Anda di halaman 1dari 3

NO P I

 Koordinasi lintas institusi tentang penanganan perdagangan orang. Karena kelihatan tidak ada
gambaran
 Kami ingin berbagi apa yang sudah dilakukan 5 tahun terakhir. Tapi sasarannya bukan LSM
melainkan instansi-instansi pemerintah.
 Maksud pertemuan ini adalah pada 2 tahun lalu pernah ada pelatihan pembuatan data
perdagangan orang. Sebelumnya kami pernah bikin dari 2014 karena kesulitan betemu dengan
para pembuat kebijakan adalah hanya bicara kasus karena kasus tidak bisa mentukan kebijakan
tapi harus punya data.
 Pada tahun 2014 kami mengumpulkan data tahun 2013 dan 2014 tentang perdagangan orang
yang ada di NTT
 Pada Bareskrim, databes terakhir tahun 2011 karena ketika funding selesai maka programnya
selesai juga.
 Supaya pelatihannya tidak mengada-ngada, saya meminta masukan kira-kira apa yang perlu
dibikin supaya kita belajar bersama. Supaya skala yang lebih luas di NTT apa saja yang perlu
dibikin untuk bisa bekerjasama di tingkat pendataan.
1 N
 Ada sala satu rekan yang tidak hadir dari kenmedes karena mereka inikan punya orang selai
babinsa mereka punya pendamping desa nah itu mereka pelatihan sampai tanggal 2 November
jadi siap terlibat tetapi tidak bisa ikut karena saya akan pertemukan sendiri dengan BPS mungkin
Nama saya Elcid Li,nah IRGSC ini didirika perdesember 2012 jadi sudah berlangsung selama tuju
tahun.
 Jadi organisasi yang kebetulan berbahasa inggris namanya untuk mudah bekerja sama dengan
orang-orang dari luar tetapi tidak ada fanding dari siapapun.
 Jadi ini kalaau makanan rakyat tau sendiri lah begitu hahha
 Memang hanya untuk memudahkan untuk bekerja sama tetapi kita semua mandiri
 Mungkin dengan pelatihan ini sendiri bersama dengan ICJR dengan hamdam Vundasen mereka
kebetulan punya ketetarikan yang sama karena itu saya ingin minta masukan nanti di sesi yang
ketiga nanti.
 untuk apa saja materi yang mau didapat karena kita punya data sebagai kita bisah tentukan dari
sumber mana biar kita bisa belajar bersama mungkin begitu.
 Kaka dong silahkan untuk perkenalkan diri
 Terimakasih saya biasa menyapa pak Elcid disebut kakak Elcid kami sudah berkenal muali dari
2003 sudah belasan tahun sudah mengenal.
2 P1  Nama saya Rosa saya dari BPS privinsi Nusa tenggara Timur,kalau di BPS disana cuama ada
satu yang bagian hukum dan saya berkaitan dengan undangan dari IRGSC jadi oleh pimpinan
saya juga diperintahkan untuk bisah mengikuti kegiatan ini,sekian dari saya terimakasih.
3  Terimakasih pak.
 Nama saya Dewi Rara,saya sama dengan ibu Rosa dari BPS kebetulan kami bagian dari teknisnya
P2 ketahanan social
4 P3  Baik selamat pagi, nama saya Wina saya dari BP3TKI bagian staf perlindungan jabatan saya
fungsional
5 P4  Baik terimakasih nama saya Timmo dari BP3TKI bagian pertahanan dan perlindungan tugas kita
memberikan pelayanan kepada masyarakat kususnya pekerja migran
 Sebenarnya sesuai peraturan yang berlaku atau sesuai procedural belakangan ini kami lebih
banyak eksis di pekerja migran masalah tetapi kami tidak lihat dari sisi itu yang kamilihatnya
kemanusian kita sebagai warga negara Indonesia harus mendapat perlindungan.terimakasih

1
6 P5 Terimakasih nama saya Wayan Gede saya berdinas di kodim pak. Saya orang lapangan makanya
saya di tunjuk.
7 N  Kami tetap akan undang AURI, PT Angkasa pura untuk ikut kegiatan pelatihan tanggal 26
November
 Hal pertama yang penting dari kehadiran bapak ibu adalah hal materi-materi apa yang
dibutuhkan. Artinya apa yang bisa kita perdalam bersama-sama.
8 N  Kami akan menceritakan sedikit yang telah kami buat. Kami berharap ini bisa dikerjakan dalam
skala yang lebih luas karena di tingkat instrument negara kita punya cukup. Hanya belum ada
system yang kita kerjakan. Saya harap ini bukan saja workshop tapi system kecil yang akan kita
sodorkan ke pemerintah.
 Data yang dibuat secara sukarela selama 4 tahun terakhir yang berasal dari koran yang kita
pantau dan coba lihat polanya.
 Data dari kementerian social itu puluhan ribu yang dipulangkan tapi prosesnya adalah
bagaimana memilah antara human trafficiking atau bukan atau hanya administasi biasa.
 Dalam pertemuan kali ini bagaimana kita membuat system bersama pendataan dari desa ke
tingkat kota terkait data
 Kami coba melakukan ini per 2014 ketika ada Marni Bao meninggal. Itu perempuan yang
meninggal di sarang burung walet di medan. Kasus ini ada 26 perempuan dikirim dengan
beberapa cara baik dari agen tunggal (PT Paulisa) maupun rekrutmen biasa.
 Medan itu modusnya triki yaitu dipikir tempat local tapi sebenarnya sebagai tempat transit ke
Malaysia. Tapi kalau mereka dianggap posturnya tidak sesuai di kirimkan ke luar negeri mereka
biasanya jatuh ke situ (di medan). Medan cukup sulit karena mafianya kuat sekali. Pelaku
utamanya adalah penguasa sarang burung walet tapi pasarnya itu adalah pasar internasional.
Jadi, salah satu temuan penting adalah tidak perlu lagi orang pergi ke luar negeri, pasarnya
sendiri pasar internasional sehingga BP3TKI maupun Nakertrans itu terhambat karena
mengurusi tenaga kerja ke luar negeri sementara tenaga kerja antar provinsi atau antar pulau
ini sulitnya terdeteksi sehingga menggunakan instrument apapun agak sulit.
 Moratorium bagi kami bukan solusi namun orang anggap mungkin. Tapi tidak mungkin karena
kemiskinannya begitu dalam. Kami temukan pendapatan perbulan perkeluarga itu, 30 % orang
melakukan migrasi itu adalah dibawah seratus ribu rupiah per KK. Jadi instrument kemiskinan
kita turunkan lagi lebih mikro
 Menurut sejarah, Bali, timor, waingapu merupakan tempat-tempat perdagangan budak. Jadi
kami menemukan suatu pola perualangan perbudakan yang dulu, sekarang kembali. Kalau dulu
dalam situasi lebih sulit. Dulu orang jual adalah musuh sebagai budak tapi kita jual anak sendiri
terjadi di abad ini.

 Kami coba untuk mengumpulkan data jumlah korban trafficking yang sudah kita sepakati
bersama data di ambil dari surat kabar saja, belum data yang lain dari BP3TKI atau dari Satgas
Anti Traficiking di Bandara juga pasti punya data tersendiri.
 Setiap kali menahan tidak ada tindak lanjut

9
10

2
3

Anda mungkin juga menyukai