Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN ENTREPRENEUR AND EMPLOYABILITY SKILLS

Diusulkan Oleh :
RAKHA RADITYA HARLAND 2001554342

PROGRAM TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
JAKARTA
2020
ii
Universitas Bina Nusantara
Pernyataan Laporan Enrichment Program
INTERNSHIP

Pernyataan Penyusunan Laporan Enrichment Program


kami, Rakha Raditya Harland
dengan ini menyatakan bahwa Laporan Enrichment Program yang berjudul:
LAPORAN ENTREPRENEUR AND EMPLOYABILITY SKILLS
PROYEK THE SMITH
adalah benar hasil karya kami dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah,
sebagian atau seluruhnya, atas nama kami atau pihak lain.

Rakha Raditya Harland


2001554342

Disetujui oleh Dosen Pembimbing Universitas, Pembimbing Lapangan, dan


bapak Irpan Hidayat, S.T, M.T.

Irpan Hidayat, S.T, M.T. Tulus Simangunsong


D2940 Pembimbing Lapangan
24 Januari 2020 24 Januari 2020

Dr. Ir Oki Setyandito, M.Eng.


Head of Civil Engineering Study Program
24 Januari 2020
iv
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT
atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga laporan enrichment program yang
berjudul “Laporan Enrichment Program Internship 3+1 di Total Bangun Persada
Tbk.” ini dapat tersusun sampai selesai. Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan laporan, diantaranya:
1. Bapak Ir. M. Fauroni selaku Project Manager yang telah memberikan
kesempatan penulis dalam menjalankan program magang di PT Total Bangun
Persada;
2. Bapak Tulus Simangunsong selaku Quality Assurance Manager yang telah
membimbing dan mengajarkan banyak hal untuk penulis;
3. Rekan-rekan kerja di kantor proyek maupun lapangan yang telah mengajarkan
banyak hal untuk penulis;
4. Bapak Irpan Hidayat, S.T, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis sehingga laporan ini dapat terselesaikan;
5. Teman-teman mahasiswa teknik sipil Universitas Bina Nusantara yang selalu
memotivasi dan mendukung penulis selama mengerjakan laporan ini hingga
selesai.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membutuhkan.
Oleh karena itu jika laporan ini memiliki banyak kesalahan, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari segala pihak demi kesempurnaan laporan ini.

Jakarta, 15 Juli 2019


vi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. v

DAFTAR ISI .............................................................................................................. vii

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Tujuan Enrichment Program .............................................................. 1

BAB 2 OBSERVASI ............................................................................................... 3

2.1 Pengembangan Diri (Self Development) ............................................ 3

2.2 Komunikasi (Communication) ........................................................... 4

2.3 Kerjasama (Teamwork) ...................................................................... 7

BAB 3 PENGEMBANGAN DIRI .......................................................................... 9

3.1 Pengembangan Diri (Self Development) ............................................ 9

3.2 Komunikasi (Communication) ........................................................... 9

3.3 Kerjasama (Teamwork) .................................................................... 10

BAB 4 KESIMPULAN ......................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 13


viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diskusi Saat Jam Istirahat ....................................................................... 4
Gambar 2.2 Kegiatan Toolbox Meeting ...................................................................... 6
Gambar 2.3 Staff Quality Assurance (QA) dengan Pekerja di Proyek ....................... 7
Gambar 2.4 Kerjasama Staff Total dengan Staff Subkon ........................................... 8
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belakangan ini kemajuan teknologi berkembang dengan pesat, sehingga
bertambah banyak lapangan pekerjaan baru. Oleh karena itu, mahasiswa harus bisa
mengikuti perkembangan dalam dunia pekerjaan. Tetapi banyak mahasiswa di
Indonesia kesulitan dalam menghadapi dunia pekerjaan. Biasanya mahasiswa sulit
menyesuaikan diri dengan lingkungan kantor dan kurang dalam menerapkan materi
perkuliahan pada dunia kerja.
Dengan adanya program 3+1 dengan konsep 3 tahun kuliah dan 1 tahun
magang adalah cara Universitas Bina Nusantara untuk membuat Sumber Daya
Manusia yang profesional. Hal ini membantu para mahasiswa Universitas Bina
Nusantara untuk lebih mengenal dunia pekerjaan, masalah-masalah yang sering terjadi
saat di proyek dan juga cara mengatasi masalah-masalah di proyek tersebut. Dengan
ini mahasiswa mampu mempersiapkan diri apa yang perlu dilakukan sebelum
menghadapi dunia pekerjaan.
Selain itu, program magang juga menjadi kurikulum yang berlaku di
Universitas Bina Nusantara, maka dari itu, syarat untuk dapat lulus dari Universitas
Bina Nusantara adalah sudah melaksanakan magang di dunia industri. Untuk itu saya,
mahasiswa Jususan Teknik Sipil Universitas Bina Nusantara, merencanakan untuk
dapat melaksanakan magang di Proyek The Smith sebagai upaya untuk memperoleh
nilai tambah dan upaya untuk memperluas koneksi Industri bagi mahasiswa
Universitas Bina Nusantara dalam rangka terwujudnya alumni Universitas Bina
Nusantara yang siap bekerja dan mengabdi untuk bangsa dan negara.

1.2 Tujuan Enrichment Program


a. Tujuan diadakannya enrichment program atau program magang adalah:
b. Melatih kedisiplinan, komunikasi, dan kemandirian dengan mengikuti kegiatan
kerja di perusahaan tempat melakukan internship;
c. Menganalisa permasalahan yang ada di lapangan seperti permasalahan dalam
pekerjaan struktur, waktu pengerjaan, dan pengadaan alat sehingga dapat
menemukan solusi untuk memecahkan masalah-masalah tersebut;
d. Mengaplikasikan materi yang didapat saat kuliah pada dunia kerja nyata
sehingga mendapatkan perbedaan antara ilmu di kuliah dengan ilmu di
lapangan;
e. Mengikuti program kuliah wajib enrichment program dengan memilih program
internship, dan menggunakan data-data yang ada di proyek untuk
dikembangkan menjadi laporan tugas akhir.

2
BAB 2
OBSERVASI

2.1 Pengembangan Diri (Self Development)


Pengembangan diri atau self development didefinisikan oleh Abraham
Maslow, pengembangan diri adalah suatu usaha individu dalam memenuhi
kebutuhannya terhadap aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri yaitu kebutuhan
puncak atau tertinggi diantara kebutuhan-kebutuhan manusia. Sedangkan menurut
Menurut McClelland, pengembangan diri dapat dikategorikan pada usaha pemenuhan
kebutuhan untuk berprestasi. Prestasi yang dimaksud disini adalah dalam pengertian
luas, tidak sekedar dalam ruang lingkup akademis misalnya prestasi dalam berkarir,
prestasi dalam lingkungan masyarakat dan politik, serta lain sebagainya.
Pengembangan pribadi meliputi segala kegiatan yang meningkatkan kesadaran
dan identitas diri, mengembangkan bakat dan potensi, membangun sumber daya
manusia dan memfasilitasi kinerja, meningkatkan kualitas pekerjaan menjadi lebih
baik dan memberikan kontribusi dalam mewujudkan untuk tercapainya suatu
pekerjaan.
Seseorang yang konsisten dalam mengembangkan diri akan mendapatkan
beberapa keuntungan, diantaranya adalah:
 Sadar akan kekurangan diri
Dengan menyadari bahwa banyak kekurangan dan kesalahan yang sudah
diperbuat, tentu saja akan berusaha untuk memperbaiki kekurangan dan kesalahannya.
 Mendorong diri untuk memperbaiki kekurangan dan kesalahan
Jika konsisten dalam melalui intropeksi diri, akan tercipta kesadaran untuk
menuntut melakukan hal yang terbaik untuk diri sendiri.
 Munculnya sikap tanggung jawab
Dari usaha untuk memperbaiki kekurangan dan kesalahan maka akan muncul
rasa sikap bertanggung jawab atas segala hal yang dilakukan dan lebih peka untuk
menghindari kesalahan.
 Langkah yang terukur karena terencana
Karena intropeksi diri dapat mengetahui kesalahan diri sehingga dapat
memperbaikinya dan membuat keputusan terbaik yang akan merubah masa depan
menjadi lebih baik.
Sebagai contoh, pengembangan diri di proyek The Smith yang dilakukan oleh
para staff yang masing-masing memiliki jabatan pada divisi yang berbeda-beda. Saat
istirahat mereka saling bertukar ilmu dengan membahas permasalahan yang ada dari
masing-masing divisi di proyek. Sehingga mereka bisa mengetahui apa saja
permasalahan yang terjadi di proyek selain dari permasalahan di divisi masing-masing.

Gambar 2.1 Diskusi Saat Jam Istirahat

2.2 Komunikasi (Communication)


Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah
atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak) (Hovland, Janis & Kelley:
1953). Sedangkan menurut Achmad S. Ruky, Komunikasi adalah proses pemindahan
dan pertukaran pesan yang dapat berbentuk fakta, gagasan, perasaan, data atau
informasi dari seseorang kepada org lain, utnuk mempengaruhi atau mengubah
informasi dan tingkah laku orang yang menerima pesan.
Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dapat dimengerti dan diterima
oleh orang lain. Selain dengan cara verbal, komunikasi juga bisa dilakukan dengan
4
bahasa tubuh atau menggunakan gestur untuk tujuan tertentu. Dalam sebuah
organisasi atau bisnis, komunikasi memiliki peranan sangat penting karena merupakan
bentuk koordinasi antar anggota atau tim untuk menyampaikan ide dan gagasan.
Komunikasi memerlukan media sebagai penyampaian pesan, gagasan, pikiran agar
dapat dimengerti apa yang telah disampaikan komunikator sehingga memperoleh
respon, tanggapan, maupun reaksi komunikan.
Perkembangan media komunikasi saat ini sudah sangat banyak mulai dari yang
sangat sederhana sampai yang paling mutakhir, namun ada beberapa penggolongan
jenis komunikasi, yaitu:
 Komunikasi lisan dan tertulis
Penggunaan jenis komunikasi ini sangat penting dan luas, terbukti banyak
diselenggarakan pelatihan ketrampilan berbicara, komunikasi antar pribadi dan
sebagainya.
 Komunikasi verbal dan non verbal
Informasi tentang perasaan seseorang dapat dikemukakan secara lisan melalui
apa yang diucapkan dan bagaimana cara atau sikap mengatakannya. Artinya dari suatu
kata dapat diperjelas melalui nada suaranya, keras tidaknya suara yang diucapkan.
 Komunikasi ke bawah, ke atas dan ke samping
Penggolongan komunikasi dalam jenis ini didasarkan pada aliran atau jalan
informasi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi atau suatu kantor. Dalam suatu
kantor adanya atasan, bawahan dan teman sebaya atau teman yang mempunyai
kedudukan yang sederajat.
- Pengertian komunikasi kebawah yaitu komunikasi yang dilaksanakan oleh
para atasan kepada bawahannya dalam suatu kantor;
- Pengertian komunikasi keatas dalam suatu kantor biasanya kurang
berfungsi, atau kurang seimbang bila dibandingkan dengan informasi
kebawah;
- Pengertian komunikasi ke samping akan terjadi dengan sendirinya bagi
anggota yang bekerjasama dalam suatu team, atau pada orang-orang yang
mempunyai kedudukan yang sama atau seimbang.
 Komunikasi formal dan informal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang berjalan sesuai dengan hierarki
kewenangan organisasi, sehingga saluran komunikasi itu telah ditetapkan oleh

5
organisasi. Sedangkan komunikasi informal adalah komunikasi yang berjalan secara
bebas antar pegawai tanpa memandang jabatan atau pangkat.
 Komunikasi satu arah dan dua arah
Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang menitik beratkan pada
penyampaian pesan, tanpa mengharapkan umpan balik dan hal ini biasa dilakukan di
kantor-kantor dalam bentuk instruksi dan perintah. Sedangkan komunikasi dua arah
tentunya komunikasi yang memberikan kesempatan umpan balik terhadap pesan yang
disampaikan.
Sebagai contoh komunikasi yang dilakukan pada proyek The Smith adalah
komunikasi yang dilakukan oleh Project Manager kepada para staff dan pekerja
dengan mengadakan toolbox meeting sebelum memulai pekerjaan di pagi hari.

Gambar 2.2 Kegiatan Toolbox Meeting

Toolbox meeting dihadiri oleh para staff total, subkon, dan para pekerja. Acara diawali
dengan senam bersama, arahan dari project manager yang berupa informasi
perkembangan proyek saat ini beserta kritik dan saran pada pekerjaan di proyek, dan
yang terakhir ditutup dengan doa bersama.
Selain itu, ada juga komunikasi yang dilakukan oleh staff Quality Assurance
(QA) dengan pekerja proyek.

6
Gambar 2.3 Staff Quality Assurance (QA)
dengan Pekerja di Proyek

Bahasa yang digunakan oleh staff QA pada saat berkomunikasi dengan pekerja tentu
berbeda pada saat berkomunikasi dengan sesama staff. Perbedaannya yaitu pada
istilah-istilah yang digunakan di proyek, sebagai contoh istilah untuk nama alat berat
dan metode pekerjaan.

2.3 Kerjasama (Teamwork)


Kerja sama atau belajar bersama adalah proses beregu (berkelompok) di mana
anggota-anggotanya mendukung dan saling mengandalkan untuk mencapai suatu hasil
mufakat (Johnson, 2014). Sedangkan pengertian lain dari kerjasama merupakan
kepedulian satu orang atau satu pihak dengan orang atau pihak lain yang tercermin
dalam suatu kegiatan yang menguntungkan semua pihak dengan prinsip saling
percaya, menghargai dan adanya norma yang mengatur, makna kerjasama dalam hal
ini adalah kerjasama dalam konteks organisasi, yaitu kerja antar anggota organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi (Zainudin, 2009).
Tujuan dari kerjasama secara umum adalah untuk meningkatkan rasio peluang
untuk mencapai keberhasilan. Dengan cara kerjasama, keberhasilan akan selalu
7
tercapai dengan mudah dan cepat. Hal lain yang bisa diperoleh dari bekerjasama yaitu
seseorang yang melakukan kerjasama dalam suatu kegiatan dapat mengemukakan
opini dan pendapatnya dan juga bisa menjadi lebih saling mengenal satu sama lain.
Sebagai contoh kerjasama pada proyek The Smith adalah yang dilakukan oleh
Quality Assurance Manager (QAM) dengan bawahannya. Pada saat QAM sedang
melakukan rapat dengan pusat, staff QA menggantikan pekerjaannya untuk sementara.
Selain itu mereka membagi tempat-tempat yang akan ditinjau.
Adapun juga kerjasama yang dilakukan oleh staff total dengan staff subkon.
Mereka bekerjasama dalam memecahkan berbagai masalah yang ada di proyek.
Sebagai contoh adalah permasalahn yang terjadi pada separator balok yang ada di
lokasi lift.

Gambar 2.4 Kerjasama Staff Total dengan Staff


Subkon

8
BAB 3
PENGEMBANGAN DIRI

3.1 Pengembangan Diri (Self Development)


Self development yang dilakukan selama kegiatan magang di PT Total Bangun
Persada pada proyek The Smith yaitu pada hari pertama hal yang dilakukan pertama
kali adalah memperkenalkan diri kepada staff yang ada di kantor proyek.
Memperkenalkan diri adalah sesuatu yang wajib dilakukan pada saat hari pertama,
karena dengan adanya perkenalan diri membuat hubungan dengan para pekerja
menjadi lebih baik. Perkenalan diri di hari pertama berjalan dengan lancar dan juga
mendapat respon positif dari para staff total.
Pada saat akan tinjauan lapangan dengan pembimbing pun dituntut untuk aktif,
sebagai contoh harus aktif saat bertanya jika ada hal apapun yang belum dimengerti.
Pada saat bertanya pun, pembimbing dengan senang hati menjawab beberapa
pertanyaan yang telah ditanyakan. Saat di lapangan pun, pembimbing lapangan akan
mendiskusikan kegiatan apa yang akan dikerjakan di lokasi tersebut dan detail
pekerjaannya berdasarkan gambar kerja dan metode pekerjaan.

3.2 Komunikasi (Communication)


Komunikasi yang dilakukan selama kegiatan enrichment yang berupa kegiatan
magang di PT Total Bangun Persada pada proyek The Smith, hal pertama yang
dilakukan adalah berdiskusi mengenai gambaran umum proyek bersama pembimbing
lapangan yaitu ibu Ina staff Engineering Structure yang kemudian dilanjutkan
berkenalan dengan para staff PT Total Bangun Persada yang ada di kantor The Smith.
Hal yang selanjutnya dilakukan yaitu memberikan informasi kepada dosen
pembimbing tentang kegiatan pekerjaan yang akan diamati, sebagai contohnya
memberikan informasi kepada dosen pembimbing bahwa akan mengamati pekerjaan
pelat dan balok. Pada saat pengamatan pekerjaan selesai, lalu membuat janji dengan
dosen pembimbing untuk berkonsultasi mengenai hasil pengamatan pekerjaan
tersebut.
Pada saat di lapangan juga harus dituntut aktif dalam bertanya kepada site
engineer atau supervisor yang ada di lapangan untuk memperoleh informasi-informasi
atau detail pekerjaan yang ada di lapangan tersebut. Site engineer atau supervisor pun

9
memberikan respon yang baik kepada penulis dengan memberikan berbagai informasi
mengenai pekerjaan yang ada di lapangan dengan jelas. Komunikasi dengan mandor
atau pekerja pun dilakukan untuk memperoleh informasi tentang apa yang mereka
kerjakan.
Di lingkungan pekerjaan pun saat berkomunikasi dengan beberapa orang pun
berbeda. Misalnya saat berkomunikasi dengan project manager, bahasa yang
digunakan harus sopan dan tidak bernada tinggi. Pembicaraan masalah proyek pun
dengan menggunakan bahasa yang teknis. Dan saat berdiskusi dengan mandor atau
tukang, pembicaraan mengenai proyek pun biasanya dengan menggunakan bahasa
yang ada di proyek bukan bahasa teknis.

3.3 Kerjasama (Teamwork)


Kerjasama yang dilakukan selama kegiatan magang di PT Total Bangun
Persada pada proyek The Smith yaitu pada hari pertama mengamati bagaimana staff
total bekerja sama dengan subkon atau owner mengenai pemecahan masalah yang ada
di proyek The Smith. Biasanya tinjauan lapangan dilakukan bersama di tempat yang
bermasalah, kemudian mereka akan berdiskusi di tempat bagaimana caranya untuk
memecahkan masalah tersebut. Sebagai contoh terjadi retak pada balok, dilakukan
tinjauan pada balok yang retak di lapangan oleh kontraktor dan subkon kemudian
didiskusikan. Setelah didiskusikan, kemudian mendapatkan cara agar mengatasi retak
pada balok tersebut yaitu dengan injeksi epoxy.
Selain itu kerjasama yang dilakukan oleh peserta magang selama kegiatan di
PT Total Bangun Persada pada proyek The Smith yaitu dengan membagi pekerjaan
yang diberikan oleh pembimbing lapangan. Sebagai contoh, pembimbing lapangan
memberi pekerjaan untuk checklist tulangan pada pelat dan balok di lantai 30. Kerja
sama yang dilakukan yaitu dengan membagi per zona yang akan di checklist agar
proses checklist bisa selesai dengan cepat.

10
BAB 4
KESIMPULAN

Pada program enrichment berupa kegiatan magang ini diberi kesempatan untuk
melakukan kegiatan magang di PT Total Bangun Persada dengan ditempatkan pada
proyek The Smith. Dengan adanya program magang ini dapat meningkatkan
kemampuan dalam dunia pekerjaan yang sebenarnya dan menggabungkan apa yang
telah dipelajari pada masa perkuliahan. Dan juga dapat meningkatkan kemampuan soft
skills yang dimiliki.
Dalam kegiatan magang ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam
mengembangkan kemampuan soft skills yaitu berada di lingkungan yang baru dan
bertemu dengan beberapa orang baru. Namun dengan dukungan dan bantuan dari
perusahaan berupa respon yang baik kepada peserta magang, kegiatan magang dapat
terlaksana dengan baik dan dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan cepat di
lingkungan yang baru.
Self development yang dilakukan selama mengikuti kegiatan magang adalah
dengan seringnya berdiskusi atau berinteraksi dengan dengan orang lain yang lebih
ahli dalam bidang konstruksi. Dan dengan komunikasi pun juga diperoleh berbagai
informasi penting serta menjalin hubungan baik dengan orang lain. Kerjasama yang
didapatkan adalah bagaimana dapat berdiskusi dengan sesama peserta magang
mengenai proyek The Smith dan juga dengan para staff total mengenai permasalahan
proyek beserta cara mengatasinya.
Dari pengalaman yang didapatkan selama program magang ini, disimpulkan
bahwa untuk sukses dalam dunia pekerjaan tidak hanya dibutuhkan hard skills saja
tetapi dengan memaksimalkan poin-poin pada soft skills pun bisa menyeimbangkan
dalam mencapai kesuksesan dalam dunia pekerjaan.

11
12
DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T. (2001). MANAJEMEN EDISI 2. Yogyakarta: BPFE.


Hovland, C., Janis, I., & Kelley. (1953). Organisasi dan Motivasi. New Haven: Yale
University Press.
Komala, L. (2009). Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung:
Widya Padjadjaran.
Maslow, A. (1943). A Theory of Human Motivation. Psychological Review.
Maslow, A. (1993). Motivasi dan kepribadian: teori motivasi dengan pendekatan
hierarki kebutuhan manusia. Pustaka Binaman Pressindo.
McClelland, D. (1987). Human Motivation. CUP Archive.
Rohim, S. (2009). Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Ruky, A. (2016). Menjadi Tenaga Profesional Berkelas Global. Jakarta: Pt Intipesan
Pariwara.
Winarso, H. P. (2005). Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta: Prestasi Pustaka.

13

Anda mungkin juga menyukai