Hand Out Perkuliahan Geometri Analitik PDF
Hand Out Perkuliahan Geometri Analitik PDF
Dengan diterapkannya suatu sistem koordinat tegak lurus, maka ruang akan terbagi menjadi
delapan bagian. Masing-masing bagian disebut dengan oktan dan diberi nomor dengan aturan
sebagai berikut: z+
Oktan I : berisi titik-titik dengan x > 0, y > 0, z > 0
Oktan II : berisi titik-titik dengan x < 0, y > 0, z > 0
Oktan III : berisi titik-titik dengan x < 0, y < 0, z > 0 III II
Oktan IV : berisi titik-titik dengan x > 0, y < 0, z > 0 IV I
Oktan V : berisi titik-titik dengan x > 0, y > 0, z < 0 VII y+
Oktan VI : berisi titik-titik dengan x < 0, y > 0, z < 0 VI
VIII V
Oktan VII : berisi titik-titik dengan x < 0, y < 0, z < 0
Oktan VIII : berisi titik-titik dengan x > 0, y < 0, z < 0 x+
⃗
𝒂
⃗⃗⃗⃗⃗⃗
Vektor 𝑷𝑸 ⃗
𝒂
P
Suatu vektor dimana titik awal dan ujungnya berimpit disebut vektor nol. Vektor-vektor yang
terletak pada garis lurus yang sama atau sejajar disebut segaris. “vektor-vektor disebut sama jika
mereka segaris serta mempunyai panjang dan arah yang sama.”
Sebuah vektor yang arahnya berlawanan dengan vektor a tetapi mempunyai panjang yang sama,
dinya takan sebagai –a.
⃗
𝒂 𝒂
⃗𝒃
−𝒂
⃗
𝒂 ⃗
𝒃
Jumlah dari vektor-vektor a dan b adalah sebuah vektor c = a + b, yang diperoleh dengan
menempatkan titik awal vektor b berimpit dengan titik ujung vektor a lalu menghubungkan titik
awal vektor a dengan titik ujung vektor b. metode ini disebut metode segitiga dari penjumlahan
vektor. Metode lain adalah metode jajaran genjang, yaitu dengan menempatkan titik-titik awal
vektor-vektor a dan b berimpit, lalu membentuk sebuah jajaran genjang dengan dua buah sisinya a
serta b. a + b adalah diagonal jajaran gejang tersebut, yang bertitik awal a dan b tersebut.
a
a
a
a a+b
a+b
Metode segitiga
x+
x+
2. Panjang Vektor dengan Titik Awal Bukan Titik 0
G. Cross Product
Bila a dan b vektor-vektor, = sudut antara a dan b (0 , maka: Cross Product:
{ }
Arah dari a x b ditentukan berdasarkan aturan tangan kanan atau sekrup putar kanan.
axb
b
b
a a
bxa
=| 1 2 3|
1 2 3
6. panjang dari a x b yaitu |a x b| = |a||b|sin menyatakan luas jajaran genjang yang dua buah
sisinya a dan b.
7. jika a x b = 0 dan a 0, b 0 maka a sejajar dengan b.
Pada sistem koordinat cartesius XYZ suatu bidang dinyatakan sebagai sebuah persamaan yang terdiri
dari 3 variabel x,y,z. Bidang nyata misalnya mempunyai mempunyai persamaan derajat pertama
f(x,y,z) = Ax + By + Cz + D = 0. Suatu titik (x0,y0,z0,) terletak pada suatu bidang F(x,y,z) = 0 apabila
terpenuhi F (x0,y0,z0) = 0
Persamaan yang bebas dari suatu peubah :
- Persamaan f(x,y) = 0 menyatakan sebuah permukaan silinder dengan semua garis pelukisnya
sejajar sumbu Z
- Persamaan f(x,y) = 0 menyatakan sebuah permukaan silinder dengan garis pelukisnya sejajar
sumbu Y
- Persamaan f(x,y) = 0 menyatakan sebuah permukaan silinder dengan garis pelukisnya sejajar
sumbu X
Contoh :
a. Persamaan 2x + 3y + 5z = 30 menyatakan permukaan, yang merupakan sebuah bidang rata
b. Persamaan y2 + z2 = 9 menyatakan suatu permukaan, yang merupakan sebuah silinder sejajar
sumbu X.
Z
10
2x + 3y + 5z = 30
15
X
Persamaan hanya mengandung satu peubah :
- Persamaan f(x) = 0 menyatakan himpunan bidang rata, yang sejajar bidang YOZ
- Persamaan f(y) = 0 menyatakan himpunan bidang rata, yang sejajar bidang XOZ
- Persamaan f(z) = 0 menyatakan himpunan bidang rata, yang sejajar bidang XOY
Contoh:
a. Persamaan x = 2 menyatakan sebuah bidang rata, yang sejajar bidang YOZ dengan jarak
2 (ke arah sumbu positif).
b. Persamaan z2 – 4 = 0 menyatakan dua buah bidang rata z = 2 dan z = -2, yang sejajar
bidang XOY berjarak z
c. Persamaan y3 – 2y2 – y = 0 menyatakan tiga buah bidang rata y = 0 , y = 4, y = -2 yang
sejajar bidang XOZ
Z
Z
X
Z
-2 0 4
Y
X
I. Proyeksi Garis Lengkung Pada Bidang Koordinat
Pada garis lengkung c : f(x,y,z) = 0, g(x,y,z) = 0 jika salah satu peubah (misalnya z) dieleminasi,
terdapat suatu persamaan baru F(x,y) = 0, merupakan silinder yang garis pelukisnya // sumbu Z serta
melalui c, berarti merupakan silinder proyektor dari garis lengkung c di atas, ke bidang XOY. Jadi
proyeksinya mempunyai F(x,y) = 0, z = 0 , untuk proyeksi ke bidang YOZ maupun XOZ Kita dapat
melakukan hal yang sama pada proyeksi ke bidang XOY. Dimana :
- Jika kita mengeliminasi x, maka kita akan mendapatkan proyeksi pada bidany YOZ.
- Jika kita mengeliminasi y, maka kita akan mendapatkan proyeksi pada bidany XOZ.
f(x,y) = 0
z =0
Contoh:
Tentukan proyeksi garis lengkung (lingkaran) perpotongan bola-bola
x2 + y2 + z2 = 1 dan x2 + (y -1)2 + (z – 1)2 = 1 ke bidang XOY.
Jawab :
Menentukan silinder proyektor dengan mengeliminasi z dari persamaan (1) dan (2).
x2 + y2 + z2 = 1 ….. (1)
x2 + (y - 1)2 + (z - 1)2 = 1 ……(2)
- x2 + y2 + z2 = 1
- x2 + (y - 1)2 + (z - 1)2 = 1
x2 + (y2 – 2y + 1) + (z2 – 2z + 1) = 1
x2 + y2 – 2y + z2 – 2z = -1
- x2 + y2 + z2 =1
x2 + y2 – 2y + z2 – 2z = -1
2y + 2z = 2
2z = 2 – 2y
z = 1 – y …… (3)
Subtitusikan z ke dalam persamaan (1)
x2 + y2 + z2 = 1
x2 + y2 + (1 – y)2 = 1
x2 + y2 + (y2 – 2y + 1) = 1
x2 + y2 + y2 – 2y = 0
x2 + 2y2 – 2y = 0, merupakan persamaan silinder proyektor.
Jadi proyeksi :
x2 + 2y2 – 2y = 0
z =0
yang dapat dijabarkan menjadi :
x2 + 2y2 – 2y = 0
x2 + 2(y2 – y) = 0
x2 + 2{(y – )2 - } = 0
x2 + 2{(y – )2 - } = 0
x2 + 2{(y – )2 =
2x2 + 4{(y – )2 = 1
1
Suatu elips dengan pusat (0, 2,0)
Latihan Soal
1. Buktikan bahwa segi empat yang titik-titik sudutnya adalah tengah-tengah sisi-sisi suatu
segi empat sebarang, merupakan suatu jajaran genjang!
2. Buktikan bahwa bila a = [a1,a2,a3], b = [b1,b2,b3], maka
| 1 2 3|
1 2 3
3. Buktikan bahwa segitiga dengan satu sisinya garis tengah lingkaran dan titik yang ketiga
sebarang pada busur lingkaran adalah segitiga siku-siku!
4. Gambarkan grafik dari 3x + 4y + 2z = 12
5. Gambarlah grafik persamaan linear 2x + 3y = 6 dalam ruang dimensi 3
6. Berikan analisis persamaan dan buatlah sketsa grafiknya
2 2
7. Tentukan proyeksi garis lengkung x + y = 3z dan 2x – y + z = 0
O Y
; ; ;
Kemudian, jika dan diatas kita substitusikan ke persamaan (5), maka akan diperoleh:
− 1 − { − 1 − − 1 }− { − 1 − − 1 } 0 atau
− − − − − 0 …………………………….(7.1)
− − − − − − 0 ………..(7.2)
Dimana: − | | dan − | |
Dan −
| |
Vektor di atas merupaka vektor yang tegak lurus pada bidang rata yang dibentuk oleh a dan
b, dalam hal ini bidang rata V = Ax + By + Cz + D = 0. Dimana n = [A,B,C] disebut dengan
vektor normal dari bidang rata V = 0 tersebut. Dimana vektor normal tersebut akan
memegang peranan penting di dalam pembahasan suatu bidang rata. Dari persamaan (7) di
atas, suatu bidang rata yang diketahui melalui satu titik (x1,y1,z1) denganvektor normalnya
[A,B,C] berbentuk: A(x – x1) + B(y – y1) + C(z – z1) = 0 ……………………………………………………….(9)
Catatan 1:
Hal-hal khusus dari bidang rata V = Ax + By + Cz + D = 0 adalah:
1. Bila D = 0 maka bidang rata akan melalui titik asal O (0,0,0) dan sebaliknya, setiap bidang
rata yang melalui titik asal, persamaannya akan mempunyai harga D = 0.
di (0,0,r).
3. Bila A = 0, bidang rata sejajar sumbu X
Bila B = 0, bidang rata sejajar sumbu Y
Bila C = 0, bidang rata sejajar sumbu Z
4. Bila A = B = 0, bidang rata sejajar bidang XOY
Bila A = C = 0, bidang rata sejajar bidang XOZ
Bila B = C = 0, bidang rata sejajar bidang YOZ
Catatan 2:
1. Jika persamaan (7.2) − − − − − 0
kita tulis dalam bentuk dot product, maka akan menjadi:
[ − ( − ) − ][ − ) − − 0 …(10)
Atau (r – r1).n = 0, dimana r = vektor posisi sebarang titik pada bidang, r 1 vektor posisi
suatu titik tertentu pada bidang, dan n = vektor normal bidang.
2. Tetapi n = a x b, dimana a dan b adalah vektor-vektor pada bidang, sehingga (10) dapat
ditulis sebagai (r – r1).(a x b) = 0 atau:
− − −
| | 0 …………………..(11)
Adalah persamaan bidang melalui titik P (x1,y1,z1) dengan vektor arah a = [xa,ya,za] dan b
= [xb,yb,zb].
3. Jika a bertitik awal di P (x1,y1,z1) dan titik ujungnya adalah Q (x2,y2,z2), serta b titik
awalnya di P (x1,y1,z1) dan titik ujungnya R (x3,y3,z3), maka bentuk (11) menjadi:
− − −
| − − − | 0 …………………..(12)
− − −
Adalah persamaan bidang rata dengan diketahui tiga titik P (x1,y1,z1), Q (x2,y2,z2), dan R
(x3,y3,z3) yang ditulis dalam bentuk determinan.
4. Sehingga, empat buah titik (x1,y1,z1), (x2,y2,z2), (x3,y3,z3), dan (x4,y4,z4) akan sebidang jika
dan hanya jika:
− − −
| − − − | 0 …………………..(13)
− − −
Contoh 1:
Tentukan persamaan linier bidang rata yang melalui titik (1,1,2), (2,3,5), dan (1,3,7)!
Penyelesaian:
Persamaan vektoris : [x,y,z] = [x1,y1,z1]+ [x2-x1, y2-y1, z2-z1]+ [x3-x1, y3-y1, z3-z1], sehingga
[x,y,z] = [1,1,2]+ [2-1,3-1,5-2]+ [1-1,3-1,7-2]
[x,y,z] = [1,1,2]+ [1,2,3]+ [0,2,5]
Untuk mengubah persamaan vektoris ke persamaan linier dapat dilakukan dengan cara
mencari vektor normal sebagai hasil cross product [1,2,3] x [0,2,5] = [4,-5,2]
Sehingga: A(x – x1) + B(y – y1) + C(z – z1) = 0 ……. (9)
4(x – 1) + (-5)(y – 1) + 2(z – 2) = 0
4x – 5y + 2z - 3 = 0
Contoh 2:
Tentukan titik potong sumbu-sumbu dari persamaan bidang 2x + 3y + 4z = -12
Penyelesaian :
4 Y
6
X
Contoh 3:
Tentukan persamaan bidang rata melalui tiga titik (2,-1,1), (3,2,-1), dan (-1,3,2)
Penyelesaian:
− −
| − − − | 0 atau
− − −
− −
| − | 0 0
−
Latihan:
1. Tentukan persamaan vektoris, persamaan parameter, dan persamaan linier bidang rata
melalui tiga titik:
a. (3,4,1), (-1,-2,5), (1,7,1)
b. (3,1,4), (2,1,6), (3,2,4)
c. (3,2,1), (1,3,2), (1,-2,3)
2. Apakah empat titik berikut sebidang? Jika sebidang, tentukan persamaan liniernya
a. (2,1,3), (4,2,1), (-1,-2,4), (0,0,5)
Z 𝑛𝑖 𝐴
𝑐𝑜𝑠á
𝑛 𝑖 𝑛
n
𝑛𝑗 𝐵
𝑐𝑜𝑠â … (14)
k ã 𝑛 𝑗 𝑛
𝑛𝑘 𝐶
â 𝑐𝑜𝑠ã 𝑛 𝑘 𝑛
á j Y
Atau: [cos , cos , cos ] = [A, B, C]/|n| = n/|n| …….(15), yaitu vektor satuan yang searah dengan
n, juga berarti bahwa cos2 + cos2 + cos2 = 1. ́ = [cos , cos , cos ] disebut vektor cosinus dari
bidang V, atau boleh dikatakan juga vektor normal yang panjangnya satu. Misalkan p = jarak titik
(0,0,0) ke bidang V = 0, dimana p 0 dan X(x,y,z) titik sebarang pada bidang, maka p adalah proyeksi
OX = [x,y,z] pada ́ yaitu: p = OX. ́ = [x,y,z]. [cos , cos , cos ] atau xcos + ycos + zcos =p
…..(16)merupaka persamaan normal (HESSE) dari bidang V = 0. Untuk mengubah bentuk V = Ax + By
+ Cz + D = 0 ke bentuk normal maka (dari persamaan (14) diperoleh: |n|(xcos + ycos + zcos ) =
-D ……………..(17). Kita selalu menghendaki bahwa –D/|n|= p positif. Jadi, jika D negatif, maka
masing-masing ruas persamaan (17) kita bagi +|n| = +√ dan kalau D positif,
: :
√ : : √ : :
Contoh :
Jawab:
111 212 5
√1 :1 :1 √2 :1 :2 3 √3
5
Atau cos =arccos
3√3
Catatan:
- Kedudukan sejajar: bila V1 dan V2 sejajar, maka n1 dan n2 sama (atau berkelipatan), yang
berarti bahwa: [A1, B1, C1] = [A2, B2, C2], adalah syarat bidang V1 dan V2 sejajar, (
sebarang 0).
- Kedudukan tegak lurus: bila V1 tegak lurus V2 maka vektor normalnya akan saling tegak
lurus, n1 n2, atau n1.n2 = 0 A1A2 + B1B2 + C1C2 = 0.
Contoh:
1. Tentukan persamaan bidang rata V2 yang melalui (0,2,1) dan sejajar bidang rata V1 = x +
y +5z = 9 !
Jawab:
V1 = x + y +5z = 9 memiliki normal [1,1,5], akan berbentuk x + y + z + D 2 = 0
V2 melalui (0,2,1) maka terpenuhi 0 + 1.2 + 5.1 + D2 = 0 7 + D2 = 0 D2 = -7
Sehingga persamaan bidang rata V2 adalah x + y + 5z -7 = 0
2. Tentukan persamaan bidang rata V2 yang tegak lurus bidang rata V1 = x + y + z = 1 serta
melalui titik- titik (0,0,0) dan (1,1,0)!
Jawab:
Misalkan V2 = A2x + B2y + C2z + D = 0 V berarti:
A1A2 + B1B2 + C1C2 = 0
1.A2 + 1.B2 + 1.C2 = 0 A2 + B2 + C2 = 0 C2 = -A2 – B2 ……….(*)
Karena V2 melewati (0,0,0), maka D = 0, dan melewati (1,1,0) berarti:
A2 + B2 = 0 atau A2 = -B2 ………(**)
Dari (*) dan (**)
C2 = -A2 – B2
C2 = -(-B2) – B2
C2 = 0
Jadi persamaan V2: A2 + B2 + C2 + D = 0 V2 = -B2x + B2y + 0z + 0 = 0 atau –x +y = 0
O. Jarak Antara Sebuah Titik dan Sebuah Bidang Rata dan Jarak Antara Dua Bidang Sejajar
Pandang bidang . Kita akan menentukan jarak antara titik
R (x1,y1,z1) ke bidang V1. Selanjutnya kita buat V2 yang melalui R sejajar dengan V1. Jadi
vektor normal V1 dan V2 sama. Sedangkan jarak dari titik asal 0 ke V2 adalah p d
(tergantung letak V1 dan V2 terhadap titik 0).
𝑉 𝑥𝑐𝑜𝑠á 𝑦𝑐𝑜𝑠â 𝑧𝑐𝑜𝑠ã 𝑝 𝑑 dan
karena R (x1,y1,z1) pada V2, sehingga:
𝑥 𝑐𝑜𝑠á 𝑦 𝑐𝑜𝑠â 𝑧 𝑐𝑜𝑠ã 𝑝 𝑑 atau
𝑑 𝑥1 𝑐𝑜𝑠á 𝑦1 𝑐𝑜𝑠â 𝑧1 𝑐𝑜𝑠ã − 𝑝 ,
adalah jarak titik R (x1,y1,z1) ke bidang
𝑉 𝑥𝑐𝑜𝑠á 𝑦𝑐𝑜𝑠â 𝑧𝑐𝑜𝑠ã 𝑝.
: : : 1 :1 :1 5;2 3
| | | | | | √
√ : : √1 :1 :1 √3
Contoh:
Tentukan persamaan bidang rata V yang melalui titik
(0,0,0) serta melalui garis potong bidang-bidang V1 = 2x
+3y +24 = 0 dan V2 = x – y +2z =12
Jawab:
V dapat dimisalkan berbentuk : V 1 + V2 = 0
: 2x + 3y + 24 + (x – y + 2z – 12) = 0 …………………(*)
Karena V1 melalui (0,0,0), maka terpenuhi:
2.0 + 3.0 + 24 + (0 – 0 + 2.0 – 12) = 0
24 - 12 = 0
= 2 , kemudian substitusikan = 2 ke (*), maka akan diperoleh:
2x + 3y + 24 + 2(x – y + 2z – 12) = 0
2x + 3y + 24 + 2x – 2y + 4z – 24 = 0
4x + y + 4z = 0, bidang yang diminta.
Contoh:
Tentukan persamaan bidang rata V yang sejajar bidang U = x + y + z = 1 serta melalui titik
potong bidang-bidang V1 = x – 3 = 0, V2 = y – 4 = 0, V3 = z = 0
Jawab:
Bidang rata V berbentuk
V1 + V2 + V3 = 0
x – 3 + (y – 4) + (z) = 0
x–3+ y-4 + z=0
x + y + z – 3 - 4 = 0 ………(*)
karena sejajar dengan U, maka [1,1,1] adalah normal dari V, atau [1, , ] kelipatan dari
[1,1,1] sehingga = = 1
substitusikan = = 1 ke (*) sehingga menghasilkan V = x + y + z -7 = 0, yang diminta.
Latihan Soal:
1. Tentukan persamaan linier bidang rata yang melalui (-1,2,4) dan sejajar bidang rata 2x -
3y-5z +6 = 0
2. Tentukan persamaan linier bidang rata yang sejajar bidang rata 3x – 6y – 2z – 4 = 0 dan
berjarak 3 dari titik asal (0,0,0).
3. Tentukan persamaan bidang rata melalui (3,-2,4) dan tegak lurus bidang-bidang rata 7x
– 3y + z – 5 = 0 dan 4x – y – z + 9 = 0
4. Tentukan persamaan bidang rata melalui P(2,2,1) dan Q(9,3,6) serta tegak lurus bidang
V = 2x + 6y +6z = 9
Contoh :
Tentukan persamaan vektoris dan persamaan linier garis lurus melalui titik (1, 2, 1) dan (-2,
3, 2)!
Jawab :
[x,y,z] = [x1, y1, z1] + [x2 – x1, y2 – y1, z2 – z1]
[x,y,z] = [1, 2, 1] + [-2-1, 3-2, 2-1] = [1, 2, 1] + [-3, 1, 1]
; ; ;
; ; ;
;1 ;2 ;1
;2;1 3;2 2;1
;1 ;2 ;1
;3 1 1
−
−
− −
| | |
− | | | |
− |
− − −
−
− 0 − − − − − −
Titik potong kedua bidang
Misalnya XOY, maka z = 0 sehingga
− x1 − −
− x2 − - −
− − −
−
Sehingga titik potongnya adalah (1,-3,0)
Maka persamaan garis tersebut adalah :
[x,y,z] = [1, -3,0] + [-9,-2, 5]
1. g1 sejajar dengan bidang V jika dan hanya jika vektor arah g1 tegak lurus dengan normal
bidang, atau
a.n = 0
[a,b,c][A,B,C] = 0
aA + bB + cC = 0
2. g1 tegak lurus bidang V jika dan hanya jika vektor arah g1 = vektor normal bidang rata
(atau kelipatannya). a/A = b/B = c/C atau a. a >> [A,B,C] = [a,b,c]
3. g1 terletak seluruhnya pada bidang V jika terpenuhi a.n = 0
contoh :
−
Buktikan bahwa g : −
sejajar bidang rata V = x + y + z + 7 = 0
Jawab :
g // V jika dan hanya jika a.n = 0
[2,-3,1].[1,1,1] = [2 – 3 + 1] = 0, maka terbukti bahwa g sejajar V.
V. Jarak Antara Dua Garis Lurus g1 dan g2
;2 ;2 ;4 ;8
Tentukan jarak garis lurus g1 : dan g2 : 2
2 3 1 3 1
Jawab :
g1 : [x,y,z] = [2,0,2] + [2,3,1]
g2 : [x,y,z] = [0,4,8] + [2,3,1]
g1//g2 karena [a1,b1,c1] = [a2,b2,c2]
1. Pilih titik yang ada di g1, titik P (2,0,2)
2. Buat bidang yang melalui (2,0,2) tegak lurus g2
PQ = √ − − −0 −
PQ =√
PQ = √
W. Perpotongan Tiga Bidang Rata
| | | | 0 ……………….(1)
| | 0 …………………………………..(2)
| | | − | 0
− −
| | | | | | 0
− − − 0
− 0 0 ……………………….(persamaan 1 terpenuhi)
Persamaan (2)
| | 0 0
−
| | | | | | 0
− −
− − − 0
− 0 0
0 0 ……………………………………(persamaan 2 tidak terpenuhi)
Maka ketiga persamaan bbidang tersebut membentuk prisma sisi tiga.
Latihan:
1. Tentukan persamaan bidang rata V yang melalui titik (0,0,0) serta melalui garis potong
bidang : V1 = 3x + 2y + 12 = 0 dan V2 = x + y - 3z = 10
2. Tentukan persamaan bidang rata V yang sejajar bidang U = x + y + z =1serta melalui titik
potong bidang-bidang V1 = x + 3 = 0, V2 = y – 2 = 0, V3 = z = 0
3. Tunjukkan bahwa kedua garis lurus berikut berpotongan! Tentukan bidang yang
memuat kedua garis berikut, serta titik potong kedua garis berikut!
− 0
−
dan − −
4. Tunjukkan bahwa kedua garis ini sejajar, dan hitunglah jaraknya!
− −
dan −
5. Tentukanpersamaan vektoris dan persamaan linear garis lurus melalui (1,-3,2) dan
(4,1,0)
X. Persamaan Bola
Persamaan umum bola : 2 2 2
0
Secara simbolis ditulis dengan S = 0
1 1 1
Pusat bola : (− 2 −2 −2 )
1 2 1 2 1 2
Jari-jari bola : √4 −
4 4
Catatan :
2 2 2
Pada persamaan 0 terdapat tiga kemungkinan
1 2 1 2 1 2
terhadap 4 − antara lain yaitu:
4 4
1. Bila > 0 : bola disebut bola sejati
2. Bila = 0 : bola berjari-jari nol (titik)
3. Bila < 0 : bola merupakan bola khayal.
Contoh:
2 2 2
1. Tentukan jari-jari dan pusat bola dari − 0 − 0
2 2 2
2. Tentukan jari-jari dan pusat bola dari 0 0
Jawab:
1. A = 8, B = -10, C = -6, D=1
1 1 1 1 1 1
Pusat = (− 2 −2 − 2 )= (− 2 − 2 − 0 − 2 − )) = (-4, 5, 3)
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Jari – jari = √4 − = √4 − 0 − − =√ =7
4 4 4 4
2. A = 2, B = 2, C = 4, D = 20
1 1 1 1 1 1
Pusat = (− 2 −2 − 2 )= (− 2 −2 −2 )= (-1, -1, -2)
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Jari – jari = √4 − =√4 − 0 =√− = khayal
4 4 4 4
S=0
NP = √ − (phytagoras)
M
5
3
N P V=0
Garis g