enteral adalah suatu tata cara menata,
Pengertian menyimpan, memelihara keamanan bahan makanan enteral baik kualitas
maupun kuantitas sesuai dengan rekomendasi pabrik

Tersedianya bahan makanan enteral siap pakai dengan kualitas dan


Tujuan kuantitas yang tepat sesuai dengan perencanaan

Penyimpanan bahan makanan disimpan sesuai dengan rekomendasi pabrik,


Kebijakan dan dilakukan dengan cara mengurangi resiko kontaminasi dan pembusukan

1. Setelah bahan makanan memenuhi syarat diterima, segera dibawa ke


Prosedur ruang gudang penyimpanan
2. Bahan makanan nteral tpung atau bubuk disimpan ditempat kering dan
sejuk (19-210C) atau sesuai dengan rekomendasi pabrik
3. Susu formula tidak disimpan dalam keadaan bkeu, dan hindari dari
paparan panas yang berlebihan
4. Susu formula enteral cair yang telah dibuka dari kotak/kemasan harus
segera disimpan di lemari pendingin dengan suhu 5-70C dalam keadaan
tertutup dan harus dihabiskan dalam waktu 24 jam setelah dibuka
5. Bahan makanan enteral dalam bentuk tepung atau bubuk setelah dibuka
pastikan kaleng selalu tertutup rapat dan dihabiskan paling lama dalam
waktu 2 minggu setelah dibuka
6. Bahan makanan enteral harus ditempatkan secara teratur menurut
macam golongan ataupun urutan pemakaian bahan makanan
7. Menggunakan bahan makanan yang diterima terlebih dahulu (FIFO)
untuk mengetahui bahan makanan yang diterima tanggal penerimaan
8. Pamasukan dan pengeluaran bahan makanan enteral serta berbagai
pembukuan dibagian penyimpanan bahan makanan enteral ini, termasuk
kartu stok barang harus segera diisi tanpa ditunda, diletakkan pada
tempatnya, diperiksa dan diteliti secara kontinu
9. Pintu harus dikunci pada saat tidak ada kegiatan serta dibuka pada aktu
yang ditentukan. Pegawai yang masuk keluar gudang hanya pegawai
yang sudah ditentukan oleh instalasi gizi
10. Pembersihan ruangan dan lemari pendingin dilakukan setiap hari, dan
pembersihan missal dilakukan dalam waktu 1 kali dalam seminggu.
Semua lubang yang ada di dalam gudang harus berkawat kasar, serta
bila terjadi kerusakan oleh binatang pengerat harus segera diperbaiki

1. Tekhnisi Service
Unit Terkait 2. Instalasi Gizi
3. Cleaning Service
PERENCANAAN MENU

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 14 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Suatu kegiatan penyusunan menu yang akan diolah untuk memenuhi
Pengertian kebutuhan zat gizi dengan prinsip gizi seimbang

Tersedianya siklus menu sesuai klasifikasi pelayanan yang ada di Rumah


Tujuan Sakit

Setaip pelaksanaan penyusunan menu disesuikan dengan program kerja


Kebijakan Rumah sakit dan Instalasi Gizi

1. Menterjemahkan usulan anggaran belanja bahan makanan kedalam


Prosedur bahan makanan, dengan mempertimbangkan standar kecukupan gizi
untuk pasien dan pegawai
2. Membuat rincian macam dan jumlah konsumen yang akan dilayani
3. Penyusunan menu mempertimbangkan macam dan jumlah tenaga yang
tersedia, kebiasaan makan daerah setempat, serta musin, iklim, dan
pasar
4. Menentukan siklus menu yang akan dipakai
5. Penyusunan menu dengan cara :
 Mengelompokkan jenis makann kedalam kelompok lauk hewani,
lauk nabati, kelompok sayuran, dan kelompok buah-buahan
 Pola menu dan master menu disesuaikan dengan frekuensi
penggunaan bahan makan
 Memasukkan hidangan hidangan yang serasi dengan warna,
komposisi, konsistensi bentuk dan variasinya, kemudian lauk nabati
sayur, buah, dan snack
 Membuat formulir penilaian untuk mengetahui tanggapan
pasien/konsumen

1. Ahli Gizi
Unit Terkait
PENYIMPANAN BAHAN
MAKANAN SEGAR
No Dokumen No Revisi Halaman
01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
Direktur RSUD Aek Kanopan
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR Tanggal Terbit
14 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Pengertian Penyimpanan bahan makanan segar adalah suatu tata cara menata,
menyimpan, memelihara keamanan bahan makan segar baik kualitas maupun
kuantitas di gudang bahan makan basah serta pencatatan dan pelaporannya
Tujuan Tersedianya bahan makanan segar siap pakai dengan kualitas dan kuantitas
yang tepat sesuai dengan perencanaan
Kebijakan Penyimpanan bahan makanan dilakukan dengan cara mengurangi resiko
kontaminasi dan pembusukan
Prosedur 1. Setelah bahan makanan yang telah memenuhi syarat diterima, apabila
bahan makanan langsung akan digunakan, setelah ditimbang dan diawasi
oleh bagian penyimpanan bahan makan dibawa keruang persiapan bahan
makanan
2. Bahan makanan segar yang kaan digunakan untuk esok harinya,
dibersihkan terlebih dahulusebelum disimpan ke lemari pendingin
3. Bahan makanan yang sangat mudah rusak seperti ikan, daging ayam, dan
udang sebelum disimpan dalam freezer dibersihkan isinya untuk
menghindari proses pembusukan yang terlalu cepat, lalu dicuci dengan air
mengalir, tiriskan. Kemudian disimpan sesuai bentuk, kebutuhan dan
kapasitasnya dan dibungkus plastic serta diberi tanggal penyimpanan
4. Bahan makanan buah-buahan dan sayuran yang tidak berdaun terlebih
dahulu dicuci dengan air mengalir lalu ditiriskan. Setelah semua bahan
makanan dicuci dan dibersihkan dimasukkan kedalam plastic kemudian
disimpan
5. Untuk sayuran yang berdaun seperti bayam, selada, daun katuk, sawi
hijau agar dipotongterbih dahulu bagian akarnya, bersihkan dari daun
yang menguning, kotoran, tanah atau rumput yang menempel. Kemudian
dikemas dalam wadah tertutup atau plastic, lalu segera disimpan dalam
lemari pendingin
6. Bahan makanan yang berbau keras tidak ditempatkan bersama dengan
bahan makanan yang tidak berbau atau diletakkan berjauhan
7. Sebelum meyimpan bahan makanan, pastikan suhu tempat penyimpanan
harus betul-betul sesuia dengan jenis bahan makanan dan lamanya
penyimpanan
8. Pengecekan terhadap suhu dilakukan setiap hari setiap kali penggantian
shift. Dilakukan pencatatan suhu di form pencatatan suhu
9. Bila pada saat pemantauan suhu, didapati suhu diluar standar yang
ditentukan harus segera dilaporkan kepada kepala kepala Instalasi Gizi
dan selanjutnya menghubungi petugas tekhnisi service yang ada di RS
10. Permersihan lemari es/ruangan pendingin dilakukan setiap hari
Unit Terkait 1. Instalasi Gizi
2. Tekhnisi Service
3. Cleaning Service
PENYIMPANAN BAHAN
MAKANAN KERING
No Dokumen No Revisi Halaman
01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 15 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Penyimpanan bahan makanan kering adalah suatu cara menata, menyimpan,
Pengertian memelihara keamanan bahan makanan kering baik kualitas maupun
kuantitas di gudang bahan makan kering serta pencatatan dan pelaporannya

Tersedianya bahan makanan kering siap pakai dengan kualitas dan kuantitas
Tujuan yang tepat sesuai dengan perencanaan

Penyimpanan bahan makanan dilakukan dengan cara mengurangi resiko


Kebijakan kontaminasi

1. Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima, segera dibawa


Prosedur ke bagian gudang penyimpanan
2. Bahan makanan ditempatkan secara teratur menurut macam, golongan,
ataupun urutan pemakaian bahan makanan
3. Semua bahan makanan ditempatkan dalam tempat tertutup, terbungkus
rapat dan tidak berlobang. Diletakkan diatas rak bertingkat yang cukup
kuat dan tidak menempel pada dinding (minimal 15cm dari dinding)
4. Menggunakan bahan makanan yang dating terlebih dahulu (FIFO =
First In First Out), untuk mengetahui bahan makanan yang diterima
diberi label tanggal penerimaan bahan
5. Kartu/buku penerimaan, stok dan pengeluaran bahan makanan harus
diisi tanpa ditunda, dan diletakkan sesuai dengan bagiannya
6. Pemasukan dan pengeluaran bahan makanan serta berbagai pembukuan
dibagian penyimpanan bahan makanan ini, termasuk kartu stok, harus
segera diisi tanpa ditunda, diletakkan pada tempatnya, diperiksa dan
diteliti secara kontinu
7. Suhu ruangan harus kering dan sejuk berkisar antara suhu 19-210C
8. Pembersihan ruangan dilakukan setiap hari, dan pembersihan missal
dilakukan selambat-lambatnya 1 kali dalam seminggu. Semua lubang
yang terdapat di gudang penyimpanan harus berkawat kasar, serta bila
terjadi pengrusakan oelh binatang pengerat harus segera diperbaiki

1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Tekhnisi Service
3. Cleaning Service
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR PENCUCIAN
ALAT
No Dokumen No Revisi Halaman
01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 15 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Kegiatan membersihkan atau mencuci alat makan pasien dari sisa makan
Pengertian pasien
Alat makan yang digunakan pasien bersih dari sisa makanan dan terbebas
Tujuan dari penyakit infeksi

Alat makan pasien bersih dan steril


Kebijakan
1. Pisahkan peralatan makan infeksius dan non infeksius
Prosedur 2. Pencucian alat makan (piring, sendok, dan plato) terpisah dengan gelas
dan tutup gelas
3. Alat makan infeksius
a. Bersihkan peralatan makan dari sisa makanan dan dibuang ke
tempat sampah
b. Siram dengan menggunakan air mengalir
c. Rendam dengan larutan chorine selama 30 menit
d. Peralatan makan dicuci dengan sabun cuci piring
e. Peraltan makan dibilas dengan air bersih dan mengalir
f. Rendam dengan air panas ± 30 menit
g. Keringkan dengan sinar matahri sebelum disusun pada rak alat
makan
4. Alat makan non infeksius :
a. Bersihkan peralatan makan dari sisa makanan dan dibuang ke
tempat sampah
b. Peralatan makan disiram dengan air mengalir
c. Peralatan makan dicuci dengan sabun cuci piring
d. Peralatan makan dibilas dengan air bersih dan mengalir
e. Peralatan makan dibilas dengan air panas (70-800C)
f. Peralatan makan disusun pada rak alat makan

1. Pramusaji
Unit Terkait
PEMBUATAN SONDE DENGAN FORMULA RUMAH
SAKIT (FRS) UNTUK PASIEN GIZI BURUK

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Kegiatan atau proses pembuatan sonde untuk pasien gizi buruk
Pengertian
Menghasilkan sonde yang higyenis dan layak dikonsumsi untuk pasien
Tujuan
1. Sonde dibuat dengan proses dan alat yang higienis
Kebijakan 2. Sonde dibuat sesuai volume cairan dan takaran susu formula yang
digunakan
3. Sonde dapat masuk ke lambung pasien mellaui oral, pipa atau enteral
(Naso Gastric Tube) dan bolus atau drip (tetes)
1. Pembuatan sonde maksimal 30 menit sebelum waktu minum sonde
Prosedur yang telah ditentukan untuk pasien
2. Ahli gizi memakai alat pelindung diri (APD) seperti masker dan sarung
tangan
3. Ahli gizi membersihkan permukaan meja yang akan digunakn untuk
menyiapkan susu formula
4. Ahli gizi mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
keirngkan dengan lap bersih khusus
5. Ahli gizi membilas peralatan sonde (saringan, gelas ukur, sendok dan
gelas sonde) dengan air hangat yang mnegalir sebelum dipakai
6. Peralatan bersih yang siap pakai tidak boleh dipegang di bagian yang
dapat berkontak langsung dengan anggota tubuh
7. Ahli gizi menyiapkan air panas ±700C dan bahan formula rumah sakit
yang akan diseduh seperti susu skim, gula pasir, minyak sayur dan
larutan elektrolit (mineral mix) dengan jumlah yang telah ditentukan
sesuai dengan pesanan diet
8. Ahli gizi mencampur semua bahan formula hingga gula pasir mencair
kemudian menuang air panas ke dalam gelas ukur sesuia volume yang
dibutuhkan
9. Ahli gizi mengaduk sonde hingga larut dalam air, menuang dan
menyaring sonde ke dalam gelas sonde
10. Ahli gizi menutup sonde dengan plastic wrap
11. Ahli gizi member label pada bagian atas plastic wrap
12. Ahli gizi membersihkan tempat pembuatan sonde beserta peralatan
sonde
13. Ahli gizi mencuci peralatan sonde dengan sabun cair
14. Ahli gizi menggunakan busa lembut untuk membersihkan bagian dalam
gelas ukur dan sikat botol untuk membersihkan gelas ukur agar sisa
susu yang melekat bias dibersihkan
15. Ahli gizi membilas peralatan sonde dengan air bersih dengan air
mengalir
16. Sonde yang siap dikonsumsi degera diberikan kepada pasien sesuia
identitas label
17. Sonde yang siap dikonsumsi maksimal 30 menit diantar sebelum waktu
minum sonde yang telah ditentukan untuk pasien
1. Ahli Gizi
Unit Terkait 2. Pramusaji
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBUATAN SUSU

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Kegiatan atau proses pembuatan susu untuk pasien dengan kondisi tertentu
Pengertian
Menghasilkan susu yang higienis dan layak dikonsumsi untuk pasien
Tujuan
1. Susu dibuat dengan proses dan alat yang higienis
Kebijakan 2. Susu dibuat sesuai volume cairan dan takaran susu formula
1. Pembuatan susu maksimal 30 menit sebelum aktu minum susu yang
Prosedur telah ditentukan untuk pasien
2. Ahli gizi memakai alat pelindung diri (APD) seperti masker dan sarung
tangan
3. Ahli gizi membersihkan permukaan meja yang akan digunakan untuk
proses penyiapan susu
4. Ahli gizi mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
keringkan dengan lap bersih
5. Ahli gizi membilas peralatan susu (gelas ukur, sendok dan gelas susu)
dengan air hangat yang mengalir sebelum digunakan
6. Ahli gizi menyiapan air panas ± 700C dan susu yang kan diseduh
7. Ahli gizi menuangkan air panas ke dalam gelas ukur sesuia volume
yang dibtuhkan untuk pembuatan susu
8. Ahli gizi menuang bubuk susu sesuai takaran ke dalam gelas susu
9. Ahli gizi melakukan proses pengadukan hingga susu larut ke dalam air
10. Ahli gizi menutup susu dengan plastic wrap
11. Ahli gizi member label pada bagian atas plastic wrap
12. Ahli gizi membersihkan tempat pembuatan susu beserta peralatan susu
yang digunakan sebelumnya
13. Pramusaji mencuci peralatan susu dengan sabun cair dan air mengalir
14. Pramusaji menggunakan busa lembut untuk membersihkan bagian
dalam gelas ukur kemudian membilas peralatan susu dengan air bersih
mengalir
15. Susu yang siap untuk dikonsumsi maksimal 15 menit diantar sebelum
waktu minum susu yang telah ditentukan pasien

1. Ahli Gizi
Unit Terkait 2. Petugas Ruang Rawat Inap
3. Pramusaji
PEMBUATAN SONDE DENGAN MENGGUNAKAN
FORMULA KOMERSIAL (FK)

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 19 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Keiatan atau proses pembuatan sonde untuk pasien menggunakan formula
Pengertian komersial
Menghasilkan sonde yang higyenis dan layak dikonsumsi untuk pasien
Tujuan
1. Sonde dibuat dengan proses dan alat yang higienis
Kebijakan 2. Sonde dibuat sesuai volume cairan dan takaran susu formula yang
digunakan
3. Sonde dapat masuk ke lambung pasien mellaui oral, pipa atau enteral
(Naso Gastric Tube) dan bolus atau drip (tetes)

1. Pembuatan sonde maksimal 30 menit sebelum waktu minum sonde


Prosedur yang telah ditentukan untuk pasien
2. Ahli gizi memakai alat pelindung diri (APD) seperti masker dan sarung
tangan
3. Ahli gizi membersihkan permukaan meja yang akan digunakn untuk
menyiapkan susu formula
4. Ahli gizi mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
keirngkan dengan lap bersih khusus
5. Ahli gizi membilas peralatan sonde (saringan, gelas ukur, sendok dan
gelas sonde) dengan air hangat yang mnegalir sebelum dipakai
6. Peralatan bersih yang siap pakai tidak boleh dipegang di bagian yang
dapat berkontak langsung dengan anggota tubuh
7. Ahli gizi menyiapkan air panas ±700C dan bahan formula rumah sakit
yang akan diseduh seperti susu skim, gula pasir, minyak sayur dan
larutan elektrolit (mineral mix) dengan jumlah yang telah ditentukan
sesuai dengan pesanan diet
8. Ahli gizi mencampur semua bahan formula hingga gula pasir mencair
kemudian menuang air panas ke dalam gelas ukur sesuia volume yang
dibutuhkan
9. Ahli gizi mengaduk sonde hingga larut dalam air, menuang dan
menyaring sonde ke dalam gelas sonde
10. Ahli gizi menutup sonde dengan plastic wrap
11. Ahli gizi member label pada bagian atas plastic wrap
12. Ahli gizi membersihkan tempat pembuatan sonde beserta peralatan
sonde
13. Ahli gizi mencuci peralatan sonde dengan sabun cair
14. Ahli gizi menggunakan busa lembut untuk membersihkan bagian dalam
gelas ukur dan sikat botol untuk membersihkan gelas ukur agar sisa
susu yang melekat bias dibersihkan
15. Ahli gizi membilas peralatan sonde dengan air bersih dengan air
mengalir
16. Sonde yang siap dikonsumsi degera diberikan kepada pasien sesuia
identitas label
17. Sonde yang siap dikonsumsi maksimal 30 menit diantar sebelum waktu
minum sonde yang telah ditentukan untuk pasien
1. Ahli Gizi
Unit Terkait 2. Pramusaji
PENERIMAAN MAKANAN SIAP SAJI/ MAKANAN
JADI

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 19 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Suatu proses kegiatan mengecek, mencicipi, mencatat, memutuskan dan
Pengertian melaporkan waktu penerimaan makanan, macam dan jumlah serta
spesifikasi makanan diet menurut pesanan.
Pesanan bahan makanan diterima dalam macam, jumlah serta sfesifikasi
Tujuan yang disepakati sesuai dengan waktu permintaan pesanan
1. Waktu kedatangan makannsiap saji harus sesuai jadwal kedatangan
Kebijakan 2. Menu makanan harus sesuia dengan siklus menu, spesifikasi jenis
diet dan layak untuk di distribusikan ke pasien
3. Berat lauk hewani dan nabat harus sesuai dengan standar porsi yang
digunakan
1. Ahli gizi mencatat waktu kedatangan makanan siap saji/makanan
Prosedur jadi
2. Ahi gizi mengecek kesesuaian menu makanan dengan siklus menu
makan Rumah Sakit Umum Daerah aek Kanopan
3. Ahli gizi mengecek tekstur, warna aroma, tampilan, rasa dan suhu
makanan sesuai spesifikasi makanan diet
4. Ahli gizi menimbang berat lauk hewani dan nabati kemudian
dibandingkan dengan standart porsi menggunakan timbangan
5. Jika makann yang dibuat oleh pramusaji tidak sesuai dengan
spesifikasi makanan diet, ahli gizi berhak melakukan pemerintahan
agar makanan ditukar dengan makanan baru yang sesuai dengan
criteria
6. Ahli gizi mencatat dan melaorkan dari hasil evaluasi penerimaan
makanan di form penerimaan makanan siap saji
1. Ahli Gizi
Unit Terkait 2. Pramusaji
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PERSIAPAN SNACK

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 20 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Kegiatan persiapan snack sebelum dilakukan proses distribusi ke pasien.
Pengertian
Mengemas snack dan pemberian label sebelum dilakukan proses distribusi.
Tujuan
1. Snack harus layak konsumsi bagi pasien.
Kebijakan
2. Label snack harus sesuai nama, ruang dan diit pasien.
3. Pemberian label snack harus sesuai dengan macam snack diit masing-
masing.
1. Ahli gizi mengecek tampilan, tekstur, aroma dan rasa snack.
Prosedur
2. Ahli gizi menimbang berat snack menggunakan timbangan dan
dibadingkan dengan berat standar snack.
3. Jika snack yang dikirim oleh katering tidak layak konsumsi dan tidak
sesuai berat standar snack, ahli gizi operasional menghubungi ahli gizi
produksi katering bahwa snack ditukar dengan snack baru.
4. Snack tersebut dikembalikan dan ditukar melalui sopir katering.
5. Jika snack baru datang, ahli gizi operasional katering mengulang dari
tahap satu diatas.
6. Ahli gizi menyiapkan snack untuk tester snack dan diserahkan ke
petugas piket instalasi gizi.
7. Ahli gizi mencatatan dan melaporkan dari hasil dan evaluasi penerimaan
snack di form penerimaan snack.
8. Ahli gizi merekap snack sesuai pesanan diit pasien.
9. Ahli gizi dibantu pramusaji untuk mengemas, memberi label dan menata
snack sesuai bangsal.
10. Ahli gizi mendampingi petugas piket instalasi gizi untuk mengecek
kesesuaian snack dengan diit pasien.
1. Ahli gizi
Unit Terkait
2. Pramusaji.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENDISTRIBUSIAN MAKAN PASIEN

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 20 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Rangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan
Pengertian
jenis makanan pasien yang dilayani (makanan biasa atau diet).
Agar pasien mendapat makanan sesuai dengan pemesanan diit.
Tujuan
1. Distribusi makan tepat waktu.
Kebijakan
2. Tidak terjadi kesalahan dalam pemberian makan kepada pasien.
1. Pramusaji memorsi makanan yang telah datang dari katering sesuai
Prosedur
dengan jenis diet dan kelas perawatan.
2. Pengecekan dilakukan oleh petugas piket instalasi gizi dibantu ahli gizi
operasional katering agar tidak terjadi kesalahan pemberian makan.
3. Waktu distribusi makanan:
a. Makan pagi: 06.30 – 07.30 WIB
b. Makan siang: 11.30 – 12.30 WIB
c. Makan sore: 16.30 – 17.30 WIB
4. Makanan didistribuskan ke bagian ruang rawat inap.
1. Petugas piket insatalasi gizi
Unit Terkait
2. Ahli gizi
3. Pramusaji
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENARIKAN ALAT MAKAN PASIEN

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 21 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Suatu kegiatan pengambilan alat makan pasien oleh tenaga pramusaji
Pengertian
setelah 1 jam makanan diberikan kepada pasien.
Menghindari kehilangan alat makan.
Tujuan
Alat makan kembali dalam keadaan utuh, tidak rusak dan hilang.
Kebijakan
1. Setelah pramusaji mendistribusikan makanan kepada pasien, pramusaji
Prosedur
menunggu sekitar 1 jam dari waktu pendistribusian makanan.
2. Pramusaji kembali ke kamar pasien sambil melihat apakah makanan
yang diberikan telah dikonsumsi atau belum.
3. Jika makanan telah habis dikonsumsi, alat makan pasien diambil dan
dibawa ke dapur.
4. Jika makanan pasien belum habis, pramusaji meminta izin kepada pasien
untuk memindahkan sisa makanan yang masih ingin dikonsumsi ke
wadah yang lain.
Pramusaji
Unit Terkait
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMBERSIHAN RUANG DAPUR / RUANG
PEMORSIAN

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 21 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Suatu kegiatan pembersihan meja maupun alat makan sebelum dan sesudah
Pengertian
selesai pemorsian makanan untuk pasien.
Menjaga supaya ruang pemorsian selalu bersih, rapi dan terhidar dari debu,
Tujuan
kuman maupun virus.
Ruang pemorsian / dapur selalu terlihat bersih, rapi dan nyaman.
Kebijakan
1. Sebelum makanan datang ke rumah sakit, pramusaji harus
Prosedur
membersihkan tempat pemorsian dan lingkungan pemorsian.
2. Jika telah selesai pemorsia dan pendistribusian makanan ke pasien,
pramusaji juga harus membersihkan tempat pemorsian dan lingkungan
dapur, baik meja, kursi dan lain-lain.
3. Semua barang kemasan makanan dikumpulkan menjadi satu dalam
wadah supaya rapi dan bersih.
Pramusaji
Unit Terkait
PERENCANAAN ANGGARAN BELANJA

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 22 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Peencanaan anggaran yang berkaitan dengan anggaran belanja untuk
Pengertian
menyelenggarakan makanan intitusi *rumah sakit) yang sebaiknya
direncanakan setahun sebelumnya
Untuk mengetahui perkiraan kebutuhan anggaran dana yang dibutuhkan
Tujuan
dalam setahun untuk penyelenggaraan makan rumah sakit
Agar mengetahui kebutuhaan prakiraan anggaran belanja per tahun
Kebijakan
1. Perencanaan anggaran belanja rumah sakit meliputi bahan makanan,
Prosedur peralatan, pemeliharaan, perbaikan alat, dan bahan bakar.
2. Apabila harga pasar cukup stabil maka petunuk harga tahun sebelumnya
dijadikan patokan.
3. Apabila direncanakan peralatan yang baru, dipertimbangkan biaya yang
tersedia dengan macam dan model peralatan
4. Dalam perencanaan anggaran belanja diperlukan pencatatan dan
pelaporan.
5. Apabila ada penggolongan atau klasifikasi konsumen, maka dalam
pencatatan dan pelaporan biaya dipisah menurut golongan.
6. Perhitungan unit harga per porsi makanan dilakukan untuk satu putaran
menu
7. Apabila harga bahan makanan tidak stabil,maka harga per porsi
perputaran menu, akan memberikan perbandingan harga pada setiap
putaran menu.
8. Dalam perencanaan anggaran belanja dibutuhkan data- data mengenai :
 Macam dan jumlah bahan makanan yang ada
 Macam dan jumlah bahan makanan yang dibutuhkan untuk
berbagai golongan konsumen
 Jumlah taksiran bahan makanan yang akan dibeli
 Jumlah konsumen yang makan menurut macamnya
 Kalkulasi total biaya
 Pengusulan anggaran belanja setahun

1. Bidang Pelayanan
Unit Terkait
2. Instalasi Gizi
3. Bagian Perencanaan Keuangan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBERIAN EDUKASI GIZI

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 23 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
PEMBERIAN Edukasi Gizi merupakan pemberian materi-materi edukasi
Pengertian
gizi kepada pasien dan atau keluarga berkaitan dengan kondisi kesehatannya
Memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan pasien dan
Tujuan
atau keluarga terkait gizi berhubungan dengan kondisi kesehatan pasien
Ahli gizi memberikan edukasi secara rutin pada pasien dan atau keluarga
Kebijakan
berdasarkan diagnosa yang sedang dialami pasien atau riwayat penyakit
penyerta pasien
1. Pelajari masalah gizi pasien yang tertulis dalam rekam medis atau
Prosedur formulir hasil skrining gizi atau formulir konsultasi gizi sesuai
permintaan dan hasil wawancara dengan pasien
2. Tentukan diagnosa penyakit dan diagnosa gizi pasien
3. Tulis identitas pasien, diagnosa gizi, rencana intervensi gizi dalam
dormulir asuhan gizi pasien rawat inap dan rawat jalan
4. Hitung dan susun kebutuhan preskripsi diet pasien serta pembagian
makanan dan tuliskan dalam leaflet diet
5. Gunakan masker pada pasien yang dapat menularkan infeksi lewat
udara
6. Jelaskan dan diskusikan pelaksanaan diet dengan pasien
7. Berikan penjelasan makanan yang boleh dan tidak boleh untuk
dikonsumsi oleh pasien
8. Buat evaluasi hasil konsultasi dengan memberikan pertanyaan
kepada pasien
9. Lakukan pencatatan dan pelaporan harian tindakan konsultasi gizi
yang dilakukan
10. Cuci tangan sesudah melakukan kegiatan konsultasi gizi

1. Ahli gizi
Unit Terkait
2. Pasien
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENENTUAN DIET PASIEN

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 23 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Suatu kegiatan untuk menentukan jenis diet pasien selama dirawat di rumah
Pengertian
sakit
Memberikan makanan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan gizi
Tujuan
pasien
Pasien mendapatkan makanan sesuai dengan jenis diet yang dianjurkan
Kebijakan
1. Ahli gizi menerima laporan dari perawat bahwa ada pasien rawat
Prosedur inap baru
2. Ahli gizi mencari keterangan yang terkait melalui perawat dan
dokter
3. Melakukan skrining gizi awal dengan membaca status pasien yang
meliputi hasil laboratorim, pemriksaa fisik klinis dan diagnose
penyakit pasien
4. Mengkonsulkan dengan dokter dan perawat tentang bntuk makanan
dan jenis diet pasien
5. Mencatat di buku diet pasien mengenai bentuk makan dan jenis diet
pasien

1. Ahli gizi
Unit Terkait
2. Dokter
3. Perawat
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYAJIAN MAKANAN

No Dokumen No Revisi Halaman


01.Gizi/RSUDAK/1/2017 1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Direktur RSUD Aek Kanopan
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 23 Februari 2017
dr. Tengku Mestika Mayang
NIP. 19720305 200604 2 008
Suatu kegiatan menyajikan makanan yang telah disediakan berdasarkan
Pengertian
blanko diet yang ada
Agar makanan yang telah disediakan dapat dinikmati oleh pasien
Tujuan
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 78 Tahun 2013 tentang
Kebijakan
pedoman pelayanan gizi rumah sakit
2. Penyajian makanan dilakukan 3 kali sehari yaitu sehari yaitu untuk
sarapan, makan siang dan makan malam
Persiapan Alat
Prosedur 1. APD berupa masker, sarung tangan, celemek
2. Peralatan makan seperti piring, mangkok, piring kecil dan sendok
3. Penjepit makanan
4. Plastic wrap
Cara kerja
1. Melakukan cuci tangan dengan 6 langkah Hand Hygiene
2. Petugas mengenakan APD
3. Piring saji telah disiapkan sesuai dengan kelas dan kamar rawatan
pasien
4. Periksa kembali kebersihan dan kelengkapan peralatan makan
5. Kemudian ditempelkan etiket yang sudah dibuat oleh ahli gizi sesuai
dengan blanko pesanan
6. Makanan yang sudah siap untuk disajikan dimasukan kedalam piring
saji sesuai etiket yang ditempelkan
7. Setelah siap, makanan dibungkus dengan plastik wrap
8. Setelah seleai makanan diperiksa kembali dan disesuaikan dengan
daftar pesanan
9. Hidangan dimasukan dan disusun ke dalam trolly untuk disajikan
pada pasien
1. Ahli gizi
Unit Terkait
2. Pramusaji

Anda mungkin juga menyukai