Anda di halaman 1dari 3

Soekarno: Indonesia Merdeka

Sinopsis
Lahir dengan nama Kusno, dan karena sering sakit diganti oleh ayahnya dengan nama
Soekarno. Besar harapan anak kurus itu menjelma menjadi kesatria dalam pewayangan layaknya
tokoh Adipati Karno. Harapan bapaknya terpenuhi, umur 24 tahun Sukarno berhasil mengguncang
podium, berteriak: Kita Harus Merdeka Sekarang!!! Akibatnya, dia harus dipenjara. Dituduh
menghasut dan memberontak. Tapi keberanian Sukarno tidak pernah padam. Pledoinya yang
sangat terkenal, Indonesia Menggugat, mengantarkannya ke pembuangan di Ende, lalu ke
Bengkulu.
Di Bengkulu, Sukarno istirahat sejenak dari politik. Hatinya tertambat pada gadis muda
bernama Fatmawati. Padahal Sukarno masih menjadi suami Inggit Garnasih, perempuan yang
lebih tua 12 tahun dan selalu menjadi perisai baginya ketika di penjara maupun dalam pengasingan.
Kini, Inggit harus rela melihat sang suami jatuh cinta. Di tengah kemelut rumah tangganya, Jepang
datang mengobarkan perang Asia Timur Raya. Berahi politik Soekarno kembali bergelora.
Hatta dan Sjahrir, rival politik Sukarno, mengingatkan bahwa Jepang tidak kalah bengisnya
dibanding Belanda. Tapi Sukarno punya keyakinan, Jika kita cerdik, kita bisa memanfaatkan
Jepang untuk meraih kemerdekaan. Hatta terpengaruh, tetapi Sjahrir tidak. Kelompok pemuda
progresif pengikut Sjahrir bahkan mencemooh Sukarno-Hatta sebagai kolaborator. Keyakinan
Sukarno tak goyah.
Sekarang, kemerdekaan Indonesia terwujud pada tanggal 17 Agustus 1945. Di atas kereta
kuda, Haji Oemar Said (HOS) Cokroaminoto berwejang kepada Sukarno muda: Manusia itu sama
misteriusnya dengan alam, tetapi jika kau bisa menggenggam hatinya, mereka akan mengikutimu.
Kalimat ini selalu dipegang Sukarno sampai dia mewujudkan mimpinya: Indonesia Merdeka!

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya." – Ir. Soekarno

1
- Refleksi film Soekarno
Film yang berdurasi 137 menit ini menceritakan secara detail tentang bagaimana perjuangan
Soekarno untuk bangsa Indonesia. Menurut analisa Saya, tokoh dalam film ini sangat
menggambarkan sifat seorang nasionalis dikarenakan sangat terasa perjuangan dan pengorbanan
sang tokoh di sepanjang durasi film tersebut. Soekarno merupakan orang yang gigih, pemberani
dan kooperatif dalam setiap keputusan yang ia lakukan. Terbukti dalam salah satu scene film ini,
di mana rakyat dengan segera ingin memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, dikarenakan
kemunduran Jepang secara tiba-tiba. Hal ini merupakan sebuah momentum dikarenakan Indonesia
mengalami vacuum of power. Tetapi, Soekarno justru tidak ingin terburu-buru dalam mengambil
keputusan agar berdampak baik bagi bangsa Indonesia ke depannya. Menurut Saya itulah
kepribadian seorang pemimpin yang sangat mengayomi bangsa dan negaranya. Bagi Soekarno,
pemimpin yang baik adalah pemimpin yang muncul dalam setiap situasi tak terduga. Dan bila
seorang pemimpin melakukan kesalahan, biarlah sejarah yang membersihkannya. Di sisi lain,
Hatta mencetuskan bahwa pemimpin harus memiliki sifat jujur dan adil, sebab sebuah negara
adalah amanah dari rakyat. Tak hanya di masa itu, namun juga masa depan.
Dari film ini, sangat terlihat betapa gigih perjuangan seorang Soekarno dalam
memperjuangkan hak merdeka Indonesia. Ancaman dan hukuman dari pemerintah kolonial
bukanlah halangan bagi Soekarno. Berkali-kali ia ditangkap, diasingkan, dipenjara karena
kegigihannya yang menggetarkan penjajah. Sebab hanya Soekarno yang dapat menyatukan
seluruh bangsa Indonesia, dan hal ini mencemaskan bagi pemerintah kolonial. Itulah hal yang
membuat Soekarno menjadi seorang tokoh dengan jiwa nasionalis yang tinggi.

- Tokoh yang Mengesankan


Selama menonton film, Saya menemukan beberapa hal menarik. Salah satunya, tokoh
Fatmawati yang pada mulanya adalah salah satu murid Soekarno. Ternyata, sejak dahulu
Fatmawati menyimpan perasaan lebih terhadap Soekarno yang saat itu adalah pembimbingnya.
Dan mengejutkannya, Fatmawati tidak bertepuk sebelah tangan. Seiring berjalannya waktu, cinta
mereka semakin besar dan tibalah pada saat Fatmawati memberitahu Soekarno bahwa ada lelaki
yang melamarnya. Namun Fatmawati tentu saja bingung dan ingin menolak, sebab hanya
Soekarno yang ia inginkan. Sebagai taktik, Soekarno menawarkan Fatmawati untuk menikahinya.
Dan setelah mengetahui hal ini, istri Soekarno, Inggit Ganarsih kecewa terhadapnya dan marah
besar. Singkat cerita, berdekatan dengan peristiwa kemerdekaan akhirnya Soekarno menikahi
Fatmawati. Dan mereka dikaruniai seorang bayi lelaki bernama Guntur. Lalu setelahnya terjadilah
peristiwa proklamasi.
Fatmawati merupakan tokoh yang berjasa dan banyak memberikan kontribusi terhadap
perjalanan hidup Soekarno selama ini memperjuangkan bangsa Indonesia. Bahkan menurut
pendapat pribadi Saya, Fatmawati lebih berperan besar dibanding istri Soekarno yang sebelumnya,
Inggit Ganarsih. Ketulusan dan dukungan yang Fatmawati berikan, dapat memotivasi Soekarno
dalam usaha atas kemerdekaan bangsa. Hal tersebut mengesankan sebab wanita juga pantas
berjuang dalam hal-hal seperti itu. Adapun hal lain yang Saya petik dari kisah ini, bahwa Soekarno

2
dengan segala kelebihan dan perjuangan positif dari dalam dirinya, tetap memiliki satu kelemahan,
yaitu perempuan.

- Hal-hal yang Dapat Dipelajari


Dari film ini, Saya menganalisa bagaimana keadaan telah berbanding terbalik. Dalam masa
perjuangan Soekarno dan seluruh bangsa Indonesia, sangat terasa bahwa hak merdeka Indonesia
adalah segalanya. Semuanya rela melakukan apapun demi keutuhan dan kedamaian negara ini.
Bila dibandingkan dengan semangat perjuangan di masa lalu, semangat tersebut mulai luntur di
kalangan pemuda sekarang. Dikarenakan faktor-faktor yang berasal dari luar, rasa semangat
mempertahankan keutuhan negara tidak sebesar dulu. Hal ini tentu Saya ingin kembangkan lagi
sebab perjuangkan para pendahulu kita tidak bisa digantikan dengan apapun. Seperti kutipan dari
perkataan Soekarno, bahwa ia ingin negara Indonesia tetap diperjuangkan baik di masa lalu sampai
di masa mendatang. Maka mental dan pribadi anak bangsa yang berbela rasa harus dipertahankan.

- Hal-hal yang Patut Dikembangkan untuk Rasa Nasionalisme dan


Patriotisme
Menurut Saya, sebagai anak muda yang baik sudah sepatutnya kita menjaga rasa cinta tanah
air. Dengan cara mempertahankan sifat-sifat yang mencerminkan pribadi bangsa Indonesia. Hal
ini bisa dilakukan dengan cara rajin beribadah, tekun dalam belajar dan segala aktivitas yang
kiranya memperjuangkan harga dan martabat bangsa Indonesia. Karena bila kita memulainya dari
diri sendiri, tentu saja akan berdampak pada bangsa sendiri. Nasionalisme juga dapat berarti
membela bangsa kita dari ancaman luar seperti terorisme, radikalisme yang berdampak
memecahbelah kesatuan dan keutuhan bangsa. Karena di dalam semangat nasionalisme terdapat
perjuangan-perjuangan pendahulu kita yang dapat dijadikan pelajaran bagi manusia sekarang
untuk mempertahankan negara kita.
Patriotisme berarti menghargai jasa para pahlawan, dan sama halnya dengan nasionalisme,
upaya yang dapat dilakukan salah satunya menanam rasa empati terhadap perjuangan para
pahlawan di masa lalu. Dengan begitu, secara tidak langsung hal itu membidik sikap kita untuk
lebih mengembangkan rasa cinta tanah air. Dan membantu kita tidak terjebak di masa milenial ini,
supaya tetap bisa menonjolkan sifat patriotisme di era serba bisa.
Saya percaya bahwa di dalam setiap jiwa-jiwa pemuda Indonesia pasti terdapat rasa
nasionalisme dan patriotisme yang dapat dikembangkan. Itu semua tergantung kepada pemahaman
kita terhadap sejarah bangsa ini dan pengamalan di setiap aspeknya.

Anda mungkin juga menyukai