Anda di halaman 1dari 28

MEDIA MENGAJAR

MATEMATIKA
TINGKAT LANJUT
UNTUK SMA/MA KELAS XI
BAB 3

TRANSFORMASI GEOMETRI

Sumber gambar: Shutterstock.com


3.1 Translasi

Semua titik pada segitiga ABC dipetakan secara garis lurus dalam 𝐴′
arah yang sama dan jarak yang sama dan menyebabkan bentuk 𝑎

geometri segitiga ABC tidak berubah disebut translasi. 𝑐


𝑏
𝐵′ 𝐶′
𝐴
𝑎
dan sama panjang dan searah
𝑏 𝑐
𝐵 𝐶
Komponen Translasi

Translasi biasanya dinyatakan dalam bentuk di mana h mewakili 𝑃′


pergeseran horizontal dan k mewakili pergeseran vertikal.
Titikoleh suatu translasi yang dapat dinyatakan:
5
Bentuk disebut vektor translasi.

𝑃 4
Pergeseran arah ke kanan dan ke atas
bertanda positif, sedangkan pergeseran
ke kiri dan ke bawah bertanda negatif.
Contoh

Tentukan bayangan dari titik A(5, 2) oleh translasi T


Jawab:
Dengan memperhatikan gambar disamping, bayangan titik A(5, 2) oleh 𝑌

𝐴′ (2 , 6)
translasi T adalah A′(2, 6). 6

Proses aljabarnya: 4
A(5, 2)
2
𝐴(5 , 2)
.
2 4 5 𝑋
0
Translasi yang Diwakili oleh Notasi Pemetaan dan Persamaan Matriks

Gambar disamping menunjukkan bahwa titik dipetakan ke 𝑌

𝑃 ′ ( 𝑥 +h , 𝑦 + 𝑘)
bayangan titik Poleh suatu translasi T melalui h satuan searah 𝑦+𝑘
sumbu X dan k satuan searah sumbu Y. Oleh karena koordinat
𝑘

𝑦
𝑃 (𝑥 , 𝑦) h

{

𝑥 = 𝑥 +h

𝑦 = 𝑦 +𝑘 0 𝑥 𝑥+ h
𝑋
Contoh
𝑌
Diketahui garis 6. Tentukan bayangan garis g oleh translasi 2 𝑦 =3 𝑥+ 6 2 𝑦 =3 𝑥 −5
T.
Jawab:
Garis ditranslasikan dengan translasi
T, maka persamaan garis bayangannya adalah:

𝑋
−2 0

𝑔
Jadi, persamaan bayangan garis adalah .

𝑔′
3.2 Refleksi (Pencerminan)

Pengertian dan Sifat-Sifat Refleksi 𝑌

𝐶 𝐶′
𝑅
Dalam transformasi seperti gambar disamping A, B, dan
C pada ∆ABC dipindahkan ke bayangannya A′, B′, dan C 𝐵′
𝐵
′ dengan arah tegak lurus garis PQR (cermin) di mana 𝑄

panjang AP = PA′, BQ = QB′, dan CR = RC′, yang 𝐴 𝑃 𝐴′


menyebabkan kedudukan bayangan segitiga ABC 𝑋
𝑂
berubah arah.
Refleksi Terhadap Garis x = h dan y = k

A. Refleksi terhadap garis x = h

Pada gambar berikut titik P(x, y) direfleksikan terhadap x = h dan diperoleh bayangan
titik P′(x′, y).
Maka, bayangan titik (x, y) oleh refleksi terhadap garis x = h adalah titik (2h x, y).
𝑌

P(x, y) 𝐿 P′ (x′, y)
h-x

𝑋
0
x=h
B. Refleksi terhadap garis y = k

Pada gambar disamping titik P(x, y) direfleksikan terhadap y = k dan diperoleh


bayangan titik P′(x, y′).
Maka, bayangan titik (x, y) oleh refleksi terhadap garis y = k adalah titik (x, 2k y).

P′ (x, y′)
𝑌

𝑀 y=k

P(x, y)
𝑋
0
Perhatikan tabel rrefleksi terhadap garis x = h dan y = k berikut.

Garis/Sumbu Persamaan
Bentuk Pemetaan Bentuk Matriks
Refleksi Aljabar

x= 2h – x
x= h (x, y)(2h – x, y)
y’ = y

x= x (x, y)(x, 2k – y)
y=k
y= 2k – y
Contoh

Diketahui ΔABC dengan A(3, 5), B(4, 3) dan C(3, 5). Tentukan bayangan titik-titik tersebut
pada ΔABC jika dicerminkan terhadap garis x = 2.
Jawab:
Bentuk pemetaan: (x, y)(2h – x, y)
A(3, 5)A(2(2) – 3, 5) = A(1, 5)
B(– 4, 3)(2(2) – (– 4), 3) = B(8, 3)
C(– 3, – 5) C (2(2) – (– 3), – 5) = C(7, – 5).
Refleksi Terhadap Sumbu X dan Sumbu Y

𝑌
Gambar disamping di ditulis dalam notasi pemetaan, sebagai berikut: P(x, y)
(x, y)(x′, y′).

Di mana: 𝑋
𝑂
atau

P′ (x, y)

𝑌
Gambar disamping di ditulis dalam notasi pemetaan, sebagai berikut:
P′ (x, y) P(x, y)
(x, y)(x′, y′).
Di mana:
𝑂
𝑋 atau
Refleksi Terhadap Garis y = x dan Garis y = x

Jenis Refleksi Bentuk Pemetaan Persamaan Aljabar Bentuk Matriks

Pada sumbu (x, y)(x, – y)


X(

Pada sumbu (x, y)(– x, y)


Y(

Pada garis (x, y)(y, x)


y=x(

Pada garis
(x, y)(–y, – x)
y = –x (
3.3 Rotasi

Rotasi adalah peristiwa memindahkan suatu objek (gambar)


melalui garis lengkung dengan pusat pada titik tertentu dan
sudut putar tertentu dengan arah searah atau berlawanan arah
jarum jam yang menyebabkan kedudukan gambar berubah.
Gambar disamping menunjukkan titik P diputar pada pusat
putar O(0, 0) dengan besar sudut putar tertentu.
𝑌
(+)
𝑃
(i). Jika titik P diputar pada O(0, 0) dengan arah
berlawanan arah jarum jam, arah putarnya disebut arah ()
+270
positif. Pada gambar ditandai dengan besar sudut putar 𝑂
90
𝑋

+270°, dengan notasi pemetaan:


𝑃′
P P.
𝑌
(+)
𝑃
(ii). Jika titik P diputar pada O(0, 0) dengan arah

putar searah dengan arah jarum jam, arah putarnya +270


()

𝑂 𝑋
90
disebut arah negatif. Pada gambar ditandai dengan
𝑃′
besar sudut putar 90°, dengan notasi pemetaan:

P P.
Rotasi pada Pusat O (0, 0) dengan Sudut Rotasi

Pada gambar disamping diketahui titik P(x, y) diputar ke P′ 𝑌


P

berlawanan arah jarum jam dengan pusat pada O(0, 0) dan


sudut putar . 𝑟
P(x, y)
(x, y) (x, y).
𝑟 ()
maka nilai x dan y : 𝜃 𝛼
Q
𝑋
𝑂 Q
.
Rotasi pada Pusat (a, b) dengan Sudut Rotasi

Pada gambar disamping diketahui titik P(x, y) 𝑌 P

dipetakan ke bayangan P′(x, y) oleh rotasi pada pusat


A(a, b) dengan sudut rotasi
P(x, y) P(x, y) 𝜃
𝑏
A
maka nilai x dan y : P(x, y)

. 𝑋
𝑂 𝛼
3.4 Dilatasi

Dilitasi adalah dimana panjang sisi dan luas gambar diperbesar atau diperkecil dari suatu
titik tertentu, tetapi bentuk dan ukuran sudut-sudut pada gambar tidak berubah.

Dilatasi pada Pusat O(0, 0) dan Faktor 𝑌

Skala k

𝐴′ (𝑥 , 𝑦 ′)

Menunjukkan titik A(x, y) dipetakan ke bayangannya A′(x′, y′) oleh


suatu dilatasi pada pusat O(0, 0) dengan faktor-faktor skala tertentu: 𝐴( 𝑥 , 𝑦 )

.
𝑋
0 B B
Dilatasi pada Pusat (a, b) dan Faktor Skala k

Pada gambar disamping diketahui bahwa titik P(x, y) dipetakan ke 𝑌

bayangannya titik P′(x′, y′) oleh dilatasi pada pusat titik A(a, b) P

dengan faktor skala k.


P(x, y)
P(x, y) P(x, y).
A
maka nilai xdan y:
𝑋
. 𝑂
3.5 Komposisi Transformasi

Dua Translasi Berurutan


𝑌
Jika suatu titik mendapat translasi , kemudian dilanjutkan dengan
translasi , maka dua translasi tersebut dapat dinyatakan dengan
𝑇 2 ˳𝑇1
transformasi tunggal dan ditulis dengan notasi “”. 𝑇2

dan
𝑇1

Sehingga rumus untuk komposisi transformasi : 𝑋


0
.
Dua Refleksi terhadap Dua Garis Sejajar

𝑌
Titik P(x, y) pada gambar disamping direfleksikan

oleh terhadap garis x = h, kemudian dilanjutkan


𝑃 𝐴 𝑃′ 𝐵 𝑃′′
× ×
a a b b
dengan refleksi terhadap garis x = k yang sejajar

dengan garis x = h. 𝑂 h k
𝑋
Dua Refleksi terhadap Dua Garis Saling Tegak
Lurus

𝑌 x=h
Titik P(x, y) direfleksikan oleh terhadap garis x = h, 𝑃′′

kemudian dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis y = k


b
yang tegak lurus dengan garis x = h. B y=k

Bayangan titik P(x, y) oleh refleksi terhadap dua garis x = h


b
dan y = k yang saling tegak lurus adalah 𝐴
𝑃′
𝛼 𝛼
(x + 2(hx), y + 2(k y)). 𝑂
𝑋
Dua Refleksi terhadap Dua Garis Saling Berpotongan
P
k
Titik P pada gambar disamping direfleksikan oleh
terhadap garis h, kemudian dilanjutkan dengan refleksi
P
terhadap garis k yang berpotongan dengan h di titik Q dan
membentuk sudut.
𝛽 𝛽
PPPP 𝛼
𝜃
Q h
𝛼
dengan Q titik potong kedua garis dan
besar sudut kedua garis.
P
Dua Rotasi Berurutan dengan Pusat yang Sama

Titik P dirotasikan terhadap titik O sebesar , kemudian P

dirotasikan kembali terhadap titik O sebesar .


Titik P′ merupakan bayangan titik P, dan titik P″ P

bayangan P′ oleh rotasi terhadap titik O berturut-turut 𝛽


𝛼
sebesar dan . O P

.
Komposisi Transformasi dengan Matriks

Contoh

Tentukan bayangan titik A(–6, 7) oleh translasi T = dilanjutkan dilatasi pada pusat P(2, 1) dengan
faktor skala 4.
Jawab:

• x
• y
¿ 4
0 ( 0
4 )( 𝑥′ − 2

𝑦 −1 ) ()
+ 2
1

¿ ( 4 𝑥′ − 8

4 𝑦 −4
+
2
1 ) ()
( )

4 𝑥 −6
¿
4 𝑦′ −3

¿
( 4 (4 ) −6
4 (2)− 3 )
.

Anda mungkin juga menyukai