Anda di halaman 1dari 84

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras


1. Sejarah Rumah Sakit Sumber Waras
Rumah Sakit Sumber Waras berdiri berkat dedikasi seorang dokter
bernama Suwanta Sinarya. Bersamaan dengan dirintisnya Rumah Sakit
Sumber Waras di awal tahun 1982, Dokter Suwanta memulai jurnal
pengabdiannya sebagai Kepala Puskesmas di Kecamatan Ciwaringin,
Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Saat itu Kecamatan Ciwaringin masih
minim fasilitas kesehatan. Tak ayal, tingginya tuntutan masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan berbenturan dengan keterbatasan dan
kemampuan puskesmas setempat. Hal inilah yang menjadi motivasi dasar
Dokter Suwanta untuk membuka praktek sendiri.
Tahun 1989, sebuah klinikpun didirikan diatas sebidang tanah milik
Dokter Suwanta. Dan di tahun yang sama dibangun pula Laboratorium
Pratama. Semakin tingginya kebutuhan medis masyarakat setempat,
ditambah layanan pribadi Dokter Suwanta yang memuaskan menjadi
pendorong perkembangan tempat praktek. Secara bertahap, pelayanan dan
fasilitas kesehatan terus berkembang.
Di tahun 1996, klinik pun dilengkapi dengan fasilitas ultrasonografi.
Singkatnya, setelah melalui proses panjang serta dukungan beberapa rekan
medis, Dokter Suwanta berhasil mendirikan rumah sakit yang diberi nama
Sumber Waras. Mulanya, daya tampung Sumber Waras sangat terbatas.
Kapasitas bed hanya tersedia 25 bed dengan layanan berupa layanan
penyakit anak, layanan penyakit dalam, layanan penyakit saraf, serta
layanan dan fasilitas bedah ringan.
Seiring berjalan waktu, Rumah Sakit Sumber Waras makin berbenah
dan mengembangkan diri. Tahun 2008, sarana gedungpun dibangun. Dan

82
83

pada paruh pertama tahun 2009, sarana dan fasilitas medis makin lengkap
dengan hadirnya gedung baru yang dinamakan gedung irene.
2. Visi, Misi, dan Motto Rumah Sakit Sumber Waras
a. Visi
Tercapainya Rumah Sakit yang dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat di wilayah Cirebon melalui pelayanan yang professional
dan memuaskan.
b. Misi
1) Menyediakan dan mengembangkan kelengkapan jenis pelayanan
dengan menerapkan sistem informasi rumah sakit yang terintegrasi;
2) Meningkatkan citra pelayanan Rumah Sakit Sumber Waras yang
cepat, tepat, bermutu dengan harga yang terjangkau oleh
masyarakat;
3) Meningkatkan citra petugas yang ramah dan sopan dengan Sumber
Daya Manusia yang handal dan berkualitas;
4) Mengembangkan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit sehingga
setara dengan kelas B non pendidikan;
5) Melakukan upaya menjadi rumah sakit andalan dan kebanggaan
masyarakat di wilayah Cirebon.
c. Motto
Rumah Sakit Sumber Waras memiliki motto dalam melakukan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, yakni:
“Melayani dengan Kasih”
Arti dari motto adalah dalam melakukan semua pelayanan, Rumah
Sakit Sumber Waras mengedepankan dan berpedoman pada rasa cinta
kasih kepada sesama umat manusia.
84

3. Nilai-nilai
Rumah Sakit Sumber Waras memiliki nilai-nilai, adapun nilai-nilai
yang dikembangkan oleh Rumah Sakit Sumber Waras adalah
“BERKUALITAS”.
a. Bersih yang berarti Rumah Sakit Sumber Waras berbudaya bersih, baik
SDM maupun lingkungan.
b. Empati yang berarti Rumah Sakit Sumber Waras memahami kebutuhan
dan harapan pasien.
c. Ramah yang berarti Rumah Sakit Sumber Waras melayani pasien
dengan ramah dan sopan.
d. Kompeten yang berarti Rumah Sakit Sumber Waras memiliki
tenaga yang handal dan profesional.
e. Unggul yang berarti Rumah Sakit Sumber Waras unggul dalam
pelayanan yang capat tepat dan bermutu.
f. Amanah yang berarti Rumah Sakit Sumber Waras memiliki tenaga yang
jujur dan dapat dipercaya.
g. Lengkap yang berarti Rumah Sakit Sumber Waras mempunyai unit dan
fasilitas yang lengkap.
h. Integritas yang berarti Rumah Sakit Sumber Waras memiliki tenaga
yang berintegritas tinggi.
i. Tanggap yang berarti Rumah Sakit Sumber Waras cepat merespon
terhadap permasalahan pasien.
j. Asri yang berarti Rumah Sakit Sumber Waras mempunyai lingkungan
yang bersih dan nyaman.
k. Sinergi yang berarti Rumah Sakit Sumber Waras bersinergi dengan
pembangunan kesehatan Pemerintah.
4. Visi, Misi dan Motto Rekam Medis Sumber Waras
a. Visi
Rekam medis menjadi sumber infomasi kesehatan yang handal.
85

b. Misi
1) Mewujudkan pengembangan pelayanan rekam medis dengan
standar profesi tertinggi;
2) Mewujudkan Sistem Informasi Kesehatan Rumah Sakit yang
modern;
3) Melaksanakan sistem kerja yang professional;
4) Meningkatakan pelayanan rekam medis sebagai tempat pendidikan,
pelatihan serta penelitian;
5) Menciptakan Lingkungan kerja yang kondusif sesama pegawai.
c. Motto
” Pelayanan Rekam Medis dengan Benar, Ramah, Rapi dan Cepat
(BRRC)”
5. Jenis Fasilitas dan Pelayanan Rumah Sakit Sumber Waras
Rumah Sakit Sumber Waras Cirebon memberikan fasilitas dan
pelayanan kesehatan baik umum maupun spesialis dengan rincian sebagai
berikut:
a. Unit Gawat Darurat
b. Unit Bedah Sentral
c. Unit Radiologi (Rontgen, USG, CT-Scan)
d. Unit Farmasi
e. Unit Gizi
f. Unit Rehabilitasi Medik
g. Unit Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
h. Unit Hemodialisa
i. Unit Laboratorium
j. Unit Rawat Inap ( Kelas VVIP, VIP, I, II, III, Perawatan Ibu dan Bayi,
Perawatan Psikiatri)
k. Home Care
l. Perawatan Intensif ( ICU, NICU, PICU, HCU, ICCU)
86

m. EKG (Elektro Kardiografi)


n. Unit Rawat Jalan
1) Poliklinik Gigi dan Mulut
2) Poliklinik Spesialis
3) Poli Dalam (+ Endoskopi)
4) Poli Kandungan dan Kebidanan
5) Poli anak
6) Poli Bedah Umum
7) Poli Bedah Tulang
8) Poli Syaraf (rTMS + EMG)
9) Poli Psikiatri
10) Poli Bedah Mulut
11) Poli Kulit dan Kelamin (+ Kecantikan)
12) Poli THT
13) Poli Paru
14) Poli Mata
15) Poli Rehabilitasi Medik + Fisioterapi
16) Poli Bedah Syaraf
o. Bank Darah
p. Cafe dan Kids Area
q. ATM
r. Area Parkir Luas
s. Auditorium Kapasitas 350 Orang (disewakan)
t. Incinerator
u. Ambulance 24 Jam
v. Kamar Jenazah + Mobil Jenazah
87

REKAM MEDIS

KASUBAG RM MANAGER ON DUTY


Asih Kundari, Amd.PerKes

PETUGAS RM

Octaviani S.B, Amd.RMIK Raniyah I, Amd. Kes, S. Tr.Kes R. Delia Rahmawati, Amd.RMIK

Annas Maulana Angga Destia Wijaya, Amd. Akhmad Riva’i


Perkes

Struktur Organisasi Bagian Rekam Medis


88

6. Sumber Daya Manusia Rekam Medis Rumah Sakit Sumber Waras


Tabel 3.1.1 Daftar Tenaga Kerja Rumah Sakit Sumber Waras Tahun 2016
No. Nama Jabatan Penugasan Kualifikasi
1. Asih Kundari Ka. RM Penanggung D-III RM
Jawab
2. Angga Wijaya Staf RM Koding D-III RM
3. Octaviani S B A Staf RM Indexsing D-III RM
4. Raniyah Intishar Staf RM Koding BPJS D-III RM
5. R Delia Rahmawati Staf RM Statistik D-III RM
6. Agus Imam P Staf Register Pendaftaran RJ D-III
7. Dewi Yulianawati Staf Register Pendaftaran IGD D-III
8. Juju Julaeha Staf Register Pendaftaran IGD D-III
9. Ahmad Rivai Staf Register Pendaftarana RJ DIV
BPJS
10. Annas Maulana Staf Register Pendaftaran RJ SMA
BPJS
11. Ani Mariyana Staf Register Pendaftaran IGD SMA
12. Fatimah Staf RM Filing SMA
13. Nunung Staf Register Pendaftaran RI SMA
14. Ricky Alfian Staf Register Pendaftaran RI SMA
15. Slamet Raharjo Staf Register Pendaftaran RI SMA
16. Slamet Rianto Staf Register Pendaftaran RJ SMA
17. Tati Suharti Staf Register Pendaftaran RJ SMA
18. Waliyah Staf Register Pendaftaran RJ SMA
Sumber: Uraian Tugas Rekam Medis Rumah Sakit Sumber Waras 2016
B. Manajemen Unit Kerja
1. Jenis Fasilitas Unit RMIK
Tabel 3.2.1 Standar Fasilitas Unit Rekam Medis Rumah Sakit Sumber
Waras Tahun 2019
No. Jenis Sarana/Peralatan Jumlah
1. Meja Pendaftaran 6 set
2. Meja + Kursi 4 set
3. Komputer 8 unit
4. Printer 6 unit
5. AC 4 unit
6. Roll o’pack 1 roll o’pack
7. Lemari Arsip 2 unit
Sumber : Uraian Tugas Rekam Medis Rumah Sakit Sumber Waras 2019
89

a. Bagian Assembling
1) Meja
2) Kursi
3) Pelubang kertas
4) AC
5) ATK
b. Bagian Coding
1) Meja
2) Kursi
3) Komputer (SIM RS)
4) AC
5) ATK
c. Bagian Indexing
1) Meja
2) Kursi
3) Komputer (SIM RS)
4) AC
d. Bagian Filing
1) Meja
2) Kursi
3) Komputer
4) Printer
5) AC
6) Kipas Angin
7) ATK
e. Bagian Statistik
1) Meja
2) Kursi
3) Komputer
90

4) Printer
5) AC
Berdasarkan hasil kegiatan yang diperoleh penyusun saat praktik
bahwa fasilitas di Rumah Sakit Sumber Waras sudah sesuai dengan teori
dan standar yang ditetapkan oleh Rumah Sakit.
2. Perencanaan Fasilitas Unit RMIK
Tabel 3.2.2 Daftar Anggaran Sarana Prasarana Rekam Medis Rumah
Sakit Sumber Waras Tahun 2016
No. Fasilitas Dana
1. Pemeliharaan Ruang Rp. 38.000.000,-
Rekam Medis
2. Pembuatan Rak Arsip Rp. 1.000.000,-
4 susun
3. Biaya Pelatihan Rp. 10.000.000,-
Rekam Medis
4. Rapat Rp. 1.000.000,-
5. ATK, dll Rp. 1.000.000,-
Jumlah Rp. 51.000.000,-
Sumber : Uraian Tugas Rekam Medis Rumah Sakit Sumber Waras 2016
Perhitungan Rak Rekam Medis Rumah Sakit Sumber Waras Dua
Muka untuk 3 tahun ke depan, memerlukan data sebagai berikut:
a. Jumlah berkas rekam medis rawat jalan = 10.513
b. Jumlah berkas rekam medis rawat inap = 7.008
c. Tebal rata-rata berkas rekam medis rawat jalan = 5 mm
d. Tebal rata-rata berkas rekam medis rawat inap = 10 mm
e. Panjang rak 2,7 meter
f. Jumlah shaft 5
Langkah-langkah perhitungan kebutuhan rak dua muka, yaitu:
a. Banyaknya berkas rekam medis untuk disimpan dalam satu meter:
RJ = 1 meter = 1000 mm = 200 berkas rm/meter
Tebal rm 5 mm
RI = 1 meter = 1000 mm = 100 berkas rm/meter
91

tebal rm 10 mm
b. Jumlah jajaran rak berkas rekam medis:
RJ = 10513*3 = 157,69 meter
200
RI = 7008 * 3 = 210,24 meter
100
Jumlah jajaran berkas rawat jalan + inap = 157,69 + 210,24 =
367,93 meter
c. Panjang untuk 1 muka rak penyimpanan:
= 2,7 meter x 5 shaft = 13,5 meter
d. Panjang untuk 2 muka rak penyimpanan
= 13,5 meter x 2
= 27 meter
e. Jumlah Rak Berkas Rekam Medis 2 Muka:
Jumlah Rak = 367,93 = 13,62 = 14 unit rak dua muka
27
Berdasarkan hasil kegiatan yang diperoleh penyusun saat Praktik
Klinik (PK) III bahwa untuk kebutuhan rak penyimpanan di Rumah Sakit
Sumber Waras, membutuhkan 14 unit rak untuk tiga tahun ke depan. Untuk
bagian filing juga membutuhkan tracer dan outgide. Dan untuk bagian
coding membutuhkan ICD-9CM dalam bentuk buku maupun database.
3. Perencanaan Sumber Daya Manusia Unit RMIK
a. Menetapkan Kategori Jabatan dan Unit Kerja
Jabatan :
1) Perekam Medis (Assembling)
2) Perekam Medis (Coding)
3) Perekam Medis (Indexing)
4) Perekam Medis (Filing)
5) Perekam Medis (Statistik)
92

Unit Kerja : Rekam Medis


b. Menghitung Waktu Kerja Tersedia (Efektif)
1) Jam Kerja

No. Komponen Hasil


1 Pola hari kerja = 6 hari
2 WKE/hari = 7 jam

2) Hari Kerja
No Komponen Hasil
1 Jumlah hari pada tahun = 365 hari
2018
2 Jumlah hari minggu = 52 hari
(dalam 1 tahun)
3 Libur nasional = 15 hari
4 Cuti tahunan = 12 hari
Hari Kerja Efektif = 365 – (53 + 15 + 12)
365 – 80 = 285 hari
3) Waktu Kerja Efektif
Waktu Kerja Efektif = 285 x 7 jam
1995 jam/tahun
1995 x 60 menit = 119.700
menit/tahun
c. Menetapkan komponen beban kerja , norma waktu dari komponen

beban kerja, standar beban kerja

1) Uraian Tugas Penanggung Jawab Assembling


93

Norma Waktu
SBK=
No. Uraian Tugas waktu / kerja
𝑾𝒂𝒌𝒕𝒖 𝑲𝒆𝒓𝒋𝒂 𝑬𝒇𝒆𝒌𝒕𝒊𝒇
𝑵𝒐𝒓𝒎𝒂 𝑾𝒂𝒌𝒕𝒖
satuan Efektif

1 Menyusun/

merakit

kembali

formulir rekam

medis pada

setiap
120.120
dokumen 2 menit/
menit/ 60.060
rekam medis Berkas
tahun
Rajal dan

Ranap sesuai

urutan

formulir yang

telah

ditentukan

2 Memeriksa 120.120
3 menit/
kelengkapan menit/ 40.040
Berkas
setiap formulir tahun
94

pada berkas

rekam medis

Rajal dan

Ranap dengan

menggunakan

analisis

kelengkapan

KLPCM

3 Mengembalika

n dokumen

yang belum

lengkap ke

ruangan dan 120.120


2 menit/
diberikan menit/ 60.060
berkas
tanda untuk tahun

dokumen yang

belum lengkap

dalam waktu

3 X24 jam

4 Melengkapi 2 menit/ 120.120


60.060
identitas berkas menit/
95

pasien dan tahun

nomor rekam

medis pada

setiap lembar

rekam medis

5 Menyerahkan

dokumen yang

sudah tersusun

dan lengkap

ke unit

indexing/kodin 120.120
1 menit/
g dan menit/ 120.120
berkas
menghitung tahun

kelengkapan

dan

ketidaklengka

pan berkas

setiap ruangan

1. U2) Ur22) 2) Urai2) Tugas Penanggung Jawab Coding/ Indexing


96

Norma
Waktu SBK =
No. Uraian Tugas waktu /
𝑾𝒂𝒌𝒕𝒖 𝑲𝒆𝒓𝒋𝒂 𝑬𝒇𝒆𝒌𝒕𝒊𝒇
kerja efektif 𝑵𝒐𝒓𝒎𝒂 𝑾𝒂𝒌𝒕𝒖
satuan

1 Petugas koding

menganalisa diagnosa

penyakit setiap pasien

dan memberikan kode


2
penyakit pada berkas 120.120
menit/berk 60.060
rekam medis Rawat menit/tahun
as
Jalan dengan

menggunakan ICD 10

dan menginput ke

SIMRS

2 Petugas koding

menganalisa diagnosa

penyakit setiap pasien 3


120.120
dan memberikan kode menit/berk 40.040
menit/tahun
penyakit pada berkas as

rekam medis Rawat

Inap dengan
97

menggunakan ICD 10

dan menginput ke

SIMRS

3 Petugas koding

menganalisa diagnosa

tindakan setiap pasien

dan memberi kode 3


120.120
tindakan (operasi) menit/berk 40.040
menit/tahun
pada berkas rekam as

medis dengan

menggunakan ICD 9

Cm.

4 Melakukan indeksing

yang terdiri dari


3
indeks peyakit, 120.120
menit/berk 40.040
operasi, dokter, menit/tahun
as
kematian serta

pelaporannya

5 Membuat laporan 10 5 menit/ 120.120


24.024
besar penyakit laporan menit/tahun

3) Uraian Tugas Penanggung Jawab Filling


98

Norma
No Waktu kerja SBK =
Uraian Tugas waktu /
𝑾𝒂𝒌𝒕𝒖 𝑲𝒆𝒓𝒋𝒂 𝑬𝒇𝒆𝒌𝒕𝒊𝒇
. efektif 𝑵𝒐𝒓𝒎𝒂 𝑾𝒂𝒌𝒕𝒖
satuan

1 Petugas filling

memilah dan

mengurutkan

dokumen rekam

medis sesuai dengan 3 120.120


40.040
nomor rekam medis menit/berk menit/

untuk as tahun

mempermudah

petugas sebelum

disimpan ke rak

filing

2 Petugas filling

menyimpan
2 120.120
dokumen rekam
menit/berk menit/ 60.060
medis pada rak
as tahun
filling seusai dengan

sistem penyimpanan
99

Straight Numerical

Filling (SNF).

3 Menyediakan

dokumen rekam

medis dengan

langkah sbb:

a. Menerima tracer a. 1

yang berisi menit/be

identitas pasien, rkas

nama peminjam

untuk pelayanan 120.120

pasien terhadap menit/ 60.060

keperluan tahun

tertentu.

b. Mencari nomor

rekam medis

sesuai dengan b. 2 menit/

permintaan pada berkas

tracer tersebut

c. Menyelipkan

tracer pada
100

DRM yang

sudah c.

ditemukan 1menit/b

d. Mencatat erkas

penggunaan

DRM pada buku

Peminjaman

DRM d. 1menit/

e. Menandatangani berkas

dan meminta

TTD penerima

DRM pada buku

peminjaman

DRM e. 1menit/b

erkas

4 Menyediakan 2
120.120
formulir rekam menit/berk
menit/ 60.060
medis rawat jalan as
tahun
yang dibutuhkan
101

oleh Pemberi

pelayanan kesehatan

5 Melakukan 2

penyisiran berkas menit/berk

rekam medis secara as


120.120
rutin untuk
menit/ 60.060
memonitor
tahun
kesalahan letak

penyimpanan

(missfile)

6 Melakukan retensi 3 120.120

DRM menit/berk menit/ 40.040

as tahun

4) 4) Tanggung Jawab Analising/Reporting (Statistik)

Norma
Waktu SBK =
No Uraian Tugas waktu /
𝑾𝒂𝒌𝒕𝒖 𝑲𝒆𝒓𝒋𝒂 𝑬𝒇𝒆𝒌𝒕𝒊𝒇
kerja efektif 𝑵𝒐𝒓𝒎𝒂 𝑾𝒂𝒌𝒕𝒖
satuan

1 Mengumpulkan data
20 120.120
sensus harian rawat 6.006
menit/data menit/tahun
jalan
102

2 Mengumpulkan data 30 120.120


4.004
harian rawat inap menit/data menit/tahun

3 Merekapitulasi sensus 120.120


1 jam/data 2.002
harian menit/tahun

4 Menyiapkan laporan 2 120.120


1.001
internal jam/laporan menit/tahun

5 Menyiapkan laporan 2 120.120


1.001
eksternal jam/laporan menit/tahun

d. Menghitung Standar Tugas Penunjang

FTP = volume kerja x norma waktu

WKE

STP = 1

1 - FTP

Waktu
Faktor tugas Volume Norma
No. kerja Hasil
penunjang kerja waktu
efektif

1 Pelatihan rekam 5 kali 8 jam 120.120 0,019

medis menit/tahun
103

2 Rapat evaluasi 12 kali 3 jam 120.120 0,017

menit/tahun

Total FTP 0,036

STP = 1

1- 0,036

STP = 1

0,964

STP = 1,037

e. Menetapkan Kebutuhan Tenaga

1) Kebutuhan tenaga di unit Assembling

Standar 𝐾𝑒𝑏 𝑆𝐷𝑀


Volume
No Uraian Tugas Satuan Beban 𝑣𝑜𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
kerja =
𝑆𝐵𝐾
Kerja

1 Menyusun/merakit 64.860 Berkas

kembali formulir

rekam medis pada

setiap dokumen
60.060 1,07
rekam medis Raja

dan Ranap sesuai

urutan formulir yang

telah ditentukan
104

2 Memeriksa 64.860 Berkas

kelengkapan setiap

formulir pada berkas

rekam medis Rajal


40.040 1,61
dan Ranap dengan

menggunakan

analisis kelengkapan

KLPCM

3 Mengembalikan 64.860 Berkas

dokumen yang

belum lengkap ke

ruangan dan
60.060 1,07
diberikan tanda

untuk dokumen yang

belum lengkap dalam

waktu 3X24 jam

4 Melengkapi identitas 64.860 Berkas

pasien dan nomor

rekam medis pada 60.060 1,07

setiap lembar rekam

medis
105

5 Menyerahkan 64.860 Berkas

dokumen yang sudah

tersusun dan lengkap

ke unit

indexing/koding dan
120.120 0,53
menghitung

kelengkapan dan

ketidaklengkapan

berkas setiap

ruangan

Total kebutuhan tenaga =1,07 + 1,61+ 1,07 + 1,07+0,53 = 5,3

Kebutuhan SDM = total x STP

= 5,3 x1,037

= 5,49

Berdasarkan WHO, 5,49 dapat dibulatkan menjadi 5. Jadi, kebutuhan SDM

untuk petugas assembling adalah 5 orang.


106

2) Uraian Tugas Penanggung Jawab Coding/ Indexing

Standar 𝐾𝑒𝑏 𝑆𝐷𝑀


Volume
No. Uraian Tugas Satuan beban 𝑣𝑜𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
kegiatan =
𝑆𝐵𝐾
kerja

1 Petugas koding 64.860 Berkas 1,07

menganalisa

diagnosa penyakit

setiap pasien dan

memberikan kode

penyakit pada berkas 60.060

rekam medis Rawat

Jalan dengan

menggunakan ICD 10

dan menginput ke

SIMRS

2 Petugas koding 64.860 Berkas 1,61

menganalisa
40.040
diagnosa penyakit

setiap pasien dan


107

memberikan kode

penyakit pada berkas

rekam medis Rawat

Inap dengan

menggunakan ICD 10

dan menginput ke

SIMRS

3 Petugas koding 64.860 Berkas 1,61

menganalisa

diagnosa tindakan

setiap pasien dan

memberi kode
40.040
tindakan (operasi)

pada berkas rekam

medis dengan

menggunakan ICD 9

Cm.

4 Melakukan indeksing 64.860 Berkas 1,61

yang terdiri dari


40.040
indeks peyakit,

operasi, dokter,
108

kematian serta

pelaporannya

Total kebutuhan tenaga =1,07 + 1,61+ 1,61 + 1,61= 5,9

Kebutuhan SDM = total x STP

= 5,9 x 1,037

= 6,11

Berdasarkan WHO, 6,11 dapat dibulatkan menjadi 6. Jadi, kebutuhan SDM

untuk petugas coding adalah 6 orang.

3) Uraian Tugas Penanggung Jawab Filling

Standar 𝐾𝑒𝑏 𝑆𝐷𝑀


Volume
No Uraian Tugas Satuan beban 𝑣𝑜𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
kerja =
𝑆𝐵𝐾
kerja

1 Petugas filling 64.860 Berkas

memilah dan

mengurutkan

dokumen rekam 40.040 1,61

medis sesuai dengan

nomor rekam medis

untuk mempermudah
109

petugas sebelum

disimpan ke rak filling

2 Petugas filling 64.860 Berkas

menyimpan dokumen

rekam medis pada rak

filling seusai dengan 60.060 1,07

sistem penyimpanan

Straight Numerical

Filling (SNF).

Menyediakan

dokumen rekam

medis dengan

langkah sbb: 60.060 1,07

a. Menerima tracer 64.860 Berkas

yang berisi

identitas pasien,

nama peminjam

untuk pelayanan

pasien terhadap

keperluan

tertentu.
110

b. Mencari nomor 64.860 Berkas 60.060 1,07

rekam medis

sesuai dengan

permintaan pada

tracer tersebut

c. Menyelipkan 64.860 Berkas 60.060 1,07

tracer pada DRM

yang sudah

ditemukan

d. Mencatat 64.860 Berkas 60.060 1,07

penggunaan

DRM pada buku

Peminjaman

DRM

e. Menandatangani

dan meminta 64.860 Berkas 60.060 1,07

TTD penerima

DRM pada buku

peminjaman

DRM
111

Menyediakan 64.860 Berkas

formulir rekam medis

rawat jalan yang


60.060 1,07
dibutuhkan oleh

Pemberi pelayanan

kesehatan

Melakukan penyisiran 64.860 Berkas

berkas rekam medis

secara rutin untuk


60.060 1,07
memonitor kesalahan

letak penyimpanan

(missfile)

Melakukan retensi 64.860 Berkas


40.040 1,61
DRM

Total kebutuhan tenaga

=1,61+1,07+1,07+1,07+1,07+1,07+1,07+1,07+1,07+1,61 = 11,78

Kebutuhan SDM = total x STP

= 11,78 x 1,037

= 12,21586

Berdasarkan WHO, 12,21586 dapat dibulatkan menjadi 12. Jadi, kebutuhan

SDM untuk petugas Filingadalah 12 orang.


112

4) Tugas Penanggung Jawab Analising/Reporting (Statistik)

Standar 𝐾𝑒𝑏 𝑆𝐷𝑀


Volume
No Uraian Tugas Satuan beban 𝑣𝑜𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
kerja =
𝑆𝐵𝐾
kerja

1 Mengumpulkan data 282 Data 0,04

sensus harian rawat 6.006

jalan

2 Mengumpulkan data 3.384 Data 0,84


4.004
harian rawat inap

3 Merekapitulasi sensus 3.666 Data 1,83


2.002
harian

4 Menyiapkan laporan 12 Laporan 0,011


1.001
intern

5 Menyiapkan laporan 12 Laporan 0,011


1.001
ekstern

Total kebutuhan tenaga = 0,04+0,84+1,83+0,011+0,011= 3,038


113

Kebutuhan SDM = total x STP

= 2,93 x 1,037

= 3,038

Berdasarkan WHO, 3,038 dibulatkan menjadi 3. Jadi, kebutuhan SDM untuk

petugas filling adalah 3 orang.

Tabel 3.2.3 Hasil Perhitungan Kebutuhan Sumber Daya Mausia pada

Bagian Rekam Medis di Rumah Sakit Sumber Waras Tahun 2019

No. Unit Kerja SDM Kebutuhan Selisih

Tersedia

1. Assembling 1 5 -4

2. Coding 2 6 -4

3. Filing 4 10 -6

4. Indexing/ 2 3 -1

analising

(Statistik)

Total 9 25 -15

Berdasarkan hasil kegiatan yang diperoleh penyusun saat Praktik Klinik

(PK) III bahwa perencanaan kebutuhan sumber daya manusia pada unit
114

rekam medis di Rumah Sakit Sumber Waras sudah pernah dilakukan,

dan untuk hasilnya kebutuhan masing-masing bagian di unit rekam

medis masih dibutuhkan sebanyak 17 petugas rekam medis dengan

standar minimal pendidikan yaitu DIII Rekam Medis dan Informasi

Kesehatan untuk mengisi kekosongan petugas rekam medis. Solusinya

untuk merekrut petugas dengan minimal pendidikan DIII Rekam Medis

untuk mengisi kekosongan tersebut ataupun jika sanggup maksimalkan

petugas yang sudah ada sekarang agar pelayanan dapat berjalan dengan

optimal.

C. Etika Hukum Kesehatan


Berdasarkan hasil Praktik Klinik di Rumah Sakit Sumber Waras
Cirebon didapatkan hasil bahwa Rumah Sakit Sumber Waras sudah melakukan
pelayanan dalam pelepasan informasi yang terdiri dari tiga pelepasan informasi
yaitu: penerimaan permintaan Visum Et Repertum, penerimaan permintaan
Resume Medis dan penerimaan permintaan Resume Jasa Raharja.
Pembuatan Visum Et Repertum di Rumah Sakit Sumber Waras sudah
dilaksanakan sejak lama. Pembuatan Visum Et Repertum ini bertujuan sebagai
salah satu barang bukti yang sah di pengadilan karena barang buktinya sendiri
telah berubah pada saat persidangan berlangsung. Dengan kata lain Visum Et
Repertum ini merupakan barang bukti yang sah karena termasuk surat sah yang
sesuai dengan KUHP pasal 184.
Prosedur permintaan atau pengajuan Visum Et Repertum, Asuransi Jasa
Raharja ataupun Resume Medis di Rumah Sakit Sumber Waras Cirebon
menggunakan Standar Operasional Prosedur yang sama yang terdapat didalam
satu Standar Operasional Prosedur berdasarkan jenis pengajuannya masing-
115

masing. Adapun alur dalam permintaan atau pengajuan Visum Et Repertum


adalah sebagai berikut:

1. Pihak Kepolisian membuat Surat Pengantar Visum pasien yang ditujukan


kepada Rumah Sakit.
2. Keluarga Pasien datang ke bagian Rekam Medis untuk mengajukan
permohonan pembuatan Visum Et Repertum.
3. Petugas Rekam Medis meminta surat pengantar Visum dari pihak
Kepolisian kepada keluarga pasien.
4. Setelah menerima permohonan pembuatan Visum, petugas mencatat
keterangan yang memuat data untuk pengajuan Visum.
5. Petugas kemudian menjelaskan biaya pembuatan Visum Et Repertum
kepada keluarga pasien dan tata cara dalam pengambilan Visum Et
Repertum, yaitu paling lambat 3x24 jam setelah tanggal pengajuan.
6. Petugas Rekam Medis memberitahukan kepada Direktur mengenai surat
pengantar Visum tersebut karena visum itu sangat berkaitan erat antar
Institusinya.
7. Direktur mendelegasikan kepada bawahannya untuk memfasilitasikan
pengajuan Visum Et Repertum pasien yang bersangkutan. Yang kemudian
Direktur akan memberikan disposisi surat kepada Petugas Rekam Medis
untuk dilakukannya pengajuan Visum.
8. Petugas Rekam Medis mempersiapkan berkas status Rekam Medis pasien
yang bersangkutan, dan menghubungi Dokter yang akan memeriksa untuk
mengisi Visum Et Repertum. Biasanya Dokter yang akan melakukan
pemeriksaan Visum adalah Dokter yang bertugas di Instalasi Gawat
Darurat.
9. Petugas Rekam Medis menyerahkan berkas pengajuan tersebut dengan
tanda serah terima Instalasi Gawat Darurat maupun Poliklinik.
116

10. Setelah pembuatan Visum selesai, petugas Rekam Medis kembali


menghubungi kepada Pihak Kepolisian untuk mengambil berkas hasil
Visum dibagian Rekam Medis.
Berdasarkan data hasil Rekapan pasien yang melakukan pengajuan
Visum Et Repertum yang dilihat dari data pada buku register pengajuan
Visum pada tahun 2017 dan 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3.1 Daftar Permintaan Visum di Rumah Sakit Sumber Waras pada tahun
2017

No Nama Tanggal Pengajuan


1 A 02-01-2017
2 B 23-01-2017
3 C 11-02-2017
4 D 11-02-2017
5 E 16-02-1027
6 F 20-02-2017
7 G 16-02-2017
8 H 27-02-2017
9 I 07-07-2017
10 J 28-09-2017
11 K 28-09-2017
12 L 28-09-2017
13 M 28-09-2017
14 N 28-09-2017
15 O 28-09-2017
16 P 28-09-2017
117

Tabel 3.3.2 Daftar Permintaan Visum di Rumah Sakit Sumber Waras pada tahun
2018

No Nama Tanggal Pengajuan


1 A 17-02-2018
2 B 22-05-2018
3 C 22-05-2018
4 D 25-07-2018
5 E 04-09-2018
6 F 13-09-2018
7 G 19-09-2018
8 H 01-11-2018

Berdasarkan data pengajuan pasien Visum Et Repertum di Rumah Sakit


Sumber Waras Cirebon tercatat pada tahun 2017 terdapat 16 pasien, pada tahun
2018 terdapat 8 pasien yang melakukan pengajuan Visum, sedangkan di tahun
2019 sampai saat ini tercatat dari bulan Januari belum ada pasien yang
melakukan pengajuan Visum di Rumah Sakit Sumber Waras Cirebon.
Pembuatan Resume Jasa Raharja di Rumah Sakit Sumber Waras juga
sudah dilakukan sejak lama, dengan tujuan sebagai salah satu bentuk
perlindungan yang berupa santunan atau pembiayaan pada saat terjadi
kecelakaan lalu lintas bagi para pengguna. Yang dimaksud dengan resume Jasa
Raharja adalah pengisian formulir K1 “Keterangan Kesehatan Korban Akibat
Kecelakaan” yang dapat mencakup keadaan pasien, hasil diagnosa, dan terapi
yang digunakan pasien di sarana pelayanan kesehatan Unit Gawat Darurat di
Rumah Sakit Sumber Waras.
Manfaat yang didapat dari asuransi Jasa Raharja ini yakni saat terjadi
kecelakaan, korban bisa mengklaim asuransi dan mendapatkan biaya santunan
yang sesuai dengan kesepakatan dan aturan yang berlaku di Rumah Sakit
118

Sumber Waras. Adapun alur dalam permintaan atau pengajuan Resume Jasa
Raharja adalah sebagai berikut:
1. Keluarga pasien datang ke bagian Rekam Medis untuk mengajukan
permohonan pembuatan Resume Jasa Raharja dengan menyerahkan
formulir K1 “Keterangan Kesehatan Korban Akibat Kecelakaan”.
2. Petugas Rekam Medis meminta keluarga untuk mengisi formulir
permintaan resume dengan lengkap.
3. Petugas Rekam Medis yang menerima pasien langsung mencarikan status
pasien dan menghubungi Dokter Penanggungjawab Pasien.
4. Petugas Rekam Medis meminta formulir resume sesuai penjamin pasien
untuk diisi oleh Dokter Penanggungjawab Pasien.
5. Setelah menerima permohonan resume Jasa Raharja, petugas mencatat
keterangan yang memuat data untuk permintaan resume Jasa Raharja.
6. Petugas kemudian menjelaskan mengenai biaya pembuatan Jasa Raharja,
yaitu paling lambat 3x24 jam setelah tanggal pengajuan. Khusus pasien
meninggal dan belum dilihat oleh Dokter Penanggungjawab Pasien
dikembalikan ke Dokter yang terakhir menangani pasien.
7. Kemudian petugas Rekam Medis mempersiapkan berkas status Rekam
Medis pasien yang bersangkutan. Menghubungi dokter jaga IGD untuk
mengisi Jasa Raharja bagi pasien Rawat Jalan dan menghubungi Dokter
Penanggungjawab Pasien untuk mengisi resume Jasa Raharja bagi pasien
Rawat Inap.
8. Petugas Rekam Medis menyerahkan berkas pengajuan tersebut dengan
tanda serah terima IGD maupun Poliklinik.
9. Bila terdapat halangan pada Dokter Penanggungjawab Pasien dan Dokter
IGD yang telah dikonfirmasi dalam waktu 3x24 jam tidak dapat
menyelesaikan pembuatan Jasa Raharja , maka petugas Rekam Medis
akan menyerahkan kepada Direksi untuk pembuatan Resume Jasa
Raharja.
119

10. Setelah pembuatan Resume Jasa Raharja selesai, petugas kembali


menghubungi keluarga pasien untuk mengambil berkas Resume Jasa
Raharja dibagian Rekam Medis.

D. Akreditasi dan Manajemen Resiko


1. Konsep Manajemen Resiko
a. Menentukan Konteks/Tujuan
Kecil : 1-3
Sedang : 4-6
Besar :9

Kemungkinan 3 3 6 9
Low Low Midle High
Kriteria 2
Kriteria 2 4
Kriteria 6 Sebutan Nilai
kuantitatif kuantitatif
Low Low kualitatif
Midle Midle
(probabilitas) (frekuensi/tahun)
0.20 1-5 1 1 Kemungkinan
2 3 Kecil 1
Low Low kecilLow
terjadi Low
0.40 6-10 Dapat terjadi Sedang 2
0.80 1 2 3
Lebih dari 10x Hampir pasti Besar 3
terjadi terjadi
Low Low Low
Dampak

Tabel 4.1.1 Konsep Manajemen Resiko

Aspek Ringan (1) Sedang (2) Berat (3)

Keuangan <Rp. 50 ribu > Rp. 50 ribu sd > Rp. 80 ribu


Rp. 80 ribu

Keselamatan Ketidaknyamanan Ketidaknyamanan Kecelakaan


dan dalam bekerja dalam bekerja kerja yang
Kesehatan ,terjadi kecelakaan ,terjadi kecelakan berakibat
120

kerja yang tidak bekerja,yang cacat dan


perlu diatasi diatasi dengan melakukan
dengan p3k. p3k. perawatan
secara
mendalam

Reputasi Publisitas kurang Publisitas kurang Publisitas


baik di internal baik di eksternal kurang baik di
RS. mata
masyarakat

Keluhan Adanya keluhan Adanya keluhan Adanya


yang disampaikan tertulis sebanyak keluhan
secara lisan 1-10 kasus dalam tertulis lebih
setahun dari 10 kasus
dalam setahun

Kerjaan Membutuhkan 2x dari kerjaan Lebih dari 2x


tenaga lebih semula kerjaan semula

b. Identifikasi risiko
Daftar Resiko
1) Petugas Assembling
a) Formulir kurang lengkap
b) Formulir jatuh berceceran
2) Petugas Coding
a) Diagnosa yang ditulis oleh dpjp diberkas tidak sama dengan
yang di input oleh perawat di aplikasi
b) Daftar Kode ICD pada SIM RS tidak sesuai dengan ICD 10
(kurang lengkap) Pada sistem endokrin dan digestif.
3) Petugas Indexing
a) Mati lampu
b) Data lupa disimpan saat merekap
4) Petugas Filing
121

a) Kerusakan dokumen rekam medis


b) Salah simpan berkas rekam medis
c) Tersandung kardus
122

c. Analisa risiko
1) Petugas Assembling
No. Daftar Kemungkinan Dampak Nilai Rangking
Resiko
1. Formulir 10x dalam Kerugian 2X3 = 6 1
kurang setahun Rp. 100
lengkap ribu

2. Formulir 5x dalam Lebih dari 1X2 = 2 2


jatuh setahun 2x kerjaan
berceceran semula

2) Petugas Coding
No. Daftar Kemungkinan Dampak Nilai Rangking
Resiko
1. Diagnosa 10x dalam 2x dari 2X2=4 1
yang setahun kerjaan
ditulis oleh semula
dpjp
diberkas
tidak sama
dengan
yang di
input oleh
perawat di
aplikasi

2. Daftar 5x dalam 2x dari 1X2=2 2


Kode ICD setahun kerjaan
pada SIM semula
RS tidak
sesuai
dengan
ICD 10
123

(kurang
lengkap)
Pada
sistem
endokrin
dan
digestif

3) Petugas Indexing
No. Daftar Kemungkinan Dampak Nilai Rangking
Resiko
1. Mati 15x dalam 2x dari 3X2 = 6 1
Lampu setahun kerjaan
semula
2 Data lupa 20x dalam 2x dari 3X2 = 6 1
di simpan setahun kerjaan
saat semula
merekap

4) Petugas Filing
No. Daftar Kemungkinan Dampak Nilai Rangking
Resiko
1. Kerusakan 20 dokumen Kerugian 3X2 = 6 1
dokumen dalam setahun Rp. 60 ribu
rekam
medis

2. Salah 20 dokumen 2x dari 3X2 = 6 1


simpan dalam setahun kerjaan
dokumen semula
rekam
medis
(miss file)
124

4. Tersandun 15x dalam Terjadi 3X1 = 3 2


g kardus setahun kecelakaa
n kerja
yang tidak
perlu
diatasi
dengan
p3k.

d. Evaluasi risiko
Kriteria Resiko Level Resiko
Dapat diterima (Acceptable) 1-3
Isu (Diwaspadai) 4-6
Tidak dapat diterima 9
(Unacceptable)

1) Petugas Assembling

Kemungkinan 3 3 6 1
9
Acceptable Acceptable Isu Unacceptable

2 2 4 6
2
Acceptable Acceptable Isu Isu

1 1 2 3
Acceptable Acceptable Acceptable Acceptable

1 2 3
Acceptable Acceptable Acceptable

Dampak
125

2) Petugas Coding

Kemungkinan 3 3 6 9
Acceptable Acceptable Isu Unacceptable

2 2 2 4 6
1
Acceptable Acceptable Isu Isu

1 1 2 3
Acceptable Acceptable Acceptable Low

1 2 3
Acceptable Acceptable Low

Dampak
126

3) Petugas Indexing
Kemungkinan 3 3 6 9
1
Acceptable Acceptable Isu Unacceptable

2 2 4 6
1
Acceptable Acceptable Isu Isu

1 1 2 3
Acceptable Acceptable Acceptable Low

1 2 3
Acceptable Acceptable Low
127

Dampak

4) Pe

4) Petugas Filing

Kemungkinan 3 3 6 9
1
Acceptable Acceptable Isu Unacceptable

2 2 4 6
1
Acceptable Acceptable Isu Isu

1 1 2 3 2
Acceptable Acceptable Acceptable Acceptable

1 2 3
Acceptable Acceptable Acceptable

Dampak

e. Pengendalian Risiko
1) Petugas Assembling
No. Daftar Resiko Pengendalian Resiko

1. Formulir kurang Tidak lupa selalu menanyakan kepada


lengkap perawat tentang kekurangannya

2. Formulir jatuh Lebih berhati-hati dalam menyusun


berceceran formulir-formulir rekam medis pasien

2) Petugas Coding
128

No. Daftar Resiko Pengendalian Resiko

1. Diagnosa yang Menanyakan kembali mana diagnosa yang


ditulis oleh dpjp benar, sehingga kodefikasi terlaksana
diberkas tidak dengan benar
sama dengan
yang di input
oleh perawat di
aplikasi

2. Daftar Kode Pengajuan kepada pihak yang berwenang


ICD pada SIM untuk melengkapi daftar kode
RS tidak sesuai
dengan ICD 10
(kurang
lengkap)

3) Petugas Indexing
No. Daftar resiko Pengendalian Resiko

1. Mati Lampu Disarankan untuk memakai


genset dengan daya yang
mencukupi

2. Data lupa di Setelah menginput data


simpan saat tidak lupa untuk selalu di
merekap simpan

4) Petugas Filing
No. Daftar resiko Pengendalian resiko

1. Kerusakan Jangan terburu-buru ketika mengambil


dokumen rekam maupun menyimpan dokumen rekam
medis medis di rak penyimpanan.
129

2. Salah simpan Sebaiknya lebih teliti ketika melihat


dokumen rekam nomor rekam medis sehingga tidak terjadi
medis salah simpan dokumen rekam medis

3. Tersandung Mengganti kardus sebagai tempat


kardus penyimpanan dengan roll-o-pack agar
tidak memakan tempat lebih banyak.

E. Desain Formulir Rekam Medis


1. Formulir Pemberian Informasi Tindakan Kedokteran
Keadaan Formulir Masukan
Aspek Anatomi
Sudah terdapat judul yang jelas yang -
berada dibagian tengah ata.s dengan
a. Judul
menggunakan huruf capital.
Sudah terdapat identitas Rumah -
b. Identitas Sakit yang jelas yang sudah memuat
Rumah logo, alamat Rumah Sakit, nomor
Sakit telepon dan fax.
Sudah terdapat identitas pasien yang -
c. Identitas cukup jelas yang dapat memudahkan
Pasien penulis formulir dalam mengisi data
diri pasien.
Tidak terdapat nomor halaman. Lebih baik jika
d. Nomor nomor halaman
Halaman dicantumkan agar
memudahkan
dalam pengurutan
Tidah terdapat tanggal penerbitan Lebih baik jika
e. Tanggal tanggal penerbitan
Penerbitan dicantumkan
sehingga dapat
mengetahui tanggal
berlakunya
formulir.
Sudah tercantum dalam judul -
Introduction formulir, yang menjelaskan tujuan
dari penggunaan formulir tersebut.
130

Sudah terdapat instruction yaitu -


Instruction menambahkan symbol checklist (√)
pada kolom berjudul “TANDA”
yang mana memberi petunjuk
kepada penulis formulir untuk
mengisinya dengan tanda √
Body
a. Batas tepi body - Batas atas 2Cm sudah -
dengan bagian lain memenuhi standar
minimum nya yaitu 0,32
- Batas bawah 1 Cm sudah
memenuhi standar
minimum yaitu 0.28 cm
- Batas kanan 1,4 cm
- Batas kiri 1,3 cm. Batas
sisi kanan kiri sudah
memenuhi standar
minimum yaitu 0,28
Spasi yang digunakan
b. Spasi pada tiap isian sudah sesuai, tidak sempit
dan tidak terlalu lebar.
c. Penggunaan garis Sudah menggunakannya -
pada body dengan benar sehingga
dapat diketahui bagian-
bagiannya dan
memudahkan penulis
formulir dalam mengisi
formulir.
Pada formulir type huruf -
d. Type huruf yang digunakan adalah
Times New Roman yang
mana type huruf tersebut
sudah mengacu pada aturan
yang memuat di dalam
Teori (Huffman, 1994:262)
dengan ukuran 12
Cara pengisian pada -
e. Cara pengisian body formulir ini dengan
menggunakan tulis tangan
Penutup
Terdapat kolom untuk -
a. Autentifikasi saksi, dan pihak yang
131

menyatakan. Tidak ada


kolom untuk tanda tangan
dokter
Terdapat kolom untuk -
b. Tanggal mengisi tanggal dan jam

2. Formulir Ringkasan Masuk dan Keluar


Keadaan Formulir Masukkan

Aspek Anatomi

a. Judul Judul sudah tercantum dan -


jelas,terletak di atas pojok kanan.
b. Identitas Identitas puskesmas tersebut sudah -
Rumah tercantum dalam formulir. Berisi
Sakit identitas rumah sakit seperti
logo,nama rumah sakit,alamat dan
nomor telepon.
c. Identitas Identitas pasien yang dicantumkan -
Pasien sudah lengkap untuk mewakili
identitas pasien dalam formulir
ringkasan masuk dan keluar.
d. Nomor Tidak terdapat nomor halaman Seharusnya diberi
Halaman pada formulir ringkasan masuk nomor halaman jika
dan keluar. ada halaman yang
hilang atau tercecer
dapat diketahui
selain itu dapat
mempermudah pula
dalam proses
pengurutan formulir
dalam dokumen
rekam medis. Jika
formulir terdiri lebih
dari satu halaman
,maka tiap-tiap
halaman harus diberi
nomor dan jumlah
halaman.
132

e. Tanggal Tidak terdapat tanggal penerbitan Sebaiknya diberi


Penerbitan formulir pada formulir ringkasan tanggal penerbitan
masuk dan keluar. formulir agar
diketahui tanggal
pembuatan formulir
ringkasan masuk dan
keluar.
Introduction Judul pada formulir sudah -
mewakili tujuan dan isi formulir.
Instruction Tidak terdapat instruksi/cara Sebaiknya diberi
pengisian formulir. instruksi berupa cara
pengisian seperti
x/ceklis/coret yang
tidak perlu pada
kolom pilihan.

Body
a. Batas tepi Dalam formulir tersebut terdapat
Sebaiknya
body margin penggunaan margin
dengan Kiri : 1,3cm dibulatkan keatas
bagian Kanan : 1,3 cm misal 1,3cm lebih
lain Atas : 4,2 cm bagusnya dibulatkan
Bawah : 2 cm. menjadi 1,5cm
Kertas yang digunakan berukuransupaya bisa ukuranya
F4 sama rata dan
seterusnya.
b. Spasi pada Keadaan pengisian dalam formulir -
tiap isian adanya atribut kotak, garis
pembatas maupun garis titik
c. Pengguna Pada formulir tersebut terdapat -
an garis garis pada body
pada body
d. Type Type huruf yang digunakan jelas -
Huruf dan terbaca, menggunakan font
jenis times news roman dengan
ukuran font 14,12 dan 11.
Penggunaan ukuran font huruf
sudah sesuai dengan kebutuhan.
Tidak terdapat kesalahan
pengetikan
133

e. Cara Cara pengisian pada formulir -


pengisian menggunakan tulisan tangan. Dan
body menggunakan tinta berwarna
hitam
Penutup
a. Autentikas Autentifikasi pada formulir -
i tersebut sudah memuat tanda
tangan dan nama jelas dari pihak-
pihak yang bertanggung jawab
yaitu dokter penanggung jawab
pelayanan.
b. Tanggal Belum tercantumnya tanggal dan Sebaiknya setelah
waktu pada bagian autentikasi tempat dan tanggal,
ditambahkan
waktu/jam nya pula
agar lebih akurat
,spesifik dan detail.

3.Formulir Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT)


Keadaan Formulir Masukkan
Aspek Anatomi
Terdapat pada pojok atas sebelah -
a. Judul kiri

Terdapat dibagian atas pojok -


b. Identitas sebelah kiri diatas judul
Rumah formulir/tabel.
Sakit

Terdapat pada tabel bagian paling Sebaiknya,tuliskan


c. Identitas atas. Hanya saja bagian jenis jenis kelamin untuk
Pasien kelamin tidak dituliskan pengisian khusus
melainkan hanya opsi P/L setelah jenis kelamin,tidak
pengisian nama disatukan dengan
nama pasien.
Terdapat pada bagian atas pojok -
d. Nomor sebelah kanan.
Halaman

Tidak terdapat tanggal penerbitan Akan lebih baik jika


tanggal penerbitan
134

e. Tanggal dicantumkan
Penerbitan sehingga dapat
mengetahui tanggal
berlakunya formulir
Terdapat pada bagian atas pojok -
Introduction sebelah kiri

Tidak terdapat intruksi seperti Akan lebih baik jika


Instruction opsi untuk memilih. Contoh,jenis ditambahkan, seperti
kelamin. Tidak dapat diketahui pada jenis kelamin
untuk pengisian jenis kelanmin melingkari
dilingkari atau dicoret yg tidak jawabanya dan pada
perlu. bagian ceklis
menggunakan tanda
silang atau ceklis
Body
a. Batas tepi Batas tepi sudah sesuai dengan -
body memperhatikan sisi untuk bagian
dengan hole punches yang berfungsi
bagian lain untuk pembundlean dokumen
rekam medis
Antara isian yang satu dengan -
b. Spasi pada yang lain sudah ada spasi yang
tiap isian jelas sehingga dalam pengisiannya
tidak saling berdekatan
c. Penggunaan Baris yang terdapat pada body -
garis pada berfungsi untuk membatag si
body pengisian yang satu dengan yang
lain sehingga terdapat batas antara
kolom satu dengan kolom yang
lain.
Type/ jenis font yang digunakkan -
d. Type huruf menggunakan font times new
roman yang sesuai dengan standar
yang biasa digunakkan sehingga
tulisannya mudah dibaca.
Bagian body diisi pada kolom -
pertama tanggal dan jam
e. Cara
pemeriksaan ,kolom kedua
pengisian
pengisian profesi pemberi asuhan
body
baik dokter maupun
perawat,kolom ketiga pengisian
135

hasil assesmen dan pemberian


pelayanan,kolom keempat
pengisian intruksi PPA dan kolom
kelima pengisian Review dan
verifikasi DPJP berupa paraf atau
tanda tangan.
Penutup
Terdapat kolom paraf/tanda -
a. Autentifikasi tangan dari pemberi asuhan
sebagai autentifikasi
Terdapat kolom tanggal dan jam -
pada kolom pertama sehingga
b. Tanggal dapat diketahui pada tanggal dan
jam keberapa pasien diberikan
pelayanan.

4. Formulir Laporan Operasi

Keadaan Formulir Masukan


Aspek Anatomi
Ada, jelas tampak terbaca, -

a. Judul terletak pada kiri atas formulir


laporan operasi.
Terdapat identitas rumah sakit, -
b. Identitas
seperti nama institusi, logo
Rumah
Sakit institusi, alamat institusi, dan
nomor telepon institusi.
Terdapat identitas pasien pada -
c. Identitas
bagian atas formulir seperti nama
Pasien
pasien, nomor rekam medis, jenis
136

kelamin, tanggal lahir, serta


ruangan/kelas.
Ada, jelas dan tampak terbaca. -
d. Nomor
Terletak pada bagian kanan atas
Halaman
formulir untuk memudahkan
petugas melihat rincian nomor
rekam medis.

Tidak ada tanggal penerbitan Sebaiknya tanggal


e. Tanggal
pada formulir laporan operasi. penerbitan
Penerbitan
dicantumkan agar
diketahui masa
berlakunya formulir
tersebut. (Huffman :
1994)
Jelas dan terbaca, karena sudah -
Introduction
tercantum pada judul kegunaan
formulir tersebut.

Tidak terdapat instruksi pengisian Sebaiknya


Instruction
pada formulir laporan operasi, mencantumkan
sehingga tidak terdapat aturan instruksi untuk cara
untuk mengisi formulir tersebut pengisian agar dapat
(dengan silang (x) diseragamkan pada
ataudenganceklis (√) saat pengisian
ataulainnya) . formulir tersebut.
(Huffman : 1994)
137

5.Formulir Resume Medis


Keadaan Formulir Masukan
Aspek Anatomi
Ada jelas terletak di pojok -
a. Judul kiri atas dibawah identitas
rumah sakit
Ada jelas dan terbaca, -
b. Identitas terletak dibagian pojok kiri
Rumah Sakit atas

Terdapat identitas pasien -


c. Identitas yang lengkap
Pasien

Ada, terletak di pojok kanan -


d. Nomor atas disertai dengan
Halaman keterangan revisi

Tidak ada tanggal penerbitan Lebih baik jika tanggal


e. Tanggal pada formulir resume medis penerbitan dicantumkan
Penerbitan sehingga dapat mengetahui
tanggal berlakunya formulir
Introduction Ada, jelas terlihat dari judul -
yang telah menjelaskan
kegunaan formulir tersebut
Instruction Ada namun tidak disertai Lebih baik jika ditambahkan,
dengan petunjuk pengisian seperti pada bagian “alasan
pulang”, dan “pengobatan
dilanjutkan” untuk mengisi
jawaban dengan menceklis
pada kotak ceklis
Body
a. Batas tepi Atas : 1,5cm Sudah benar ukuran yang
body Kiri: 1,1 cm terdapat pada formulir
denganbagian Kanan : 1,1 cm lembarceklis verifikasi karna
lain Bawah : 1,1 cm aturan tersebut sudah
memenuhi kriteria batas
minimum yaitu:
138

Minimum batas atas 0.32cm,


Minimum batas bawah
0,28cm, dan Minimum batas
samping adalah 0,28cm

Sudah terdapat cukup ruang -


b. Spasipadatiapi untuk penulisan setiap
sian kolom

c. Penggunaan Sudah terdapat garis yang -


Garis pada menghubungkan antara
body bagian 1 dengan bagian yang
lainnya, yang menggunakan
garis langsung
Pada formulir type huruf -
d. Type huruf yang digunakan adalah
Times New Roman yang
mana type huruf tersebut
sudah mengacu pada aturan
yang memuat di dalam Teori
(Huffman, 1994:262)
Pada formulir cara pengisian -
body sudah benar. Terdapat
e. Cara pengisian
petunjuk dan juga sudah
body
dapat memudahkan pasien
pada saat mengisi formulir
Penutup
Terdapat autentifikasi yang -
a. Autentifikasi jelas

Sudah terdapat tanggal yang -


jelas pada formulir

b. Tanggal
139

6.Formulir Awal medik IGD


Keadaan Formulir Masukkan
Aspek Anatomi 140
a. Judul Judul terletak di bagian kiri -
atas formulir (dibawah
identitas Rumah Sakit) dan
judul sudah menjelaskan
formulir secara keseluruhan
dan jelas. Hal ini sudah sesuai
dengan teori dari Huffman
(1994) yang mengatakan
bahwa bagian heading
mencerminkan judul dan
informasi tentang formulir.
Posisi standar dari judul
adalah kiri atas, tengah atas,
kanan atas, kiri bawah atau
kanan bawah
b. Identitas Rumah Sakit Terletak pada bagian kiri atas -
formulir yang terdiri dari
nama rumah sakit, alamat dan
nomor telepon rumah sakit,
dan logo rumah sakit.
c. IdentitasPasien Identitas pasien di formulir ini
Penambahan
terdiri dari nomor rekam Alamat pasien
medis, nama, tanggal lahir, agar lebih lengkap
jenis kelamin, dan ruangan identitasnya untuk
atau kelas. membedakan
dengan rekam
medis milik orang
lain apabila
sewaktu waktu
formulir tersebut
tercecer. Dan
penambahan
nomor telepon
pasien yang dapat
digunakan untuk
menghubungi
pasien apabila
dibutuhkan
sewaktu-waktu.
d. Nomor Halaman Tidak terdapat nomor -
halaman dikarenakan formulir
141

hanya terdiri dari satu lembar


yang mana lembar pertama
ditunjukkan dengan adanya
heading
e. Tanggal Penerbitan Tidak terdapat tanggal Sudah terdapat
penerbitan keterangan
revisi01 pada
formulir, tetapi
lebih baik
ditambah tanggal
penerbitan agar
bisa lebih dapat
dipastikan
penggunaan
formulir yang
terkini(formulir
yang terakhir
direvisi)
Introduction Huffman(1994) mengatakan -
bagian introduction
menjelaskan tujuan formulir.
Kadang-kadang tujuan
ditunjukkan oleh judul,
sehingga tidak diperlukan lagi
ada. Introduction formulir
pengkajian awal medik sudah
ditunjukkan oleh bagian
judul.

Instruction Tidak terdapat instruksi cara Penambahan


pengisian formulir. instruksi untuk
carapengisian
kotak pilihan di
formulir, dan juga
pada skala nyeri.
Agar sama cara
pengisiannya
(diceklis atau di
silang atau
dibulatkan)
142

Body
a. Batas tepi body Margin dalam formulir ini -
denganbagian lain sudah cukup untuk tempat
atau ruang hole punches.
Sehingga hole punches tidak
mengganggu pengisian
formulir.
b. Spasi pada tiap isian Spasiantar kata sudahbaik dan -
rapih. Kolom sudah cukup
luas untuk pengisian.
c. Penggunaan garis Formulir ini menggunakan -
pada body garis vertical dan horizontal
yang digunakan untuk
membatasi formulir yang
dibuat sesuai kebutuhan
d. Type huruf Menggunakan type huruf -
times new roman dan ukuran
huruf 12, sehingga formulir
dapat dibaca dengan jelas.
e. Cara pengisian body Cara pengisian dilakukan -
dengan cara manual (tulis
tangan).
Penutup
a. Autentikasi Sudah tersedia kolom untuk -
mengisi tandatangan
pemeriksa
b. Tanggal Sudah tersedia kolom tanggal -
pemeriksaan
143

7.Formulir Kajian Keperawatan Rawat Jalan


Keadaan Formulir Masukan
Aspek Anatomi
Ada jelas terletak di pojok kiri -
a. Judul atas dibawah identitas rumah
sakit.
Ada jelas dan terbaca, terletak -
b. Identitas dibagian pojok atas.
Rumah Sakit

Terdapat identitas pasien yang -


c. Identitas cukup lengkap.
Pasien

Ada, terletak di pojok kanan atas -


d. Nomor formulir disertai dengan
Halaman keterangan revisi ke berapa.

Tidak ada tanggal penerbitan Akan lebih baik


e. Tanggal pada formulir rekam medis jika tanggal
Penerbitan pengkajian keperawat rawat penerbitan
jalan. dicantumkan
sehingga dapat
mengetahui
tanggal
berlakunya
formulir.
Ada, jelas terlihat dari judul yang -
Introduction telah menjelaskan kegunaan
formulir tersebut.
Belum ada instruksi pada Akan lebih baik
Instruction formulir pengkajian keperawatan jika ditambahkan,
rawat jalan. seperti pada jenis
kelamin
melingkari
jawabanya dan
pada bagian
ceklis
144

menggunakan
tanda silang atau
ceklis.
Body
a. Batas tepi Batas tepi sudah sesuai akan Akan lebih baik
body dengan tetapi pada sisi kiri akan lebih memperlebar sisi
bagian lain baik untuk untuk diperlebar. kosong bagian
kiri sehingga
body tetap terbaca
dikarenakan hole
punches.
Sudah baik antara satu kata -
b. Spasi pada tiap dengan kata lainnya tidak terlalu
isian dekat dan mudah terbaca.

c. Penggunaan Sudah baik dan sesuai sehingga -


garis pada bisa membatasi antar bagian pada
body body.
Sudah baik, type huruf yang -
d. Type huruf digunakan mudah terbaca dengan
jelas .

Pengisian dilakukan oleh -


e. Cara pengisian perawat atau bidan pada saat
body melakukan pelayanan atau
pemeriksaan pada pasien.
Penutup
Ada, terletak di bagian bawah -
a. Autentifikasi formulir berupa tanda tangan
perawat/bidan.
Ada, terletak di bagian pojok kiri -
b. Tanggal bawah pada formulir yakni
tanggal dan jam pengkajian.

8.Formulir Pengantar Rawat Inap


Keadaan Formulir Masukkan
Aspek Anatomi
a. Judul Judul Nampak jelas -
terlihat ,judul di
capslock dan di bold
145

b. Identitas Rumah Sakit Formulir surat -


pengantar rawat inap
sudah lengkap,memuat
logo rs,nama RS
,alamat RS telepon dan
email rumah sakit.
c. Identitas Pasien Identitas pasien sudah Sebaiknya pada bagian
lengkap sudah tertera tanggal lahir diberi
identitas pasien. tambahan menjadi
“Tempat & Tanggal
Lahir” agar identitas
pasien jelas dan
lengkap.
b. Nomor Halaman Tidak terdapat nomor Seharusnya ada nomor
halaman halaman agar diketahui
oleh pengguna pada
awal penggunaan, maka
setiap halaman harus
diberi tempat untuk
pengisian nomor
halaman.
c. Tanggal Penerbitan Tidak ada tanggal Seharusnya ada tanggal
penerbitan. penerbitan karena
membantu dalam
menentukan apakah
edisi terbaru sedang
digunakan dan
membantu pembuangan
stok yang tidak dipakai
lagi.
Introduction Sudah jelas, karena -
penjelasan tujuan
formulir melalui judul
tersebut sudah memadai
dan pengantar yang
menyatakan secara
eksplisit, tujuan
pengisian formulir
sudah dicantumkan.
Instruction Tidak tertera intruksi Sebaiknya terdapat cara
pengisian. pengisian formulir dan
kalimat instruksi yang
146

jelas agar mudah


dipahami.
Body
a. Batas tepi body dengan Sudah sesuai dibatasi -
bagian lain oleh garis berwarna
hitam.
b. Spasi pada tiap isian Sudah sesuai ,tidak -
terlalu rapat dan tidak
terlalu renggang
memudahkan membaca
dari setiap hurufnya.
c. Penggunaan garis pada Sudah sesuai, karena -
body garis pada body
bermanfaat untuk
membuat tampilan
formulir terlihat rapi
dan membantu
pengisian formulir
menjadi lebih mudah
d. Type Huruf Sudah jelas, ukuran dan -
type font sudah sesuai
karena mudah dibaca.
e. Cara pengisian body Tidak lengkap Seharusnya tertera
intruksi cara pengisian
formulir agar mudah
dipahami saat mengisi
formulir surat pengantar
rawat inap.
Penutup
a. Autentikasi Sudah lengkap.tertera -
dalam surat pengantar
rawat inap
b. Tanggal Sudah lengkap ,sudah -
tertera dalam surat
pengantar rawat inap.

9.Formulir Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)

Keadaan Formulir Masukan

Aspek Anatomi
147

Ada, Jelas tampak terbaca -


a. Judul

b. Identitas Terdapat identitas Rumah -


Rumah Sakit, sepertinamainstitusi,
Sakit logo institusi,
alamatinstitusi,
dannomorteleponinstitusi
Terdapat kolom untuk .-
c. Identitas mengisi identitas pasien
Pasien pada formulir DPJP ini
seperti No RM, Nama,
Tanggal Lahir dan
Ruangan/Kelas
Terdapat Nomor Halaman -
d. Nomor pada formulir DPJP yang
Halaman terletak disebelah kanan atas

Tidak ada tanggal penerbitan Sebaiknya tanggal


e. Tanggal pada formulir DPJP penerbitan dicantumkan
Penerbitan agar diketahui masa
berlakunya formulir
tersebut.
Jelas dan terbaca, karena
Introduction sudah tercantum pada judul
kegunaan formulir tersebut.
Tidak terdapat intruksi pada Sebaiknya mencantumkan
Instruction formulir DPJP, sehingga intruksi untuk cara
tidak terdapat aturan untuk pengisian agar dapat
mengisi formulir tersebut diseragamkan pada saat
(dengan silang (x) atau pengisian formulir tersebut.
dengan ceklis (√) atau
lainnya)

10.Formulir Lembar Ceklis Verifikasi Pengetahuan Pasien dan Keluarga


Keadaan Formulir Masukan
Aspek Anatomi
Sudah terdapat judul yang jelas yang berada -
a. Judul dibagian tengah atas
148

Sudah terdapat identitas Rumah Sakit yang -


b. Identitas jelas yang sudah memuat alamat Rumah
Rumah Sakit Sakit dengan lengkap

Sudah terdapat identitas pasien yang cukup -


c. IdentitasPasien jelas yang dapat memudahkan pasien dalam
mengisi data diri pasien
Sudah terdapat nomor halaman yang -
d. Nomor terletak di pojok kanan atas
Halaman

Tidah terdapat tanggal penerbitan pada Lebih baik jika


e. Tanggal formulir lembar ceklis verifikasi tanggal
Penerbitan penerbitan
dicantumkan
sehingga dapat
mengetahui
tanggal
berlakunya
formulir
Sudah terdapat introduction yang cukup -
Introduction jelas yang termuat didalam judul formulir,
yang menjelaskan tujuan dari penggunaan
formulir tersebut
Sudah terdapat instruction yang jelas pada -
Instruction formulir, dan juga penempatan instruction
tersebut sudah benar yang mana dapat
terbaca dengan mudah oleh pasien
Body
a. Batas tepi - Batas atas 2 cm Sudah benar
body - Batas bawah 2,3 cm ukuran yang
denganbagian - Batas kanan kiri 1,2 cm terdapat pada
lain formulir
lembarceklis
verifikasi karna
aturan tersebut
sudah memenuhi
kriteria batas
minimum yaitu:
Minimum batas
atas 0.32cm,
Minimum batas
149

bawah 0,28cm,
dan Minimum
batas samping
adalah 0,28cm
Sudah terdapat ukuran spasi yang benar -
b. Spasi pada tiap pada formulir lembar ceklis verifikasi
isian
c. Penggunaan Sudah terdapat garis yang menghubungkan -
garis pada antara bagian 1 dengan bagian yang
body lainnya, yang menggunakan garis langsung
Pada formulir type huruf yang digunakan -
d. Type huruf adalah Times New Roman yang mana type
huruf tersebut sudah mengacu pada aturan
yang memuat di dalam Teori (Huffman,
1994:262)
Pada formulir cara pengisian body sudah -
e. Cara pengisian benar, yang mana terdapat petunjuk dan
body juga sudah dapat memudahkan pasien pada
saat mengisi formulir
Penutup
Sudah Terdapat Autentifikasi yang jelas -
a. Autentifikasi pada formulir
Sudah Terdapat tanggal yang jelas pada -
b. Tanggal formulir

11.Formulir Asuhan Keperawatan IGD


Keadaan Formulir Masukkan
Aspek Anatomi
a. Judul Judul formulir Asuhan Keperawatan IGD -
sudah jelas dan sesuai aturan yaitu berada
pada bagian tengah atas
b. Identitas Formulir Asuhan Keperawatan IGD -
Rumah Sakit mempunyai identitas nama dan alamat
Rumah Sakit Sumber Waras yang lengkap
c. Identitas Tidak lengkap Sebaiknya pada
Pasien bagian tanggal lahir
diberi tambahan
menjadi “Tempat &
Tanggal Lahir”
agar identitas
150

pasien jelas dan


lengkap
d. Nomor - Seharusnya ada
Halaman nomor halaman
agar diketahui oleh
pengguna pada
awal penggunaan,
maka setiap
halaman harus
diberi tempat untuk
pengisian nomor
halaman
e. Tanggal - Seharusnya ada
Penerbitan tanggal penerbitan
karena membantu
dalam menentukan
apakah edisi terbaru
sedang digunakan
dan membantu
pembuangan stok
yang tidak dipakai
lagi
Introduction Sudah jelas, karena penjelasan tujuan -
formulir melalui judul tersebut sudah
memadai dan pengantar yang menyatakan
secara eksplisit, tujuan pengisian formulir
sudah dicantumkan
Instruction Tidak lengkap Sebaiknya terdapat
cara pengisian
formulir dan
kalimat instruksi
yang jelas agar
mudah dipahami
Body
a. Batas tepi Sudah sesuai, batas tepi body dengan -
body dengan bagian lain sudah terlihat rapi, antara batas
bagian lain kanan, kiri, atas, dan bawah
b. Spasi pada Spasi pada tiap isian sudah jelas, antara -
tiap isian jarak kalimat yang satu dengan yang
lainnya
151

c. Penggunaan Sudah sesuai, karena garis pada body -


garis pada bermanfaat untuk membuat tampilan
body formulir terlihat rapi dan membantu
pengisian formulir menjadi lebih mudah
d. Type Huruf Sudah jelas, type huruf yang digunakan -
dalam formulir yaitu Times New Roman
sehingga mudah dibaca oleh petugas
kesehatan
e. Cara Tidak lengkap Sebaiknya terdapat
pengisian cara pengisian body
body dan kalimat
instruksi yang jelas
agar mudah
dipahami
Penutup
a. Autentikasi Lengkap, sudah tertera di dalam formulir Ketika menulis
Asuhan Keperawatan IGD nama terang, maka
harus disertai gelar
profesinya,
legalisasi tidak
boleh diwakilkan
kecuali keadaan
mendesak
b. Tanggal Lengkap, sudah tertera di dalam formulir -
Asuhan Keperawatan
152

F.Statistik Kesehatan

1. Tabel 3.5.1 10 Besar Penyakit Rawat Inap

Sumber : RL 4.a Penyakit Rawat Inap Sumber Waras

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penyakit yang paling


sering terjadi pada pasien rawat inap Rumah Sakit Sumber Waras yaitu:

a. Diabetes mellitus YTT dengan jumlah kunjungan 130 pasien


b. Demam tifoid dan paratifoid dengan jumlah kunjungan 95 pasien
c. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol dengan
jumlah kunjungan 47 pasien
d. Bronkitis, emfisema dan penyakit paru Obstruktif kronik lainnya
dengan jumlah kunjungan 45 pasien
e. Gagal jantung dengan jumlah kunjungan 41 pasien
153

f. Skizofrenia, gangguan skizotipal, psikotik akut dan sementara


dengan jumlah kunjungan 37 pasien
g. Penyakit parkinson dengan jumlah kunjungan 35 pasien
h. Faringitis akut dengan jumlah kunjungan 32 pasien
i. Kolelitiasis dengan jumlah kunjungan 20 pasien
j. Strok tak menyebut perdarahan atau infark dengan jumlah
kunjungan 15 pasien
2.Tabel 3.5.2 10 Besar Penyakit Rawat Jalan

Sumber : RL 4.b Penyakit Rawat Jalan Sumber Waras

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penyakit yang paling


sering terjadi pada pasien rawat jalan Rumah Sakit Sumber Waras yaitu:
154

a. Demam tifoid dan paratifoid dengan jumlah kunjungan 116 pasien


b. Kolera dengan jumlah kunjungan 59 pasien
c. Demam dengue dengan jumlah kunjungan 46 pasien
d. Persalinan macet dengan jumlah kunjungan 37 pasien
e. Kista dan abses kelenjar Bartholin dengan jumlah kunjungan 32
pasien
f. Kehamilan multipel dengan jumlah kunjungan 21 pasien
g. Neoplasma ganas kolon dengan jumlah kunjungan 20 pasien
h. Tuberkulosis (TB) Paru BTA (+) dengan/tanpa tindakan kuman TB
dengan jumlah kunjungan 19 pasien
i. Gagal ginjal akibat asam jengkol dengan jumlah kunjungan 8
pasien
j. Infark serebral dengan jumlah kunjungan 5 pasien

3.Laporan Efisiensi Rumah Sakit Sumber Waras Periode Januari-April 2019

Bulan BOR AvLOS TOI BTO


Januari 66,27% 2,95 3,10 6,97
Februari 72,26% 2,94 3,44 6,88
Maret 78,92% 3,15 2,60 7,76
April 75,67% 3,13 3,04 7,24
Bulan BOR AvLOS TOI BTO
Januari 66,27% 2,95 3,10 6,97
Februari 72,26% 2,94 3,44 6,88
Maret 78,92% 3,15 2,60 7,76
April 75,67% 3,13 3,04 7,24

BOR
80.00%
78.00%
76.00%
74.00%
72.00%
70.00%
68.00% BOR
66.00%
64.00%
155

Berdasarkan empat bulan awal di tahun 2019 yaitu Januari - April pengolahan statistik
terhadap nilai Bed Occupancy Ratio (BOR) Rumah Sakit Sumber Waras Kabupaten
Cirebon menunjukkan angka ideal sesuai DepKes RI, 2005 yaitu antara 60-85%. Pada
bulan Januari (66,27%), Februari (72,26%), Maret (78,92%), dan April (75,67%).
Dampak positifnya adalah semakin besar BOR akan semakin bertambah pemasukan
rumah sakit dan mengetahui pemanfaatan tempat tidur yang tersedia, sedangkan
dampak negatifnya adalah semakin banyak pasien yang dilayani berarti semakin sibuk
dan semakin berat pula beban kerja petugas kesehatan di unit tersebut. Akibatnya,
pasien kurang mendapatkan perhatian yang dibutuhkan dalam proses perawatan.

AvLOS
3.2

3.15

3.1

3.05

3 AvLOS
2.95
156

pengolahan statistik terhadap nilai Average Length of Stay (AvLOS) Rumah Sakit
Sumber Waras Kabupaten Cirebon menunjukkan angka ideal sesuai DepKes RI, 2005
yaitu antara 6-9 hari. Pada bulan Januari (2,95 hari), Februari (2,94 hari), Maret (3,15
hari), dan April (3,13 hari). Akan tetapi di Rumah Sakit Sumber Waras rata-rata
hanya 3 hari, maka hasil tersebut menunjukkan kinerja kualitas medis yang baik
karena pasien rata-rata dirawat singkat (cepat sembuhnya) yaitu maksimal 3 hari.

TOI
4
3,5
3
2,5
2
TOI
1,5
1
0,5
0
Januari Februari Maret April

Berdasarkan empat bulan awal di tahun 2019 yaitu Januari - April


pengolahan statistik terhadap nilai Turn Over Interval (TOI) Rumah Sakit
Sumber Waras Kabupaten Cirebon menunjukkan angka ideal sesuai
157

DepKes RI, 2005 yaitu antara 1-3 hari. Pada bulan Januari (3,10 hari),
Februari (3,44 hari), Maret (2,60 hari), dan April (3,04 hari). Hal ini berarti
tempat tidur kosong/tersedia menjadi efisien, karena semakin singkat saat
tempat tidur menunggu pasien berikutnya. Dilihat dari segi ekonomi pun
menguntungkan bagi pihak manajemen Rumah Sakit, akan tetapi dapat
merugikan pasien karena tempat tidur tidak sempat disiapkan secara baik.
Akibatnya, kejadian infeksi nosokomila mungkin saja meningkat, beban
kerja tim medis meningkat sehingga kepuasan dan keselamatan pasien
terancam.

BTO
8

7,8

7,6

7,4

7,2 BTO
7

6,8

6,6

6,4
Januari Februari Maret April

Berdasarkan empat bulan awal di tahun 2019 yaitu Januari - April pengolahan statistik
terhadap nilai Bed Turn Over (BTO) Rumah Sakit Sumber Waras Kabupaten Cirebon
tidak menunjukkan angka ideal sesuai DepKes RI, 2005 yaitu antara 40-50 kali. Pada
bulan Januari (6,97 atau 83,64 kali pertahun), Februari (6,88 atau 82,56 kali pertahun),
Maret (7,76 atau 93,12 kali pertahun), dan April (7,24 atau 86,88 kali pertahun). Hal
ini berarti beban kerja tim perawatan sangat tinggi dan tempat tidur tidak sempat
158

dibersihkan karena terus digunakan pasien secara bergantian, kondisi ini dapat
menurunkan kinerja kualitas medis.

G. Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit, Masalah-Masalah yang Berkaitan


dengan Kesehatan dan Tindakan Medis (KKPMT) IV
1. Sistem Reproduksi Pria
No. Anamnesa Nyeri perut bagian bawah
hingga buah zakar sejak 1
minggu, muntah (-), mual (-)
1. Diagnosa Torsion of testis
ICD-10 Vol Hal 623 Torsion
3 - Testis N44
ICD-10 Vol Hal 621 N44 Torsion of testis
1
ICD-9CM Hal 164 63.52 Reduction of torsion of
testis or spermatic cord
Kode Akhir N44 63.52
2. Sistem Reproduksi Wanita
No. Anamnesa Nyeri pinggang bawah kiri,
makin memberat jika BAB.
Nyeri dirasakan sudah 2,6 bulan,
dokter menyarankan untuk OP
1. Diagnosa Follicular cyst of ovary
ICD-10 Vol Hal 165 Cyst
3 - Follicular (atretic)
(hemorrhagic) (ovarian)
N83.0
ICD-10 Vol Hal 630 N83.0 Follicular cyst of ovary
1
ICD-9CM Hal 167 65.49 Other unilateral salpingo-
oophorectomy
Kode Akhir N83.0 65.49

3. Sistem Kehamilan dan Persalinan


159

No. Anamnesa G1P0A0 hamil 38 minggu ingin


melahirkan, mulas (-), lendir
darah (-)
1. Diagnosa Caesarean Section
ICD-10 Vol Hal 102 Cesarean
3 Hal 415 - Operation or section NEC
Hal 494 O82.9
Maternal care
- Abnormality
- - pelvic organ
- - - specified NEC O34.8
Outcome of delivery
- Single
- - liveborn Z37.0
ICD-10 Vol Hal 670 O82.9 Caesarean Section
1 Hal 565 O34.8 Maternal care of
Hal 993 abnormalities of pelvic organs
Z37.0 Single live birth
ICD-9CM Hal 182 74.99 Other cesarean section of
unspecified type
Kode Akhir O82.9 O34.8 Z37.0 74.99
Anamnesa Orang sakit datang merasa hamil
2 bulan keluar flek sejak 10 hari
yang lalu, keluar seperti
gumpalan.
Diagnosa Other abortion incomplete,
without complication
ICD-10 Vol Hal 102 Cesarean
3 - Operation or section NEC
O05.4
ICD-10 Vol Hal 644 O05.4 Other abortion
1 incomplete, without omplication

ICD-9CM Hal 175 69.02 Dilation and curettage


following delivery or abortion
Kode Akhir O05.4 O34.8 Z37.0 74.99

4. Sistem Kongenital
No. Anamnesa Genital bengkak dan nyeri
1. Diagnosa Other congenital
malformation of penis
160

ICD-10 Vol Hal 55 Anomaly


3 - Penis (glans) Q55.6
ICD-10 Vol Hal 731 Q55.6 Other congenital
1 malformation of penis

ICD-9CM Hal 166 64.93 Division of penile


adhesions
Kode Akhir Q55.6 64.93
161

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Perencanaan fasilitas dan sumber daya manusia di unit rekam medis dan
informasi kesehatan Rumah Sakit Sumber Waras sebagai berikut :
a. Kebutuhan rak penyimpanan di Rumah Sakit Sumber Waras
adalah 14 unit rak untuk tiga tahun ke depan. Untuk bagian
filing juga membutuhkan tracer dan outgide.
b. Dan untuk bagian coding membutuhkan ICD-9CM dalam
bentuk buku maupun database.
c. Hasil perhitungan analisis beban kerja yaitu dibutuhkan 5
orang untuk bagian assembling, 4 orang untuk bagian coding,
6 orang untuk bagian filing dan 1 orang untuk bagian statistik.
2. Etika hukum dan profesi di unit rekam medis dan informasi kesehatan
Rumah Sakit Sumber Waras sudah sesuai dengan teori.
3. Mutu Rumah Sakit Sumber Waras sebagai berikut :
a. Sasaran mutu sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan
rumah sakit.
b. Mendapatkan akreditasi rumah sakit paripurna.
c. Standar pelayanan minimal rumah sakit berjalan dengan baik.
d. Manajemen resiko unit rekam medis dan informasi kesehatan
bisa dihindari dengan Human Control.
4. Desain formulir rekam medis Rumah Sakit Sumber Waras belum ada
tanggal penerbitan dan nomor halaman
5. Statistik kesehatan Rumah Sakit Sumber Waras pada penyakit yang
paling sering terjadi pada pasien rawat inap Rumah Sakit Sumber Waras
yaitu:
162

a) Diabetes mellitus YTT dengan jumlah kunjungan 130 pasien


b) Demam tifoid dan paratifoid dengan jumlah kunjungan 95 pasien
c) Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol dengan
jumlah kunjungan 47 pasien
d) Bronkitis, emfisema dan penyakit paru Obstruktif kronik lainnya
dengan jumlah kunjungan 45 pasien
e) Gagal jantung dengan jumlah kunjungan 41 pasien
f) Skizofrenia, gangguan skizotipal, psikotik akut dan sementara
dengan jumlah kunjungan 37 pasien
g) Penyakit parkinson dengan jumlah kunjungan 35 pasien
h) Faringitis akut dengan jumlah kunjungan 32 pasien
i) Kolelitiasis dengan jumlah kunjungan 20 pasien
j) Strok tak menyebut perdarahan atau infark dengan jumlah
kunjungan 15 pasien

Efisiensi Rumah Sakit Sumber Waras Periode Januari-April 2019


memiliki hasil yang berbeda, pengolahan statistik terhadap nilai Bed
Occupancy Ratio (BOR) Rumah Sakit Sumber Waras Kabupaten
Cirebon menunjukkan angka ideal sesuai DepKes RI, 2005,
pengolahan statistik terhadap nilai Average Length of Stay (AvLOS)
Rumah Sakit Sumber Waras Kabupaten Cirebon menunjukkan angka
ideal sesuai DepKes RI, 2005 yaitu antara 6-9 hari, pengolahan
statistik terhadap nilai Turn Over Interval (TOI) Rumah Sakit Sumber
Waras Kabupaten Cirebon menunjukkan angka ideal sesuai DepKes
RI, 2005 yaitu antara 1-3 hari, pengolahan statistik terhadap nilai Bed
Turn Over (BTO) Rumah Sakit Sumber Waras Kabupaten Cirebon
tidak menunjukkan angka ideal sesuai DepKes RI, 2005 yaitu antara
40-50 kali Pada bulan Januari (6,97 atau 83,64 kali pertahun),
Februari (6,88 atau 82,56 kali pertahun), Maret (7,76 atau 93,12 kali
pertahun), dan April (7,24 atau 86,88 kali pertahun). Maka hasil
tersebut dinyatakan tidak sesuai atau melebihi standar ideal. Hal ini
berarti beban kerja tim perawatan sangat tinggi dan tempat tidur tidak
sempat dibersihkan karena terus digunakan pasien secara bergantian,
kondisi ini dapat menurunkan kinerja kualitas medis.

6. Klasifikasi dan kodefikasi penyakit serta tindakan medis berdasarkan


ICD-10 dan ICD-9-CM pada pelayanan rekam medis di Rumah Sakit
163

Sumber Waras sudah sesuai dengan teori, hanya saja masih banyak kode
tidak spesifik.

B. Saran
1. Merekrut petugas baru untuk mengisi kekosongan sumber daya manusia
ataupun jika sanggup maksimalkan petugas yang sudah ada sekarang
agar pelayanan dapat berjalan dengan optimal.
2. Menyediakan alat pelindung diri agar melindungi petugas dari resiko
bahaya.
3. Memberikan penjelasan kepada dokter tentang pentingnya keterbacaan
penulisan diagnosa dan tindakan medis pada dokumen rekam medis
sebab hal tersebut akan berpengaruh pada kecepatan dan ketepatan
kodefikasi.
4. Adanya evaluasi dan pembaharuan terhadap desain formulir
5. Melakukan evaluasi terhadap statistik rumah sakit.

DAFTAR PUSTAKA
164

Amir. 2005. Definisi Visum Et Repertum. http://uns.ac.id (Diakses pada 14 Mei 2019)

Arini, M. 2014. Fraud Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam Era BPJS. Yogyakarta :
MMR UMY. Disampaikan dalam Workshop BPJS Klinik dan Rumah Sakit
Muhammadiyah/ ‘Ayisyah pada tanggal 25 Oktober 2014.

Asphia, Siti. Analisis Rekam Medis. 2012. http://academia.edu (Diakses pada 15 Mei
2019)

Aulia, Danar. 2013. Sistem Saraf. http://academia.edu (Diakses pada 15 Mei 2019)

Aziz dkk. 2013. Anatomi Fisiologi Sistem Panca Indra. http://academia.edu (Diakses
pada 16 Mei 2019)

Baruqi. 2014. Sistem Reproduksi Manusia. http://academia.edu (Diakses pada 16 Mei


2019)

Exsenveny. 2015. Fraud – PMK No. 36 Tahun 2015 Tentang Fraud. Bandung : Dinkes
Propinsi Jawa Barat. Disampaikan dalam Pertemuan Desinfo Pembiayaan
Pelayanan Kesehatan pada tanggal 25 Agustus 2015.

Hatta, Gemala. 2014. PEDOMAN Manajemen Informasi Kesehatan di sarana


pelayanan kesehatan Edisi Revisi 3. Jakarta: Universitas Indonesia Penerbit

Irawan, Joe. 2014. Gangguan Sistem Reproduksi. http://academia.edu (Diakses pada


13 Mei 2019)

Krisnadi, Sofie. 2011. Infeksi Perinatal. http://academia.edu (Diakses pada 13 Mei


2019)

Krisnanda, Aditya 2013. Manajemen Resiko. http://academia.edu (Diakses pada 19


Mei 2019)

Nila, Sari. 2013. Mutu Pelayanan Kesehatan. http://academia.edu (Diakses pada 12


Mei 2018)

NN. 1992. Kongres I Pormiki. http://pormiki.or.id (Diakses pada 20 Mei 2019)


Prayogo, Bayu. 2015. Konsep Etika dan Hukum Kesehatan. http://academia.edu
(Diakses pada 22 Mei 2019)
Rahma, Nur. 2014. Nifas. http://academia.edu (Diakses pada 22 Mei 2019)
165

Republik Indonesia. 2012. Permenkes Nomor 12 tahun 2012 tentang Akreditasi.


Sekretariat Negara. Jakarta

Republik Indonesia. 2008. Permenkes Nomor 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis.
Sekretariat Negara. Jakarta

Republik Indonesia. 2017. Permenkes Nomor 34 tahun 2017 tentang Akreditasi Rumah
Sakit. Sekretariat Negara. Jakarta

Republik Indonesia . 2009. Undang-Undang Republik Indonesia No.44 tahun 2009


tentang Rumah Sakit. Sekretariat Negara. Jakarta

Sholihatun, Ika. 2014. Kehamilan. http://academia.edu (Diakses pada 23 Mei 2019)

Sitorus, Irma. 2014. Persalinan. http://academia.edu (Diakses pada 22 Mei 2019)

Tebet, T. 2014. Perhitungan dengan Metode WISN. https://www.academia.edu

(Diakses pada 20 Mei 2019)

Tularsih, Endang. 2012. Daftar Penyusunan Fasilitas dan Peralatan yang terdapat di
bagian Rekam Medis dalam sebuah Rumah Sakit.
http://endangtularsih.blogspot.co.id (Diakses pada 21 Mei 2019)

Wati, Nila. 2015. Akreditasi Rumah Sakit. http://academia.edu (Diakses pada 22 Mei
2019)

World Health Organization. 2010. International Statistical Classification of Disease


and Related Health Problem, Tenth Revision Volume 1 Taular List

World Health Organization. 2010. International Statistical Classification of Disease


and Related Health Problem, Tenth Revision Volume 3Alphabetical Index.

Anda mungkin juga menyukai