Anda di halaman 1dari 14

Hidrometri adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari pengukuran air pada

siklus hidrologi, atau ilmu tentang pengumpulan dan pemrosesan data dasar untuk
analisis hidrologi.

Variabel yang diukur meliputi :


1. curah hujan
2. aliran sungai
3. penguapan
4. Infiltrasi
5. angkutan sedimen
6. kualitas air

I. Pengukuran Curah Hujan

Data curah hujan terdiri dari 5 unsur, yaitu :


1. Intensitas Hujan, merupakan tinggi air hujan persatuan waktu (mm/menit ;
mm/jam ; mm/hari)
2. Durasi Hujan, merupakan lamanya hujan terjadi (menit ; jam)
3. Tinggi Hujan, merupakan jumlah atau banyaknya hujan yang dinyatakan dalam
ketebalan atau ketinggian air diatas permukaan datar (mm)
4. Frekuensi Hujan, merupakan waktu periodik hujan (sekali dalam T tahun)
5. Luas Hujan, merupakan luas sebaran secara geografis curah hujan.

Pengukuran curah hujan dapat dilakukan dengan 2 cara pengukuran :


a. Alat Ukur Curah Hujan Manual (Biasa)
Alat ini hanya mengukur tinggi hujan yang terjadi dalam waktu 24 jam.
Gambar 2.1 Alat Ukur Hujan Manual

b. Alat Ukur Curah Hujan Automatik

Alat ini mencatat tinggi hujan setiap saat, sehingga intensitas hujan pada waktu
tertentu dapat diketahui.

Ada 2 tipe alat ukur curah hujan automatik, yaitu :


Tipe pencatat jungkit (tipping bucket)
Pencatat pelampung (float gauge)
Tipe pencatat jungkit ( tipping bucket )

Gambar 2.2 Alat Ukur Hujan Automatik (tipping bucket)

Prinsip Kerja Alat :


a. Terdiri dua kontainer (ruang) yang mengikuti hukum keseimbangan
b. Hujan akan mengisi kontainer (terangkat ke atas) sampai suatu batas tertentu
c. Kemudian hujan mengisi kontainer yang lain secara bergantian
d. Setiap jungkit menunjukkan suatu tinggi hujan tertentu yang direkam secara
otomatis dan bertahap
Pencatat pelampung ( float gauge )

Gambar 2.3 Alat Ukur Hujan Automatik (float gauge)

Prinsip Kerja Alat :

a. Air hujan melalui corong masuk kedalam penampung, dimana tinggi muka air
sejajar dengan pelampung.
b. Pelampung dihubungkan dengan pena yang dapat mencatat grafik hujan pada
kertas pias di drum berputar.
c. Apabila air di dalam penampung penuh, maka akan keluar lewat siphon ( dicapai
saat tinggi hujan 10 mm).
d. Kerja alat ini adalah berperiode mingguan atau bulanan.

Hasil pencatatan ini kemudian dibuat lengkung massa (lihat CD Soemarto, hal.30)
DIGITAL RECORDING RAINGAUGES

Gambar 2.4 Alat Ukur Hujan Digital (ORG)

Prinsip Kerja Alat :


a. Menggunakan sinar (optis) yang tidak dapat terlihat.
b. Dilengkapi dengan sensor dan detektor.
c. Pencatatan hujan dilakukan berdasarkan hujan yang jatuh antara sensor dan
detektor yang dinyatakan dalam satuan mm/jam.

DATA LOGGER

Data logger merupakan data dalam format


digital;
Data logger dibuat dengan menggunakan
mikrokontroller;
Diperlukan program khusus untuk dapat
mengakses data logger (interface);
Data dapat diakses dan di download dengan
Komputer, Flashdisk atau media lain
(Handpone);
Perancangan Telemetring (Sistem Pengiriman Data Hujan)
Tantangan untuk Penelitian Hydroinformatics

Gambar 2.5 Sistem Telemetring Berbasis GSM


II. Pengukuran Aliran Sungai

Pengukuran aliran di sungai ditujukan untuk mengetahui besarnya debit aliran.


Debit aliran merupakan besarnya volume aliran persatuan waktu (m3/dt)

Konsep Dasar Pengukuran aliran adalah :


Q=A.V
Dengan :
Q = Debit Aliran (m3/dt)
V = Kecepatan Aliran (m/dt)
A = Penampang Hidrolik (m2)

A. Pengukuran Tinggi Muka Air


Pengukuran tinggi muka air dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Pengukuran tinggi muka air manual (MWLR)
Menggunakan papan duga muka air,

Gambar 2.6 Papan Duga Muka Air


2. Pengukuran tinggi muka air otomatis (AWLR)
Pengukuran Automatic Water Level Recorder (AWLR) – Analog, menggunakan
paralatan sebagai berikut ;

Gambar 2.7 AWLR

Prinsip Kerja AWLR, yaitu :


Dalam pipa terdapat pelampung yang berhubungan langsung dengan tinggi
muka air di sungai;
Pelampung tersebut dihubungkan pemberat dan pena untuk merekam tinggi
muka air pada kertas grafik / pias yang terletak pada drum berputar sesuai
fungsi waktu;
Periode penggantian kertas grafik tiap 8 hari (mingguan);
Skala kertas grafik yang digunakan di Indonesia umumnya :
a. skala tinggi muka air 1 : 10 ; skala waktu 2 mm/jam, dengan diameter
pelampung 110 mm dan pemberat 0.60 kg.
b. Skala tinggi muka air 1 : 5 ; skala waktu 2 mm/jam, dengan diameter
pelampung 200 mm dan pemberat 1.2 kg.
Gambar 2.8 Pelampung dan Pemberat

Gambar 2.9 Perekam Pada Drum Horizontal (a) dan Vertikal (b)
Gambar 2.10 Hasil Pengukuran Pada Kertas Grafik (Pias)

Keuntungan AWLR dibandingkan MWLR adalah :


1. Pencatatan fluktuasi muka air dilakukan secara kontinyu sehingga lebih akurat;
2. Tinggi muka air maksimum dan minimum terekam berdasarkan waktu kejadian;
3. Dapat mengurangi kesalahan pengukuran karena faktor manusia;
B. Pengukuran Kecepatan Aliran
Pengukuran kecepatan aliran dapat digunakan beberapa metode berikut :
1. Metode Pelampung
2. Metode Current Meter
3. Metode Larutan
4. Metode Ultra Sonik
5. Metode Elektromagnetik

I. Pengukuran dengan Metode Pelampung (Studi Pendahuluan)


Konsep dasar :
Vp = L / T
Dengan :
Vp = kecepatan pelampung (m/dt)
L = panjang lintasan pelampung (m)
T = waktu lamanya lintasan pelampung (detik)

Spesifikasi pelampung :
a. Pelampung permukaan, merupakan pelampung dengan bahan dari
sepotong kayu dengan diameter 1.5 – 3 cm;
b. Pelampung sebagian tenggelam, terbuat dari sepotong kayu atau bambu
yang pada bagian bawahnya diberi pemberat.

II. Pengukuran dengan Metode Current Meter (Studi Detail)


Current meter standart dapat mengukur kecepatan aliran antara 0.20 – 2.5
m/dt (A.OTT- C31).
Yang terukur dari alat ini adalah jumlah putaran, kemudian dikonversikan
menjadi kecepatan aliran dengan persamaan :
V=A.N+B
Dengan :
V = kecepatan aliran (m/dt)
N = jumlah putaran
A,B = konstanta yang ditentukan oleh pabrikan atau kalibrasi
Gambar 2.11 Current meter (baling-baling & canting)
Carilah artikel (makalah) tentang :
1. Alat Ukur Curah Hujan Automatik
(Digital Recording Raingauges) (no absen 1-8)

2. Alat Ukur Digital Water Lever Recorder (DWLR) (no absen 9-


16)

3. Acoustic Doppler Current Meter (no absen 17-24)

4. Metode Ultra Sonik (no absen 25 -32)

5. Metode Elektromagnetik (no absen 33 - 41)


Website : penggunaan ultrasonic dalam bidang hidrometri ;
1. www.globalw.com
2. www.circuitspacialists.com
3. www.migration.com
4. www.directindustry.com
5. www.detacnt.com
6. www.efunda.com
7. www.webtronics.com
8. www.sontek.com
9. www.ejeltraonics.com
10. www.vegacontrols.co.uk
11. www.rshydro.co.uk
12. www.omega.com
13. www.freepatentsonline.com
14. www.ieee-uffc.org
15. www.ndt-ed.org
atau searching melalui mbah google.com

Anda mungkin juga menyukai