Yth.
Direktur Perijinan
Badan Pengawas Tenaga Nuklir
di tempat
Dengan hormat,
1. Fisikawan Medik yang digunakan dalam perijinan adalah anggota AFISMI yang memiliki surat
tanda registrasi (STR) profesi Fisikawan Medik yang diterbitkan oleh Majelis Tenaga
Kesehatan Indonesia (MTKI) atau Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI).
2. Secara umum Fisikawan Medik hanya dapat berpraktek di 3 (tiga) instansi dalam 1 (satu)
provinsi;
3. Pada daerah dengan kelangkaan Fisikawan Medik, maka seorang Fisikawan Medik dapat
berpraktek di maksimal 5 (lima) instansi dengan rekomendasi dari DPP AFISMI.
4. Untuk Fisikawan Medik yang memiliki STR dan bekerja di vendor peralatan, lembaga penguji,
atau perguruan tinggi, terdapat pembatasan yakni maksimal 1 (satu) tempat praktek di luar
instansi induk.
5. Apabila di suatu wilayah terdapat kekosongan Fisikawan Medik, maka BAPETEN,Rumah
Sakit, dan DPP AFISMI dapat berkoordinasi terkait perijinan di Rumah sakit tersebut.
6. Untuk perijinan operasional instalasi baru radioterapi dan kedokteran nuklir dengan
berkemampuan teknologi Mutakhir, direkomendasikan memiliki staf yang sudah spesialis
atau minimum sedang menjalani residensi spesialis.
Demikian surat ini kami sampaikan, atas kerjasamanya kami sampaikan banyak terima kasih.
Ketua Umum,
Supriyanto A.Pawiro,Ph.D
Tembusan:
1. Sekjen AFISMI;
2. Arsip