SNI Mainan Anak (Pak Ricard) 4 PDF
SNI Mainan Anak (Pak Ricard) 4 PDF
1
Outline
Latar Belakang Pemberlakuan SNI Mainan
Secara Wajib
Tujuan Pemberlakuan SNI Mainan Secara
Wajib
Dasar Hukum Pemberlakuan SNI Mainan
Secara Wajib
Jenis Mainan dan Post Tarif Pada
Pemberlakuan SNI Mainan Secara Wajib
Ketenteuan – Ketentunan Pada Pemberlakuan
SNI Mainan Secara Wajib
Pengawasan
2
Latar Belakang Pemberlakuan SNI
Mainan Secara Wajib
Beragam mainan beredar di pasaran dengan
harga relatif murah
YLKI melakukan pengujian beberapa macam
mainan edukasi yang dibeli di beberapa tempat
penjualan mainan, seperti pasar mainan, ITC dan
mal/pusat perbelanjaan di 5 wilayah DKI Jakarta.
Dari hasil pengujian, ditemukan produk mainan
edukasi yang mengandung zat-zat kimia yang
berbahaya bagi kesehatan, sebut saja : timbal
(Pb), mercuri (Hg), cadmium (Cd) dan
chromim (Cr).
3
Lanjutan...
Tampilan fisik mainan yang tidak aman untuk
anak-anak, cat yang mudah terkelupas, bau dan
warna cat yang sangat menyolok serta
kurangnya informasi yang jelas dalam kemasan
mainan edukasi ini
Produk mainan China yang di ekpor ke Amerika
seperti playsoft,mobil-mobilan, alat musik dan
gambar terpaksa ditarik dari pasar karena
terindikasi tingginya kandungan timbal dalam cat
4
Lanjutan....
Penggunaan bahan berbahaya terhadap produk
mainan banyak menimbulkan masalah seperti
penggunaan unsur elemen antimoni, arsen,
barium,kadmium, timah hitam, air raksa dan
silenium
Menurut peneliti bahwa akibat penggunaan
bahan berbahaya dapat menghambat
pertumbuhan anak dan penyakit lain seperti
kanker
5
Tujuan Pemberlakuan SNI Secara Wajib
Memberikan perlindungan bagi konsumen, pelaku
usaha, masyarakat dalam aspek K3L (kesehatan,
keselamatan dan keamanan serta kelestarian
lingkungan hidup);
7
Dasar Hukum Pemberlakuan SNI Wajib
• UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian
• UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
• Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86 Tahun 2009,
tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri
• Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang
Standardisasi Nasional
• Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 52/M-
IND/PER/ 10/2013 tentang Penunjukan Lembaga
Penilaian Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan dan
Pengawasan SNI Mainan Secara Wajib
• Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 18/M-
IND/PER/4/2014 tentang Perubahan Perubahan Atas
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 52/M-
IND/PER/10/2013.
8
Lanjutan....
• Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 24/M-
IND/PER/4/2013 tentang Pemberlakuan SNI Secara Wajib
• Peraturan Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur
Nomor 09/BIM/PER/1/2014 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pemberlakuan dan Pengawasan Penerapan SNI
Mainan Secara Wajib
9
Ketentuan – Ketentuan:
Jenis Mainan dan Nomor Post Tarif SNI Mainan Secara Wajib
10
7. Stuffed toy menyerupai binatang atau selain 9503.00.60.00
manusia
8. Puzzle dari segala jenis 9503.00.70.00
9. Blok atau potongan angka, huruf atau binatang; 9503.00.91.00
perangkat penyusun kata; perangkat penyusun dan
pengucap kata; toy printing set; counting frame
mainan (abaci); mesin jahit mainan; mesin tik
mainan
10. Tali lompat 9503.00.92.00
11. Kelereng 9503.00.93.00
12. Mainan lainnya selain sebagaimana yang disebut 9503.00.99.00
pada angka 2 sampai dengan 11 terbuat dari semua
jenis material baik dioperasikan secara elektrik
maupun tidak :
- Mainan lainnya
11
Regulasi SNI Mainan Secara Wajib
Memberlakukan Secara wajib Standar Nasional
Indonesia (SNI) sebagai berikut:
SNI ISO 8124-1:2010;
SNI ISO 8124-2:2010;
SNI ISO 8124-3:2010;
SNI ISO 8124-4:2010
SNI IEC 62115:2011; dan/atau
Sebagian Parameter :
No Standar Parameter Persyaratan
1. EN71-5 Ftalat ≤ 0,1%
2. SNI 7617:2010 Non Azo tidak digunakan
3. SNI 7617:2010 Formaldehida maksimal 20 ppm
12
Mainan dengan nomor HS Code Ex 9403.20.90.00
yang dimaksud merupakan baby walker yang
terbuat dari logam.
Mainan dengan nomor HS Code 9403.20.90.00
yang tidak termasuk baby walker yang terbuat dari
logam bukan merupakan produk yang wajib
memenuhi ketentuan SNI Wajib Mainan
13
Lanjutan....
Ketentuan SPPT-SNI dikecualikan pada mainan
apabila:
- Digunakan sebagai contoh uji permohonan SPPT-
SNI
- Mainan yang memiliki karekteristik dan kegunaan
untuk keperluan teknis penelitian dan
pengembangan (model skill); dan/atau
- Mainan yang memiliki karekteristik dan kegunaan
untuk keperluan khusus
15
Prosedur Permohonan Pencatatan
(Registrasi) SPPT-SNI Mainan
Proses Sertifikasi
Tanda Terima
SPPT - SNI
Surat
Pencatatan Sertifikat
(Registrasi) SPPT - SNI
SPPT - SNI
16
Pengawasan
Dalam melaksanakan pengawasan SNI wajib, Direktur Jenderal
Pembina industri menugaskan PPSP dan/atau petugas dari
Direktorat Pembina Industri untuk melakukan pemeriksaan
perusahaan dan uji petik.
Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur menugaskan Petugas
Pengawas Standar Produk (PPSP) berdasarkan Surat Tugas dengan
menggunakan Formulir sebagaimana dimaksud dalam Lampiran VI
Petunjuk Teknis ini untuk melakukan pengawasan pemberlakuan dan
penerapan SNI Mainan secara wajib sekurang-kurangnya 1 (satu)
kali dalam satu tahun.
17
Daftar LSPro berdasarkan Permenprin No.
52/M-IND/PER/10/2013 dan Perubahannya
No. 18/M-IND/PER/4/2014
1. LSPro Pustan – Balai Sertifikasi Industri (BSI),
Kementerian Perindustrian
2. LSPro Chempack – BBKK
3. LSPro Sucofindo ICS, PT Sucofindo
4. LSPro PPMB – BPMB
5. LSPro TEXPA – Kementerian Perindustrian
6. LSPro TUV Nord Indonesia – PT. TUV Nord Indonesia
7. LSPRo Baristand Industri Medan – Kementerian Perindustrian
8. LSPro TOEGOE – Kementerian Perindustrian
9. LSPro PT. TUV Rheinland Indonesia
18
Daftar Lab Uji berdasarkan Permenprin No.
52/M-IND/PER/ 10/2013 dan Perubahannya
No. 18/M-IND/PER/4/2014
1. Pt. Sucofindo – Laboratorium Cibitung
2. Balai Pengujian Mutu Barang (BPMB) – Kementerian Perdagangan
3. PT. SGS Indonesia
4. PT. Intertek Utama Services
5. Balai Besar Tekstil (BBT) – Kementerian
Perindustrian
6. Balai Besar Bahan Dan Barang Teknik (B4T) – Kementerian
Perindustrian
7. Balai Riset Dan Standardisasi Industri (Baristand)
Surabaya - Kementerian Perindustrian
8. Balai Besar Kerajinan Dan Batik (BBKB) – Kementerian
Perindustrian
9. PT. Mattel Indonesia QA Laboratory
10. PT. TUV Rheinland Indonesia 19
11. PT. TUV SUD – Hong Kong
12. PT. TUV SUD – Shenzhen
13. TUV Rheinland – Hong Kong
14. TUV Rheinland – Shanghai
15. TUV Rheinland – Shenzen
16. TUV Rheinland – Thailand
17. TUV Rheinland – Vietnam
18. Intertek – Hong Kong
19. Intertek – Shenzen
20. Intertek – Shanghai
21. Mattel Toys Technical Consultancy (SZ) Ltd – Shenzen
22. Foshan Nanhai Mattel Diecast – Guangdong
23. Dongguan Radica Games Manufactory – Guangdong
24. Foshan Nanhai Mattel Consultancy Service – Guangdong
25. Chang An PI Lab of Foshan Nanhai mattel Consultancy Service –
Guangdong
20
26. Montoi S.A de C.V – Mexico
27. Mabamex S.A de C.V – Mexico
28. Mattel Bangkok Laboratory – Thailand
29. Mattel (Malaysia) Sdn. Bhd. – Malaysia
30. SGS Hong Kong
31. SGS-CSTC – Shanghai
32. SGS-CSTC – Shenzen
33. SGS – Istanbul, Turkey
34. SGS – Malaysia
35. SGS – Bradford, Inggris
21
22