Anda di halaman 1dari 4

Interaksi Sosial Asosiatif

Pengertian interaksi sosial asosiatif adalah proses interaksi sosial asosiatif yang melahirkan
suatu kerjasama dan hal positif lainnya.

1. Kerjasama
Pengertian kerjasama secara umum adalah suatu usaha yang dilakukan bersama antara
individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Kerjasama sering dianggap sebagai bentuk interaksi sosial yang paling utama karena pada
dasarnya suatu interaksi dilakukan untuk mencapai kepentingan bersama.

Ada beberapa jenis-jenis kerjasama dilihat dari mekanismenya dan cara pelaksanaannya.
Berikut macam-macam kerjasama dilihat dari cara kerjanya.

1. Kerukuran atau gotong royong


Bentuk kerjasama yang dilakukan secara sukarela demi mengerjakan pekerjaan tertentu yang
berkaitan langsung dengan orang-orang yang terlibat. Contoh kerukunan atau gotong royong
adalah saat warga desa melakukan kerja bakti.

2. Bargaining
Bentuk kerjasama berupa kegiatan perjanjian pertukaran barang ataupun jasa dua organisasi
ataupun lebih. Contoh bargaining

3. Kooptasi
Bentuk kerjasama berupa prosedur penerimaan unsur-unsur baru di kepemimpinan dan
pelaksanaan ketatanegaraan kelompok untuk menghindari konflik. Contoh kooptasi

4. Koalisi
Bentuk kerjasama berupa kombinasi yang dilakukan dari dua organisasi atau lebih yang
memiliki tujuan yang sama. Contoh koalisi adalah persetujuan beberapa partai politik untuk
mengusung calon presiden tertentu.

5. Joint-venture
Bentuk kerjasama dalam perusahaan proyek khusus untuk menjalankan suatu usaha bersama.
Contoh joint-venture adalah kerjasama dua perusahaan tertentu dalam proyek pengeboran
minyak di suatu daerah.

2. Akomodasi
Pengertian akomodasi adalah proses penyesuaian sosial dalam interaksi antarindividu dan
antarkelompok untuk meredakan pertentangan dan konflik tertentu.

Akomodasi bertujuan untuk mengurangi perbedaan pandangan dan pertentangan politik serta
untuk mencegah terjadinya ledakan konflik yang mengarah pada benturan fisik.
Ada beberapa jenis-jenis akomodasi dilihat dari cara pelaksanaan dan cara penyelesaiannya
seperti koersi, kompromi, konsiliasi, arbitrasi, mediasi dan ajudikasi. Berikut penjelasan
macam-macam akomodasi dan contohnya.

1. Koersi
Bentuk akomodasi yang pelaksanaannya dengan menggunakan paksaan, ancaman, tekanan,
maupun kekerasan. Contoh koersi misalnya saat ada pedagang kaki lima di trotoar yang
digusur secara paksa oleh satpol PP.

2. Kompromi
Bentuk akomodasi berupa usaha yang dilakukan dalam meredakan masalah melalui
pengurangan tuntutan. Contoh kompromi misalnya karyawan perusahaan yang menganggap
gajinya terlalu kecil menuntut kenaikan 3 kali lipat, namun agar tuntutan cepat diterima
akhirnya hanya ingin naik 2 kali lipat saja.

3. Konsiliasi
Bentuk akomodasi berupa usaha yang dilakukan untuk mempertemukan keinginan antara
kedua belah pihak yang berkonflik guna meyelesaikan masalah. Contohnya adalah
demonstrasi buruh terhadap pimpinan pabrik diselesaikan dengan bertemu secara langsung
guna membahas tuntunan yang diinginkan.

4. Arbitrasi
Bentuk akomodasi yang terjadi ketika pihak ketiga membantu meredakan pertentangan
yang memiliki kedudukan lebih tinggi dan dapat memberikan keputusan yang mengikat
pihak-pihak yang berkonflik. Contoh arbitrasi adalah ketika ada dua murid yang bertengkar
yang kemudian diberi hukuman oleh guru BK.

5. Mediasi
Bentuk akomodasi yang dilakukan oleh pihak ketiga sebagai mediator dan bertindak sebagai
penasihat sehingga keputusan dikembalikan pada pihak-pihak yang bertikai. Contohnya
adalah pertikaian Indonesia dan Belanda yang diselesaikan lewat Konferensi Meja Bundar
dengan dimediasi oleh PBB.

3. Asimilasi
Pengertian asimilasi adalah percampuran dua kebudayaan yang melebur menjadi suatu
kebudayaan baru. Akulturasi dapa diartikan sebagai sebuah proses yang terjadi di mana suatu
kelompok dihadapakan dengan unsur-unsur kebudayaan asing yang lama-lama akan diterima
dan menjadi budaya mereka.

1. Asimilasi Budaya
Musik dan penyanyi merupakan dua hal yang sangat akrab dengan kehidupan kita, bahkan
seringnya kita menjadi penyanyi dadakan, misal perpaduan musik tradisional dengan musik
barat, yakni musik Jawa dengan musik rap atau hip-hop
2. Asimilasi Bahasa
Bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris. Dewasa ini, bahasa Inggris secara langsung ataupun
tidak telah dideklarasikan sebagai bahasa internasional. Oleh karena itu, banyak kosa kata
bahasa Inggris yang diserap ke dalam bahasa Indonesia. Contoh, kita sering mengucapkan
‘sorry’ ketimbang ‘maaf’.

3. Asimilasi dalam Kehidupan Sehari-hari


Dahulu, wanita sehari-hari menggunakan pakaian kebaya, tetapi sekarang kebaya hanya
digunakan di waktu-waktu tertentu, seperti pernikahan dan acara resmi lainnya.
Wanita sekarang dominannya memakai rok, kaos, celana, kemeja, dan lainnya, di mana ini
menunjukkan bentuk asimilasi dengan kebudayaan berpakaian wanita di negara lain.
4. Asimilasi Dalam Masyarakat
Pacaran bukanlah budaya murni dari Indonesia, tapi ini sudah menjamur pada masyarakat,
khususnya remaja.
5. Asimilasi Pendidikan
Umumnya di Indonesia sampai saat ini kita masih menggunakan sistem “menghafal”
daripada “memecahkan atau problem solving” dalam lembaga pendidikan atau pembelajaran.
Namun, kita telah memadukan kedua sistem itu untuk keefektifan mencerdaskan generasi
penerus Indonesia
4. Persaingan (kompetisi)
Pengertian persaingan atau kompetisi adalah bentuk usaha yang dilakukan dengan tujuan
memperoleh kemenangan yang lebih daripada yang lain. Persaingan dilakukan secara sportif
tanpa adanya benturan fisik atau kekerasan dan cara-cara curang lainnya.

1. Pertandingan Bola Voli antar RT yang memperebutkan Piala dari Kepala Desa dalam
rangka memperingati HUT RI.
2. Calon ketua Osis melakukan kampanye di depan siswa-siswa agar di pilih secara
demokratis menjadi ketua Osis baru.
3. Turnamen Piala Dunia dimana tiap tim peserta bersaing menjadi juara.
4. Persaingan siswa untuk menempati ranking satu di kelas.
5. Porseni yg digelar setahun sekali.

5. Kontravensi
Pengertian kontravensi adalah bentuk proses disosatif yang berada di antara persaingan dan
konflik. Bentuk interaksi sosial ini menunjukkan rasa ketidakpastian.

1. Kontravensi umum, misalnya seperti penolakan, keengganan, gangguan, pengacauan


dan kekerasan.
2. Kontravensi sederhana, misalnya seperti memaki-maki, menyangkal, mencerca dan
memfitnah.
3. Kontravensi intensif, misalnya seperti penghasutan, penyebaran isu dan
mengecewakan.
4. Kontravensi rahasia, misalnya seperti membongkar rahasia lain dan berkhianat.
5. Kontravensi taktis, misalnya seperti intimidasi, provokasi dan mengganggu pihak
lawan.

6. Pertentangan (konflik sosial)


Pengertian pertentangan atau konflik sosial adalah interaksi sosial karena perbedaan paham
dan kepentingan yang mendasar. Konflik ditandai dengan adanya ancaman, kekerasan dan
konflik fisik antar pihak-pihak yang bertentangan.

1. Peperangan yang terjadi antar dua negara dalam wilayah internasional. Contoh
lainnya adalah konflik antar suku yang sering terjadi di Indonesia.
2. Agresi militer Amerika Serikat dan sekutunya ke Irak yang tanpa dasar yang jelas,
telah menyebabkan kehancuran di negara yang berdaulat itu.
3. Konflik sosial yang terjadi di Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah,
Provinsi Maluku. Merupakan konflik yang sering terjadi dan berkelanjutan. Konflik
menyebabkan kerugian materi.
4. Banyak pihak yang berpendapat bahwa konflik sosial yang terjadi di Tolikara ini tidak
hanya berlatar belakang agama, namun juga masalah kesenjangan ekonomi serta
keamanan. Konflik yang terjadi saat Hari Raya Idul Fitri ini berawal dari penyerangan
yang dilakukan oleh sekelompok orang kepada warga yang tengah melakukan Sholat
Id. Aksi ini berlanjut pada pembakaran masjid, bangunan rumah serta kios yang ada
di sekitarnya.
5. Konflik terjadi karena pembagian bantuan dana respek antar distrik yang dirasa tidak
adil. Konflik ini menimbulkan korban jiwa dan kehilangan harta benda. Selain itu,
konflik juga menyebabkan sebagian warga mengungsi dan terjadi penjarahan

Anda mungkin juga menyukai