Prosedur Untuk Memperoleh Ethical Approval
Prosedur Untuk Memperoleh Ethical Approval
Dalam rangka menjamin keamanan dan kesejahteraan manusia dan hewan sebagai
subjek penelitian kesehatan, seluruh penelitian kesehatan di lingkungan Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran diwajibkan untuk memperoleh Ethical Approval
(persetujuan etik) sebelum penelitian tersebut dilaksanakan.Deskripsi berikut ini adalah
penjelasan tentang prosedur untuk memperoleh Ethical Approval(persetujuan etik) dari
Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (KEPK-FK
Unpad).
Prosedur terdiri atas dua tahap, yaitu Registrasi Peneliti dan Registrasi Protokol.Kedua
prosedur tersebut dilakukan secara online melalui laman kepk.fk.unpad.ac.id.
1. REGISTRASI PENELITI
Registrasi Peneliti bertujuan untuk mendaftarkan data diri Ketua Peneliti agar tersimpan
di dalam server KEPK-FK Unpad, sehingga memudahkan proses administratif. Registrasi
Peneliti berbeda dengan Registrasi Protokol.
Registrasi Peneliti dilakukan secara online melalui laman kepk.fk.unpad.ac.id yang diawali
dengan pengisian data diri. Luaran dari proses ini adalah Ketua Peneliti akan memperoleh
kode ID berupa userID dan password yang akan terkirim secara otomatis melalui email.
UserID dan password ini diperlukan untuk proses Registrasi Protokol (proposal
penelitian), tanpa username dan passwordKetua Peneliti tidak akan dapat mengajukan
permohonan Ethical Approval. Kode ID dapat digunakan untuk melakukan lebih dari satu
Registrasi Protokol.
Masa aktif kode ID adalah dua minggu setelah registrasi dilakukan.Jika dalam waktu dua
minggu setelah diperoleh Ketua Peneliti tidak menggunakannya, maka secara otomatis
username dan password tidak berlaku.Jika Ketua Peneliti ingin memperoleh kembali,
maka harus melakukan prosedur registrasi dari awal.
2. REGISTRASI PROTOKOL
Registrasi protokol adalah proses untuk medaftarkan protokol/proposal penelitian
(protocol submission). Registrasi protokol hanya dapat dilakukan jika Ketua Peneliti telah
memiliki kode ID. Registrasi protokol dilakukan dengan cara melakukan upload dokumen-
dokumen (proposal, dll) yang terkait dengan penelitian sesuai dengan kategori penelitian.
Proses Registrasi Protokol secara online harus tetap dilanjutkan dengan penyerahan
berkas (hardcopy) dokumen tersebut.
Ketua Peneliti harus menentukan sendiri kategori penelitian dan kategori telaah yang
akan didaftarkan karena pemilihan kategori akan menentukan dokumen apa saja yang
harus didaftarkan dan formulir apa yang harus digunakan.Formulir yang digunakan dapat
diunduh dari laman kepk.fk.unpad.ac.id.
Secara umum penelitian yang dapat diajukan adalah yang termasuk ke dalam tiga
kategori, yaitu:
1. Uji Klinik
2. Uji Non-Klinik
3. Uji Hewan Coba.
Penjelasan ketiga kategori tersebut adalah sebagai berikut:
1. Uji klinik
Uji klinik adalah penelitian untuk menguji obat/alat medis baru. Terdiri atas:
a. Uji Klinik Fase I, yaitu penelitian awal untuk uji coba obat baru (Investigation New
Drug; IND) pada manusia untuk mengetahui aspek keamanan, farmakokinetik dan
farmakodinamik obat, dengan menggunakan subjek manusia sehat. Penelitian ini
dirancang untuk menilai efek samping terkait dengan dosis.
b. Uji Klinik Fase II, yaitu uji obat baru yang telah melalui Uji Klinik Fase I, yang
bertujuan untuk mengetahui metabolisme obat, dosis optimum dalam mengatasi
penyakit atau gejala penyakit tertentu, hubungan antara aktivitas dengan struktur,
obat yang merupakan media/alat untuk mempelajari fenomena biologik atau proses
penyakit;dengan menggunakan subjek manusia sakit
Uji Fase III, yaitu uji obat baru yang telah dinyatakan lolos Uji Fase II, yang
bertujuan untuk mengetahui efektivitas obat terhadap gejala atau gejala penyakit
tertentu, dengan menggunakan subjek manusia sakit, dengan atau tanpa control,
biasanya dilakukan dengan jumlah subjek cukup banyak.Hasil penelitian
merupakan bukti awal efektifitas obat dan memberikan informasi tambahan
mengenai efektifitas dan keamanan obat.Informasi yang dihasilkan diperlukan untuk
melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang hubungan antara manfaat– risiko,
dan juga menyediakan dasar yang tepat untuk memberikan label pada obat yang
diteliti.Jika obat tersebut dinyatakan lolos Uji Fase III umumnya akan mendapat ijin
resmi untuk dipasarkan
c. Uji Fase IV, yaitu uji obat baru yang telah dinyatakan lolos Uji Fase III, yang
bertujuan untuk memonitor keamanan, efektivitas dan efek samping obat setelah
obat dipasarkan dalam jangka waktu tertentu.
2. Uji non-klinik
Terdiri atas:
a. Penelitian klinis, yaitu penelitian dalam konteks praktik klinik yang menggunakan
subjek manusia; umumnya untuk mengetahui sebab dan proses penyakit, atau untuk
memonitor efektivitas prosedur tindakan medis
b. survey, registri, studi humaniora, studi epidemiologi-humaniora, sosial budaya
c. penelitian genetik penelitian yang dilakukan untuk mengetahui aspek genetik, baik
menggunakan spesimen yang diambil Ketua Peneliti langsung dari subjek manusia,
atau spesimen biologis yang diambil oleh Ketua Peneliti sebelumnya, atau spesimen
biologis sisa pemeriksaan klinik
3. Uji hewan coba
Studi yang menggunakan hewan percobaan
Kategori telaah ditentukan dari tahap penelitian yang akan dilakukan. Kategori telaah
terdiri atas:
1. Telaah Etik Awal (pendaftaran protokol baru)
Proses telaah dilakukan untuk protokol/proposal penelitian yang sebelumnya belum
pernah diajukan untuk ditelaah di KEPK-FK Unpad. Setelah dilakukan penelahaan KEPK-
FK Unpad dapat mengeluarkan kesimpulan satu di antara empat jenis kesimpulan, yaitu:
a. Disetujui (KEPK-FK Unpad akan langsung mengeluarkan Ethical Approval)
b. Disetujui dengan perbaikan. Kesimpulan ini umumnya diberikan untuk protokol yang
hanya memerlukan perbaikan kecil, seperti perbaikan judul, atau perbaikan metode
yang tidak mengakibatkan bertambahnya risiko terhadap subjek. Ethical Approval
baru dapat dikeluarkan jika telah dilakukan perbaikan oleh Peneliti.
c. Perlu perbaikan mendasar. Kesimpulan ini umumnya diberikan untuk protokol yang
memerlukan perbaikan dalam hal validitas metodologi, atau perbaikan dalam hal
mengurangi risiko keamanan terhadap subjek. Ethical Approval baru dapat
dikeluarkan jika telah dilakukan perbaikan oleh Peneliti
d. Ditolak (KEPK-FK Unpad tidak akan mengeluarkan Ethical Approval atas protokol
tersebut)
2. Telaah Ulang Protokol yang Diperbaiki/Revisi
Proses telaah dilakukan untuk protokol/proposal penelitian yang sebelumnya telah
dilakukan Telaah Etik Awal dengan kesimpulan “Disetujui dengan perbaikan” atau “Perlu
perbaikan mendasar”
3. TelaahPerubahan Protokol (Protocol Amendment)
Jika suatu penelitian yang sebelumnya telah mendapat Ethical Approval, namun di
tengah pelaksanaan Ketua Peneliti bermaksud untuk melakukan perubahan protokol
(metodologi), maka Ketua Peneliti diharuskan untuk mengajukan permohonan kajian etik
untuk protokol yang diubah tersebut.
4. Telaah Lanjutan(Continuing Review)
Masa berlaku Ethical Approval adalah satu tahun (12 bulan), oleh karena itu, untuk
penelitian yang dilaksanakan lebih dari satu tahun (multiyear) Ketua Peneliti diharuskan
mengajukan permohonan perpanjangan Ethical Approval.
5. Penghentian Dini Protokol (Protocol Termination)
Ketua Peneliti dapat mengajukan permohonan penghentian penelitian meskipun
penelitian belum selesai karena sebab-sebab tertentu.
Untuk setiap kategori penelitian dan kategori telaah diperlukan prosedur, formulir dan
kelengkapan berkas tersendiri yang diunduh dari laman kepk.fk.unpad.ac.id.Kelengkapan
yang diperlukan adalah sebagai berikut:
1. Kelengkapan Umum Telaah Etik AwalUji Klinik dan Uji Non-Klinik
1.1 Formulir 1:
Untuk diisi ikhtisar proposal penelitian.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang relatif lebih awam dibandingkan
proposal penelitian kesehatan pada umumnya. Hal ini dikarenakan ada di antara
penelaah/anggota KEPK-FK Unpad yang berasal dari kalangan non-medis
1.2 Formulir2: (Lembar Informasi; lihat penjelasan khusus pada LAMPIRAN 2 POB ini)
1.3 Formulir 3: Lembar pernyataan persetujuan subyek yang ditandatangani oleh
subyek penelitian dan/atau keluarganya jika calon subyek menyetujuimenjadi
subyek setelah mendapatkan Penjelasan/informasi (informed consent)
1.4 Formulir 4: Bio data/Curriculum VitaePeneliti Utama &Peneliti Lainnya tentang
penelitian yang telah dilaksanakan
1.5 Surat pengantar dari Institusi (Dekan, Wakil Dekan I, Kepala Departemen, Ketua
Program Studi, Ketua Jurusan, Kepala Laboratorium, atau lainnya). Surat dapat
dibuat kolektif untuk beberapa Ketua Peneliti atau beberapa protokol/proposal
sekaligus.
1.6 Protokol/proposal yang telah ditandatangani para Ketua Peneliti (termasuk oleh
para pembimbing jika Ketua Peneliti adalah mahasiswa)