Anda di halaman 1dari 5

7 Jenis Nyamuk yang Paling Umum di Dunia, Beberapa Sangat

Berbahaya!
Nyamuk adalah hewan yang paling dihindari di mana-mana. Jika sudah ada nyamuk di rumah,
berbagai peralatan pembasmi pun dikeluarkan. Raket nyamuk, semprotan serangga, hingga obat
nyamuk bakar.

Mereka tidak disukai manusia karena bisa menyebabkan berbagai penyakit. Mulai dari yang
paling ringan seperti gatal-gatal, hingga yang mematikan seperti malaria dan demam berdarah.

Tidak hanya mengganggu, serangga ini ternyata bisa hidup di belahan dunia mana pun, kecuali
Antartika. Dilansir dari Mosquito World, terdapat setidaknya 3.000 spesies nyamuk yang
tersebar. Masing-masingnya memiliki karakteristiknya masing-masing. Berikut ini 8 jenis yang
paling umum ditemukan sehari-hari.

1. Aedes

Sudah familier dengan nama ini kan? Nyamuk Aedes biasanya berkembang biak di daerah tropis
karena mereka hanya bisa bertelur di cuaca yang hangat. Oleh karena itu, mereka biasanya
menyerang di pagi hingga sore hari, di mana masih ada cahaya matahari. Karakteristik utama
dari nyamuk Aedes adalah tubuhnya yang berbintik-bintik putih.

Nyamuk ini dapat menularkan berbagai macam penyakit. Jenis spesies yang sering kita ketahui
adalah Aedes aepypti, penyebab sakit demam berdarah. Selain itu, nyamuk Aedes juga bisa
menularkan penyakit zika, chikungunya, dan lain-lain.
2. Anopheles

Anopheles sering dikenal sebagai nyamuk rawa. Menurut Mosquito World, genus ini memiliki
sekitar 460 spesies yang berbeda. Mereka hanya bisa bertelur di air yang bersih seperti rawa,
sawah, kolam, hingga bak di kamar mandi. Kamu bisa mengenali nyamuk Anopheles dari
tubuhnya yang pucat dengan sayap berwarna gelap.

Berbeda dengan Aedes, nyamuk ini biasanya menyerang saat malam hari, baik di luar maupun di
dalam ruangan. Mereka terkenal bisa menularkan penyakit malaria yang mampu membunuh
jutaan orang tiap tahunnya.

3. Culex
Culex atau yang dikenal sebagai nyamuk rumahan adalah jenis yang bisa berkembang biak di air
kotor. Mereka biasanya keluar saat malam hari. Dilansir dari Ecolab, sebenarnya Culex lebih
sering menggigit unggas tapi tidak jarang pula menyerang manusia.

Culex betina membutuhkan darah untuk bisa memproduksi telur setiap tiga hari sekali selama
masa hidupnya. Saat menggigit manusia, mereka bisa menularkan penyakit West Nile. Menurut
Mayo Clinic, gejalanya adalah demam, pusing, muntah, diare, hingga ruam. Untungnya penyakit
ini tidak berbahaya dan menular.

4. Culiseta

Culiseta adalah salah satu genus nyamuk yang biasa tinggal di iklim yang dingin, seperti
Australia, dataran Nearktik dan Palearktik. Mereka memiliki karakteristik yang mirip dengan
Culex, yaitu tubuhnya ramping. Yang membedakan, mereka memiliki antena yang panjang.

Pada umumnya, Culiseta menyerang hewan vertebrata seperti burung, hewan ternak, tikus, dan
reptil. Jenis nyamuk ini biasa menyebabkan infeksi pada hewan yang digigitnya. Walaupun
mereka juga menyerang manusia, hingga kini tidak ada penyakit yang diasosiasikan dengannya.
5. Psorophora

Jenis nyamuk yang sangat ini memiliki ukuran yang sangat besar jika dibandingkan dengan
genus lainnya. Lebar sayapnya sekitar tujuh hingga sembilan milimeter. Biasanya mereka suka
menghisap darah mamalia, termasuk manusia. Mereka dikenal sangat agresif dan mampu terbang
berkilo-kilometer hanya untuk mencari mangsa.

Dilansir dari Mosquito Taxonomy Inventory, Psorophora adalah sebab utama dari penularan
arbovirus. Gejalanya terlihat seperti flu sedang hingga parah dan bisa menyebabkan berbagai
macam komplikasi.

6. Mansonia
Ciri-ciri utama dari Mansonia adalah tubuhnya besar, berwarna hitam atau cokelat, dan terdapat
kilauan di sayapnya. Mereka hanya bisa berkembang biak di air yang memiliki tumbuhan air,
seperti danau dan rawa-rawa. Ini karena Mansonia menempelkan telurnya di sekitar tumbuhan
tersebut.

Menurut penelitian dari Journal of Medical Entomology 2013, Mansonia adalah penyebab dari
penularan demam rift valley baik pada hewan ternak maupun manusia. Cara mencegah
pertumbuhan populasi Mansonia adalah dengan membasmi tumbuhan liar di perairan.

7. Toxorhynchites

Toxorhynchites dikenal juga sebagai nyamuk gajah. Tidak seperti jenis lainnya, mereka tidak
membahayakan manusia maupun hewan ternak. Alih-alih, sebenarnya keberadaan mereka
mengancam nyamuk lainnya.

Bagaimana tidak, Toxorhynchites hidup dengan memakan nyamuk lain terutama Aedes. Hal ini
terjadi saat mereka masih berada di fase larva, sebelum tumbuh menjadi nyamuk dewasa.
Setelahnya, nyamuk ini dapat hidup dengan mengonsumsi nektar.

Dari semua nyamuk di atas, jenis yang paling umum ditemui di Indonesia adalah Aedes,
Anopheles, Culex, Mansonia dan Culiseta. Jenis lainnya bisa saja hidup di iklim tropis ini tetapi
cukup jarang diketahui karena tidak memberikan pengaruh yang besar pada kehidupan kita.

Anda mungkin juga menyukai