Anda di halaman 1dari 19

PROSEDUR PELAYANAN FISIOTERAPI

KLINIK FISIOTERAPI INTEGUMEN

Oleh :
Riaduzzaini
1610301076

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI S1
2019
STANDAR I

FALSAFAH DAN TUJUAN

A. Nama Usaha

“Klinik Fisioterapi Integumen”

B. Alamat

Jl. KH Ahmad Zainuddin Abdul Majdi, Selong, Lombok Timur, NTB

C. Bidang Usaha

Pelayanan kesehatan

D. Tujuan

Tujuan didirikannya klinik Fisioterapi Integumen adalah untuk :

1. Mengembalikan, meningkatkan, dan memelihara fisiologis kulit serta


membantu meningkatkan Lingkup Gerak Sendi yang menurun karena
masalah kulit.
2. Mengamalkan ilmu yang telah didapatkan selama menempuh

pendidikan di bangku kuliah.

3. Meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar dengan mendirikan klinik

Fisioterapi Integumen yang dekat dengan lokasi wisata Taman Kota

Selong.

E. Manfaat

1. Untuk mengembalikan fisiologis kulit pasien yang mengalami


masalah pada gerak dan fungsi.
2. Memberikan informasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan kulit
dari berbagai macam gangguan baik itu yang bersifat menular maupun
karena gangguan patologis.
3. Meningkatnya ekonomi masyarakat sekitar karena pasien selain
mendapat pelayanan kesehatan juga dapat pergi berwisata ke Taman
Kota Selong.
F. Pelayanan Klinik

Klinik Fisioterapi Integumen memberikan pelayanan jesehatan khusus nya

pada gangguan Integumen dengan tindakan berupa modalitas maupun

exercise.
STANDAR II

ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

A. Jabatan Struktural

DIREKTUR
Naldo da Cruz, S Ftr.Ftr

KEPALA UNIT FISIOTERAPI


Riaduzzaini, S. Ftr.Ftr

PENANGGUNG JAWAB PENAGGUNG JAWAB Devisi Fisioterapi


KEUANGAN PELAYANAN FISIOTERAPI Integumen
Masita, SE. Embun, S. Ftr.Ftr 1. Riaduzzaini, S.
Ftr.Ftr
2. Dinhay, S. Ftr.
Ftr
ADMINISTRASI KASIR 3. Cici, S. Ftr.Ftr
Naldowati 4. Fury, S. Ftr. Ftr
Suharni, S. Adm

Security dan Cleaning


servis

B. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan

1. Directur/owner, yaitu bertugas memimpin perusahaan dengan


menerbitkan kebijakan-kebijakan klinik serta memilih, menetapkan,
mengawasi tugas dari karyawan.
2. Kepala fisioterapi : Memimpin, mengkoordinir, dan mengelola seluruh
tugas rutin yang dilaksanakan di instalasi fisioterapi serta melakukan
monitoring dan evaluasi kinerja yang ada di instalasi fisioterapi
3. Penanggung jawab keuangan, yaitu bertugas memonitor,
mengumpulkan data dan menganalisa posisi kas klinik dan aliran
kas dengan melihat pertimbangan kondisi modal, piutang,
pembayaran dan pengeluaran secara kontinu untuk memastikan
keseimbangan kondisi keuangan klinik
4. Devisi fisioterapi yaitu fisioterapis yang bertugas melakukan tindakan
terhadap pasien sesuai dengan kondisi yang dialami pasien
5. Administrasi dan kasir, bertugas mengolah data pasien melayani
semua pembayaran dari konsumen dan bertanggung jawab atas
penerimaan dan pengeluaran perusahaan
6. Teknisi bertugas untuk membenarkan alat fisioterapi yang rusak
7. Cleaning servis. Bertugas membersihkan klinik dan lainnya
8. Security, bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban di
klinik

C. Alur Pelayanan Pasien

Pasien datang Admin No antrian Ruang tunggu

Asesment dan
pemeriksaan

Treatment

Kasir
STANDAR III

PIMPINAN DAN PENGELOLAAN

1. Kualifikasi sumberdaya manusia


a. Pimpinan Klinik Integumen adalah adalah seorang fisioterapi
karna klinik ini adalah klinik madiri dengan satu disiplin ilmu
b. Penaggung jawab pelaksanaan pelayanan fisioterapi adalah
fisioterapi profesi yang memiliki kompetensi dibidang Integumen
dan memiliki izin praktik dan mematuhi standar profesi
2. Kualifikasi sumberdaya manusia
a. Setiap tenaga medis yang berpraktik di klinik harus mempunyai
Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Setiap tenaga kesehatan lain yang bekerja di klinik harus
mempunyai Surat Izin sebagai tanda registrasi/Surat Tanda
Registrasi dan Surat Izin Kerja (SIK).
c. Distribusi ketenagaan
a. Kategori SDM
Fisioterapi rawat jalan
b. Beban kerja
Kegiatan pokok masing – masing SDM :
a) Menerima pasien
b) Melakukan anamnesa
c) Pemeriksaan fisik
d) Interfensi fisioterapi
e) Menyelesaikan tindakan
f) Melakuka evaluasi program
g) Administrasi pasien
3. Pengaturan jaga
a. Pelayanan fisioterapi terbagi dalam satu shift, dimulai pada
jam 7:30 – 15:30
b. Beban kerja
a. Hari kerja 365-52 = 313 hari/tahun
b. Cuti tahunan 12 hari
c. Cuti Pendidikan/ latihan 4 hari
d. Ketidaj hadiran kerja 3 hari
e. Hari libur nasional 16 hari
f. Cuti Panjang 5 tahun : 5 hari
Hari kerja tersedia 313-40 =273 hari
STANDAR IV

FASILITAS DAN PERALATAN

A. Denah Ruangan

kasir Ruang tunggu administrasi

Musholla Assesment dan


Bagian tengah klinik
pemeriksaan

WC dan kamar mandi


Exercise dan
treatment
peralatan
B. Daftar Inventaris Klinik

Peralatan ang Ada

No. Jenis Peralatan Kondisi Keterangan


Jumlah
Baik Kurang

1 Fisioterapi

1. Stetoskop,
4 √ Buah
tensimeter

2. Reflex hammer 4 √ Buah

3. Midline 4 √ Buah

4. Thermometer 4 √ Buah

5. Goniometer 4 √ Buah

6. Ultrasound 1 √ Buah

7. Infrared 1 √ Buah

8. Matras 6 √ Buah

9. AFO 3 √ Buah

10. Meja 4 √ Buah

11. Kursi 6 √ Buah

2 Administrasi

1. Meja 3 √ Buah

2. Kursi 3 √ Buah

3. Laptop 1 √ Buah

4. Printer 1 √ Buah
3 Klinik

1. Sofa 5 √ Set

2. AC 4 √ Buah

3. TV 1 √ Buah
STANDAR V

PROSEDUR KRITERIA

A. Prosedur Pelayanan Fisioterapi

1. Melakukan assessment dan pemeriksaan penunjang

2. Menentukan impairment, fungsional limitation, dan participation


restriction

3. Menentukan rencana tindakan

4. Melakukan intervensi sesuai Standar Operasional Fisioterapi

5. Evaluasi

6. Edukasi

B. Standar Operasional Prosedur Tindakan


Kasus Scabies/kudis.
Scabies (mites) merupakan suatu erupsi/ pemunculan yang hanya
sedikit sekali pada kulit yang disebabkan oleh Sarcoptes Scabies. Scabies/
mites betina membuat lobang ke dalam kulit dan menyimpan telur-telurnya
yang kemudian menetas dan menjadi larva dalam beberapa hari. Scabies
dapat dengan mudah disebatkan lewat kontak / hubungan kulit dengan kulit,
kontak dari objek yang terkontaminasi seperti linen/ kain sprei, atau secara
seksual. Penyebarnya dapat dengan cepat diantara sesama anggota dalam
satu rumah tangga, panti asuhan atau lembaga, tetapi reaksi radang dan rasa
gatal tidak terjadi sampai kira-kira 30-60 hari setelah hubungan/ kontak
awal.
Pengobatan dengan scabicide. Scabicid adalah obat dalam bentuk
krim untuk mengatasi penyakit scabies atau yang biasa dikenal dengan
kudis. Biasanya menggunakan lotion atau cream yang mengandung
permethrin atau lindane, dipergunakan untuk seluruh tubuh dari leher ke
bawah. Pasien harus mengerti bahwa tidak ada daerah yang diabaikan.
Setelah 24 jam, klien tersebut harus mandi. Semua kasur linen dan celana
harus di cuci dengan air panas atau dry cleaned, anggota keluarga yang lain
dan seseorang yang sangat dekat dengan klien tersebut harus mendapatkan
pengobatan juga. Penggunaan kedua dari pada cream atau lotion di
pergunakan 7 hari kemudian. Prosedur yang sama harus diikuti. Rasa gatal
mungkin berlangsung selama 1 – 2 minggu post pengobatan sampai lapisan
korneum kembali/ tergantikan, tetapi lesi pada lengan bawah atau kaki dapat
dibalut dengan menggunakan unna’s boots untuk mengurangi/
menghilangkan terjadinya luka goresan kecil. Infeksi bakteri yang
menyebar luas memerlukan tambahan pengobatan dengan pemberian
antibiotik sistemik.

Implikasi Khusus untuk Terapis

Scabies

a. Jika pasien yang dirawat terkena scabies, cegah penularan dengan


mencuci tangan dengan benar dan memakai sarung tangan saat
menyentuh pasien.
b. Periksa luka dan keadaan kulit 24 jam setelah diberi obat.
c. Bersihkan ban lengan pengukur tekanan darah atau alat lain dengan
pensteril autoclave (gas – autoclave) setelah dipakai pada pasien
penderita scabies sebelum dipakai pada pasien lain.
d. Semua selimut dan sprai/handuk harus disterilkan dan tidak dipakai
oleh pasien lain sampai pasien dinyatakan sembuh.
e. Jika pasien dirawat di luar kamar rumah sakit (contoh: di balai-balai,
atau matras). Area tersebut harus sterilkan dengan benar setelah
dipakai.

C. Standar Operasional Prosedur Alat


SPO
INFRA RED

No. Dokume
No. Revisi

Halaman 1 dari 2

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit

30/12/2016

Ditetapkan,
Direktur

Direktur
Pengertian
Sinar infra merah adalah pancaran gelombang elektromagnetik dengan
panjang gelombang 7.700 – 4 juta A.

Tujuan
Sebagai petunjuk bagi fisioterapis untuk memberikan pelayanan fisioterapi
dengan modalitas sinar infra merah.

Kebijakan
Infra Red sesuai dengan pedoman pelayanan unit fisioterapi.

Prosedur
1. Persiapan
1.1 Jelaskan maksud, tujuan terapi
1.2 Pilih alat IR seperti jenis lampu, besarnya watt.
1.3 Pemanasan alat 5 menit.
1.4 Test sensasi panas, dingin untuk mencegah luka bakar daerah yang akan
dilakukan penyinaran.

2. Pelaksanaan
2.1 Gunakan reflektor parabola untuk penyinaran lokal.
2.2 Penyinaran general (misalnya punggung) menggunakan lampu yang
dipasang pada reflektor semi sirkuler.
2.3 Pasien diposisikan seenak mungkin.
2.4 Posisi bisa duduk, terlentang atau tengkurap.
2.5 Bersihkan dengan sabun dan dikeringkan dengan handuk Agar penetrasi
lebih dalam daerah yang akan disinar
2.6 Lampu dipasang tegak lurus.
2.7 Dosis
· Pada penggunaan lampu non-luminius jarak lampu antara 45-60 cm,
waktu 10-30 menit.
· Lampu luminius 35-45 cm, waktu 10-30 menit.

1. Mengakhiri Terapi
1.1 Matikan mesin, pastikan tombol dalam keadaan nol.
1.2 Tidak membiarkan pasien mematikan mesin atau bangun sendiri.
1.3 Memperhatikan pasien dan kemungkinan efek samping.
1.4 Kembalikan peralatan ketempat semula.

Unit terkait
Seluruh unit terkait
STANDAR VI

PENGEMBANGAN TENAGA DAN PENDIDIKAN

A. Pendidikan dan Pelatihan Pegawai

1. Setiap fisioterapis wajib mengikuti pelatihan minimal satu kali dalam


satu tahun.

2. Diutamakan pelatihan yang berkaitan dengan kasus fisioterapi


Integumen

3. Klinik akan memfasilitasi setiap fisioterapis untuk melakukan


pendidikan dan pelatihan satu kali dalam satu tahun secara bergantian.

B. Penelitian

1. Klinik menerima bentuk penelitian bidang keilmuan fisioterapi baik


yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen, dan lainnya.

2. Persyaratan izin penelitian menggunakan surat izin mengadakan


penelitian yang ditujukan kepada direktur klinik dan membayar biaya
administrasi sebesar Rp 50.000,- Rp 100.000

C. Mekanisme Penilaian Pegawai

Penilaian pegawai akan dilakukan melalui :

1. Kedisiplinan pegawai dari jam kerja

2. Keloyalitasan pegawai dengan sesama pegawai dan pelanggan

3. Jumlah cuti yang diambil

4. Jumlah pasien yang ditangani

5. Bentuk apresiasi pegawai akan diberikan reward dan bonus gaji

D. Program Orientasi Pegawai Baru


1. Pegawai baru menyerahkan CV, apabila lulusan D3 Fisioterapi harus
memiliki STRF dan SIKF dan Profesi Fisioterapi harus memiliki STRF
dan SIPF.
2. Mengikuti semua prosedur orientasi pegawai baru dari awal
pendaftaran hingga akhir
3. 3. Pelatihan selama 2 minggu
4. Penilaian oleh kepala Fisioterapi
STANDAR VII

EVALUASI PELAYANAN DAN PENGEMBANGAN

A. Evaluasi
Mengadakan evaluasi setiap akhir bulan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan Fisioterapi.
B. Pengembangan
Mengadakan uji kredensial pegawai Fisioterapi untuk
mengembangkan skill dan keterampilan dalam bidang Fisioterapi
Integumen.

Anda mungkin juga menyukai