Anda di halaman 1dari 39

KEBIJAKAN KLINIK PRATAMA

Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer


Disampaikan pada Pelatihan Pelatih Pendamping Akreditasi Klinik dan TPMD Tahun 2019
Jakarta, 17 Juni 2019
CURRICULUM VITAE

• Nama : drg. Haslinda, M.Kes


• Jabatan : Kasubdit Klinik
• Unit Kerja : Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer
Ditjen Pelayanan Kesehatan, Kemenkes RI
• Telp./Fax.Kantor : 021 – 5201590 EXT 1182
021 - 5222439
• Email : subditklinik@gmail.com
lindatambasa@gmail.com
• Ponsel : 0812-10979222

2
POKOK BAHASAN

1 PENDAHULUANLAKANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN
2 PRIMER
3 KEBIJAKAN KLINIK PRATAMA
4 PENUTUP
1 PENDAHULUAN
PROGRAM INDONESIA SEHAT

1.Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup STANDAR


sehat bagi setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud PELAYANAN
derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup MINIMAL
sehat sehingga terwujud bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera
2.Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan dalam
meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
GERAKAN
MASYARAKAT
HIDUP SEHAT
PILAR 3 (GERMAS)
PILAR 2
PILAR 1 PENGUATAN JAMINAN
PARADIGMA PELAYANAN KESEHATAN
SEHAT KESEHATAN NASIONAL
(JKN) PENDEKATAN
KELUARGA

Arah pembangunan kesehatan nasional saat ini bergerak dari kuratif


ke promotif dan preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
KEBIJAKAN PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN
KEBIJAKAN PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN
PROGRAM
• PENINGKATAN AKSES YANKES
TERUTAMA PADA FKTP

PILAR 2
• OPTIMALISASI SISTEM RUJUKAN
• PENINGKATAN MUTU DENGAN
PENGUATAN PENDEKATAN CONTINUUM OF CARE
YANKES DAN INTERVENSI BERBASIS RESIKO
KESEHATAN (HEALTH RISK)

AKSES MUTU UNIVERSAL


HEALTH
Pembangunan Fasyankes
(Puskesmas, RS)
Akreditasi Fasyankes COVERAGE
prosentase penduduk yang
Standar Kompetensi dijamin/ Cakupan
Fasyankes Kepesertaan
Peningkatan Sarana,
Prasarana dan Alat
Standar Pelayanan :
Kesehatan
- PNPK, PPK, CP Akses terhadap Pelayanan
- SPO Kesehatan yang Berkualitas
Pelayanan Kesehatan
Bergerak di DTPK Peningkatan Kompetensi
SDM
Seberapa lengkap pelayanan
Pengembangan Pelayanan Yang
yang dijamin
Penguatan Sistem Rujukan
Inovasi
Sumber: Draft Awal Rancangan RPJMN Teknokratik Bappenas, Febuar 2019
Sasaran Program Pembinaan
Pelayanan Kesehatan

Mewujudkan Akses Pelayanan


Kesehatan Dasar dan Rujukan yang
Berkualitas Bagi Masyarakat
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
10%

20%
Derajat
Kesehatan

40% KOMPETENSI FASYANKES


Teori Blum, 1974
30% SARANA, SISTEM
SUMBER DAYA MUTU MELALUI
PRASARANA & ALAT KESEHATAN PELAYANAN
ALAT MANUSIA FARMASI & RUJUKAN
AKREDITASI

KOMPETENSI
MANAJERIAL

STANDAR
PELAYANAN
PERIZINAN LISENSI - KESEHATAN
LINTAS SEKTOR SERTIFIKASI
KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN
2 PRIMER
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

PERAN Mendukung peningkatan STRATEGI


akses dan mutu pelayanan Kerja sama
kesehatan multisektoral

Sebagai gatekeeper dalam


pelaksanaan JKN Partisipasi
masyarakat

Menggerakkan paradigma
sehat pada masyarakat Penerapan
teknologi

11
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Klinik DM merupakan penghubung jaringan kerja antara
Kesehatan Jiwa IGD
Komunitas pelayanan di komunitas dan mitra lainnya Inst. Bedah
Inst. Obgyn

Pelayanan Sample
Text
Spesialisasi Rumah Sakit
Sample Sample
Text Text
Kader kesehatan

CT Scan
Lab Sitologi
Kelompok Sample
bersinambung Sample
Pusat pengobat Text
komprehensif
Text
Diagnostik lain
berpusat pada pasien

Layanan Sosial
Sample Sample Panti
Text Text Rumah Singgah

Sample
Lab.
Text
AMDAL lainnya
Organisasi Non
Pemerintah
Pelayanan
Pencegahan The WHO Report 2008: Primary Health Care: Now more than ever
Khusus
Dapat dipahami pimpinan pelayanan kesehatan primer diharapkan ahli
dalam kedokteran keluarga, komunitas, dan kesehatan masyarakat
PERAN KLINIK DAN PRAKTIK MANDIRI DOKTER DALAM PENGUATAN
LAYANAN PRIMER

Puskesmas memiliki kewenangan:


PENCAPAIAN  melaksanakan pembinaan teknis terhadap
KLINIK DAN PRAKTIK
MANDIRI DOKTER
INDIKATOR jaringan pelayanan dan upaya kesehatan
SPM berbasis masyarakat
 mengoordinasikan dan melaksanakan
MERUPAKAN
FASILITAS PENCAPAIAN pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
PELAYANAN INDIKATOR
KESEHATAN YANG
tingkat pertama di wilayah kerjanya.
MEMILIKI ANDIL KELUARGA
DALAM MEMBERIKAN
PELAYANAN
SEHAT
KESEHATAN TINGKAT KOLABORASI PELAYANAN
PERTAMA KEPADA
PUSKESMAS DENGAN KLINIK
MASYARAKAT
DAN PRAKTIK MANDIRI DOKTER
GERMAS
MENDUKUNG
TUGAS
&
FUNGSI PUSKESMAS KINERJA JKN DUKUNGAN PEMDA DAN
DINAS TERKAIT
PENINGKATAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN
PEMENUHAN SARANA,
PRASARANA DAN ALAT KESEHATAN

1
PIS-PK REGIONALISASI SISTEM
7 2
RUJUKAN

PELAYANAN TELEMEDICINE
6 PENINGKATAN
AKSES 3 PEMBANGUNAN
FASYANKES DTPK

PEMENUHAN SDM (WKDS, NS) 5 4 PELAYANAN KESEHATAN


BERGERAK (FLYING HEALTH
CARE)
PROGRAM INDONESIA SEHAT
12 Indikator Keluarga Sehat
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA
PERMENKES NO, 39 Thun 2016

Salah satu cara Puskesmas untuk


meningkatkan jangkauan sasaran dan Gizi &
Kesehatan
mendekatkan atau meningkatkan
ibu & anak
akses pelayanan kesehatan dengan
mendatangi keluarga
Pengendalian
penyakit menular
& penyakit tidak
menular

Perilaku
& kesehatan
Persiapan Kunjungan Keluarga Intervensi Awal Intervensi Lanjut lingkungan SPM
Rapat Pembagian BIDANG KESEHATAN
Tim Pembina Keluarga Dilakukan pada Pelayanan
Tim Kunjungan mendatangi keluarga kunjungan pertama diberikan sebagai
KAB./KOTA
Keluarga dan dan disesuaikan
untuk mengetahui dengan tindak lanjut hasil
persiapan status kondisi seluruh kewenangan tim analisa kunjungan
kunjungan keluarga Pembina keluarga keluarga.
anggota keluarga 15
PERAN FASYANKES DALAM PIS-PK

Fasilitas pelayanan kesehatan primer Fasilitas pelayanan


kesehatan rujukan

Penanggung jawab kesehatan di wilayah kerja


melaksanakan UKM dan UKP,
Pelaksana Kunjungan Keluarga

PUSKESMAS
KLINIK UTAMA RUMAH SAKIT

Pelayanan spesialistik sbg Intervensi lanjut


PRAKTIK MANDIRI KLINIK PRATAMA hasil kunjungan keluarga didukung oleh
dr, drg, Bidan/Tenaga kesehatan
sistem rujukan
Pembinaan dalam hal teknis medis
Menindaklanjuti hasil kunjungan keluarga dikoordinasikan oleh Dinkes Kab/Kota
Memberikan intervensi lanjut
Bila diperlukan , RS bekerja sama dengan
Intervensi lanjut dikoordinasikan dengan Puskesmas
Dinkes Kabupaten/Kota mengembangkan
telemedicine 16
TATA HUBUNGAN ANTARA DINKES-FKTP-FKRTL
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

RS/KLINIK UTAMA
KLINIK PRATAMA
PEMBINAAN

PRAKTIK MANDIRI
Bidan/Tenaga kesehatan

PRAKTIK MANDIRI
dr/drg UKBM
PUSTU

Pembinaan Pencatatan dan Pelaporan Rujukan UKP/UKM Rujukan Balik17


PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

PETA JALAN
ROADMAP AKREDITASI
AKREDITASI FKTP
FKTP TAHUN 2019 – 2024TAHUN 2019 – 2024

TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN


AKREDITASI FKTP 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

PUSKESMAS 8.880 10.084 10.184 10.284 10.384

PEMANFAATAN Dari total


18.815 sudah
TEKNOLOGI terakeditasi
7.532 FKTP:
INFORMASI • Puskesmas
KLINIK
PRATAMA
2.195 6.637 6.885 7.361 7.837 TOTAL
(7.518)
• Klinik
Pratama (14)

PENINGKATAN PANDUAN
11.075TOTAL FKTP 16.721 17.069 17.645 18.221
PENYEDIAAN PEDOMAN
MUTU NSPK/SOP PERATURAN
18.815
FKTP

KRITERIA
STANDAR PELAYANAN
PENINGKATAN
Pendidikan Dokter Layanan Primer
KOMPETENSI SUMBER
Pelatihan Program/Teknis/Manajemen
DAYA MANUSIA (SDM) Benchmarking

PENGUATAN
MANAJEMEN Pelatihan Manajemen
PUSKESMAS Pembinaan Dinkes Kab/Kota
PENINGKATAN AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KLINIK DI INDONESIA

KLINIK UTAMA RAWAT INAP 312

KLINIK UTAMA RAWAT JALAN 638

KLINIK PRATAMA RAWAT INAP 1397

KLINIK PRATAMA RAWAT JALAN 6520

TOTAL : 8.841 KLINIK


AKREDITASI KLINIK

14 Terakreditasi

Dari Total Klinik Pratama


7.917
Sumber: Dit. Yankes Primer (Data per Januari 2019) Sumber: Dit. Mutu dan Akreditasi Yankes (Data per Januari 2019
3 KEBIJAKAN KLINIK PRATAMA
KLINIK
(Permenkes 9 Tahun 2014)

KLINIK PRATAMA KLINIK UTAMA

Klinik yang menyelenggarakan


Klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau
Klinik adalah fasilitas pelayanan medik dasar baik umum
pelayanan kesehatan yang
pelayanan medik dasar dan
maupun khusus spesialistik
menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
perorangan yang
menyediakan pelayanan Klinik dapat mengkhususkan pelayanan pada satu bidang tertentu
medis dasar dan/atau berdasarkan cabang/disiplin ilmu atau sistem organ
spesialistik.
• Ketenagaan Klinik pratama terdiri atas tenaga medis, • Ketenagaan Klinik utama terdiri atas tenaga medis,
tenaga keperawatan, tenaga Kesehatan lain, dan tenaga keperawatan,tTenaga Kesehatan lain, dan tenaga
non kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
tenaga non kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
• Tenaga medis di Klinik utama paling sedikit terdiri dari 1
• Tenaga medis pada Klinik pratama paling sedikit
(satu) orang dokter spesialis/dokter gigi spesialis dan 1
terdiri dari 2 (dua) orang dokter dan/atau dokter gigi (satu) orang dokter /dokter gigi sebagai pemberi
sebagai pemberi pelayanan pelayanan
STANDAR KLINIK

LABORATORIUM

KEFARMASIAN BANGUNAN

PERSYARATAN

PERALATAN PRASARANA

KETENAGAAN
Persyaratan Pendirian Klinik

KLINIK KLINIK
PRATAMA PRATAMA

• Permanen, tidak
LOKASI

BANGUNAN

PRASARANA
• Sebaran diatur • Instalasi sanitasi
bergabung dengan
oleh Pemda tempat tinggal
• Instalasi listrik
Kab/Kota • Fungsi, keamanan, • Pencegahan &
• Memenuhi kenyamanan, & penanggulangan
kemudahan pemberian kebakaran
ketentuan yan • Ambulans, utk
persyaratan • Perlindungan klinik rawat inap
kesehatan keselamatan & kesehatan • Sistem gas medis
lingkungan bagi semua orang,
• Sistem tata udara
• Klinik Rawat Inap (jml TT
5-10): Ruang rawat inap, • Sistem
farmasi, lab, dapur pencahayaan
Persyaratan Pendirian Klinik

PERALATAN
KETENAGAAN

• PJ: tenaga medis, SIP di klinik, dpt • Medis: Harus diuji/


merangkap pemberi pelayanan
dikalibrasi secara berkala
• Rawat Jalan: medis, keperawatan,
nakes lain, tenaga non kesehatan oleh institusi yang
• Rawat inap: medis, keperawatan, berwenang, memenuhi
farmasi, gizi, analis kesehatan, standar mutu, keamanan, &
nakes lain, tenaga non kesehatan keselamatan
• Klinik pratama: 2 orang Dokter
dan/atau Dokter gigi
• Non medis: Memiliki izin
• Klinik utama: 1 orang dr spesialis edar sesuai peraturan,
dan 1 org dr/drg memenuhi standar mutu,
keamanan, & keselamatan
Persyaratan Pendirian Klinik
KEFARMASIAN

LABORATORIUM
• Rawat jalan: tdk wajib • Rawat jalan: dpt menyelenggarakan
melaksanakan yan farmasi. yan laboratorium
• Rawat inap wajib memiliki • Rawat inap wajib
instalasi farmasi yang menyelenggarakan yan
diselenggarakan apoteker. laboratorium
• Klinik penyelenggara yan RM • Klinik Pratama: yan lab klinik
pecandu NAPZA wajib pratama
memiliki instalasi farmasi • Klinik utama: yan lab klinik pratama
yang diselenggarakan atau madya
apoteker. • Perizinan terintegrasi dgn klinik
STANDAR MINIMAL KETENAGAAN KLINIK PRATAMA
Klinik Klinik
Klinik Pratama
Jenis Tenaga Pratama Pratama Keterangan
Rawat Jalan
Rawat Inap Gigi
Dokter Layanan Primer +/- +/- - - dua dokter atau dokter layanan primer; atau
Dokter + + +/- - satu dokter layanan primer dan satu dokter
- Disesuaikan dengan jenis pelayanan yang diberikan
oleh Klinik
- dua dokter & satu dokter gigi, atau dua dokter
gigi & satu dokter
Dokter Gigi +/- +/- + 2 (dua) orang dokter gigi
Perawat + + - Klinik rawat jalan: 1 (satu) orang
Klinik rawat inap: 4 (empat) orang
Tenaga Terapis Gigi dan Mulut +/- +/- + Kinik pratama gigi: 1 (satu) orang
Tenaga Ahli Teknisi Gigi +/- +/- +/- min tenaga ahli teknisi gigi
Apoteker +/- + +/- Kinik yang memberikan pelayanan kefarmasian: 1(satu) orang
Tenaga Teknis Kefarmasian +/- + +/- 1 (satu) orang
Bidan +/- +/- - 2 (dua) orang untuk klinik rawat inap yang menyelenggarakan pelayanan
persalinan
Tenaga Gizi atau tenaga kesehatan lain +/- + +/- 1 (satu) orang.
yang memiliki kompetensi di bidang
gizi
Tenaga ATLM +/- + +/- penyelenggaraan pelayanan laboratorium harus minimal tenaga ATLM .
Tenagan Kesehatan Lain sesuai kebutuhan pelayanan yang diberikan
Tenaga non kesehatan: - administrasi
sesuai kebutuhan
keuangan
- sistem informasi
- kegiatan operasional lain

Sumber : Revisi Permenkes No 9 tahun 2014 26


PERIZINAN KLINIK

• PP No. 24 tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha


Terintegrasi Secara Elektronik

• Permenkes No. 26 tahun 2018 tentang Pelayanan


Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
Sektor Kesehatan

27
Permenkes No.26 tahun 2018

• Pasal 47  Izin operasional klinik diterbitkan oleh Bupati/ Walikota


• Pasal 79  Pemohon mengajukan permohonan izin Usaha dan izin
Komersial Operasional melalui OSS

Setelah Notifikasi
Lembaga OSS pemenuhan persetujuan
menerbitkan Nomer Izin komitmen  atau
Pemenuhan
Berusaha (NIB)  sebagai Visitasi oleh penolakan
Komitmen
identitas berusaha, untuk Pemda dalam waktu
dalam jangka
mendapatkan izin usaha Kab/Kota 7 hari
waktu paling
dan izin komersial atau dalam waktu setelah
lama 1 bulan
operasional 10 hari visitasi
MASA BERLAKU PERIZINAN BERUSAHA

Pasal 86
• Izin usaha berlaku selama pelaku usaha menjalankan usaha
dan/atau kegiatannya
• Izin Komersial atau Operasional berlaku 5 (lima) tahun dan
dapat diperpanjang kembali selama memenuhi persyaratan.

29
PERSYARATAN KLINIK

Standar
klinik

SDM, sarana
Notifikasi dinkes
Profil klinik prasarana, dan
kabupaten/kota
peralatan

PERSYARATAN IZIN OPERASIONAL KLINIK


IZIN OPERASIONAL

1. SURAT PERMOHONAN IZIN


OPERASIONAL
2. SURAT PERNYATAAN
PERUBAHAN NAMA PERUBAHAN NAMA DAN/ATAU
BADAN USAHA DI TTD
PEMILIK
3. PERUBAHAN AKTA NOTARIS
4. IZIN OPERASIONAL KLINIK
PERUBAHAN JENIS YANG ASLI
BADAN USAHA
1. SURAT PERMOHONAN
2. SURAT PERNYATAAN
PENGGANTIAN ALAMAT DAN
PERUBAHAN ALAMAT DAN TEMPAT DI TTD PEMILIK
TEMPAT 3. IZIN OPERASIONAL ASLI

PERUBAHAN
PENANGGUNGJAWAB PEMDA/DINKES
KAB/KOTA
KLINIK
Penyelenggaraan
• Klinik menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif
• ONE DAY CARE & HOME CARE
• KLINIK RANAP MAKSIMAL 5 HARI  JIKA LEBIH  RUJUK
• Klinik pratama hanya dapat melakukan bedah kecil (minor) tanpa anestesi umum
dan/atau spinal.
• Klinik utama dapat melakukan tindakan bedah, kecuali tindakan bedah yang:
 menggunakan anestesi umum dengan inhalasi dan/atau spinal
 operasi sedang yang berisiko tinggi; dan
 operasi besar.
• Klasifikasi bedah kecil, sedang, dan besar ditetapkan oleh Organisasi Profesi yang
bersangkutan.

32
Penyelenggaraan WAJIB:

• memasang nama dan klasifikasi Klinik;


• membuat dan melaporkannya kepada dinas kesehatan daftar tenaga
medis dan tenaga kesehatan lain yang bekerja di Klinik dengan
menyertakan:
1) nomor STR dan SIP bagi tenaga medis;
2) nomor STR, dan Surat Izin Praktik (SIP) atau Surat
Izin Kerja (SIK) bagi tenaga kesehatan lain.
• melaksanakan pencatatan untuk penyakit-penyakit tertentu dan
melaporkan kepada DINKES kab/kota dalam rangka pelaksanaan
program pemerintah sesuai peraturan

33
KEWAJIBAN KLINIK
HAK KLINIK
• memberikan informasi yang benar tentang pelayanan
yang diberikan;
• menerima imbalan jasa pelayanan sesuai
• memberikan pelayanan yang efektif, aman, bermutu, dan
ketentuan peraturan perundang-undangan
nondiskriminasi
• melakukan kerja sama dengan pihak lain
• memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien
dalam mengembangkan pelayanan;
sesuai dengan kemampuan pelayanannya tanpa meminta
• menggugat pihak yang mengakibatkan
uang muka terlebih dahulu atau mendahulukan
kerugian;
kepentingan finansial;
• mendapatkan perlindungan hukum dalam
• memperoleh persetujuan atas tindakan yang akan
melaksanakan pelayanan kesehatan; dan
dilakukan (informed consent);
• mempromosikan pelayanan kesehatan yang
• menyelenggarakan rekam medis & sistem rujukan dengan
ada di Klinik sesuai ketentuan peraturan
tepat;
perundang-undangan
• menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan
standar profesi dan etika serta peraturan
• menghormati & melindungi hak-hak pasien; memberi
informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai hak dan
kewajiban pasien;
• melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya
• melakukan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan;
• melaksanakan fungsi sosial
• melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan;
• menyusun & melaksanakan peraturan internal klinik; dan
• memberlakukan seluruh lingkungan klinik sebagai kawasan
tanpa rokok. 34
PENGAWASAN

dimulai sejak tanggal


pemenuhan pernyataan Komitmen yang
Komitmen; tercantum dalam OSS.

pemenuhan standar, Pemeriksaan:


sertifikasi, lisensi
dan/atau pendaftaran; 1. dokumen termasuk
dan/atau laporan kegiatan usaha;
2. ketenagaan;
usaha dan/atau 3. sarana prasarana;
kegiatan. dan/atau
4. lokasi/tempat.
PENGAWASAN

peringatan

notifikasi pembatalan
TINDAKAN

perizinan berusaha TENAGA


penghentian sementara PENGA
kegiatan berusaha
WAS
pengenaan denda
administratif

pencabutan Perizinan Berusaha


3 PENUTUP
KESIMPULAN DAN HARAPAN

1. Kebijakan pelayanan kesehatan primer di Indonesia difokuskan untuk meningkatkan akses dan
mutu yankes melalui ketersediaan fasilitas dan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

2. Klinik merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan sehingga diperlukan berbagai upaya
penguatan, antara lain peningkatan kompetensi SDM, peralatan dan sarana prasarana sesuai
standar
3. Klinik memiliki peran untuk memperluas akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan turut
membantu Puskesmas dalam melaksanakan UKP dan PIS-PK
4. Sebagai salah satu upaya dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Klinik adalah
melindungi pasien dan masyarakat dalam rangka keselamatan pasien (patient safety), maka
Standar Klinik harus diterapkan.
5. Peran klinik menjadi penting pada pelaksanaan JKN, dokter di klinik harus mampu memberikan
pelayanan kesehatan secara optimal, tidak hanya melakukan pengobatan, tetapi mengelola
masyarakat di wilayahnya agar tetap sehat (promotif-preventif) sehingga biaya operasional klinik
menjadi lebih optimal.
TERIMA KASIH
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta Selatan

www.yankes.kemkes.go.id www.facebook.com/ditjen.yankes @ditjenyankes @ditjenyankes

Anda mungkin juga menyukai