Anda di halaman 1dari 2

Contoh Soal perhitungan dosis obat dewasa

Kelompok 1

1. Pasien NY. P (48 tahun) memiliki berat badan 80 kg, dengan diagnosa shock hipovolemik
membutuhkan terapi dobutamin 125 mg. Berapa dosis yang diberikan jika 1 ampul
dopamin mengandung 250 mg dan diencerkan 100 cc?

Jawab :

𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟 𝑑𝑜𝑘𝑡𝑒𝑟 125


𝑥 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 = 𝑥100 = 50 𝑐𝑐 = 1 𝑐𝑡ℎ
𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑜𝑏𝑎𝑡 250

2. Dokter membuat resep sanmol forte syrup 120 mg prn. Sediaan obat sanmol forte syrup
ialah 240 mg tiap 5 ml. Berapa banyak obat yang harus diminum?

Jawab :

𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟 𝑑𝑜𝑘𝑡𝑒𝑟 120 1


𝑥 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 = 𝑥 5 = 2,5 𝑚𝑙 = 𝑐𝑡ℎ
𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑜𝑏𝑎𝑡 240 2

3. Seorang pasien berusia 45 tahun mengalami nyeri di bagian pinggang. Setelah dilakukan
pemeriksaan, dokter meminta diberikan kodein sulfat yang mengandung 100 mg kodein.
Sementara, 1 tablet obat memiliki 300 mg kodein.Berapa jumlah tablet yang dikonsumsi
pasien tersebut?

Jawab:
𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟 𝑑𝑜𝑘𝑡𝑒𝑟 100 1
= = 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡
𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑜𝑏𝑎𝑡 300 3

4. Pasien ny. x (43 tahun) mengalami demam tifoid dengan gejala demam terutama sore atau
malam hari. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter meresepkan obat kloramfenikol 250
mg. Sediaan obat dalam 1 tablet adalah 500 mg. Berapa tablet yang dikonsumsi oleh
pasien?

Jawab :
𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟 𝑑𝑜𝑘𝑡𝑒𝑟 250 1
= = 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡
𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑜𝑏𝑎𝑡 500 2

5. Ibu X (65 tahun), harus diberikan obat antiaritma (digoksin) sebanyak 0,25 mg per
intravena (IV). Pada vial atau kemasan obat tersebut tertulis 0,125 mg = 1 cc. Berapa cc
digoksin yang harus diberikan kepada ibu X ?

Jawab :
𝐷𝑖𝑔𝑜𝑘𝑠𝑖𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑖𝑏𝑢 𝑋. 𝑌 = 𝑚𝑔. 𝑐𝑐
0,25 𝑚𝑔. 𝑌 = 0,125. 1
0,25 𝑌 = 0,125
0,125 1
𝑌= = 𝑐𝑡ℎ
0,25 2

Anda mungkin juga menyukai