Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI I

Oleh:

Andi Rahman

(1710931010)

Asisten Pembimbing:

Arfan Maulana

&

Abdul Halim

Laboratorium Sistem Produksi & Laboratorium Perancangan


Sistem Kerja dan Ergonomi

Jurusan Teknik Industri

Fakultas Teknik

Universitas Andalas

2019
BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang dan tujuan laporan akhir Perancangan
Teknik Industri I.

1.1 LATAR BELAKANG

Perencanaan dan pengendalian produksi sangat diperlukan dalam suatu


perusahaan untuk menjamin kelancaran produksi yang dilakukan. Hal ini karena
perencanaan produksi mencakup proses pertama dalam kegiatan di perusahaan
yaitu peramalan jumlah permintaan sampai penjadwalan produksi.
Menurut Assauri (2008), perencanaan produksi merupakan kegiatan perencanaan
dan pengorganisasian mengenai tenaga kerja, bahan-bahan, baik bahan baku
maupun bahan pendukung, mesin-mesin, dan peralatan lain, beserta modal yang
diperlukan untuk memproduksi suatu produk pada suatu periode tertentu di masa
depan sesuai dengan yang diperkirakan atau diramalkan.

Untuk itu perlu dilakukan praktikum mengenai perencanaan dan


pengendalian produksi ini untuk mendukung kegiatan pembelajaran program studi
Teknik Industri pada semester 5 terkait mata kuliah Perancangan Teknik Industri
I. Kegiatan praktikum dilakukan selama satu semester di Laboratorium Sistem
Produksi dan Laboratorium Sistem Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan
Teknik Industri Universitas Andalas. Praktikum ini terdiri dari 7 modul dimana
setiap modul memiliki tujuan pembelajaran masing-masing.

Oleh karena itu, dibutuhkan pembuatan laporan akhir praktikum


perencanaan dan pengendalian produksi terkait mata kuliah Perancangan Teknik
Industri I ini untuk membahas tentang cakupan dari segala proses perencanaan
produksi secara bertahap yang telah dilakukan sebelumnya dengan tujuan akhir
untuk mencapai perencanaan terbaik untuk memberikan keputusan berdasarkan
sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam memenuhi permintaan akan produk
yang dihasilkan dengan tingkat biaya yang minimum.

Produk objek yang digunakan sebagai output pada praktikum Perancangan


Teknik Industri I ini adalah mainan truk. Dimulai dari melakukan gambar teknik
setiap komponen dari produk truk lalu melakukan assembly, merancang stasiun
kerja, mengukur waktu kerja, melakukan peramalan produksi (forecasting) untuk
beberapa periode ke depan, merancang lintasan perakitan (line balancing), dan
merencanakan produksi berdasarkan peramalan permintaan dengan membuat
jadwal induk produksi (Master Production Schedule-MPS), merencanakan
kebutuhan kapasitas (RCCP), kebutuhan bahan (MRP), dan kebutuhan kapasitas
rinci (RCCP) dari semua komponen untuk semua tipe produk mainan truk.

1.2 TUJUAN

Berikut tujuan pembelajaran praktikum Perancangan Teknik Industri I.


1. Mampu menggambar konstruksi-konstruksi dasar dan menyajikan gambar
tiga dimensi.
2. Mampu menggunakan perangkat lunak dalam membuat gambar teknik
dalam bentuk gambar 2D dan 3D komponen produk, serta memberikan
dimensi.
3. Mampu merancang stasiun kerja perakitan dengan menerapkan konsep
ergonomi dan metode kerja yang tepat.
4. Mampu mengukur dan menetapkan waktu kerja standar.
5. Mampu membuat perencanaan produksi.
6 Mampu merancang dan menyeimbangkan lini perakitan produk.
7. Mampu membuat rencana produksi dan merencanakan kebutuhan
kapasitas Rough Cut (RCCP), kebutuhan bahan, dan kebutuhan kapasitas
rinci (CRP).
BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.1 Modul 1 (Dasar-dasar Perancangan)

Pada modul 1 ini dilakukan praktikum mengenai dasar-dasar perancangan


terkait mata kuliah Perancangan Teknik Industri 1. Praktikum modul 1 ini
bertujuan agar praktikan diharapkan mampu menggambar konstruksi-konstruksi
dasar, garis-garis lengkung, aturan-aturan proyeksi, dasar untuk penyajian
gambar, dan menyajikan gambar tiga dimensi.

Sebelum dilaksanakannya praktikum, dilakukan briefing terlebih dahulu di


ruang RSTA Jurusan Teknik Industri bersama dosen dan tim asisten. Briefing
merupakan bentuk pengarahan mengenai prosedur kerja praktikum oleh dosen dan
diberikan penjelasan tentang gambaran produk yang akan dijadikan objek
praktikum kepada peserta praktikum. Sebelumnya, peserta praktikum dianjurkan
untuk membawa dan mempersiapkan alat-alat gambar dan alat ukur masing-
masing untuk kelancaran pelaksanaan praktikum modul 1 ini.

Praktikum modul 1 ini berupa pembuatan gambar sket free hand 2D untuk
setiap komponen produk objek yang berguna sebagai output nantinya pada
pelaksanaan praktikum Perancangan Teknik Industri I modul selanjutnya.
Praktikum dilaksanakan secara berkelompok dimana peserta praktikum dibagi
menjadi beberapa kelompok, dimana setiap kelompok harus menyelesaikan
gambar seluruh komponen produk objek yang telah disediakan, terdiri dari 26
komponen produk.

Lalu, setiap anggota kelompok mendapat tugas mengerjakan beberapa


bagian komponen dari 26 produk objek tersebut yang dikerjakan masing-masing
pada kertas minimal A4 dengan waktu pengerjaan sekitar 210 menit termasuk
istirahat. Sesuai dengan tujuan pembelajaran pada modul ini, gambar teknik sket
free hand yang dilakukan haruslah memenuhi semua aturan gambar teknik dengan
menggambar sesuai dengan aturan dasar-dasar konstruksi, garis-garis lengkung,
aturan proyeksi, dan dasar penyajian gambar serta pemberian dimensi pada
gambar dua dimensi tersebut sebagai bentuk dari dasar-dasar perancangan produk
objek.

Adapun kriteria penilaian kerja yang ditetapkan pada modul 1 ini terkait
gambar sket free hand yang telah diselesaikan meliputi: proporsional gambar yang
terdiri dari bentuk gambar dan konstruksi geometri, kelengkapan jumlah
pandangan, penggunaan aturan gambar, kelengkapan dimensi dan toleransi, layout
dan penyajian gambar; lalu kebersihan dan kerapian yang terdiri dari tingkat
coretan gambar dan tingkat kekotoran gambar; serta penilaian terhadap jumlah
komponen yang digambar, dimana penilaian untuk setiap kriteria penilaian
tersebut dapat diberikan poin 1 (kurang), poin 2 (cukup), poin 3 (baik), dan poin 4
(sangat baik) tergantung pada kemampuan dan kinerja masing-masing praktikan
selama praktikum.

2.2 Modul 2 (Gambar Teknik)

Modul 2 merupakan lanjutan dari praktikum Perancangan Teknik Industri


I yaitu melakukan praktikum mengenai gambar teknik. Setelah dilakukan dasar-
dasar perancangan pada modul 1 dengan menggambar sket free hand dari
komponen objek produk, selanjutnya pada modul 2 ini dilakukan praktikum
menggambar teknik namun menggunakan perangkat lunak komputer (software)
yaitu Solidworks 2011 untuk mempermudah pengerjaan menggambar teknik 2D
dan 3D komponen produk objek yaitu mainan truk. Sesuai dengan capaian
pembelajarannya, modul 2 ini bertujuan agar praktikan mampu menggunakan
perangkat lunak dalam membuat gambar teknik dalam bentuk gambar 2D dan 3D
komponen produk beserta pemberian dimensi.

Praktikum modul 2 ini dilaksanakan selama 3 minggu. Pada minggu ke-1,


setiap anggota kelompok melakukan pembuatan gambar teknik 3D menggunakan
software untuk menggambar komponen produk objek yang telah disketsakan
sebelumnya sesuai dengan pembagian tugas masing-masing pada praktikum
modul 1. Lalu pada minggu ke-2, peserta praktikum melanjutkan pengerjaan
komponen menjadi bentuk 3D yang belum selesai pada minggu pertama, dan
sebagian peserta praktikum yang sudah menyelesaikan komponennya pada
minggu pertama melanjutkan dengan mulai merakit (melakukan assembly) pada
komponen-komponen produk objek tersebut menjadi bagian-bagian utama mainan
truk yang akan menjadi output produk akhir. Sedangkan pada minggu ke-3,
dilakukan proses finalisasi perakitan semua komponen menjadi sebuah produk
jadi yaitu mainan truk sesuai dengan output yang diharapkan pada modul 2 ini
agar peserta praktikum dapat menggambar 2D komponen tersebut dengan
mencantumkan seluruh dimensi yang dibutuhkan dan melakukan assembly dari
komponen-komponen produk objek tersebut untuk dibentuk menjadi sebuah
produk mobil-mobilan truk.

Adapun kriteria penilaian terhadap gambar dan kinerja yang telah


dilakukan oleh masing-masing praktikan pada modul 2 ini meliputi: proporsional
gambar yang terdiri dari: bentuk gambar dan konstruksi geometri, penggunaan
aturan gambar, kelengkapan dimensi dan toleransi; kesederhanaan dan manajemen
gambar yang terdiri dari: kelengkapan jumlah pandangan, layout dan penyajian
gambar; dan jumlah komponen yang digambar diharapkan sesuai dengan output
pada modul 2 ini yaitu hasil assembly gambar 3D produk mainan truk dan hasil
drawing 2D menggunakan software Solidworks dari setiap komponen pada
produk mainan truk beserta dimensi yang dibutuhkan seperti yang dapat dilihat
pada LAMPIRAN. Adapun output yang dihasilkan pada modul ini akan
digunakan nantinya pada praktikum Perancangan Teknik Industri I modul
selanjutnya.

2.3 Modul 3 (Perancangan Stasiun Kerja)

Selanjutnya, pada modul 3 ini dilaksanakan praktikum terkait perancangan


stasiun kerja. Praktikum ini dilaksanakan selama 2 minggu. Sesuai dengan
capaian pembelajarannya, praktikan diharapkan mampu merancang stasiun kerja
perakitan yang lebih baik dengan menerapkan konsep ergonomi dan prinsip-
prinsip metode kerja yang tepat.

Pada minggu ke-1, praktikum diawali dengan pengarahan dosen dan tim
asisten yang diberikan di ruang kelas, selanjutnya praktikan dituntun menuju
Laboratorium Sistem Produksi (LSP) untuk melaksanakan praktikum, dimana
setiap shift praktikum didampingi oleh beberapa orang asisten. Praktikum diawali
dengan sesi diskusi antar praktikan untuk menetapkan jumlah stasiun kerja,
elemen perakitan, serta layout di setiap stasiun kerja.

Adapun input yang dibutuhkan pada praktikum modul ini adalah hasil
perancangan struktur produk untuk 2 tipe produk mainan truk berdasarkan hasil
perakitan yang telah dibuat oleh masing-masing praktikan sebelumnya, dan dari
kumpulan struktur produk yang telah dibuat tersebut, terpilih 1 model
perancangan struktur produk mainan truk tipe 1 untuk digunakan pada praktikum
modul 3 kali ini. Selanjutnya, praktikan dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai
dengan jumlah stasiun kerja yang sudah ditetapkan, dimana terdapat 5 stasiun
kerja yang tersedia pada ruang praktikum. Kemudian, setiap kelompok pada
masing-masing stasiun kerja saling berbagi tugas, seperti mengukur luas area
produksi dan ukuran fasilitas yang ada di jalur produksi, merancang area kerja dan
alat bantu kerja yang diperlukan untuk perancangan stasiun kerja, serta
menentukan data antropometri yang relevan dengan kebutuhan perancangan
stasiun kerja. Setelah itu, dibuatkan diagram alir sebagai output dari pelaksanaan
praktikum modul 3 minggu pertama ini untuk menggambarkan bagaimana aliran
proses produksi perakitan mainan truk pada praktikum shift 2 ini yang dapat
dilihat pada LAMPIRAN.

Lalu pada minggu ke-2, praktikan melakukan pengukuran data


antropometri dengan alat ukur yang tersedia di Laboratorium Perancangan Sistem
Kerja dan Ergonomi (LPSKE), dimana pengukuran yang dilakukan harus sesuai
dengan dimensi tubuh yang dibutuhkan oleh operator setiap stasiun kerja. Adapun
data antropometri yang diukur oleh kelas PTI 1 C shift 1 di antaranya adalah
tinggi badan, tinggi siku berdiri, panjang tangan, jangkauan tangan ke depan,
tinggi pinggang berdiri, lebar telapak, dan lebar pergelangan. Selanjutnya
dibuatkan Peta Tangan Kiri-Tangan Kanan setiap stasiun kerja yang berguna
untuk menggambarkan semua gerakan kerja yang dilakukan oleh tangan kiri dan
tangan kanan saat melakukan perakitan sebagai bentuk output yang dihasilkan
pada praktikum modul 3 minggu ke-2 ini yang dapat dilihat pada LAMPIRAN.
Sedangkan pada minggu terakhir, praktikan melakukan simulasi sebelum
memasuki modul 4 terkait proses perakitan sesuai dengan stasiun kerja yang
sudah dirancang sebelumnya.

Output sesungguhnya yang diharapkan pada praktikum modul 3 ini adalah


praktikan dapat menggambarkan struktur produk; memilih, mengumpulkan dan
mengurutkan elemen perakitan; menggunakan data antropometri dan menentukan
allowance postur kerja operator; menggunakan konsep ekonomi gerakan dalam
merancang metode dan stasiun kerja; membuat peta tangan kanan dan tangan kiri;
serta membuat peta diagram aliran. Keenam hal tersebut didasarkan pada kriteria
penilaian yang telah ditetapkan pada modul ini sesuai dengan kemampuan dan
kinerja masing-masing praktikan selama praktikum berlangsung.

2.4 Modul 4 (Pengukuran Waktu Kerja)

Praktikum kali ini terkait dengan modul 4, yaitu Pengukuran Waktu Kerja
. Praktikum dilaksanakan selama 4 minggu. Pada modul sebelumnya, praktikan
diminta untuk merancang stasiun kerja perakitan dengan menerapkan konsep
ergonomi dan prinsip-prinsip metode kerja yang tepat. Sedangkan pada modul 4
ini, sesuai dengan capaian pembelajarannya, praktikan diharapkan mampu
mengukur dan menetapkan waktu kerja standar dengan menggunakan metode
pengukuran yang tepat sehingga hasil analisa yang telah diperoleh pada modul 3
seperti data antopometri, Peta Tangan Kiri-Tangan Kanan dapat digunakan pada
modul 4 sebagai bentuk implementasi untuk melakukan perakitan produk dengan
lebih efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja operator dan memaksimalkan
produk yang dihasilkan.

Adapun input yang dibutuhkan pada modul 4 ini adalah precedence


diagram dari proses perakitan produk dan kurva belajar waktu siklus terhadap
setiap elemen kerja dari operator pada stasiun.

2.5 Modul 5 (Peramalan Produksi)

Praktikum Perancangan Teknik Industri I modul 5 tentang Peramalan


Produksi di Laboratorium Sistem Produksi. Sesuai dengan capaian
pembelajarannya, pada modul ini prakikan diharapkan mampu membuat
perencanaan produksi berdasarkan data dari peramalan permintaan.

Sebelum praktikum dimulai, praktikan diminta untuk melakukan post-test


mengenai modul 4 yaitu menentukan waktu siklus, waktu normal, dan waktu baku
dari elemen kerja yang telah diperoleh sebelumnya. Setelah post-test dilakukan,
barulah praktikum modul 5 dimulai. Pembagian shift praktikum berdasarkan
pembagian pada modul-modul sebelumnya.

Pada praktikum modul 5 ini, praktikan diberikan data historis permintaan


produk selama 24 bulan dari dua jenis produk yaitu produk A dan produk B, serta
data waktu siklus untuk masing-masing produk. Praktikan diminta untuk
meramalkan permintaan produk untuk bulan-bulan yang akan datang dan
menentukan metode peramalan terbaik yang bisa digunakan untuk produk
tersebut. Langkah pertama yang dilakukan praktikan untuk mencapai tujuan
tersebut ialah melakukan agregasi permintaan produk berdasarkan data historis
yang ada. Agregasi dilakukan dengan mengalikan jumlah permintaan dengan rata-
rata waktu siklus yang diberikan. Kemudian melakukan plot data permintaan
untuk melihat tipe data permintaan sehingga dapat ditentukan metode peramalan
yang dapat digunakan. Metode peramalan yang dipilih ialah metode kuadratis.
Selanjutnya, setelah dilakukan peramalan permintaan menggunakan metode
tersebut dan dihitung nilai kesalahannya (error). Berdasarkan nilai error tersebut,
dapat ditentukan metode peramalan terbaiknya, yaitu berdasarkan nilai error yang
paling kecil.

2.6 Modul 6 (Perancangan Lintasan Perakitan)

Praktikum kali ini terkait dengan modul 6, yaitu Perancangan Lintasan


Perakitan, yang dilaksanakan di Laboratorium Sistem Produksi (LSP). Sesuai
dengan capaian pembelajarannya, modul 6 ini bertujuan agar praktikan
diharapkan mampu untuk merancang dan menyeimbangkan lini perakitan produk.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 (PTI 1) untuk modul 6 ini


dilakukan selama 2 minggu. Pada minggu pertama, praktikum diawali dengan
pengarahan dosen dan tim asisten yang diberikan di dalam ruang kelas,
selanjutnya praktikan dituntun menuju Laboratorium Sistem Produksi (LSP)
untuk melaksanakan praktikum. Praktikum pada minggu pertama diawali dengan
merancang lintasan perakitan produk dengan maksimal 4 stasiun kerja untuk satu
line perakitan berdasarkan precedence diagram dan waktu standar (baku) yang
telah diperoleh pada modul sebelumnya. Setelah itu dilakukan proses
penyeimbangan lintasan perakitan sebanyak 2 (dua) alternatif rancangan terpilih
dengan menghitung line efficiency dan menjelaskannya.

Diharapkan praktikan dapat menggunakan metode dan hasil proses


penyeimbangan lintasan perakitan dengan tepat. Selanjutnya dilakukan
pengolahan data menggunakan microsoft excel dimana digunakan 3 metode
lintasan perakitan untuk memperoleh rancangan lintasan perakitan sehingga dapat
diimplementasikan pada simulasi perakitan nantinya. Lalu, pada praktikum
minggu kedua, praktikan dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan
jumlah stasiun kerja yang sudah ditetapkan yaitu sebanyak 4 stasiun kerja untuk
melakukan simulasi perakitan sesuai dengan rancangan lintasan perakitan terpilih
dan mengimplementasikannya untuk beberapa kali siklus perakitan. Kemudian,
setiap kelompok pada stasiun kerja saling berbagi tugas, seperti merakit produk,
menghitung waktu siklus menggunakan stopwatch, dan merekam video
dokumentasi perakitan.

Selanjutnya data waktu siklus untuk masing-masing stasiun kerja direkap,


dan dibuat layout area kerja keseluruhan. Setelah itu, dilakukan analisa
implementasi hasil rancangan terhadap rancangan assembly line balancing yang
sudah dipilih sebelumnya dan memberikan penjelasan terkait perbandingan dan
perbedaan yang cukup signifikan terjadi antara implementasi rancangan hasil
perhitungan dengan rancangan lintasan perakitan terpiih sebelumnya.

Pada praktikum modul 6 ini, adapun output yang dihasilkan adalah


praktikan dapat menetapkan kriteria, batasan, dan target dalam perancangan
assembly line balancing; menetapkan jumlah stasiun kerja perakitan; melakukan
perhitungan assembly line balancing untuk 2 alternatif; dan menganalisis hasil
implementasi rancangan assembly line balancing terhadap rancangan yang dipilih.
Keempat hal tersebut didasarkan pada kriteria penilaian yang telah ditetapkan
pada modul, dimana penilaian untuk setiap kriteria penilaian tersebut dapat
diberikan poin 1 (kurang), poin 2 (cukup), poin 3 (baik), dan poin 4 (sangat baik)
tergantung pada kemampuan dan kinerja masing-masing praktikan selama
praktikum.

2.7 Modul 7 (Perencanaan Produksi)

Praktikum kali ini terkait dengan modul 7, yaitu Perencanaan Produksi.


Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Sistem Produksi (LSP). Sesuai dengan
capaian pembelajarannya, modul 7 ini bertujuan agar praktikan diharapkan
mampu membuat rencana produksi berdasarkan data dari peramalan pada
praktikum sebelumnya dan merencanakan kebutuhan kapasitas produksi Rough
Cut Capacity Planning (RCCP). kebutuhan bahan (MRP), serta kebutuhan
kapasitas rinci (CRP).

Pada minggu ke-1, seperti biasa praktikum diawali dengan pengarahan


dosen dan tim asisten yang diberikan di dalam ruang kelas. Selanjutnya praktikan
dituntun menuju Laboratorium Sistem Produksi (LSP) untuk melaksanakan
praktikum. Lalu, pada minggu pertama ini, praktikan ditugaskan untuk
mengerjakan langkah kerja pertama sampai dengan langkah kerja kelima
menggunakan software Microsoft Excel.

Pada praktikum minggu pertama ini digunakan data peramalan


(forecasting) yang telah diperoleh pada praktikum modul sebelumnya untuk
membuat rencana produksi agregat dengan dua metode/ strategi agregat. Setelah
itu, dilakukan proses disagregasi terhadap rencana produksi agregat yang telah
dipilih, lalu dilakukan pembuatan jadwal induk produksi (Master Production
Schedule-MPS) untuk setiap tipe produk dan direncanakan kebutuhan kapasitas
untuk jadwal induk produksi perakitan pada semua tipe produk tersebut.

Adapun output yang dibutuhkan pada praktikum modul 7 minggu pertama


ini adalah merencanakan kapasitas produksi Rough Cut (RCCP) untuk digunakan
pada praktikum minggu selanjutnya. Lalu, dilakukan analisa pada setiap langkah
kerja dan penyusunan laporan untuk praktikum modul 7 minggu pertama ini
dengan didasarkan pada kriteria penilaian yang telah ditetapkan pada modul,
dimana penilaian untuk setiap kriteria penilaian tersebut dapat diberikan poin 1
(kurang), poin 2 (cukup), poin 3 (baik), dan poin 4 (sangat baik) tergantung pada
kemampuan dan kinerja masing-masing praktikan selama praktikum.

Minggu ke-2 merupakan lanjutan dilaksanakannya praktikum modul 7


yang juga diawali dengan pengarahan dosen dan tim asisten yang diberikan di
dalam ruang kelas. Selanjutnya praktikan dituntun menuju Laboratorium Sistem
Produksi (LSP) untuk melaksanakan praktikum. Pada praktikum modul 7 minggu
ke-2 ini, praktikan ditugaskan untuk mengerjakan langkah kerja keenam sampai
dengan langkah kerja terakhir menggunakan software Microsoft Excel.

Pada praktikum lanjutan modul 7 ini, target pencapaian belajarnya adalah


merencanakan kebutuhan bahan semua komponen untuk semua tipe produk
menggunakan beberapa metode MRP (Material Requirement Planning) . Output
yang diperoleh pada praktikum minggu pertama merupakan perhitungan jadwal
induk produksi (Master Production Schedule-MPS) dimana data MPS ini berguna
untuk melakukan perhitungan selanjutnya pada minggu ke-2 ini, yaitu perhitungan
perencanaan kebutuhan bahan (MRP) dan kebutuhan kapasitas rinci (CRP).

Selanjutnya, dilakukan analisa pada setiap langkah kerja dan penyusunan


laporan untuk praktikum modul 7 minggu ke-2 ini dengan didasarkan pada kriteria
penilaian yang telah ditetapkan pada modul, dimana penilaian untuk setiap kriteria
penilaian tersebut dapat diberikan poin 1 (kurang), poin 2 (cukup), poin 3 (baik),
dan poin 4 (sangat baik) tergantung pada kemampuan dan kinerja masing-masing
praktikan selama praktikum.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai