Kelas : G814
Kelompok :7
Anggota : Jelita Giosika ( 23012010235/Manajemen)
Amanda Arum P (23012010241/Manajemen)
Cecilia Dini Hapsari (23012010274/Manajemen)
Kanaya Amelia Putri (23012010315/Manajemen)
Identitas Film :
Judul Film : Soekarno
Sutradara : Hanung Bramantyo
Ditulis oleh : Hanung Bramantyo
Produser : Raam Punjabi
Editing : Cesa David Luckmansyah
Pemeran :
Ario Bayu - Soekarno
Lukman Sardi - Hatta
Tanta Ginting - Sjahrir
Tika Bravani - Fatmawati
Maudy Koesnaedi - Inggit Garnasih
Sujiwo Tejo - Soekemi Sosrodihardjo (Ayah Soekarno)
Ayu Laksmi - Ida Ayu Nyoman Rai (Ibu Soekarno)
Mathias Muchus - Hassan Din (ayah Fatmawati)
Rully Kertaredjasa - Ibu Fatmawati
Soekarno lahir dengan Namanya yakni kusno, Kusno yakni orang yang sering mengalami
sakit karena itu Namanya diganti oleh sang ayah yakni menjadi Soekarno. Ayahanya berhapar
dengan gantinya nama dapat menjadi sebuah kesatria pahlawan seperti Adipati Karno. Harapan
bapaknya terpenuhi, Pada saat umur 24 tahun Sukarno berhasil membikin gempar podium dengan
berteriak : Kita Harus Merdeka Sekarang!!! Karena ulahnya tersebut Soekarno harus berakhir
dipenjara. Karena dituduh menghasut dan memberontak. Soekarno sangat terkenal dengan
semangatnya yang tak pernah padam.
Pada saat di Bengkulu, Sukarno merasa jatuh cinta pada gadis muda bernama Fatmawati.
Dan saat itu kondisi Sukarno masih menjadi suami Inggit Garnasih, perempuan yang lebih tua 12
tahun dan yang selalu menjaga sukorano Ketika di penjara maupun pada saat perasingan. Kini,
Inggit harus rela melihat sukarno jatuh cinta pada wanita lain. Pada saat itu, Di saat ‘galau’
dengan masalah rumah tangganya, terutama karena Inggit belum mampu memberikan anak,
ekskalasi politik memanas. Perang Dunia II mencapai Asia dengan masuknya Jepang ke dalam
kancah perang dengan membom pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour,
Hawaii. Jepang memberikan istilah sendiri untuk Perang Dunia II di teater Pasifik sebagai
“Perang Asia Timur Raya”. Kekuatan Jepang dengan cepat melumpuhkan satu demi satu negara
di Asia, terutama di Asia Timur dan Tenggara. Indonesia yang waktu itu dikuasai Belanda ikut
jatuh, menyusul kalahnya Amerika Serikat dan Inggris di Singapura dan Filipina. Dan semangat
berpolitik sukarno pun kembali lagi.
Hatta dan Sjahrir, musuh politik Sukarno, mengingatkan bahwa Jepang tidak kalah
kejamnya dibanding Belanda. Tapi Sukarno yakin, Jika kita cerdik, kita bisa memanfaatkan
Jepang untuk mendapatkaan kemerdekaan bagi indonesia. Hatta terpengaruh atas kegigihan
Sukarno ini, tetapi Sjahrir tidak. Kelompok pemuda pengikut Sjahrir bahkan mengatakan
Sukarno-Hatta sebagai kolaborator. Tetapi Sukarno yang kita kenal dengan semangatnya yang tak
kunjung padam ia tak goyah atas perkataan tersebut.
Dan pada akhirnya, kemerdekaan Indonesia terwujud pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat
Bersama Sukarno di atas kereta kuda, Haji Oemar Said (HOS) Cokroaminoto memberikan
wejangan kepada Sukarno muda: Manusia itu sama misteriusnya dengan alam, tapi jika kau bisa
menggenggam hatinya, mereka akan mengikutimu. Kalimat ini selalu dipegang Sukarno sampai
dia mewujudkan mimpinya: Indonesia Merdeka!
Ir. Soekarno, ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator dengan sebutan Bung Karno. Beliau lahir
pada pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Beliau mulai aktif berjuang pada masa
pergerakan nasional dengan memimpin Partai Nasional Indonesia (PNI). Pada masa pendudukan
Jepang, beliau menjadi salah seorang pemimpin organisasi Putera (Pusat Tenaga Rakyat).Di
dalam keanggotaan BPUPKI, beliau menjadi ketua Panitia Sembilan. Selanjutnya menjadi ketua
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) sebagai pengganti BPUPKI.
Ulasan :
Film ini memiliki banyak sekali Pelajaran yang kitab isa ambil dari penokohan yang kuat detail
Sejarah yang rinci dan terkadang belum diketahu orang bukan hanya Sukarno tetapi film ini juga
memperlihatkan kegigihan Inggit gamasih yakni seorang Wanita yangmelakukan pengorbanan
sekaligus perjuangan bagi Sukarno. Film ini jika kitab isa pelajari kita sangat bisa terbawa
suasana karena penokohan yang diakukan oleh Sukarno sangatlah membikin semangat dalam diri
kita berkobar dengan adanya film ini kita sebagai penikmat filmnya merasa bangga Sejarah yang
kita katakana membosankan ternyata jika di olah dengan baik juga akan menghasilkan hasil yang
sangat luar biasa.