Anda di halaman 1dari 11

Mozzarella

adalah keju Italia yang dibuat dengan cara diputar dan dipotong, karena dalam bahasa Italia,
mozzare berarti memotong. Keju ini dibuat dari susu sapi ataupun susu kerbau. Mozzarella di bufala
dibuat dari susu kerbau, sementara mozzarella fior di latte dibuat dari susu sapi yang di pasteurisasi.
Mozzarella segar umumnya berwarna putih, namun dapat berwarna kuning terang tergantung makanan
sapi/kerbau yang diambil susunya. Tekstur keju ini lembut dan berkadar air tinggi. Pada umumnya, keju
yang dibuat pada hari itu, dimakan pada hari itu juga. Walaupun demikian, keju ini dapat bertahan
hingga satu minggu bila direndam di air garam Mozzarella dengan kadar air yang rendah dapat disimpan
di lemari es hingga satu bulan, dan dapat bertahan lebih lama bila dijual dalam kemasan hampa udara.
Mozzarella berkadar air rendah yang sudah diparut dapat disimpan hingga 6 bulan. Keju ini digunakan
pada pizza, lasagna, atau dimakan dengan irisan tomat dan basil pada hidangan insalata caprese.

Mozzarella pertama kali dibuat di dekat Naples, Italia dengan menggunakan susu kerbau. Ketika
itu banyak terdapat kerbau-kerbau di daerah pedesaan yang digunakan untuk mengangkut barang dan
membajak. Menurut legenda, keju Mozzarella pertama kali dibuat secara tidak sengaja. Seseorang
menjatuhkan dadih ke dalam ember berisi air panas di sebuah pabrik keju di Naples dan jadilah keju
Mozzarella yang dikenal saat ini. Karena dibuat dengan susu yang tidak dipasteurisasi dan belum adanya
lemari pendingin maka keju ini tidak dapat bertahan lama dan karenanya tidak dapat dikirim ke daerah
di luar Naples. Ketika teknologi mulai berkembang maka keju ini pun dapat dikirim ke daerah-daerah
lainnya di Italia. Rujukan-rujukan mengenai keju ini sudah bermunculan pada abad ke 12. Sedangkan
keju ini telah menjadi populer di daerah selatan Italia pada abad ke 18 ketika masih diproduksi dalam
jumlah kecil.

Mozzarella umumnya memiliki bentuk bundar seperti bola, tetapi banyak bentuk-bentuk lain
dari keju ini, antara lain "Bocconcini" (suapan), "Ciliegine" (ceri kecil), "Nodini" (simpul kecil), "Pizzaiola"
(balok) dan "Ovoline" (telur). Berat dari keju ini sekitar 200 hingga 795 gram. Warna dari keju ini putih
porselen dengan kulit yang sangat tipis dan halus. Ketika keju ini dipotong, ia akan menghasilkan cairan
putih yang beraroma susu. Mozzarella yang dibuat dengan susu sapi tidak sehalus Mozzarella yang
dibuat dengan susu kerbau. Keju Mozzarella dijual di Italia bersama dengan air dadihnya untuk menjaga
kesegarannya. Keju ini merupakan keju segar yang harus langsung dimakan dalam beberapa hari setelah
pembuatan.

Keju ini dibuat dengan pertama-tama memanaskan susu dengan suhu 33-36 °C dan rennet pun
ditambahkan. Dadihnya kemudian dipisahkan dan dipotong-potong menjadi seukuran hazelnut agar
menjadi lebih cepat kering. Setelah itu, dadih didiamkan selama lima jam hingga mencapai angka pH
paling tidak 5.2 sebelum dadih tersebut siap dipintal. Dadih-dadih kemudian dimasukkan ke dalam air
panas dan apabila dadih tersebut menjadi lembut dan membentuk untaian maka ia telah siap untuk
diadoni. Ketika diadoni apabila dadih menjadi pecah berarti ia tidak cukup asam dan harus didiamkan
lebih lama. Ketika dadih siap diadoni, dadih tersebut akan dipotong menjadi potongan kecil dengan
disirami air panas. Setelah itu, keju diadoni dan dibentuk sesuai keinginan. Keju Mozzarella yang sudah
selesai dibentuk kemudian ditaruh dalam air dingin untuk menjaga bentuknya lalu disimpan dalam air
garam.
Asal Usul dan Fakta Dibalik Keju Mozarella
Keju menjadi salah satu olahan susu yang bisa membuat makanan menjadi lebih gurih dan lezat.
Penambahan keju memang sangat marak beberapa tahun belakangan ini, terutama pada kuliner
tradisional sehingga citarasanya menjadi lebih modern. Keju memang diketahui berasal dari Eropa
sehingga keju sangat identik dengan kuliner barat. Jika dilihat dari pengolahan serta citarasa yang
dihasilkan, ada sekitar 2000 jenis keju yang ada di seluruh dunia. Negara penghasil keju dengan kualitas
terbaik di dunia adalah Italia, Selandia Baru, dan Belanja. Ketiga negara tersebut memiliki keju dengan
citarasa lezat, terutama keju mozarellanya. Berbicara tentang keju mozarella, keju ini sangat menarik
perhatian masyarakat karena teksturnya yang kenyal, lengket, dan ketika dipanaskan akan melar jika
ditarik.

Keju mozarella pertama kali dibuat pada abad ke-12 di depat Naples, Italia. Pada saat itu, ada
banyak peternakan kerbau di daerah tersebut sehingga mereka menggunakan susu kerbau sebagai
bahan baku keju mozarella. Konon katanya, awal kemunculan keju mozarella ini tak disengaja karena
ada seorang yang menjatuhkan air susu kerbau ke dalam ember berisikan air panas di sebuah pabrik
keju. Nama mozarella diambil dari kata "moze" yang memiliki arti memotong dan "rella’ memiliki arti
alang-alang karena dalam proses pembuatannya keju mozarella dibuat dari susu yang telah
difermentasikan dan dipotong-potong berbentuk bulat menggunakan alang-alang. Keju mozarella lebih
disarankan untuk disimpan di suhu ruangan sekitar 18 derajat celcius agar teksturnya tetap terjaga.

Selama ini kita hanya mengira kalau keju mozarella hanya memiliki satu jenis saja, padahal
aslinya keju ini memiliki dua belas jenis yakni, mozzarella curd, fresh mozzarela, ovoline, bocconcini,
perline, mozzarella di bufala, burrata, stracciatella, string, shedded, scamorza dan smoked. Keju
mozarella dijual dengan harga yang lebih mahal dibanding jenis keju lainnya karena dari 1 ton susu
kerbau hanya menghasilkan 24 kg keju mozarella saja. Jadi tak heran kalau harganya mahal ya. Inilah
yang membuat para pengusaha keju mulai menggunakan susu sapi untuk bahan baku keju mozarella.
Berhubung kandungan susunya sangat tinggi, maka sudah pasti keju mozarella memiliki kandungan
kalsium yang sangat tinggi. Dalam satu ons keju mozarella mengandung 183 miligram kalsium. Selain
memiliki kalsium tinggi, keju mozarella juga kaya akan pepton dan asam amino yang bisa mencegah
kenaikan asam lambung berlebih.

Keju ini dibuat dengan pertama-tama memanaskan susu dengan suhu 33-36 °C dan rennet pun
ditambahkan. Dadihnya kemudian dipisahkan dan dipotong-potong menjadi seukuran hazelnut agar
menjadi lebih cepat kering. Setelah itu, dadih didiamkan selama lima jam hingga mencapai angka pH
paling tidak 5.2 sebelum dadih tersebut siap dipintal. Dadih-dadih kemudian dimasukkan ke dalam air
panas dan apabila dadih tersebut menjadi lembut dan membentuk untaian maka ia telah siap untuk
diadoni. Ketika diadoni apabila dadih menjadi pecah berarti ia tidak cukup asam dan harus didiamkan
lebih lama. Ketika dadih siap diadoni, dadih tersebut akan dipotong menjadi potongan kecil dengan
disirami air panas. Setelah itu, keju diadoni dan dibentuk sesuai keinginan. Keju Mozzarella yang sudah
selesai dibentuk kemudian ditaruh dalam air dingin untuk menjaga bentuknya lalu disimpan dalam air
garam.
Keju Mozzarella dari Yogyakarta
Produk olahan susu seperti yoghurt, susu pasteurisasi dan kefir saat ini banyak diproduksi
kalangan industri rumahan. Tidak terkecuali keju mozzarella, seperti yang dilakukan Chandra Nugraha
Adi Putra, mendiversifikasi produk olahan susunya untuk membuat keju mozzarella yang diberi nama
brand Momoza Fabio. “Brand Momoza Fabio sendiri, terinspirasi dari penyebutan nama mozzarella yang
lebih enak didengar dengan Momoza, sedangkan Fabio merupakan nama putri sulung,” ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Chandra ini mengungkapkan mulai memproduksi keju mozzarella sejak
akhir 2016. Kemudian pada 2017 mulai masuk pasar via media sosial di akun Instagram fabio_jogja. Ia
beralasan, mendiversifikasi produk olahan susunya karena nilai penjualan produk seperti yoghurt
pasarnya belum terlalu banyak. Karena itu, membuat produk keju mozzarella diharapkan meningkatkan
nilai penjualan dan memperluas pasar baik offline maupun online.

Bahan baku memproduksi keju mozzarella dari susu sapi perah, dipasok dari Koperasi Susu
Sarana Makmur di daerah Cangkringan, Sleman Yogyakarta. Di Yogyakarta ada beberapa koperasi susu,
hanya dilihat dari kualitas susu dari koperasi Susu Sarana Makmur bagus untuk dibuat keju mozzarella
karena menghasilkan bahan kering susu atau keju mozzarella sebanyak 10 %. Sedangkan beberapa
koperasi yang lain menghasilkan keju mozzarella hanya 8 % dari 10 liter susu sapi.

Ia menyampaikan modal awal produksi keju mozzarella Rp 1.000.000 termasuk beli alat dan
bahan, uji coba produksi dan biaya pemasarannya. Sejauh ini tenaga produksi dibantu hanya dua orang,
sejak pertama kali memproduksi keju mozzarella membutuhkan susu sapi segar sebanyak 10 liter per
minggu, menghasilkan keju mozzarella sebesar 1 kg. Saat ini membutuhkan susu sapi sebanyak 30 – 50
liter per minggu, menghasilkan keju mozzarella sebanyak 3 – 5 kg per minggu. Mengenai legalitas
produksi keju mozzarella, ia menuturkan, sudah mengantongi surat IUMK (Izin Usaha Mikro Kecil) dan
label Halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) wilayah Yogyakarta.

Proses pembuatan, Chandra menyampaikan, langkah pertama menyiapkan susu sapi dengan
suhu 4 0C, langsung dituangkan ke dalam panci. Kemudian ditambahkan asam sitrat sebanyak 0,2 % dari
volume susu. Pembubuhan asam sitrat ini bertujuan menggumpalkan susu supaya membentuk keju
lebih mulur. Langkah kedua, susu dipanaskan hingga mencapai suhu 32 0C kemudian ditambahkan
enzim rennet sebanyak 0,02 %. “Tunggu sekitar 1 jam hingga susu menggumpal sempurna, bentuknya
seperti tahu,” jelasnya. Setelah susu menggumpal sempurna, langkah ketiga, lakukan pemotongan
ukuran 2 x 2 x 2 cm. Setelah dipotong, gumpalan susu didiamkan selama 30 menit agar terjadi proses
sinersis (keluarnya air pada gumpalan susu). Selanjutnya lakukan penirisan keju menggunakan kain
saringan agar mempercepat proses keluarnya air dari gumpalan susu, hingga didapatkan hasil keju
sebanyak 10 – 12 % dari total berat susu. Langkah keempat, mengendurkan (stretching) gumpalan susu
lalu dipanaskan ke dalam wadah dengan suhu 50 – 60 0C sambil terus di aduk. Dalam proses ini
dilakukan penambahan larutan garam sebanyak 1,2 % dari berat susu total awal. Pada tahap ini
gumpalan susu bisa dikatakan keju. Langkah kelima, proses pencetakan dilakukan saat keju keadaan
susu 50 0C kemudian keju ditimbang dan dimasukkan ke dalam wadah cetakan.
Cara Membuat Keju Mozzarella Asli Super Melar
Mozzarella merupakan salah satu jenis keju asal Italia yang biasanya difungsikan sebagai topping
pada pizza, lasagna, baked rice, macaroni schotel, dan lain-lain. Secara harfiah, mozzarella berasal dari
kata dalam bahasa Italia, mozzare, yang artinya “memotong”. Dan sebagaimana namanya, cara
membuat keju mozzarella ini memang akan melalui tahap pemotongan curd atau gumpalan susu
sebelum ia dipelintir-pelintir hingga melentur. Yang membuat mozzarella berbeda dari keju-keju lainnya
ialah teksturnya yang sangat lembut, kenyal, dan mudah melar saat dipanaskan. Kelenturan keju
mozzarella ini disebabkan oleh tingginya kadar air di dalamnya.
Cara membuat keju mozzarella asli sebenarnya tidaklah sulit. Hanya saja, Anda akan
membutuhkan beberapa bahan—lebih tepatnya rennet dan asam sitrat—yang mungkin hanya bisa
ditemukan di toko-toko kue besar di kota Anda. Selain itu, harga keju mozzarella yang sudah jadi dan
dijual di pasaran pun memang cukup mahal. Oleh karena itu, orang-orang biasanya mencari cara
membuat keju mozzarella kw untuk mengakalinya. Apabila Anda penasaran seperti apa cara membuat
keju mozzarella alternatif dengan menggunakan PROChiz Cheddar, silakan baca penjelasan lengkapnya
pada link berikut Membuat Keju Mozzarella dari Keju Cheddar. Namun, jika Anda lebih ingin
mempraktikkan cara membuat keju mozzarella yang benar-benar asli, Anda bisa mengikuti resep yang
akan PROChiz bagikan di bawah ini.
Siapkan Bahan-Bahan
Untuk menghasilkan ±500gr keju mozzarella asli, Anda membutuhkan:
 5 liter susu pasteurisasi  10gr garam
 10gr asam sitrat  ½ gelas air
 ¼ tablet rennet

Sebagai informasi, susu pasteurisasi merupakan susu murni yang dipanaskan dalam suhu 70-75°C
selama 30 detik untuk mematikan bakteri-bakteri patogen di dalamnya. Kemudian, rennet adalah enzim
yang berfungsi untuk mengikat zat-zat padat pada susu agar menjadi satu dan terpisah dari whey atau
laktoserumnya. Setelah semua bahan ini siap, Anda dapat langsung mempraktekkan cara membuat keju
mozzarella asli sendiri di rumah.

Cara Membuat Keju Mozzarella Asli

Masukkan susu ke dalam panci besar lalu hangatkan hingga mencapai suhu 30°C. Larutkan bubuk asam
sitrat dengan ¼ gelas air, masukkan ke dalam susu, dan aduk rata selama 5 menit. Larutkan pula rennet
dengan ¼ gelas air, lalu campurkan secara merata ke dalam susu. Proses koagulasi (penggumpalan) akan
terjadi pada tahap ini. Tutuplah panci dan tunggu selama ±10 menit hingga susu menggumpal. Potong-
potong susu yang sudah menggumpal di dalam panci agar membentuk kubus. Gunakan saringan untuk
memisahkan gumpalan susu tersebut dari air dadihnya. Masukkan gumpalan susu dengan sedikit saja
sisa air dadihnya ke dalam sebuah wadah tahan panas, taburi garam, lalu panaskan sebentar di atas
kompor sambil Anda uleni. Tahapan terakhir pada cara membuat keju mozzarella asli ini ialah proses
pengulenan atau pemelaran. Menggunakan dua buah spatula, uleni gumpalan susu tadi sampai benar-
benar kalis, kenyal, dan mencapai tingkat elastisitas yang Anda inginkan. Pindahkan ke dalam wadah
kering dan mozzarella homemade Anda pun siap digunakan!.
4 Rekomendasi Keju Mozzarella Terbaik
1. Mozzarella yang gurih dan kenyal produksi Indonesia

Belakangan, Anda tidak hanya dapat menemukan keju mozzarella buatan luar negeri
seperti Italia, Perancis, dan sebagainya di pasaran. Akan tetapi, Anda juga dapat menemukan
keju mozzarella produksi lokal seperti seperti merek Greenfields, Indrakila, keju Lembang, dan
lain-lain. Bahkan, keju Lembang memiliki beberapa varian khusus, seperti keju mozzarella
khusus bayi, vegetarian, hingga untuk jenis makanan tertentu. Selain lebih segar karena tidak
tertunda proses impor, rasa dan kualitas keju produksi lokal tidak kalah dengan luar negeri. Keju
dari Indonesia juga memiliki rasa yang gurih dan bertekstur kenyal. Anda dapat memadukannya
dengan berbagai macam makanan asli Indonesia seperti martabak dan roti bakar.

2. Mozzarella bertekstur lembut produksi Italia

Keunggulan dari keju mozzarella yang sering disebut sebagai keju terenak ini adalah
kekayaan rasanya. Ketika Anda memasukkannya ke mulut, Anda tetap dapat merasakan
kelezatannya tanpa perlu mencampurnya dengan bahan makanan lain. Rasa manis yang ada
pada keju mozzarella ini cocok dimakan bersama salad atau dijadikan sebagai topping pizza.
Rasanya yang autentik akan membuat Anda merasa puas ketika memakannya. Namun,
sayangnya keju mozzarella buatan Italia ini masih sulit ditemui di pasar Indonesia. Mungkin
Anda bisa membelinya sebagai oleh-oleh bila sedang berwisata ke luar negeri.

3. Mozzarella dengan jaminan keamanan produksi Jepang

Bagi orang Jepang, keju mozzarella lokal lebih menarik karena memiliki jaminan
kemanan. Area produksinya yang terletak di Hokkaido menjadi salah satu jaminan kesegaran
keju mozzarella. Hal itu disebabkan karena Hokkaido terkenal dengan peternakan sapi yang
merawat sapi dengan cermat. Terlebih, tidak membutuhkan waktu untuk mengekspor sehingga
masyarakat Jepang dapat menikmati keju mozzarella yang masih segar. Kelemahannya adalah
harga keju ini cenderung mahal. Hal itu dipengaruhi oleh sedikitnya perusahaan lokal yang
memproduksi keju mozzarella. Ini tidak dapat dihindari karena keterbatasan jumlah susu yang
dapat diproduksi menjadi keju mozzarella.

4. Mozzarella dengan bentuk berbeda produksi Denmark

Ada hal yang sedikit berbeda dari keju produksi negara Denmark. Memang, keju
mozzarella produksi Denmark tidak terlalu populer, tetapi cukup banyak orang yang memakai
keju ini untuk memasak. Hal itu dipengaruhi oleh bentuk keju Denmark yang tidak biasa, seperti
mozzarella cincang dan berbentuk balok. Selain bentuknya yang unik, keju Denmark dapat
dipadukan dengan jenis keju lainnya. Rasanya pun ringan, Anda tidak perlu khawatir rasa keju
Denmark ini merusak rasa bahan lainnya. Meski merupakan keju mozzarella, tekstur keju satu ini
sedikit renyah dan mudah meleleh ketika dipanaskan. Bagi Anda penggemar keju, tentu wajib
mencoba varian keju ini!

Sekian dari kami, 4 rekomendasi keju mozarela terbaik di tahun 2019 ini. Terima Kasih.
Selain Mozzarella, Ada 5 Jenis Keju Lain Yang
Tak Kalah Lezat
Keju, siapa yang tidak suka dengan produk olahan dari susu ini. Ditambah lagi, beragam menu
atau makanan dengan balutan keju pun menjadi tren di berbagai restoran. Kebanyakan masyarakat Asia
percaya bahwa keju berasal dari Eropa. Meskipun begitu, keju sendiri sebenarnya dipopulerkan pertama
kali oleh Kekaisaran Romawi, yang kemudian mereka kenalkan pada orang-orang Inggris.
Semenjak itulah, keju mulai menjadi bahan baku makanan yang diolah oleh biarawan-biarawan Eropa.
Permintaan produk olahan ini pun semakin meningkat, khususnya di Amerika Serikat. Sekarang Moms
bisa menemukan keju dari berbagai negara yang jenis dan rasanya berbeda-beda. Yuk, tambah wawasan
Moms mengenai berbagai jenis makanan gurih ini!
Raclette
Akhir-akhir ini Moms pasti sering menemukan keju asal Swiss ini di media sosial Instagram.
Biasanya raclette yang berbentuk bulat akan dipanaskan terlebih dulu untuk membuatnya meleleh
sebelum disajikan dengan makanan lain (biasanya steak, salad atau roti). Raclette sendiri berasal dari
kata “racler” yang artinya mengerik. Yup, cara penyajian keju ini memang dikerik dari sebongkah keju
besar. Pelayan restoran akan membakar keju langsung dengan api dan mengerik lelehannya, yang lalu
kemudian dituang ke dalam piring. Raclette memiliki rasa dan aroma yang kuat sehingga cocok untuk
para penikmat keju.
Dangke
Kata siapa orang Indonesia tidak memiliki keju. Dangke adalah keju asli Indonesia yang dibuat
oleh penduduk lokal Sulawesi Selatan dan merupakan kuliner khas Kabupaten Enrekang. Meskipun baru
saja memiliki hak paten, Dangke memiliki rasa asin yang gurih dan tekstur lembut sama seperti tahu.
Uniknya, keju ini terbuat dari susu kerbau yang sudah difermentasi dan mengandung getah pepaya
dalam proses pengolahannya. Jadi, kalau sedang berkunjung ke Sulawesi Selatan, jangan lupa untuk
membawa pulang Dangke, ya Moms!
Emmental
Lagi-lagi jenis keju yang berasal dari negara Swis. Ciri khas dari emmental adalah adanya lubang-
lubang yang berukuran cukup besar. Bentuknya familiar seperti yang ada di film kartun Tom & Jerry,
kan? Jika dibuat dengan versi tradisional, pembuatan keju ini membutuhkan waktu selama 100 hari,
tetapi hanya 60 hari jika menggunakan alat pabrik.Jenis keju emmental biasanya digunakan untuk roti
lapis, fondue, dan burger keju karena sifatnya yang mudah meleleh. Terbuat dari susu sapi yang diberi
makan jerami, emmental berwarna kuning pucat dan memiliki berat antara 60 sampai 130 kg.
Tête de Moine & Gruyere
Tête de Moine pertama kalinya ditemukan oleh para biarawan di Bellelay Abbey, Swiss. Mereka
kemudian mengajar para petani di sana untuk membuat keju ini. Terbuat dari susu sapi mentah, keju
manis ini sangat cocok jika menjadi bahan dasar salad bersama buah-buahan yang segar.
Gruyere sebenarnya adalah nama sebuah desa di Swiss. Warnanya lebih cokelat dan memiliki
tekstur yang lembut namun padat. Keju ini memiliki rasa yang kompleks: pada gigitan pertama akan
terasa asam kemudian lama-kelamaan mejadi seperti rasa kacang.
4 Merk Keju Mozarella Terbaik yang Dijual di Pasaran 2019
Untuk membuat pizza maupun pasta dengan lelehan keju di atasnya Anda tidak bisa
menggunakan sembarang keju. Untuk membuat keju yang melumer di atas hidangan, Anda
membutuhkan keju mozarella. Ini adalah salah satu keju populer yang terbuat dari susu sapi atau
susu kerbau yang berbentuk padat, tetapi tekstur keju ini mudah leleh apabila dipanaskan Seperti
biasa, Bacaterus akan memberikan rekomendasi seputar merk keju mozarella terbaik yang bisa
Anda dapatkan di pasaran. Yuk, simak review selengkapnya agar Anda dapat menemukan keju
mozarella terbaik untuk melengkapi hidangan Anda.
1. Anchor Mozarella Cheese
Jika Anda sedang mencari merk keju mozarella yang bagus untuk membuat pizza, roti, dan
segala jenis makanan, maka Anda dapat memilih Anchor Mozarella Cheese. Ini adalah keju yang
dibuat di New Zealand tapi sudah mulai dipasarkan secara luas di Indonesia. Anchor menggunakan
susu sapi New Zealand untuk membuat keju mozarella ini. Soal kualitas, produk ini memang
menawarkan kualitas yang cukup bagus. Bahkan, Anchor Mozarella Cheese ini sudah banyak
digunakan di restoran, bakery, sampai dengan hotel bintang 5. Harga keju yang mudah meleleh ini
juga cukup murah dan tidak menguras isi kantong Anda.
2. Kraft Mozarella
Walaupun keju merk Kraft sudah dijual di Indonesia sejak puluhan tahun yang lalu, tetapi Kraft
Mozarella masih belum dipasarkan di Indonesia. Untuk mendapatkan keju ini Anda harus membeli lewat
situs jual beli online internasional atau titip kepada kerabat yang berada di Kanada atau negara lain
tempat produk ini dipasarkan. Uniknya, Kraft memberikan beberapa pilihan bentuk keju mozarella,
mulai dari singles, padat sampai dengan shredded. Produk ini mengandung 2 persen susu sapi murni dan
bahan-bahan berkualitas lainnya.
3. Perfetto Keju Mozarella
Satu lagi merk keju mozarella yang murah, tetapi rasanya tidak kalah dengan keju mozarella
impor. Adalah Perfetto Keju Mozarella yang kemasan 250 gramnya hanya dijual dengan harga 35 – 40
ribuan rupiah. Karena produk ini dibuat di Indonesia, maka susu sapi yang digunakan juga berasal dari
sapi lokal yang sehat Keju ini dikemas dalam bentuk padat dan tidak terlalu besar. Nampaknya, Perfetto
Keju Mozarella ini sangat cocok bagi Anda yang hanya membutuhkan sedikit keju saat memasak. Akan
tetapi, tekstur keju ini tergolong lebih cepat meleleh bila dipanaskan.
4. Greenfields Mozzarella Cheese
Sebuah merk keju mozarella berikutnya diklaim dibuat dari susu sapi segar yang berkualitas. Ya,
apalagi jika bukan Greenfields Mozzarella Cheese. Bila Anda mengenal Greenfields sebagai merk susu
sapi cair, kini Anda dapat menemukan produk keju mozarella dari brand ini. Harga keju ini sangat
terjangkau, yakni hanya 30 – 40 ribu saja untuk kemasan 200 gram. Selain itu, keju ini sudah memiliki
label sertifikasi halal dan sudah terdaftar resmi di BPOM, Jadi, Anda tak perlu khawatir saat
menggunakan keju ini.

*Jika Anda mengambil referensi dari artikel ini, mohon kerendahan hatinya untuk
mencantumkan link sumber ini: https://bacaterus.com/merk-keju-mozarella/
5 Rekomendasi Merk Keju Mozzarella
Berkualitas Terbaik dan Paling Enak
Keju adalah salah satu bahan makanan yang terbuat dari susu sapi, kambing, atau bahkan susu
unta. Nah, dari proses pembuatannya, terdapat berbagai macam variasi produk keju, dan salah satunya
yang paling populer dan disukai banyak orang adalah keju mozzarella. Pasti kamu sudah tahu dong,
kalau saat ini semakin banyak makanan dan cemilan yang menggunakan keju mozzarella sebagai bahan
utama atau sekadar pelengkap. Ingin coba sendiri membuat makanan dengan keju mozzarella di rumah?
Yuk, intip dulu 10 rekomendasi merk keju mozzarella berkualitas terbaik dan paling enak berikut ini!
1. Keju Mozzarella Greenfields
Merk Greenfields sudah bukan lagi nama yang asing dalam industri pangan berbahan dasar
susu. Maka dari itu, kualitas dan rasa keju mozzarella produksi Greenfields pastinya tidak perlu
diragukan lagi. Dengan tekstur yang creamy dan komposisi rasa yang pas, keju mozzarella Greenfields
cocok untuk melengkapi masakanmu.
2. Keju Mozzarella Anchor
Merk keju mozzarella lain yang tidak kalah populer dan menjadi favorit para pecinta keju adalah
Anchor. Biasanya, keju mozzarella merek Anchor dijual dalam kemasan kardus seberat 1 kilogram (kg)
hingga 20 kg. Sehingga keju mozzareella Anchor cocok untuk kamu yang membuka usaha di bidang
kuliner berbahan keju. Atau jika kamu benar-benar pecinta mozzarella, kamu bisa menyimpannya dan
membuat kreasi makananan dengan menggunakan mozzarella Anchor.
3. Keju Mozzarella Perfetto
Satu lagi merk keju mozzarella yang terkenal dengan teksturnya yang rich dan legit, yaitu keju
mozzarella Perfetto. Sama seperti mozzarella Anchor, kamu dapat menemukan beragam ukuran ketika
membeli merk keju mozzarella Perfetto. Ukuran yang tersedia, yaitu mulai dari 250 gram (gr) hingga
yang terbesar seberat 5 kg.
4. Keju Mozzarella Baros
Keju mozzarella dari Baros menggunakan susu murni pilihan yang membuat kualitas dan rasa
keju sudah pasti terjamin. Yang membuat merk Baros berbeda dari merk keju mozzarella lainnya adalah
tersedianya varian keju mozzarella berwarna hitam. Mozzarella hitam atau black mozzarella adalah keju
berwarna hitam yang merupakan perpaduan antara keju dengan zat arang yang dipercaya mampu
memberikan khasiat untuk memperlancar pencernaan dan manfaat kesehatan lainnya.
5. Keju Mozzarella Saputo dan Keju Mozzarella Indrakila
Apabila kamu mencari keju mozzarella yang sudah dikemas dalam bentuk parutan, maka
cobalah mozzarella merek Saputo. Tidak hanya keju mozzarella parut, Saputo juga menyediakan keju
mozzarella balok seberat 3,5 kg. Soal tekstur dan kualitas, kamu tidak perlu ragu lagi karena Saputo
merupakan merk keju mozzarella yang berpengalaman dan terpercaya.
Ada lagi merk keju mozzarella asal Indonesia yang tidak kalah enaknya dengan keju mozzarella
import, yaitu Indrakila. Keju mozzarella Indrakila memiliki rasa yang lezat dan gurih. Keju Indrakila
sendiri merupakan produksi asal Boyolali, Jawa Tengah. Keju buatan merek ini bertujuan untuk
mensejahterakan para peternak lokal di sana.
Penemu Keju dan Sejarahnya
Keju adalah sebuah makanan yang terbuat dari susu hewan melalui proses pengentalan atau
koagulasi. Proses pengentalan ini memerlukan bakteri yang disebut rennet yang kemudian akan
diproses diawetkan dan sebagainya. Hewan yang biasanya diambil susunya yaitu sapi, kambing, unta,
kerbau atau bahkan menggunakan susu hewan kuda. Keju memiliki hampir semua zat yang terkandung
di dalam susu seperti protein,vitamin,mineral,fosfor dan kalsium.
Penemu Keju
Keju pertama kali dikenal di daerah Timur Tengah. Meskipun belum jelas di mana pertama
kalinya keju di temukan, namun menurut sejarah keju ditemukan secara tidak sengaja oleh bangsa Arab.
Menurut sejarah bangsa Arab, pada zaman dahulu ada seorang pengembara yang berkuda sambil
membawa susu. Namun setelah beberapa jam ternyata susu sudah terpisah menjadi gumpalan -
gumpalan putih dan cairan warna pucat. Diperkirakan pembuatan keju adalah antara 8000 SM sampai
300 SM. Namun menurut bangsa Yunani dan Romawi kuno, penemu keju pertama kali adalah Aristaeus
dan Cyclops mengatakan bahwa zaman dahulu orang Yunani kuno sering menyimpan susu domba dan
kambing.
Bangsa Romawi dikenal sebagai bangsa yang pertama kali mengembangkan berbagai keju jenis
keju yang kita kenal sekarang dengan proses penyimpanan yang berbeda. Kemudian bangsa Romawi
menyebarkan cara pembuatan keju kepada bangsa Eropa. Setelah jatuhnya kekaisaran Romawi, teknik
pembuatan keju semakin banyak dan bervariasi. Negara Perancis dan Italy masing - masing saat ini
memiliki 400 jenis keju, namun kemajuan seni pembuatan keju menurun setelah kemunduran
kekaisaran Romawi.
Pabrik yang pertama kali memproduksi keju berada di negara Swiss pada tahun 1815, namun
negara Amerika Serikat juga menjadi negara pertama kali yang memproduksi keju dalam skala besar.
Pada mulai perang dunia II keju yang dibuat pabrik semakin sukses sehingga mengalahkan keju yang
dibuat secara tradisional.
Banyak jenis keju yang sudah dikenal pada masa pertengahan dan setelahnya misalnya :
1. Keju Gorgonzola 879 M
Adalah keju biru bertekstur lunak dari susu sapi yang di pasteurisasi yang berasal dari
Italia. Jamur penisilin yang berwarna biru kehijau-hijauan ditambahkan pada keju ini sehingga
rasanya menjadi tajam dan pedas.
2. Keju Roquefort 1070 M
Adalah keju biru dari Prancis yang dibuat dengan susu domba mentah. Keju ini berasal
dari Rouergue yang dahulu merupakan salah satu provinsi di negara Prancis.
3. Keju Grana 1200 M
Adalah keju bertekstur keras dari susu sapi yang di pasteurisasi yang berasal dari Italia.
Tiruan dari keju ini yang lebih populer di Amerika Utara dan Inggris dikenal dengan nama
parmesan.
4. Keju Cheddar pada 1500 M
Adalah keju yang relatif keras, berwarna kuning pucat hingga putih gading, dan kadang-
kadang memiliki rasa yang kuat. Keju ini berasal dari desa Cheddar di Somerset, Inggris.
Mozzarella Cheese
by Paula Lambert : Telah di terjemahkan dari Bahasa inggris ke indonesia

Legenda mengatakan bahwa mozzarella pertama kali dibuat ketika dadih keju secara tidak
sengaja jatuh ke dalam ember berisi air panas di pabrik keju dekat Napoli ... dan segera setelah itu pizza
pertama dibuat! Sebenarnya, keju baru sering diformulasikan ketika kesalahan terjadi, jadi mungkin ada
kebenarannya!

Mozzarella pertama kali dibuat di Italia dekat Napoli dari susu kerbau yang kaya akan air. Karena
tidak dibuat dari susu yang dipasteurisasi dan karena ada sedikit atau tidak ada pendingin, keju memiliki
masa simpan yang sangat singkat dan jarang meninggalkan wilayah selatan Italia dekat Napoli di mana ia
dibuat. Sebagai teknologi keju, sistem pendingin dan transportasi mengembangkan penyebaran keju ke
daerah lain di Italia.

Ketika saya pertama kali bepergian ke Italia pada awal 1960-an dan mencicipi mozzarella segar,
saya tidak bisa memutuskan apa yang saya makan. Rasanya begitu lembut dan lembab, rasanya sangat
hambar dan seperti susu, hampir kenyal dan mengalir dengan susu. Itu sering disajikan dengan tomat
dalam salad. Ketika saya diberitahu bahwa itu dibuat dari "susu kerbau", saya tidak bisa membayangkan
apa yang mungkin dilakukan Wild Bill Cody dan kerbau dengan hidangan lezat ini! Kemudian saya
mengetahui bahwa beberapa mozzarella segar mereka dibuat dari susu kerbau dan itu disebut "Buffalo
Mozzarella" dan beberapa terbuat dari susu sapi dan itu disebut "Fior di Latte"! Setiap kali saya
bepergian ke Italia, saya akan memesan salad mozzarella dan tomat segar.

Saya menyukai mozzarella segar di Italia dan karena tidak tersedia secara lokal, saya mendirikan
Mozzarella Company di Dallas pada tahun 1982. Tujuan saya adalah memproduksi mozzarella segar yang
akan saya jual segera setelah dibuat, sama seperti yang mereka lakukan di Italia, sehingga setiap orang
di Dallas dapat menikmati salad mozzarella dan tomat!

Saat ini dua jenis mozzarella diproduksi di AS. Mozzarella dengan kelembaban rendah yang
memiliki kadar air kurang dari 50% dan mozzarella dengan kelembaban tinggi yang mengandung lebih
dari 52% kelembaban. Yang pertama dikembangkan di AS agar sesuai dengan sistem transportasi dan
distribusi kami, dan sudah tersedia di toko bahan makanan selama bertahun-tahun. Ini adalah keju yang
diproduksi oleh pabrik besar untuk industri pizza. Mozzarella segar berbeda. Lembut dan lembab dan
lebih mudah rusak.

Berkat kegemaran makanan Italia, hari ini mozzarella dengan kelembaban tinggi lebih mudah
tersedia di AS daripada sebelumnya. Ada tiga jenis: mozzarella segar yang diproduksi secara industri
yang tersedia di banyak toko khusus, dadih mozzarella yang tersedia untuk delis untuk dicampur dengan
air panas untuk membentuk mozzarella lunak di toko mereka, dan mozzarella segar buatan tangan yang
tersedia dari perusahaan seperti kita. Mozzarella segar dapat dikemas kering dalam kemasan plastik
yang tertutup rapat atau dalam cairan yang kadang-kadang disebut "latte", yang berarti "susu" dalam
bahasa Italia. Ini tersedia asin dan tawar. Ini paling sering dibuat dari susu sapi; namun dapat dibuat dari
kombinasi susu lain seperti susu sapi dan susu kambing. Kami adalah perusahaan pertama yang
memproduksi mozzarella susu kerbau di AS, namun kami telah menghentikan produk ini karena
kurangnya pasokan susu. Sekarang sebuah pabrik keju California memproduksi sejumlah kecil
Mozzarella-susu kerbau. Semua mozzarella susu kerbau lainnya yang dijual di sini diimpor dari Italia dan
Amerika Selatan.

Ada dua cara dasar untuk membuat mozzarella: pengasaman langsung susu untuk membentuk
dadih atau metode kultur / rennet. Dalam kedua metode, susu mentah dipasteurisasi dan kemudian
dikoagulasi untuk membentuk dadih. Setelah dadih mencapai pH 5,2, mereka dipotong menjadi
potongan-potongan kecil dan kemudian dicampur dengan air panas dan "dirangkai" atau "dipintal"
sampai terbentuk tali keju yang panjang. Ini "merangkai dadih" adalah unik untuk keju dalam keluarga
"pasta filata", seperti mozzarella, scamorza dan provolone. Ketika konsistensi halus dan elastis yang
tepat tercapai, dadih dibentuk dengan mesin atau tangan menjadi bola yang kemudian dilemparkan ke
dalam air dingin sehingga mereka mempertahankan bentuknya saat dingin. Mereka kemudian diasinkan
dan dikemas. Ini adalah proses pembuatan yang singkat, biasanya kurang dari 8 jam dari susu mentah
hingga keju jadi. Saat kritis menentukan kapan keju matang dan siap untuk digantung ... menunggu
terlalu lama dapat menghasilkan keju lembek, sementara merangkai terlalu dini dapat menghasilkan
keju kering yang keras.

Setelah digantung, dadih dapat dibentuk menjadi bola-bola dengan ukuran yang bervariasi atau
ke dalam gulungan atau roti yang diisi dengan tomat kering, basil pesto, dan makanan lezat lainnya.
Mozzarella dapat merokok, baik di ruang merokok dengan asap yang kuat atau dengan "melukis"
dengan asap cair. Dadih dapat dicampur dengan bumbu segar atau cabai sebelum dibentuk untuk
membumbui mozzarella. Kemungkinan dan variasi tidak terbatas.

Apa yang membedakan mozzarella segar yang unggul dari yang lainnya? Rasa di atas segalanya.
Keju harus terasa segar dan mengingatkan pada susu. Itu harus ringan dan halus. Ada yang bilang itu
hambar, namun ada bumbu. Seharusnya ada sedikit rasa asam. Jika rasanya terlalu pahit atau asam, keju
sudah melewati masa puncaknya. Warnanya harus putih; Namun, secara musiman keju bisa lebih kuning
karena diet rumput dari sapi. Semakin segar keju, semakin elastis dan kenyal dadih. Seiring
bertambahnya keju, keju menjadi semakin lunak. Tingkat kebasahan mozzarella segar bervariasi sesuai
dengan kemasannya. Penyegelan vakum memperpanjang umur simpan secara dramatis.

Anda mungkin juga menyukai