Anda di halaman 1dari 36

1.

FUNGSI TRIGONOMETRI
1.1 Fungsi Sinus dan Cosinus
Di dalam Aljabar, Fungsi didefinisikan sebagai “relasi khusus yang memetakan setiap
anggota himpunan A dengan tepat satu anggota himpunan B”. Semua anggota himpunan A
disebut “daerah asal fungsi” (domain). Semua anggota himpunan B disebut “daerah kawan”
(ko-domain). Sedangkan semua anggota B yang dihubungkan dengan anggota himpunan A
disebut “daerah hasil” (range). Perhatikan diagram panah pada Gambar 1-1 berikut ini

A B A B A B

(a) (b) (c)

A B A B A B

(d) (e) (f)

Gambar 1-1

Pada Gambar 1-1 (a),(b) dan (c) diagram panah tersebut menunjukkan fungsi, karena relasi
yang ada memetakan semua anggota himpunan A dengan tepat satu ke anggota himpunan B.
Sedangkan pada Gambar 1-1 (d),(e) dan (f) diagram panah tersebut menunjukkan hubungan
yang tidak termasuk fungsi, karena ada anggota himpunan A yang dikawankan lebih dari satu
ke anggota himpunan B atau ada anggota himpunan A yang tidak dikawankan sama sekali.

Sekarang kita perhatikan Gambar 1-2 berikut ini :


Gambar 1-2

Jika titik P (3.4) dan titi Q (6,8) terletak pada ruas garis OQ maka anjang OP = r1 = 5
dan OQ = r2 =10 ( inget triple Pythagoras ). Untuk ∠ POP1 = ∠ QOQ1 = 𝜃 , maka nilai
𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑦 4 8
perbandingan 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑟 pada Δ POP1 dan Δ QOQ1 adalah sama, yaitu 5 dan 10 . Begitu juga
𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑥 3 6
nilai perbandingan pada kedua segitiga itu adalah sama, yaitu dan . Atau
𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑟 5 10
𝑦 𝑥
dengan kata lain, untuk nilai 𝜃 yang sama akan menghasilkan perbandingan dan yang
𝑟 𝑟
𝑦 𝑥
sama pula. Sebaliknya jika nilai 𝜃 berbeda maka nilai perbandingan 𝑟 dan 𝑟 juga berbeda.

𝑦 𝑦
Misalkan untuk 𝜃1 nilai perbandingan 𝑟 adalah a1 , 𝜃2 nilai perbandingan 𝑟 adalah a2 ,
𝑦 𝑥
𝜃3 nilai perbandingan 𝑟 adalah a3 , dan seterusnya. Sedangkan untuk 𝜃1 nilai perbandingan 𝑟
𝑥 𝑥
adalah b1 , 𝜃 2 nilai perbandingan adalah b2 , 𝜃 3 nilai perbandingan adalaha b3 , dan
𝑟 𝑟

seterusnya. Maka dapat dinyatakan dalam diagram panah sebagai berikut.

A f B A g B

𝜃1 𝑎1 𝜃1 𝑏1

𝜃2 𝑎2 𝜃2 𝑏2

𝜃3 𝑎3 𝜃3 𝑏3

𝜃 𝑎 𝜃 𝑏

Gambar 1-3
Dari diagram panah di atas tampak bahwa fungsi f memetakan 𝜃 ke 𝑎 dan fungsi g
𝑦
memetakan 𝜃 ke b. Fungsi f yang menyatakan nilai perbandingan 𝑟 untuk 𝜃 disebut Fungsi
𝑦
Sinus (disingkat sin) atau ditulis sin 𝜃 = 𝑟 , sedangkan fungsi g yang menyatakan nilai
𝑥 𝑥
perbandingan 𝑟 untuk 𝜃 disebut Fungsi Cosinus (disingkat cos) atau ditulis cos 𝜃 = 𝑟 .

Dalam setiap segitiga siku-siku, jika r = sisi miring (proyektrum,hypotenuse), x = sisi


alas (proyeksi), dan y = sisi tegak (proyektor) dan 𝜃 sebagai sudut yang diapit oleh sisi alas
dan sisi miring (lihat Gambar 1-4), maka definisi sinus dan cosines adalah :

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘


Sinus sudut 𝜃 =
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑠


Cosinus sudut 𝜃 =
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔

Definisi di atas dapat ditulis dalam bentuk fungsi sebagai berikut :

𝑦
(a) Sin 𝜃 = …… (1 − 1)
𝑟

𝑥
(b) Cos 𝜃 = 𝑟 …… (1 − 2)

Gambar 1-4
1.2 Fungsi Tangen
𝑦 𝑥
Jika nilai perbandingan 𝑟 dan 𝑟 pada Gambar 1-2 ditentukan oleh nilai , maka nilai
𝑦
perbandingan juga ditentukan oleh nilai 𝜃 . Untuk nilai 𝜃 yang berbeda maka nilai
𝑟
𝑦 𝑦
perbandingan juga berbeda. Misalkan untuk 𝜃 1 nilai perbandingan adalah c1 , 𝜃 2 nilai
𝑥 𝑥
𝑦 𝑦
perbandingan adalah c2 , 𝜃 3 nilai perbanding adalah c3 dan seterusnya. Maka dapat
𝑥 𝑥

dinyatakan dalam diagram panah sebagai berikut :

A h B

𝜃1 𝑐1

𝜃2 𝑐2

𝜃3 𝑐3
Gambar 1 – 5
𝜃 𝑐

Dari diagram panah di atas tampak bahwa fungsi h memetakan 𝜃 ke c. Hal ini dikatakan
𝑦
bahwa fungsi h yang menyatakan nilai perbandingan untuk 𝜃 disebut Fungsi Tangen
𝑥
𝑦
(disingkat tan) atau ditulis tan 𝜃 = 𝑥 .

Dalam setiap segitiga siku-siku, jika r = sisi miring (proyektum, hypotenuse), x = sisi
alas (proyeksi), dan y = sisi tegak (proyektor) dan 𝜃 sebagai sudut yang diapit oleh sisi alas
dan sisi miring (lihat Gambar 1-6), maka definisi tangent adalah :

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔𝑠𝑖𝑠𝑖𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘
Tangent sudut 𝜃 = 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔𝑠𝑖𝑠𝑖𝑎𝑙𝑎𝑠

Definisi di atas dapat ditulis dalam bentuk fungsi sebagai berikut :

𝑦
Tan 𝜃 = ……….(1 − 3)
𝑥
Gambar 1 – 6

1.3 Fungsi Trigonometri Lainnya


Selain ketiga fungsi di atas, kita mengenal juga fungsi trigonometri lainnya yaitu :
secant (sec), cosecant (csc), dan cotangent (cot). Ketiga fungsi ini disebut sebagai fungsi
kebalikan (reciprocals function) yang didefinisikan sbb :

Gambar 1-7

Gambar 1 – 7

𝑟
(a) Sec 𝜃 = ……..(1 − 4)
𝑥
𝑟
(b) Csc 𝜃 = ..……(1 − 5)
𝑦
𝑥
(c) Cot 𝜃 = .…….(1 − 6)
𝑦
Dari ke enam definisi fungsi trigonometri di atas, kita mendapatkan “hubungan rumus” yang
disebut “rumus kebalikan” dan “rumus perbandingan”.

Rumus kebalikan adalah :

1
(a) Sin 𝜃 = csc 𝜃
1
(b) Cos 𝜃 = sec 𝜃
1
(c) Tan 𝜃 = cot 𝜃
1
(d) Csc 𝜃 = sin 𝜃
1
(e) Sec 𝜃 = cos 𝜃
1
(f) Cot 𝜃 = tan 𝜃 ……(1 − 7)

Rumus kebalikan di atas dapat juga ditulis sebagai berikut :

1. Sin . csc 𝜃 = 1
2. Cos . sec 𝜃 = 1
3. Tan . cot 𝜃 = 1

Sedangkan rumus perbandingan adalah :

sin 𝜃
(a) Tan 𝜃 = cos 𝜃
cos 𝜃
(b) Cot 𝜃 = sin 𝜃
………(1 − 8)

Dari persamaan (1 – 1) sampai dengan (1 – 8) dapat diturunkan identitas-identitas berikut:

(a). sin2 θ + cos2 θ = 1

(b).sec 2 θ − tan2 θ = 1 … …… …..….(1 − 9)

(c).csc 2 θ − cot 2 θ = 1
1.4 Nilai Fungsi Trigonometri di Berbagai Kwadran

Nilai fungsi trigonometri dari definisi (1-1) sampai dengan (1-6) hanya berlaku untuk
kwadran II, III, dan IV dapat diperhatikan dari Gambar 1-8 di bawah ini:

Gambar 1- 8

Dengan melihat Gambar di atas kita dapat menentukan tanda fungsi


Jika α° di kwadran I atau x positif dan y positif (gambar 1 – 8), maka:

y r
 sin α° = (positif) csc α° = (positif)
r y
x r
 cos α° = (positif) sec α° = (positif)
r x
y x
 tan α° = (positif) cot α ° = (positif)
x y

Jika α° di kwadran II atau x negatif dan y positif (gambar 1 – 8ii), maka:

y r
 sin α° = (positif) csc α° = (positif)
r y
−x r
 cos α° = (negatif) sec α° = (negatif)
r −x
y −x
 tan α° = (negatif) cot α° = (negatif)
−x y

Jika α° di kwadran III atau x negatif dan y negatif (gambar 1 – 8iii), maka:

−y r
 sin α° = (negatif) csc α° = (negatif)
r −y
−x r
 cos α° = (negatif) sec α° = (negatif)
r −x
−y −x
 tan α° = (positif) cot α° = (positif)
−x −y

Jika α° di kwadran IV atau x positif dan y negatif (gambar 1 – 8), maka:

−y r
 sin α° = r
(negatif) csc α° = −y
(negatif)
x r
 cos α° = r
(positif) sec α° = (positif)
x
−y x
 tan α° = (negatif) cot α° = (negatif)
x −y
Dengan demikian, maka tanda fungsi trigonometri dapat diringkas dalam tabel dibawah ini:

α° sin 𝛼° cos 𝛼° tan 𝛼°


di kwadran csc 𝛼° sec 𝛼° cot 𝛼°
I Positif Positif Positif
II Positif Negatif Negatif
III Negatif Negatif Positif
IV Negatif Positif Negatif

1.5 Nilai Fungsi Trigometri untuk Sudut Istimewa

Untuk sudut-sudut istimewa, yaitu 30° , 45° , dan 60° nilai fungsi trigonometri dapat dicari
dengan mengingat definisi (1 – 1) sampai dengan (1 – 6) pada segitiga di bawah ini:

a)- Sudut Istimewa 30°

sin 30° = 1⁄2 csc 30° = 2

2
2 1 cos 30 ° = 1⁄2 √3 sec30° =
√3

tan 30° = 1⁄√3 cot 30° = √3

30°

√3 Gambar 1 – 9

b)- Sudut Istimewa 60°

2
sin 60° = 1⁄2 √3 csc 60 ° =
√3

2 √3 cos 60° = 1⁄2 sec 60° = 2

1
tan 60° = √3 cot 60 =
√3

60° Gambar 1 – 10

1
c) Sudut Istimewa 45o

sin 45o = 1⁄2 √2


cos 45o = 1⁄2 √2
√2 1 tan 45o = 1
csc 45o = √2
sec 45o = √2
45° cot 45o = 1

Gambar 1 – 11

Sedangkan untuk sudut 0o dan 90o kita dapat mencarinya dengan definisi (1-1) sampai
dengan (1-6). Untuk sudut 0o berarti r berimpit dengan sumbu X atau r = x, sedangkan y =
0, sehingga :

sin 0o = 0/r csc 0o = r/0 sin 0o = 0 csc 0o = td


cos 0o = x/r sec 0o = r/x cos 0o = 1 sec 0o = 1
tan 0o = 0/x cot 0o = x/0 tan 0o = 0 cot 0o = td

Untuk sudut 90o berarti r berimpit dengan sumbu Y atau r = y, sedangkan x = 0, maka
sehingga :

sin 90o = y/r csc 90o = r/y sin 90o = 1 csc 90o = 1
cos 90o = 0/r sec 90o = r/0 cos 90o = 0 sec 90o = td
tan 90o = y/0 cot 90o = 0/y tan 90o = td cot 90o = 0

Nilai fungsi trigonometri untuk sudut istimewa 0o , 30o , 45o , 60o , dan 90o dapat diringkas
dalam tabel berikut ini :
αo 0o 30o 45o 60o 90o
sin αo 0 1⁄ 1⁄ √2 1⁄ √3 1
2 2 2
cos αo 1 1⁄ √3 1⁄ √2 1⁄ 0
2 2 2

tan αo 0 √3 1 td
√3
3
2
csc αo td 2 √2 1
√3
2
sec αo 1 √2 2 td
√3

cot αo td 1 √3 0
√3
3
Keterangan :
td = tidak didefinisikan

bilangan
(hasil bagi antara bilangan dan nol atau td = )
nol

cara mudah untuk mengingat nilai fungsi trigonometri sudut - sudut istimewa adalah
sebagai berikut :

(i) Perhatikan nilai fungsi sin αo dan cos αo untuk 0o , 30o , 45o , 60o , dan 90o
αo 0o 30o 45o 60o 90o

sin αo 1⁄ √0 1⁄ √1 1⁄ √2 1⁄ √3 1⁄ √4
2 2 2 2 2

cos αo 1⁄ √4 1⁄ √3 1⁄ √2 1⁄ √1 1⁄ √0
2 2 2 2 2

perhatikan urutannya
dimana 1⁄2 √0 = 0, 1⁄2 √1 = 1⁄2, dan 1⁄2 √4 = 1
(ii) Untuk menentukan nilai empat fungsi trigonometri lainnya (tan αo , cot αo , csc αo ,
dan sec αo)gunakan rumus (1 - 7) dan (1 - 8)

1.6 Identitas Trigonometri

Identitas trigonometri dimaksudkan sebagai bentuk kesamaan antara ruas kiri dan
ruas kanan. Pembuktian kesamaan ini merupakan pemantapan rumus - rumus yang telah
dipahami sebelumnya. Pembuktian dilakukan dengan menjabarkan atau menguraikan
bentuk ruas kiri hingga ekuivalen dengan ruas kanan.
2. FUNGSI TRIGONOMETRI UNTUK SUDUT -
SUDUT YANG SALING BERELASI

2.1 Nilai Sudut Negatif untuk Fungsi Trigonometri

− 𝜶° sudut negatif didefinisikan sebagai sudut yang

r di bentuk garis k dengan sumbu X positif yang

searah dengan arah dengan arah jarum jam

k (lihat gambar 2 – 1)

P (x, -y) Dari gambar dapat ditentukan:

Gambar 2.1

−𝑦 𝑥
sin (α)o = cos (α)o =
𝑟 𝑟

−𝑦 𝑥
tan (α)o = cot (α)o =
𝑥 −𝑦

𝑟 𝑟
csc (α)o = sec (α)o =
−𝑦 𝑥

Dengan memperhatikan rumus (1.1) sampai dengan (1.6), maka diperoleh rumus sudut
negatif untuk keenam fungsi tersebut :

(a) sin (α)o = sin αo


(b) cos (α)o = cos αo
(c) tan (α)o =tan αo
(d) cot (α)o =cot αo
(e) csc (α)o =csc αo
(f) sec (α)o =sec αo
2.2 Fungsi Trigonometri untuk Sudut 𝜶° dan (𝟗𝟎 − 𝜶)°
Perhatikan ∠ 𝐴 (sudut 𝛼°) pada ∆ABC siku-siku pada gambar 2.2 di bawah ini:
C
𝑦 𝑥
sin 𝛼 ° = 𝑟 cos 𝛼 ° = 𝑟
𝑦 𝑟
r y tan 𝛼 ° = 𝑥 csc 𝛼 ° = 𝑦
𝑟 𝑥
sec 𝛼 ° = 𝑥 cot 𝛼 ° = 𝑦

A α° B
x Gambar 2.2
Selanjutnya kita perhatikan ∠ C atau sudut (90 − 𝛼)° . Dari suudut ini nilai fungsi
trigonometri dapat ditentukan sbb :
𝑥 𝑦
sin (90 − 𝛼)° = 𝑟 cos (90 − 𝛼)° = 𝑟
𝑥 𝑦
tan (90 − 𝛼)° = 𝑦 cot (90 − 𝛼)° = 𝑥
𝑟 𝑟
csc (90 − 𝛼)° = 𝑥 sec (90 − 𝛼)° = 𝑦

Dengan demikian kita dapat melihat hubungan sudut-sudut yang berelasi sbb :

a) sin (90 − 𝛼)° = cos 𝛼 ° d) cot (90 − 𝛼)° = tan 𝛼 °


b) cos (90 − 𝛼)° = sin 𝛼 ° e) csc (90 − 𝛼)° = sec 𝛼 °
c) tan (90 − 𝛼)° = cot 𝛼 ° f) sec (90 − 𝛼)° = csc 𝛼 °

2.3 Fungsi Trigonometri untuk Sudut (𝟗𝟎 + 𝜶)° dan (𝟏𝟖𝟎 − 𝜶)°

Untuk sudut-sudut yang berelasi di kwadran II kita dapat menuliskan dalam bentuk (90 +
𝛼)° dan (180 − 𝛼)° . Gunakan rumus sudut negatif pada rumus (2-1) dan rumus (2-2)
dengan mengganti 𝛼 ° dengan (− 𝛼)° sehingga diperoleh

sin(90 + 𝛼)° = sin[90 − (−𝛼)] ° cos(90 + 𝛼)° = cos[90 − (−𝛼)]°

= cos (−𝛼) ° = sin (−𝛼)°

= cos 𝛼° = − sin 𝛼°

tan(90 + 𝛼)° = tan[90 − (−𝛼)] ° cot(90 + 𝛼)° = cot[90 − (−𝛼)]°


= cot (−𝛼) ° = tan (−𝛼)°

= − cot 𝛼° = − tan 𝛼°

csc(90 + 𝛼)° = csc[90 − (−𝛼)] ° sec(90 + 𝛼)° = sec[90 − (−𝛼)]°

= sec(−𝛼) ° = csc (−𝛼)°

= sec 𝛼° = − csc 𝛼°

Dengan demikian kita dapat menuliskan hubungan-hubungan sudut yang berelasi sbb :

a) sin(90 + 𝛼)° = cos 𝛼° d) cot(90 + 𝛼)° = − tan 𝛼°


b) cos(90 + 𝛼)° = − sin 𝛼° e) csc(90 + 𝛼)° = sec 𝛼°
c) tan(90 + 𝛼)° = − cot 𝛼° f) sec(90 + 𝛼)° = − csc 𝛼°

Cara yang sama kita dapat lakukan untuk mengubah bentuk sin (180 − 𝛼)° menjadi
sin [90 + (90 − 𝛼)]°, sehingga diperoleh :

Sin(180 − 𝛼)° = sin[90 + (90 − 𝛼)]°

=sin (90 − 𝛼)°

= sin 𝛼°

Begitu juga untuk 5 (lima) fungsi trigonometri lainnya. Rumus untuk sudut-sudut yang
berelasi itu adalah :

a) sin(180 − 𝛼)° = sin 𝛼° d) cot(180 − 𝛼)° = − cot 𝛼°


b) cos(180 − 𝛼)° = − cos 𝛼 ° e) csc(180 − 𝛼)° = csc 𝛼°
c) tan(180 − 𝛼)° = − tan 𝛼 ° f) sec(180 − 𝛼)° = − sec 𝛼°

2.4Fungsi Trigonometri untuk Sudut (𝟏𝟖𝟎 + 𝜶)°dan (𝟐𝟕𝟎 − 𝜶)°

Bentuk sudut-sudut yang berelasi di kwadran II dapat ditulis dalam bentuk (180 + 𝛼)°dan
(270 − 𝛼)° . Dengan mengubah bentuk (180 + 𝛼)° menjadi bentuk [180 − (−𝛼)] dan
menggunakan rumus (2-4)diatas diperoleh hubungan sbb :
a) sin(180 + 𝛼)° = − sin 𝛼° d) cot(180 + 𝛼)° = cot 𝛼°
b) cos(180 + 𝛼)° = − cos 𝛼° e) csc(180 + 𝛼)° = − csc 𝛼°
c) tan(180 + 𝛼)° = tan 𝛼° f) sec(180 + 𝛼)° = − sec 𝛼°

Sedangkan bentuk (270 − 𝛼)° diubah menjadi bentuk [180 + (90 − 𝛼)]°. Denga bantuan
rumus (2-2) dan (2-5), hubungan sudut-sudut tersebut adalah sbb :

a) sin(270 − 𝛼)° = − cos 𝛼° d) cot(270 − 𝛼)° = tan 𝛼°


b) cos(270 − 𝛼)° = − sin 𝛼° e) csc(270 − 𝛼)° = −sec 𝛼°
c) tan(270 − 𝛼)° = cot 𝛼° f) sec(270 − 𝛼)° = −csc 𝛼°

2.5 Fungsi Trigonometri untuk Sudut (𝟐𝟕𝟎 + 𝜶)° dan (𝟑𝟔𝟎 − 𝜶)°

Pada kwadran IV bentuk sudut-sudut yang berelasi dapat ditulis kedalam bentuk (270 + 𝛼)°
dan (360 − 𝛼)° . Bentuk (270 + 𝛼)° diubah menjadi bentuk [270 − (−𝛼)]° dengan
menggunakan rumus (2-6) diperoleh rumus sbb :

a) sin(270 + 𝛼)° = − cos 𝛼° d) cot(270 + 𝛼)° = − tan 𝛼°


b) cos(270 + 𝛼)° = sin 𝛼° e) csc(270 + 𝛼)° = −sec 𝛼°
c) tan(270 + 𝛼)° = −cot 𝛼° f) sec(270 + 𝛼)° = csc 𝛼°

Sedangkan bentuk (360 − 𝛼)° diubah menjadi bentuk [270 + (90 − 𝛼)]°. Dengan bantuan
rumus (2-2) dan (2-7) diperoleh hubungan sbb :

a) sin(360 − 𝛼)° = − sin 𝛼° d) cot(360 − 𝛼)° = − cot 𝛼°


b) cos(360 − 𝛼)° = cos 𝛼° e) csc(360 − 𝛼)° = −csc 𝛼°
c) tan(360 − 𝛼)° = −tan 𝛼° f) sec(360 − 𝛼)° = sec 𝛼°

2.6 Fungsi Trigonometri untuk Sudut (𝒌. 𝟑𝟔𝟎 + 𝜶)°

Untuk menentukan nilai fungsi trigonometri untuk sudut yang lebih dari 360°, dapat ditulis
dalam bentuk (𝑘. 360 + 𝛼)° . Misalnya sudut 450° = 1.360° + 90° (𝑘 = 1), 860° =
2.360° + 140° (𝑘 = 2), dan seterusnya.
(𝑘. 360 + 𝛼)°

Gambar 2-3

Dengan memperhatikan gambar 2-3 disamping inikita dapat menentukan relasi sudut-sudut
darifungsi trigonometri sbb :

a) sin(𝑘. 360 + 𝛼) ° = sin 𝛼° d) cot(𝑘. 360 + 𝛼) ° = cot 𝛼°


b) cos(𝑘. 360 + 𝛼) ° = cos 𝛼° e) csc(𝑘. 360 + 𝛼) ° = csc 𝛼°
c) tan(𝑘. 360 + 𝛼) ° = tan 𝛼° f) sec(𝑘. 360 + 𝛼) ° = sec 𝛼°

k∈ bilangan bulat

3. PENGUKURAN SUDUT
3.1 Pengukuran Sudut Dalam Derajat
Sebuah sudut terdiri atas dua sinar garis yang bertemu di satu titik yang disebut titik sudut.
Sudut pada gambar di bawah ini dapat disebut dengan :

B 𝜃 C

1. ∠ ABC (sudut ABC)


2. ∠ B (sudut B)
3. θ (theta)
Ukuran sudut yang sering digunakan adalah “derajat” yang dinotasikan dengan °. Sedangkan
1 (satu) derajat didefinisikan sebagai besar sudut dalam sebuah lingkaran yang disapu oleh
1
jari-jari lingkaran sejauh 360 putaran. Definisi ini jika ditulis kedalam persamaan menjadi :

1
1° = 360putaran
…………(3 – 1)
Setiap ukuran sudut dapat diubah kedalam bentuk decimal atau kedalam bentuk menit (yang
1
dinotasikan dengan ‘) dan detik (yang dinotasikan dengan ″) 1 menit didefinisikan sebagai 60
1
derajat, sedangkan 1 detik didefinisikan sebagai 60 menit, sehingga persamaannya menjadi :

a) 1 derajat = 60 menit ⇒ atau 1° = 60′


1 1
1 menit = 60 derajat ⇒ atau 1′ = (60)°

b) 1 menit = 60 detik ⇒ atau 1′ = 60"


1 1
1 detik = 60 menit ⇒ atau 1" = (60)′

3.2 Ukuran Sudut Dalam Radian


Ukuran sudut yang lazim digunakan selain derajat adalah “radian” 1 (satu) radian
didefinisikan sebagai ukuran sudut di dalam sebuah lingkaran yang diapit oleh dua jari jari
dan panjang busur lingkaran yang sama dengan panjang jari jari tersebut. Perhatikan gambar
lingkaran dibawah ini
P Pada gambar di samping

Busur PQ = r

M 1 rad r

Gambar 3 – 1

Hubungan radian dengan derajat dapat kita tentukan dengan memperhatikan


perbandingan busur lingkaran pada gambar diatas.

𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔𝑏𝑢𝑠𝑢𝑟𝑃𝑄 ∠𝑃𝑀𝑄
=
𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛

𝑟 1𝑟𝑎𝑑
⇔ =
2𝜋𝑟 360°
⇔ 1 𝑟𝑎𝑑 × 2𝜋𝑟 = 𝑟 × 360°

𝑟.360°
⇔ 1 𝑟𝑎𝑑 = , sehingga diperoleh hubungan:
2𝜋𝑟

180° 3,142
1 𝑟𝑎𝑑 = = 57,288°atau1° = 𝑟𝑎𝑑 = 0,00175 𝑟𝑎𝑑
3,142 180°

….(3 − 3)

Jika nilai 𝜋 di ubah kedalam bilangan pendekatan 3,142 maka hubungan diatas dapat ditulis:

180° 𝜋
1 𝑟𝑎𝑑 = atau𝜋𝑟𝑎𝑑 = 180° atau 1° = 𝑟𝑎𝑑
𝜋 180°

......(3 – 4)

4. GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI


4.1 Grafik Fungsi Trigonometri Dalam Ukuran Derajat
Persamaan y = sin x dan y = cos x merupakan persamaan grafik fungsi f: 𝑥° → sin 𝑥°
dan f: 𝑥° → cos 𝑥° (x dalam urusan derajat). Cara membuat grafik fungsi trigonometri
dapat dilakukan dengan memakai lingkaran semua
4.1.1 Menggambar grafik fungsi y = sin x, dengan 𝟎° ≤ 𝒙 ≤ 𝟑𝟔𝟎°
a. Memekai table
𝑥° 0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360
1 1 1 1 1 1 1 1
Sin x° 0 √3 1 √3 0 − − √3 −1 − √3 − 0
2 2 2 2 2 2 2 2
1
Selanjutnya nilai fungsi 2 √3 di ubah kedalam bentuk decimal menjadi ≅ (mendekati)

0,87. Sehingga grafiknya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:


b. Memakai lingkaran satuan

c. Memakai program Math Graph

4.1.2 Menggambar Grafik Fungsi Y = Cos X, Dengan 0° ≤ 𝒙 ≤ 𝟑𝟔𝟎°


a. Memakai table
𝑥° 0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360
1 1 1 1 1 1 1 1
Cos x° 1 √3 0 − − √3 −1 − √3 − 0 √3 1
2 2 2 2 2 2 2 2

1
Selanjutnya nilai fungsi 2 √3 di ubah kedalam bentuk decimal menjadi ≅ (mendekati)

0,87. Sehingga grafiknya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:


b. Memakai lingkaran satuan

c. Memakai program Math Graph


Dari dua grafik y = sin x dan y = cos x di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai maksimum fungsi y = sin x dan y = cos xadalah 1, sedangkan


nilai minimum kedua fungsi itu adalah -1. Atau dapat ditulis:
a. −1 ≤ sin 𝑥 ≤ 1
b. −1 ≤ cos 𝑥 ≤ 1
2. Periode dasar untuk fungsi y = sin x dan y = cos x adalah 360°.
Artinya, setiap interval 360° grafik fungsi akan mengulangi
bentuknya yang sama dengan grafik sebelumnya.

4.1.3 Menggambar Grafik Fungsi Y = Tan X, Dengan 0° ≤ 𝒙 ≤ 𝟑𝟔𝟎°


a. Memakai table
𝑥° 0 45 → 90 90← 135 180 225 →270 270← 315 360
Tan x° 0 1 +∞ −∞ −1 0 1 +∞ −∞ −1 0

Keterangan :
→ 90 dimaksudkan sebagai nilai x yang mendekati 90 ° 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑖𝑟𝑖 yang nilai
tangennya adalah +∞, sedangkan 90← dimaksudkan sebagai nilai x yang mendekati
90° 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 nilai tangennya adalah −∞. Garis (putus-putus) pada x = 90° ±
𝑘. 180° (k bilangan bulat) disebut garis asymptot, sedangkan nilai tan 90° dan tan
270° tidak didefinisikan.
b. Memakai lingkaran satuan

c. Memakai program Math Grap Versi 4.3


4.1.4 Menggambar Grafik Fungsi 𝜸 = 𝒄𝒐𝒕𝒙, dengan 𝟎𝒐 ≤ 𝒙 ≤ 𝟑𝟔𝟎𝒐

a. Memakai tabel

𝑥𝑜 0← 45 90 135 → 180 180 225 270 315 → 360



𝑐𝑜𝑡𝑥 𝑜 +∞ 1 0 -1 −∞ +∞ 1 0 -1 −∞

Keterangan :

->180 dimasukkan sebagai nilai x yang mendekati 1800 dari kiri yang nilai cotangennya
adalah −∞, sedangkan 180 ← dimaksudkan sebagai nilai x yang mendekati 1800 dari kanan
yang niali cotangennya adalah +∞. Garis (putus-putus) pada 𝑥 = 00 ± 𝑘. 1800 (k bilangan
bulat) disebut garis asymptot, sedangkan nilai cot 00 dan 1800 tidak didefinisikan.

b. Memakai lingkaran satuan


c. Memakai program Math Graph Versi 4.3

Dari dua grafik dan diatas, dapat disimpulkan


bahwa :

1. Nilai maksimum fungsi dan adalah ,


sedangkan nilai minimum kedua fungsi itu adalah . Atau
sering dikatakan, kedua fungsi itu tidak memliki nilai maksimum
dan minimum.
2. Grafik fungsi selalu mendekati garis Asymptot pada
dengan k Bilangan Bulat.
3. Grafik fungsi selalu mendekati garis Asymptot pada
dengan k Bilangan Bulat.
4. Periode dasar untuk fungsi dan adalah .
Artinya, setiap interval grafik fungsi akan mengulangi
bentuknya yang sama dengan grafik sebelumnya.
4.1.5 Menggambar Grafik Fungsi 𝒚 = 𝒄𝒔𝒄𝒙, dengan 𝟎𝟎 ≤ 𝒙 ≤ 𝟑𝟔𝟎𝟎

a. Memakai tabel

𝑥0 0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360


𝑐𝑠𝑐𝑥 0 ∞ 2 2 1 2 2 ∞ -2 2 -1 2 -2 ∞
√3 √3 − √3 − √3
3 3 3 3
2
Selanjutnya nilai fungsi 3 √3 diubah ke dalam bentuk decimal menjadi (mmendekati)

1,1547. Sehingga grafiknya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

b. Memakai lingkaran satuan


c. Memakai program Math Graph Versi 4.3

4.1.6 Menggambar Grafik Fungsi y = sec x, dengan 0° ≤ 𝒙 ≤ 𝟑𝟔𝟎°

a. Memakai tabel

𝑥° 0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360

sec 𝑥° 1 2 2 ∞ -2 2 -1 2 -2 ∞ 2 2 1
√3 − √3 − √3 √3
3 3 3 3

2
Selanjutnya nilai fungsi 3
√3 diubah ke dalam bentuk desimal menjadi ≅ (mendekati)
1,1547. Sehingga grafiknya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
b. Memakai lingkaran satuan
c. Memakai program Math Graph Versi 4.3

Dari dua grafik fungsi y = csc x dan y = sec x di atas kita dapat menyimpulkan bahwa:

1. Nilai maksimum absolute fungsi y = csc x dan y = sec x adalah + ∞, sedangkan


nilai minimum absolute kedua fungsi itu adalah − ∞. Atau sering dikatakan,
kedua fungsi itu tidak memiliki nilai maksimum dan minimum.
2. Grafik fungsi y = csc x dan y = sec x tidak pernah memotong sumbu X.
3. Grafik fungsi y = csc x selalu berpotongan dengan titik maksimum dan titik
minimum fungsi inversnya, yaitu y = sin x.
4. Grafik fungsi y = sec x selalu berpotongan dengan titik maksimum dan titik
minimum fungsi inversnya, yaitu y = cos x.
5. Titik minimum relative fungsi y = csc x selalu merupakan titik maksimum fungsi
inversnya, yaitu y = sin x. Sedangkan titik maksimum relative fungsi y = csc x
selalu merupakan titik minimum fungsi y = sin x.
6. Titik minimum relative fungsi y = sec x selalu merupakan titik maksimum fungsi
inversnya, yaitu y = cos x. Sedangkan titik maksimum relative fungsi y = sec x
selalu merupakan titik minimum fungsi y = cos x.
7. Grafik fungsi y = csc x selalu mendekati garis Asymptot pada x = 0° ± k. 180°
dengan k ∈ Bilangan Bulat.
8. Grafik fungsi y = sec x selalu mendekati garis Asymptot pada x = 90° ±
k. 180°dengan k ∈ Bilangan Bulat.
4.2 Grafik Fungsi Triginometri Dalam Ukuran Radian

4.2.1 Menggambar Grafik Fungsi y = sin x , dengan 0 ≤ 𝒙 ≤ 𝟐𝝅

a. Memakai tabel

Selanjutnya nilai fungsi 1⁄2 √3 diubah ke dalam bentuk desimal menjadi ≅ (mendekati)
0,87. Sehingga grafiknya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

b. Memakai lingkaran satuan


4.2.2 Menggambar Grafik Fungsi y = cos x, dengan 0 ≤ x ≤ 2π

a. memakai table

𝜋 𝜋 3 5 7 4 3 5 11
X 0 𝜋 π π π π π π π π 2π
6 2 2 6 6 3 2 3 6
3

Cos 1⁄ √3 1⁄
1 2 2 0 − 1⁄2 -1 1 1⁄ √3 − 1⁄
2 2 0 1⁄ 1⁄ √3
2 2 1
x

Selanjutnya nilai fungsi 1⁄2 √3 diubah ke dalam bentuk decimal menjadi ≅ (mendekati)
0,87. Sehingga grafiknya dapat dilihat dari gambar dibawah ini

b. Memakai lingkaran satuan


4.2.3 Menggambar Grafik Fungsi y = tan x, dengan 0≤x≤2π

a. memakai tabel

𝜋 𝜋 𝜋 3 5 3 3 7
x 0 → ← 𝜋 π 𝜋 → 𝜋 𝜋← 𝜋 2𝜋
4 2 2 4 4 2 2 4

Tan x 0 1 +∞ -∞ -1 0 1 +∞ -∞ -1 0

keterangan:
𝜋 𝜋
→ dimaksudkan sebagai nilai x yang mendekati 2 dari kiri yang nilai tangennya adalah +∞,
2
𝜋 𝜋
sedangkan 2 ← dimaksudkan sebagai nilai x yang mendekati 2 dari kanan yang nilai
𝜋
tangennya adalah -∞. Garis (putus-putus) pada x = ± 2𝑘𝜋 (k bilangan bulat) disebut garis
2
𝜋 3
asymptot, sedangkan nilai tan 2 dan tan 2 𝜋 tidak didefinisikan
b.memakai lingkaran satuan

4.2.4 Menggambar Grafik Fungsi y=cot x, dengan 0≤x≤2π

a. memakai tabel

𝜋 𝜋 3 5 3 7
x 0← 𝜋 →𝜋 𝜋← 𝜋 𝜋 𝜋 → 2𝜋
4 2 4 4 2 4

Cot x +∞ 1 0 -1 -∞ +∞ 1 0 -1 -∞

keterangan :

→ 𝜋 dimaksudkan sebagai nilai x yang mendekati π dari kiri yang nilai cotangennya adalah -
∞, sedangkan 𝜋 ← dimaksudkan nilai x yang mendekati π dari kanan yang nilai cotangennya
adalah +∞

. garis (putus-putus) pada x=0±𝑘. 𝜋 (k bilangan bulat) disebut garis asymptot, sedangkan
nilai cot 0 dan cot π tidak didefinisikan
b. memakai lingkaran satuan

a
4.2.5 Menggambar Grafik Fungsi y=csc x, dengan 0≤x≤2π

a. memakai tabel

𝜋 𝜋 𝜋 3 5 7 4 3 5 11
X 0 𝜋 𝜋 π 𝜋 𝜋 𝜋 𝜋 𝜋 2π
6 3 2 2 6 6 3 2 3 6

Csc 2⁄ √3 2⁄ √3 −2⁄ √3 −2⁄ √3


∞ 2 3 1 3 2 ∞ -2 3 -1 3 -2 ∞
x

Selanjutnya nilai fungsi 2⁄3 √3 diubah ke dalam bentuk decimal menjadi ≅ (mendekati)
1,1547. Sehingga grafiknya dapat dilihat pada gambar di bawah ini
b. memakai lingkaran satuan

4.2.6 menggambar Grafik Fungsi y=sec x, dengan 0≤x≤2π

a. memakai tabel

𝜋 𝜋 𝜋 3 5 7 4 3 5 11
X 0 𝜋 𝜋 π 𝜋 𝜋 𝜋 𝜋 𝜋 2π
6 3 2 2 6 6 3 2 3 6

sec x 1 2⁄ √3 2 ∞ -2 −2⁄ √3 −1 −2⁄ √3 -2 ∞ 2 2⁄ √3 1


3 3 3 3

Selanjutnya nilai fungsi 2⁄3 √3 diubah ke dalam bentuk decimal menjadi ≅ (mendekati)
1,1547. Sehingga grafiknya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
b. memakai lingkaran satuan

Anda mungkin juga menyukai