Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

TENTANG REALITAS KEBANGSAAN

1. VINA CALUDIA (120119219)


2. AHMAD ASHARLEY PUTRA (120119253)
3. HANINAH (120119248)
4. JINDAN MAULANA ALDI (120119245)
5. ACHMAD RIFQI FAKHRUDDIN (120119241)
6. JEREMI IVAN PRASETYO CHANDRA (120119206)
7. CHRISTINA JOYLENE (120119268)
8. ANGELA GIOFANI KLARAN (120119216)
9. DION HEXA SUBANDI (120119255)
10. DOMAS RANTAU HADI ARBANY (120119258)

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SURABAYA

2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG WAWANCARA


Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dimana
isi yang terkandung di dalamnya menarik nilai-nilai kehidupan asli masyarakat Indonesia
dengan keberagamannya dipersatukan dalam suatu dasar/ideologi Negara sehingga
Pancasila dikatakan sebagai pandangan hidup bangsa sekaligus menjadi dasar rumusan
hukum Indonesia. Nilai-nilai luhur pancasila pada era modern ini seharusnya mampu
memotivasi warga Negara Indonesia untuk berperilaku baik sebagaimana cita-cita bangsa
dan Negara yang memiliki makna atau nilai-nilai yang sangat bijaksana dan penuh
dengan kebaikan pada setiap sila menjadi konsep kehidupan berbangsa dan bernegara
yang sempurna.

1.Ketuhanan Yang Maha Esa

Nilai ketuhanan yang ada dalam pancasila membenarkan bahwa semua warga
Negara indonesia memiliki agama, dan semua agam mengajarkan tentang suatu kebaikan.

2.Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

Nilai kemanusiaan dalam pancasila membawa angin segar bagi warga Negara
karena makna yang terkandung membawa kesetaraan antara sesama yaitu derajat, hak
dan kewajiban antara sesama manusia. Namun, realitanya pada era modern ini nilai luhur
tersebut hanya sebatas ungkapan tertulis diatas potongan-potongan kertas, tidak
bermakna bagi sebagian besar warga Negara dimana begitu banyak kita temukan
perilaku yang menunjukkan penyimpangan terhadap nilai kemanusiaan ini. Seperti, orang
kaya lebih dihormati, perilaku yang semena-mena terhadap orang lain (penganiayaan)
menunjukkan bahwa nilai kemanusiaan pada hari ini sangat menyedihkan dan
menyimpang dari makna nilai yang diidamkan dalam pancasila. Oleh karena itulah, kita
sebagai warga Negara indonesia sudah seharusnya menghargai, menghormati dan
menjunjung tinggi sesama manusia demi terciptanya kehidupan yang damai sebagaimana
cita-cita bangsa kita yang tertuang dalam pancasila.

3.Persatuan Indonesia

Setiap Negara menginginkan persatuan warga negaranya, karena persatuan adalah


kekuatan dasar dalam Negara itu sendiri, tanpa persatuan tidak mungkin suatu Negara
terbentuk atau berjalan dengan baik. Oleh karena itulah persatuan menjadi salah satu nilai
luhur dalam pancasila yang menjadi impian bangsa indonesia agara masyarakat atau
warga Negara indonesia bersatu demi kemajuan bangsa indonesia tercinta. Namun, apa
yang terjadi pada era modern ini membawa kita berpikir tiada henti dan bertanya ribuan
kali tentang persatuan Negara kita menunjukkan betapa lemah dan mulai luntur nilai
persatuan ini pada Negara kita. Dalam kejadian besar kita menyaksikan setelah Aceh
dapat teratasi, irian jaya berupaya ingin melepaskan diri dari wilayah NKRI, dan dalam
kejadian yang lebih kecil kisruh KPK dan Polri merupakan bentuk lunturnya persatuan
yang ingin membawa indonesia menjadi Negara yang sejahtera dan bermartabat.
Menghapus korupsi dan tindakan pidana lainnya merupakan pekerjaan rumah kita
bersama terutama mereka yang berada pada pemerintahan seperti KPK dan Polri.
Seharusnya, sebagai warga Negara yang berlandaskan nilai-nilai pancasila kita dan
mereka harus mempunyai jiwa yang mencerminkan nilai-nilai luhur pancasila.

4.Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan Perwakilan.

Nilai kerakyatan ini memang selalu ada dalam pemerintahan di suatu Negara, dan
indonesia menjadikan nilai ini sebagai dasar Negara dimana ketika dihadapkan dengan
suatu permasalahan apapun maka keputusan yang diambil harus selalu mengutamakan
kepentingan rakyat dan Negara, bukan kepentingan pribadi dan harus semua itu harus
melalui musyawarah bersama guna mencapai mufakat yang bertujuan untuk kebaikan
bersama. Inti dari nilai sila ke empat ini yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat. Namun, apa yag terjadi pada era modern ini tingkah laku para wakil rakyat
sangat memalukan dimana mereka berada dalam system pemerintahan hanya
mementingkan pribadi tetapi menyatakan atas nama rakyat, berdebat, musyawarah
dengan beradu argument tiada henti sehingga emosi tidak terkontrol lagi dan masalah pun
terbengkalai semakin tidak jelas jauh dari selesai. Sungguh memalukan, orang-orang
yang kita percaya mampu menjadi pemimpin/perwakilan kita sebagai rakyat berperilaku
seperti tidak berwibawa dan tidak tahu aturan. Oleh karena itulah, apa yang terjadi pada
era modern ini tentang penyimpangan nilai pancasila harus dapat kita bawa menjadi
pelajaran bagi kita para generasi untuk berperilaku dan bertindak kelak yang sesuai
dengan cita-cita pancasila.

5.Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Nilai keadilan social yang tertuang dalam pancasila mempunyai makna dan tujuan
sangat bijaksana yaitu menciptakan masyarakat indonesia yang adil, makmur dan
sejahtera baik secara lahiriah maupun batiniah. Namun, apa yang pada era modern ini,
begitu banyak kita temukan kemiskinan, anak-anak terlantar, banyak orang tidak dapat
mengenyam fasilitas kesehatan yang nyaman lantaran biaya yang tinggi dan sebagainya
merupakan penyimpangan nilai luhur sila ke lima dari pancasila. Mengapa semua itu
terjadi, tidak lain karena ketidakpandaian para wakil rakyat mengelola alam kita yang
sangat kaya ini, lucu Negara kepulauan mengimpor garam, lucu Negara maritime
mengimpor beras. Oleh karena itulah kita sebagai rakyat yang pada hakikatnya pemegang
kekuasaan tertingi di Negara ini kita harus dapat memegang teguh dan memperjuangkan
hak-hak kita dan senantiasa mengawasi kebijakan pemerintah dan tidak segan
mengkritisinya.
2. TUJUAN WAWANCARA
a. Mengetahui perbedaan pendapat mengenai bentuk nyata pengamalan Pancasila dalam
kehidupan sehari hari dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

3. TOPIK WAWANCARA
Topik kegiatan wawancara ini adalah bentuk nyata pengamalan Pancasila dalam
kehidupan sehari hari dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

4. Waktu dan tempat wawancara


Kegiatan wawancara ini dilaksanakan pada :

Wawancara I :
Hari / tanggal : 22 Agustus 2019
Pukul : 11.00 WIB-Selesai
Tempat : Aiola Eattery

Wawancara II :
Hari/Tanggal: 23 Agustus 2019
Pukul: 14.00 WIB-Selesai
Tempat: Universitas Surabaya
BAB II

HASIL WAWANCARA

A. Narasumber
 Nama: Nindya Praja Raden Mas Robby Firmansyah Aji
Tempat, Tanggal Lahir: Sidoarjo, 9 April 1999
Alamat: Pagesangan IV/104
Pekerjaan: Mahasiswa Institut Pemerintahan Dalam Negeri
 Nama:
Tempat, Tanggal Lahir:
Alamat:
Pekerjaan: Satpam Universitas Surabaya
B. Pewawancara
Wawanvara ini dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari:
Pewawancara : Haninah/120119248
Vina Claudia/120119219
Pencatat : Angela giofani Klaran/120119216
Christina Joylene/120119268
Jindan Maulana Aldi/120119245
Achmad Rifqi Fakhruddin/120119241
Dokumentasi : Ahmad Asharley Putra/120119253
Domas Rantau /120119258
Dion Hexsa Subandi/120119255
Jeremi Ivan Prasetyo Chandra/120119206
C. Transkrip Hasil Wawancara

Wawancara I:
Pewawancara: Selamat Siang Bapak Robby, kami perwakilan dari Fakultas Hukum
Universitas Surabaya meminta waktu bapak dan kami akan mengajukan beberapa
pertanyaan mengenai pancasila dan Ideologi Pancasila yang ditujukan untuk makalah
kami yang berjudul Wujud Nyata Pengamalan Sila-Sila Pancasila dalam Kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Narasumber I: Selamat siang, silahkan langsung di mulai untuk pertanyaannya.

P: baik pak, terima kasih atas waktunya. Pertama-tama kami akan mengajukan
pertanyaan. Menurut bapak apa yang dimaksut dengan Pancasila?

N: Kalau menurut saya, Pancasila itu sendiri berasal dari dua kata yaitu panca dan sila.
Panca itu artinya lima dan sila itu artinya gagasan. Pancasila itu sendiri di cetuskan oleh
Presiden Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Sehingga, pada 1 Juni 1945 disebut sebagai
hari lahirnya Pancasila.

P: Lalu, Mengapa Pancasila dijadikan sebagai landasan negara?

N: Karena Pancasila itu dibentuk sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang sejak
dulu dari zaman nenek moyang kita, sehingga kedepannya nilai-nilai dalam Pancasila ini
kedepannya dapat diterapkan dalam kehidupan berbangsa di kemudian harinya hingga
saat ini pun saya rasa Pancasila masih pas digunakan sebagai landasan negara Indonesia

P: Apa pendapat bapak tentang Pancasila sebagai ideologi negara kita?

N: Pancasila sebagai ideologi negara kita itu berarti Pancasila sebagai visi atau arah dari
khidupan berbangsa dan bernegara dimana nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
ini diterapkan dan dibuat visi untuk kedepannya.
P: Menurut Bapak bentuk Pancasila sebagai ideologi negara dalam kehidupan sehari hari
itu seperti apa?

N: Kalau saya ambil contoh dari programnya pak Jokowi, ada ya yaitu membangun
Indonesia dari daerah-daerah pinggiran. Itu merupakan suatu bentuk nilai keadilan sosial.
Jadi membangun dari daerah-daerah terluar dahulu baru nanti melingkup kedalam.
Daerah-daerah yang sudah maju tetap dibangun. Tapi lebih terfokus pada daerah-daerah
terluar dan terjauh dari pusat.

P: Menurut baapak, apakah rakyat Indonesia ini sudah mengimplementasikan Pancasila


dengan baik?

N: kalua menurut saya, ada nilai-nilai yang sudah diterapkan tetapi juga ada nilai-nilai
yang belum di terapkan. Contohnya peristiwa yang baru-baru ini terjadi yang katanya
Papua yang disebut sebagai monyet, kita tidak bias menhargai satu sama lain. Padahal
kita masih satu bangsa, satu negara bias dikatakan monyet saudaranya senidiri. Ini tidak
sesuai dengan konsep persatuan yaitu sila ke tiga

P: jika saya bertanya apakah nilai-nilai Pancasila sudah terkikis apakah itu benar?

N: bukan mulai terkikis sih, mulai dahulu kan permasalahan Pancasila ini juga sudah ada,
tetapi kedepannya mungkin harus dikurangi lah. Bagaimana cara kita menerapkan
Pancasila dalam kehidupan masyarakat. Jadi menurut saya bukan terkikis, ini tetap
seperti dulu. Banyak terjadi permasalahan, tetapi kalau bisa nilai Pancasila tetap di adopsi
dengan baik oleh rakyat Indonesia

P: setelah kejadian-kejadian itu, apakah Pancasila masih pantas menjadi ideologi negara
kita?
N: masih perlu. Kalau tidak ada ideologi, bagaimana bangsa bisa berdiri tegak. Pancasila
itu merupakan empat pilar kebangsaan. Ada Pancasila, UUD, Bhineka Tunggal Ika, dan
NKRI.

P: Terima kasih atas jawabannya. Tadi saya telah bertanya mengenai Pancasila secara
menyeluruh, sekarang saya akan mengajukan pertanyaan yang lebih mendalam tentang
Pancasila.
Apakah Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila sudah diterapkan dengan baik oleh
bangsa Indonesia?

N: kalau menurut saya, Ketuhanan Yang Maha Esa sudah diterapkan dengan baik, tapi
penerapannya ada yang kurang. Setiap warga negara Indonesia kurang bisa menghargai
agama satu dengan lainnya. Padahal di dalam Pancasila sesuai Undang-Undang telah
disebutkan bahwa rakyat Indonesia berhak memeluk agamanya dan negara wajib
melindungi pilihan orang tersebut. Negara kurang berperan aktif dalam menjaga
persatuan antar umat beragama.

P: Apakah sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia telah diterapkan dengan baik?

N: kalau Persatuan Indonesia menurut saya, Persatuan Indonesia ini masih ada. Tetapi
karena adanya oknum-oknum yang memiliki suatu kepentingan, mereka merusak
persatuan-persatuan ini. Contohnya ada kelompok agama, suku, atau minoritas yang
berusaha memecahkan diri dan merusak persatuan.

P: Dari sila satu sampai lima, manakah yang sering terjadi kesalahan dan ketidak sesuaian
terhadap pengamalan Pancasila?

N: Sila kedua, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Karena hokum terasa tumpul ke
atas dan tajam ke bawah. Dimana kasus-kasus pelanggaran HAM berat yang sampai saat
ini belum di selesaikan. Padahal pemerintah berjanji untuk menyelesaikan pelanggaran
HAM berat tetapi sampai saat ini belum terlaksana.
P: Berarti, menurut anda bobot tingkat permasalah lebih tinggi sila kedua daripada
ketiga?

N: jika kemanusiaan dan keadilan bisa rata secara menyeluruh, maka Persatuan Indonesia
akan terwujud nantinya.

P: mengapa sila ke empat itu penting di negara kita?

N: penting karena kita diwakili oleh parlemen. Oleh parlemen suara-suara kita akan di
aspirasikan dan disuarakan oleh parlemen. Ini sangat penting karena kita tidak bisa
menyuarakan aspirasi kita jika bukan lewat parlemen. Parlemen yang membuat kebijakan
dan parlemen yang menentukan nasib kita. Karena mereka-lah yang mebuat keputusan
dan membuat kebijakan.

P: sekarang ini, banyak wakil-wakil rakyat yang tidak melakukan tugasnya dengan baik.
Bagaimana cara kita mengatasi wakil rakyat yang seperti itu?

N: kita hanya bisa mengkritik mereka. Mereka yang memiliki wewenang dan kuasa.
Kalau ingin mengatasi yaitu dengan cara kita yang menjadi wakil rakyat. Ketika kita
sudah menjadi wakil rakyat kekuasaan sudah di tangan kita. Di saat itulah kita harus
bekerja sebaik-baiknya.

P: bagaimana anda menerapkan Pancasila sebagai kehidupan bernegara khususnya sila


Persatuan Indonesia?

N: saling menghormati sesama. Contohnya saya sebagai seorang pelajar di Institut


Pemerintahan Dalam Negeri. Saya tidur dengan orang dari penjuru Indonesia yang
berbeda agama, suku, dan budaya. Saling menghormati dan tidak ada perpecahan atau
permusuhan. Hanya oknum-oknum di luar saja yang membuat perpecahan.
P: Apa yang harus kitaa lakukan sebagai warga negara untuk membela negara kita?

N: berawal dari bidang yang kita tekuni. Jika kita berada di bidang pemerintahan, kita
harus melayani masyarakat dengan baik. Kalau tantara, dengan menjaga pertahanan
negara dengan baik. Kalu pelajar ya dengan belajar.

P: mungkin itu pertanyaan dari kami, terima kasih pak atas waktunya.

Wawancara II :
Hari/Tanggal: 23 Agustus 2019
Pukul: 14.00 WIB-Selesai
Tempat: Universitas Surabaya

HASIL WAWANCARA

Wawancara II: Selamat Sore Bapak Wawan, kami perwakilan dari Fakultas Hukum
Universitas Surabaya meminta waktu bapak dan kami akan mengajukan beberapa pertanyaan
mengenai pancasila dan Ideologi Pancasila yang ditujukan untuk makalah kami yang berjudul
Wujud Nyata Pengamalan Sila-Sila Pancasila dalam Kehidupan berbangsa dan bernegara.

Narasumber II: Selamat siang, silahkan langsung di mulai untuk pertanyaannya.

P : apakah yang dimaksud dengan Pancasila menurut bapak?

N : Pancasila adalah dasar negara kita.

P : mengapa Pancasila dijadikan dasar negara Indonesia?

N : karena Pancasila mengandung unsur-unsur nilai yang ada pada warga kita.

P : apa pendapat bapak tentang Pancasila sebagai ideologi negara kita?

N : Pancasila itu merupakan lima sila yang keseluruhannya mengandung


kemasyarakatan dengan seluruh suku dan bangsa kita.
P : bisakah bapak memberikan contoh Pancasila sebagai ideologi negara dalam
kehidupan kita sehari-hari?

N : persatuan dan kesatuan.

P : sudahkah Pancasila diimplematasikan dengan baik?

N : belum

P : apa kelebihan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia?

N : mencakup semua nilai-nilai yang ada di Indonesia.

P : apakah menurut bapak nilai-nilai Pancasila mulai terkikis?

N : iya, karena nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila mulai terlupakan.

P : masih perlukah Pancasila menjadi ideologi negara?

N : masih, karena Pancasila terdapat dalam diri kita semua.

P : apakah sila pertama sudah diterapkan?

N : sudah, kita berbeda agama tapi kita tetap satu.

P : apakah sila ketiga masih terwujud di masyarakat Indonesia?

N : masih, karena kita ini satu, satu tanah air Indonesia.

P : pelanggaran apa saja yang sering terjadi dan berkaitan pada sila ke berapa?

N : Sila kelima,karena orang kecil sering tidak mendapatkan keadilan.

P : bagaimana cara bapak mengamalkan Pancasila khususnya sila ketiga dalam hidup
bapak?

N : Bersama rekan kerja kita saling membantu satu sama lain menjaga persatuan.

P : dengan cara apakah bapak membela negara bapak?

N : kita bertugas dengan baik dan berjiwa Pancasila.

P : mengapa sila keempat penting?


N : karena kerakyatan Indonesia itu milik kita semua.

P : bagaimana cara mengatasi tindakan wakil rakyat yang tidak penting?

N : dihukum dengan berat. Bisa juga hukuman mati karena diluar negeri sudah
diberlakukan seperti itu.
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran( science des ideas
). Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun Negara, namun
juga membentuk masyrakat menuju cita-citanya. Ideologi berfungsi sebagai
pemberian identitas nasional dan fungsi pemersatu. Ideologi dapat dibedakan menjadi
dua mcam yaitu:

a. Ideologi tertutup dan ideologi terbuka


b. Ideologi particular dan ideologi komprehensif

Pancasila sebagai ideologi bangsa indonesia menggambarkan jati diri bangsa


indonesia serta karakteristik bangsa indonesia. Sebagai sebuah ideologi, pancasila
adalah sebuah gagasan yang berorientasi futuristik yang berisi keyakinan yang jelas
yang membawa komitmen untuk diwujudkan atau berorientasi pada tindakan.

Ideologi pancasila tentunya berbeda dengan ideologi liberal dan ideologi


sosialisme. Ideologi pancasila menitikberatkan kepada hubungan warga negaranya
dengan agama, dalam ideologi pancasila agama merupakan hal yang sangat penting
bagi warga Negara, serta memberikan kebebsan bagi individu dalam mengembangkan
kreativitasnya asalkan tidak bertentangan dengan nilai-nilai pancasila. Pada ideologi
liberal lebih menekankan kepada rasionalisme, materialism dan empirisme sebagai
nilai tertinggi dalam Negara, sedangkan pada ideologi sosialisme lebih menekankan
kepada masyarakat banyak tanpa memandang kelas, hanya saja dalam ideologi
sosialisme ini semuanya di atur oleh pemerintah dan kebebasan individupun terbatas.
Ideologi sosialisme ini merupakan tempat berkembangnya paham komunisme.

Pancasila berfungsi baik dalam menggambarkan tujuan NKRI maupun dalam


proses pencapaian tujuan NKRI. Hal ini berarti tujuan negara yang dirumuskan
sebagai “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh hidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial”, mutlak harus sesuai dengan semangat dan nilai-nilai Pancasila.
Oleh sebab itu pancasila dapat dijadikan sebagai identitas nasional, dengan ciri, ide,
gagasan dan karakteristik yang sama serta dapat menyatukan perbedaan sehingga
pancasila merupakan landasan bagi bangsa indonesia untuk bertindak dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

B. SARAN
Pancasila sebagai ideologi nasional menggambarkan identitas bangsa indonesia.
Pancasila merupakan dasar Negara republik indonesia yang dijadikan sebagai
pedoman bagi bangsa indonesia untuk bertindak sekaligus menggambarkan jati diri
bangsa indonesia. Pancasila sebagai identitas nasional hendaknya mampu membuat
bangsa indonesia disegani didunia internasional. Pengamalan nilai-nilai pancasila
hendaknya diterapkan secara utuh oleh masyarakat indonesia dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, terutama dikalangan mahasiswa karena mahasiswa agent of
change dalam kehidupan bermasyarakat yang mampu membawa perubahan ke arah
yang lebih baik. Dengan penerapan nilai-nilai pancasila dapat meminimalisir konflik
perbedaaan dan menyatukan bangsa indonesia dalam kesatuan

Anda mungkin juga menyukai